SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 41
KALIMAT
15. FATHIA ROSATIKA
16. GRACIA TIFFANY
17. HADIYAN RAFI
18. HAFFIYAN NAUFAL
19. HASNA KHAIRUNNISA
1.
Kalimat
kalimat adalah rangkaian kata yang
tersusun dan membentuk suatu gagasan
atau peristiwa.
Unsur- unsur kalimat:
subjek (S)
predikat (P)
objek (O)
pelengkap (Pel.)
keterangan (K).
Subjek (S)
Bagian kalimat yang menunjukkan pelaku, tokoh,
sosok (benda), suatu hal, atau suatu masalah
yang menjadi pokok pembicaraan.
-S diisi oleh jenis kata/ frase benda (nominal),klausa, atau frase verbal.
-Merupakan jawaban dengan atas kata tanya siapa atau apa kepada P
-S wajib ada dalam sebuah kalimat.
Contoh:
1.Dosen saya sedang marah. (kata benda)
2.Mahasiswa Antropologi sedang meneliti rumah adat Mentawai. (frase benda)
Predikat (P)
P memberitahu tindakan atau perbuatan S
- P dapat menyatakan sifat, situasi, status, ciri, jati diri S, atau jumlah sesuatu yang dimiliki S.
- P dapat berupa kata atau frase kata kerja (verba) dan bukan kata kerja
(sifat, benda, dan jumlah)
P Wajib ada dalam sebuah kalimat.
Contoh:
1. Paru-paru untuk bernafas. (kata/ verba)
2.Dosen sedang makan siang. (frase/ verba)
Objek (O)
Bagian kalimat yang melengkapi P,
- O selalu diisi oleh kata benda (nomina), frase benda, atau klausa,
- O terletak sesudah P yang berupa kata kerja transitif (kata kerja yang menuntut hadirnya O),
- Tidak wajib ada dalam sebuah kalimat, kecuali bila P-nya berupa verba transitif.
- O dalam kalimat aktif dapat berubah menjadi S jika kalimatnya dipasifkan.
-Dapat menjadi subjek kalimat pasif
Contoh:
1.Rini membeli buku. (perlu O)
2.Komputerku rusak (tidak perlu O)
Pelengkap (Komplemen) (Pel.)
Unsur kalimat yang melengkapi predikat dan tidak dikenai perbuatan subjek
-Melengkapi makna kata kerja (predikat): Dia meminjami saya novel baru.
-Tidak didahului preposisi
-Tidak dapat menjadi subjek dalam konstruksi pasifnya
Contoh:
a. Ketua MPR membacakan teks Pancasila. (Pancasila sebagai objek)
b. Perampok itu bersenjatakan bambu runcing (bambu runcing sebagai pelengkap)
Keterangan (K)
Unsur kalimat yang memberikan informasi lebih lanjut tentang suatu yang dinyatakan dalam
kalimat; misalnya, memberi informasi tentang tempat, waktu, cara, sebab, dan tujuan.
-Keterangan dapat berfungsi menerangkan S, P, O, dan Pel.,
- Memiliki keleluasaan letak atau posisi (dapat di awal, akhir, atau menyisip antara subjek dan predikat)
Contoh:
1. Mahasiswa itu mengambilkan dosennya air minum dari kulkas.
2. Anak itu memukul anjing dengan kayu.
kata
Bagian-Bagian Kalimat frasa
klausa
Kata:
Satuan
bahasa
terkecil yang
dapat berdiri
sendiri.
Frase:
Gabungan
dua kata atau
lebih yang tidak
melebihi satu
batas fungsi.
Klausa:
Kelompok kata,
sekurang-kurangnya
terdiri atas subjek
dan predikat dan
berpotensi menjadi
kalimat
Klasifikasi Kalimat
1) Berdasarkan jumlah klausa
kalimat tunggal
kalimat Majemuk
Kalimat campuran
2) Berdasarkan struktur internalnya
kalimat tak sempurna (tak lengkap/ minor)
Kalimat minor adalah kalimat yang tanpa subjek atau tanpa predikat. Hal tersebut biasa terjadi dalam wacana karena unsur yang
tidak muncul itu sudah diketaui pada kalimat sebelumnya.
Amir : Kamu tinggal di mana, Min?
Amin : Di kampung Melayu.
kalimat sempurna : Saya tinggal di kampung melayu
3) Berdasarkan fungsi
kalimat deklaratif (berita)
kalimat interogatif (tanya)
kalimat imperatif (perintah)
kalimat eksklamatif (seru)
4) Berdasarkan ada tidaknya unsur negasi
kalimat negatif : Mereka tidak membaca buku
kalimat afirmatif : Mereka membaca buku.
5) Berdasarkan subjeknya
kalimat pasif : kalimat yang subjeknya mendapat/dikenai suatu tindakan yang berupa predikat oleh objek
Kalimat aktif : kalimat yang subjek (S) berperan sebagai pelaku yang secara aktif melakukan suatu tindakan
2.
KALIMAT TUNGGAL
kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya memiliki
satu gagasan, peristiwa, kejadiaan saja di dalamnya.
Dengan kata lain, kalimat tunggal hanya terdiri dari satu struktur
penyusun kalimat yang minimal hanya terdiri dari Subjek (S),
dan Predikat (P). Namun, ada kalanya kalimat tunggal juga
membutuhkan unsur objek (O), dan keterangan (k).
KALIMAT TUNGGAL
VS
KALIMAT MAJEMUK
TUNGGAL MAJEMUK
1 PERISTIWA 2 PERISTIWA ATAU LEBIH
1 STRUKTUR 2 STRUKTUR ATAU LEBIH
TANPA KONJUNGSI DENGAN KONJUNGSI
CIRI KALIMAT TUNGGAL
1. Kalimat tunggal hanya memiliki satu peristiwa pokok.
Dengan kata lain, kalimat tunggal hanya menjelaskan atau menyampaikan satu
peristiwa di dalamnya.
Contoh:
- Adik makan. (Kalimat tunggal)
- Adik makan dan minum. (Kalimat majemuk)
2. Kalimat tunggal hanya memiliki satu struktur penyusun kalimat saja.
Apakah itu, S P, S P O, atau S P O K,
dengan kata lain tidak ada dua unsur yang sama di dalam kalimat.
Contoh:
- Budi pergi ke sekolah. (Kalimat tunggal)
S P K
- Budi pergi ke sekolah sedangkan Andi ke pasar. (Kalimat majemuk)
S P K C S K
CIRI KALIMAT TUNGGAL
3. Kalimat tunggal tidak pernah menggunakan kata konjungsi atau tanda baca koma
di dalamnya.
Contoh:
- Andi anak yang pintar. (Kalimat tunggal)
- Andi anak yang pintar dan rajin. (Kalimat majemuk)
JENIS-JENIS KALIMAT TUNGGAL
1. Kalimat nominal
Kalimat nominal adalah kalimat tunggal yang predikatnya merupakan kata benda.
Perhatikan kalimat berikut ini !
Ayahku seorang tentara.
S = Ayah
P= Seorang tentara (kata benda)
Contoh:
Adikku anak yang manja.
Dika adalah guru olahraga di SMAN 1 Tanjung Bintang.
Kotak merah itu tempat penyimpanan barang berharga.
Suara itu adalah suara kucing.
Orang di balik topeng itu ternyata Andi.
JENIS-JENIS KALIMAT TUNGGAL
2. Kalimat adjektiva
Kalimat adjektiva adalah kalimat tunggal yang predikatnya merupakan kata sifat.
Perhatikan kalimat berikut!
Dewi sangat baik kepada semua orang.
S : Dewi
P : Sangat baik (kata sifat)
K : Kepada semua orang.
Contoh:
Shinta sangat cantik.
Dika ramah kepada semua orang.
Gambar itu seram sekali.
Rumah Anton luas.
Bangunan itu tinggi sekali.
JENIS-JENIS KALIMAT TUNGGAL
3. Kalimat verbal
Kalimat verbal adalah kalimat tunggal yang predikatnya adalah kata kerja.
Perhatikan kalimat berikut!
Andi mengerjakan tugasnya dengan serius.
S : Andi
