SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 21
PENANAMAN POHON

Sri Wilarso Budi R
Laboratorium Silvikultur
Fakultas Kehutanan IPB
E-mail: wilarso62@yahoo.com
PENANAMAN POHON

Pendahuluan
Kegiatan penanaman merupakan kegiatan inti dari budidaya hutan
yang mencakup areal yang luas, memerlukan biaya yang besar
sehingga diperlukan ketrampilan yang cukup.
Kegiatan penanaman meliputi :








Pemilihan Jenis,
Persiapan lapangan,
Pemasangan ajir,
Pembuatan lubang tanam,
Pengangkutan bibit,
Penanaman,
Pemeriksaan pekerjaan dan evaluasi penanaman.
PENANAMAN POHON

Pendahuluan
Tujuan Penanaman
 Untuk penanaman rutin, penanaman pengayaan, reboisasi atau
penghijauan serta untuk tujuan konservasi serta Rehabilitasi lahan
bekas tambang.


Mendapatkan tegakan yang sehat serta memiliki persediaan
tanaman
yang cukup dimasa yang akan datang.

Tanaman yang sehat dapat dihasilkan dari bibit yang sehat pula.
Maka setiap unit penanaman dianjurkan untuk memilih bibit yang
siap ditanam di lapangan. Selain itu, cara penanaman bibit yang
benar perlu diperhatikan karena cara penanaman sangat
berpengaruh terhadap pertumbuhan bibit di lapangan (Efrimarta,
2003).
PENANAMAN POHON

Pemilihan Jenis Pohon
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih jenis pohon :
 Tujuan dari penanamannya,
 Kecocokan jenis dengan tempat tumbuhnya,
 Ketersediaan bibit yang akan ditanam,
 Teknik bididayanya telah dikuasai dan mempunyai nilai ekonomi
yang
tinggi setelah dipanen.
Kesesuaian jenis dengan tempat tumbuhnya memungkinkan Pohon
akan tumbuh secara optimal, sehingga dapat memberikan dampak
positif terhadap lingkungan, baik berkenaan dengan nila ekonomi,
perlindungan dan konservasi tanah maupun pengaturan tata air
( Ruslan, 1992).
PENANAMAN POHON

Kriteria Ketersediaan Jenis Tanaman
Jenis tanaman yang dimaksud harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut:
 Pohon yang akan ditanam, dapat menjamin ketersediaan bahan
baku
kayu yang diperlukan oleh industri perkayuan yang
didukungnya.
 Persyaratan tempat tumbuhnya sesuai dengan kondisi tempat
tumbuh
pada lahan yang disediakan, yang perlu dipastikan
terutama apabila
jenis tanaman yang dimaksud bukan merupakan
jenis tanaman
setempat melainkan jenis tanaman dari luar.
 Teknik budidayanya cukup diketahui dan dapat dengan mudah
dikuasai
untuk melaksanakan pembudidayaannya.
 Bibit atau bahan tanamannya mudah disediakan .
 Pohon dapat cepat tumbuh dan atau tinggi volume dan nilai
kayunya.
PENANAMAN POHON

Kesesuaian Jenis Tanaman dengan Lahan
Beberapa kriteria ke arah penyederhanaan jenis pohon terpilih, untuk
ditanam di tempat terbuka seperti padang alang-alang dan tanahtanah kritis, adalah sebagai berikut:
 Mampu tumbuh di tempat terbuka di bawah sinar matahari penuh.
 Mampu bersaing dengan alang-alang dan gulma lainnya. Jadi, dipilih
yang cepat tumbuh tingginya dan agresif .
 Mudah bertunas lagi, bila terbakar atau dipangkas/ditebas.
 Sesuai dengan keadaan tanah yang kurus dan miskin hara, serta tahan
kekeringan.
 Biji atau sebagian vegetatif untuk pembiakannya, mudah diperoleh dan
mudah disimpan.
 Khusus untuk penghijauan, ditambah lagi dengan syarat, harus
disenangi
oleh rakyat/masyarakat, sehingga merangsang mereka
untuk menanam
dan memeliharanya, karena bermanfaat.
PENANAMAN POHON

