3. •
PENGERTIAN PENCEMARAN
Pengertian
berdasarkan Undang-Undang Nomor 23
UDARApencemaran udaramengenai Pencemaran Lingkungan yaitu
tahun 1997 pasal 1 ayat 12
pencemaran yang disebabkan oleh aktivitas manusia seperti
pencemaran
yang
berasal
dari
pabrik,
kendaraan
bermotor, pembakaran sampah, sisa pertanian, dan peristiwa alam
seperti kebakaran hutan, letusan gunung api yang mengeluarkan
debu, gas, dan awan panas.
• Menurut Peraturan Pemerintah RI nomor 41 tahun 1999 tentang
Pengendalian Pencemaran Udara, PENCEMARAN UDARA adalah
masuknya atau dimasukkannya zat, energi, dari komponen lain ke
dalam udara ambien oleh kegiatan manusia, sehingga mutu udara
turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara ambien
tidak dapat memenuhi fungsinya.
• Sedangkan menurut Mukono (2006), yang dimaksud PENCEMARAN
UDARA adalah bertambahnya bahan atau substrat fisik atau kimia ke
dalam lingkungan udara normal yang mencapai sejumlah
tertentu, sehingga dapat dideteksi oleh manusia (atau yang dapat
dihitung dan diukur) serta dapat memberikan efek pada
manusia, binatang, vegetasi dan material karena ulah manusia (man
made).
4. JENIS
PENCEMA
RAN
UDARA
(berdasa
r
kan
asalnya)
POLUTAN PRIMER
Polutan primer yaitu zat kimia yang
mengandung toksik dan masuk secara
langsung ke udara dalam konsetrasi yang
merugikan manusia. Zat kimia tersebut
dapat berupa komponen alami udara yang
konsentrasinya meningkat (misalnya CO2) .
POLUTAN SEKUNDER
Polutan sekunder yaitu zat kimia yang
merugikan manusia yang terbentuk dalam
atmosfer melalui reaksi kimia di antara
komponen udara yang ada. Contohnya sulfur
trioksida (SO3) dan ozon (O3).
5. FAKTOR PENYEBAB PENCEMARAN
UDARA
Faktor alam (internal), yang bersumber dari aktivitas alam.
Contoh : -abu yang dikeluarkan akibat letusan gunung berapi
- gas-gas vulkanik
- debu yang beterbangan di udara akibat tiupan angin
- bau yang tidak enak akibat proses pembusukan sampah
organik
Faktor manusia (eksternal), yang bersumber dari hasil aktivitas
manusia.
Contoh : - Hasil pembakaran bahan-bahan fosil dari kendaraan
bermotor
- Bahan-bahan buangan dari kegiatan pabrik industri yang
memakai zat kimia organik dan anorganik.
- Pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara.
- Pembakaran sampah rumah tangga.
- Pembakaran hutan.
6. ZAT-ZAT YANG TERKANDUNG DALAM PENCEMARAN
1. Karbon monoksida (CO)
UDARA
Gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan bersifat racun. Dihasilkan dari
pembakaran tidak sempurna bahan bakar fosil, misalnya gas buangan
kendaraan bermotor, pembakaran, proses mineral yang menyebabkan
terganggunya Cardiovasculer.
2. Nitrogen dioksida (NO2)
Gas yang paling beracun. Nitrogen dioksida ini berasal dari pembakaran
suhu tinggi dan peristiwa alam yang menyebabkan kerusakan saluran
pernapasan manusia. Pada pembakaran mesin diesel akan dikeluarkan
Nitrogen dioksida yang mencemari udara.
3. Sulfur dioksida (SO2)
Gas yang berbau tajam, tidak berwarna dan tidak bersifat korosi.
Dihasilkan dari pembakaran bahan bakar yang mengandung sulfur terutama
batubara. Batubara ini biasanya digunakan sebagai bahan bakar pabrik dan
pembangkit tenaga listrik.
4. Partikulat (asap atau jelaga)
Polutan udara yang paling jelas terlihat dan paling berbahaya. Dihasilkan
dari cerobong pabrik berupa asap hitam tebal.
5. Hidrokarbon (HC)
Uap bensin yang tidak terbakar. Dihasilkan dari pembakaran bahan bakar
yang tidak sempurna.
7. 6. Chlorofluorocarbon (CFC)
Gas yang dapat menyebabkan menipisnya lapisan ozon yang ada di
atmosfer bumi. Dihasilkan dari berbagai alat rumah tangga seperti
kulkas, AC, alat pemadam kebakaran, pelarut, pestisida, alat
penyemprot (aerosol) pada parfum dan hair spray.
7. Timbal (Pb)
Logam berat yang digunakan manusia untuk meningkatkan
pembakaran pada kendaraan bermotor. Hasil pembakaran tersebut
menghasilkan timbal oksida yang berbentuk debu atau partikulat
yang dapat terhirup oleh manusia.
8. Karbon dioksida (CO2)
Gas yang dihasilkan dari pembakaran sempurna bahan bakar
kendaraan bermotor dan pabrik serta gas hasil kebakaran hutan.
