2. Abstrak
Dalam rangka penghematan energi, mahasiswa dituntut agar lebih kreatif
lagi dalam mengolah bahan – bahan limbah disekitarnya. Saat ini
alumunium banyak digunakan sebagai bahan kemasan pangan, sehingga
limbahnya semakin banyak. Oleh karena itu limbah alumunium dicoba
menjadi bahan baku pembuatan gas hidrogen yang tengah dikabarkan akan
menjadi sumber energi utama pengganti fosil. Limbah alumunium
dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan gas hidrogen dan limbah dari
proses itu dimanfaatkan sebagai bahan baku tawas. Pada percobaan ini
volume gas terbanyak yang diperoleh adalah 300 ml gas Hidrogen dari
reaksi antara 10 ml NaOH dengan 0,5026 gram alumunium foil. Tawas
yang dihasilkan adalah seberat 10,0081 gram.
3. Pendahuluan
Di alam, hidrogen terdapat dalam bentuk senyawa
dengan unsur lain, seperti dengan oksigen dalam air
atau dengan karbon dalam metana.Sehingga untuk
dapat memanfaatkannya, hidroen harus dipisahkan
terlebih dahulu dari senyawanya agar dapat
digunakan sebagai bahan bakar.
5. 1H adalah isotop hidrogen yang paling melimpah ,
memiliki persentase 99,98% dari jumlah atom
hidrogen.
2H (deutrium) mengandung satu proton dan satu
neutron pada intinya. Deutrium tidak bersifat
radioaktif dan tidak memberikan bahaya keracunan
yang signifikan
6. 3H dikenal dengan nama tritium dan mengandung
satu proton dan dua neutron pada intinya. Tritium
memiliki sifat radioaktif.
7. Hidrogen mempunyai skala keelektronegatifitas
tengahan sehingga mempunyai sifat yang bersifat
ionisasi, yaitu bersenyawa dengan unsur :
1.
Sangat elektronegatif (misalnya halogen) membentuk
senyawa polar dengan karakter fisik positif pada atom hidrogen.
2.
Tetapi juga dengan unsur lain yang sangat elektronegatif
(misalnya alkali) membentuk senyawa ionik hidrida dengan
karakter negatif pada atom hidrogen.
3.
Demikian juga dengan intermediet (misalnya karbon)
senyawa nonpolar.
8. Tawas
Tawas adalah garam sulfat rangkap terhidrat dengan
formula M+M3+ (SO4)2.12H2O. M+ merupakan
kation univalen, umumnya Na+, Fe+, Cr+, Ti3+ atau
Co3+, tawas biasa dikenal dalam kehidupan seharihari adalah amonium sulfat dodekahidrat
9. Jenis-jenis Tawas
Tawas Natrium untuk bahan pengembang roti,
Tawas Kalium untuk pengolah limbah,
Tawas Besi untuk penyamakan kulit dan bahan
pewarna.
10. METODOLOGI PENELITIAN
Pembuatan Gas Hidrogen
Alat
Selang aquarium 0,5 m, pisau kater, botol plastik
PP, plester, gelas piala, plastik wrap.
Bahan
Limbah alumunium dan larutan NaOH 3M.
12. Pembuatan Gas Hidrogen :
Proses itu, dipanaskan NaOH api kecil.
Setelah alumunium dalam erlenmeyer dipotong
Kemudian ditambahkan dengan6M sebanyak 50 kecil-kecil. Lalu ditimbang
Lalu dimasukkan ke dihentikan sampai gelembung-gelembung gas hilang. sebanyak 1
Limbah pemanasan disiapkan kemudian100 mL mL
17. Lanjutan......
Larutan pembanding tanah, ditambahkan dengan
Lalu tawas 50 ml air disiapkan juga dengan komposisi
Diambil lagidimasukkan sebanyak 0,1657 gram. FeCl bahan yang sama.
18. HASIL DAN PEMBAHASAN
1
2
3
KOMPOSISI
5 ml NaOH +
0,3045 gram
aluminium
10 ml NaOH +
0,5026 gram
aluminium
10 ml NaOH + 0,3
gram aluminium
V1
425 ml
400 ml
425 ml
V2
750 ml
700 ml
600 ml
VOLOUME GAS
HIDROGEN
YANG
DIHASILKAN
325 ml
300 ml
175 ml
19. AIR TANAH
AIR TANAH + FeCl3
TAWAS PECOBAAN
BENING
KUNING BENING
TAWAS PEMBANDING
SEDIKIT KERUH
KUNING KERUH
20. PRODUKSI GAS HIDROGEN
Reaksi pembentukan gas hidrogen berlangsung di
reaktor sederhana yang terbuat dari botol PP dan
selang plastik.
Reaksi bersifat eksotermik.
Percobaan dilakukan sebanyak tiga kali.
Katalis yang paling baik digunakan adalah katalis
basa, seperti NaOH karena lebih bisa memproduksi
gas hidrogen dengan optimal dan dalam waktu yang
sangat singkat.
21. Berdasarkan hasil percobaan, ternyata reaksi yang
paling banyak menghasilkan gas hidrogen adalah
pada percobaan yang pertama.
Semakin banyak massa aluminium yang digunakan,
semakin banyak pula gas hidrogen yang dihasilkan.
Konsentrasi katalis tidak mempengaruhi banyaknya
gas hidrogen yang dihasilkan.
22. PEMBUATAN TAWAS
Memanfaatkan limbah aluminium foil hasil
percobaan produksi gas hidrogen yang sebelumnya.
Dalam limbah tersebut terbagi menjadi dua fase,
yaitu berupa filtrat dan endapan.
Filtrat ditambahkan larutan H2SO4 6M sebanyak 50
ml.
Reaksi yang berlangsung adalah sebagai berikut
Al2(SO4)3 + 6H2O → 2Al(OH)3 + 3H2SO4
23. Al2(SO4)3 bereaksi lagi dengan Na2SO4 dan menghasilkan
butiran-butiran halus berwarna putih di dasar gelas beaker.
Reaksinya adalah
2NaAl(SO4)2.12H2O → Na2SO4 + Al2(SO4)3 + 12H2O
Kemudian kristal dicuci dengan larutan etanol 70% agar
menyerap kelebihan air dan mempercepat pengeringan.
Setelah itu dikeringkan dan ditimbang bobotnya.
24. Berdasarkan hasil percobaan dihasilkan tawas
seberat 10,0081 gram.
Tawas yang dibuat mampu bekerja lebih efektif
dibandingkan dengan tawas pembandingnya.
25. KESIMPULAN
Gas hidrogen terbanyak dihasilkan dari reaksi 10 ml
larutan NaOH dengan 0,5026 gram aluminium foil.
Berat tawas yang dihasilkan adalah 10,0081 gram.
Tawas hasil percobaan bekerja lebih baik dibanding
tawas pembandingnya.