Penentuan Jarak Tanam
Faktor yang mempengaruhi penentuan jarak tanam :
 Tingkat kesuburan tanah
Pada tanah yang subur, jarak tanam biasanya lebih besar jika di
bandingkan pada tanah yang kurang subur.
 Tenis tanaman
Jenis tanaman yang berktajuk lebar di tanam dengan jarak yang
lebih besar di bandingkan dengan bertajuk kecil
 Tingkat kemiringan lahan.
Sedangkan pada tanah dengan topografi berbukit miring, biasanya
jarak tanaman
lebih besar karena harus mengikuti arah garis
kontour.
Jarak tanam di lapangan pada awal penanaman diwujudkan dalam
bentuk pemancangan ajir. Ajir yang dipasang merupakan tempat
bahan tanaman yang akan ditanam. Pada umumnya jarak tanam yang
dipakai adalah 3 x 3 m, 3 x 5 m atau 4 x 5 m. Jarak tanam ini dibuat
dalam larikan yang teratur mengikuti ketinggian tempat.
PENANAMAN POHON

Penentuan Sistem Penanaman
1. Penanaman dengan pola monokultur
Penanaman satu jenis tanaman. Kelemahan monokultur yakni
memberi peluang beradanya hama dan penyakit yang tidak pernah
putus dan juga terjadinya ledakan hama karena persediaan makan
tercukupi.

2. Penanaman tumpang sari
   Penanaman tanaman pokok dan diantara tanaman pokok juga
ditanam satu jenis tanaman lain.
   Tanaman sela di tanam saat penanam tanaman pokok.
   Umur tanaman sela harus lebih pendek dari tanaman pokok
PENANAMAN POHON

Evaluasi Kegiatan Penanaman
Evaluasi kegiatan penanaman dimaksudkan untuk mengetahui
keberhasilan
penanaman
dan
untuk
menentukan
kegiatan
penyulaman.
Keberhasilan tanaman di lapangan biasanya dilihat dari persentase
kematian/hidup tanaman.
Oleh karena itu, perlu adanya p enyulaman, yaitu kegiatan
penanaman kembali untuk mengganti tanaman pokok yang rusak atau
mati sehingga jumlah tanaman per hektar yang tumbuh sesuai
dengan standar yang telah ditentukan.
 Jika persen jadi tanaman mencapai 100% pada areal tersebut tidak
perlu ada sulaman.
 Pada 80% - 100% perlu ada sulaman ringan .
 Antara 60% - 80% dilakukan sulaman intensif .
 Di bawah 60% perlu dilakukan penanaman ulang.
PENANAMAN POHON

Pelaksanaan Kegiatan Penanaman
1. Perencanaan lapangan
Perencanaan lapangan bertujuan untuk menentukan areal yang akan ditanami ,
pembuatan batas-batas areal tanaman .
2. Pembersihan lahan
Kegiatan pembersihan lapangan meliputi pembersihan semak, perdu dan
pohon-pohon sisa.
Pada saat kegiatan pembersihan lahan dilakukan,
bahan-bahan yang dapat digunakan untuk membuat anggelan maupun ajir
dapat dikumpulkan. Pada daerah yang miring sisa-sisa tonggak dibiarkan
untuk menguatkan struktur tanah dan untuk mengendalikan erosi.

Patok Pemancanga Batas Lapangan

Pembersihan Lahan secara Manual
PENANAMAN POHON

Pelaksanaan Kegiatan Penanaman
3. Pengolahan Tanah
Metode pengolahan tanah : 1. Mekanis
2. Manual
Pengolahan tanah dilakukan dua kali yaitu:
Gebrus I
Untuk membalikkan tanah, tanah dicangkul atau diganco sedalam 20 – 25 cm
supaya memudahkan pertukaran udara dan peresapan air. Tanah yang
beralang-alang dicangkul/diganco sedalam 30-35 cm supaya akarnya
terangkat dan dibuang, selanjutnya dapat dibakar secara terkendali.
Tonggak-tonggak dipotong-potong kemudian dibakar secara terkendali.
Gebrus II
Untuk menghaluskan tanah hingga siap untuk ditanami, tanah yang masih
bergumpal-gumpal digemburkan kembali sehingga tekstur tanahnya
menjadi lebih halus.
Pengolahan Tanah
PENANAMAN POHON

