SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 27
Downloaden Sie, um offline zu lesen
DAMPAK SOSIAL DAN EKONOMI
Studi Kasus Investree 2017-2019
Fintech Lending
di Indonesia
Oleh: LEMBAGA DEMOGRAFI
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIVERSITAS INDONESIA
2020
Daftar Isi
Investree, Sektor Produksi,
& Inklusi Keuangan
Lini Masa Perkembangan Produk
Metode Penelitian
Investree, Kewirausahaan,
& Inklusi Keuangan
Investree, Sektor-Sektor dalam Perekonomian,
& Inklusi Keuangan
Investree, Industri Kreatif,
& Inklusi Keuangan
Investree, Produk Keuangan,
& Inklusi Keuangan
Investree, Ekonomi Syariah,
& Inklusi Keuangan
Investree & Dampak terhadap Dunia Usaha
Alasan Memilih Fintech Lending
Bersama Investree
Penutup: Investree &
Perekonomian Nasional
01
03
04
05
09
10
12
14
16
20
24
Investree,
Sektor Produksi,
& Inklusi Keuangan
Fintech lending adalah salah satu bentuk
pendanaan bersama (crowdfunding) yang
mempertemukan secara langsung para
peminjam dengan para pemberi dana tanpa
kegiatan perantara seperti yang umum
berlaku pada institusi keuangan konvension-
al, seperti bank atau lembaga keuangan lain.
Kegiatan fintech lending dilakukan secara
daring (online) selama pihak bersangkutan
telah memenuhi semua persyaratan berlaku.
Para peminjam dan pemberi dana mendaftar-
kan diri terlebih dahulu sebelum bisa berpar-
tisipasi dalam aktivitas pinjam meminjam.
Investree merupakan pionir dan inovator
pertama dalam fintech lending marketplace
di Indonesia. Investree berperan besar dalam
pembangunan ekonomi di Indonesia, khusus-
nya dalam sektor keuangan yang dinamis.
01
Sedikitnya ada tiga peran
yang menjadi kontribusi pen-
ting Investree.
Pertama, sebagai aktor pen-
dorong inklusi keuangan yang
berbasis digital.
Kedua, sebagai aktor pen-
dorong pertumbuhan pere-
konomian melalui peningkatan
kapasitas kredit produktif.
Dan, ketiga, sebagai edukator
yang melakukan sosialisasi dan
edukasi kepada masyarakat
mengenai fintech melalui pro-
duk-produk Investree.
020
Lini Masa
Perkembangan Produk
Investree memiliki produk-produk yang ter-
bagi dalam tiga kelompok.
Pertama, platform yang mempertemukan
antara pihak pemilik modal (Lender) dengan
pihak yang membutuhkan pinjaman modal
(Borrower).
Kedua, produk pendanaan umum yang meli-
puti Invoice Financing, Buyer Financing,
Working Capital Term Loan, Online Seller
Financing, Surat Berharga Nasional, dan Rek-
sadana for Lender.
Dan ketiga, produk pendanaan syariah yang
meliputi pembiayaan usaha syariah dan
Online Seller Financing syariah.
Laporan ini akan menguraikan secara singkat
bagaimana peran Investree dalam pemba-
ngunan ekonomi Indonesia. Secara khusus,
dalam laporan ini akan diuraikan hasil studi
yang dilakukan oleh Lembaga Demografi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Indonesia terkait dampak sosial dan ekonomi
dari kegiatan fintech lending marketplace
yang dirintis oleh Investree.
Metode yang digunakan dalam studi adalah
survei dengan menggunakan instrumen
kuesioner terstruktur terhadap para Borrower
Investree terkait dengan berbagai hal dalam
kegiatan usaha mereka dan kaitannya dengan
peran Investree dalam bisnis.
Laporan ini akan disajikan dengan susunan
sebagai berikut: diawali dengan uraian sing-
kat tentang desain sampling dari responden
studi yang dicakup dalam studi. Berikutnya
diuraikan tentang temuan-temuan yang
muncul khususnya terkait dengan proporsi
sektor ekonomi yang terlibat dengan Inves-
tree berdasarkan klasifikasi lapangan usaha
atau sektor ekonomi umum.
Kemudian khusus diuraikan peran Investree
dalam sektor industri kreatif di Indonesia, lalu
kontribusi Investree berdasarkan skema
pinjaman, platform transaksi yang digunakan,
dan peran Investree bagi Usaha Kecil dan
Menengah (UKM). Kemudian juga diuraikan
tentang berbagai motivasi dan alasan
pemanfaatan Investree di kalangan Borrower
dan peran Investree dalam pengembangan
ekonomi syariah.
03
Metode Penelitian
Studi ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode wawancara menggunakan kuesioner
terstruktur yang ditanyakan kepada para Borrower Investree di 4 (empat) wilayah utama di Indonesia.
Keempat wilayah tersebut yaitu Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi), Jawa
Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Responden Borrower dipilih secara acak dari total 887 populasi
Borrower per Desember 2019 dan ditentukan secara proporsional berdasarkan proporsi di masing-
masing wilayah.
Kerangka analisis yang digunakan dalam studi ini adalah mengukur dampak bagi Borrower sebelum dan
setelah mereka bergabung dalam platform Investree. Dari ukuran tersebut dapat diperhitungkan
seberapa besar kontribusi perekonomian dari Investree melalui para Borrower yang tercermin pada
perbedaan manfaat ekonomi yang diterima Borrower sebelum dan setelah ikut serta dalam Investree.
Selain itu, juga diukur tentang dampak sosial yang muncul dari kegiatan dan bisnis khususnya rata-rata
penjualan dan ketenagakerjaan berdasarkan sektor ekonomi.
Jenis Pinjaman
Total
Invoice
Financing
Buyer
Financing
Working Capital
Term Loan
Online Seller
Financing
Jabodetabek 72 0 10 119 201
Jawa Barat 3 0 3 34 40
Jawa Timur dan
Jawa Tengah 8 0 2 10 20
Total 83 0 15 163 261
Distribusi Sampel Borrower Investree
04
Investree,
Kewirausahaan, &
Inklusi Keuangan
Investree berhasil menjangkau
segmen demografi penduduk
yang sesuai dengan potensi
Indonesia saat ini. Struktur
demografi Indonesia yang
saat ini didominasi oleh pen-
duduk muda yang produktif
telah berhasil dirangkul oleh
Investree.
Penduduk muda inilah yang
potensial menjadi wirausaha
dan berkontribusi lebih luas
bagi perekonomian nasional.
Selain penduduk muda, kon-
tribusi penduduk muda khu-
susnya kelompok perempuan
juga menjadi perhatian Inves-
tree dalam mencapai strategi
inklusi keuangan.
Selain itu, Investree juga turut
mendukung kesempatan yang
setara dari sisi gender di mana
produk-produk Investree telah
menjangkau wirausaha perem-
puan sebesar 19%. Profil dari
para wirausaha perempuan
tersebut mencakup usaha-usa-
ha yang berbadan hukum dan
juga individu.
Investree menjangkau
wirausaha perempuan,
sebesar 19% pemilik usaha
adalah perempuan
Investree juga didominasi
oleh generasi muda, 60% dari
Borrower berumur dibawah
35 tahun
Dengan berbagai produk yang
ditawarkan, Investree berhasil
meningkatkan partisipasi wira-
usaha perempuan.
Kehadiran Investree telah
memberikan kontribusi
pada peningkatan inklusi
keuangan kepada genera-
si milenial khususnya
yang berumur 35 tahun
yang merupakan cakupan
populasi terbesar di
Indonesia saat ini.
05
Untuk mengetahui dampak
kehadiran Investree dan dikait-
kan dengan potensi demografi
Indonesia maka kita perlu mem-
perhatikan struktur usia para
Borrower.
Jika dilihat dari struktur usia
pemilik usaha Borrower Inves-
tree, baik laki-laki dan perem-
puan, tampak bahwa kelompok
penduduk usia muda yang
produktif merupakan kelompok
dominan dengan frekuensi
paling banyak berada di kisaran
umur 30-34 tahun. Rata-rata
usia pemilik usaha laki-laki
adalah 35 tahun dan rata-rata
usia perempuan adalah 33
tahun.
Tren ini menunjukkan,
produk-produk Investree
telah berhasil meraih
peluang dari Bonus De-
mografi yang sedang
dialami oleh Indonesia
saat ini. Dengan me-
rangkul kelompok pen-
duduk muda yang domi-
nan di Indonesia, maka
potensi terbaik penduduk
produktif ini dapat diarah-
kan untuk berkontribusi
lebih besar bagi per-
ekonomian nasional.
Jenis Kelamin Borrower Struktur Usia Borrower
06
Laki-laki
Perempuan
81%
19%
0
20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 >60
20
40
60
Hal ini mengindikasikan
bahwa Investree juga ber-
peran dalam mengem-
bangkan keterampilan
(skill) para pekerja muda
Indonesia, khususnya
akses untuk membuka
usaha atau menjadi wira-
usaha.
Pencapaian ini sesuai dengan
target nasional yang ingin
mencetak banyak wirausaha
muda sebagai salah satu strategi
untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia dan mem-
buka lapangan kerja yang lebih
luas. Tren ini bisa dilihat dari ting-
kat pendidikan para peminjam
Investree.
Dari segi pendidikan yang
tertinggi, para pemilik usaha,
baik laki-laki dan perempuan,
proporsi paling besar adalah
mereka yang memiliki pendi-
dikan Universitas diikuti dengan
pendidikan terakhir SMA sede-
rajat.
Untuk pendidikan yang lebih
rendah hanya ada pada pemilik
usaha yang laki-laki. Yang
menarik jika kita lihat dari kom-
posisi pendidikan dan jenis
kelamin, terlihat ada kesetaraan
keterlibatan antara pemilik
usaha laki-laki dan perempuan;
hal ini mengindikasikan Inves-
tree juga telah membuka
kesempatan yang setara antara
laki-laki dan perempuan dalam
merintis usaha.
Masih terkait dengan potensi
demografi Indonesia, peran
Investree dalam menyongsong
bonus demografi juga terlihat
dari jenjang pendidikan para
pemilik usaha Borrower Inves-
tree. Para Borrower ini memiliki
latar belakang pendidikan yang
beragam namun lebih banyak
berasal dari mereka yang
terkategori berpendidikan
menengah ke atas.
07
Jenjang
Pendidikan
Laki-laki
Tingkat Pendidikan Borrower
Tidak memiliki ijazah
dan SD
SMP sederajat
SMA sederajat
Universitas
(Diploma, Sarjana)
3%
2%
29%
66%
-
-
30%
70%
Perempuan
Dari sisi proporsi pinjaman, baik
laki-laki maupun perempuan,
tidak memiliki pola yang jauh
berbeda. Proporsi pinjaman
terbesar adalah Online Seller
Financing, kemudian diikuti
dengan Invoice Financing dan
Working Capital Term Loan.
Namun, terdapat sedikit perbe-
daan pada persentase, di mana
perempuan memiliki persentase
sedikit lebih besar pada
jenis pinjaman Online Seller
Financing dan Working Capital
Term Loan dan sedikit lebih
kecil pada pinjaman Invoice
Financing.
Hasil ini membuka ruang untuk
pengembangan dan spesialisasi
kegiatan usaha dari para wira-
usaha perempuan yang mung-
kin dibiayai oleh Investree
secara lebih luas.
Secara keseluruhan, temuan
dari aspek demografi ini mem-
berikan bukti bahwa Investree
telah berkontribusi pada
peningkatan wirausaha baik
secara jumlah maupun kualitas.
Selain itu, Investree juga mem-
buka kesempatan yang setara
antara laki-laki dan perempuan
untuk mengembangkan potensi
usaha mereka masing-masing.
Semua ini akhirnya memberi
dampak dan kontribusi yang
lebih luas bagi perekonomian
secara nasional.
08
Online Seller Financing
Working Capital Term Loan
Invoice Financing
(69%)
(3%)
(28%)
Online Seller Financing
Working Capital Term Loan
Invoice Financing
(74%)
(7%)
(20%)
Laki-laki Perempuan
Proporsi Jenis Pinjaman
Investree, Sektor-Sektor
dalam Perekonomian,
& Inklusi Keuangan
Sektor yang paling banyak bisa
dikelompokkan adalah sektor
perdagangan (60%), sedang-
kan sektor yang bersifat
produksi, baik barang atau jasa,
sekitar (40%). Hal ini menunjuk-
kan peran Investree yang seim-
bang dalam kredit di sektor
perdagangan, maupun di sektor
produksi.
Secara lebih khusus sektor
