Buku ini memuat profil beberapa sekolah yang berpartisipasi dalam program SMA Double Track di Jawa Timur. Profil sekolah mencakup kegiatan pelatihan keterampilan siswa dan capaian mereka. Buku ini diharapkan dapat menjadi jembatan antara siswa pelaku usaha dan para investor atau pengusaha senior. [ringkuman selesai]
4. Double Track
4
Susunan Redaksi
Pelindung:
Gubernur Jawa Timur
Rektor ITS Surabaya
Penasihat:
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur
Pelaksana:
M. Zainul Asrori
Ety Prawesti
Pimpinan Redaksi:
Fajar Baskoro
Arya Yudhi Wijaya
Reporter:
Anny Saulina
M. Yusuf Heru Wicaksono
Setiyo Agustiono
Hozairi
Bekti Cahyo Hidayanto
Alamat Redaksi:
Gedung Riset Center Lt. 3 ITS
Kampus ITS Sukolilo Surabaya
Email: sma.doubletrack@gmail.com
Telepon: 0811-333-8400
5. Profil Prestasi 5
VISI MISI
Program SMA Double Track
Visi Misi
SMA Double Track adalah SMA/MA yang melaksakan
kegiatan KBM rguler dan menyelenggarakan kegiatan
pembekalan keterampilan secara berdampingan dengan
memanfaatkan kearifan lokal.
Mengurangi potensi pengangguran lulusan SMA yang
tidak kuliah, melalui pelatihan skill terintegrasi sehingga
saat lulus dapat bekerja atau berwirausaha.
Strategi 3P
Pelatihan
Sekolah Double Track sebagai pusat pelatihan
peningkatan skill dan kompetensi
Produk
Sekolah Double Track sebagai pusat pengembangan
produk
Pasar
Sekolah sebagai pasar transaksi komunitas produk
unggulan lokal (DT Mart )
web: smadt.net
ig: @smadt
Twitter: @sma_dt
Facebook: sma-double-track
YouTube: SMA Double Track
6. Double Track
6
PENGANTAR
A
tas rahmat Tuhan yang Maha Esa, ITS Surabaya
dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa
Timur merampungkan buku prestasi Program
Double Track 2020 ini. Kami membentuk tim redaksi yang
bertugas menyusun buku Prestasi Double Track 2020 ini.
Buku ini disusun sebagai laporan tahunan yang bersifat
umum, tidak spesifik, serta tidak merata ke semua
wilayah SMA Double Track. Berisi profil singkat hanya
beberapa sekolah, pengalaman, serta capaian dari siswa,
Ibarat Etalase
PENGANTAR
7. Profil Prestasi 7
Penghubung Pengusaha Senior & Junior
Kami berharap, buku ini mampu menjelaskan secara
umum bahwa program ini sangat efektif dan banyak
diminati pelajar SMA khususnya di Jawa Timur. Ibarat
etalase, di dalam toko masih banyak produk lainnya
dengan kualitas terbaik, namun karena keterbatasan
ruang dan sebagai daya tarik pengunjung maka
dibuatlah etalase. Pun sama halnya dengan buku ini
tidak menampilkan profil seutuhnya, hanya bagian
tertentu saja yang mewakili.
Nomor kontak dan akun media sosial yang kami
cantumkan pada tiap profil sudah mengantongi izin
yang bersangkutan. Besar harapan, para pembaca
dapat menjalin komunikasi dengan pelaku usaha
tersebut. Saat ini, usia bukan lagi menjadi penghalang
semangat dan kerja keras para siswa ataupun alumni
Double Track untuk menjalin kerja sama dengan mitra
luar.
Dengan adanya buku ini, diharapkan mampu
menjadi jembatan antara investor, pengusaha senior,
perbankan, dunia usaha dan dunia industri dengan para
wirausahawan muda di setiap sekolah Double Track ini.
Kami begitu yakin di luar sana, banyak praktisi usaha
kawakan yang antusias untuk mencari insan muda yang
unggul dan potensial untuk dikembangkan
Profil yang ditampilkan dipilih secara acak yang
kami anggap mewakili berdasarkan beberapa aspek
yang meliputi keberlangsungan wirausaha, pola
komunikasi yang responsif, ciri khas produk yang
alumni, maupun trainer Double Track.
Secara umum buku ini memuat penuturan dari
para peserta dan pelaksana Double Track yang
meliputi kepala sekolah, operator, guru, serta trainer.
Dikarenakan masa pandemi, wawancara dilakukan
secara daring melalui email maupun WhatsApp.
Lampiran dokumentasi kegiatan serta profil sekolah
pun dikirim melalui media sosial sehingga tim redaksi
tidak dapat menggambarkan profil secara utuh.
8. Double Track
8
Namun setelah memulai program Double
Track, dalam waktu singkat usahanya melejit dan
malah mampu merekrut tenaga dari luar. Sudah
memperkerjakan orang sekitarnya. Tidak hanya
mengangkat ekonomi diri sendiri dan keluarga, bahkan
ikut mengatrol pihak lain.
Bahkan ada peserta yang sudah melampaui
ketenaran sang trainer. Omsetnya sudah
mencengangkan untuk ukuran pemula, bahkan nilainya
itu sudah melebihi kemampuan pengusaha senior.
Redaksi sangat yakin di luar sana masih banyak
kisah dan pengalaman menakjubkan dan mengharukan.
Dengan berat hati, tidak semua pengalaman inspiratif
itu bisa terekam di buku yang terbatas ini.
Kami berharap pada kesempatan berikutnya bisa
memuat lebih banyak lagi pengalaman berkesan dari
semua pihak yang telibat di Program Double Track ini.
Semoga ada media lain yang bisa mengekspos semua
pengalaman-pengalaman berkesan tersebut.
Redaksi mengucapkan banyak terima kasih kepada
Banyak Kisah Mengharukan
dihasilkan, serta capaian penghargaan Double Track
2020.
Kami menyadari peserta Double Track ini
sangatlah banyak. Berdasarkan database tahun ajaran
2019/ 2020, jumlah peserta Double Track sebanyak
14.051 siswa, dengan 15 topik keterampilan, 657
trainer yang tersebar di 157 sekolah khususnya Jawa
Timur.
Kami banyak menemukan kisah heroik yang
menunjukkan betapa besarnya animo adik-adik kita
ini. Tak hanya itu, ada pula pengalaman yang berkesan
selama jatuh bangun memulai wirausaha.
Bahkan ada pula cerita yang mengharukan. Ada
guru selalu merinding jika menuturkan perkembangan
salah peserta Double Track. Bagaimana tidak, sebelum
ikut Double Track ekonomi keluarganya yang sangatlah
minim dan penuh kesulitan.
9. Profil Prestasi 9
Redaksi
peserta, alumni, guru, trainer, operator DT, dan kepala
sekolah yang kooperatif selama penyusunan buku in.
Semoga kerja sama ini makin menjayakan program
Double Track ini.
Kami juga mengucapkan permohonan maaf
sebesar-besarnya jika ada komukasi yang kurang
pantas selama berinteraksi dengan semua pihak yang
terkait.
Terakhir, tak ada gading yang tak retak. Tentu
banyak kekurangan di buku ini. Kami sangat berterima
kasih jika ada saran dan kritik membangun demi
perbaikan di masa mendatang. Semoga Program SMA
Double Track makin sukses.
10. Double Track
10
DAFTAR ISI
Susunan Redaksi_4
Visi-misi_5
Pengantar_6
Daftar Isi_ 9
Sambutan Gubernur Jawa Timur
Sambutan Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur
Sambutan Rektor ITS Surabaya
Bagian I
SMAN 1 Ngadirojo, Pacitan | Kreasi Batik Cantik
Dengan Pewarna Alami
SMAN 1 Wongsorejo, Banyuwangi | Sekolah Pesisir,
Manfaatkan Olahan Ikan
Bengkel Mini SMAN 1 Banyuates, Sampang | Siap
Melayani Jasa Servis Panggilan
SMAN 1 Kauman, Ponorogo | Baru Setahun, Sudah
Kelihatan Peningkatannya
Ponpes & MA Darul Ulum, Banyuanyar, Pamekasan |
Keterampilan Ini Solusi di Masa Sulit
SMAN 1 Kademangan, Kabupaten Blitar | Gubernur
Acungi Jempol Hand Saintizer Berbahan Alami
SMAN 1 Ngrambe, Ngawi | Unggulkan Jasa Instalasi
CCTV dan Running Text
SMAN 4 Bangkalan | Ketiga Bidang Semuanya
Berkembang
SMAN 2 Karangan Trenggalek | Didukung Trainer
Tata Boga Kawakan
SMAN 1 Pule, Trenggalek | Memanfaatkan Momen
Spesial Untuk Berwirausaha
SMAN 1 Kandangan, Kabupaten Kediri | Dirikan DT
Mart di Lokasi Strategis
SMAN 2 Sampang | Semua Kompak, Sabet Tiga
Penghargaan Sekaligus
SMAN 1 Balen, Bojonegoro | Berani Luncurkan Produk
Inovatif dan Khas
SMAN 1 Omben, Sampang | Asah Keterampilan Siswa
Untuk Siap Terjun
4
5
6
10
12
17
20
28
34
40
44
48
50
56
62
66
70
76
80
84
90
11. Profil Prestasi 11
Bagian II
Khunainnin Mufidzul Qiram, SMAN 1 Panji
Situbondo | Kreasi Baru Dari Situbondo
Alfiana, Alumnus SMAN 1 Gapura, Sumenep | Ingin
kembangkan Butik Sendiri Khusus Batik Madura
Hesti Ayu Wardani, Alumnus SMAN 1 Kandat, Kab.
Kediri | Aneka Kue Cantik Dari Pisang
Mushoffah, Trainer SMAN 1 Sampung, Ponorogo |
Siswa Sampai Enggan Pulang Karena Keasyikan
Diah Novita Sari, SMAN 1 Besuki, Situbondo | Tetap
Bersemangat Meski Ayah Baru Saja Tiada
Bagian III
Devita Tunjung Pamungkas, SMAN 1 Karas,
Magetan | Termasuk Peserta Dengan Perkembangan
Tercepat
Muhammad Hanif Kurniawan, SMAN 1 Balong
Panggang, Gresik | Joss Peyek Yang Renyah dan
Cocok Untuk Oleh-oleh
Aisya Nur Alita Guntur, SMAN 1 Saradan, Kab.
Madiun | Sudah Diminta Memotret Fotomodel
Adila Riffa Imtyas, SMAN 1 Dolopo, Kab. Madiun |
Kliennya Ditanya, “Siapa Yang Merias Kok Cakep?”
Alfiyah Rahmawati, SMAN 1 Kedamean, Gresik |
Keluarga, Teman, dan Tetangga Kini Semua Minta
Desainkan
Rohman, Alumnus SMAN 1 Banyuates, Sampang |
Kini Sudah Gandeng Tiga Percetakan
Fitriyatul Fadila, SMAN 1 Kunir, Lumajang | Makin
Kreatif Dengan Olahan Pisang
Dinda Puspita Ayu, SMAN 1 Pagak, Kab. Malang |
Siap Layani Pembuatan Pin dan Aksesoris Instansi
Aisya Dwi Nur Cahyani, SMAN 1 Sugihwaras,
Bojonegoro | Asyik Berkolaborasi Dengan Sang
Kakak
Manisya Putri Amelina, SMAN 1 Sampung,
Ponorogo | Bersama Tim Sekolah, Kirim Pesanan
Masker Ke Bali dan Jabar
Diki Ifnil Mubarok, SMAN Mumbulsari, Jember | Dulu
Edit Hanya Pakai Ponsel, Kini Layani Wedding
Alifia Dinda Yuliana Siti Maimunah, SMAN 1
Dawarblandong Mojokerto | Kreasikan Roti Bermotif
Batik Nan Cantik
100
106
112
120
126
136
142
150
156
160
164
168
174
178
182
190
194
12. Double Track
12
T
ahun 2019 lalu kita bisa menyaksikan proses dari
asuhan dan asahan yang sudah diasuh dan asah
oleh Tim ITS Surabaya bagaimana anak-anak SMA
dan Aliyah Double Track yang menunjukkan hasil dari
karya-karya mereka secara langsung. Saat pandemi
2020 ini kita tetap mencoba ikhtiarkan secara virtual dan
format-format yang kita lakukan. Sesungguhnya kita bisa
lihat juga kemarin acara festival ekonomi syariah oleh
Bank Indonesia (BI) yang dilakukan untuk wilayah Jawa
Timur
Kita lihat bahwa format three dimensions sudah
bisa disajikan sehingga seluruh pengunjung dari platform
Dra.Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si
SAMBUTAN
Gubernur Jawa Timur
Buatlah
Jejaring
Agar Saling
Menguatkan
13. Profil Prestasi 13
festival ekonomi syariah bisa mengetahui renung-
renung dari produk mereka. Begitu juga, Jatim Fair Expo
secara virtual juga dilakukan format yang sama. Dan,
virtual expo dari SMA Double Track juga dilakukan,
tentu harapan kita dari pertemuan ini dan format untuk
menunjukkan berbagai karya dari SMA Double Track Expo
secara virtual ini.
Tidak akan mengurangi makna dan semangat dari
Virtual Expo SMA Double Track, saya ingin menyampaikan
kepada seluruh peserta semuanya bahwa format yang
harus kita siapkan adalah skill sesuai dengan kemampuan
talent yang terus diasah sesuai dengan dinamika dan
kebutuhan pasar. Saya harus berbicara tentang pasar
di sini. Karena seluruh skill anak-anak yang memiliki
dan seluruh talenta yang memiliki. Memang, harus terus
diasah tetapi juga harus menumbuhkan format pertemuan
antara titik produsen dengan konsumen.
Pertemuan di antaranya penyedia jasa dengan
pengguna jasa/konsumen. Jadi, format seperti ini
saya minta kepada anak-anak yang telah diasuh dan
diasah oleh Tim ITS Surabaya. Pasti, anak-anak akan
menemukan pasar. Tren sampai passion pasar itu
selalu berubah-ubah maka usia-usia SMA sangat tepat
memasuki dunia ini.
Biasanya, ada kecenderungan untuk melakukan yang
sangat banyak berinovasi, kreativitas, dan usia-usia SMA
juga paling sering atau penasaran terhadap perubahan-
perubahan sehingga ingin melakukan uji coba.
Sudah waktunya anak-anak melakukan sekarang
untuk menyiapkan diri. Bagaimana mengenali pasar
sejatinya, mengenali diri, dan pengguna sejatinya
sehingga penyedia jasa dan sebagai produsen dari
produk yang akan diproduksikan kepada konsumen. Maka,
anak-anak semakin terasah untuk mengenali.
Oleh karena itu, selesai dari format ini maka
segerakan membentuk kelompok. Misalnya, tren di dalam
proses penjualan produk dan jasa melalui e-commerce
atau marketplace dengan format aplikasi yang sederhana.
Yang bisa dilakukan oleh anak muda. Buatlah jejaring.
14. Double Track
14
Terus, begitu saling terkait satu sama lain.
Dalam produk tertentu yang mungkin bisa
menemukan sebuah yang bagus dalam satu
marketplace tersebut. Ketika pasar merespon dengan
baik maka mereka akan membutuhkan produk yang
lebih banyak lagi. Dengan kualitas yang terstandar
dan kebersinambungan yang terjaga. Dalam posisi
seperti ini bahwa mereka membutuhkan jejaring dengan
mungkin bisa menghitung pesanan dan mengetahuinya.
Penyedia jasa maupun produsen ini memiliki
jejaring yang sangat luar biasanya. Berikutnya
adalah anak-anak butuh modal dan saya pernah
menyampaikan kepada Kepala Dinas Pendidikan
Provinsi Jatim bahwa apa memungkinkan anak-anak ini
dibangunkan akses permodalan atau apakah dengan
UMKM Jawa Timur ataukah dengan Bank Jatim.