Pelaksanaan Kegiatan Penanaman
4. Pengangkutan Bibit
Pengangkutan bibit dilakukan secara hati – hati agar tidak mengalami
kerusakan selama dalam perjalanan. Bibit yang telah diseleksi dimasukkan ke
dalam peti atau keranjang dengan disusun rapat sehingga tidak bergerak jika
dibawa atau ditumpuk. Bibit yang dibawa ke lapangan adalah bibit yang sehat
dan segar, dan dihindarkan dari panas matahari serta disimpan di tempat
teduh dan terlindung.
5. Penanaman
Tahapan pelaksanaan kegiatan penanaman meliputi :
a. Pengaturan arah larikan

b. Pemasangan ajir
c. Distribusi bibit
Dalam distribusi bibit terdapat hal–hal yang perlu diperhatikan, antara lain:
1) Bibit yang diangkut dengan dipikul, jangkauan maksimumnya sejauh 2 Km dari
tempat pengumpulan bibit di lapangan.
2) Jumlah bibit yang diangkut sesuai dengan jadwal penanaman serta kemampuan
Pembuatan Larikan Tanaman
PENANAMAN POHON

Pelaksanaan Kegiatan Penanaman
4. Pengangkutan Bibit
Pengangkutan bibit dilakukan secara hati – hati agar tidak mengalami
kerusakan selama dalam perjalanan. Bibit yang telah diseleksi dimasukkan ke
dalam peti atau keranjang dengan disusun rapat sehingga tidak bergerak jika
dibawa atau ditumpuk. Bibit yang dibawa ke lapangan adalah bibit yang sehat
dan segar, dan dihindarkan dari panas matahari serta disimpan di tempat
teduh dan terlindung. Penanaman di lapangan dilakukan pada saat musim
hujan, terutama saat hujan telah merata dan tanah sudah cukup lembab.
Waktu pelaksanaan dilakukan  pada pagi hari terutama pada saat cuaca agak
mendung / berawan.
5. Penanaman
Tahapan pelaksanaan kegiatan penanaman meliputi :
a. Pengaturan arah larikan

b. Pemasangan ajir
c. Distribusi bibit
Dalam distribusi bibit terdapat hal–hal yang perlu diperhatikan, antara lain:
1) Bibit yang diangkut dengan dipikul, jangkauan maksimumnya sejauh 2 Km
dari
tempat pengumpulan bibit di lapangan.
2) Jumlah bibit yang diangkut sesuai dengan jadwal penanaman serta
PENANAMAN POHON

Pelaksanaan Kegiatan Penanaman
d. Pembuatan lubang tanam dan penanaman
Pembuatan lubang tanam dilakukan dekat ajir,
dengan ukuran lubang 30 x 30 x 30 Cm.
 Karena bibit mengunakan polybag, maka
sebelum bibit ditanam kantong plastik dilepas
dengan cara dirobek yang medianya terlebih
dahulu dipadatkan dengan cara memeras atau
menekan polybag tersebut.
 Bibit diletakan di tengah lubang secara
vertikal, terus ditimbun hati – hati dengan
tanah sekitar sampai batas leher. Dalam
menimbun upayakan topsoil dimasukkan ke
lubang terlebih dahulu. Kemudian tanah
sekitar bibit dipadatkan dengan jalan ditekan
secara hati – hati sampai terjadi kontak
antara perakaran dengan tanah.
Penanaman pohon Silvikultur

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEM
Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEMAcara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEM
Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEMAlfian Nopara Saifudin
 
laporan perencanaan kehutanan
laporan perencanaan kehutananlaporan perencanaan kehutanan
laporan perencanaan kehutananabdul gonde
 
Penyakit hutan
Penyakit hutanPenyakit hutan
Penyakit hutanbayu meido
 
Aspek sosial ekonomi dan budaya agroforestri
Aspek sosial ekonomi dan budaya agroforestriAspek sosial ekonomi dan budaya agroforestri
Aspek sosial ekonomi dan budaya agroforestriabdul samad
 
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...Moh Masnur
 
Laporan Praktikum Kesuburan Tanah
Laporan Praktikum Kesuburan TanahLaporan Praktikum Kesuburan Tanah
Laporan Praktikum Kesuburan Tanahedhie noegroho
 