P : Mengerjakan.
Contoh:
Adik menangis dengan sangat keras.
Budi pergi ke sekolah.
Anita sedang membuat kueh.
Harimau mengintai mangasnya.
Mobil itu melaju dengan kencang.
Kalimat
Verbal
Kalimat ekatransitif:
Kalimat tunggal yang predikatnya
hanya memerlukan objek tanpa diikuti
pelengkap.
Contoh: Ibu mencuci pakaian.
Kalimat Dwitransitif :
Kalimat tunggal yang predikatnya
memerlukan objek dan pelengkap
Contoh: Sari memasakkan suaminya
bubur kemarin
Kalimat semitransitif:
Kalimat tungyal ang predikatnya bisa
diikuti objek, bisa juga diikuti tanpa
objek
Contoh: Pak Guru mengajar
Kalimat Intransitif:
Kalimat tunggal yang predikatnya
tidak memerlukan objek
Contoh: Adikku sedang berenang
JENIS-JENIS KALIMAT TUNGGAL
4. Kalimat numerial
Kalimat numerial adalah kalimat tunggal yang predikatnya berupa kata bilangan.
Perhatikan kalimat berikut!
Lama pembangunan itu bertahun-tahun.
S : Lama pembagunan itu
P : Bertahun-tahun
Contoh:
Perjalananya berhari-hari untuk sampai di sini.
Waktunya berjam-jam untuk menyelesaikan tugas itu.
JENIS-JENIS KALIMAT TUNGGAL
5. Kalimat prepositional
Kalimat prepositional adalah kalimat tunggal yang predikatnya merupakan kata depan
atau preposisi.
Perhatikan kalimat berikut!
Jam itu di atas meja kerja ayah.
S : Jam itu
P : di atas
Contoh:
Pegawai baru itu dari kota Surabaya.
Sepatuku di bawah lemari pakaian.
Aku ke rumah Budi hari ini.
Buku itu tentang perjuangan seorang anak.
3.
KALIMAT
MAJEMUK
Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri dari
dua buah klausa atau lebih yang saling
dihubungkan dengan kata hubung (Konjungsi).
Klausa – klausa tersebut berkedudukan sebagai
anak kalimat dan induk kalimat.
MACAM-MACAM KALIMAT MAJEMUK
1. Kalimat Majemuk Setara
Kalimat majemuk setara adalah kalimat majemuk yang kedua klausanya memiliki hubungan setara atau
sederajat.
Ciri – ciri kalimat majemuk setara
Antar klausa memiliki hubungan koordinatif, sehingga bisa berdiri sendiri meskipun dipisahkan.
Klausa yang satu berkedudukan sama dengan klausa lainnya.
Konjungsi yang menghubungkan biasanya berupa, dan, lalu, kemudian, bahkan, ketika, sedangkan, tetapi,
setelah, dan sebelum.
Contoh:
Klausa 1 = Ayah sedang berkebun.
Klausa 2 = Ibu sedang memasak di dapur.
Ayah sedang berkebun dan Ibu sedang memasak di dapur.
Contoh – contoh kalimat majemuk setara :
Kakek sedang tertidur lelap sedangkan nenek sedang membaca Koran.
Budi sangat pandai dalam hal akademik, tetapi dia tidak pandai dalam hal olahraga.
Ibu telah menyiapkan sarapan pagi sebelum ayah bangun dari tempat tidurnya.
Paman datang dari Jakarta ketika aku sedang menonton televisi di ruang tamu.
Burung – burung kembali ke sarangnya setelah matahari terbenam di barat.
MACAM-MACAM KALIMAT MAJEMUK
2.Kalimat Majemuk Bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat majemuk yang klausa – klausanya memiliki
hubungan yang tidak sejajar atau sederajat. Dengan kata lain, klausa – klausa tersebut
ada yang berkedudukan sebagai induk kalimat dan anak kalimat.
Ciri – ciri kalimat majemuk bertingkat:
Salah satu klausa / anak kalimat tidak tidak dapat berdiri sendiri. Dengan kata lain, akan
tidak memiliki arti jika dipisah.
Kata penghubungnya berupa jika, ketika, walaupun, bahwa, bagaikan, sebab,
dan sehingga
Contoh
Klausa 1 / Induk kalimat = Gempa yang sangat dahsyat terjadi di Nepal
Klausa 2 / Anak kalimat = Bangunan dan rumah rata dengan tanah.
Gempa yang dahsyat mengguncang Nepal sehingga bangunan dan rumah rata dengan
tanah.
MACAM-MACAM KALIMAT MAJEMUK
Contoh – contoh kalimat majemuk bertingkat:
Aku akan datang ke rumah Andi jika tidak hujan deras.
Budi sedang sakit ketika teman – temannya mengajak dia bermain.
Semua toko di Pasar Baru tetap buka walaupun tanggal merah.
Perilaku Budi menunjukan bahwa dia adalah anak yang baik hati.
Hari ini sangat cerah bagaikan lampu yang bersinar.
Ani tidak pernah terlambat ke sekolah sebab rumahnya dekat.
Agung melempar kucing itu ke tanah sehingga menjadi kotor.
MACAM-MACAM KALIMAT MAJEMUK
No Jenis Ciri
1. KMB Keterangan waktu Menggunakan kata hubung ketika, waktu, saat, setelah,
sebelum
2. KMB Keterangan sebab Menggunakan kata hubung sebab, karena
3. KMB Keterangan hasil (akibat) Menggunakan kata hubung hingga, sehingga, akhirnya
4. KMB Keterangan syarat Menggunakan kata hubung jika, apabila, kalau,
andaikata
5. KMB Keterangan tujuan Menggunakan kata hubung agar, supaya, demi, untuk,
guna
6. KMB Keterangan cara Menggunakan kata hubung dengan, dalam
7. KMB Keterangan posesif Menggunakan kata hubung meskipun, walaupun, biarpun
8. KMB Pengganti nomina Menggunakan kata bahwa
MACAM-MACAM KALIMAT MAJEMUK
3. Kalimat Majemuk Rapatan
Kalimat majemuk rapatan adalah kalimat majemuk yang terdiri dari beberapa kalimat tunggal yang
digabungkan menjadi satu. Kalimat – kalimat tunggal tersebut dirapatkan atau digabung dengan hanya
menyebutkan bagian yang tidak sama dan dipisahkan dengan tanda koma (,), dan konjungsi dan.
Ciri – ciri majemuk rapatan
Bisa dipisahkan menjadi dua buah kaalimat tunggal atau lebih.
Dipisahkaan dengan tanda koma, dan konjungsi dan, serta, dan juga.
•Contoh:
Ibu memasak ayam goreng.
Ibu memasak ikan goreng.
Ibu memasak nasi goreng untuk makan malam.
Ibu memasak ayam, ikan, dan nasi goreng untuk makan malam.
Contoh – contoh kalimat majemuk rapatan.
Aku mengunjungi Museum Fatahillah dan Monumen Nasional di Jakarta.
Ayah memberiku buku, tas, dan sepatu baru.
Kakek minta dibelikan susu, roti, sabun mandi serta pasta gigi.
Budi mengajak Nia, Andi, Shinta serta Agung pergi ke pasar.
Ani sangat pintar dalam hal memasak, membersihkan tempat tidur, dan merapikan baju.
MACAM-MACAM KALIMAT MAJEMUK
4. Kalimat Majemuk Campuran
Kalimat majemuk campuran adalah kalimat majemuk yang merupakan gabungan dari kalimat
majemuk setara dan bertingkat.
Ciri – ciri kalimat majemuk campuran
Memiliki lebih dari dua buah klausa.
Dihubungkan dengan dua buah konjungsi seperti pada kalimat majemuk setara dan campuran.
Contoh :
Klausa 1 = Teman – temanku telah pulang
Klausa 2 = Aku baru sampai.
Klausa 3 = Aku datang tepat waktu
Ketika aku baru sampai, teman – temanku telah pulang padahal aku datang tepat waktu.