Dalam dua opsi tersebut, kenapa menyebutkan
UMKM dan Bank Jatim? Karena ini bisa memungkinkan
melakukan konektivitas dan komitmen bahwa adanya
ide-ide dari anak-anak yang punya kreativitas maka
harus didukung. Jika mungkin bisa mendapatkan dana
CSR tentu bagus atau jika kemudian ternyata yang
tidak tersedia dana CSR atau yang tersedia adalah
dana murah.
Misalnya, apakah anak-anak bisa dilakukan
secara sendiri atau pun kelompok? Apakah anak-anak
bisa dimungkinkan untuk membangun akses terhadap
permodalan? Ternyata permodalan itu adalah kredit
tentu apabila Kepala Dinas Pendidikan membangun
akses ke Bank Jatim dan UMKM Jatim. InsyaAllah kita
akan mendapatkan, mungkin sebagian CSR atau
sebagian dari model-model dana murah. Hari ini, modal
dana murah ini cukup banyak kebetulan ada Program
PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) kemudian sekarang
ini bunganya sangat murah.
Jadi, momen yang sesungguhnya ini sangat tepat.
Mari anak-anak sekalian yang sudah memiliki skill
yang bisa memberikan layanan jasa dan menyiapkan
15. Profil Prestasi 15
berbagai produk. Menurut saya, bisa melakukan secara
berkelompok atau grup supaya saling menyemangati
apabila ada masalah bisa dilakukan dengan diskusi.
Masalah ini harus siap dihadapi. Karena masing-
masing akan menemukan sebuah dinamika-dinamika
pasar, berbagai tren yang terus berubah, berbagai
passion yang berubah, dan menurut saya anak-anak
SMA pasti senang tantangan-tantangan seperti ini.
Oleh karena itu, berkelompok satu dengan lain
bisa saling menyemangati. Ada masalah, langsung
bentuk dengan format diskusi kekompok. Mari kita
mencoba dan mencari solusi yang harus dibangun
dalam pikiran anak-anak semuanya adalah bagaimana
cara menyelesaikan masalah.
Sekarang ini harus ada senior, yang bisa dijadikan
sebagai referensi oleh anak-anak ini. Maka, ada
Millenial Job Center. MJC ini adalah salah satu program
pemprov Jatim yang ingin membangun ekosistem,
untuk bisa menyiapkan format ekonomi bagi millenial
Jawa Timur. Ada bakat berarti ada anak-anak muda,
kemudian ada mentor. Mentor ini sangat banyak dari
pelaku-pelaku e-commerce dan pemilik marketplace
top yang ada.
Ada klien yang terdiri dari perusahaan untuk
talent bisa magang. Jadi, anak-anak ini butuh memiliki
senior. Senior ini apakah dari klien. Intinya senior ini
adalah mereka yang anak-anak ini dihadapi dengan
masalah. Tugas senior adalah mampu memberikan
sumbangsih dalam mencari solusi dari masalah ini.
Saya meminta disiapkan klinik bagi SMA atau
Aliyah Double Track. Klinik untuk kita menyusun
rencana-rencana kerja. Sedangkan, menyusun rencana
kerja itu harus menyiapkan co-working space. Co-
working space menyiapkan lima bakorwil Jawa Timur.
Co-working space ini gratis. Selain itu juga, Co-
working space ini juga menyiapkan tempat WiFi yang
kuat, menyiapkan pelatihan bagi anak milenial yang
ingin mendapatkan pengayaan maka terhadap sektor
tertentu atau manajerial skill.
16. Double Track
16
Jadi, untuk bisa berdiskusi atau ngobrol santai
atau menbuat perencanaan strategis. Sebetulnya, lima
bakorwil ini ada di Pamekasan, Bojonegoro, Malang,
Madiun, dan Jember. Co-working space ini sangat
mudah diitiru. Kedua, ada tempat anak-anak butuh
narasumber langsung, bukan narasumber secara online
yang bisa dilakukan dengan menyatu pada co-working
space.
Anak-anak harus dikenalkan dan dipertemukan
ekosistemnya bagi mereka yang sudah tersertifikasi
SMA Double Track. Jadi, ekosistem itu disiapkan dan
kemudian mentor atau apapun maka berkelompok itu
menjadi penting. Dan, co-working space ini sangat
bagus apalagi memang disiapkan untuk anak-anak
milenial ini.
Tempat-tempat yang tadi disebut bisa digunakan
untuk pembelajaran konektivitas internetnya bagus.
Saya bisa menyebutkan dini. Karena beberapa
kali datang ke co-working space yang kebetulan
persamaan dengan rakor yang dilakukan secara
virtual. Bagi saya, sangat leluasa sekali bergabung di
tempat bakorwil yang sebut tadi. Selain itu, tempat co-
working space juga menyiapkan tempat pelatihan.
Kalimat akhir saya: segera persiapkan dari
ekosistem yang telah terbangun. Nanti, akan ketemu
format untuk butuh akses permodalan dan seterusnya.
Selain itu juga, saya ingin dan berharap anak-anakku
bisa memulai proses dengan ketekunan, keuletan, dan
mudah-mudahan semua nya didapatkan kemudahaan
dari Allah menuai kesuksesan serta memberikan
manfaat yang besar.
17. Profil Prestasi 17
L
ulusan SMA baik negeri maupun swasta di Jawa
Timur yang hanya melanjutkan ke perguruan
tinggi, baik negeri maupun swasta itu hanya
33 persen. Sehingga, 67 persen tidak melanjutkan
ke perguruan tinggi. Artinya, angka tersebut itu
butuh dengan lapangan kerja maka harus memiliki
keterampilan dan kompetensi. Saat ini, banyak lulusan
SMA tidak memiliki keterampilan dan kompetensi
tertentu maka banyak memilih kerja sebagai
serabutan.
Berkaca dari masalah ini maka Pemerintah
Provinsi Jawa Timur (Jatim) mengeluarkan sebuah
program yaitu SMA Double Track (DT). Program ini
salah satu memberikan tambahan kepada siswa untuk
mengasah keterampilan dan kompetensi tertentu.
Sehingga, keterampilan dan kompetensi ini diberikan
kepada lulusan SMA yang tidak melanjutkan atau
menunda keinginan belajar ke perguruan tinggi baik
Dr. Ir. Wahid Wahyudi, M.T
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur
Ini Adalah
Kontribusi
Tuk Atasi
Persoalan
Bangsa
18. Double Track
18
swasta maupun negeri. Dari program ini, diharapkan
para lulusan SMA bisa bekerja di perusahaan, dunia
usaha, maupun dunia industri. Bahkan, bisa membuka
berbagai macam start-up kekinian.
Dalam program ini memiliki 7 (tujuh) kompetensi
yang diajarkan di SMA Double Track. Di antaranya
adalah Teknik Listrik, Teknik Elektro, Teknik Kendaraan
Ringan, Multimedia, Tata Boga, Tata Rias, Dan Tata
Busana. Program ini merupakan salah satu program
vokasi. Program-program ini sudah dimulai sejak 2018
dan 2019 serta sasaran program ini kepada siswa
yang masih duduk di kelas XI.
Alhamdulillah, program DT ini sudah diikuti
sebanyak 28 kabupaten di Jawa Timur. Kenapa
program DT ini dilaksanakan berbagai kabupaten di
Jawa Timur? Karena, wilayah-wilayah tersebut rata-
rata siswa lulusan SMA lebih banyak tidak melanjutkan
kuliah atau memilih bekerja serabutan. Berdasarkan
data, yang mengikuti program DT ini ada 157 SMA
negeri dan 54 lembaga swasta. Sehingga total yang
mengikuti DT ini 211 lembaga.
Kemudian, dalam pembelajaran Double Track
dilaksanakan sebanyak 120 jam dalam satu tahun.
Bahkan, program ini sudah berjalan dua tahun maka
kita terus berevaluasi dan berinovasi. Alhamdulillah,
siswa yang awalnya masih duduk di kelas XI saat naik
ke kelas XII sudah banyak menjadi bermacam-macam
start-up baru lahir dari pembelajaran double track ini.
Baik, siswa yang memiliki kompetensi teknik kendaraan
ringan, tata boga, kecantikan atau tata rias, serta
kompetensi lainnya.
Program ini sudah bisa terlihat nyata hasilnya
dari beberapa kabupaten. Misalnya adalah Kabupaten
Magetan, Kabupaten Bojonegoro, dan kabupaten
lainnya yang sudah banyak menjadi start-up yang
baru.
Pada 2018 dan 2019, kami selalu gelar Festival
DT, sebuah ajang pagelaran dan pemilihan karya
19. Profil Prestasi 19
usaha terbaik dan paling inovatif tiap tahunnya.
Pada 2020 ini karena situasi pandemi Covid-19, kita
melaksanakan acara secara virtual (Oktober 2020).
Namanya Virtual Expo SMA Double Track
(DT) dalam rangka mensosialisasikan kepada
perusahaan, dunia usaha, maupun dunia industri.
Adanya program ini, SMA sekarang sudah
menyiapkan tenaga yang sesuai terampil dapat
bekerja di perusahaan, dunia usaha, maupun industri
yang berada di Jawa Timur.
Namun kita terus berupaya dan memberikan
keyakinan serta semangat kepada para siswa, tidak
hanya menjadi seorang tenaga kerja di perusahaan
tetapi menjadi seorang entrepreneurship. Di
samping itu, acara virtual expo SMA Double Track
ini memberikan dorongan dan dukungan semangat
kepada siswa untuk terus berinovasi, kreativitas,
dan kreatif dalam rangka menyongsong masa
depannya.
Oleh sebab itu, program DT atau program
vokasi ini terus dikembangkan dengan berinovasi
dan kreatif semenarik mungkin. Dalam Pembelajaran
vokasi ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa
Timur bekerja sama dengan Institut Teknologi
Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Selain itu
juga pendidikan Jawa Timur terus berupaya dan
memberikan kontribusi untuk menyelesaikan
persoalan-persoalan bangsa, khususnya pendidikan.
Kita tidak mau menambahi persoalan-persoalan
bangsa.
Program ini salah satu bentuk kontribusi
kepada bangsa untuk menyelesaikan dalam dunia
pendidikan. Salah satunya adalah Program Vokasi
atau Double Track (DT). Program DT ini merupakan
implementasi salah satu dari Nawa Bhakti Satya
yang dipimpin oleh Bu Khofifah Indar Pawaransa
sebagai Gubernur Jawa Timur dan Dr. Emil Elistianto
Dardak, M.Sc sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur.
20. Double Track
20
Prof. Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng.
Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember
(ITS) Surabaya
Mari Kita
Sempurnakan
Dengan
Platform
Online &
Marketplace
K
etika menyaksikan Virtual Expo SMA Double
Track Oktober 2020 lalu, saya merasa banggak
dan bahagia. Kala itu saya ikut memantau
bersama Bapak Kepala Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Jawa Timur serta seluruh
jajaran pemimpin SMA Double Track yang sangat
luar biasa sekali.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada
Gubernur Jawa Timur, Kepala Dinas Pendidikan
Provinsi Jatim yang sudah sama-sama inisiatif
melaksanakan program DT dan kami diberikan
kesempatan kepada kampus ITS Surabaya untuk
21. Profil Prestasi 21
bantu melaksanakan program SMA Double Track ini.
Atas nama ITS Surabaya kami mengapreasiasi
yang luar biasa kepada jajaran Provinsi Jatim.
Alhamdulillah, hasilnya sangat luar biasa,
apreasiasi, dan kita lihat sekarang. Dan, lihat tahun
kemarin juga pada waktu sebelum covid-19 yang
dilakukan pameran dengan secara tatap muka dan
hari ini ada covid-19 maka dilaksanakan secara
virtual expo itu pun sangat luar biasa.
Ya, memang program ini sasarannya kepada
siswa SMA yang tidak melanjutkan atau menunda
ke perguruan tinggi baik negeri maupun swasta.
Masih banyak lulusan SMA tidak melanjutkan ke
perguruan tinggi. Data Pak Kepala Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan menunjukkan sampai 67 persen.
Banyak juga yang menunda. Alasan menunda itu
karena sesuatu hal yang berbagai sebab, biasanya
kendala dalam biaya atau ekonomi.
Saya sudah baca perkembangan Double
Track yang kita kerjakan ini dan saya sudah lihat
bagaimana kiprah anak-anak yang SMA program
Double Track ini. Ternyata, mereka berhasil
mendapatkan penghasilan bahkan berikutnya
mereka melanjutkan kuliah. Sesungguhnya
keinginan belajar atau kuliah adik-adik ini masih
semangatnya luar biasa. Hanya keterbatasan
ekonomi maka banyak yang tidak melanjutkan atau
menunda kuliah.
Alhamdulillah, telah terbukti melalui program
Double Track ini membantu anak-anak kita untuk
mandiri dan juga melanjutkan semangat belajar
lagi. Sekali lagi, terima kasih atas nama ITS
Surabaya yang telah kami sampaikan dan manfaat
program ini sangat luar biasa.
Pertama, memberikan kemandirian karena
yang diberikan adalah keterampilan dan kearifan
lokal yang telah disampaikan sebelumnya berada di
kabupaten-kabupaten yang ada di Jawa Timur. Kami
22. Double Track
22
melihat sendiri pada tahun yang lalu, untuk tata
rias dan tata busana di kabupaten terpencil yaitu
Madura.
Ternyata, putra putri kita sangat luar biasa
dan bisa menyajikan untuk rias resepsi, pengantin,
dan seterusnya. Kami sendiri sangat bangga dan
apresiasi pada prestasi putra-putri kita ini.
Selain itu juga, program ini sangat luar biasa
dan mampu mengurangi jumlah pengangguran serta
membuka lapangan pekerjaan. Peserta DT ini tidak
melakukannya sendirian tetapi mengajak kawan-
kawannya. Bahkan, dijadikan karyawan untuk digaji
yang mau mengusahakan program-program ini.
Juga, paling penting yang bermanfaat bagi
Jawa Timur yaitu meningkatkan dan menumbuhkan
perekonomian setempat di kabupaten-kabupaten
tersebut. Secara singkat, program ini disusun oleh
kawan-kawan tim ITS Surabaya bersama-sama
dengan Dispendik Jawa Timur ada tiga komponen
utama.
Pertama, disiapkan platform online. Platform
ini terisi dari tempat training, tempat ujian, tempat
peluang kerja (job expo), tempat dagang atau
marketplace. Kedua, menyediakan pelatihan secara
fisik di masing-masing sekolah yang berada di
kabupaten yang telah disebutkan tadi.
Jadi, tim pelaksana DT ini juga mengajak
para profesional untuk turun langsung dengan
memberikan tutorial ke masing-masing sekolah.
Jadi, tidak hanya online atau banyak menyatakan
abal-abal. Tidak. Sungguh ini keterampilan yang
luar biasa dan bisa dirasakan masing-masing
peserta.
Yang ketiga, siapkan job center. Sentra
dunia kerja ini juga dilaksanakan secara online
yang isinya adalah pelatihan, sertifikasi, tempat
lapangan pekerjaan atau tempat wirausaha untuk
dagang (marketplace), dan seterusnya hingga bisa
komplit. Kami menganggap program ini sangat luar
23. Profil Prestasi 23
biasa, komplit, dan lengkap tiga komponen utama
tadi.
Sehingga, 23.000 siswa sudah lulus dan
memanfaatkan pada program ini serta terbukti
banyak sekali yang bisa mengangkat ekonomi
keluarga maupun wilayahnya. Melalui, kesempatan
ini mudah-mudahan adik-adik atau pun perusahaan
bisa saling melihat hasilnya.