MACAM MACAM DAUR
MACAM MACAM DAURMACAM MACAM DAUR
MACAM MACAM DAUREDIS BLOG
 
PENTINGNYA PENGELOLAAN LAHAN PERTANIAN
PENTINGNYA PENGELOLAAN LAHAN PERTANIANPENTINGNYA PENGELOLAAN LAHAN PERTANIAN
PENTINGNYA PENGELOLAAN LAHAN PERTANIANSinergi Inspiration
 
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanamanPertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanamanAndary Aindåapryl
 
KONSERVASI TANAH DAN AIR
KONSERVASI TANAH DAN AIRKONSERVASI TANAH DAN AIR
KONSERVASI TANAH DAN AIREDIS BLOG
 
Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI)
Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI)Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI)
Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI)npgkuja
 
Lahan pasang surut
Lahan pasang surutLahan pasang surut
Lahan pasang surutsobarputra
 
Persiapan lahan dan penanaman kelapa sawit
Persiapan lahan dan penanaman kelapa sawitPersiapan lahan dan penanaman kelapa sawit
Persiapan lahan dan penanaman kelapa sawitIlham Johari
 
Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung AGROTEKNOLOGI
 
2 agroforestri di indonesia
2 agroforestri di indonesia2 agroforestri di indonesia
2 agroforestri di indonesiaabdul samad
 
Dampak perubahan iklim thdp tanaman
Dampak perubahan iklim thdp tanamanDampak perubahan iklim thdp tanaman
Dampak perubahan iklim thdp tanamanKhairdin Jaya
 
Ph berbasis ekosistem
Ph berbasis ekosistemPh berbasis ekosistem
Ph berbasis ekosistemErwin Radom
 

Was ist angesagt? (20)

Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEM
Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEMAcara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEM
Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEM
 
laporan perencanaan kehutanan
laporan perencanaan kehutananlaporan perencanaan kehutanan
laporan perencanaan kehutanan
 
Lahan pasang surut
Lahan pasang surutLahan pasang surut
Lahan pasang surut
 
Penyakit hutan
Penyakit hutanPenyakit hutan
Penyakit hutan
 
Aspek sosial ekonomi dan budaya agroforestri
Aspek sosial ekonomi dan budaya agroforestriAspek sosial ekonomi dan budaya agroforestri
Aspek sosial ekonomi dan budaya agroforestri
 
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
 
Laporan Praktikum Kesuburan Tanah
Laporan Praktikum Kesuburan TanahLaporan Praktikum Kesuburan Tanah
Laporan Praktikum Kesuburan Tanah
 
MACAM MACAM DAUR
MACAM MACAM DAURMACAM MACAM DAUR
MACAM MACAM DAUR
 
PENTINGNYA PENGELOLAAN LAHAN PERTANIAN
PENTINGNYA PENGELOLAAN LAHAN PERTANIANPENTINGNYA PENGELOLAAN LAHAN PERTANIAN
PENTINGNYA PENGELOLAAN LAHAN PERTANIAN
 
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanamanPertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
 
Pala
PalaPala
Pala
 
KONSERVASI TANAH DAN AIR
KONSERVASI TANAH DAN AIRKONSERVASI TANAH DAN AIR
KONSERVASI TANAH DAN AIR
 
Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI)
Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI)Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI)
Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI)
 
Lahan pasang surut
Lahan pasang surutLahan pasang surut
Lahan pasang surut
 
Persiapan lahan dan penanaman kelapa sawit
Persiapan lahan dan penanaman kelapa sawitPersiapan lahan dan penanaman kelapa sawit
Persiapan lahan dan penanaman kelapa sawit
 
Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung
 
Presentasi gita
Presentasi gitaPresentasi gita
Presentasi gita
 
2 agroforestri di indonesia
2 agroforestri di indonesia2 agroforestri di indonesia
2 agroforestri di indonesia
 
Dampak perubahan iklim thdp tanaman
Dampak perubahan iklim thdp tanamanDampak perubahan iklim thdp tanaman
Dampak perubahan iklim thdp tanaman
 
Ph berbasis ekosistem
Ph berbasis ekosistemPh berbasis ekosistem
Ph berbasis ekosistem
 