Contoh – contoh kalimat majemuk campuran:
Saat kebakaran itu terjadi, rumah sedang kosong sehingga tidak ada korban yang terluka.
Budi merupakan anak yang pintar, tetapi sayangnya tidak rajin sehingga kepintarannya tersebut menjadi sia
– sia.
Joko selalu sarapan pagi sebelum dia berangkat sekolah, meskipun hanya nasi putih saja.
4.
Kalimat Efektif
Kalimat efektif dapat diartikan sebagai susunan kata yang
mengikuti kaidah kebahasaan secara baik dan benar. Kaidah yang
menjadi patokan kalimat efektif dalam bahasan ini adalah kaidah
bahasa Indonesia menurut ejaan yang disempurnakan (EYD).
Syarat Kalimat Efektif :
1. Sesuai EYD
2. Sistematis
3. Tidak boros dan bertele-tele
4. Tidak ambigu
Ciri-Ciri Kalimat Efektif
1. Kesepadanan Struktur
Perhatikan kelengkapan struktur dan penggunaannya.
Ada beberapa hal yang menyangkut ciri-ciri yang satu ini :
a. Pastikan kalimat yang dibuat mengandung unsur klausa minimal yang lengkap,
yakni subjek dan predikat.
b. Jangan taruh kata depan (preposisi) di depan subjek karena akan mengaburkan
pelaku di dalam kalimat tersebut.
Contoh kalimat efektif dan tidak efektif:
Bagi semua peserta diharapkan hadir tepat waktu. (tidak efektif)
Semua peserta diharapkan hadir tepat waktu. (efektif)
Ciri-Ciri Kalimat Efektif
c. Hati-hati pada penggunaan konjungsi ’yang’ di depan predikat karena
membuatnya menjadi perluasan dari subjek.
Contoh:
Dia yang pergi meninggalkan saya. (tidak efektif)
Dia pergi meninggalkan saya. (efektif)
d. Tidak bersubjek ganda, bukan berarti subjek tidak boleh lebih dari satu, namun
lebih ke arah menggabungkan subjek yang sama.
Contoh:
Adik demam sehingga adik tidak dapat masuk sekolah. (tidak efektif)
Adik demam sehingga tidak dapat masuk sekolah. (efektif)
Ciri-Ciri Kalimat Efektif
2. Kehematan Kata
Karena salah satu syarat kalimat efektif adalah ringkas dan tidak
bertele-tele, kita tidak boleh menyusun kata-kata yang bermakna sama di dalam
sebuah kalimat. Ada dua hal yang memungkinkan kalimat membuat kalimat yang
boros sehingga tidak efektif, yaitu Jamak dan Sinonim
Contoh Kata Jamak:
Para siswa-siswi sedang mengerjakan soal ujian masuk perguruan tinggi. (tidak efektif)
Siswa-siswi sedang mengerjakan soal ujian masuk perguruan tinggi. (efektif)
Ketidakefektifan terjadi karena kata para merujuk pada jumlah jamak,
sementara siswa-siswi juga mengarah pada jumlah siswa yang lebih dari satu.
Contoh Kata Sinonim:
Ia masuk ke dalam ruang kelas. (tidak efektif)
Ia masuk ruang kelas.
Ketidakefektifan terjadi karena kata masuk dan frasa ke dalam sama-sama
menunjukkan arti yang sama.
Ciri-Ciri Kalimat Efektif
3. Kesejajaran Bentuk
Ini menyangkut soal imbuhan dalam kata-kata yang ada di kalimat,
sesuai kedudukannya pada kalimat itu. Pada intinya, kalimat efektif haruslah
berimbuhan pararel dan konsisten. Jika pada sebuah fungsi digunakan
imbuhan me-, selanjutnya imbuhan yang sama digunakan pada fungsi yang
sama.
Contoh:
Hal yang mesti diperhatikan soal sampah adalah cara membuang, memilah,
dan pengolahannya. (tidak efektif)
Hal yang mesti diperhatikan soal sampah adalah cara membuang, memilah,
dan mengolahnya. (efektif)
Ciri-Ciri Kalimat Efektif
4. Ketegasan Makna
Tidak selamanya subjek harus diletakkan di awal kalimat, namun
memang peletakan subjek seharusnya selalu mendahului predikat. Akan tetapi,
dalam beberapa kasus tertentu, meletakkan keterangan di awal kalimat untuk
memberi efek penegasan. Ini agar pembaca dapat langsung mengerti gagasan
utama dari kalimat tersebut. Penegasan kalimat seperti ini biasanya dijumpai
pada jenis kalimat perintah, larangan, ataupun anjuran yang umumnya diikuti
partikel lah atau pun.
Contoh:
Kamu sapulah lantai rumah agar bersih! (tidak efektif)
Sapulah lantai rumahmu agar bersih! (efektif)
Ciri-Ciri Kalimat Efektif
5. Kelogisan Kalimat
Ciri-ciri kalimat efektif terakhir yang amat krusial menyangkut kelogisan
kalimat yang kalian buat. Kelogisan berperan penting untuk menghindari kesan
ambigu pada kalimat. Karena itu, buatlah kalimat dengan ide yang mudah dimengerti
dan masuk akal agar pembaca dapat dengan mudah pula mengerti maksud dari
kalimat tersebut.
Contoh:
Kepada Bapak Kepala Sekolah, waktu dan tempat kami persilakan. (tidak efektif)
Bapak Kepala Sekolah dipersilakan menyampaikan pidatonya sekarang. (efektif)
5.
Kalimat Rancu
Kata rancu dalam bahasa Indonesia
berarti 'kacau'. Sejalan dengan itu, kalimat
yang rancu berarti kalimat yang kacau atau
kalimat yang susunannya tidak teratur
sehingga informasinya sulit dipahami.
Jika dilihat dari segi penataan
gagasan, kerancuan sebuah kalimat dapat
terjadi karena dua gagasan digabungkan ke
dalam satu pengungkapan. Sementara itu, jika
dilihat dari segi strukturnya, kerancuan itu
timbul karena penggabungan dua struktur
kalimat kedalam satu struktur.
(1) Menurut para pakar sejarah mengatakan
bahwa Candi Borobudur dibangun pada masa
Kerajaan Syailendra.
Karena berasal dari dua struktur, kalimat rancu
itu dapat dikembalikan pada struktur semula,
yaitu (1a) dan (1b) berikut.
(1a) Menurut pakar sejarah, Candi Borobudur
dibangun pada masa Kerajaan Syailendra.
(1b) Pakar sejarah mengatakan bahwa Candi
Borobudur dibangun pada masa Kerajaan
Syailendra.
“ 6.
KONJUNGSI
“
Konjungsi yang menguatkan keadaan yang dinyatakan sebelumnya,
contoh: bahkan dan malahan
Konjungsi yang menyatakan kebalikan dari yang dinyatakan sebelumnya,
contoh: sebaliknya.
Konjungsi yang menyatakan adanya hal, peristiwa atau keadaan lain di luar dari yang telah
dinyatakan sebelumnya,
contoh: lagi pula, dan selain itu
Konjungsi yang menyatakan akibat,
contoh: Oleh sebab itu dan oleh karena itu.
Konjungsi yang menyatakan lanjutan dari peristiwa pada kalimat sebelumnya,
contoh: selanjutnya, sesudah itu dan setelah itu
Konjungsi yang menyatakan konsekuensi
contoh: dengan demikian
Konjungsi yang menyatakan pertentangan dengan pernyataan pada kalimat sebelumnya,
contohnya: meskipun demikian / begitu, walaupun demikian / begitu, sekalipun demikian /
begitu, biarpun demikian / begitu..
Konjungsi yang menyatakan pertentangan dengan keadaan sebelumnya,
contohnya: akan tetapi dan namun.
Kalimat