perdagangan baju dan kosme-
tik mempunyai porsi yang
paling besar yaitu 28% dari total
kredit, diikuti oleh perdagangan
lainnya (15%), dan perdagangan
barang elektronik (13%).
Investree membiayai berbagai
sektor dalam perekonomian
Investree membiayai sektor perdagangan
sebesar 60% dan sektor produktif lainnya
sebesar 40%
Investree membiayai 28%
untuk perdagangan
Pakaian dan kosmetik
Investree membiayai 13% untuk
perdagangan barang elektronik
Kredit atau pinjaman dari
Investree menjangkau berbagai
sektor produktif dalam ekonomi
dari pertanian sampai manufak-
tur.
Hal ini menunjukkan peran
Investree dalam men-
dukung sektor keuangan
yang inklusif secara digi-
tal, di mana sektor keuan-
gan digital tidak meng-
hambat tetapi mendorong
berbagai sektor untuk
berpartisipasi.
Beberapa sektor yang mempu-
nyai kesulitan untuk mendapat-
kan kredit, karena jenis usahan-
ya yang bersifat jasa, dan perta-
nian yang mempunyai akses
kredit terbatas dapat ikut dalam
fintech lending secara digital.
09
27,5%
14,5%
13,3%
11,4%
9,4%
9%
5,1%
3,1%
3,1%
Furnitur
Transportasi dan
Informasi
(3,1%)
(1,6%)
Pertanian, Kehutanan, dan
Periklanan
(0,4%)
Pertambangan
Listrik, Gas, dan Air
Penyedia Hotel
Restoran
(0,4%)
(0,4%)
(0,4%)
(0,4%)
Konstruksi (3,1%)
Penjualan Pakaian dan
Kosmetik
Barang Lainnya
(untuk didagangkan)
Jasa Keuangan, Real Estat,
dan Jasa Perusahaan
(27,5%)
(14,5%)
(13,3%)
(11,4%)
Barang Elektronik
Manufaktur
Jasa-jasa
Penjualan Otomotif
(9,4%)
(9%)
(5,1%)
Investree,
Industri Kreatif,
& Inklusi Keuangan
Sebagai pionir dan inovator
dalam fintech lending market-
place di Indonesia, Investree
juga mendukung perkem-
bangan usaha industri kreatif, di
mana 24% Borrower merupakan
usaha yang bergerak di usaha
industri kreatif.
Bila dilihat dari kelompok usaha
industri kreatif, industri kreatif
yang paling besar berpartisipasi
adalah industri kreatif di sektor
perdagangan, hotel, dan resto-
ran (31%), diikuti oleh sektor
Industri pengolahan (27%),
sektor keuangan, real estat, dan
jasa perusahaan (19%), dan
sektor jasa (18%).
Partisipasi sektor kreatif di
Investree mencapai 24% dari
seluruh total kredit
Industri kreatif berasal dari
berbagai sektor kegiatan dalam
perekonomian
52% usaha industri kreatif
meminjam produk Invoice
Financing
Sebanyak 15% usaha industri kreatif
mengalami kenaikan omzet usaha
antara 30% hingga 50% saat bersama
Investree.
Industri kreatif merupakan
bagian dari perekonomian
modern yang diharapkan dapat
menjadi salah satu roda peng-
gerak perekonomian Indonesia.
Industri kreatif diharap-
kan menjadi sektor
ekonomi yang penting di
masa depan karena ber-
basis kreativitas dari
orang-orang kreatif yang
merupakan sumber daya
terbarukan. Kreativitas
merupakan faktor yang
menggerakkan lahirnya
inovasi (innovation)
dengan memanfaatkan
penemuan (invention)
yang sudah ada.
10
1. Aplikasi dan Pengembang Permainan
2. Arsitektur
3. Desain Interior
4. Desain Komunikasi Visual
5. Desain Produk
6. Busana (mode)
7. Film, Animasi, dan Video
8. Fotografi
24%
9. Kerajinan
10. Kuliner
11. Musik
12. Penerbitan
13. Periklanan
14. Seni Pertunjukan
15. Seni Murni
16. Televisi dan Radio
Bisnis yang berkaitan dengan produk-
si barang dan jasa yang berasal dari
ide atau inovasi. Terdapat 16 sub-sek-
tor yang terdiri dari:
Sektor Industri Kreatif
Keberadaan Investree telah
memberi akses ke pem-
biayaan dan modal bagi
usaha industri kreatif di
Indonesia lewat produk-pro-
duk pinjamannya. Berdasar-
kan jenis pinjaman, usaha
yang bergerak di industri
kreatif dalam studi ini paling
banyak meminjam dengan
jenis pinjaman Invoice
Financing, diikuti dengan
Online Seller Financing dan
Working Capital Term Loan.
33%
Online Seller Financing Invoice Financing
Proporsi Jenis Pinjaman Usaha Industri Kreatif
Working Capital
Term Loan
52% 15%
Sebanyak 52% usaha industri kreatif mengalami pening-
katan omzet setelah meminjam di Investree, dengan
peningkatan yang paling banyak dirasakan sebesar
0-20% (30%), kemudian peningkatan sebesar 30-50%
(15%), dan peningkatan di atas 50% (7%).
Sektor Jenis Produk/Jasa
Pakaian (kain, kaus, sweater, celana)
Pembuat sepatu, sandal, topi, tas
Dekorasi dinding
Alat bela diri
Aksesoris (jam tangan, tas kulit and sepatu)
Pakaian dan kosmetik
Kuliner
Barang-barang interior (tirai, gorden, variasi dinding)
Software/developer
Media cetak, daring, dan radio
Periklanan
Event organizer korporat
Jasa konsultasi jaringan
Media konten
Rumah Produksi dan agensi kreatif
Event organizer
Sponsorship event
Manufaktur
Perdagangan, Hotel,
dan Restoran
Transportasi dan
Komunikasi
Keuangan, Real Estat, dan
Keuangan Perusahaan
Jasa Lainnya
11
30% 15% 7%
Kenaikan Omzet
Sebesar 20%
Kenaikan Omzet
Sebesar 30-50%
Kenaikan Omzet
Sebesar 50%
Peningkatan Omzet Borrower dari Industri Kreatif
Investree,
Produk Keuangan,
& Inklusi Keuangan
Skema kredit inovatif, Online Seller
Financing dan Invoice Financing
mendominasi jenis pinjaman
Investree
Kredit Investree menjangkau jenis
usaha yang berbadan hukum
sampai kepada individu
Badan hukum yang mengambil kredit
dari Investree kebanyakan menjual
langsung, sedangkan sebagian besar
individu yang mengambil kredit men-
jual lewat e-commerce
Karakter badan usaha yang memin-
jam bervariasi dalam omzet dan
platform penjualan
4%
Working Capital
Term Loan
29%
Invoice Financing
67%
Online Seller Financing
Jenis Pinjaman Borrower
Online Seller Financing adalah
produk keuangan kepada para
wirausaha yang aktif dalam plat-
form e-commerce, dan sebagian
besar dari mereka tidak hanya
berdagang, tetapi juga mem-
produksi barang dan jasa yang
dijual.
Selain itu Invoice Financing,
merupakan produk keuangan
yang sangat berdasarkan aktivi-
tas usaha melalui tagihan.
Berdasarkan jenis produk yang
ditawarkan Investree, jumlah
pinjaman yang paling diminati
saat ini adalah Online Seller
Financing sebanyak 67% dari
total Borrower dan disusul
produk Invoice Financing
sebanyak 29% dari total
Borrower.
Hampir semua usaha perorangan, yaitu 98,17% menggunakan
e-commerce dengan platform (aplikasi Tokopedia, Bukalapak,
Shopee, dsb.) dalam bertransaksi. Sedangkan untuk usaha
berbentuk PT/CV, metode transaksi yang digunakan paling
banyak adalah metode langsung ke konsumen baik perorangan
dan perusahaan.
12
Rata-rata nilai penjualan
per bulan (rupiah)
Metode Transaksi
PT/CV
1.530.000
1.978.462
42.600.000
38.900.000
44.800.000
1.404.763
4.606.623
1.134.167
605.490
21.500.000
Individu
E-commerce dengan platform
(GoFood, Tokopedia, Shopee, Bukalapak, dsb.)
E-commerce dengan percakapan
(WhatsApp, Facebook, Instagram, dsb.)
E-commerce melalui situs web milik usaha
Langsung ke pelanggan
Langsung ke pelanggan korporat
Jenis Transaksi dan Rata-Rata Penjualan
menurut Metode Transaksi
Dari beragam metode transaksi
yang digunakan, metode tran-
saksi langsung memiliki rata-ra-
ta nilai penjualan yang paling
besar, khususnya jika transaksi
tersebut kepada perusahaan
lainnya. Metode transaksi
melalui platform mempunyai
rata-rata lebih kecil tetapi
dengan jumlah transaksi yang
lebih banyak.
Metode transaksi dengan
menggunakan platform
memiliki rata-rata ni-
lai penjualan sebesar
Rp 1.530.000 untuk PT/
CV dan Rp 1.404.763
untuk perusahaan pero-
rangan.
Temuan ini memberikan potensi
yang lebih luas dari Investree
untuk mendukung upaya
pemerintah dalam mendorong
model pembiayaan bisnis
melalui Invoice Financing yang
di tengah situasi saat ini lebih
sesuai dengan perkembangan
ekonomi yang ada.
13
Usaha yang menerima pembiayaan dengan skema syariah juga menunjukkan
loyalitas, di mana semakin lama tahun mendapatkan pembiayaan, rata-rata
frekuensi pembiayaan dari masing-masing usaha tersebut semakin besar.
Investree,
Ekonomi Syariah,
& Inklusi Keuangan
64% penerima pembiayaan,
mengajukan pembiayaan
karena Investree memiliki
produk syariah
Terjadi peningkatan jumlah usaha dan
frekuensi pengajuan pembiayaan per unit
usaha yang mengajukan pembiayaaan
dengan skema syariah melalui Investree
54% usaha yang mengajukan
pembiayaan dengan skema
syariah mengalami kenaikan
omzet usaha
68% di antara pembiayaan dengan skema
syariah adalah penerima pembiayaan
dengan jenis Online Seller Financing
Tahun Awal Pengajuan Jumlah usaha
6
33
82
43
19 kali
8 kali
2 kali
3 kali
Rata-rata total frekuensi
pembiayaan (hingga 2019)
2016
2017
2018
2019
Data Usaha yang Mengajukan Pembiayaan
Usaha dengan Skema Syariah
Investree mendukung perkembangan
ekonomi syariah di Indonesia melalui fintech
lending digital dengan skema syariah. Usaha
yang mengajukan pembiayaan usaha dengan
skema syariah di Investree tampak meningkat
sejak tahun 2016.
Hal ini ditunjukkan dengan kenaikan jumlah usaha
yang mengajukan pembiayaan dengan skema
syariah dari tahun 2016 sampai 2019.
14
Usaha yang mengajukan pem-
biayaan dengan skema syariah
menerima pembiayaan dengan
jenis Online Seller Financing
sebesar 68%, jenis Invoice
Financing sebesar 27%, dan
Working Capital Term Loan
sebesar 5%.
Hal ini menunjukkan adanya
dampak positif terhadap
pertumbuhan operasional usaha
setelah menerima pembiayaan
di Investree dengan skema
syariah.
68% 5 %
27%
Invoice Financing
Working Capital Term Loan
Online Seller Financing
Meningkat sebanyak >50%
Meningkat sebanyak 30-50%
Meningkat sebanyak 0-20%
Sama saja
Menurun
7%
13%
34%
43%
3%
Jenis Pembiayaan
(Usaha dengan Skema Syariah)
Dampak Peningkatan Omzet Usaha
yang Menerima Pembiayaan dengan
Skema Syariah
15
Sebanyak 54% usaha merasakan dampak peningkatan
omzet setelah menerima pembiayaan di Investree. Pening-
katan paling besar dirasakan sebesar 0-20% yaitu oleh 34%
usaha. Sedangkan, 20% usaha menyatakan peningkatan
sampai sebesar 30% atau lebih.
Investree & Dampak
terhadap Dunia Usaha
56% wirausaha
mengalami kenaikan
pendapatan setelah
meminjam dari
Investree
44% wirausaha mengalami
peningkatan penyerapan
tenaga kerja setelah
memanfaatkan akses
permodalan Investree
Kredit dari Investree
meningkatkan kapasitas
wirausaha untuk naik
kelas sehingga meminjam
kembali dari Investree
dan juga meminjam ke
Bank
Investree meningkatkan pendapatan
di berbagai skala usaha, terutama
untuk Usaha Kecil dan Menengah
(UKM).
60% usaha kecil menyatakan mengalami peningkatan
pendapatan setelah meminjam dari Investree, begitu
juga dengan 56% usaha menengah dan besar.
16
Sebanyak 56% Borrower menyatakan bahwa
mereka mengalami peningkatan pendapatan.
Kenaikan pendapatan tersebut dialami hampir di
semua sektor. Selain kenaikan pendapatan, para
Borrower juga menyatakan terjadi peningkatan
jumlah tenaga kerja yang dipekerjakan hingga
44%.
Investree ikut mendorong berkembangnya dunia
usaha melalui peningkatan pendapatan dan perlu-
asan kesempatan kerja dalam bentuk penambah-
an tenaga kerja yang dipekerjakan di bisnis
mereka.
Temuan ini menunjukkan
bahwa pengalaman Bor-
rower yang mengalami
kenaikan pendapatan
merupakan dampak pinja-
man yang diberikan Inves-