Andere mochten auch

Tebang pilih tanam indonesia (TPTI)
Tebang pilih tanam indonesia (TPTI)Tebang pilih tanam indonesia (TPTI)
Tebang pilih tanam indonesia (TPTI)npgkuja
 
menanam pohon
menanam pohonmenanam pohon
menanam pohonRifa98
 
Tanaman Hortikultura (Ms. PPt 2013)
Tanaman Hortikultura (Ms. PPt 2013)Tanaman Hortikultura (Ms. PPt 2013)
Tanaman Hortikultura (Ms. PPt 2013)Wahyu Setyawan
 
Modul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinu
Modul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan KontinuModul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinu
Modul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan KontinuFitria Eviana
 
KWU BUDIDAYA TANAMAN HIAS
KWU BUDIDAYA TANAMAN HIASKWU BUDIDAYA TANAMAN HIAS
KWU BUDIDAYA TANAMAN HIASfatmalatika
 
Tugas power point makalah b.indo
Tugas power point makalah b.indoTugas power point makalah b.indo
Tugas power point makalah b.indoFuad Nasir
 

Andere mochten auch (9)

Tebang pilih tanam indonesia (TPTI)
Tebang pilih tanam indonesia (TPTI)Tebang pilih tanam indonesia (TPTI)
Tebang pilih tanam indonesia (TPTI)
 
menanam pohon
menanam pohonmenanam pohon
menanam pohon
 
REBOISASI DAN PENGHIJAUAN
REBOISASI DAN PENGHIJAUANREBOISASI DAN PENGHIJAUAN
REBOISASI DAN PENGHIJAUAN
 
5 penghijauan
5 penghijauan5 penghijauan
5 penghijauan
 
Tanaman Hortikultura (Ms. PPt 2013)
Tanaman Hortikultura (Ms. PPt 2013)Tanaman Hortikultura (Ms. PPt 2013)
Tanaman Hortikultura (Ms. PPt 2013)
 
Modul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinu
Modul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan KontinuModul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinu
Modul 3 Distribusi Probabilitas Diskrit dan Kontinu
 
KWU BUDIDAYA TANAMAN HIAS
KWU BUDIDAYA TANAMAN HIASKWU BUDIDAYA TANAMAN HIAS
KWU BUDIDAYA TANAMAN HIAS
 
Metode Pelaksana
Metode PelaksanaMetode Pelaksana
Metode Pelaksana
 
Tugas power point makalah b.indo
Tugas power point makalah b.indoTugas power point makalah b.indo
Tugas power point makalah b.indo
 

Ähnlich wie Penanaman pohon Silvikultur

Ähnlich wie Penanaman pohon Silvikultur (20)

Acara ii persemaian
Acara ii persemaianAcara ii persemaian
Acara ii persemaian
 
Agroteknologi tanaman perkebunan i
Agroteknologi tanaman perkebunan iAgroteknologi tanaman perkebunan i
Agroteknologi tanaman perkebunan i
 
Agroteknologi tanaman perkebunan i
Agroteknologi tanaman perkebunan iAgroteknologi tanaman perkebunan i
Agroteknologi tanaman perkebunan i
 
Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)
Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)
Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)
 
Tugas prtn nilam dan tebuh
Tugas prtn nilam dan tebuhTugas prtn nilam dan tebuh
Tugas prtn nilam dan tebuh
 
SOP-064-Nursery-Management_V3.pdf
SOP-064-Nursery-Management_V3.pdfSOP-064-Nursery-Management_V3.pdf
SOP-064-Nursery-Management_V3.pdf
 
Proposal singkong
Proposal singkongProposal singkong
Proposal singkong
 
Proposal singkong
Proposal singkongProposal singkong
Proposal singkong
 
Makalah kacang hijau1
Makalah kacang hijau1Makalah kacang hijau1
Makalah kacang hijau1
 
Cara Membudidaya Sayuran Sawi
Cara Membudidaya Sayuran SawiCara Membudidaya Sayuran Sawi
Cara Membudidaya Sayuran Sawi
 
Padi bantul
Padi bantulPadi bantul
Padi bantul
 
Teknik budidaya tanaman tomat
Teknik budidaya tanaman tomatTeknik budidaya tanaman tomat
Teknik budidaya tanaman tomat
 