Mudah-mudahan bisa memberi membuka
kesempatan yang lebih besar lagi. Seperti motonya:
SMA Double Track, Maju Bersama, Hebat Semuanya,
Gemilang.
28. Double Track
28
SMAN 1 Ngadirojo, Pacitan
Kreasi Batik
Cantik Dengan
Pewarna Alami
Dipetik di Halaman
Sekolah
D
ari sekian tujuan program
Double Track yang tak
kalah pentingnya adalah
memanfaatkan potensi lokal
serta mengembangkannya.
Dalam tatanan kehidupan
manusia, modernisasi menjadi
hal yang sulit untuk dihindari.
Meski begitu, kearifan lokal juga
bukan berarti bisa ditinggalkan.
Hal ini dikarenakan kearifan
lokal menyimpan nilai-nilai
yang sudah mengakar di dalam
masyarakat luas.
Karena itu pula,
program DT ini diharapkan
mampu melestarikan serta
mempopulerkan lebih luas
kearifan lokal di daerah masing-
masing. Karena kearifan lokal
ini juga berperan sebagai
konservasi dan pelestarian
sumber daya alam (SDA) serta
Kali ini kita menengok
salah satu sekolah
penyelenggaran DT yang punya
misi pengembangan kearifan
lokal yaitu SMAN 1 Ngadirojo,
Pacitan. Sekolah yang berada
kota di ujung barat daya Jawa
Timur ini telah mengembangkan
potensi lokal berupa batik.
Program keterampilan tata
busana ini telah berjalan sejak
2018 lalu. Selain Tata Busana,
di sekolah ada juga kelas Tata
Boga, Teknik Kendaraan Ringan,
Multimedia dan Kecantikan.
pengembangan kebudayaan dan
ilmu pengetahuan.
29. Profil Prestasi 29
Juara Lomba II
Kewirausahaan DT
2020
Yang istimewa dari batik
khas SMA ini adalah bahan
pewarna yang dipilih alami
dari daun Bungur, kulit Mahoni
dan daun tanaman Tarum.
“Tumbuhan-tumbuhan ini
banyak ditanam di lingkungan
sekolah. Jadi tak sulit untuk
memperolehnya,” jelas Dra. Toni
Retno Antyaningsih, trainer Tata
Busana SMAN 1 Ngadirojo.
Dalam pelaksanaannya,
para trainer memberi bekal
keterampilan membatik pada
peserta kelompok tata busana
ini. Salah satu peserta Auriela
Putri Widyar, mengungkapkan
pengalamannya mengikuti
Dan Auriela termasuk
peserta DT yang pesat
kelas tata busana ini. “Kami
mendapat pelatihan membatik
seperti pewarnaan dengan cara
teknik celup ikat, dasar-dasar
menjahit, dan membuat pola
jahit. Ada pola untuk menjahit
rok dan busana wanita,” jelas
siswi yang masuk SMAN 1
Ngadirojo tahun 2018 ini.
30. Double Track
30
Sudah Bisa Produksi
Mukena Batik
kemampuannya. Tak hanya
keterampilan membatik maupun
fashion, namun Aurel –demikian
ia biasa disapa- juga sangat
ulet dalam pemasaran dan
penjualan. Pada gelaran lomba
DT 2020 Aurel meraih juara II
kategori Kewirausahaan.
Tim juri menilai aspek
produksi dan pemasaran Aurel
layak menjadi yang terbaik
kedua dari sekian banyak
peserta se-Jawa Timur. Ia
berhak mendapat hadiah uang
pembinaan Rp 3,75 juta (setelah
dipotiong pajak). “Saya bagi
dengan tim dan ada juga yang
saya sisihkan untuk modal
kewirausahaan pribadi,” tutur
siswi jurusan IPA ini.
Selama pandemi ini, Aurel
lebih sering memproduksi
masker kain batik buatannya
sendiri. “Sejak meningkatnya
orang yang terpapar Covid
19,, peserta DT lebih sering
membuat masker sendiri-
sendiri di rumah. Saya jual
Rp 8.000/buah. Tapi kalau
pelanggan beli minimal 3 buah
saya kasih diskon jadinya @
Rp 7.000. Sejak Maret 2020,
rata-rata sebulan terjual 20
masker,” papar bungsu dari tiga
bersaudara ini.
Sebelum pandemi, Aurel
mengungkapnya sempat cukup
sering memproduksi mukena
dan rok. “Kalau mukena dan
rok kami kerjakan sama-sama
dengan teman-teman sekolah
lainnya. Seingat saya sudah
terjual 30 mukena. Rencananya
Di masa New Normal
ini, Aurel mengaku hanya
memproduksi masker saja
secara mandiri. “Untuk produk
lainnya, kami biasanya
memasarkan bersema bersama
bimbingan trainer, atas
permintaan pembeli atau
pemesan mau warna seperti
pembuatan mukena ini akan
kami perbanyak lagi menjelang
Ramadhan dan Hari Raya Idul
Fitri. Saat itu, memang banyak
permintaan,” sambungnya.
31. Profil Prestasi 31
Batik Tengah Sawah tidak semata-mata untuk
mencari uang. Tapi lebih mengedepankan untuk
penelitian dan pengembangan ekspresi seni
yang kami miliki, hasilnya dapat dijual
32. Double Track
32
Guru Yang Juga
Pengusaha Batik
Sejatinya Retno ini
adalah berpofesi guru resmi
di Kabupaten Pacitan. “Sejak
1986 saya sudah PNS guru di
sini. Jadi ketika sekolah mulai
membuka kelas muatan lokal
batik, di rumah saya lalu belajar
membuat batik. Kebetulan suami
guru Seni Rupa. Kami coba
membuat desain. Alhamdulillah,
banyak diminati dan makin
berkembang,” ungkap lulusan
IKIP Negeri Surabaya ini jurusan
apa. Misalnya rok, sajadah,
taplak meja makan, taplak meja
kecil, tutup kulkas, sarung dan
bahan baju,” jelas Aurel.
Produksi batik berbahan
khas ini merupakan salah satu
produk unggulan Pacitan. Ini tak
lepas dari sosok sang trainer
batik SMAN 1 Ngajirojo ini. Toni
Retno Antyaningsih atau yang
biasa disapa dengan Bu Retno
ini memang dikenal sebagai
pengusaha batik kenamaan di
Pacitan.
Retno memulai usaha batik
sejak 2003 silam. Awalnya
Retno dan suami menang lomba
desain batik di Kabupaten
Pacitan. “Sejak saat itu banyak
pesanan berupa desain batik
baik perorangan maupun
perkantoran,” jelas istri Budi
Raharjo ini.
33. Profil Prestasi 33
Batik Sebagai
Penelitian & Sharing
Ilmu
Teknik Sipil ini.
Sejak itu Retno
meluncurkan galeri batik dengan
label Batik Tengah Sawah (BTS).
Desain BTS kebanyakan berupa
flora fauna khas Pacitan dengan
menampilkan buah Pace sebagai
motif ciri khas Pacitan.
Hampir setiap tahun ia
selalu mengikuti lomba desain
batik khas Jawa Timur dan
sering mendapat nominasi
10 besar. Dari hasil lomba
tersebut, BTS telah memiliki
11 motif yang telah terdaftar
di HAKI. Di antaranya berjudul
Sawung Gerong, Peksi Gisik
Lorok, Satriya Pinilih, Sawung
Cahya Buana, Sawung Krida
Mukti, Sawung Ronabaya, Daya
Sabagya, Danakirti Bantar
Angin , Sri Mayanti, Pace
Tawang Wetan, Panji Laras,
dll. Sebelum pandemi, ada 45
pegawai yang bekerja di BTS ini
Selama ini, pemesan BTS
ini tidak hanya Jawa Timur.
“Alhamdulillah, kirim batik ke
Jakarta, Kalimantan Timur,
Papua, Aceh, dan banyak
daerah di Indonesia. Pernah
juga kirim ke Jepang dan
Australia,” tutur guru yang juga
mengajar pelajaran Prakarya
dan Kewirusahaan (PKWU) di
SMAN 1 Ngadirojo ini.
Dengan pengalamannya
itu, Retno mendedikasikan
keterampilan dan
pengalamannya itu kepada
murid-muridnya. “Batik Tengah
Sawah tidak semata-mata
untuk mencari uang. Tapi
lebih mengedepankan untuk
penelitian dan pengembangan
ekspresi seni yang kami miliki,
hasilnya dapat dijual,” papar ibu
satu anak ini.
Ketika ditanya, mengapa
masih mau mengajar meskipun
sudah punya bisnis yang besar.
“Mengajar itu membagikan ilmu
yang saya miliki untuk orang
lain, ya siswa ya orang lain.
Agar seni dan kerajinan lokal
ini agar lebih berkembang,”
pungkas Retno.
WhatsApp
0859-5432-9320 (Aurel)
0859-5856-2340 (Bu Retno)
Pemesanan Batik
Berbahan Alami
• Masker: Rp 8.000
• Mukena/rukuh celup ikat:
Rp125.000
• Tas batik: Rp 75.000
• Baju koko (celana+baju) =
Rp 175.000/stel
• Rok Celup Ikat= Rp 95.000
34. Double Track
34
SMAN 1 Wongsorejo, Banyuwangi
Sekolah Pesisir,
Manfaatkan Olahan
Ikan
P
emanfaatan sumber daya
alam (SDA) lokal memang
butuh kreativitas dan SDM
yang berkomitmen kuat. Dengan
SDA sebesar ini, Indonesia
membutuhkan SDM yang
terampil dan inovatif. Tanpa
kreativitas, potensi besar negeri
ini tak akan siginifikan bagi
kesejahteraan penduduknya.
35. Profil Prestasi 35
Optimalkan Hasil Laut
Salah satunya yang sudah
dilakukan SMAN 1 Wongsorejo,
Banyuwangi. Sekolah yang
berada di dekat kawasan pesisir
ini merasa terpanggil untuk
memanfaatkan produk olahan
ikan laut. Menurut Hadiri, kepala
sekolah, daerah sekitarnya ini
banyak nelayan dan penghasil
produk laut.
“Kami ingin
mengembangkan potensi olahan
hasil laut ini pada siswa-siswi
kami. Kami juga merencanakan
untuk memperbesar koperasi
sekolah yang menjelma jadi
minimarket. Namanya DT Mart.
Nanti dibangun di halaman
depan sekolah dan bisa
melayani internal serta para
Karena itu,
penyelenggaraan program SMA
Double Track ini bertujuan
meningkatkan keterampilan
dan kreativitas pelajar. Agar
lulusannya lebih inovatif dan
aktif memanfaatkan potensi
dareahnya masing-masing.
36. Double Track
36
Respon Positif dari
Konsumen
warga sekitar atau pengguna
jalan yang melintas,” jelas
Kepala SMAN 1 Wongsorejo.
Produk-produk olahan ikan
ini sudah diujicobakan siswa-
siswi di sekolah ini sejak 2018.
Salah satunya Irma Kurnia.
Siswi yang masuk SMA 2018 ini
sudah sering membuat jajanan
menggunakan olahan ikan.
“Saya dan kawan-kawan sering
membuat fish burger dan roti
abon ikan. Sudah kami kami
jajakan ke pihak luar sekolah.
Alhamdulillah banyak yang
suka,” tuturnya.
Sejumlah pemesan atau
pembeli mengatakan terkesan
dengan produk ini. “Mereka
bilang suka banget dengan
rasanya. Karena jarang sekali
ditemukan burger dan roti yang
bahan dasarnya ikan. Sejak itu
saya mulai menerima pesanan
walaupun tidak terlalu banyak,”
sambung Irma.
Hal senada Dina Ayu
Fitrisia. Rekan sekolah ini Irma
mengaku senang bisa ikut Tata
Boga. “Karena bisa diterapkan
di rumah dan ilmunya bisa
berguna terus-menerus.
Awalnya sih setengah coba-
coba, lha kok senang juga ya
bisa bikin kue dan jajanan. Mulai
dari roti kering, roti boy, juga
fish burger dan roti abon ikan,”
tutur Dina.
Pengalaman pertama
ini ternyata berkesan. “Saat
produksi kue ini, lalu ada teman
yang membantu menjualkan
lewat media sosial. Saya gak
mengira ternyata banyak respon
positif dan makin banyak
pesanan. Sebelum wabah
Corona, sebulan antara 70-100
pesanan. Sejak pandemi, agak
sepi. Tidak sampai 30 pesanan
sebulan,” ungkap Dina.
Siswa-siswi ini sejak 2018
sudah berlatih keterampilan
membuat produk dan juga
merasakan pengalaman
memasarkannya. Sebagai
pemula, mereka sudah
‘mencicipi’ manis pahit
37. Profil Prestasi 37
berwirausaha. “Pernah, dulu
ada pelanggan memesan roti
ke saya. Lalu ada teman satu
tim yang mengantar roti ke
tempat pelanggan. Dia lengah,
roti-rotinya berjatuhan dan
kotor. Saya langsung meminta
maaf dan mengembalikan uang
pesanan,” kata Irma sambil
tersenyum.
Batik Tengah Sawah tidak semata-mata untuk
mencari uang. Tapi lebih mengedepankan untuk
penelitian dan pengembangan ekspresi seni
yang kami miliki, hasilnya dapat dijual
38. Double Track
38
Siap Dirikan Minimart di
Halaman Sekolah
Menurut Mujiati, S.Pd,
Waka Kurikulum, di SMAN 1
Wongsorejo ini ada tiga bidang
DT yang selenggarakan, yaitu
Tata Boga. Tata Rias, dan
Teknik Kendaraan Ringan (TKR).
“Kalau Tata Boga dan Tata
Rias, Alhamdulillah anak-anak
sudah mulai berusaha mandiri
dengan jual online dan buka
Karena masih bersekolah,
murid-murid ini belum
optimal memproduksi dan
memasarkannya. “Kebanyakan
masih menjual ke teman sekolah
atau teman-teman lain. Tapi
karena masih pandemi, kalau
ada ujian semester atau pas
gak ada kegiatan sekolah, ya
jarang bikin. Sementara ini lebih
sering promosi lewat WhatsApp,
Facebook dan juga Instagram.
Masih ada sih yang pesan
tapi tidak sebanyak kalau pas
sekolah dulu,” beber Irma.
39. Profil Prestasi 39
usaha jasa rias di rumahnya.
Dan ke depannya sekolah akan
membuka DT Mart di lingkungan
sekolah,” jelas guru yang juga
mengajar Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan ini.
Selain itu, bidang TKR
masih belum berkembang sesuai
harapan. “Trainernya masih dari
luar sekolah, tidak seperti Tata
Boga dan Tata Rias yang dari
internal sekolah. Karena dari
luar itulah, tingkat kehadirannya
belum optimal. Sehingga tidak
bisa berkembang seperti dua
bidang lainnya. Pada 2021 ini,
akan ada evaluasi dan juga bisa
menambah bidang lain tiga yang
sudah ada,” tandas Muji.
Hal senada diungkapkan
Supriyadi, S.Pd. Waka Bidang
Humas ini mengatakan pihak
sekolah terus mendorong
jiwa wirausaha anak-anak
didiknya. “Saya sudah cek ke
beberapa konsumen produk
dan jasa siswa-siswi kami.
Alhamdulillah, responnya
bagus. Kami upayakan anak-
anak untuk mempunyai jiwa
entrepreneurship, sesuai dengan
karasteristik lokal tentunya,”
jelas Pak Supri, demikian ia
biasa disapa.