tree sehingga mampu
menumbuhkan keper-
cayaan dan loyalitas para
wirausaha tersebut dalam
hal pembiayaan usahanya
kepada Investree.
Selain itu, lebih dari 50% UKM
dari berbagai sektor mengalami
peningkatan, kecuali untuk
sektor perdagangan, hotel, dan
restoran (yang mengalami pen-
ingkatan 40%, sedangkan 53%
tidak mengalami perubahan);
dan sektor keuangan, asuransi,
dan jasa perusahaan (yang men-
galami peningkatan 38%,
sedangkan 48% tidak mengala-
mi perubahan).
Dampak terhadap
Pendapatan
Meningkat
Menurun
Sama saja
Dampak terhadap
Jumlah Tenaga Kerja
Meningkat
Menurun
Sama saja
56% 43%
1%
44% 54%
1%
17
Hal ini menunjukkan untuk
sektor-sektor produksi barang
dan jasa meningkat lebih banyak
pendapatannya, daripada sektor
perdagangan.
Dampak peningkatan peneri-
maan setelah meminjam di
Investree dirasakan oleh lebih
dari 50% di tiap sektor usaha
yang meminjam di Investree.
Usaha di sektor perdagangan,
hotel, dan restoran, paling
banyak merasakan peningkatan
penerimaan di kisaran 0-20%.
Sektor usaha yang paling
banyak merasakan peningkatan
penerimaan di lebih dari 50%
terdapat di sektor konstruksi.
Lebih lanjut lagi, UKM
yang meminjam lebih dari
1 kali, 59% juga meminjam
dari bank. Hal ini menun-
jukkan Investree berhasil
membuat dunia usaha
mampu meningkatkan
kapasitas produksinya
untuk meminjam ke bank,
dan Investree merupakan
komplementer dari bank.
Peningkatan Pendapatan menurut Sektor
18
Pertambangan
Industri Manufaktur
Listrik, Gas,
dan air
Konstruksi
Perdagangan, Hotel,
dan Restoran
Pertanian, Kehutanan,
dan Perikanan
Keuangan, Real Estat,
dan Jasa Perusahaan
Jasa-jasa
Transportasi and
Komunikasi
100%
100%
33% 25% 4%
38%
100%
25% 38% 13% 25%
4% 53% 30% 10% 3%
50% 25% 25%
3% 48% 31% 7% 10%
39% 39% 13% 9%
Menurun
Meningkat 30-50%
Sama saja
Meningkat >50%
Meningkat 0-20%
Investree mendukung perkem-
bangan usaha di tiap skala, baik
usaha pengusaha online, UKM
berbentuk PT/CV dan UKM
lainnya. 46% usaha pengusaha
daring menyatakan mengalami
peningkatan omzet usaha, di
mana paling banyak mengalami
peningkatan 0-20%.
UKM berbentuk PT/CV yang
mengalami peningkatan omzet
sebanyak 51% dengan pening-
katan yang paling banyak diala-
mi adalah 0-20%. Sedangkan,
86% UKM lainnya mengalami
peningkatan omzet dan pe-
ningkatan yang dialami sama
dengan skala usaha lainnya,
yaitu meningkat 0-20%.
Definisi skala usaha berdasar-
kan penjualan
Mikro: penjualan di bawah
Rp 300 juta
Kecil: Penjualan di antara
Rp 300 juta dan Rp 2,5 Milyar
Sedang dan Besar: Penjualan
di atas Rp 2,5 milyar
Menurun
Meningkat 30-50%
Sama saja
Meningkat >50%
Meningkat 0-20%
4% 50% 31% 11% 4%
1% 48%
14% 57% 14% 14%
32% 13% 6%
UKM Berbentuk Lainnya
UKM Berbentuk PT/CV
Pengusaha Online
Peningkatan Pendapatan oleh Dunia Usaha menurut Skala Usaha1
19
1
Alasan Memilih
Fintech Lending
Bersama Investree
Sebagai pionir fintech lending
di Indonesia, Investree telah
alternatif pendanaan yang
menarik bagi para pebisnis.
Sebagai hasil dari rintisan ini,
Investree berhasil meningkat-
kan pengalaman dan partisi-
pasi para wirausaha dalam
praktik fintech lending.
Hal ini bisa terlihat dari 5 (lima)
aspek. Kelima aspek tersebut
adalah alasan mengapa memi-
lih Investree sebagai akses
pinjaman; apa saja penggu-
naan pinjaman dari Investree;
pertimbangan memilih ber-
gabung dengan Investree; apa
saja pengalaman sebagai
Borrower Investree; dan sudah
berapa kali meminjam dari
Investree.
Wirausaha meminjam dari Investree karena kredibilitas Investree, prosedur yang cepat
dan mudah, dan produk yang inovatif
Investree memudahkan
peminjam untuk mencari
sendiri produk yang
sesuai dengan kebutuhan
usahanya (49%)
32% wirausaha melakukan
peminjaman kembali. 65%
di antara para peminjam
pertama kali mengklaim
berpotensi untuk mening-
katkan kapasitas produk-
sinya
Investree sudah menjadi
mitra dari dunia usaha
untuk jangka panjang, 61%
Borrower mempertim-
bangkan bergabung
dengan Investree untuk
bisnis yang berkelanjutan
dalam jangka panjang
20
Mayoritas usaha yang meminjam di
Investree, yaitu sebesar 78%, memi-
liki tujuan meminjam untuk pembe-
lian bahan-bahan modal usaha. Bila
ditambahkan dengan menggan-
ti/menambah peralatan kerja, maka
jumlah yang berhubungan dengan
modal kerja dan investasi menjadi
83%. Pembiayaan proyek, baik
untuk jangka pendek dan jangka
menengah juga menjadi alasan
mengapa pinjaman dilakukan
(10%).
Hal ini menunjukkan
Investree sebagai plat-
form yang bisa mem-
biayai proyek terutama
untuk jangka pendek dan
jangka menengah.
Pengalaman dari peminjam juga
menunjukkan proses yang mudah
dan produk yang inovatif merupa-
kan keunggulan dari Investree.
Tiga alasan terbesar usaha
memilih bergabung dengan
Investree adalah:
1. Pengajuan kredit yang
mudah dan cepat
2. Kredibilitas Investree
3. Registrasi yang mudah
dan cepat di situs Inves-
tree
Alasan terbesar ini terkait
pada kemudahan mengakses
pinjaman di Investree dan
kepercayaan terhadap insti-
tusi yang memberikan pinja-
man.
Bila digabungkan maka yang perta-
ma menjadi alasan adalah produk
dengan prosedur yang cepat, dan
inovasi dari produk yang sesuai
dengan dunia usaha. Hal kedua yang
juga penting adalah kredibilitas dari
Investree juga menjadi pertimban-
gan meminjam dari Investree.
21
Pembiayaan proyek
0-3 bulan
Mengganti/menambah
peralatan kerja
Membayar kewajiban bukan
utang (gaji)
Pembiayaan proyek
3-6 bulan
Pembiayaan proyek
6-12 bulan
78%
7%
5%
4%
2%
Lainnya
1%
Bahan-bahan/modal usaha
4%
Penggunaan Pinjaman dari Investree
Kredibilitas Investree
Proses pendaftaran di situs web
Investree mudah dan cepat
Periode pembayaran
kredit bervariasi
Tertarik dengan promosi
yang ditawarkan
Investree menyediakan produk
finansial untuk usaha ini
95,29%
93,73%
93,33%
90,59%
90,59%
88,63%
Proses pengajuan kredit mudah
dan cepat
Memiliki produk pinjaman
yang beragam
Suku bunga yang ditawarkan
lebih rendah dari bank
Memiliki skema pembiayaan syariah
82,75%
81,57%
72,16%
64,31%
Plafon kredit sesuai yang diinginkan
Alasan Meminjam di Investree
Selain itu, pertimbangan lain
adalah hasil pencarian sendiri
dan merasa cocok dengan bantu-
an yang ditawarkan dan
rekomendasi dari sesama pelaku
bisnis. Beberapa hal lain yang
menarik adalah rekomendasi dari
rekan, teman, keluarga, dan
Investree sendiri menjadi bahan
pertimbangan dalam bergabung
dengan Investree.
Selain itu, 18,43% dari peminjam
mengatakan bahwa mereka mau
mengadopsi teknologi yang
inheren dalam pinjaman ke Inves-
tree. Lalu 8,24% wirausaha men-
gatakan bahwa mereka terpaksa,
karena kesulitan untuk meminjam
ke tempat lain.
Alasan-alasan diatas sudah sesuai dengan konsep keuangan digital,
terutama fintech lending adalah karena untuk keberlangsungan usaha,
mencoba sesuatu yang baru dalam hal ini produk keuangan yang
inovatif, dan karena krisis atau terpaksa. Walaupun untuk Investree,
sebagian besar meminjam untuk keberlangsungan usaha di jangka
panjang.
Usaha yang meminjam di Investree menyatakan puas paling banyak
terhadap kejelasan informasi persyaratan, kemudahan proses admi-
nitrasi, dan kecepatan proses dari pengajuan hingga pencairan.
Selain itu, 87% usaha menyatakan bahwa mudah untuk menjadi
responden Investree dan 95% usaha menyatakan mudah untuk
menggunakan situs web Investree, khususnya dalam pengajuan
pinjaman. Oleh karena itu proses yang mudah dan produk yang
inovatif merupakan keunggulan dari Investree.
Pertimbangan yang
digunakan usaha dalam
meminjam di Investree
paling besar adalah
untuk keberlanjutan
bisnisnya secara jangka
panjang.
Kemudahan proses administrasi
Kecepatan proses dari pengajuan
hingga pencairan
Kesesuaian tenor pengembalian
Kesesuaian jumlah pinjaman
Kesesuaian tingkat suku bunga
98%
95%
94%
91%
90%
78%
Kejelasan informasi kelengkapan
persyaratan/dokumen
Pengalaman Sebagai Borrower
Hasil pencarian sendiri
Direkomendasikan oleh teman (pemilik usaha)
Mendapatkan informasi dari pihak Investree
Ingin mengadopsi perkembangan teknologi yang ada
Direkomendasikan oleh pasangan
60,78%
48,63%
33,33%
24,31%
18,43%
12,94%
Untuk keberlangsungan jangka panjang usaha
Direkomendasikan oleh teman (bukan pemilik usaha)
Direkomendasikan oleh keluarga
Terpaksa karena sulit mendapatkan pinjaman di tempat lain
Meningkatkan reputasi “gengsi” dengan melakukan pinjaman
di Investree
11,76%
8,63%
8,24%
3,92%
Pertimbangan Bergabung ke Investree
22
Di sisi lain dunia usaha juga telah
meningkatkan kapasitas produksi-
nya, terutama kredensial yang terba-
ngun sehingga dapat meminjam
kembali.
Sekitar 32% usaha meminjam
di Investree lebih dari 1 kali
selama 3 tahun terakhir, di
mana hal ini menunjukkan
loyalitas mereka terhadap
Investree. Selain itu hal
menunjukkan Investree yang
relatif baru telah mempunyai
dunia usaha yang melakukan
peminjaman kembali. Di satu
sisi, hal itu menunjukkan
kepercayaan dan pengalaman
yang menyenangkan dengan
meminjam Investree.
Tidak meminjam sejak 3 tahun
yang lalu
Meminjam 6-10 kali
Meminjam 1 kali
Meminjam >10 kali
Meminjam 2-5 kali
65%
18%
10%
4%
4%
Jumlah Pinjaman ke Investree
23
Penutup: Investree &
Perekonomian Nasional
Secara umum, temuan studi
ini memperkuat kontribusi
Investree bagi perekonomian
nasional. Investree telah
membuka peluang yang luas
dan efektif bagi kelompok
penduduk yang saat ini
sedang dominan di Indone-
sia, yaitu penduduk muda
dan produktif.
Hal ini juga berarti bahwa
Investree berperan dalam
program penciptaan lapan-
gan kerja lewat perluasan
kesempatan bagi para wira-
usaha. Perluasan kesempatan
ini juga mendorong kese-
taraan gender, di mana
Investree berhasil mening-
katkan partisipasi para
Borrower pemilik usaha
perempuan dalam memper-
luas kegiatan usaha mereka.
Kehadiran Investree dan
bergabungnya para wirausaha
ke Investree memberikan
dampak positif kepada dunia
usaha, melalui usaha-usaha yang
meminjam dari Investree, baik
peningkatan pendapatan, pe-
ningkatan penyerapan tenaga
kerja, dan kredensial yang lebih
baik.
Dengan kata lain, Investree
meningkatkan kapasitas pro-
duksi dunia usaha. Lebih jauh
lagi Investree dengan informasi
dan produksinya memberi ke-
nyamanan kepada para pengu-
saha.
Hal ini menunjukkan sosialisasi
dan edukasi yang baik untuk
keuangan digital, di mana repu-
tasi dan pengalaman dari
peminjam merupakan titik pent-
ing dari perluasan keuangan
digital.
Perluasan kesempatan beru-
saha ini menghasilkan dampak
positif bagi nilai usaha yang
meningkat bagi perekonomian
nasional.
Studi ini menemukan bahwa
Investree mendukung keuan-
gan inklusif melalui platform
digitalnya, termasuk produk
yang inovatif, baik secara hori-
zontal melalui sektor-sektor
yang dibiayainya, maupun
vertikal lewat skala usaha yang
dibiayai.
24
#SemuaBisaTumbuh
DAMPAK SOSIAL DAN EKONOMI
Studi Kasus Investree 2017-2019
Fintech Lending di Indonesia
Oleh: LEMBAGA DEMOGRAFI
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIVERSITAS INDONESIA
2020