Proposal singkong
Proposal singkongProposal singkong
Proposal singkong
 
Disusun ole1
Disusun ole1Disusun ole1
Disusun ole1
 
Singkong
SingkongSingkong
Singkong
 
Pembuatan Simplisia dari tanaman obat
Pembuatan Simplisia dari tanaman obatPembuatan Simplisia dari tanaman obat
Pembuatan Simplisia dari tanaman obat
 
Agrostologi penanaman
Agrostologi penanamanAgrostologi penanaman
Agrostologi penanaman
 
Ferli dasgron
Ferli dasgronFerli dasgron
Ferli dasgron
 
Juknis Budidaya Padi Gogo Aromatik
Juknis Budidaya Padi Gogo AromatikJuknis Budidaya Padi Gogo Aromatik
Juknis Budidaya Padi Gogo Aromatik
 
pembuatan-kebun-rumput.ppt
pembuatan-kebun-rumput.pptpembuatan-kebun-rumput.ppt
pembuatan-kebun-rumput.ppt
 

Kürzlich hochgeladen

PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 

Kürzlich hochgeladen (20)

PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 

Penanaman pohon Silvikultur

  • 1. PENANAMAN POHON Sri Wilarso Budi R Laboratorium Silvikultur Fakultas Kehutanan IPB E-mail: wilarso62@yahoo.com
  • 2. PENANAMAN POHON Pendahuluan Kegiatan penanaman merupakan kegiatan inti dari budidaya hutan yang mencakup areal yang luas, memerlukan biaya yang besar sehingga diperlukan ketrampilan yang cukup. Kegiatan penanaman meliputi :        Pemilihan Jenis, Persiapan lapangan, Pemasangan ajir, Pembuatan lubang tanam, Pengangkutan bibit, Penanaman, Pemeriksaan pekerjaan dan evaluasi penanaman.
  • 3. PENANAMAN POHON Pendahuluan Tujuan Penanaman  Untuk penanaman rutin, penanaman pengayaan, reboisasi atau penghijauan serta untuk tujuan konservasi serta Rehabilitasi lahan bekas tambang.  Mendapatkan tegakan yang sehat serta memiliki persediaan tanaman yang cukup dimasa yang akan datang. Tanaman yang sehat dapat dihasilkan dari bibit yang sehat pula. Maka setiap unit penanaman dianjurkan untuk memilih bibit yang siap ditanam di lapangan. Selain itu, cara penanaman bibit yang benar perlu diperhatikan karena cara penanaman sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan bibit di lapangan (Efrimarta, 2003).
  • 4. PENANAMAN POHON Pemilihan Jenis Pohon Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih jenis pohon :  Tujuan dari penanamannya,  Kecocokan jenis dengan tempat tumbuhnya,  Ketersediaan bibit yang akan ditanam,  Teknik bididayanya telah dikuasai dan mempunyai nilai ekonomi yang tinggi setelah dipanen. Kesesuaian jenis dengan tempat tumbuhnya memungkinkan Pohon akan tumbuh secara optimal, sehingga dapat memberikan dampak positif terhadap lingkungan, baik berkenaan dengan nila ekonomi, perlindungan dan konservasi tanah maupun pengaturan tata air ( Ruslan, 1992).
  • 5. PENANAMAN POHON Kriteria Ketersediaan Jenis Tanaman Jenis tanaman yang dimaksud harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:  Pohon yang akan ditanam, dapat menjamin ketersediaan bahan baku kayu yang diperlukan oleh industri perkayuan yang didukungnya.  Persyaratan tempat tumbuhnya sesuai dengan kondisi tempat tumbuh pada lahan yang disediakan, yang perlu dipastikan terutama apabila jenis tanaman yang dimaksud bukan merupakan jenis tanaman setempat melainkan jenis tanaman dari luar.  Teknik budidayanya cukup diketahui dan dapat dengan mudah dikuasai untuk melaksanakan pembudidayaannya.  Bibit atau bahan tanamannya mudah disediakan .  Pohon dapat cepat tumbuh dan atau tinggi volume dan nilai kayunya.