8. DAMPAK PENCEMARAN
Pada sistemUDARA
pernapasan (Respiracy System)
Udara tercemar masuk ke dalam tubuh melalui mulut sampai ke paru - paru
kemudian terserap ke dalam aliran darah, menetap atau dapat disingkirkan
dari paru - paru oleh sel rambut halus. Polutan gas dan partikel dapat
merusak sistim pernapasan.
Efek pada tanaman.
Tanaman akan rusak akibat pencemaran udara dalam tiga cara, yaitu :
a) Necrosis (daun rontok)
b) Chlorosis (luntur atau perubahan warna pada daun)
c) Perubahan pertumbuhan (alteration in grouts)
Penyebabnya adalah belerang dioksida menyebabkan warna polos pada
daun, kerusakan rumput dan juga tanaman kapas, gandum dan apel, dll.
Fluorida juga menyebabkan Necrosis pada ujung-ujung daun.
Peroxy Asil Nitrat (PAN) menyebabkan daun-daun berwarna bronze (kelabu).
9. Akibat Pada Atmosfer
Pengaruh langsung polusi udara khususnya partikulat adalah
mengurangi
penglihatan
(visibility)
pada
pilot
pesawat
udara, sehingga menyulitkan pesawat untuk mendarat (landing)
dan
lepas
landas
(take-off).
Penyebabnya
adalah
karbondioksida sisa dari pembakaran bahan bakar fosil (minyak
bumi, batubara, dan lain-lain). Selain itu pengaruh dari CO2 juga
dapat
mempengaruhi
iklim/cuaca
pada
permukaan
bumi.
Pengaruh lain bagi atmosfer bumi yang juga membahayakan
adalah menipisnya lapisan ozon. Lapisan ozon ini berfungsi
untuk menyaring sinar ultraviolet yang dipancarkan oleh
matahari,
dan
apabila
kadar
ozon
dalam
lapisan
itu
berkurang, kadar sinar ultraviolet yang sampai ke bumi akan
bertambah. Dengan ini risiko untuk menghadapi penyakit
kanker kulit, katarak dan menurunnya kekebalan tubuh akan
10. Efek pada binatang
Selain manusia, polusi/pencemaran udara juga mengakibatkan kematian pada
binatang. Dimulai dari Donora dimana 20 % burung kenari dan 15 % dari anjing
terinfeksi
dan
mati.
Di
Mexico
sejumlah
burung
kenari, ayam, babi, angsa, bebek, anjing menjadi mati karena hidrogen sulfat dan
juga pada daerah - daerah lain. Racun kronik umumnya diakibatkan dari tanaman
yang telah terkontaminasi oleh polutan lalu dimakan oleh binatang sehingga
menyebabkan kematian. Polutan yang terutama penyebab kematian adalah
arsenik, timah dan molybdenum.
Akibat Pada Material
Akibat yang paling umum dari polusi udara pada material adalah mengotori
permukaan bangunan, pakaian dan benda - benda lain. Selain itu ada beberapa
akibat dari pengotoran material yaitu,
Pengotoran dari endapan asap akan menyebabkan pemudaran warna dan
penggelapan permukaan material.
Efek dari polusi udara pada logam adalah mempercepat korosi.
Efek lain dari asap (smoke) pada karet akan menyebabkan peretakan karet.
Efek
sulfur
pada
pakaian
dapat
menyebabkan
perubahan
warna, luntur/pemudaran warna.
Hidrogen sulfat bereaksi dengan timah akan menyebabkan warna kelabu dan
hitam pada material
11. UPAYA PENCEGAHAN PENCEMARAN
Upaya pencegahan dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu sebagai
UDARA
berikut :
• Penghijauan dan reboisasi dapat menurunkan polusi udara oleh CO2.
• Pembuatan jalur hijau dikota-kota besar menjadi hal yang sangat berarti.
Secara alamiah tumbuhan menyerap CO2 untuk fotosintesis,dengan
penghijauan berarti akan meningkatkan pengambilan CO2 udara oleh
tumbuhan.
• Hal lain yang tidak kalah penting adalah memasang penyaring udara pada
cerobong asap pabrik untuk menyaring partikel-partikel yang bercampur asap
agar tidak terbebas ke udara.
• Menetapkan kawasan industri yang jauh dari kawasan pemukiman
warga, mengurangi pemakaian minyak bumi dan batu bara pada industri dan
pembangkit listrik.
• Memanfaatkan energi alternatif yang lebih ramah lingkungan,seperti energi
biogas, energi surya dan energi panas bumi untuk menggantikan energi minyak
bumi dan batu bara.
• Pengawasan yang ketat di wilayah hutan yang rawan terbakar dan melarang
warga membakar semak belukar di sekitar hutan dalam membuka lahan
pertanian.
• Di samping itu perlu diberikan sanksi yang tegas pada pihak-pihakyang secara
sengaja melakukan pembakaran lahan atau hutan.