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Kondisi smk pada masa pandemi covid
Kondisi smk pada masa pandemi covidKondisi smk pada masa pandemi covid
Kondisi smk pada masa pandemi covidsetiyo agustiono
 
Putera Sampoerna Foundation Report Quarter 3 2013
Putera Sampoerna Foundation Report Quarter 3 2013 Putera Sampoerna Foundation Report Quarter 3 2013
Putera Sampoerna Foundation Report Quarter 3 2013 Zaqi Silverano
 
Putera Sampoerna Foundation Report Quarter 1 2013
Putera Sampoerna Foundation Report Quarter 1 2013Putera Sampoerna Foundation Report Quarter 1 2013
Putera Sampoerna Foundation Report Quarter 1 2013Zaqi Silverano
 
Profil Wirausaha Alumni Program Double Track - Cetak
Profil Wirausaha Alumni Program Double Track - CetakProfil Wirausaha Alumni Program Double Track - Cetak
Profil Wirausaha Alumni Program Double Track - CetakFajar Baskoro
 
Sma double track festival 2019
Sma double track festival 2019Sma double track festival 2019
Sma double track festival 2019Fajar Baskoro
 
Konsep Dasar Inkubator
Konsep Dasar InkubatorKonsep Dasar Inkubator
Konsep Dasar InkubatorSyukri M Nur
 
Magazine Cooperative Agustus 2020_v2
Magazine Cooperative Agustus 2020_v2Magazine Cooperative Agustus 2020_v2
Magazine Cooperative Agustus 2020_v2kemenkop
 
Full buku 1- double track -inovasi jatim siap kerja
Full buku 1- double track -inovasi jatim siap kerjaFull buku 1- double track -inovasi jatim siap kerja
Full buku 1- double track -inovasi jatim siap kerjaFajar Baskoro
 
E magz mei 2020 Kemenkop
E magz mei 2020 KemenkopE magz mei 2020 Kemenkop
E magz mei 2020 Kemenkopkemenkop
 
Inkubator teknologi 2014
Inkubator teknologi 2014Inkubator teknologi 2014
Inkubator teknologi 2014dianoet45
 
Executive summary festival
Executive summary festivalExecutive summary festival
Executive summary festivalFajar Baskoro
 
Indikator keberhasilan program sma double track
Indikator keberhasilan program sma double trackIndikator keberhasilan program sma double track
Indikator keberhasilan program sma double trackFajar Baskoro
 
Evaluasi sma double track 2021
Evaluasi sma double track 2021Evaluasi sma double track 2021
Evaluasi sma double track 2021Fajar Baskoro
 
Capaian Double Track 2021
Capaian Double Track 2021Capaian Double Track 2021
Capaian Double Track 2021Fajar Baskoro
 
Teach For Indonesia - Case Study
Teach For Indonesia - Case StudyTeach For Indonesia - Case Study
Teach For Indonesia - Case StudyCarter Bing Andika
 
Putera Sampoerna Foundation Report Quarter 2 2013
Putera Sampoerna Foundation Report Quarter 2 2013Putera Sampoerna Foundation Report Quarter 2 2013
Putera Sampoerna Foundation Report Quarter 2 2013Zaqi Silverano
 
Tantangan ekonomi indonesia
Tantangan ekonomi indonesiaTantangan ekonomi indonesia
Tantangan ekonomi indonesiaMuhammad Aufa
 

Was ist angesagt? (20)

Kondisi smk pada masa pandemi covid
Kondisi smk pada masa pandemi covidKondisi smk pada masa pandemi covid
Kondisi smk pada masa pandemi covid
 