  • 6. PENANAMAN POHON Kesesuaian Jenis Tanaman dengan Lahan Beberapa kriteria ke arah penyederhanaan jenis pohon terpilih, untuk ditanam di tempat terbuka seperti padang alang-alang dan tanahtanah kritis, adalah sebagai berikut:  Mampu tumbuh di tempat terbuka di bawah sinar matahari penuh.  Mampu bersaing dengan alang-alang dan gulma lainnya. Jadi, dipilih yang cepat tumbuh tingginya dan agresif .  Mudah bertunas lagi, bila terbakar atau dipangkas/ditebas.  Sesuai dengan keadaan tanah yang kurus dan miskin hara, serta tahan kekeringan.  Biji atau sebagian vegetatif untuk pembiakannya, mudah diperoleh dan mudah disimpan.  Khusus untuk penghijauan, ditambah lagi dengan syarat, harus disenangi oleh rakyat/masyarakat, sehingga merangsang mereka untuk menanam dan memeliharanya, karena bermanfaat.
  • 7. PENANAMAN POHON Penentuan Jarak Tanam Faktor yang mempengaruhi penentuan jarak tanam :  Tingkat kesuburan tanah Pada tanah yang subur, jarak tanam biasanya lebih besar jika di bandingkan pada tanah yang kurang subur.  Tenis tanaman Jenis tanaman yang berktajuk lebar di tanam dengan jarak yang lebih besar di bandingkan dengan bertajuk kecil  Tingkat kemiringan lahan. Sedangkan pada tanah dengan topografi berbukit miring, biasanya jarak tanaman lebih besar karena harus mengikuti arah garis kontour. Jarak tanam di lapangan pada awal penanaman diwujudkan dalam bentuk pemancangan ajir. Ajir yang dipasang merupakan tempat bahan tanaman yang akan ditanam. Pada umumnya jarak tanam yang dipakai adalah 3 x 3 m, 3 x 5 m atau 4 x 5 m. Jarak tanam ini dibuat dalam larikan yang teratur mengikuti ketinggian tempat.
  • 8. PENANAMAN POHON Penentuan Sistem Penanaman 1. Penanaman dengan pola monokultur Penanaman satu jenis tanaman. Kelemahan monokultur yakni memberi peluang beradanya hama dan penyakit yang tidak pernah putus dan juga terjadinya ledakan hama karena persediaan makan tercukupi. 2. Penanaman tumpang sari    Penanaman tanaman pokok dan diantara tanaman pokok juga ditanam satu jenis tanaman lain.    Tanaman sela di tanam saat penanam tanaman pokok.    Umur tanaman sela harus lebih pendek dari tanaman pokok
  • 9.
  • 10.
  • 11.
  • 12.
  • 13. PENANAMAN POHON Evaluasi Kegiatan Penanaman Evaluasi kegiatan penanaman dimaksudkan untuk mengetahui keberhasilan penanaman dan untuk menentukan kegiatan penyulaman. Keberhasilan tanaman di lapangan biasanya dilihat dari persentase kematian/hidup tanaman. Oleh karena itu, perlu adanya p enyulaman, yaitu kegiatan penanaman kembali untuk mengganti tanaman pokok yang rusak atau mati sehingga jumlah tanaman per hektar yang tumbuh sesuai dengan standar yang telah ditentukan.  Jika persen jadi tanaman mencapai 100% pada areal tersebut tidak perlu ada sulaman.  Pada 80% - 100% perlu ada sulaman ringan .  Antara 60% - 80% dilakukan sulaman intensif .  Di bawah 60% perlu dilakukan penanaman ulang.
  • 14. PENANAMAN POHON Pelaksanaan Kegiatan Penanaman 1. Perencanaan lapangan Perencanaan lapangan bertujuan untuk menentukan areal yang akan ditanami , pembuatan batas-batas areal tanaman . 2. Pembersihan lahan Kegiatan pembersihan lapangan meliputi pembersihan semak, perdu dan pohon-pohon sisa. Pada saat kegiatan pembersihan lahan dilakukan, bahan-bahan yang dapat digunakan untuk membuat anggelan maupun ajir dapat dikumpulkan. Pada daerah yang miring sisa-sisa tonggak dibiarkan untuk menguatkan struktur tanah dan untuk mengendalikan erosi. Patok Pemancanga Batas Lapangan Pembersihan Lahan secara Manual