Supri menambahkan,
karena masih masa pandemi,
metode pemasaran juga
menyesuaikan. “Di samping
dijual secara konvesional,
anak-anak juga juga melaui
media sosial. Sejauh yang
saya rasakan, enak kok hasilan
olahan anak-anak ini. Memang
butuh terus perbaikan dan
latihan lagi. Makanya ke
depan untuk DT Mart akan kita
kembangkan yang tata boga dan
kuliner ini,” pungkas pak guru
yang mengajar Bahasa Inggris
sekaligus penanggung jawab
program DT.
40. Double Track
40
Bengkel Mini
SMANSABAS
SMAN 1 Banyuates,
Sampang
Siap Melayani
Jasa Servis
Panggilan
Banyak Dibutuhkan
P
engalaman merupakan
bagian dari pembelajaran.
Dengan merasakan
pengalaman nyata di lapangan
maka kita akan mendapatkan
banyak pelajaran. Dari situ
kita akan lebih bijak dan lebih
matang dalam berpikir dan
bertindak
Begitu pula dalam memulai
program Double Track (DT).
Tiap sekolah diharapkan mampu
mendapatkan pengalaman
berharga dan menemukan
bidang yang sesuai dengan
minat siswanya dan sesuai
bidang usaha yang dibutuhkan
masyarakat sekitarnya.
Sehingga antara jenis usaha DT
dan kebutuhan masyarakat bisa
klop satu sama lain.
SMAN 1 Banyuates,
Sampang punya pengalaman
bagaimana menjajal dan
menggali minat siswa dan juga
kebutuhan publik. Pada periode
2018-2019, SMAN 1 Banyuates,
Sampang atau yang disingkat
dengan nama SMANSABAS
membuka tiga kelas DT: Teknik
Kendaraan Ringan (TKR),
Multimedia dan Tata Boga.
Makbul Muavi, S.Pd selaku
koordinator dan penanggung
jawab DT SMANSABAS,
mengungkapkan tahun
pertama program DT memberi
pengalaman yang berharga
bagi sekolah maupun siswa.
41. Profil Prestasi 41
TKR dan Multimedia
Sangat Diminati
“Setelah berjalan beberapa
bulan, kami pun membuka tiga
usaha ini. Ternyata TKR lebih
diminati masyarakat sekitar
Banyuates. Masyarakat lebih
menyukai mereparasi motor roda
duanya ke sekolah kami. Mereka
inginnya bengkel yang dekat
dan tak harus ke bengkel resmi.
Warga butuh yang lebih mudah,”
jelas guru Geografi ini.
Sedangkan untuk Tata Boga
(jajanan/bakery) kurang dilirik
masyarakat Banyuates. “Mereka
lebih suka dengan jajanan pasar
daripada kreasi kue siswa-
siswi kami. Selain TKR, kelas
Multimedia juga menunjukkan
hasil yang menggembirakan.
Banyak siswa yang berminat
ditambah kebutuhan pasar juga
besar. Siswa kami menyediakan
jasa desain grafis, seperti
mendesain spanduk, banner, dan
poster digital,” tambah sosok
yang juga trainer Multimedia ini.
Karena itu, pada tahun
kedua, SMANSABAS melakukan
evaluasi. Tahun ajaran 2019-
2020, kelas Tata Boga diganti
dengan Tata Rias. Sedang
kelas TKR dan Multimedia
42. Double Track
42
dipertahankan. Tak hanya
dipertahankan, namun
dikembangkan.
Pada Februari 2020,
SMANSABAS mulai membuka
bengkel kecil saat itu
masih bertempat disekolah
dengan jam kerja terbatas ,
ini dilakukan sebagai upaya
menyambungkan antara bakat
siswa dan kebutuhan publik.
“Kami namakan Bengkel Mini
SMANABAS. Alhamdulillah,
respon warga bagus.
Masyarakat suka dengan jasa
home service dan service
yang tidak diribetkan dengan
administrasi seperti di bengkel
resmi pabrikan. Kebetulan
trainer TKR kami, Pak Mausuron
juga membuka jasa home
service di rumahnya bersama
siswa DT. Ini sangat membantu
perkembangan anak-anak kami,”
jelas staf staf Waka Kesiswaan
ini.
Makbul membeberkan
perjalanan Bengkel Mini ini.
“Meski dibilang masih baru,
ini membuat kami bangga.
Usaha ini dapat berkembang
dan bisa bermitra dengan
pihak luar, yaitu Ferdila Motor
yang kebetulan pemiliknya
adalah salah satu guru di
SMAN 1 Banyuates yaitu Bu
Fela Anggraini. Dengan latar
belakang seperti ini, menurut
kami ini sudah bagus. Kami
bisa mendapatkan omset bagi
hasil tiap bulannya bersih Rp
500.000- Rp 1.000.000. Itu
sudah membayar pekerja dari
luar dan alumni DT,” jelasnya.
Animo pelanggan bagus,
walaupun kadang kala menurun.
43. Profil Prestasi 43
“Karena masih pandemi
ya. Pelanggan tiap harinya
bervariasi, kami operasional
buka mulai 08.00-15.00. Bisa
melayani pelanggan 5-8 tiap
harinya,” jelas Makbul.
“Anak-anak juga antusias.
Saking semangatnya, selepas
sekolah mereka langsng ke
bengkel. Tidak pulang dulu
dulu,” imbuhnya
Salah satu peserta DT
SMANSABAS yang gandrung
dengan dunia otomotif adalah
Angga Afrianto Rahman.
Lulusan tahun 2019 merasakan
betul bagaimana rasanya ini
belajar di DT. “Sejak kelas X,
saya sudah sering nongkrong
di bengkel kalau pulang
sekolah. Dari dulu memang
suka otomotif,” jelas pemuda
kelahiran 21 April 2001 itu.
Angga mendapat banyak
pengalaman penting selama
ikut program TKR di DT
SMANSABAS. “Saya pernah
mengerjakan reparasi home
service. Saya mengerjakan
punya guru di rumah beliau.
Dari situ, sejak itu saya jadi
terkesan. Sebuah pengalaman
yang berharga bagi saya. Saya
sangat beterima kasih kepada
semua guru, khususnya Pak
Mausuron trainer TKR,” ucapnya.
Alumus jurusan IPA ini
mendapat dukungan dengan
Lulusannya Langsung
Kerja
Bengkel Mini
SMANSABAS
teman dan keluarganya.
“Orangtua sangat senang saya
bisa bekerja saat ini. Di awal-
awal dulu, saya senang sekali
walaupun masih sekolah sudah
punya penghasilan sendiri.
Ada perasaan sangat bangga
bisa dapat uang sendiri yang
biasanya hanya minta ke
orangtua,” tutur anak kedua dari
tiga bersaudara ini.
Sejak lulus SMA, Angga
telah bergabung di bengkel
Maju Jaya Motor di daerah
Jatra, Banyuates, Sampang.
“Saya ingin terus kembangkan
kemampuan saya. Banyak
peralatan yang lebih modern
yang belum saya kuasai. Masih
berusaha untuk manabung
dulu. Saya juga ucapkan terima
kasih kepada Pak Mohammad
Soleh Husuludin yang sekarang
menerima saya bekerja di Maju
Jaya Motor,” pungkasnya
Jl. Jatrah Timur, Depan
PLN Banyuates, Sampang
WA: 0856-0859-1703 |
0857-3360-8090
ig: @dtmart_bengkelmini_
smansabas
44. Double Track
44
SMAN 1 Kauman Ponorogo
Baru Setahun,
Sudah Kelihatan
Peningkatannya
D
i sejumlah sekolah,
Program Double Track
butuh penyesuaian
sehingga menemukan titik
optimum. Ada kalanya di
tahun pertama belum begitu
nampak perkembangannya.
Pada periode berikutnya baru
bisa dilihat peningkatannya.
Untuk memastikan bidang
keterampilan mana yang cocok,
butuh satu tahun ajaran kadang
sampai dua tahun.
Seperti yang dijalankan
SMAN 1 Kauman, Ponorogo.
Farida Eny Kusumawati,
45. Profil Prestasi 45
Tata Boga Cukup
Pesat
Sedangkan untuk Tata Boga
ternyata mengalami grafik yang
membanggakan. “Alhamdulillah,
siswa Pastry Bakery sudah
bisa mengembangkan ilmunya
dan berani menerima pesanan.
Untuk acara arisan, rapat
dan di jual di kantor-kantor.
Multimedia desain grafis juga
bisa menerima pesanan desain
banner, kaos, dan banyak
lainnya. Untuk kecantikan, ada
yang sudah mandiri menerima
riasan untuk kegiatan yang ada
di kampung, untuk Ponorogo
yang mempunyai kesenian
Reog Ponorogo. Siswa kami
bisa menerima riasan Jathil,”
tuturnya.
Pihak sekolah merasa
bersyukur mendapat bantuan
dari ITS Surabaya. “Pada
akhir 2020, SMAN 1 Kauman
mengajukan proposal
pengembangan usaha. Untuk
pendirian DT Mart, semacam
etalase produk siswa-
siswi kami. Alhamdulillah,
kami dapat bantuan Rp 6
juta. Kami alokasikan untuk
pemgembangan DT Mart Rp juta
dan sisanya untuk bantuan bagi
usaha alumni. Semoga bantuan
ini bisa makin membuat anak-
anak bersemangat,” ungkapnya.
Farida berharap program
DT ini bisa mendongkrak
prestasi sekolah dari sisi
keterampilan kerja. “SMA
kami ini sekolah pinggiran,
harapannya sekolah ini akan
semakin dilirik dan diminati
masyarakat. Tidak hanya
SMK saja yang memberikan
ketrampilan. SMA negeri seperti
ini pun bisa, lulus langsung bisa
berwirausaha,” kata ibu dua
anak ini.
Salah satu peserta yang
bagus perkembangannya adalah
Alfi Nur Fadilah. Siswi yang
masuk SMA 2018 ini punya
produk Kue bolu, rol pisang,
SE, pihaknya pertama kali
mendapatkan program DT pada
2019. “Saat itu kami buka dua
bidang: Tata Rias Pengantin
Hijab Pakem Jogja dan Tata
Rias Kecantikan. Lalu setelah
pada tahun kami lakukan
evaluasi, kami ganti dengan
Tata Boga (Pastry & Bakery)
dan Multimedia (Desain Grafis),”
jelas guru yang juga trainer Tata
Boga ini.
Evaluasi ini, masih menurut
Farida, karena ternyata Tata
Rias Pengantin ini kurang
berkembang. “Kami kalah
bersaing dengan perias-perias
yang sudah profesional dan
terkenal di Ponorogo. Kita
bingung dan kurang menguasai
cara pemasarannya. Memang
perlu ketelatenan dan kesabaran
dalam berwirausaha. Tidak
bisa instan. Waktu satu tahun
memang kurang ya,” jelas guru
yang mengajar pelajara Ekonomi
ini.
46. Double Track
46
kue tart, donat, Risol, dan
lemper. “Saya juga membuat
Kacang sembunyi, kacang kribo,
merning, kacang coklat, juga
krupuk. Pernah juga membuat
pesanan pizza,” ucapnya.
Gadis kelahiran 9 Juli 2002
mengaku sejak dulu memang
bercita-cita jadi koki. “Memang
suka masak sejak kecil. Sejak
ikut DT, saya dan kawan-kawan
terus membuat inovasi dari
jajanan tradisional. Saya sendiri
sering membuat Tiwul instan.
Inovasi dari Tiwul yang sudah
ada,” jelasnya.
Alfi merasa bersyukur bisa
ikut DT. “Banyak banget yang
saya dapat di sini. Saya bisa
buat adonan kue yang bagus,
Sudah Tidak Merasa
Gengsi Lagi
bisa menghias kue, dan bisa
buat kue untuk lebaran. Selain
itu, saya juga diajari cara
memasarkan produk. Dengan
ikut DT saya jadi nggak gengsi
jualan dimanapun. Pernah saya
menawarkan seperti instansi
pemerintahan, kantor polisi, dan
juga di pasar,” ungkapnya.
Meskipun baru setahun,
Alfi sudah sering mendapat
pesanan. “Pengalaman paling
wow itu pas ada yang pesanan
dalam jumlah banyak hanya
waktu beberapa jam. Ada
tetangga pesan risol 120 biji.
Pesannya pagi, mintanya sore
sudah jadi. Wah kaget juga.
Alhamdulillah selesai juga,”
katanya sambil tersenyum.
“Sebelum masa Corona
biasanya saya bisa menerima
pesanan 3-4 pesanan setiap
bulannya. Selama pandemi,
alhamdulillah pesanan tetap
ada walaupun tidak seperti
SMA kami ini sekolah pinggiran,
harapannya sekolah ini akan semakin dilirik
dan diminati masyarakat. Tidak hanya SMK
saja yang memberikan ketrampilan. SMA
negeri seperti ini pun bisa, lulus langsung
bisa berwirausaha
47. Profil Prestasi 47
Inovasi Baru, Tiwul
Instan
Alfi mendapat pengalaman
berharga selama belajar
wirausaha ini. “Waktu itu ada
bazzar ke kantor kepolisin. Bu
Polwan bilang kalau bikin donat
jangan terlalu manis. Karena
kurang cocok untuk usia yang
sudah tua. Beliau juga bilang
kemasannya juga harusnya yang
laminasi sehingga minyaknya
tidak tembus. Ini masukan
penting. Komplain pelanggan
adalah cambuk buat saya untuk
lebih baik,” ungkap siswi jurusan
IPA ini.
Alfi ingin terus
mengembangkan
kemampuannya ini. “Inginnya
terus ikut pelatihan
pengembangan usaha dan
inovasi produk misalnya
nanti sudah lulus. Juga
belajar bagaimana meluaskan
pemasaran.
Untuk inovasi produk, saya
membuat dua jenis: Tiwul instan
original dan Tiwul Instan dengan
bumbu Ghozuchang, cita rasa
jajanan ala Korea. Untuk itu,
butuh alat yang lebih canggih
untuk pengeringan singkong/
gaplek. Karena, di musim
penghujan ini produksi Tiwul
instan kurang optimal karena
sebelumnya. Karena banyak
acara ditiadakan,” jelasnya anak
pertama dari dua bersaudara
ini.
tidak ada panas matahari. Maka
butuh alat khusus pengeringan,”
harapnya.
48. Double Track
48
Ponpes & MA Darul Ulum,
Banyuanyar Pamekasan
Keterampilan Ini
Solusi Di Masa Sulit
D
alam kondisi masa
pandemi Covid-19 ini,
segenap para seluruh
siswa-siswi harus memiliki
keterampilan atau keahlian agar
bisa menyiapkan nantinya saat
terjun dunia usaha maupun
dunia industri.
Program double track
merupakan salah satu program
dari Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Jawa Timur yang
bekerjasama dengan kampus
ITS Surabaya. Sasaran program
ini adalah sekolah SMA/MA se-
kabupaten di Jawa Timur.
Salah satunya keluarga
besar MA Darul Ulum
Banyuanyar Kabupaten
Pamekasan, Jawa Timur. Para
peserta double track serta
guru pendamping melakukan
praktik dalam empat keahlian,
di antaranya Tata boga, Tata
Busana, Multimedia, dan Video
editing.
Zainollah, M.Pd.I, Kepala
Madrasah Aliyah Darul Ulum
Banyuanyar mengatakan
bahwa Program Double Track
merupakan program dari Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan
Jawa Timur yang bekerja sama
dengan kampus ITS Surabaya.
“Tujuan double track ini
adalah untuk memberikan
keahlian kepada anak-
anak didik,” kata Zainollah,
M.PdI, Kepala MA Darul Ulum
Banyuanyar, Pamekasan.
