Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merupakan laporan praktikum mengenai proses pengolahan getah pinus menjadi gondorukem dan terpentin di Pabrik Gondorukem Terpentin.
2. Mahasiswa mempelajari proses pengolahan secara detail dan faktor-faktor yang mempengaruhi mutu hasil akhir.
3. Gondorukem dan terpentin memiliki berbagai manfaat sebagai bahan baku industri."
1. LAPORAN RESMI
SILVIKULTUR HUTAN TANAMAN
“PERSEMAIAN,PENANAMAN TANAMAN HUTAN DAN
PEMELIHARAAN TANAMAN DAN PEMANENAN HASIL HUTAN ”
Disusun Oleh:
AISAH NURUL JANNAH (2014103203110..)
FREDA BAYU KUSNANTO (2014103203110..)
FAHMI HIDAYAT (2014103203110..)
JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016
4. “PABRIK GONDORUKEM TERPENTIN”
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Banyak manfaat yang dapat diambil dari suatau tanaman kehutanan salah satunya yaitu
tanaman pinus. Tananman pinus memiliki banyakk manfaat. Salah satu manfaat yang dapat
diambil dari pohon pinus adalah getahnya. Getah pohon pinus dapat mengasilkan dua jenis olahan
getah yaitu gondorukem dan terpentin. Pengolahan getah pinus dilakukan di PGT (Pabrik
Gondorukem dan Terpentin). Pabrik gondorukem terpentin merupakan suatu usah kegiatan
dimana memanfaatkan hasil hutan berupa getah yang di peroleh dari pohon pinus. Pabrik
gondorukem terpentin berada pada naungan perhutani denag tujuan memanfaatkan hasil hutan non
kayu. Pemanfaatan hasil hutan non kayu sangat menguntungkan untuk pihak perhutani dan
masyarakat umum.
Pabrik Gondorukem dan terpentin bermanfaat sebagai tempat pengembangan hasil hutan
non kayu. Dengan adanya ini Masyarakat sekitar hutan juga mendapatkan hak untuk menjadi
pesanggem yang memungut getah lalu di setorkan ke TPG. Sehingga tidak langsung akan
meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar hutan tersebut. Dengan adanya pabrik ini
pemanfaatan getahnya lebih terarah untuk di manfaatkan sebagai hasil hutan non kayu.
Gondorukem terpentin merupakan salah satu produk hasil hutan yang memiliki prospek cukup
baik karena keuntungan yang didapat cukup tinggi. Gondorukem terpentin digunakan untuk lahan
berbagai produk seperti kosmetik cat dan lain-lain. Produk gondorukem terpentin sudah dikenal
luas oleh masyarakat luas di dunia.
Pemanfaatan gondorukem biasa digunakan dalam prosese bahan baku batik. Terpenrin
digunakan dalam campuran cat. Pengelolaan getahnya tersebut haruslah sesuai dengan apa yang
telah ditetapkan. maka dari itu diperlukannya informasi dan pembelajaran yang baik dalam proses
gondorukem dan terpentin. Banyak manfaat yang bisa didapat dari pengetahuan gondorukem ini.
Dengan mengetahui mengenal lebih jauh dengan jenis gondorukem dan terpentin kita lebih bisa
memanfaatkan getah pinus ini khususnya untuk perekonomian. Pengolahan gondorukemterpentin
dilakukan dengan beberapa tahap . Pengolahan yang benar dan menghasilkan mutu yang baik.
Oleh karena itu diperlukan tenaga yang terampil. Oleh sebab itu sebagai perlunya mempelajari
5. lebih dalam mengenai tanaman kehutanan. Masih banyak taaman kehutanan yang perlu diketahui
lagi.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah:
1. Mahasiswa mampu memahami prosedur dalam kegiatan PGT
2. Mahasiswa mampu mengetahui manfaat dari gondorukem dan terpentin
6. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Indonesia dikenal dengan dunia luas sebagai negara yang kaya akan hasil alam, salah
satunya adalah hasil hutan. Hasil hutan tersebut menjadi salah satu komuditi penting bagi
perdagangan Indinesia. Macam-macam produksi hasil hutan dibedakan menjadi 2 jenis: pertaman
hasil hutan kayu, produksi hutan yang berupa kayu sudah dimanfaatkan sejak dulu sebagai bahan
bangunan maupun meubel,seperti kayu bulat,kayu gragajian,kayu lapis,dan produksi kayu olahan
lainnya. Kedua hasil hutan non kayu yang dapat dimanfaatkan dari akar ,getah,kulit,daun dan buah
yang apabila diolah dengan teknologi yang tepat menghasilkan nilai tamabh. Salah satu hasil hutan
bukan kayu yang mempunyai prospek cukup baik dimana mendatang untuk dikembangkan di
Indonesia adalah gondorukem (getah pinus) yang memperoleh hasil detilasi dari getah pinus yang
disadap dari pohon pinus. Pelaung mengembangkan industri gondorukem ini cukup besar,
mengingat potensi hutan pinus yang cukup besar belum dimanfaatkan secara optimal. Adanya
peluang pasar yang terbuka besar, baik untuk keprluan domistik dan eksplor (santoso, 2010).