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Kalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesiaKalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesiaIsmee Sa'adah
 
Kalimat dalam Bahasa Indonesia
Kalimat dalam Bahasa IndonesiaKalimat dalam Bahasa Indonesia
Kalimat dalam Bahasa IndonesiaSiti Hardiyanti
 
JENIS-JENIS KALIMAT
JENIS-JENIS KALIMATJENIS-JENIS KALIMAT
JENIS-JENIS KALIMATMagdaNae
 
Makalah bahas indonesia "kalimat"
Makalah bahas indonesia "kalimat"Makalah bahas indonesia "kalimat"
Makalah bahas indonesia "kalimat"Suciati Yunus
 
TATA KALIMAT BAHASA INDONESIA
TATA KALIMAT BAHASA INDONESIATATA KALIMAT BAHASA INDONESIA
TATA KALIMAT BAHASA INDONESIAA-ttiitudEd Kuu
 
Makalah Hubungan Kalimat Tunggal dan Majemuk
Makalah Hubungan Kalimat Tunggal dan MajemukMakalah Hubungan Kalimat Tunggal dan Majemuk
Makalah Hubungan Kalimat Tunggal dan Majemukdwikar92
 
Bab ii pembahasan bi
Bab ii pembahasan biBab ii pembahasan bi
Bab ii pembahasan biNurul Qamar
 
Kalimat dalam Bahasa Indonesia
Kalimat dalam Bahasa IndonesiaKalimat dalam Bahasa Indonesia
Kalimat dalam Bahasa IndonesiaRifka Marwani
 
MKU Bahasa Indonesia Paragraf By Asep Perdiansyah, S.Pd., M.Pd.
MKU Bahasa Indonesia Paragraf By Asep Perdiansyah, S.Pd., M.Pd.MKU Bahasa Indonesia Paragraf By Asep Perdiansyah, S.Pd., M.Pd.
MKU Bahasa Indonesia Paragraf By Asep Perdiansyah, S.Pd., M.Pd.AsepPerdiansyah
 
MKU Bahasa Indonesia Kalimat dan Kalimat Efektif
MKU Bahasa Indonesia Kalimat dan Kalimat EfektifMKU Bahasa Indonesia Kalimat dan Kalimat Efektif
MKU Bahasa Indonesia Kalimat dan Kalimat EfektifAsepPerdiansyah
 
Kalimat Inversi dan Kalimat Majemuk
Kalimat Inversi dan Kalimat MajemukKalimat Inversi dan Kalimat Majemuk
Kalimat Inversi dan Kalimat MajemukLaila Fadilah
 
Kalimat berpredikat numeral, adjektival, nominal, numeral, dan frasa preposis...
Kalimat berpredikat numeral, adjektival, nominal, numeral, dan frasa preposis...Kalimat berpredikat numeral, adjektival, nominal, numeral, dan frasa preposis...
Kalimat berpredikat numeral, adjektival, nominal, numeral, dan frasa preposis...Minis Lamna
 
Kalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesiaKalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesiaRifka Marwani
 
Ayat tunggal
Ayat tunggal Ayat tunggal
Ayat tunggal firo HAR
 

Was ist angesagt? (19)

Kalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesiaKalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesia
 
Kalimat dalam Bahasa Indonesia
Kalimat dalam Bahasa IndonesiaKalimat dalam Bahasa Indonesia
Kalimat dalam Bahasa Indonesia
 
JENIS-JENIS KALIMAT
JENIS-JENIS KALIMATJENIS-JENIS KALIMAT
JENIS-JENIS KALIMAT
 
peresentasi Kalimat
peresentasi Kalimatperesentasi Kalimat
peresentasi Kalimat
 
Makalah bahas indonesia "kalimat"
Makalah bahas indonesia "kalimat"Makalah bahas indonesia "kalimat"
Makalah bahas indonesia "kalimat"
 
TATA KALIMAT BAHASA INDONESIA
TATA KALIMAT BAHASA INDONESIATATA KALIMAT BAHASA INDONESIA
TATA KALIMAT BAHASA INDONESIA
 
Makalah Hubungan Kalimat Tunggal dan Majemuk
Makalah Hubungan Kalimat Tunggal dan MajemukMakalah Hubungan Kalimat Tunggal dan Majemuk
Makalah Hubungan Kalimat Tunggal dan Majemuk
 
Bab ii pembahasan bi
Bab ii pembahasan biBab ii pembahasan bi
Bab ii pembahasan bi
 
Kalimat dalam Bahasa Indonesia
Kalimat dalam Bahasa IndonesiaKalimat dalam Bahasa Indonesia
Kalimat dalam Bahasa Indonesia
 
MKU Bahasa Indonesia Paragraf By Asep Perdiansyah, S.Pd., M.Pd.
MKU Bahasa Indonesia Paragraf By Asep Perdiansyah, S.Pd., M.Pd.MKU Bahasa Indonesia Paragraf By Asep Perdiansyah, S.Pd., M.Pd.
MKU Bahasa Indonesia Paragraf By Asep Perdiansyah, S.Pd., M.Pd.
 
Kalimat tunggal viii
Kalimat tunggal viiiKalimat tunggal viii
Kalimat tunggal viii
 
MKU Bahasa Indonesia Kalimat dan Kalimat Efektif
MKU Bahasa Indonesia Kalimat dan Kalimat EfektifMKU Bahasa Indonesia Kalimat dan Kalimat Efektif
MKU Bahasa Indonesia Kalimat dan Kalimat Efektif
 
Kalimat Inversi dan Kalimat Majemuk
Kalimat Inversi dan Kalimat MajemukKalimat Inversi dan Kalimat Majemuk
Kalimat Inversi dan Kalimat Majemuk
 
Kalimat berpredikat numeral, adjektival, nominal, numeral, dan frasa preposis...
Kalimat berpredikat numeral, adjektival, nominal, numeral, dan frasa preposis...Kalimat berpredikat numeral, adjektival, nominal, numeral, dan frasa preposis...
Kalimat berpredikat numeral, adjektival, nominal, numeral, dan frasa preposis...
 
Kalimat efektif
Kalimat efektifKalimat efektif
Kalimat efektif
 
Kalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesiaKalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesia
 
Frasa dan klausa
Frasa dan klausaFrasa dan klausa
Frasa dan klausa
 
Sintaksis
SintaksisSintaksis
Sintaksis
 
Ayat tunggal
Ayat tunggal Ayat tunggal
Ayat tunggal
 

Andere mochten auch

Buku Penyuluhan Ejaan
Buku Penyuluhan EjaanBuku Penyuluhan Ejaan
Buku Penyuluhan EjaanIQbal KHan
 
Buku Penyuluhan Paragraf
Buku Penyuluhan ParagrafBuku Penyuluhan Paragraf
Buku Penyuluhan ParagrafIQbal KHan
 
Buku Penyuluhan Kalimat
Buku Penyuluhan KalimatBuku Penyuluhan Kalimat
Buku Penyuluhan KalimatIQbal KHan
 
Menyusun teks laporan hasil observasi
Menyusun teks laporan hasil observasiMenyusun teks laporan hasil observasi
Menyusun teks laporan hasil observasiJuventi Permana Putri
 
Buku Penyuluhan Bentuk Pilihan Kata
Buku Penyuluhan Bentuk Pilihan KataBuku Penyuluhan Bentuk Pilihan Kata
Buku Penyuluhan Bentuk Pilihan KataIQbal KHan
 
ppt Teks laporan hasil observasi
ppt Teks laporan hasil observasippt Teks laporan hasil observasi
ppt Teks laporan hasil observasiDalilah Adani
 
Presentasib 131215081144-phpapp02-140529105721-phpapp01(2)
Presentasib 131215081144-phpapp02-140529105721-phpapp01(2)Presentasib 131215081144-phpapp02-140529105721-phpapp01(2)
Presentasib 131215081144-phpapp02-140529105721-phpapp01(2)Mellyasari
 
POWERPOINT Teks laporan observasi
POWERPOINT Teks laporan observasiPOWERPOINT Teks laporan observasi
POWERPOINT Teks laporan observasiMaghfira Ganivy
 
Bahasa Indonesia: Teks Laporan Hasil Observasi
Bahasa Indonesia: Teks Laporan Hasil ObservasiBahasa Indonesia: Teks Laporan Hasil Observasi
Bahasa Indonesia: Teks Laporan Hasil Observasichoririchori
 