Putera Sampoerna Foundation Report Quarter 3 2013
Putera Sampoerna Foundation Report Quarter 3 2013 Putera Sampoerna Foundation Report Quarter 3 2013
Putera Sampoerna Foundation Report Quarter 3 2013
 
Putera Sampoerna Foundation Report Quarter 1 2013
Putera Sampoerna Foundation Report Quarter 1 2013Putera Sampoerna Foundation Report Quarter 1 2013
Putera Sampoerna Foundation Report Quarter 1 2013
 
Profil Wirausaha Alumni Program Double Track - Cetak
Profil Wirausaha Alumni Program Double Track - CetakProfil Wirausaha Alumni Program Double Track - Cetak
Profil Wirausaha Alumni Program Double Track - Cetak
 
Mandiri Inkubator Bisnis Batch 1
Mandiri Inkubator Bisnis Batch 1Mandiri Inkubator Bisnis Batch 1
Mandiri Inkubator Bisnis Batch 1
 
VR Millealab full
VR Millealab fullVR Millealab full
VR Millealab full
 
Sma double track festival 2019
Sma double track festival 2019Sma double track festival 2019
Sma double track festival 2019
 
Program csr indosat
Program csr indosatProgram csr indosat
Program csr indosat
 
Konsep Dasar Inkubator
Konsep Dasar InkubatorKonsep Dasar Inkubator
Konsep Dasar Inkubator
 
Magazine Cooperative Agustus 2020_v2
Magazine Cooperative Agustus 2020_v2Magazine Cooperative Agustus 2020_v2
Magazine Cooperative Agustus 2020_v2
 
Full buku 1- double track -inovasi jatim siap kerja
Full buku 1- double track -inovasi jatim siap kerjaFull buku 1- double track -inovasi jatim siap kerja
Full buku 1- double track -inovasi jatim siap kerja
 
E magz mei 2020 Kemenkop
E magz mei 2020 KemenkopE magz mei 2020 Kemenkop
E magz mei 2020 Kemenkop
 
Inkubator teknologi 2014
Inkubator teknologi 2014Inkubator teknologi 2014
Inkubator teknologi 2014
 
Executive summary festival
Executive summary festivalExecutive summary festival
Executive summary festival
 
Indikator keberhasilan program sma double track
Indikator keberhasilan program sma double trackIndikator keberhasilan program sma double track
Indikator keberhasilan program sma double track
 
Evaluasi sma double track 2021
Evaluasi sma double track 2021Evaluasi sma double track 2021
Evaluasi sma double track 2021
 
Capaian Double Track 2021
Capaian Double Track 2021Capaian Double Track 2021
Capaian Double Track 2021
 
Teach For Indonesia - Case Study
Teach For Indonesia - Case StudyTeach For Indonesia - Case Study
Teach For Indonesia - Case Study
 
Putera Sampoerna Foundation Report Quarter 2 2013
Putera Sampoerna Foundation Report Quarter 2 2013Putera Sampoerna Foundation Report Quarter 2 2013
Putera Sampoerna Foundation Report Quarter 2 2013
 
Tantangan ekonomi indonesia
Tantangan ekonomi indonesiaTantangan ekonomi indonesia
Tantangan ekonomi indonesia
 

Ähnlich wie [Id] riset ld feb ui dampak sosial dan ekonomi fintech lending di indonesia (studi kasus investree 2017-2019)

Makalah ilmiah pengabdian masyarakat IbK tahun 2013
Makalah ilmiah pengabdian masyarakat  IbK tahun 2013Makalah ilmiah pengabdian masyarakat  IbK tahun 2013
Makalah ilmiah pengabdian masyarakat IbK tahun 2013Eva Handriyantini
 
Putera Sampoerna Foundation Report Quarter 4 2013
Putera Sampoerna Foundation Report Quarter 4 2013Putera Sampoerna Foundation Report Quarter 4 2013
Putera Sampoerna Foundation Report Quarter 4 2013Zaqi Silverano
 
Menggagas perguruan tinggi alternatif berbasis entrepreneurship dan ekonomi k...
Menggagas perguruan tinggi alternatif berbasis entrepreneurship dan ekonomi k...Menggagas perguruan tinggi alternatif berbasis entrepreneurship dan ekonomi k...
Menggagas perguruan tinggi alternatif berbasis entrepreneurship dan ekonomi k...LSP3I
 
137-Article Text-787-1-10-20210317.pdf
137-Article Text-787-1-10-20210317.pdf137-Article Text-787-1-10-20210317.pdf
137-Article Text-787-1-10-20210317.pdfHProduction1
 
Makalah kewirausahaan (studi kasus waserda kpn pelopor palu) jiantari c 301 0...
Makalah kewirausahaan (studi kasus waserda kpn pelopor palu) jiantari c 301 0...Makalah kewirausahaan (studi kasus waserda kpn pelopor palu) jiantari c 301 0...
Makalah kewirausahaan (studi kasus waserda kpn pelopor palu) jiantari c 301 0...Jiantari Marthen
 
Training "Peluang & Tantangan FINANCIAL TECHNOLOGY (FINTECH)
Training  "Peluang & Tantangan FINANCIAL TECHNOLOGY (FINTECH)Training  "Peluang & Tantangan FINANCIAL TECHNOLOGY (FINTECH)
Training "Peluang & Tantangan FINANCIAL TECHNOLOGY (FINTECH)Kanaidi ken
 
Materi Kewirausahaan
Materi KewirausahaanMateri Kewirausahaan
Materi KewirausahaanMega Wati
 
Usahawan 2018
Usahawan 2018Usahawan 2018
Usahawan 2018raffaee
 
Training "Penguatan USAHA KECIL & KOPERASI di Era DIGITAL 4.0"
Training "Penguatan USAHA KECIL & KOPERASI di Era DIGITAL  4.0"Training "Penguatan USAHA KECIL & KOPERASI di Era DIGITAL  4.0"
Training "Penguatan USAHA KECIL & KOPERASI di Era DIGITAL 4.0"Kanaidi ken
 
Proposal bisnis startup rumah dana
Proposal bisnis startup rumah danaProposal bisnis startup rumah dana
Proposal bisnis startup rumah danaAulya Yarzuki
 
Kewirausahaan (1 - 2)
Kewirausahaan (1 - 2)Kewirausahaan (1 - 2)
Kewirausahaan (1 - 2)jayamartha
 
Artikel prosiding 2016 - model vokasional keusahawanan (vocent) perniagaan ...
Artikel prosiding   2016 - model vokasional keusahawanan (vocent) perniagaan ...Artikel prosiding   2016 - model vokasional keusahawanan (vocent) perniagaan ...
Artikel prosiding 2016 - model vokasional keusahawanan (vocent) perniagaan ...Zakaria Mustafa
 
Majalah-Proksi.pdf
Majalah-Proksi.pdfMajalah-Proksi.pdf
Majalah-Proksi.pdfAkuhuruf
 
Peran inkubator bisnis meminimalkan kegagalan wu baru
Peran inkubator bisnis meminimalkan kegagalan wu baruPeran inkubator bisnis meminimalkan kegagalan wu baru
Peran inkubator bisnis meminimalkan kegagalan wu barumochammad rasyiid
 
Silabus Training "Peluang & Tantangan di Era FINTECH (Teknologi Keuangan)"
Silabus Training  "Peluang & Tantangan di Era FINTECH (Teknologi Keuangan)"Silabus Training  "Peluang & Tantangan di Era FINTECH (Teknologi Keuangan)"
Silabus Training "Peluang & Tantangan di Era FINTECH (Teknologi Keuangan)"Kanaidi ken
 
Pendidikan kewirausahaan
Pendidikan kewirausahaanPendidikan kewirausahaan
Pendidikan kewirausahaanDaly Indra
 
Buku panduan program mahasiswa wirausaha
Buku panduan program mahasiswa wirausahaBuku panduan program mahasiswa wirausaha
Buku panduan program mahasiswa wirausahaMAC Co. Ltd.
 
ACTIVISTPRENEUR.pptx
ACTIVISTPRENEUR.pptxACTIVISTPRENEUR.pptx
ACTIVISTPRENEUR.pptxawaliaarfan
 

Ähnlich wie [Id] riset ld feb ui dampak sosial dan ekonomi fintech lending di indonesia (studi kasus investree 2017-2019) (20)

Makalah ilmiah pengabdian masyarakat IbK tahun 2013
Makalah ilmiah pengabdian masyarakat  IbK tahun 2013Makalah ilmiah pengabdian masyarakat  IbK tahun 2013
Makalah ilmiah pengabdian masyarakat IbK tahun 2013
 
Putera Sampoerna Foundation Report Quarter 4 2013
Putera Sampoerna Foundation Report Quarter 4 2013Putera Sampoerna Foundation Report Quarter 4 2013
Putera Sampoerna Foundation Report Quarter 4 2013
 
Menggagas perguruan tinggi alternatif berbasis entrepreneurship dan ekonomi k...
Menggagas perguruan tinggi alternatif berbasis entrepreneurship dan ekonomi k...Menggagas perguruan tinggi alternatif berbasis entrepreneurship dan ekonomi k...
Menggagas perguruan tinggi alternatif berbasis entrepreneurship dan ekonomi k...
 
137-Article Text-787-1-10-20210317.pdf
137-Article Text-787-1-10-20210317.pdf137-Article Text-787-1-10-20210317.pdf
137-Article Text-787-1-10-20210317.pdf
 
Makalah kewirausahaan (studi kasus waserda kpn pelopor palu) jiantari c 301 0...
Makalah kewirausahaan (studi kasus waserda kpn pelopor palu) jiantari c 301 0...Makalah kewirausahaan (studi kasus waserda kpn pelopor palu) jiantari c 301 0...
Makalah kewirausahaan (studi kasus waserda kpn pelopor palu) jiantari c 301 0...
 
Training "Peluang & Tantangan FINANCIAL TECHNOLOGY (FINTECH)
Training  "Peluang & Tantangan FINANCIAL TECHNOLOGY (FINTECH)Training  "Peluang & Tantangan FINANCIAL TECHNOLOGY (FINTECH)
Training "Peluang & Tantangan FINANCIAL TECHNOLOGY (FINTECH)
 
8405-23624-1-PB.pdf
8405-23624-1-PB.pdf8405-23624-1-PB.pdf
8405-23624-1-PB.pdf
 
Materi Kewirausahaan
Materi KewirausahaanMateri Kewirausahaan
Materi Kewirausahaan
 
Usahawan 2018
Usahawan 2018Usahawan 2018
Usahawan 2018
 
Training "Penguatan USAHA KECIL & KOPERASI di Era DIGITAL 4.0"
Training "Penguatan USAHA KECIL & KOPERASI di Era DIGITAL  4.0"Training "Penguatan USAHA KECIL & KOPERASI di Era DIGITAL  4.0"
Training "Penguatan USAHA KECIL & KOPERASI di Era DIGITAL 4.0"
 
Proposal bisnis startup rumah dana
Proposal bisnis startup rumah danaProposal bisnis startup rumah dana
Proposal bisnis startup rumah dana
 
Kewirausahaan (1 - 2)
Kewirausahaan (1 - 2)Kewirausahaan (1 - 2)
Kewirausahaan (1 - 2)
 
Artikel prosiding 2016 - model vokasional keusahawanan (vocent) perniagaan ...
Artikel prosiding   2016 - model vokasional keusahawanan (vocent) perniagaan ...Artikel prosiding   2016 - model vokasional keusahawanan (vocent) perniagaan ...
Artikel prosiding 2016 - model vokasional keusahawanan (vocent) perniagaan ...
 