  • 15. PENANAMAN POHON Pelaksanaan Kegiatan Penanaman 3. Pengolahan Tanah Metode pengolahan tanah : 1. Mekanis 2. Manual Pengolahan tanah dilakukan dua kali yaitu: Gebrus I Untuk membalikkan tanah, tanah dicangkul atau diganco sedalam 20 – 25 cm supaya memudahkan pertukaran udara dan peresapan air. Tanah yang beralang-alang dicangkul/diganco sedalam 30-35 cm supaya akarnya terangkat dan dibuang, selanjutnya dapat dibakar secara terkendali. Tonggak-tonggak dipotong-potong kemudian dibakar secara terkendali. Gebrus II Untuk menghaluskan tanah hingga siap untuk ditanami, tanah yang masih bergumpal-gumpal digemburkan kembali sehingga tekstur tanahnya menjadi lebih halus.
  • 17. PENANAMAN POHON Pelaksanaan Kegiatan Penanaman 4. Pengangkutan Bibit Pengangkutan bibit dilakukan secara hati – hati agar tidak mengalami kerusakan selama dalam perjalanan. Bibit yang telah diseleksi dimasukkan ke dalam peti atau keranjang dengan disusun rapat sehingga tidak bergerak jika dibawa atau ditumpuk. Bibit yang dibawa ke lapangan adalah bibit yang sehat dan segar, dan dihindarkan dari panas matahari serta disimpan di tempat teduh dan terlindung. 5. Penanaman Tahapan pelaksanaan kegiatan penanaman meliputi : a. Pengaturan arah larikan b. Pemasangan ajir c. Distribusi bibit Dalam distribusi bibit terdapat hal–hal yang perlu diperhatikan, antara lain: 1) Bibit yang diangkut dengan dipikul, jangkauan maksimumnya sejauh 2 Km dari tempat pengumpulan bibit di lapangan. 2) Jumlah bibit yang diangkut sesuai dengan jadwal penanaman serta kemampuan
  • 19. PENANAMAN POHON Pelaksanaan Kegiatan Penanaman 4. Pengangkutan Bibit Pengangkutan bibit dilakukan secara hati – hati agar tidak mengalami kerusakan selama dalam perjalanan. Bibit yang telah diseleksi dimasukkan ke dalam peti atau keranjang dengan disusun rapat sehingga tidak bergerak jika dibawa atau ditumpuk. Bibit yang dibawa ke lapangan adalah bibit yang sehat dan segar, dan dihindarkan dari panas matahari serta disimpan di tempat teduh dan terlindung. Penanaman di lapangan dilakukan pada saat musim hujan, terutama saat hujan telah merata dan tanah sudah cukup lembab. Waktu pelaksanaan dilakukan  pada pagi hari terutama pada saat cuaca agak mendung / berawan. 5. Penanaman Tahapan pelaksanaan kegiatan penanaman meliputi : a. Pengaturan arah larikan b. Pemasangan ajir c. Distribusi bibit Dalam distribusi bibit terdapat hal–hal yang perlu diperhatikan, antara lain: 1) Bibit yang diangkut dengan dipikul, jangkauan maksimumnya sejauh 2 Km dari tempat pengumpulan bibit di lapangan. 2) Jumlah bibit yang diangkut sesuai dengan jadwal penanaman serta
  • 20. PENANAMAN POHON Pelaksanaan Kegiatan Penanaman d. Pembuatan lubang tanam dan penanaman Pembuatan lubang tanam dilakukan dekat ajir, dengan ukuran lubang 30 x 30 x 30 Cm.  Karena bibit mengunakan polybag, maka sebelum bibit ditanam kantong plastik dilepas dengan cara dirobek yang medianya terlebih dahulu dipadatkan dengan cara memeras atau menekan polybag tersebut.  Bibit diletakan di tengah lubang secara vertikal, terus ditimbun hati – hati dengan tanah sekitar sampai batas leher. Dalam menimbun upayakan topsoil dimasukkan ke lubang terlebih dahulu. Kemudian tanah sekitar bibit dipadatkan dengan jalan ditekan secara hati – hati sampai terjadi kontak antara perakaran dengan tanah.