Dokumen tersebut membahas tentang penyalahgunaan zat, termasuk berbagai jenis zat yang dapat disalahgunakan seperti nikotin, alkohol, dan narkotika serta dampak penyalahgunaan zat tersebut bagi jasmani dan kejiwaan manusia.
2. Penyalahgunaan Zat
Pada dasarnya zat apapun termasuk makanan dan
bahkan air tawar sekalipun jika masuk ke dalam
tubuh manusia secara berlebihan akan tidak baik.
Apalagi jika yang masuk ke dalam tubuh itu zat yang
dapat menimbulkan ketergantungan.
Zat adalah sesuatu yang tidak tampak dan apabila
masuk dalam jaringan tubuh akan memberi dampak
dan pengaruh secara langsung maupun tidak
langsung terutama pada otak sehingga terjadi
perubahan-perubahan dalam diri, misalnya
kesadaran, perilaku, proses berpikir, perasaan dan
3. Zat yang dimaksud adalah:
Nikotin, yang terdapat dalam tembakau
Alkohol pada minuman keras
Obat yang dijual bebas, seperti obat batuk, obat
asma, obat sakit kepala, dan lain-lain.
Obat penenang dan obat tidur, seperti :
valium
BK magadon rohipnol
Narkotika, seperti morfin, heroin, cocain termasuk
ganja
4. Berdasarkan cara zat itu masuk ke dalam tubuh
manusia dapat dirinci sebagai berikut:
Zat yang dapat diminum, misalnya kopi dan
minuman yang beralkohol.
Zat yang dihisap, misalnya rokok dan ganja.
Zat yang disuntikkan, misalnya morfin
Zat yang ditelan, misalnya pil penenang dan
berbagai jenis obat yang dijual bebas.
Zat yang dihirup, misalnya acetone dan thiner.
5. Penyalahgunaan zat juga dapat diartikan
penggunaan zat yang bertentangan atau menyalahi
peraturan yang berlaku, termasuk peraturan tata
tertib sekolah dan ketetapan perundang-undangan
atau hukum.
Undang-undang RI No.35 Tahun 2010 tentang
Narkotika
Undang-undang RI No. 5 Tahun 1997 tentang
Psikotropika
Keputusan Presiden RI No.3 Tahun 1997
tentang Pengawasan dan pengendalian
minuman beralkohol
6. Ketergantungan dalam taraf ringan disebut
kebiasaan. Apabila kebiasaan berlanjut akan menjadi
ketagihan atau ketergantungan. Yang dimaksud
ketergantungan adalah suatu keadaan yang membuat
seseorang memerlukan zat itu dalam atau takaran yang
makin lama bertambah untuk memperoleh pengaruh
yang sama terhadap tubuh atau mengalami gejalagejala tertentu apabila pemakaian zat dikurangi.
7. Gambaran Sosial
Gambaran umum tentu dari penampilan luar
seseorang, misalnya wajah, pakaian dan tingkah
lakunya disebut gambaran sosial.
Contoh :
Kita sering mempunyai gambaran tentang orang yang
menyalahgunaan morfin sebagai “orang berambut
gondrong, kurus kering, putus sekolah” yang
mengundang rasa takut dan kasihan. Gambaran sosial
tentang orang yang menyalahgunakan morfin tadi
belum tentu benar atau sesuai dengan kenyataan.
Merokok digambarkan sebagai suatu kebiasaan orang
muda yang modern, tampan dan gagah seperti dalam
iklan. Tetapi dapat juga menggambarkan orang yang
berpakaian kusut, gigi kuning dan kumuh.
8. Berbagai Alasan Penggunaan Zat
Faktor dari dalam diri
1.
2.
3.
Faktor dari luar diri
Kepribadian yang lemah 1. Pemaksaan
Ingin tahu
2. Mode (ikut-ikutan)
Pergaulan dalam
kelompok
4. Ketidaktahuan
5. Frustasi
6. Coba-coba
7. Iseng atau ikut-ikutan
8. Gaya hidup (pola hidup
yang menyimpang)
9. Gengsi
10. Gagah-gagahan
9. Situasi penawaran zat adalah keadaan yang
memungkinkan terjadinya peluang penawaran zat.
Namun demikian, tidak menutup kemungkinan
penggunaan zat terjadi tanpa penawaran, artinya
secara sengaja atau tanpa sepengetahuan orang
itu.
10. Tempat Transaksi
1. Di warung/kios di sekitar sekolah dan dalam
sekolah.
2. Di mobil pribadi dan tempat parker sekolah.
3. Di tempat-tempat tersembunyi seperti, toilet, pojokpojok sekolah dan lain-lain.
Pengedar
1. Siswa sekolah yang bersangkutan.
2. Orang luar yang khusus mendatangi sekolah untuk
menwarkan barangnya.
3. Uru parker yang ada di sekolah.
4. Para alumni yang sering nongkrong di sekolah yang
bersangkutan. Penjaja makanan dan minuman di
sekitar sekolah.
11. Pemilihan sasaran
1. Anak yang kurang berminat ( malas tidak dapat mengikuti
pelajaran ).
2. Anak yang sering mengeluh punya masalah dengan guru,
orang tua dan teman.
3. Anak yang kurang percaya diri atau terlalu percaya diri
(berani tampil beda), mudah bosan dan suka melakukan
tindakan yang beresiko tinggi (nekat).
Cara pemasaran
1. Dengan member contoh secara Cuma-Cuma untuk satu
atau dua kali penggunaan.
2. Jika ada kecocokan baru dikenakan biaya sesuai jenis yang
dipakai.
3. Bagi pengguna yang sudah sering, diberikan barang terlebih
dahulu.
4. Bisa juga ditukar dengan barang-barang pribadi yang
harganya di tentukan oleh pengedar atau Bandar.
12.
13. DAMPAK TIDAK LANGSUNG
1. Akan banyak uang yang dibutuhkan untuk penyembuhan dan
perawatan kesehatan pecandu jika tubuhnya rusak digerogoti
zat beracun.
2. Dikucilkan dalam masyarakat dan pergaulan orang baik-baik.
3. Keluarga akan malu besar karena punya anggota keluarga
yang memakai zat terlarang.
4. Kesempatan belajar hilang dan mungkin dapat dikeluarkan
dari sekolah atau perguruan tinggi (DO / drop out).
5. Tidak dipercaya lagi oleh orang lain karena umumnya
pecandu narkoba akan gemar berbohong dan melakukan
tindak kriminal.
6. Dosa akan terus bertambah karena lupa akan kewajiban
Tuhan serta menjalani kehidupan yang dilarang oleh ajaran
14. DAMPAK LANGSUNG Bagi Jasmani / Tubuh Manusia
1. Gangguan pada jantung
2. Gangguan pada hemoprosik
3. Gangguan pada traktur urinarius
4. Gangguan pada otak
5. Gangguan pada tulang
6. Gangguan pada pembuluh darah
7. Gangguan pada endorin
8. Gangguan pada kulit
9. Gangguan pada sistem syaraf
10. Gangguan pada paru-paru
11. Gangguan pada sistem pencernaan
12. Dapat terinfeksi penyakit menular berbahaya seperti
HIV AIDS, Hepatitis, Herpes, TBC, dll.
15. DAMPAK LANGSUNG Bagi Kejiwaan / Mental
Manusia
1. Menyebabkan depresi mental.
2. Menyebabkan gangguan jiwa berat.
3. Menyebabkan bunuh diri
4. Menyebabkan melakukan tindak kejehatan,
kekerasan dan pengrusakan.