Andere mochten auch (9)

Buku Penyuluhan Ejaan
Buku Penyuluhan EjaanBuku Penyuluhan Ejaan
Buku Penyuluhan Ejaan
 
Buku Penyuluhan Paragraf
Buku Penyuluhan ParagrafBuku Penyuluhan Paragraf
Buku Penyuluhan Paragraf
 
Buku Penyuluhan Kalimat
Buku Penyuluhan KalimatBuku Penyuluhan Kalimat
Buku Penyuluhan Kalimat
 
Menyusun teks laporan hasil observasi
Menyusun teks laporan hasil observasiMenyusun teks laporan hasil observasi
Menyusun teks laporan hasil observasi
 
Buku Penyuluhan Bentuk Pilihan Kata
Buku Penyuluhan Bentuk Pilihan KataBuku Penyuluhan Bentuk Pilihan Kata
Buku Penyuluhan Bentuk Pilihan Kata
 
ppt Teks laporan hasil observasi
ppt Teks laporan hasil observasippt Teks laporan hasil observasi
ppt Teks laporan hasil observasi
 
Presentasib 131215081144-phpapp02-140529105721-phpapp01(2)
Presentasib 131215081144-phpapp02-140529105721-phpapp01(2)Presentasib 131215081144-phpapp02-140529105721-phpapp01(2)
Presentasib 131215081144-phpapp02-140529105721-phpapp01(2)
 
POWERPOINT Teks laporan observasi
POWERPOINT Teks laporan observasiPOWERPOINT Teks laporan observasi
POWERPOINT Teks laporan observasi
 
Bahasa Indonesia: Teks Laporan Hasil Observasi
Bahasa Indonesia: Teks Laporan Hasil ObservasiBahasa Indonesia: Teks Laporan Hasil Observasi
Bahasa Indonesia: Teks Laporan Hasil Observasi
 

Ähnlich wie Kalimat (20)

Kalimat Dalam Bahasa Indonesia
Kalimat Dalam Bahasa IndonesiaKalimat Dalam Bahasa Indonesia
Kalimat Dalam Bahasa Indonesia
 
Kalimatdalambahasaindonesia :)
Kalimatdalambahasaindonesia  :)Kalimatdalambahasaindonesia  :)
Kalimatdalambahasaindonesia :)
 
Praktis Pantuan Materi Bahasa Indonesia.docx
Praktis Pantuan Materi Bahasa Indonesia.docxPraktis Pantuan Materi Bahasa Indonesia.docx
Praktis Pantuan Materi Bahasa Indonesia.docx
 
4. kalimat
4. kalimat4. kalimat
4. kalimat
 
Kalimat
KalimatKalimat
Kalimat
 
Kalimat majemuk
Kalimat majemuk Kalimat majemuk
Kalimat majemuk
 
Bahasa Indonesia Kelompok. Rev.pptx
Bahasa Indonesia Kelompok. Rev.pptxBahasa Indonesia Kelompok. Rev.pptx
Bahasa Indonesia Kelompok. Rev.pptx
 
Sintaksis
SintaksisSintaksis
Sintaksis
 
Bahasa indonesia dan penulisan ilmiah KALIMAT
Bahasa indonesia dan penulisan ilmiah KALIMATBahasa indonesia dan penulisan ilmiah KALIMAT
Bahasa indonesia dan penulisan ilmiah KALIMAT
 
Kaidah bahasa indonesia
Kaidah bahasa indonesiaKaidah bahasa indonesia
Kaidah bahasa indonesia
 
Sintaksis
SintaksisSintaksis
Sintaksis
 
Sintaksis
SintaksisSintaksis
Sintaksis
 
Frasa ajektif
Frasa ajektifFrasa ajektif
Frasa ajektif
 
Jenis kalimat
Jenis kalimatJenis kalimat
Jenis kalimat
 
Frase bahasa indonesia
Frase bahasa indonesiaFrase bahasa indonesia
Frase bahasa indonesia
 
340590097-power-point-tata-kalimat-pptx.pptx
340590097-power-point-tata-kalimat-pptx.pptx340590097-power-point-tata-kalimat-pptx.pptx
340590097-power-point-tata-kalimat-pptx.pptx
 
Kalimat dan kalimat_efektif
Kalimat dan kalimat_efektifKalimat dan kalimat_efektif
Kalimat dan kalimat_efektif
 
power_point_bahasa_indonesia_kelompok_4.pptx
power_point_bahasa_indonesia_kelompok_4.pptxpower_point_bahasa_indonesia_kelompok_4.pptx
power_point_bahasa_indonesia_kelompok_4.pptx
 
Frase, klausa, dan kalimat
Frase, klausa, dan kalimatFrase, klausa, dan kalimat
Frase, klausa, dan kalimat
 
Frase, klausa, dan kalimat
Frase, klausa, dan kalimatFrase, klausa, dan kalimat
Frase, klausa, dan kalimat
 

Mehr von Fathia Rosatika

Menyiram indahnya keadilan dan kedamaian
Menyiram indahnya keadilan dan kedamaianMenyiram indahnya keadilan dan kedamaian
Menyiram indahnya keadilan dan kedamaianFathia Rosatika
 
Kaidah kebahasaan dalam teks pantun
Kaidah kebahasaan dalam teks pantunKaidah kebahasaan dalam teks pantun
Kaidah kebahasaan dalam teks pantunFathia Rosatika
 
18593 agama (gerakan pembaruan Islam di Indonesia)
18593 agama (gerakan pembaruan Islam di Indonesia)18593 agama (gerakan pembaruan Islam di Indonesia)
18593 agama (gerakan pembaruan Islam di Indonesia)Fathia Rosatika
 
Menyibak kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga
Menyibak kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban   wargaMenyibak kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban   warga
Menyibak kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban wargaFathia Rosatika
 
Kaidah kebahasaan dalam teks pantun
Kaidah kebahasaan dalam teks pantunKaidah kebahasaan dalam teks pantun
Kaidah kebahasaan dalam teks pantunFathia Rosatika
 
Kebudayaan dan arsitektur islam
Kebudayaan dan arsitektur islamKebudayaan dan arsitektur islam
Kebudayaan dan arsitektur islamFathia Rosatika
 
Kaligrafi dari berbagai negara
Kaligrafi dari berbagai negara Kaligrafi dari berbagai negara
Kaligrafi dari berbagai negara Fathia Rosatika
 
Agama Islam kelas 12 - Gerakan Pembaruan Islam di Indonesia
Agama Islam kelas 12 - Gerakan Pembaruan Islam di Indonesia Agama Islam kelas 12 - Gerakan Pembaruan Islam di Indonesia
Agama Islam kelas 12 - Gerakan Pembaruan Islam di Indonesia Fathia Rosatika
 

Mehr von Fathia Rosatika (13)

Narkoba 1
Narkoba 1Narkoba 1
Narkoba 1
 
Menyiram indahnya keadilan dan kedamaian
Menyiram indahnya keadilan dan kedamaianMenyiram indahnya keadilan dan kedamaian
Menyiram indahnya keadilan dan kedamaian
 
Kaidah kebahasaan dalam teks pantun
Kaidah kebahasaan dalam teks pantunKaidah kebahasaan dalam teks pantun
Kaidah kebahasaan dalam teks pantun
 
18593 agama (gerakan pembaruan Islam di Indonesia)
18593 agama (gerakan pembaruan Islam di Indonesia)18593 agama (gerakan pembaruan Islam di Indonesia)
18593 agama (gerakan pembaruan Islam di Indonesia)
 
Kalimat
KalimatKalimat
Kalimat
 
Rangkaian bel listrik
Rangkaian bel listrikRangkaian bel listrik
Rangkaian bel listrik
 
Menyibak kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga
Menyibak kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban   wargaMenyibak kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban   warga
Menyibak kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga
 
El nino dan la nina
El nino dan la ninaEl nino dan la nina
El nino dan la nina
 
Kaidah kebahasaan dalam teks pantun
Kaidah kebahasaan dalam teks pantunKaidah kebahasaan dalam teks pantun
Kaidah kebahasaan dalam teks pantun
 