“Alhamdulillah, MA Darul
Ulum Banyuanyar Pamekasan
ini telah dipercayai oleh
Pemerintah Provinsi Jawa Timur
untuk melaksanakan program
double track. Dan Pelaksanaan
Video Editing dan
Operator Komputer
Diminati
49. Profil Prestasi 49
double track ini sudah mulai
sejak semester 1 (gasal),” ujar
Zainollah.
Sejak dibuka pertama
kali pada 2018, MA Darul
Ulum membuka lima bidang
keterampilan, Video editing,
Operator Komputer, Desain
Grafis, Teknik Elektro Digital,
dan Sound System. “Kemudian
ada pemangkasan, pada tahun
selanjutnya hanya ada empat,
yaitu Video Editing, Operator
Komputer, Tata Boga, dan Tata
Busana,” jelas Zainollah.
“Video Editing dan Operator
Komputer cukup diminat. Karena
banyak dibutuhkan masyarakat
sekitar dan didukung sarana
dan prasarananya mendukung.
Sedangkan elektro digital,
kebutuhannya kurang dan
fasilitasnya kurang lengkap,”
ungkap Zainollah.
Selain itu juga, program
double track ini bisa membawa
kemajuan pesat dan pengaruh
besar kepada sekolah MA Darul
Ulum, terutama karya dan
prestasi. “Alhamdulillah, banyak
sekali kemajuan dan keahlian di
MA Darul Ulum pada umumnya.
Ada empat jurusan atau disiplin
keahlian. Di antaranya, adalah
pembuatan video, Tata Busana,
Tata Boga, Multimedia,” jelas,
Zainollah
50. Double Track
50
Gubernur
Acungi Jempol
Hand Sanitizer
Berbahan Alami
Produksi Hand Sanitizer
Berbahan Aloe Vera
SMAN 1 Kademangan,
Kabupaten Blitar
D
alam situasi darurat
Covid-19 ini, segenap
warga masyarakat
dituntut untuk berpikir taktis
dan kreatif. Salah satunya
keluarga besar SMAN 1
Kademangan, Kabupaten Blitar,
Jawa Timur. Para peserta
Double Track (DT) dan guru
pendamping membuat kreasi
pembersih tangan (hand
sanitizer) dan masker. Bahkan
kreasi ini cukup unik, ada
campuran tanaman Lidah Buaya
(Aloe Vera).
Yudo Sucitro, S.Pd,
M.Pd, salah satu pengajar
DT mengungkapkan SMAN 1
Kademangan mengembangkan
program ini sebagai bentuk
respon surat edaran Kepala
Dinas Pendidikan Jawa
Timur. “Agar tiap sekolah
bisa membuat dua produk
ini secara mandiri, dalam
rangka mencegah penyebaran
Covid-19,” beber pendidik yang
sudah pindah tugas ke Dinas
Pendidikan Kebupaten Malang
ini.
Sebetulnya, tambah Yudo,
guru biologi dan kimia di SMAN
1 Kademangan sudah biasa
membuat larutan antiseptik
dan pestisida herbal saat KBM
pada kompetensi dasar tertentu.
“Tentu saja dalam jumlah
kecil. Sekitar 1 liter saja. Jadi
pada masa darurat ini, kami
berinisiatif membuat sendiri,”
51. Profil Prestasi 51
Selain bisa
jadi menetralkan
virus, Insya Allah
bagus untuk
melembutkan kulit
jelas guru biologi ini.
Penggunaan tanaman Lidah
Buaya ini banyak manfaatnya.
“Ini bagus untuk kulit, bisa
menghaluskan kulit. Selain bisa
jadi menetralkan virus, insya
Allah bagus untuk melembutkan
kulit,” ulasnya. Berkat inovasi
ini, SMAN 1 Kademangan
mendapat apresiasi dari
Gubernur Jawa Timur dan
diundang ke Surabaya untuk
mempresentasikan karyanya.
Pada mata pelajaran
Biologi di sekolah, lanjut
Yudo, memiliki program untuk
membuat larutan antiseptik/
hand sanitizer, ada kompetensi
dasar tentang virus, bakteri, dan
jamur. “Ini merupakan
52. Double Track
52
produk rencana pelaksanaan
pembelajaran STEM Biologi.
Hasil kolaborasi guru biologi,
kimia, dan matematika,”
bebernya. “Tiap sekolah
diharapkan memiliki sumber
daya untuk membuat hand
sanitizer ini,” ujar sosok yang
pernah menjadi wakasek bidang
Sarpras di SMAN 1 Kademangan
Blitar ini.
STEM merupakan singkatan
dari sebuah pendekatan
pembelajaran interdisiplin
antara Science, Technology,
Engineering and Mathematics.
Pendekatan dari keempat aspek
ini merupakan pasangan yang
serasi antara masalah yang
terjadi di dunia nyata dan
juga pembelajaran berbasis
masalah. Pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan STEM
secara langsung memberikan
latihan kepada peserta didik
untuk dapat mengintegrasikan
masing-masing aspek sekaligus.
Kedua bahan ini memang
tidak dijual untuk umum. “Ini
hanya untuk kebutuhan sendiri.
Sekarang ini bahan baku,
terutama alkohol sulit didapat
dan harganya naik 200 persen.
Jumlah produksi saat darurat
Covid-19 ini sebanyak 17 liter
hand sanitizer dan 200 masker.
Kami akan membuat lagi sekitar
20 liter untuk kebutuhan warga
sekolah kalau sudah mulai
sekolah lagi,” sambung pengajar
53. Profil Prestasi 53
yang juga pernah jadi wakasek
bidang kurikulum ini.
Di SMAN 1 Kademangan
Kabupaten Blitar ini ada lima
jenis program: tata busana, tata
boga, tata kecantikan, Teknik
kendaraan Ringan (otomotif )
dan Multimedia (desagn grafis).
Jumlah peserta seluruhnya 100
siswa, tiap program 20 siswa.
Berikut ini susunan program
dan pengajarnya: Tata Busana
Wiji Purwanti, S.Pd, Tata
Boga ukartingsih, S.Pd, Tata
Kecantikan Zeni Lutfiana, S.Pd,
otomotif, Sugeng Hariyanto dan
Desain Grafis Ridhan Diaz, S.Pd.
Yudo menceritakan
bagaimana perkembangan
program DT ini. “Daya serap
materi dari anak-anak cukup
bagus. Meskipun kami harus
kerja keras terhadap 20 persen
peserta yang motivasinya
rendah,” tuturnya. Kendala
umum, sambungnya, sekolah
belum memilikj sarana yang
memadai, seperti ruang
khusus untuk bengkel, dapur &
peralatan pendukung.
Untuk otomotif & Tata
kecantikan belum memiliki
bengkel, peralatan khusus, dan
trainer. Sedangkan Tata Busana
& Tata Boga, meskipun ruang
sudah ada, tapi peralatan masih
sederhana (masih konvensional).
Bidang desain grafis dianggap
sulit materimya dengan daya
serap rendah masih rendah.
Yudo berharap ada tindak
lanjut setelah para siswa ini
lulus nanti. “Mereka perlu
informasi penyaluran ke dunia
kerja. Informasi dunia kerja ini
juga yang penting. Ke depan
sekolah kami ingin menjalin
kerjsa sama dengan lembaga
pengguna lulusan double track
ini. Semoga,” pungkasnya.
54. Double Track
54
Dengan program ini, kami berharap mudah-
mudahan skill yang dimiliki siswa melalui
program double track ini benar-benar
terasah dan diterapkan nantinya. Ke depan
kami ingin terjalin kerja sama terus dengan
program double track ini
55. Profil Prestasi 55
Pembelajaran
Tertuntaskan
Pengalaman Berharga
Ia menambahkan bahwa
dari program tersebut telah
melaksanakan dengan 100
persen di sekolah MA Darul
Ulum Banyuanyar Pamekasan
ini. “Alhamdulillah, kemarin
sudah tuntas program ini
dengan baik dan terlaksana
semuanya,” jelasnya.
“Dengan program ini, kami
berharap mudah-mudahan skill
yang dimiliki siswa melalui
program double track ini benar-
benar terasah dan diterapkan
nantinya. Ke depan kami ingin
terjalin kerja sama terus dengan
program double track ini.
Semoga,” tuturnya.
Oleh karena itu, program
double track ini yang dilakukan
kepada para siswa SMA/MA di
Jawa Timur merupakan solusi
untuk menjawab rintangan dan
tantangan di masa pandemi
Covid-19 ini.
Maka, di masa pandemi
covid-19 ini perlu mengasah
keahlian yang dimilikinya oleh
siswa tersebut. Dan, program
double track ini juga merupakan
solusi dan kebutuhan bagi
siswa yang ingin mau mengasah
keahlian dan keterampilan
berbagai bidang tersebut.
Selain itu para siswa
senang dan bahagia dengan
mengikuti program double
track ini. Apalagi, program
ini juga mampu mengasah
keahlian atau keterampilan diri
pada siswa tersebut. Namun,
adanya program ini bisa juga
menghasilkan uang sesuai
keterampilan yang dimiliki
selama masa pandemi tersebut.
Zainollah mengungkapkan
bahwa sekolahnya adalah
pondok pesantren. “Jadi,
beberapa alumnus belum bisa
langsung memulai wirausaha
selepas mondok. Mereka harus
melakukan tugas pengabdian di
luar ponpes selama beberapa
bulan. Namun yang terpenting,
DT telah memberi bekal yang
bermanfaat dan pengalaman
yang berharga bagi anak didik
kami,” pungkasnya.
56. Double Track
56
Unggulkan Jasa
Instalasi CCTV
dan Running
Text SMAN 1 Ngrambe, Ngawi
Perkembangan teknologi
saat ini semakin pesat.
Kita sekarang sudah berada
di era digital. Mau tidak
mau kita harus memahami
serta mengikutinya. Maka,
keterampilan dan keahlian ini
sangat penting dan tidak bisa
lepas dari era digital ini.
Namun, kita harus
mengasah keahlian yang
dimiliki. Jika tidak diasah, maka
kita akan tertinggal.
57. Profil Prestasi 57
Siap Layani Toko
dan Kantor
Nah, solusi yang
ditawarkan oleh Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan
Jawa Timur bekerja sama
dengan Institut Teknoloogi
Sepuluh Nopember (ITS)
Surabaya melalui program
Double Track sangat tepat.
Dalam rangka mengatasi
permasalahan-permasalahan
serta mengurangi pengangguran
di Jawa Timur.
SMAN 1 Ngrambe, Ngawi
diberi kesempatan oleh Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan
Jawa Timur untuk melaksanakan
program Double Track. SMAN 1
Ngrambe ini memiliki program
unggulan: Teknik Listrik dan
Teknik Elektro. Di antaranya
adalah instalasi CCTV.
Selain itu, para trainer
Double Track langsung
mengajak para siswa SMA
Double Track terjun ke lapangan.
Untuk memasang CCTV maupun
instalasi. “Saya diajak praktik
langsung memasang CCTV dan
instalasi rumah di sekolah-
sekolah maupun kalangan
masyarakat,” tutur Mashud
Arriza Prabayu, alumnus SMAN
1 Ngrambe, Ngawi.
Lanjut Riza –panggilan
akrab Mashud Arriza Prabayu-
kebetulan keahlian Teknik
Listrik sama seperti pekerjaan
ayahnya. “Bisa membantu dan
meringankan pekerjaan ayah.
Alhamdulillah, sejak lulus saya
mulai merintis usaha instalasi
listrik, seperti toko, rumah,
sekolah, dan lainnya. Selain itu
juga, saya menerima servis,”
ujar lulusan SMA tahun 2020 ini.
Riza sempat canggung di
awal-awal melayani jasa listrik.
“Pertama itu ada rasa sedikit
khawatir. Apakah pekerjaan
kita ini sudah sesuai dengan
keinginan pelanggan atau tidak.
Tapi begitu pelanggan puas,
senangnya bukan main,” kata
sosok yang kini kuliah di STKIP
Modern, Ngawi ini.
Riza baru paham
bagaimana rasanya terjun
di dunia kerja. “Itu pertama
bagi saya, bisa merasakan
mencari uang itu butuh ilmu
yang cukup dan tenaga ekstra.
Saat itu benar-benar paham
bahwa semua itu tidak mudah,”
beber anak pertama dari dua
bersaudara ini.
Ke depan Riza ingin terus
menambah jam terbang dan
mengasah kemampuannya.
“Yang dibutuhkan saat ini alat
kelengkapan dan bahan-bahan.
Jika nantinya ada pelanggan
membutuhkan jasa, maka sudah
siap bahan untuk pemasangan
listrik baru,” harap pemuda
kelahiran 12 Juli 2002 ini.
Menurut, Drs. Budi
Setyanto, M.Pd, Wakasek
Kurikulum, Mashud Riza
termasuk salah satu siswa yang
memiliki kemajuan yang cukup
bagus.
“Dia juga sudah mampu
59. Profil Prestasi 59
melakukan perbaikan barang-
barang elektronik seperti kipas
angin sekolah, sound system
sekolah dan kulkas sekolah.
Sudah berani menerima
panggilan untuk perbaikan
instalasi listrik di sekitar tempat
tinggalnya. Dan memang dia
sudah punya bakat sejak kecil,
juga pengalaman bidang listrik
yang dia dapat dari bapaknya,”
bebernya.
Di sela-sela waktu
kuliahnya, masih kata Budi,
job yang dia terima semakin
banyak. “Riza sudah menerima
panggilan jasa di banyak
tempat sekitar Kecamatan
Ngrambe. Bahkan ia sudah
mulai merambah Kecamatan
Jogorogo dan Sine. Melayani
pertokoan, perkantoran, dan
perumahan. Juga masih sering
dipanggil ke sekolah untuk
pemasangan instalasi baru,”
jelas guru Sejarah yang juga
menjadi penanggung jawab DT
di sekolah ini.
Dengan kemampuan dan
keahlian yang dimilikinya,
Riza sudah memulai usahanya
dengan membuka jasa servis
elektronik di rumahnya. “Hasil
dari usahanya bisa untuk
membantu biaya kuliahnya.
Atas kegigihannya itu, Mashud
mendapat bantuan permodalan
dari Dinas Pendidikan Provinsi
Jawa Timur melalui ITS
Surabaya pada akhir 2020 lalu.
Alhamdulillah,” ungkap Budi.
Selain Teknik Listrik, ada
pula bidang Teknik Elektro.
“Saya diajari perakitan dan
pemrograman running text.
Selain itu juga, saya sangat
antusias mengikuti bidang
itu dapat meningkatkan
pengetahuan dan wawasan
mengenai dunia elektro,”
tutur Oscar Fuad, peserta
keterampilan Teknik Elektro.
Hal senada diungkap
Usman Hidayat, peserta
kelas Teknik Elektro. Kondisi
pandemi Covid-19 masih ada
yang membutuhkan jasanya.
“Alhamdulillah, mendapatkan
pesanan untuk memperbaiki
alat-alat listrik dari tetangga.
Bisa membantu keluarga di saat
sulit ini,” katanya.
Kepala SMAN 1 Ngrambe,
Ngawi, Dr. Tjahjono Widijanto,
M.Pd, mengucapkan terima kasih
kepada Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Jawa Timur dan ITS
Surabaya yang telah memberi
program Double Track.
“SMAN 1 Ngrambe Ngawi
secara letak geografis berada
di sabuk gunung. Masih banyak
siswa-siswi kami yang tidak
melanjutkan ke perguruan
tinggi. Maka program Double
Track ini sungguh merupakan
berkah luar biasa,” pungkas
kepala sekolah.
Mulai Dari
Tetangga Terdekat
62. Double Track
62
SMAN 4 Bangkalan
Ketiga Bidang
Semuanya
Berkembang
Tata Rias, Boga &
Video Editing
W
abah Covid-19
menuntut kita
untuk mengasah
keterampilan yang kreatif,
inovatif, profesional, integritas,
dan bertanggung jawab dengan
cepat dan tepat. Termasuk juga
para peserta Double Track di
SMAN 4 Bangkalan.
