2. Disusun oleh :
irine prabhandaru (1513100083)
aqmarina bella
(1513100023)
bangun surya p (1513100053)
faridl furqon
(1513100083)
3.
4. UU ITE (Undang-undang Informasi
dan Transaksi Elektronik)
Undang-undang Informasi dan Transaksi
Elektronik adalah ketentuan yang berlaku untuk
setiap orang yang melakukan perbuatan hukum
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini, baik
yang berada di wilayah hukum Indonesia maupun di
luar wilayah hukum Indonesia, yang memiliki akibat
hukum di wilayah hukum Indonesia dan/atau di luar
wilayah hukum Indonesia dan merugikan kepentingan
Indonesia.
5. Disini kami akan membahas tentang
salah Pasal 27 ayat (3) tentang
pencemaran nama baik yang
penggunaanya masih rancu dan sudah
memakan korban
9. Kasus Prita vs RS Omni
international
Prita Mulyasari menjadi tersangka kasus pencemaran
nama baik Rumah Sakit Omni Internasional. Prita dijerat
dengan Pasal 27 ayat (3) UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik, dengan sanksi pidana
penjara maksimum 6 thn dan/atau denda maksimal 1
milyar rupiah. Sebelumnya, seorang wartawan bernama
Iwan Piliang diduga mencemarkan nama baik seorang
anggota DPR melalui tulisannya di internet dan dijerat
dengan pasal yang sama.
10. Isi e-mail prita
“Jangan sampai kejadian saya ini akan menimpa ke nyawa manusia lainnya, terutama anakanak, lansia dan bayi. Bila anda berobat, berhati-hatilah dengan kemewahan RS dan title
International karena semakin mewah RS dan semakin pintar dokter maka semakin sering
uji coba pasien, penjualan obat dan suntikan”
“saya tidak mengatakan RSCM buruk tapi lebih hati-hati dengan perawatan medis dari
dokter ini.”
11. “Saya ngotot untuk diberikan data medis hasil lab 27.000 namun sangat dikagetkan bahwa
hasil lab 27.000 tersebut tidak dicetak dan yang tercetak adalah 181.000, kepala lab saat itu
adalah dr. Mimi dan setelah saya complaint dan marah-marah, dokter tersebut mengatakan
bahwa catatan hasil lab 27.000 tersebut ada di Manajemen Omni maka saya desak untuk
bertemu langsung dengan Manajemen yang memegang hasil lab tersebut.”
“Dalam kondisi sakit, saya dan suami saya ketemu dengan Manajemen, atas nama Ogi
(customer service coordinator) dan dr. Grace (customer service manager) dan diminta
memberikan keterangan kembali mengenai kejadian yang terjadi dengan saya. Saya benarbenar habis kesabaran dan saya hanya meminta surat pernyataan dari lab RS ini mengenai
hasil lab awal saya adalah 27.000 bukan 181.000 makanya saya diwajibkan masuk ke RS ini
padahal dengan kondisi thrombosit 181.000 saya masih bisa rawat jalan.”
“Tangan kiri saya mulai membengkak, saya minta dihentikan infus dan suntikan dan minta
ketemu dengan dr. Henky namun dokter tidak datang sampai saya dipindahkan ke
ruangan. Lama kelamaan suhu badan saya makin naik kembali ke 39 derajat dan datang
dokter pengganti yang saya juga tidak tahu dokter apa, setelah dicek dokter tersebut hanya
mengatakan akan menunggu dr. Henky saja”
12. Dalam putusan Mahkamah Konstitusi R.I Nomor
50/PUU-VI/2008 tentang judicial review UU ITE No.
11 Tahun 2008 terhadap UUD 1945, salah satu
pertimbangan Mahkamah berbunyi “keberlakuan dan
tafsir atas Pasal 27 ayat (3) UU ITE dan Pasal 45 ayat (1)
UU ITE yang berbunyi
.
13. Pasal 27 ayat (3) UU ITE
Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak
mendistribusikan dan/atau mentransmisikan
dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi
Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang
memiliki muatan penghinaan dan/atau
pencemaran nama baik
14. Pasal 45 ayat (1) UU ITE
Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1), ayat (2), ayat (3),
atau ayat (4) dipidana dengan pidana penjara
paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda
paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar
rupiah).
15. Kesimpulan:
Dalam hal ini menurut kami sdri. Prita tidak dapak
dikenai UU ITE Pasal 27 ayat (3), karen dalam hal ini
sdri. Prita hanya menceritakan pengalamannya kepada
temannya dan bukan upaya untuk mencemarkan
nama suatu instansi/golongan tertentu. Jadi menurut
kami masih ada yang perlu dibenahi tentang
penggunaan UU ITE ini.