Sistem hormon manusia
Sistem hormon manusiaSistem hormon manusia
Sistem hormon manusia
 
Kebudayaan dan arsitektur islam
Kebudayaan dan arsitektur islamKebudayaan dan arsitektur islam
Kebudayaan dan arsitektur islam
 
Kaligrafi dari berbagai negara
Kaligrafi dari berbagai negara Kaligrafi dari berbagai negara
Kaligrafi dari berbagai negara
 
Agama Islam kelas 12 - Gerakan Pembaruan Islam di Indonesia
Agama Islam kelas 12 - Gerakan Pembaruan Islam di Indonesia Agama Islam kelas 12 - Gerakan Pembaruan Islam di Indonesia
Agama Islam kelas 12 - Gerakan Pembaruan Islam di Indonesia
 

Kürzlich hochgeladen

Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 

Kalimat

  • 1. KALIMAT 15. FATHIA ROSATIKA 16. GRACIA TIFFANY 17. HADIYAN RAFI 18. HAFFIYAN NAUFAL 19. HASNA KHAIRUNNISA
  • 3. kalimat adalah rangkaian kata yang tersusun dan membentuk suatu gagasan atau peristiwa.
  • 4. Unsur- unsur kalimat: subjek (S) predikat (P) objek (O) pelengkap (Pel.) keterangan (K). Subjek (S) Bagian kalimat yang menunjukkan pelaku, tokoh, sosok (benda), suatu hal, atau suatu masalah yang menjadi pokok pembicaraan. -S diisi oleh jenis kata/ frase benda (nominal),klausa, atau frase verbal. -Merupakan jawaban dengan atas kata tanya siapa atau apa kepada P -S wajib ada dalam sebuah kalimat. Contoh: 1.Dosen saya sedang marah. (kata benda) 2.Mahasiswa Antropologi sedang meneliti rumah adat Mentawai. (frase benda) Predikat (P) P memberitahu tindakan atau perbuatan S - P dapat menyatakan sifat, situasi, status, ciri, jati diri S, atau jumlah sesuatu yang dimiliki S. - P dapat berupa kata atau frase kata kerja (verba) dan bukan kata kerja (sifat, benda, dan jumlah) P Wajib ada dalam sebuah kalimat. Contoh: 1. Paru-paru untuk bernafas. (kata/ verba) 2.Dosen sedang makan siang. (frase/ verba)
  • 5. Objek (O) Bagian kalimat yang melengkapi P, - O selalu diisi oleh kata benda (nomina), frase benda, atau klausa, - O terletak sesudah P yang berupa kata kerja transitif (kata kerja yang menuntut hadirnya O), - Tidak wajib ada dalam sebuah kalimat, kecuali bila P-nya berupa verba transitif. - O dalam kalimat aktif dapat berubah menjadi S jika kalimatnya dipasifkan. -Dapat menjadi subjek kalimat pasif Contoh: 1.Rini membeli buku. (perlu O) 2.Komputerku rusak (tidak perlu O) Pelengkap (Komplemen) (Pel.) Unsur kalimat yang melengkapi predikat dan tidak dikenai perbuatan subjek -Melengkapi makna kata kerja (predikat): Dia meminjami saya novel baru. -Tidak didahului preposisi -Tidak dapat menjadi subjek dalam konstruksi pasifnya Contoh: a. Ketua MPR membacakan teks Pancasila. (Pancasila sebagai objek) b. Perampok itu bersenjatakan bambu runcing (bambu runcing sebagai pelengkap)
  • 6. Keterangan (K) Unsur kalimat yang memberikan informasi lebih lanjut tentang suatu yang dinyatakan dalam kalimat; misalnya, memberi informasi tentang tempat, waktu, cara, sebab, dan tujuan. -Keterangan dapat berfungsi menerangkan S, P, O, dan Pel., - Memiliki keleluasaan letak atau posisi (dapat di awal, akhir, atau menyisip antara subjek dan predikat) Contoh: 1. Mahasiswa itu mengambilkan dosennya air minum dari kulkas. 2. Anak itu memukul anjing dengan kayu.
  • 7. kata Bagian-Bagian Kalimat frasa klausa Kata: Satuan bahasa terkecil yang dapat berdiri sendiri. Frase: Gabungan dua kata atau lebih yang tidak melebihi satu batas fungsi. Klausa: Kelompok kata, sekurang-kurangnya terdiri atas subjek dan predikat dan berpotensi menjadi kalimat
  • 8. Klasifikasi Kalimat 1) Berdasarkan jumlah klausa kalimat tunggal kalimat Majemuk Kalimat campuran 2) Berdasarkan struktur internalnya kalimat tak sempurna (tak lengkap/ minor) Kalimat minor adalah kalimat yang tanpa subjek atau tanpa predikat. Hal tersebut biasa terjadi dalam wacana karena unsur yang tidak muncul itu sudah diketaui pada kalimat sebelumnya. Amir : Kamu tinggal di mana, Min? Amin : Di kampung Melayu. kalimat sempurna : Saya tinggal di kampung melayu 3) Berdasarkan fungsi kalimat deklaratif (berita) kalimat interogatif (tanya) kalimat imperatif (perintah) kalimat eksklamatif (seru) 4) Berdasarkan ada tidaknya unsur negasi kalimat negatif : Mereka tidak membaca buku kalimat afirmatif : Mereka membaca buku. 5) Berdasarkan subjeknya kalimat pasif : kalimat yang subjeknya mendapat/dikenai suatu tindakan yang berupa predikat oleh objek Kalimat aktif : kalimat yang subjek (S) berperan sebagai pelaku yang secara aktif melakukan suatu tindakan
  • 10. kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya memiliki satu gagasan, peristiwa, kejadiaan saja di dalamnya. Dengan kata lain, kalimat tunggal hanya terdiri dari satu struktur penyusun kalimat yang minimal hanya terdiri dari Subjek (S), dan Predikat (P). Namun, ada kalanya kalimat tunggal juga membutuhkan unsur objek (O), dan keterangan (k).
  • 11. KALIMAT TUNGGAL VS KALIMAT MAJEMUK TUNGGAL MAJEMUK 1 PERISTIWA 2 PERISTIWA ATAU LEBIH 1 STRUKTUR 2 STRUKTUR ATAU LEBIH TANPA KONJUNGSI DENGAN KONJUNGSI
  • 12. CIRI KALIMAT TUNGGAL 1. Kalimat tunggal hanya memiliki satu peristiwa pokok. Dengan kata lain, kalimat tunggal hanya menjelaskan atau menyampaikan satu peristiwa di dalamnya. Contoh: - Adik makan. (Kalimat tunggal) - Adik makan dan minum. (Kalimat majemuk) 2. Kalimat tunggal hanya memiliki satu struktur penyusun kalimat saja. Apakah itu, S P, S P O, atau S P O K, dengan kata lain tidak ada dua unsur yang sama di dalam kalimat. Contoh: - Budi pergi ke sekolah. (Kalimat tunggal) S P K - Budi pergi ke sekolah sedangkan Andi ke pasar. (Kalimat majemuk) S P K C S K
  • 13. CIRI KALIMAT TUNGGAL 3. Kalimat tunggal tidak pernah menggunakan kata konjungsi atau tanda baca koma di dalamnya. Contoh: - Andi anak yang pintar. (Kalimat tunggal) - Andi anak yang pintar dan rajin. (Kalimat majemuk)
  • 14. JENIS-JENIS KALIMAT TUNGGAL 1. Kalimat nominal Kalimat nominal adalah kalimat tunggal yang predikatnya merupakan kata benda. Perhatikan kalimat berikut ini ! Ayahku seorang tentara. S = Ayah P= Seorang tentara (kata benda) Contoh: Adikku anak yang manja. Dika adalah guru olahraga di SMAN 1 Tanjung Bintang. Kotak merah itu tempat penyimpanan barang berharga. Suara itu adalah suara kucing. Orang di balik topeng itu ternyata Andi.