Program Double Track ini
sebagai salah satu solusi untuk
mengasah skill keterampilan di
masa pandemi ini.
Dra. Anisa Warda, M.M,
Kepala SMAN 4 Bangkalan
mengatakan bahwa Double
Track yang ini sudah banyak
memberi bekal murid-muridnya.
“Alhamdulillah, banyak
63. Profil Prestasi 63
Sudah Berani Buka
Usaha Sendiri
manfaatnya. Saya harap
Double Track tetap lanjut,”
katanya. Ada tiga keterampilan
yang dilaksanakan: Tata Rias
(Kecantikan), Tata Boga, dan
Multimedia (video editing).
Kelas Tata Rias ada 2
rombel, kelas Tata Boga ada 1
rombel dan kelas Multimedia
ada 1 rombel.
Ada mitra DUDI Tata Rias:
Mas Sale Muslimah Wedding &
Rose Decoration. Sedangkan
Tata Boga dengan Pika Factory,”
jelas Indi Shofi Fikria, S.Pd,
koordinator dan pelaksana DT
SMAN 4 Bangkalan.
Indi mengungkapkan
sejumlah siswa sudah membuka
berani membuka usaha sendiri.
“Ada yang punya usaha Tahu
Geprek, Bakso Aci, Sambal Huh
Hah, Aneka Masakan Bebek,
dan juga jasa edit video &
pembuatan video,” jelas Bu Guru
pengajar Bahasa Inggris ini.
Ada alumni yang sudah
memiliki salon sendiri.
“Namanya Selvia Priyanti,
lulusan 2019. Pernah tercatat
omset mencapai Rp 8 juta
secara akumulatif,” jelas Indi.
Mulanya ia hanya
menerima jasa rias. Kini ia telah
meluaskan usahanya dengan
menerima berbagai macam
jasa kecantikan, seperti Henna
Wedding, Keriting Bulu Mata,
Eyelash extensions, Diamond
gigi, gigi kelinci, Creambath, dan
smoothing/rebonding.
Meskipun hanya lulusan
SMA, hasil riasan Selvia
mendapat pujian banyak pihak.
“Nggak menyangka kalau
banyak yang suka dengan
riasan saya. Sejak itu, saya
kembangkan terus jasa
kecantikan ini. Tidak hanya
merias, tapi juga lainnya,” tutur
Selvia.
“Tantangan saya sekarang
adalah memperluas jangkauan
64. Double Track
64
pelanggan. Saya ‘kan baru
mulai. Belum terlalu banyak
yang kenal. Apalagi saya
tinggal di kecamatan, bukan
pusat kota. Saya sudah coba
sebarkan info melalui WhatsApp
dan iInstagram,” ujar gadis
kelahiran 3 Mei 2002 ini.
Di sisi lain, Indi
mengungkapkan produk
makanan anak-anak didiknya
banyak termasuk banyak
diminati warga sekitar.
“Alhamdulillah semua
bidang DT berkembang di
sekolah kami. Dan yang paling
berkembang pesat adalah Tata
Boga. Mungkin karena makanan
menjadi kebutuhan pokok ya.
Sehingga setiap kali siswa-
siswi memproduksi, selalu laris
manis,” jelas guru asal Jombang
ini.
“Yang diproduksi ini
tergolong makanan kekinian
untuk remaja. Menarik
pelanggan khususnya siswa-
siswi SMA. Mereka rajin
memasarkan melalui Instagram,
Facebook, dan WhatsApp,”
pungkasnya.
Laris Manis
Alhamdulillah,
banyak
manfaatnya.
Saya harap
Double Track
tetap lanjut
66. Double Track
66
SMAN 2 Karangan Trenggalek
Didukung
Trainer Tata
Boga Kawakan
S
MA Double Track (DT)
diselenggarakan oleh
Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Jawa Timur bekerja
sama dengan ITS Surabaya.
Program Double Track demi
menambah keterampilan siswa-
siswi.
DT merupakan sistem
pembelajaran SMA yang
memiliki keterampilan kejuruan
yang dapat menciptakan sumber
daya manusia yang berkualitas,
berintegritas, profesional,
kreatif, dan inovatif. Siswa-
siswi mendapat keterampilan
untuk siap kerja, jika tidak
melanjutkan ke pendidikan ke
perguruan tinggi.
SMA Negeri 2 Karangan,
Trenggalek salah satu pelaksana
DT. Sekolah ini membuka dua
program keterampilan yang
akan mendidik siswa kreatif
dan inovatif dengan dibina
67. Profil Prestasi 67
Ada Rintisan Home
Industry
Siap Terima Pesanan
Sablon & Desain
oleh professional yang sesuai
bidangnya.
Dua bidang ini adalah
Desain Grafis dan Tata Boga
(Pastry/Bakery). Multimedia
Desain Grafis adalah suatu
proses yang komunikasi
menggunakan elemen visual.
Seperti videografi, fotografi,
serta ilustrasi.
Salah satu pelatihan desain
grafis adalah desain sablon.
Yang sudah berjalan antara lain
desain kaos. Bidang ini telah
menghasilkan produk untuk
mampu bersaing di pasar.
Kedua, Tata Boga (Pastry/
Bakery). Dalam proses produksi,
bidang ini membutuhkan
keterampilan, tanggungjawab,
kedisiplinan, dan memperhatikan
kesehatan.
Hasil dari Tata Boga Pastry
Bakery ini telah layak untuk
bersaing dijual ke pasar. Rasa
yang dihasilkan lebih enak
daripada lainnya.
“Kami terus berupaya untuk
selalu inovasi produk yang
baru dan bisa berlaku semua
kalangan yang jangkauan luas.
Namun, pemenuhan dalam
kebutuhan dan keinginan
konsumen adalah konsep
pemasaran dan strategi dengan
memasarkan berbagai media
sosial,” jelas Drs. Agus Sugiarto,
M.Pd, Kepala SMAN 2 Karangan.
Program DT, masih kata
Agus, baru masuk 2019 di
sekolahnya. “Bidang Tata
Boga lebih cepat berkembang.
Karena sebelumnya sudah
ada kegiatan home industry
di sekolah kami. Jadi, program
ini tinggal mengembangkan
dan memperkaya,” jelas kepala
sekolah.
Faktor pendukung
lainnya adalah ketersediaan
tenaga pengajar/trainer yang
berkompeten di bidang Tata
Boga. Selain itu, sarana dan
prasarana serta bahan untuk
keterampilan Tata Biga ini sudah
tersedia.
“Trainer Tata Boga kami
sudah berpengalaman. Bu
Ririn Yuniatiningsih, yang
juga punya usaha Dapur Aisy.
Selama ini Bu Ririn sudah sering
menerima pesanan cookies dan
bakery. Ini makin mempercepat
perkembangan bidang Tata
Boga,” papar kepsek SMAN 2
Karangan.
Sebaliknya, bidang
Multimedia belum bisa seperti
Tata Boga. “Perangkat kami
masih terbatas. Selama
ini masih sewa. Eksplorasi
peserta masih kurang. Kami
juga kekurangan tim ahli yang
mendampingi. Semoga ke depan
68. Double Track
68
bisa lebih baik,” ungkapnya.
Zeli Rani Faliani Putri,
salah satu peserta program
Double Track SMAN 2 Karangan
mengaku bahwa program
Double Track ini menambah rasa
percaya dirinya untuk mencoba
berbagai resep kue.
“Saya sudah dibekali
dengan keterampilan dasar-
dasar tentang pembuatan aneka
macam kue,” ujar siswi yang
biasa disapa Zeli.
Selain itu, Zeli sangat
senang bisa mendapatkan
pengalaman melalui program
Double Track ini.
“Di sini, saya bisa
mengenal karakteristik berbagai
beranek ragam kue. Jadi, saya
bisa memilih bahan yang yang
tepat dan berkualitas baik,”
tutur siswi jurusan IPA ini.
Semoga
program Double
Track ini tetap
berlanjut
dengan
lebih banyak
menciptakan
karya-karya
yang inovatif
dan kreatif
69. Profil Prestasi 69
“Dari berapa kali magang,
saya paham tidak cukup hanya
membuat kue. Tetapi harus bisa
berkreasi. Tidak hanya rasa
yang enak, tetapi keindahan
tampilan kue dan juga menjadi
sesuatu yang penting dalam
usaha pastry dan bakery. Agar
bisa lebih dinikmati semua
kalangan,” jelas siswi yang
masuk SMA 2018 ini.
Sejauh ini, Zeli sering
memproduksi Brownies, Nastar,
Proll Tape, dan Pumpkin Cake.
“Rata-rata pesanan per pekan
bisa 5-10 toples/box. Saya
promosikan melalui WhatsApp
dan Instagram,” jelas anak
pertama dari dua bersaudara
ini.
Zeli bersyukur dan bangga
bisa mengikuti program Double
Track. Karena melalui program
Double Track ini menyuntik rasa
percaya diri dan bisa mengasah
keahlian Zeli dan rekan-
rekannya.
“Semoga program Double
Track ini tetap berlanjut dengan
lebih banyak menciptakan
karya-karya yang inovatif dan
kreatif,” pungkasnya.
Sudah Sering Magang
70. Double Track
70
SMAN 1 Pule Trenggalek
Memanfaatkan
Momen Spesial
Untuk Berwirausaha
Bekal Penting
S
eiring berkembangnya
zaman, kita sebagai
masyarakat dituntut
memiliki banyak keahlian
di berbagai bidang. Namun
sayangnya tak semua orang
mendapat keberuntungan
itu. Alasan utama yang
mendasari adalah masalah
ekonomi sehingga tidak mampu
meneruskan pendidikan yang
lebih tinggi.
Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Jawa Timur
memberi kesempatan yang
sangat luas untuk siswa-siswi
di Jawa Timur mengembangkan
keahlian seusai bidangnya
masing-masing. Inovasi dari
Pemerintah Provinsi Jatim
adalah melalui program Double
Track, wirausaha pelajar SMA
Jawa Timur.
Di dalam program double
track memilih fokus ketrampilan
di bidang Tata Rias, Tata
Busana, Tata Boga, Multimedia,
Teknik Elektro, Teknik Listrik,
dan Teknik Kendaraan ringan.
Double Track adalah
program ekstrakulikuler SMA
Negeri atau SMA se-Jawa
Timur untuk bekal pelajar. Agar
mereka mempunyai keahlian
selepas SMA. Supaya mereka
tidak menjadi pengangguran
jika tidak ada biaya kuliah. Atau
bisa berwirausaha meski tidak
kuliah ataupun tidak menempuh
pendidikan di bangku Sekolah
Menengah Kejuruan.
Nah, salah satu Sekolah
Menengah Atas Negeri di Jawa
Timur yang diberi kesempatan
71. Profil Prestasi 71
Sempat Menggelar
Expo
Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Jawa Timur
mendapatkan program Double
Track (DT) ini adalah SMA
Negeri 1 Pule, Trenggalek.
SMAN 1 Pule Trenggalek
menyediakan empat bidang
keterampilan DT yakni
Multimedia, Tata Rias, Tata
Boga dan Teknik Elektro.
Berdasarkan penjelasan Anang
Prasetyo Miftakhudin,S.Pd.I,
operator DT SMAN 1 Pule, empat
bidang ini sejak 2019. “Kalau
tahun 2018-2019, bidang Teknik
Elektro belum ada,” kata Anang.
Sejak 2019 SMAN 1 Pule
membuka 7 kelas DT. Tiga kelas
untuk Multimedia, terdiri dari
dua kelas desain grafis dan
satu kelas video editing. Untuk
Tata Rias dan Teknik Elektro
hanya satu kelas. Sedangkan
Tata Boga ada dua kelas, kelas
pastry/bakery dan masakan
Indonesia.
Sejauh ini bidang Tata
Boga dan Tata Rias menjadi
bidang unggulan di Sekolah
Menengah Atas ini. Anang
mengatakan ada internal
faktor yang jadi pendukungnya.
“Pangsa pasarnya sudah makin
luas. Ketersediaan bahan baku
dan perlengkapannya juga
mencukupi. Anak-anak juga
makin kreatif dari waktu ke
72. Double Track
72
waktu,” jelas Anang.
Sedangkan faktor eksternal
juga mendukung. “Bagaimana
pun, sektor pangan dan
makanan dan minuman adalah
salah satu kebutuhan pokok
masyarakat. Jadi ya diminati,
publik apalagi harganya
terjangkau. Anak-anak didik
kami juga sangat gencar
promosinya. Sehingga makin
cepat berkembang,” sambung
Anang.
Sedangkan bidang
multimedia dan teknik
elektro belum begitu pesat
perkembangannya. “Di wilayah
kami belum begitu besar
kebutuhannya. Sedangkan
Teknik Elektro masih baru
dirintis, jadi belum terlihat
Pangsa pasarnya sudah makin
luas. Ketersediaan bahan baku dan
perlengkapannya juga mencukupi.
Anak-anak juga makin kreatif dari
waktu ke waktu
hasilnya,” papar Anang.
SMAN 1 Pule Trenggalek
beberapa kali menggelar expo
wirausaha yang berfokus di
bidang tata boga dan tata
rias. Acara expo SMAN 1 Pule
kerap dihadiri camat setempat
dan beberapa pejabat Dinas
Pendidikan.
Aneka jajanan dan
makanan mulai dari jajanan
tradisional, kue kering, kue
basah, kripik, bakso dan
berbagai jenis makanan lainnya
memenuhi hampir seluruh stan
di Expo Wirausaha SMA Negeri
1 Pule Trenggalek. SMA Negeri
1 Pule Trenggalek menyebut ini
sebagai Kantin Program Dual
Track SMAN 1 Pule.
73. Profil Prestasi 73
Ramadhan, Puncak
Pesanan
Yanti Dewi Septiana, siswi
angkatan masuk SMA 2018 ini
mengungkapkan telah banyak
merasakan pengalaman. “Saat
Ramadhan lalu, dapat banyak
pesanan aneka kue kering.
Alhamdulillah, respon yang
baik konsumen sangat baik.
Setelah itu, tidak terlalu banyak
pesanan. Walau bagaimana pun,
ini pengalaman berharga buat
saya,” jelas siswi jurusan MIPA
74. Double Track
74
Agustus, ‘Bulan’
Tata Rias
ini.
Senada dengan Yanti
Dewi Septiana, Ruri Erlidawati
juga merasakan hal yang
sama. Kini, Ruri sudah lebih
sering menerima pesanan kue
basah dan kue tart. “Kurang
lebih 8 sampai 10 esanan kue
ulang tahun dalam sebulan.
Alhamdulillah. Mulai pesanan
dari teman, tetangga, saudara
dan orang-orang terdekat.
Sudah ada pesanan dari teman
di Tulungagung,” tutur gadis
kelahiran 6 Oktober 2002 ini.
Ardila Nindi Pramesti
juga punya pengalaman yang
demikian. Hanya saja siswi
yang masuk SMA 2018 ini
belum terlalu banyak menerima
Sedangkan di kelas Tata
Rias ada penuturan Rindi Anggi
Prastika. “Permintaan belum
pesanan Siomay. “Gak pasti sih
jumlah pesanannya, namanya
juga jualan. Kadang beberapa
hari gak ada pesanan. Kan
masih awalan. Pernah sih
waktu itu ada teman yang
pesan langsung 20 bungkus
mika. Alhamdulillah senang sih.
Katanya enak, siomay buatan
saya,” kata cewek kelahiran 20
Maret 2003 ini.
75. Profil Prestasi 75
menentu setiap bulannya.