Majalah-Proksi.pdf
Majalah-Proksi.pdfMajalah-Proksi.pdf
Majalah-Proksi.pdf
 
Peran inkubator bisnis meminimalkan kegagalan wu baru
Peran inkubator bisnis meminimalkan kegagalan wu baruPeran inkubator bisnis meminimalkan kegagalan wu baru
Peran inkubator bisnis meminimalkan kegagalan wu baru
 
Silabus Training "Peluang & Tantangan di Era FINTECH (Teknologi Keuangan)"
Silabus Training  "Peluang & Tantangan di Era FINTECH (Teknologi Keuangan)"Silabus Training  "Peluang & Tantangan di Era FINTECH (Teknologi Keuangan)"
Silabus Training "Peluang & Tantangan di Era FINTECH (Teknologi Keuangan)"
 
Pendidikan kewirausahaan
Pendidikan kewirausahaanPendidikan kewirausahaan
Pendidikan kewirausahaan
 
Buku panduan program mahasiswa wirausaha
Buku panduan program mahasiswa wirausahaBuku panduan program mahasiswa wirausaha
Buku panduan program mahasiswa wirausaha
 
Perkuat Pasar Modal Butuh Dukungan Seluruh Pihak
Perkuat Pasar Modal Butuh Dukungan Seluruh PihakPerkuat Pasar Modal Butuh Dukungan Seluruh Pihak
Perkuat Pasar Modal Butuh Dukungan Seluruh Pihak
 
ACTIVISTPRENEUR.pptx
ACTIVISTPRENEUR.pptxACTIVISTPRENEUR.pptx
ACTIVISTPRENEUR.pptx
 

Mehr von Fajar Baskoro

Generasi Terampil Digital Skill-2023.pptx
Generasi Terampil Digital Skill-2023.pptxGenerasi Terampil Digital Skill-2023.pptx
Generasi Terampil Digital Skill-2023.pptxFajar Baskoro
 
Cara Membuat Kursus Online Wordpress-tutorstarter
Cara Membuat Kursus Online Wordpress-tutorstarterCara Membuat Kursus Online Wordpress-tutorstarter
Cara Membuat Kursus Online Wordpress-tutorstarterFajar Baskoro
 
PPT-Kick Off Double Track 2024 melaksanakan Festival Ramadhan
PPT-Kick Off Double Track 2024 melaksanakan Festival RamadhanPPT-Kick Off Double Track 2024 melaksanakan Festival Ramadhan
PPT-Kick Off Double Track 2024 melaksanakan Festival RamadhanFajar Baskoro
 
Buku Inovasi 2023 - 2024 konsep capaian KUS
Buku Inovasi 2023 - 2024 konsep capaian  KUSBuku Inovasi 2023 - 2024 konsep capaian  KUS
Buku Inovasi 2023 - 2024 konsep capaian KUSFajar Baskoro
 
Pemaparan Sosialisasi Program Dual Track 2024.pptx
Pemaparan Sosialisasi Program Dual Track 2024.pptxPemaparan Sosialisasi Program Dual Track 2024.pptx
Pemaparan Sosialisasi Program Dual Track 2024.pptxFajar Baskoro
 
Executive Millennial Entrepreneur Award 2023-1a-1.pdf
Executive Millennial Entrepreneur Award  2023-1a-1.pdfExecutive Millennial Entrepreneur Award  2023-1a-1.pdf
Executive Millennial Entrepreneur Award 2023-1a-1.pdfFajar Baskoro
 
1-Executive Millennial Entrepreneur Award 2023-1-cetak.pptx
1-Executive Millennial Entrepreneur Award  2023-1-cetak.pptx1-Executive Millennial Entrepreneur Award  2023-1-cetak.pptx
1-Executive Millennial Entrepreneur Award 2023-1-cetak.pptxFajar Baskoro
 
Executive Millennial Entrepreneur Award 2023-1.pptx
Executive Millennial Entrepreneur Award  2023-1.pptxExecutive Millennial Entrepreneur Award  2023-1.pptx
Executive Millennial Entrepreneur Award 2023-1.pptxFajar Baskoro
 
Pemrograman Mobile - JetPack Compose1.pptx
Pemrograman Mobile - JetPack Compose1.pptxPemrograman Mobile - JetPack Compose1.pptx
Pemrograman Mobile - JetPack Compose1.pptxFajar Baskoro
 
Evaluasi KPP Program Dual Track Provinsi Kaltim
Evaluasi KPP Program Dual Track Provinsi KaltimEvaluasi KPP Program Dual Track Provinsi Kaltim
Evaluasi KPP Program Dual Track Provinsi KaltimFajar Baskoro
 
foto tenda digital skill program dari sekolah
foto tenda digital skill program dari sekolahfoto tenda digital skill program dari sekolah
foto tenda digital skill program dari sekolahFajar Baskoro
 
Meraih Peluang di Gig Economy yang cocok bagi remaja
Meraih Peluang di Gig Economy yang cocok bagi remajaMeraih Peluang di Gig Economy yang cocok bagi remaja
Meraih Peluang di Gig Economy yang cocok bagi remajaFajar Baskoro
 
Membangun aplikasi mobile dengan Appsheet
Membangun aplikasi mobile dengan AppsheetMembangun aplikasi mobile dengan Appsheet
Membangun aplikasi mobile dengan AppsheetFajar Baskoro
 
Transition education to employment.pdf
Transition education to employment.pdfTransition education to employment.pdf
Transition education to employment.pdfFajar Baskoro
 

Mehr von Fajar Baskoro (20)

Generasi Terampil Digital Skill-2023.pptx
Generasi Terampil Digital Skill-2023.pptxGenerasi Terampil Digital Skill-2023.pptx
Generasi Terampil Digital Skill-2023.pptx
 
Cara Membuat Kursus Online Wordpress-tutorstarter
Cara Membuat Kursus Online Wordpress-tutorstarterCara Membuat Kursus Online Wordpress-tutorstarter
Cara Membuat Kursus Online Wordpress-tutorstarter
 
PPT-Kick Off Double Track 2024 melaksanakan Festival Ramadhan
PPT-Kick Off Double Track 2024 melaksanakan Festival RamadhanPPT-Kick Off Double Track 2024 melaksanakan Festival Ramadhan
PPT-Kick Off Double Track 2024 melaksanakan Festival Ramadhan
 
Buku Inovasi 2023 - 2024 konsep capaian KUS
Buku Inovasi 2023 - 2024 konsep capaian  KUSBuku Inovasi 2023 - 2024 konsep capaian  KUS
Buku Inovasi 2023 - 2024 konsep capaian KUS
 
Pemaparan Sosialisasi Program Dual Track 2024.pptx
Pemaparan Sosialisasi Program Dual Track 2024.pptxPemaparan Sosialisasi Program Dual Track 2024.pptx
Pemaparan Sosialisasi Program Dual Track 2024.pptx
 
Executive Millennial Entrepreneur Award 2023-1a-1.pdf
Executive Millennial Entrepreneur Award  2023-1a-1.pdfExecutive Millennial Entrepreneur Award  2023-1a-1.pdf
Executive Millennial Entrepreneur Award 2023-1a-1.pdf
 
1-Executive Millennial Entrepreneur Award 2023-1-cetak.pptx
1-Executive Millennial Entrepreneur Award  2023-1-cetak.pptx1-Executive Millennial Entrepreneur Award  2023-1-cetak.pptx
1-Executive Millennial Entrepreneur Award 2023-1-cetak.pptx
 
Executive Millennial Entrepreneur Award 2023-1.pptx
Executive Millennial Entrepreneur Award  2023-1.pptxExecutive Millennial Entrepreneur Award  2023-1.pptx
Executive Millennial Entrepreneur Award 2023-1.pptx
 
Pemrograman Mobile - JetPack Compose1.pptx
Pemrograman Mobile - JetPack Compose1.pptxPemrograman Mobile - JetPack Compose1.pptx
Pemrograman Mobile - JetPack Compose1.pptx
 
Evaluasi KPP Program Dual Track Provinsi Kaltim
Evaluasi KPP Program Dual Track Provinsi KaltimEvaluasi KPP Program Dual Track Provinsi Kaltim
Evaluasi KPP Program Dual Track Provinsi Kaltim
 
foto tenda digital skill program dari sekolah
foto tenda digital skill program dari sekolahfoto tenda digital skill program dari sekolah
foto tenda digital skill program dari sekolah
 
Meraih Peluang di Gig Economy yang cocok bagi remaja
Meraih Peluang di Gig Economy yang cocok bagi remajaMeraih Peluang di Gig Economy yang cocok bagi remaja
Meraih Peluang di Gig Economy yang cocok bagi remaja
 
Membangun aplikasi mobile dengan Appsheet
Membangun aplikasi mobile dengan AppsheetMembangun aplikasi mobile dengan Appsheet
Membangun aplikasi mobile dengan Appsheet
 
epl1.pdf
epl1.pdfepl1.pdf
epl1.pdf
 
user.docx
user.docxuser.docx
user.docx
 
Dtmart.pptx
Dtmart.pptxDtmart.pptx
Dtmart.pptx
 
DualTrack-2023.pptx
DualTrack-2023.pptxDualTrack-2023.pptx
DualTrack-2023.pptx
 
BADGE.pptx
BADGE.pptxBADGE.pptx
BADGE.pptx
 
womenatwork.pdf
womenatwork.pdfwomenatwork.pdf
womenatwork.pdf
 
Transition education to employment.pdf
Transition education to employment.pdfTransition education to employment.pdf
Transition education to employment.pdf
 

Kürzlich hochgeladen

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxMOHDAZLANBINALIMoe
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxsalmnor
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAAmmar Ahmad
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

[Id] riset ld feb ui dampak sosial dan ekonomi fintech lending di indonesia (studi kasus investree 2017-2019)