Gondorukem adalah olahan dari getah hasil sadapan pada batang pinus. Gondorukem
merupakan hasil pembersihan terhadap residu proses destilasi. Hasil destilasinya sendiri mengatasi
terpentin. Di Indonesia Gondorukem dan terpentin diambil dari batang pinus sematara (Pinus
merkusii). Gondorukem di peradagangkan dalam bentuk keeping-keping padat berwarna kuning
keemasan (Hadipoernomo, 1992).
Kegunaan gondorukem anatara lain sebagai campuran perban gigi,parona mata, dan
industry pencetak.Terpentin adalah getah dari pohon pinus yang diolah menjadi terpentin.
Kegunaan terpentin yaitu bahan baku industry kosmetik,cat,campuran bahan pelarut dan kamfer.
Salah satu produk hasil huatn yang bukan kayu yang mempunyai prospek cukup cerah ialah getah
pinus dengan hasil gondorukem dan terpentin. Peluan gondorukem sangat besar mengingat potensi
hutan pinus yang cukup besar. Adanya peluang pasar yang terbuka besar baik untuk keperluan
domostik maupun ekspor. Gondorukem yang dihasilkan menjadi mutu yang ditentukan oleh badan
standar nasional. Klasifikasi mutu dalam standar penggolongan gondorukem harus memenuhi
syarat mutu dan syarat khusus yang di tetapkan. Mutu gondorukem yang dihasilkan dari
pengolahan getah pinus dapat diklasifikasikan menurut warna,kadar kotoran,kadar abu, dan
komponen menguap.(Siregar,2005).
7. BAB III
METODOLOGI KERJA
3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Adapun pelaksanaan praktikum kali ini adalah:
Hari/tanggal : Selasa, 29 November 2016
Pukul : 10.00-selesai
Tempat : PGT Garahan
3.2 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan pada praktikum kali ini yaitu
Alat: -Alat Tulis
-Buku Panduan
Bahan: -Gondorukem
-Terpentin
3.3 Cara Kerja
Adapun cara kerja pada praktikum ini adalah
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Mengunjungi tempat pengumpulan Gondorukem Terpentin (PGT)
3. Mengidentifikasi secara lengkap fasilitas pendukung yang ada dalam PGT
4. Mendengarkan dan melakukan Tanya jawab mengenai materi PGT
5. Mencatat dan melengkapi semua informasi yang diperoleh
6. Menyusun data yang diperoleh dalam benyuk laporan
3.4 Metode pencarian data
Adapun metode pencarian data pada peraktikum ini adalah tanya jawab
8. BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Adapun hasil diskusi dari materi PGT yang disampaikan oleh Bapak Eko dan Bapak
Muchlisin sebagai berikut:
1. Sejarah berdirinya PGT : Pabrik gondorukem dan terpentin yang pertama didirikan pada
tahun 1978 berada ditengah hutan pinus petak 9 RPH. Gondorukem BKPH Sempolan KPH
Jember, 25 km dan jalan raya garahan 55 km dan kota jember. Sarana dan prasaran instalasi
proses pabrik tersebut masih sederhana dengan sistem pengolahan “kohobosi”. Karena
lokasi pabrik yang strategis, maka perum perhutani bekerja sma dengan tim konsultasi
Fkultas Kimia Institut Teknologi Surabaya merancang membangun pabrik yang baru pada
tahun 1980
2. Alur pengolahan getah menjadi gondorukem dan terpentin: Menerima getah dari 6 KPH
diwilayah Jawa Timur. Rata-rata yang dikirim dalam 1 truk yaitu 32-40 drum selanjutnya
menagmbil sampel 10% dari total drum yang dikirim secara acak untuk mutu 2 dan 1
warnanya tak jernih di taruh dibak 1 dan 2 untuk warna putih ditaruh dibak 3 dan 4. Masuk
penampung di alirkan ketalang getah yang menghasilkan mutu x dan mutu ww. Lalu di
olah ditabung getah,takaran untuk satu tangki terdapat terdapat 2 melter total 5000 kg dan
diolah/dimasukkan di tangki melter yang di encerkan dengan terpentin (900-1100 liter) lalu
dipanasi dengan uap air boiler yang melewati pipa. Pemanasan antara 95°C selama 15
menit. Selanjutnya di masukkan komper melter melalui asam aksalat pengikat ion Fe jadi
zat besi sehingga kotoran dapat mengendap,lalu dimasak lagi ke scrubing untuk melarutkan
dan ditambah air (200-250 j) setelah itu di pindahkan ke 4 wocer yang masih ditambah air
dan dimasak lagi dan dialirkan ke stop Tarik dan dialirkan ketangki penampungan tanpa
ada pencucian lalu di pindah ke tangki pemasak dengan suhu 170°C selama 2 jam untuk
tangki penuang beratnya 10 kilo lalu dilakukan pengujian dengan loutboand dan lipometer
sehingga diperoleh gondorukem dan terpenting yang baik.