Biasanya ada job merias itu
kalau musim pengantin, musim
wisuda, acara-acara di Bulan
Agustus. Di luar itu, terkadang
acara lamaran, foto hunting,
dan lainnya. Yang paling banyak
mendapatkan job biasanya pada
Bulan Agustus bisa sampai 10
permintaan dalam sebulan,”
ungkap siswi kelahiran 4 Mei
2002 ini.
Di momen 17 Agustus itu
tidak hanya warga Pule saja,
tapi juga warga luar kecamatan.
“Mulai dari anak TK, SD, SMP,
SMA, SMK, mahasiswa hingga
dewasa. Dari masyarakat sekitar
saya hingga luar kecamatan,”
jelas pelajar angkatan masuk
SMA 2018 ini.
Jelaslah, Program Double
Track ini memberi banyak
manfaat untuk siswa-siswi SMA.
Khususnya bagi yang tidak
bisa melanjutkan pendidikan
ke bangku pendidikan tinggi,
karena berbagai macam sebab.
Adanya program Double
Track ini, siswa-siswi akan
terasah ketrampilannya.
Sehingga bisa langsung terjun di
tengah-tengah masyarakat dan
menghadapi persaingan global.
76. Double Track
76
SMAN 1 Kandangan, Kabupaten Kediri
Dirikan DT
Mart Di Lokasi
Strategis
Berada Di Lintas
Kediri-Malang-
Jombang
P
esatnya persaingan dunia
kerja membuat banyak
masyarakat kesulitan
dalam menemukan pekerjaan
impian. Tak hanya sekadar bagi
yang lulus SMA, banyak juga
yang sudah lulus di bangku
perguruan tinggi pun kesulitan
dalam mencari pekerjaan.
Tingkat pengangguran
di Indonesia memang masih
cukup tinggi. Oleh karena itu,
berwirausaha menjadi opsi
yang paling banyak dipilih di
kalangan masyarakat yang
kesulitan dalam mencari
pekerjaan.
Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Jawa
Timur memiliki program
terobosan yaitu Double Track.
Program Double Track adalah
program ekstrakurikuler Sekolah
Menengah Atas Negeri dan
Madrasah Aliyah se-Jawa Timur
untuk membekali para pelajar
agar mempunyai keahlian.
Sehingga tidak menjadi
pengangguran jika tida ada
biaya melanjutkan ke perguruan
tinggi.
Double Track memiliki tujuh
bidang keahlian yaitu Tata
Rias, Tata Busana, Tata Boga,
Multimedia, Teknik Elektro,
Teknik Listrik, dan Teknik
Kendaraan Ringan.
Sama seperti halnya
beberapa Sekolah Menengah
Atas lainnya, SMAN 1
Kandangan juga diberi
kesempatan oleh Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Jawa Timur untuk
77. Profil Prestasi 77
mengikuti program Double
Track.
Program Double Track di
SMAN1 Kandangan meliputi Tata
Rias, Tata Boga, Multimedia dan
Desain Grafis, Teknik Kendaraan
Ringan, dan Teknik Elektro.
SMAN 1 Kandangan
memang terbilang inovatif.
Pasalnya SMAN 1 Kandangan
ini berinisiatif menyewa
ruko sebagai DT Mart pada
Oktober 2020. Lokasinya di
Ruko Kebondalem Jl. Jombang,
Kandangan, Kabupaten
Kediri. Jalan ini merupakan
salah satu jalur utama yang
menghubungkan tiga kota:
Kabupaten Kediri, Malang dan
Jombang.
“Ruko ini digunakan khusus
DT. Karena SMAN 1 Kandangan
lokasinya masuk ke gang,
maka kami perlu membuka DT
Mart di tepi jalan raya. Agar
mudah dikenal masyarakat.
Ini semua untuk mewadahi
dan menampung hasil produk
dari siswa maupun alumni
Double Track, baik produk yang
berupa roti kering maupun
yang lainnya,” jelas Muryadi,
78. Double Track
78
S.Pd.M.M Kepala SMAN 1
Kandangan.
DT Mart ini sekaligus
untuk tempat usaha jasa Tata
Rias, service Kendaraan Ringan
Motor, service peralatan listrik
seperti kipas angin, kulkas, dan
juga Desain Grafis. “Di sana
sangat strategis lokasinya.
Anak-anak juga menerima jasa
cetak undangan, sablon kaos,
desain untuk mug ataupun
aneka banner,” tambah Pak
Kepsek.
SMAN 1 Kandangan dalam
menawarkan produk maupun
jasa ini memiliki dua cara yaitu
cara online dan offline. “Untuk
online, kami menggunakan jasa
ojek online untuk mengantar
pesanan. Untuk yang offline bisa
langsung datang ke galeri DT
Mart. Agar bisa memilih produk
dan jasa anak-anak kami,” tutur
Muryadi.
Meskipun baru, masyarakat
menyambut dengan positif
produk dan jasa DT Mart.
“Anak-anak sampai membuat
brosur dan dibagikan ke
sekitar ruko. Dan masyarakat
pun banyak yang cocok
dengan aneka jajanan kami.
Harganya pun bersaing, relatif
terjangkau,” ungkap Pak Kasek.
Hal senada diungkapkan
Melayani Warga &
Pelintas
Riza Umi Kulsum, S.Pd, manajer
DT sekaligus trainer Tata Boga.
“Kata warga sekitar, rasanya
enak dan harganya bersahabat.
Bacriss yang sering dipesan.
Buat oleh-oleh dan hajatan,”
kata Riza.
79. Profil Prestasi 79
Varian Olahan Ubi
Ungu
Produk unggulan dari DT
Mart ada Si Nanang (Nastar Isi
Nangka), Bacriss (Bakpia Crispy
Isi Ubi Ungu). “Ada pula aneka
kue tradisional dan modern
serta aneka cookies. Kami juga
kembangkan olahan Ubi Ungu.
Ada Donat Ubi Ungu, Ice Cream
Ubi Ungu, dan Brownies Ubi
Ungu,” beber Riza yang juga
guru Fisika ini.
“Belakangan ini anak-
anak sering menerima
pesanan untuk rapat dan
acara wali murid. Ada juga
Komunitas media sosial Kaber,
Kandangan Berdagang. Juga
dipasarkan di situ. Alhamdulilah
makin hari omsetnya makin
berkembang. Perlahan tapi
tetap berkembang,” tutur
guru yang juga Bendahara
Biaya Penunjang Operasional
Penyelenggaraan Pendidikan
(BPOPP) SMAN 1 Kandangan ini.
Harapan ke depan SMA
Negeri 1 Kandangan adalah
diharapkan anak-anak memiliki
bekal untuk hidup mandiri.
Terlebih lagi mereka bisa
menjadi pengusaha sehingga
muncul jiwa kewirausahaan.
Mudah-mudahan siswa alumni
SMA Negeri 1 Kandangan
bisa hidup mandiri dan makin
terampil.
80. Double Track
80
SMAN 2 Sampang
Semua Kompak,
Sabet Tiga
Penghargaan
Sekaligus
Terpacu Jadi
Terbaik
E
fektivitas Program Double
Track banyak dipengaruhi
banyak faktor. Tanpa
mengesampingkan faktor-faktor
lainnya, antusiasme peserta dan
kreativitas trainer tetap menjadi
yang utama.
Jika para pesertanya
bersemangat mengikuti kelas,
maka proses pelatihan menjadi
hidup dan dinamis. Tidak ada
yang lebih menyenangkan
bagi pengajar jika melihat
para peserta didiknya sangat
antusias dan bersemangat.
Jika sikap ini dipadukan
dengan para pengajar yang
kreatif serta berdedikasi,
maka akan menghasilkan
pembelajaran dan pelatihan
yang luar biasa. Tentu
perkembangannya akan lebih
pesat. Berbeda jika pesertanya
ogah-ogahan. Tentu hasilnya
pasti tak akan memuaskan.
Begitu pula yang dirasakan
siswa-siswi SMAN 2 (SMADA)
Sampang. Para peserta DT di
SMADA Sampang terpacu untuk
mengasah keterampilan masing-
masing.
Ada lima bidang usaha
81. Profil Prestasi 81
yang dibuka di SMADA
Sampang: Teknik Kendaraan
Ringan (TKR), Tata Rias
Pengantin Berhijab, Tata
Rambut, Tata Busana dan Teknik
Jaringan Komputer.
Agus Winarso. S.Kom,
operator Double Track (DT)
SMADA Sampang, menceritakan
awal DT di sekolahnya. “Sejak
pertama kali DT dilontarkan
Diknas Jatim pada 2018 lalu,
SMAN 2 Sampang dipercaya
membuka lima bidang. Tiap
bidang terisi 20 peserta,” jelas
Agus.
Pihak sekolah, masih kata
Agus, berharap program DT
ini mampu merangsang siswa-
siswi kami untuk kreatif dan
terampil. “Jika nantinya mereka
tidak melanjutkan ke perguruan
tinggi, mereka sudah punya
keterampilan yang memadai.
Jadi lebih mandiri dan punya
daya saing,” jelasnya.
Dari lima keterampilan
ini, Tata Rias tergolong pesat
perkembangannya. “Faktor yang
paling utama antara lain trainer
Tata Riasnya sangat kreatif. Pak
H. Muhammad Yusuf, pemilik
Yusda Salon sebagai pengajar
sangat berdedikasi dan sering
membuat gebrakan. Ini makin
membuat anak-anak terpacu,”
papar Agus.
82. Double Track
82
Dilanjutkan
Program Asistensi
dan Magang
Hal ini dirasakan betul
oleh Adinda Mega Nur Agustin.
Peserta kelas Tata Rias ini
mengungkapkan antusiasmenya.
“Sejak dibuka kelas Tata
Rias, saya ingin banget bisa
menghias. Di sini saya dapat
banyak bekal yang penting dan
penuh manfaat,” tutur gadis
yang sering disapa Mega ini.
Selama ini, Mega masih
magang di Yusda Salon milik
H. Muhammad Yusuf. “Saya
jadi asiten di Yusda Salon.
Saya akan terus belajar dan
mengembangkannya,” tukas
siswi yang masuk SMA 2018 ini.
Meskipun masih magang,
Mega sudah mendapat apresiasi
positif dari para model dan
pelanggan. “Saya pernah merias
pengantin untuk acara akad
nikah. Orangnya sangat puas.
Sangatlah bagus katanya.
Banyak yang memuji cantik
riasannya,” jelas gadis kelahiran
17 Agustus 2002 ini.
Di kelas Teknik Kendaraan
Ringan, ada sosok Andri.
Pemuda kelahiran 7 Februari
2001 ini mengaku sangat
menikmati dunia otomotif.
“Sejak lama saya sudah hobi
modifikasi sepeda motor.
Kebetulan kakak juga punya
hobi yang sama,” ujar lulusan
SMADA Sampang 2020 ini.
Sejak pertama
kali DT
dilontarkan
Diknas Jatim
pada 2018
lalu, SMAN
2 Sampang
dipercaya
membuka lima
bidang. Tiap
bidang terisi 20
peserta
83. Profil Prestasi 83
Operator Dan
Pengelola Pun Raih
Nominasi Terbagus
Andri sangat bersyukur
bisa mendapat pengalaman
berharga di Program SMA
Double Track. “Alhamdulilah bisa
dapat belajar otomotif, tanpa
biaya lagi. Ini sangat berarti
bagi saya. Saya berterima kasih
kepada Pak Nanang Purwanto,
trainer TKR. Juga kepada para
guru dan kepala sekolah,”
tuturnya.
“Saya akan terus mengasah
kemampuan saya. Saat ini
sepekan masih menangani 3
hingga 5 motor. Masih merintis.
Kalau perbaikan ringan dan
sedang, saya sudah siap. Kalau
harus bongkar mesin, masih
dibimbing kakak,” pungkas anak
kedua dari tiga bersaudara ini.
Tak hanya peserta saja
yang bersemangat, namun
para guru dan operator pun
punya spirit yang sama. Karena
itu, di tahun pertama saja,
SMAN 2 Sampang mendapat
penghargaan dari Diknas Jatim.
Tak hanya satu
penghargaan, namun tiga
sekaligus pada 2018 lalu.
Yaitu Sekolah Terbagus
Program DT, Sekolah dengan
Laporan Terbagus dan Kategori
Trainer Tata Rias Pengantin
Berhijab Terbagus, atas nama
84. Double Track
84
SMAN 1 Balen, Bojonegoro
Berani
Meluncurkan
Produk Inovatif
Dan Khas
Berebut Ikut
Program DT
S
MAN 1 Balen adalah
salah satu SMA pelaksana
program Double Track. Ini
adalah program ekstrakurikuler
SMA Negeri atau MA se-Jawa
Timur yang diselenggarakan
Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Jawa Timur untuk
membekali para pelajar. Agar
mereka mempunyai keahlian dan
tidak menjadi pengangguran jika
tidak ada biaya melajutkan ke
perguruan tinggi.
Program Double Track
di SMAN 1 Balen terdiri dari
beberapa bidang keahlian
seperti Tata Boga, Tata Busana,
Teknik Kendaraan Ringan (TKR),
Tata Rias dan Multimedia.
SMAN 1 Balen yang
terletak di Jalan Raya Sobontoro
Kecamatan Balen, Bojonegoro
ini memiliki visi membentuk
manusia yang berakhlak mulia,
kondusif dalam pembelajaran,
layanan pendidikan yang
prima, unggul dalam prestasi,
dan disiplin sudah terbukti
memperoleh penghargaan
baik akademik maupun non
akademik.
SMAN 1 Balen tak henti-
hentinya membuat inovasi untuk
menarik minat siswa-siswi yang
akan menempuh pendidikan di
SMAN 1 Balen.
Sekolah ini setiap tahunnya
selalu meregenarasi bakat-
bakat yang dimiliki oleh siswa-
siswinya, baik bakat akademik
maupun non akademik.
Menurut Muhammad
85. Profil Prestasi 85
Rutin Adakan
Pameran Sekolah
Shobirin, operator DT SMAN
1 Balen, di tahun 2019 lalu
menambah jenis keterampilan
menjadi lima bidang. “Pada
2018, kelas Tata Rias Pengantin
Berhijab belum ada. Di tahun
awal itu hanya empat bidang.
Baru 2019 lalu kami menambah
kelas kecantikan,” jelasnya.
Ternyata minat para siswa
SMAN 1 Balen sangat tinggi
untuk masuk kelas DT ini. Hal ini
diakui Kepala SMAN 1 Balen.
“Anak-anak juga sangat
antusias. Bahkan kuota yang
kami berikan pun jadi rebutan.
Harapan kami ke depan semoga
kami diberi kuota yang lebih
banyak untuk sekolah pinggiran
seperti kami. Program ini sangat
penting dan bermanfaat bagi
anak-anak kami,” ungkap Kepala
SMAN 1 Balen.
“Siswa sekolah pinggiran
umumnya secara ekonomi
kurang. Karena banyak yang
tidak melanjutkan ke perguruan
tinggi. Namun melalui Double
Track ini membuat mereka
percaya diri. Ini juga jadi
kebanggan bagi sekolah dan
bekal bagi anak-anak didik
kami,” tambah kepala sekolah.
Untuk memamerkan hasil
karya siswa, tiap tahun SMAN
1 Balen menggelar acara Purna
Widya.
86. Double Track
86
“Kegiatan ini rutin
dilaksanakan, sebagai bukti
keberhasilan SMAN 1 Balen
dalam mendidik dan meluluskan
siswa-siswinya untuk siap
menempuh pendidikan yang
lebih tinggi maupun yang mau
terjun langsung di dunia kerja,”
tambah kepala sekolah.
Meskipun hanya berjarak
9 km dari pusat kota, namun
sekolah ini berada di tengah-
tengah pemukiman warga yang
sebagian besar kurang mampu.