  • 1. DAMPAK SOSIAL DAN EKONOMI Studi Kasus Investree 2017-2019 Fintech Lending di Indonesia Oleh: LEMBAGA DEMOGRAFI FAKULTAS EKONOMI & BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA 2020
  • 2. Daftar Isi Investree, Sektor Produksi, & Inklusi Keuangan Lini Masa Perkembangan Produk Metode Penelitian Investree, Kewirausahaan, & Inklusi Keuangan Investree, Sektor-Sektor dalam Perekonomian, & Inklusi Keuangan Investree, Industri Kreatif, & Inklusi Keuangan Investree, Produk Keuangan, & Inklusi Keuangan Investree, Ekonomi Syariah, & Inklusi Keuangan Investree & Dampak terhadap Dunia Usaha Alasan Memilih Fintech Lending Bersama Investree Penutup: Investree & Perekonomian Nasional 01 03 04 05 09 10 12 14 16 20 24
  • 3. Investree, Sektor Produksi, & Inklusi Keuangan Fintech lending adalah salah satu bentuk pendanaan bersama (crowdfunding) yang mempertemukan secara langsung para peminjam dengan para pemberi dana tanpa kegiatan perantara seperti yang umum berlaku pada institusi keuangan konvension- al, seperti bank atau lembaga keuangan lain. Kegiatan fintech lending dilakukan secara daring (online) selama pihak bersangkutan telah memenuhi semua persyaratan berlaku. Para peminjam dan pemberi dana mendaftar- kan diri terlebih dahulu sebelum bisa berpar- tisipasi dalam aktivitas pinjam meminjam. Investree merupakan pionir dan inovator pertama dalam fintech lending marketplace di Indonesia. Investree berperan besar dalam pembangunan ekonomi di Indonesia, khusus- nya dalam sektor keuangan yang dinamis. 01
  • 4. Sedikitnya ada tiga peran yang menjadi kontribusi pen- ting Investree. Pertama, sebagai aktor pen- dorong inklusi keuangan yang berbasis digital. Kedua, sebagai aktor pen- dorong pertumbuhan pere- konomian melalui peningkatan kapasitas kredit produktif. Dan, ketiga, sebagai edukator yang melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai fintech melalui pro- duk-produk Investree. 020
  • 5. Lini Masa Perkembangan Produk Investree memiliki produk-produk yang ter- bagi dalam tiga kelompok. Pertama, platform yang mempertemukan antara pihak pemilik modal (Lender) dengan pihak yang membutuhkan pinjaman modal (Borrower). Kedua, produk pendanaan umum yang meli- puti Invoice Financing, Buyer Financing, Working Capital Term Loan, Online Seller Financing, Surat Berharga Nasional, dan Rek- sadana for Lender. Dan ketiga, produk pendanaan syariah yang meliputi pembiayaan usaha syariah dan Online Seller Financing syariah. Laporan ini akan menguraikan secara singkat bagaimana peran Investree dalam pemba- ngunan ekonomi Indonesia. Secara khusus, dalam laporan ini akan diuraikan hasil studi yang dilakukan oleh Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia terkait dampak sosial dan ekonomi dari kegiatan fintech lending marketplace yang dirintis oleh Investree. Metode yang digunakan dalam studi adalah survei dengan menggunakan instrumen kuesioner terstruktur terhadap para Borrower Investree terkait dengan berbagai hal dalam kegiatan usaha mereka dan kaitannya dengan peran Investree dalam bisnis. Laporan ini akan disajikan dengan susunan sebagai berikut: diawali dengan uraian sing- kat tentang desain sampling dari responden studi yang dicakup dalam studi. Berikutnya diuraikan tentang temuan-temuan yang muncul khususnya terkait dengan proporsi sektor ekonomi yang terlibat dengan Inves- tree berdasarkan klasifikasi lapangan usaha atau sektor ekonomi umum. Kemudian khusus diuraikan peran Investree dalam sektor industri kreatif di Indonesia, lalu kontribusi Investree berdasarkan skema pinjaman, platform transaksi yang digunakan, dan peran Investree bagi Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Kemudian juga diuraikan tentang berbagai motivasi dan alasan pemanfaatan Investree di kalangan Borrower dan peran Investree dalam pengembangan ekonomi syariah. 03
  • 6. Metode Penelitian Studi ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode wawancara menggunakan kuesioner terstruktur yang ditanyakan kepada para Borrower Investree di 4 (empat) wilayah utama di Indonesia. Keempat wilayah tersebut yaitu Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi), Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Responden Borrower dipilih secara acak dari total 887 populasi Borrower per Desember 2019 dan ditentukan secara proporsional berdasarkan proporsi di masing- masing wilayah. Kerangka analisis yang digunakan dalam studi ini adalah mengukur dampak bagi Borrower sebelum dan setelah mereka bergabung dalam platform Investree. Dari ukuran tersebut dapat diperhitungkan seberapa besar kontribusi perekonomian dari Investree melalui para Borrower yang tercermin pada perbedaan manfaat ekonomi yang diterima Borrower sebelum dan setelah ikut serta dalam Investree. Selain itu, juga diukur tentang dampak sosial yang muncul dari kegiatan dan bisnis khususnya rata-rata penjualan dan ketenagakerjaan berdasarkan sektor ekonomi. Jenis Pinjaman Total Invoice Financing Buyer Financing Working Capital Term Loan Online Seller Financing Jabodetabek 72 0 10 119 201 Jawa Barat 3 0 3 34 40 Jawa Timur dan Jawa Tengah 8 0 2 10 20 Total 83 0 15 163 261 Distribusi Sampel Borrower Investree 04
  • 7. Investree, Kewirausahaan, & Inklusi Keuangan Investree berhasil menjangkau segmen demografi penduduk yang sesuai dengan potensi Indonesia saat ini. Struktur demografi Indonesia yang saat ini didominasi oleh pen- duduk muda yang produktif telah berhasil dirangkul oleh Investree. Penduduk muda inilah yang potensial menjadi wirausaha dan berkontribusi lebih luas bagi perekonomian nasional. Selain penduduk muda, kon- tribusi penduduk muda khu- susnya kelompok perempuan juga menjadi perhatian Inves- tree dalam mencapai strategi inklusi keuangan. Selain itu, Investree juga turut mendukung kesempatan yang setara dari sisi gender di mana produk-produk Investree telah menjangkau wirausaha perem- puan sebesar 19%. Profil dari para wirausaha perempuan tersebut mencakup usaha-usa- ha yang berbadan hukum dan juga individu. Investree menjangkau wirausaha perempuan, sebesar 19% pemilik usaha adalah perempuan Investree juga didominasi oleh generasi muda, 60% dari Borrower berumur dibawah 35 tahun Dengan berbagai produk yang ditawarkan, Investree berhasil meningkatkan partisipasi wira- usaha perempuan. Kehadiran Investree telah memberikan kontribusi pada peningkatan inklusi keuangan kepada genera- si milenial khususnya yang berumur 35 tahun yang merupakan cakupan populasi terbesar di Indonesia saat ini. 05
  • 8. Untuk mengetahui dampak kehadiran Investree dan dikait- kan dengan potensi demografi Indonesia maka kita perlu mem- perhatikan struktur usia para Borrower. Jika dilihat dari struktur usia pemilik usaha Borrower Inves- tree, baik laki-laki dan perem- puan, tampak bahwa kelompok penduduk usia muda yang produktif merupakan kelompok dominan dengan frekuensi paling banyak berada di kisaran umur 30-34 tahun. Rata-rata usia pemilik usaha laki-laki adalah 35 tahun dan rata-rata usia perempuan adalah 33 tahun. Tren ini menunjukkan, produk-produk Investree telah berhasil meraih peluang dari Bonus De- mografi yang sedang dialami oleh Indonesia saat ini. Dengan me- rangkul kelompok pen- duduk muda yang domi- nan di Indonesia, maka potensi terbaik penduduk produktif ini dapat diarah- kan untuk berkontribusi lebih besar bagi per- ekonomian nasional. Jenis Kelamin Borrower Struktur Usia Borrower 06 Laki-laki Perempuan 81% 19% 0 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 >60 20 40 60
  • 9. Hal ini mengindikasikan bahwa Investree juga ber- peran dalam mengem- bangkan keterampilan (skill) para pekerja muda Indonesia, khususnya akses untuk membuka usaha atau menjadi wira- usaha. Pencapaian ini sesuai dengan target nasional yang ingin mencetak banyak wirausaha muda sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan mem- buka lapangan kerja yang lebih luas. Tren ini bisa dilihat dari ting- kat pendidikan para peminjam Investree. Dari segi pendidikan yang tertinggi, para pemilik usaha, baik laki-laki dan perempuan, proporsi paling besar adalah mereka yang memiliki pendi- dikan Universitas diikuti dengan pendidikan terakhir SMA sede- rajat. Untuk pendidikan yang lebih rendah hanya ada pada pemilik usaha yang laki-laki. Yang menarik jika kita lihat dari kom- posisi pendidikan dan jenis kelamin, terlihat ada kesetaraan keterlibatan antara pemilik usaha laki-laki dan perempuan; hal ini mengindikasikan Inves- tree juga telah membuka kesempatan yang setara antara laki-laki dan perempuan dalam merintis usaha. Masih terkait dengan potensi demografi Indonesia, peran Investree dalam menyongsong bonus demografi juga terlihat dari jenjang pendidikan para pemilik usaha Borrower Inves- tree. Para Borrower ini memiliki latar belakang pendidikan yang beragam namun lebih banyak berasal dari mereka yang terkategori berpendidikan menengah ke atas. 07 Jenjang Pendidikan Laki-laki Tingkat Pendidikan Borrower Tidak memiliki ijazah dan SD SMP sederajat SMA sederajat Universitas (Diploma, Sarjana) 3% 2% 29% 66% - - 30% 70% Perempuan
  • 10. Dari sisi proporsi pinjaman, baik laki-laki maupun perempuan, tidak memiliki pola yang jauh berbeda. Proporsi pinjaman terbesar adalah Online Seller Financing, kemudian diikuti dengan Invoice Financing dan Working Capital Term Loan. Namun, terdapat sedikit perbe- daan pada persentase, di mana perempuan memiliki persentase sedikit lebih besar pada jenis pinjaman Online Seller Financing dan Working Capital Term Loan dan sedikit lebih kecil pada pinjaman Invoice Financing. Hasil ini membuka ruang untuk pengembangan dan spesialisasi kegiatan usaha dari para wira- usaha perempuan yang mung- kin dibiayai oleh Investree secara lebih luas. Secara keseluruhan, temuan dari aspek demografi ini mem- berikan bukti bahwa Investree telah berkontribusi pada peningkatan wirausaha baik secara jumlah maupun kualitas. Selain itu, Investree juga mem- buka kesempatan yang setara antara laki-laki dan perempuan untuk mengembangkan potensi usaha mereka masing-masing. Semua ini akhirnya memberi dampak dan kontribusi yang lebih luas bagi perekonomian secara nasional. 08 Online Seller Financing Working Capital Term Loan Invoice Financing (69%) (3%) (28%) Online Seller Financing Working Capital Term Loan Invoice Financing (74%) (7%) (20%) Laki-laki Perempuan Proporsi Jenis Pinjaman