3. Mutu gondorukem dan terpenting
Mutu utama x : mutu utama/paling baik
Mutu pertama ww : mutu pertama setelah mutu x/seperti air
Mutu kedua wg :mutu kedua untuk warna yang bening
Mutu ketiga N :mutu yang paling jelek
9. 4. Faktor yang mempengaruhi mutu gondorukem:warna, titik lunak, kadar kotoran.
5. Spesifikasi gondorukem dan terpentin.
Gondorukem:
Titik lunak/softening point :78°C-82°C
Warna/ colour : X-WG
Kadar kotoran/impurity : 0,02%-0.04%
Bilangan osem/acid value : 160-190
Bilangan penyabunan : 170-220
Kadar abu/ash content : 0,01%-0,04%
Terpentin
Berat jenis/specific grofity :0,848-0,865
Indeks bios/refractive index : 1,464-1,478
Warna/colour : jernih
Kadar alpha pinene :80%-85%
Titik nyala/flash palp : 33°C-38°C
6. Penentuan mutu terpentin :
Warna jernih
Tidak mengandung kotoran dan air
Kandungan alpha pinene
Bau yang khas
7. Kapasitas produksi dan pemasaran : kapasitas 18.000 ton getah/tahun (60 ton
getah/hari).pemasokan 6 KPN (Probolinggo,Jember,Bondowoso,Bnyuwangi
Barat,Bnyuwangi Utara,Banyuwangi selatan). Sertifikasi 150 9001-2008 RCACN
karyawan 47 orang + 10 tenaga borong . Produk gondorukem terpentin
8. Pasokan getah pinus PGT berasal dari : 6 KPH di Jawa Timur diantaranya KPH
Probolinggo, KPH Jember,KPH Bondowoso,KPH Bnayuwangi Utara dan KPH
Banyuwangi Selatan
9. Kendala yang dihadapi :mesin yang rusak,karena lama diperbaiki dan harus di Surabaya,
faktor alam berupa cuaca yang menghambat pengiriman bahan baku dan KPH ke PGT
10. 10. Manfaat gondorukem dan Terpentin : Manfaat gondorukem yaitu pelapis kertas, bahan
additive,tinta printing,industri ban manfaat terpentin yaitu bahan baku industri
parfum,kosmetik,komfer dandisenfektor.
11. BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada praktikum kali ini yaitu
Pabrik gondorukem dan terpentin diresmikan pada tanggal 19 juni 1982 dengan
luas 3,2 hektar
Faktor yang menentukan mutu gondorukem yaitu warna, titik lunak,kadar kotoran
Penentuan mutu terpentin adalah warna jernih,tidak mengandung kotoran dan air,
kandungan alpha pinene,bau yang khas
Manfaat terpentin dan gondorukem yaitu bahan baku industri
parfum,kosmetik,famoty,pelaps kertas,tinta printing.
Mutu gondorukem dan terpentin yaitu mutu X,WW,WG dan N
5.2 Saran
Adapun saran pada praktikum kali ini yaitu:
Seharusnya pemateri menggunakan pengeras suara agar suaranya biasa didengar lebih jelas
12. DAFTAR PUSTAKA
Hadipoernomo. 1992. Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Getah
Pinus. Duta Kimia. Jakarta
Santoso, G. 2010. Pemanenan Hasil Hutan Non Kayu penyadapan Detah Pinus.
Institut Pertanian Bogor. Bogor
Siregar, E.B.M. 2005. Pemuliaan Pinus merkusii. Fakultas Pertanian Jurusan
Kehutanan Universitas Sumatera Utara. Medan