  • 15. JENIS-JENIS KALIMAT TUNGGAL 2. Kalimat adjektiva Kalimat adjektiva adalah kalimat tunggal yang predikatnya merupakan kata sifat. Perhatikan kalimat berikut! Dewi sangat baik kepada semua orang. S : Dewi P : Sangat baik (kata sifat) K : Kepada semua orang. Contoh: Shinta sangat cantik. Dika ramah kepada semua orang. Gambar itu seram sekali. Rumah Anton luas. Bangunan itu tinggi sekali.
  • 16. JENIS-JENIS KALIMAT TUNGGAL 3. Kalimat verbal Kalimat verbal adalah kalimat tunggal yang predikatnya adalah kata kerja. Perhatikan kalimat berikut! Andi mengerjakan tugasnya dengan serius. S : Andi P : Mengerjakan. Contoh: Adik menangis dengan sangat keras. Budi pergi ke sekolah. Anita sedang membuat kueh. Harimau mengintai mangasnya. Mobil itu melaju dengan kencang.
  • 17. Kalimat Verbal Kalimat ekatransitif: Kalimat tunggal yang predikatnya hanya memerlukan objek tanpa diikuti pelengkap. Contoh: Ibu mencuci pakaian. Kalimat Dwitransitif : Kalimat tunggal yang predikatnya memerlukan objek dan pelengkap Contoh: Sari memasakkan suaminya bubur kemarin Kalimat semitransitif: Kalimat tungyal ang predikatnya bisa diikuti objek, bisa juga diikuti tanpa objek Contoh: Pak Guru mengajar Kalimat Intransitif: Kalimat tunggal yang predikatnya tidak memerlukan objek Contoh: Adikku sedang berenang
  • 18. JENIS-JENIS KALIMAT TUNGGAL 4. Kalimat numerial Kalimat numerial adalah kalimat tunggal yang predikatnya berupa kata bilangan. Perhatikan kalimat berikut! Lama pembangunan itu bertahun-tahun. S : Lama pembagunan itu P : Bertahun-tahun Contoh: Perjalananya berhari-hari untuk sampai di sini. Waktunya berjam-jam untuk menyelesaikan tugas itu.
  • 19. JENIS-JENIS KALIMAT TUNGGAL 5. Kalimat prepositional Kalimat prepositional adalah kalimat tunggal yang predikatnya merupakan kata depan atau preposisi. Perhatikan kalimat berikut! Jam itu di atas meja kerja ayah. S : Jam itu P : di atas Contoh: Pegawai baru itu dari kota Surabaya. Sepatuku di bawah lemari pakaian. Aku ke rumah Budi hari ini. Buku itu tentang perjuangan seorang anak.
  • 21. Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri dari dua buah klausa atau lebih yang saling dihubungkan dengan kata hubung (Konjungsi). Klausa – klausa tersebut berkedudukan sebagai anak kalimat dan induk kalimat.
  • 22. MACAM-MACAM KALIMAT MAJEMUK 1. Kalimat Majemuk Setara Kalimat majemuk setara adalah kalimat majemuk yang kedua klausanya memiliki hubungan setara atau sederajat. Ciri – ciri kalimat majemuk setara Antar klausa memiliki hubungan koordinatif, sehingga bisa berdiri sendiri meskipun dipisahkan. Klausa yang satu berkedudukan sama dengan klausa lainnya. Konjungsi yang menghubungkan biasanya berupa, dan, lalu, kemudian, bahkan, ketika, sedangkan, tetapi, setelah, dan sebelum. Contoh: Klausa 1 = Ayah sedang berkebun. Klausa 2 = Ibu sedang memasak di dapur. Ayah sedang berkebun dan Ibu sedang memasak di dapur. Contoh – contoh kalimat majemuk setara : Kakek sedang tertidur lelap sedangkan nenek sedang membaca Koran. Budi sangat pandai dalam hal akademik, tetapi dia tidak pandai dalam hal olahraga. Ibu telah menyiapkan sarapan pagi sebelum ayah bangun dari tempat tidurnya. Paman datang dari Jakarta ketika aku sedang menonton televisi di ruang tamu. Burung – burung kembali ke sarangnya setelah matahari terbenam di barat.
  • 23. MACAM-MACAM KALIMAT MAJEMUK 2.Kalimat Majemuk Bertingkat Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat majemuk yang klausa – klausanya memiliki hubungan yang tidak sejajar atau sederajat. Dengan kata lain, klausa – klausa tersebut ada yang berkedudukan sebagai induk kalimat dan anak kalimat. Ciri – ciri kalimat majemuk bertingkat: Salah satu klausa / anak kalimat tidak tidak dapat berdiri sendiri. Dengan kata lain, akan tidak memiliki arti jika dipisah. Kata penghubungnya berupa jika, ketika, walaupun, bahwa, bagaikan, sebab, dan sehingga Contoh Klausa 1 / Induk kalimat = Gempa yang sangat dahsyat terjadi di Nepal Klausa 2 / Anak kalimat = Bangunan dan rumah rata dengan tanah. Gempa yang dahsyat mengguncang Nepal sehingga bangunan dan rumah rata dengan tanah.
  • 24. MACAM-MACAM KALIMAT MAJEMUK Contoh – contoh kalimat majemuk bertingkat: Aku akan datang ke rumah Andi jika tidak hujan deras. Budi sedang sakit ketika teman – temannya mengajak dia bermain. Semua toko di Pasar Baru tetap buka walaupun tanggal merah. Perilaku Budi menunjukan bahwa dia adalah anak yang baik hati. Hari ini sangat cerah bagaikan lampu yang bersinar. Ani tidak pernah terlambat ke sekolah sebab rumahnya dekat. Agung melempar kucing itu ke tanah sehingga menjadi kotor.
  • 25. MACAM-MACAM KALIMAT MAJEMUK No Jenis Ciri 1. KMB Keterangan waktu Menggunakan kata hubung ketika, waktu, saat, setelah, sebelum 2. KMB Keterangan sebab Menggunakan kata hubung sebab, karena 3. KMB Keterangan hasil (akibat) Menggunakan kata hubung hingga, sehingga, akhirnya 4. KMB Keterangan syarat Menggunakan kata hubung jika, apabila, kalau, andaikata 5. KMB Keterangan tujuan Menggunakan kata hubung agar, supaya, demi, untuk, guna 6. KMB Keterangan cara Menggunakan kata hubung dengan, dalam 7. KMB Keterangan posesif Menggunakan kata hubung meskipun, walaupun, biarpun 8. KMB Pengganti nomina Menggunakan kata bahwa
  • 26. MACAM-MACAM KALIMAT MAJEMUK 3. Kalimat Majemuk Rapatan Kalimat majemuk rapatan adalah kalimat majemuk yang terdiri dari beberapa kalimat tunggal yang digabungkan menjadi satu. Kalimat – kalimat tunggal tersebut dirapatkan atau digabung dengan hanya menyebutkan bagian yang tidak sama dan dipisahkan dengan tanda koma (,), dan konjungsi dan. Ciri – ciri majemuk rapatan Bisa dipisahkan menjadi dua buah kaalimat tunggal atau lebih. Dipisahkaan dengan tanda koma, dan konjungsi dan, serta, dan juga. •Contoh: Ibu memasak ayam goreng. Ibu memasak ikan goreng. Ibu memasak nasi goreng untuk makan malam. Ibu memasak ayam, ikan, dan nasi goreng untuk makan malam. Contoh – contoh kalimat majemuk rapatan. Aku mengunjungi Museum Fatahillah dan Monumen Nasional di Jakarta. Ayah memberiku buku, tas, dan sepatu baru. Kakek minta dibelikan susu, roti, sabun mandi serta pasta gigi. Budi mengajak Nia, Andi, Shinta serta Agung pergi ke pasar. Ani sangat pintar dalam hal memasak, membersihkan tempat tidur, dan merapikan baju.