Data di sekolah, jelas Kepsek,
penghasilan rata-rata orang
wali murid berpenghasilan di
atas Rp 2.000.000/bulan hanya
25 persen saja. Sedangkan 75
persen berpenghasilan di bawah
Rp 2.000.000/bulan.
“Orangtua kebanyakan dari
kalangan buruh tani. Sebagian
besar dari murid SMAN 1 Balen
tidak melanjutkan kuliah.
Bahkan yang sudah mendapat
kesempatan Bidik Misi sekali
pun tidak diambil, karena tidak
adanya biaya transportasi
dari orang tua,” beber kepala
sekolah.
Menurut data empat tahun
terakhir hanya 10-20 persen
saja saja siswa-siswi yang
melanjutkan ke perguruan tinggi.
“Jadi yang tidak
Peralatan Pelatihan
Sangat Memadai
melanjutkan ke perguruan tinggi
sekitar 80-90 persen,” papar
kepala sekolah.
Masing-masing bidang
ada satu kelas yang terdiri dari
20 siswa. “Kecuali Tata Boga
terdiri dari tiga kelas. Tata Boga
memiliki peralatan yang cukup
lengkap. Ada pula 20 mesin jahit
milik sekolah untuk Tata Busana.
Tiga laboratorium komputer
87. Profil Prestasi 87
kami pun mencukupi untuk
kelas Multimedia. Sedangkan
untuk Teknik Kendaraan Ringan
memiliki 3 set komplit standar
Ahass Motor. Karena bekerja
sama langsung dengan Ahass
Soni Saktie Motor,” jelas kepala
sekolah.
Untuk konsentrasi Tata
Boga adalah topik pembuatan
pastry, bakery, kue tradisional,
Saya berterima
kasih atas
bimbingan
Double Track.
Mudah-
mudahan ilmu
yang sudah
dipelajari anak
saya nanti bisa
memperoleh
pekerjaan lebih
mudah. Semoga
kelak juga bisa
kuliah sambil
bekerja.
88. Double Track
88
dan cookies. Untuk Tata Busana
adalah desain dan membuat
pakaian. Sedangkan untuk
bidang keahlian Multimedia
adalah desain grafis, dan
bidang keahlian Teknik
Kendaraan Ringan adalah tune
up motor.
Handycraft Pelepah
Pisang dan Tape
Godong Ploso
Di antara produk unggulan
SMAN 1 Balen adalah mukena
milenial dari bidang keahlian
tata busana. Kedua, Green
Ledre kue khas Bojonegoro yang
diperkaya dengan ekstrak sawi
dan bayam merah organik hasil
panen dari hidroponik milik
siswa SMA Negeri 1 Balen.
Ada pula kreasi pelepah
pisang. Kreasi ini akan menjadi
souvenir atau produk handycraft
yang dijadikan branding yang
dihasilkan oleh siswa-siswi SMA
Negeri 1 Balen.
Juga ada kreasi Tape
Godong Ploso. Bukan sekadar
tape biasa, tetapi dengan
bungkus daun ploso yang
dikenal secara turun temurun
oleh warga Bojonegoro. Hal ini
diyakini memiliki pengaruh rasa
terhadap tape sehingga terasa
lebih enak.
Karya SMAN 1 Balen
ini sebenarnya adalah
pengembangan dari program
Double Track juga hidroponik
yang diberi bimbingan dan
kesempatan oleh Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Jawa Timur. Diharapkan
program Double Track ini
menjadi bekal life skills selepas
lulus.
89. Profil Prestasi 89
Dengan banyak dukungan
seperti siswa yang cukup
antusias, trainer yang mumpuni,
masyarakat mendukung,
dan sarana prasarana yang
memadai SMA Negeri 1 Balen
telah berhasil melaksanakan
progam Double Track sesuai
target. Bahkan sekolah bisa
menggandeng dunia usaha
untuk melatih dan mengorbitkan
masing-masing keahlian.
Keberhasilan makin
lengkap dengan prestasi TKR
selama dua terakhir yang selalu
mendapatkan penghargaan
pada festival DT. Yaitu Trainer
terinspiratif (2019), Siswa
Dukungan Kuat dari
Trainer dan Ortu
Terbaik Kedua Tata Boga (2019)
dan Sekolah Pengelola Terbaik
(2019). Juga mendapat prestasi
Siswa Terbaik Pertama TKR
(2020) dan Juara 2 Lomba
Desain Kemasan (2020).
Sejumlah wali murid
mengungkapkan rasa bangga
atas perkembangan putra-
putrinya. “Saya berterima kasih
atas bimbingan Double Track.
Mudah-mudahan ilmu yang
sudah dipelajari anak saya nanti
bisa memperoleh pekerjaan lebih
mudah. Semoga kelak juga bisa
kuliah sambil bekerja. Terima
kasih SMAN 1 Balen. Terima
kasih juga untuk Bu Gubernur
atas program Double Track
ini dan juga atas pendidikan
gratisnya,” tutur salah satu wali
murid.
90. Double Track
90
SMAN 1 Omben, Sampang
Asah
Keterampilan
Siswa Untuk
Siap Terjun
Multimedia
Songsong Era Digital
T
ak bisa dimungkiri, di era
digital seperti saat ini
kemampuan mengolah
grafis dan teknik otomotif
sangat dibutuhkan dan banyak
diminati generasi milenial.
Terbukti dengan tingginya angka
peminat Desain Komunikasi
Visual (DKV) dan Teknik
Otomotif di SMK dan pendidikan
tinggi.
Dunia yang makin
tergantung pada sector
digital menuntut kita harus
terampil di desain digital.
Begitu juga teknik kendaraan
ringan, karena mobilitas
makin hari makin cepat, tak
hanya perkotaan namun juga
pedesaan. Munculnya ojek online
menjadikan peredaran barang,
jasa serta pergerakan manusia
makin cepat.
Bukan cuma dituntut jago
gambar, keahlian Multimedia
Desain Grafis juga dituntut
untuk dapat menghasilkan karya
seni untuk mencapai tujuan
tertentu. Seperti keterampilan
menggambar teknis dan
kemampuan mengoperasikan
software gambar.
Terdapat banyak software
yang akan perlu kuasai seperti
Adobe Photoshop, Adobe
Ilustrator, Adobe In-design,
Adobe Premier, Corel Draw,
Sketchup, dan lain-lain.
Bagi yang menguasai
91. Profil Prestasi 91
program keahlian Multimedia
Desain Grafis ini juga tak akan
pernah sepi tawaran pekerjaan,
karena di setiap industri
membutuhkan seseorang yang
mampu menyampaikan pesan
secara visual.
Tak hanya itu, bagi
seseorang yang menguasai
program keahlian Multimedia
Desain Grafis juga bisa
bekerja secara mandiri sebagai
freelance atau entrepreneur.
Misalnya sebagai illustrator,
fotografer, animator, web
desainer, dan layouter.
Di sisi lain, industri
otomotif saat ini berkembang
dengan begitu pesatnya.
Atmosfer ini sebenarnya
menunjukkan bahwa industri
otomotif menjadi salah satu
peluang yang menjanjikan.
Artinya dalam beberapa
tahun ke depan industri ini akan
banyak menyerap tenaga kerja,
khususnya yang andal dan
terampil untuk bekerja dalam
sektor ini.
Tak hanya itu, dengan
keterampilan yang dimiliki,
seseorang juga bisa membuka
lapangan kerja sendiri atau
entrepreneur. Misalnya dengan
membuka bengkel pribadi atau
semacamnya.
SMAN 1 Omben, Sampang
adalah salah satu sekolah
92. Double Track
92
negeri yang ada Kabupaten
Sampang. Berdiri sejak 2015,
SMAN 1 Omben berupaya
menghadirkan sistem belajar
mengajar yang inovatif.
Termasuk memyelenggarakan
program Double Track (DT).
Nah, SMAN 1 Omben
membuka program DT sejak
2018. Harapannya para peserta
DT mampu berwirausaha
meski tidak melanjutkan ke
perguruan tinggi setelah lulus
dari SMA. Agar mereka punya
keterampilan walaupun tidak
menempuh pendidikan di
Sekolah Menengah Kejuruan.
Menurut Nanang Andrianto,
trainer DT SMAN 1 Omben,
di tahun pertama sekolahnya
membuka kelas Multimedia dan
Teknik Kendaraan Ringan.
“Kemudian di tahun kedua
ada perubahan. Multimedia
dipertahankan, sedangkan
TKR diganti Tata Boga,” jelas
Nanang.
Demi mewujudkan
keterampilan dan persaingan
global, SMAN 1 Omben tak
hanya memberi materi perihal
program keahlian unggulan
Multimedia Desain Grafis dan
Teknik Kendaraan Ringan.
Siswa-siswi juga wajib terjun di
masing-masing bidang keahlian.
Ini semua terbukti dengan
adanya Laboratorium Komputer
khusus bidang keahlian
Multimedia Desain Grafis.
93. Profil Prestasi 93
“Dengan berat hati, 2019
lalu kelas TKR kami tiadakan.
Kemudian kami buka Tata Boga,”
tutur Nanang.
Sebagai ganti kelas TKR,
kepala sekolah berinisiatif
ingin membuat suatu produk
yang bisa dijual dan kelihatan
fisiknya. “Dan kebetulan di
sekitar sekolah juga kawasan
pertanian, juga tanaman seperti
siwalan, singkong dan jagung.
Ada juga pabrik tahu yang dekat
sekolah. Ini akan memudahkan
mendapatkan bahan baku dasar
untuk praktik di Tata Boga,”
ungkap Nanang.
Ingin Kembangkan
Hasil Bumi Setempat
Produk yang dihasilkan
siswa-siswi SMAN 1 Omben
dalam program Double
Track Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Jatim
yang paling menonjol kelas
Multimedia.
Antara lain editing foto
menggunakan Photoshop dan
Desain Grafis menggunakan
Corel Draw. Cipta lapangan
kerja dengan inovasi untuk SMA
atau MA ini diharapkan setiap
tahun bisa menghasilkan ribuan
peluang kerja baru.
Ini sebagai bekal
menembus pasar kerja di
Indonesia bahkan dunia. Dan
yang paling penting program
Double Track ini bertujuan
untuk mengurangi jumlah angka
pengangguran di Jawa Timur.
SMAN 1 Omben
WA: 0838-5283-8515
(Pak Nanang)
ig: @sman1omben
100. Double Track
100
I
ndonesia terkenal dengan
keanekaragaman hayatinya.
Salah satunya adalah
buah mangga. Menurut para
ahli, terdapat 70-100 lebih
jenis mangga di dunia. Dan
diperkirakan ada 30 varietas di
Indonesia. Karena itu, sangat
layak buah ini jika buah ini
dikembangkan menjadi produk
olahan dan industri pangan.
Kreativitas mengolah
buah ini sangat dibutuhkan.
Salah satunya sudah dilakukan
Khunainnin Mufidzul Qiram,
siswa SMAN 1 Panji, Situbondo,
Jawa Timur. Melalui program
SMA Double Track ini, Qiram
mengolah buah mangga menjadi
bakpia. Kemudian diberi nama
Bakpia Mangga.
Qiram mengungkapkan
Khunainnin Mufidzul
Qiram
Siswa SMAN 1 Panji
Situbondo
Kreasi Baru
Dari Situbondo
Bangga (Bakpia Mangga) dan Herbal
Telasih (Teh Alar Sirih)
101. Profil Prestasi 101
bahwa sebenarnya gagasan ini
tidak terlalu baru. Hanya saja,
di daerahnya terdapat banyak
buah manga. “Sejujurnya sih,
ide ini menurut saya sudah
umum. Karena saya ada ide
karena Situbondo rata-rata
banyak mangga. Jadi saya
punya keinginan untuk membuat
Bakpia pada umumnya seperti
bakpia yang di Jogja itu. Tetapi
isinya yang saya ganti dengan
mangga,” jelas siswa angkatan
2018 ini.
Qiram menjelaskan
bagaimana produknya dibuat.
Pertama-tama, mangga dikupas.
Lalu diipotong seukuran dadu.
Kemudian dihaluskan dengan
blender. Terakhir, hasil olahan
blender tadi dimasak menjadi
selai mangga.
Langkah kedua, Qiram
membuat dua macam adonan
yang berbahan dasar tepung
terigu dan margarin. Lalu
adonan itu dibentuk bulat dulu
lalu dibuat pipih. Lalu dibuat
ukuran sedang. Ada pula dibuat
dengan ukuran kecil-kecil.
Olahan selai tadi dimasukkan ke
semua adonan tadi.
Semua adonan kemudian
dimasukkan oven untuk
dimasak. Adonan perlu diolesi
kuning telur agar terlihat
cantik. Setelah 20 menit, bakpia
mangga siap dikemas yang rapi.
Sebelum masa pandemi,
Qiram masih memproduksi
hanya eceran. “Maksudnya
membuat Bakpia sebanyak
102. Double Track
102
Bisa Untuk Bantu Biaya
Kuliah
100 biji. Kemudian saya jual
ke koperasi sekolah dengan
harga 1.000, istilahnya per biji.
Untuk proses produksinya pun
saya tidak setiap hari. Ya...
disesuaikan dengan modal
saya,” tutur siswa kelas XII
jurusan IPA ini.
Semua ini masih awalan.
Meski begitu, Qiram pernah
mewakili sekolah dan Situbondo
ke ajang Festival Inovasi
Kewirausahaan Siswa (FIKSI)
SMA se-Jawa Timur pada Juli
2019 lalu.
Selama pelatihan, Qiram
dan rekan-rekannya mendapat
arahan dari Nur Jannah, guru
pengajar kelas XII sekaligus
Trainer Double Track di SMA
Negeri 1 Panji, khususnya di
Tata Boga.
Di bidang Prakarya dan
Kewirausahaan, Qiram dan
peserta double track mendapat
bimbingan dari Agus Supyan,
salah satu pengajar SMAN 1
Panji. “Pak Agus mengajar saya
sejak kelas X hingga sekarang,”
tuturnya.
Qiram bersyukur kedua
orangtuanya mendukung. “Saya
disuruh untuk terus menggali
lebih dalam, dan itupun saya
masih proses belajar, insya
Allah saya akan berusaha. Dan
saya punya keinginan untuk
wirausaha . Sehingga dapat
membahagiakan kedua orang
tua saya,” tegasnya.
Untuk Harga Per Pack
bakpia mangga, Qiram buat
menjadi tiga bagian:
• Yang pertama, toples
dengan isi 12 biji bakpia,
dengan harga Rp 35.000,-
• Yang kedua , plastik klip
dengan isi 10 biji bakpia,
dengan Harga Rp 20.000,-
• Yang ketiga, plastik mika
dengan isi 8 biji bakpia
dengan harga Rp 12.000,-
Sejak pandemi,
penjualan bakpia tidak seperti
masa normal yang dijual
menggunakan toples ataupun
mika. Sekarang, Qiram menjual
eceran dan ditaruh satu tempat
(toko). “Itu pun saya tidak begitu
banyak sekitar 50 biji dijual Rp
2.000,” ungkapnya.
Qiram memproduksi
sepekan sekali. “Hitung-
hitung melihat dari dananya
juga. Ya... kalau ada orang
yang ingin pesan bakpia yang
menggunakan toples, akan
saya buatkan. Tetapi sekarang
jarang. Apabila tidak ada
mangga, masih bisa diganti
rasa lain . Yang penting bisa
ada pemasukan dan disenangi
orang lain. Sebulan bisa sampai
Rp 200.000 dari bakpia. Dikit-
dikit masih jalan. Untuk saat ini
memang ada produk Telasih ini,”
tambahnya.