  • 27. MACAM-MACAM KALIMAT MAJEMUK 4. Kalimat Majemuk Campuran Kalimat majemuk campuran adalah kalimat majemuk yang merupakan gabungan dari kalimat majemuk setara dan bertingkat. Ciri – ciri kalimat majemuk campuran Memiliki lebih dari dua buah klausa. Dihubungkan dengan dua buah konjungsi seperti pada kalimat majemuk setara dan campuran. Contoh : Klausa 1 = Teman – temanku telah pulang Klausa 2 = Aku baru sampai. Klausa 3 = Aku datang tepat waktu Ketika aku baru sampai, teman – temanku telah pulang padahal aku datang tepat waktu. Contoh – contoh kalimat majemuk campuran: Saat kebakaran itu terjadi, rumah sedang kosong sehingga tidak ada korban yang terluka. Budi merupakan anak yang pintar, tetapi sayangnya tidak rajin sehingga kepintarannya tersebut menjadi sia – sia. Joko selalu sarapan pagi sebelum dia berangkat sekolah, meskipun hanya nasi putih saja.
  • 29. Kalimat efektif dapat diartikan sebagai susunan kata yang mengikuti kaidah kebahasaan secara baik dan benar. Kaidah yang menjadi patokan kalimat efektif dalam bahasan ini adalah kaidah bahasa Indonesia menurut ejaan yang disempurnakan (EYD). Syarat Kalimat Efektif : 1. Sesuai EYD 2. Sistematis 3. Tidak boros dan bertele-tele 4. Tidak ambigu
  • 30. Ciri-Ciri Kalimat Efektif 1. Kesepadanan Struktur Perhatikan kelengkapan struktur dan penggunaannya. Ada beberapa hal yang menyangkut ciri-ciri yang satu ini : a. Pastikan kalimat yang dibuat mengandung unsur klausa minimal yang lengkap, yakni subjek dan predikat. b. Jangan taruh kata depan (preposisi) di depan subjek karena akan mengaburkan pelaku di dalam kalimat tersebut. Contoh kalimat efektif dan tidak efektif: Bagi semua peserta diharapkan hadir tepat waktu. (tidak efektif) Semua peserta diharapkan hadir tepat waktu. (efektif)
  • 31. Ciri-Ciri Kalimat Efektif c. Hati-hati pada penggunaan konjungsi ’yang’ di depan predikat karena membuatnya menjadi perluasan dari subjek. Contoh: Dia yang pergi meninggalkan saya. (tidak efektif) Dia pergi meninggalkan saya. (efektif) d. Tidak bersubjek ganda, bukan berarti subjek tidak boleh lebih dari satu, namun lebih ke arah menggabungkan subjek yang sama. Contoh: Adik demam sehingga adik tidak dapat masuk sekolah. (tidak efektif) Adik demam sehingga tidak dapat masuk sekolah. (efektif)
  • 32. Ciri-Ciri Kalimat Efektif 2. Kehematan Kata Karena salah satu syarat kalimat efektif adalah ringkas dan tidak bertele-tele, kita tidak boleh menyusun kata-kata yang bermakna sama di dalam sebuah kalimat. Ada dua hal yang memungkinkan kalimat membuat kalimat yang boros sehingga tidak efektif, yaitu Jamak dan Sinonim Contoh Kata Jamak: Para siswa-siswi sedang mengerjakan soal ujian masuk perguruan tinggi. (tidak efektif) Siswa-siswi sedang mengerjakan soal ujian masuk perguruan tinggi. (efektif) Ketidakefektifan terjadi karena kata para merujuk pada jumlah jamak, sementara siswa-siswi juga mengarah pada jumlah siswa yang lebih dari satu. Contoh Kata Sinonim: Ia masuk ke dalam ruang kelas. (tidak efektif) Ia masuk ruang kelas. Ketidakefektifan terjadi karena kata masuk dan frasa ke dalam sama-sama menunjukkan arti yang sama.
  • 33. Ciri-Ciri Kalimat Efektif 3. Kesejajaran Bentuk Ini menyangkut soal imbuhan dalam kata-kata yang ada di kalimat, sesuai kedudukannya pada kalimat itu. Pada intinya, kalimat efektif haruslah berimbuhan pararel dan konsisten. Jika pada sebuah fungsi digunakan imbuhan me-, selanjutnya imbuhan yang sama digunakan pada fungsi yang sama. Contoh: Hal yang mesti diperhatikan soal sampah adalah cara membuang, memilah, dan pengolahannya. (tidak efektif) Hal yang mesti diperhatikan soal sampah adalah cara membuang, memilah, dan mengolahnya. (efektif)
  • 34. Ciri-Ciri Kalimat Efektif 4. Ketegasan Makna Tidak selamanya subjek harus diletakkan di awal kalimat, namun memang peletakan subjek seharusnya selalu mendahului predikat. Akan tetapi, dalam beberapa kasus tertentu, meletakkan keterangan di awal kalimat untuk memberi efek penegasan. Ini agar pembaca dapat langsung mengerti gagasan utama dari kalimat tersebut. Penegasan kalimat seperti ini biasanya dijumpai pada jenis kalimat perintah, larangan, ataupun anjuran yang umumnya diikuti partikel lah atau pun. Contoh: Kamu sapulah lantai rumah agar bersih! (tidak efektif) Sapulah lantai rumahmu agar bersih! (efektif)
  • 35. Ciri-Ciri Kalimat Efektif 5. Kelogisan Kalimat Ciri-ciri kalimat efektif terakhir yang amat krusial menyangkut kelogisan kalimat yang kalian buat. Kelogisan berperan penting untuk menghindari kesan ambigu pada kalimat. Karena itu, buatlah kalimat dengan ide yang mudah dimengerti dan masuk akal agar pembaca dapat dengan mudah pula mengerti maksud dari kalimat tersebut. Contoh: Kepada Bapak Kepala Sekolah, waktu dan tempat kami persilakan. (tidak efektif) Bapak Kepala Sekolah dipersilakan menyampaikan pidatonya sekarang. (efektif)
  • 37. Kata rancu dalam bahasa Indonesia berarti 'kacau'. Sejalan dengan itu, kalimat yang rancu berarti kalimat yang kacau atau kalimat yang susunannya tidak teratur sehingga informasinya sulit dipahami. Jika dilihat dari segi penataan gagasan, kerancuan sebuah kalimat dapat terjadi karena dua gagasan digabungkan ke dalam satu pengungkapan. Sementara itu, jika dilihat dari segi strukturnya, kerancuan itu timbul karena penggabungan dua struktur kalimat kedalam satu struktur.
  • 38. (1) Menurut para pakar sejarah mengatakan bahwa Candi Borobudur dibangun pada masa Kerajaan Syailendra. Karena berasal dari dua struktur, kalimat rancu itu dapat dikembalikan pada struktur semula, yaitu (1a) dan (1b) berikut. (1a) Menurut pakar sejarah, Candi Borobudur dibangun pada masa Kerajaan Syailendra. (1b) Pakar sejarah mengatakan bahwa Candi Borobudur dibangun pada masa Kerajaan Syailendra.
  • 40. “ Konjungsi yang menguatkan keadaan yang dinyatakan sebelumnya, contoh: bahkan dan malahan Konjungsi yang menyatakan kebalikan dari yang dinyatakan sebelumnya, contoh: sebaliknya. Konjungsi yang menyatakan adanya hal, peristiwa atau keadaan lain di luar dari yang telah dinyatakan sebelumnya, contoh: lagi pula, dan selain itu Konjungsi yang menyatakan akibat, contoh: Oleh sebab itu dan oleh karena itu. Konjungsi yang menyatakan lanjutan dari peristiwa pada kalimat sebelumnya, contoh: selanjutnya, sesudah itu dan setelah itu Konjungsi yang menyatakan konsekuensi contoh: dengan demikian Konjungsi yang menyatakan pertentangan dengan pernyataan pada kalimat sebelumnya, contohnya: meskipun demikian / begitu, walaupun demikian / begitu, sekalipun demikian / begitu, biarpun demikian / begitu.. Konjungsi yang menyatakan pertentangan dengan keadaan sebelumnya, contohnya: akan tetapi dan namun.