  • 11. Investree, Sektor-Sektor dalam Perekonomian, & Inklusi Keuangan Sektor yang paling banyak bisa dikelompokkan adalah sektor perdagangan (60%), sedang- kan sektor yang bersifat produksi, baik barang atau jasa, sekitar (40%). Hal ini menunjuk- kan peran Investree yang seim- bang dalam kredit di sektor perdagangan, maupun di sektor produksi. Secara lebih khusus sektor perdagangan baju dan kosme- tik mempunyai porsi yang paling besar yaitu 28% dari total kredit, diikuti oleh perdagangan lainnya (15%), dan perdagangan barang elektronik (13%). Investree membiayai berbagai sektor dalam perekonomian Investree membiayai sektor perdagangan sebesar 60% dan sektor produktif lainnya sebesar 40% Investree membiayai 28% untuk perdagangan Pakaian dan kosmetik Investree membiayai 13% untuk perdagangan barang elektronik Kredit atau pinjaman dari Investree menjangkau berbagai sektor produktif dalam ekonomi dari pertanian sampai manufak- tur. Hal ini menunjukkan peran Investree dalam men- dukung sektor keuangan yang inklusif secara digi- tal, di mana sektor keuan- gan digital tidak meng- hambat tetapi mendorong berbagai sektor untuk berpartisipasi. Beberapa sektor yang mempu- nyai kesulitan untuk mendapat- kan kredit, karena jenis usahan- ya yang bersifat jasa, dan perta- nian yang mempunyai akses kredit terbatas dapat ikut dalam fintech lending secara digital. 09 27,5% 14,5% 13,3% 11,4% 9,4% 9% 5,1% 3,1% 3,1% Furnitur Transportasi dan Informasi (3,1%) (1,6%) Pertanian, Kehutanan, dan Periklanan (0,4%) Pertambangan Listrik, Gas, dan Air Penyedia Hotel Restoran (0,4%) (0,4%) (0,4%) (0,4%) Konstruksi (3,1%) Penjualan Pakaian dan Kosmetik Barang Lainnya (untuk didagangkan) Jasa Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan (27,5%) (14,5%) (13,3%) (11,4%) Barang Elektronik Manufaktur Jasa-jasa Penjualan Otomotif (9,4%) (9%) (5,1%)
  • 12. Investree, Industri Kreatif, & Inklusi Keuangan Sebagai pionir dan inovator dalam fintech lending market- place di Indonesia, Investree juga mendukung perkem- bangan usaha industri kreatif, di mana 24% Borrower merupakan usaha yang bergerak di usaha industri kreatif. Bila dilihat dari kelompok usaha industri kreatif, industri kreatif yang paling besar berpartisipasi adalah industri kreatif di sektor perdagangan, hotel, dan resto- ran (31%), diikuti oleh sektor Industri pengolahan (27%), sektor keuangan, real estat, dan jasa perusahaan (19%), dan sektor jasa (18%). Partisipasi sektor kreatif di Investree mencapai 24% dari seluruh total kredit Industri kreatif berasal dari berbagai sektor kegiatan dalam perekonomian 52% usaha industri kreatif meminjam produk Invoice Financing Sebanyak 15% usaha industri kreatif mengalami kenaikan omzet usaha antara 30% hingga 50% saat bersama Investree. Industri kreatif merupakan bagian dari perekonomian modern yang diharapkan dapat menjadi salah satu roda peng- gerak perekonomian Indonesia. Industri kreatif diharap- kan menjadi sektor ekonomi yang penting di masa depan karena ber- basis kreativitas dari orang-orang kreatif yang merupakan sumber daya terbarukan. Kreativitas merupakan faktor yang menggerakkan lahirnya inovasi (innovation) dengan memanfaatkan penemuan (invention) yang sudah ada. 10 1. Aplikasi dan Pengembang Permainan 2. Arsitektur 3. Desain Interior 4. Desain Komunikasi Visual 5. Desain Produk 6. Busana (mode) 7. Film, Animasi, dan Video 8. Fotografi 24% 9. Kerajinan 10. Kuliner 11. Musik 12. Penerbitan 13. Periklanan 14. Seni Pertunjukan 15. Seni Murni 16. Televisi dan Radio Bisnis yang berkaitan dengan produk- si barang dan jasa yang berasal dari ide atau inovasi. Terdapat 16 sub-sek- tor yang terdiri dari: Sektor Industri Kreatif
  • 13. Keberadaan Investree telah memberi akses ke pem- biayaan dan modal bagi usaha industri kreatif di Indonesia lewat produk-pro- duk pinjamannya. Berdasar- kan jenis pinjaman, usaha yang bergerak di industri kreatif dalam studi ini paling banyak meminjam dengan jenis pinjaman Invoice Financing, diikuti dengan Online Seller Financing dan Working Capital Term Loan. 33% Online Seller Financing Invoice Financing Proporsi Jenis Pinjaman Usaha Industri Kreatif Working Capital Term Loan 52% 15% Sebanyak 52% usaha industri kreatif mengalami pening- katan omzet setelah meminjam di Investree, dengan peningkatan yang paling banyak dirasakan sebesar 0-20% (30%), kemudian peningkatan sebesar 30-50% (15%), dan peningkatan di atas 50% (7%). Sektor Jenis Produk/Jasa Pakaian (kain, kaus, sweater, celana) Pembuat sepatu, sandal, topi, tas Dekorasi dinding Alat bela diri Aksesoris (jam tangan, tas kulit and sepatu) Pakaian dan kosmetik Kuliner Barang-barang interior (tirai, gorden, variasi dinding) Software/developer Media cetak, daring, dan radio Periklanan Event organizer korporat Jasa konsultasi jaringan Media konten Rumah Produksi dan agensi kreatif Event organizer Sponsorship event Manufaktur Perdagangan, Hotel, dan Restoran Transportasi dan Komunikasi Keuangan, Real Estat, dan Keuangan Perusahaan Jasa Lainnya 11 30% 15% 7% Kenaikan Omzet Sebesar 20% Kenaikan Omzet Sebesar 30-50% Kenaikan Omzet Sebesar 50% Peningkatan Omzet Borrower dari Industri Kreatif
  • 14. Investree, Produk Keuangan, & Inklusi Keuangan Skema kredit inovatif, Online Seller Financing dan Invoice Financing mendominasi jenis pinjaman Investree Kredit Investree menjangkau jenis usaha yang berbadan hukum sampai kepada individu Badan hukum yang mengambil kredit dari Investree kebanyakan menjual langsung, sedangkan sebagian besar individu yang mengambil kredit men- jual lewat e-commerce Karakter badan usaha yang memin- jam bervariasi dalam omzet dan platform penjualan 4% Working Capital Term Loan 29% Invoice Financing 67% Online Seller Financing Jenis Pinjaman Borrower Online Seller Financing adalah produk keuangan kepada para wirausaha yang aktif dalam plat- form e-commerce, dan sebagian besar dari mereka tidak hanya berdagang, tetapi juga mem- produksi barang dan jasa yang dijual. Selain itu Invoice Financing, merupakan produk keuangan yang sangat berdasarkan aktivi- tas usaha melalui tagihan. Berdasarkan jenis produk yang ditawarkan Investree, jumlah pinjaman yang paling diminati saat ini adalah Online Seller Financing sebanyak 67% dari total Borrower dan disusul produk Invoice Financing sebanyak 29% dari total Borrower. Hampir semua usaha perorangan, yaitu 98,17% menggunakan e-commerce dengan platform (aplikasi Tokopedia, Bukalapak, Shopee, dsb.) dalam bertransaksi. Sedangkan untuk usaha berbentuk PT/CV, metode transaksi yang digunakan paling banyak adalah metode langsung ke konsumen baik perorangan dan perusahaan. 12
  • 15. Rata-rata nilai penjualan per bulan (rupiah) Metode Transaksi PT/CV 1.530.000 1.978.462 42.600.000 38.900.000 44.800.000 1.404.763 4.606.623 1.134.167 605.490 21.500.000 Individu E-commerce dengan platform (GoFood, Tokopedia, Shopee, Bukalapak, dsb.) E-commerce dengan percakapan (WhatsApp, Facebook, Instagram, dsb.) E-commerce melalui situs web milik usaha Langsung ke pelanggan Langsung ke pelanggan korporat Jenis Transaksi dan Rata-Rata Penjualan menurut Metode Transaksi Dari beragam metode transaksi yang digunakan, metode tran- saksi langsung memiliki rata-ra- ta nilai penjualan yang paling besar, khususnya jika transaksi tersebut kepada perusahaan lainnya. Metode transaksi melalui platform mempunyai rata-rata lebih kecil tetapi dengan jumlah transaksi yang lebih banyak. Metode transaksi dengan menggunakan platform memiliki rata-rata ni- lai penjualan sebesar Rp 1.530.000 untuk PT/ CV dan Rp 1.404.763 untuk perusahaan pero- rangan. Temuan ini memberikan potensi yang lebih luas dari Investree untuk mendukung upaya pemerintah dalam mendorong model pembiayaan bisnis melalui Invoice Financing yang di tengah situasi saat ini lebih sesuai dengan perkembangan ekonomi yang ada. 13
  • 16. Usaha yang menerima pembiayaan dengan skema syariah juga menunjukkan loyalitas, di mana semakin lama tahun mendapatkan pembiayaan, rata-rata frekuensi pembiayaan dari masing-masing usaha tersebut semakin besar. Investree, Ekonomi Syariah, & Inklusi Keuangan 64% penerima pembiayaan, mengajukan pembiayaan karena Investree memiliki produk syariah Terjadi peningkatan jumlah usaha dan frekuensi pengajuan pembiayaan per unit usaha yang mengajukan pembiayaaan dengan skema syariah melalui Investree 54% usaha yang mengajukan pembiayaan dengan skema syariah mengalami kenaikan omzet usaha 68% di antara pembiayaan dengan skema syariah adalah penerima pembiayaan dengan jenis Online Seller Financing Tahun Awal Pengajuan Jumlah usaha 6 33 82 43 19 kali 8 kali 2 kali 3 kali Rata-rata total frekuensi pembiayaan (hingga 2019) 2016 2017 2018 2019 Data Usaha yang Mengajukan Pembiayaan Usaha dengan Skema Syariah Investree mendukung perkembangan ekonomi syariah di Indonesia melalui fintech lending digital dengan skema syariah. Usaha yang mengajukan pembiayaan usaha dengan skema syariah di Investree tampak meningkat sejak tahun 2016. Hal ini ditunjukkan dengan kenaikan jumlah usaha yang mengajukan pembiayaan dengan skema syariah dari tahun 2016 sampai 2019. 14
  • 17. Usaha yang mengajukan pem- biayaan dengan skema syariah menerima pembiayaan dengan jenis Online Seller Financing sebesar 68%, jenis Invoice Financing sebesar 27%, dan Working Capital Term Loan sebesar 5%. Hal ini menunjukkan adanya dampak positif terhadap pertumbuhan operasional usaha setelah menerima pembiayaan di Investree dengan skema syariah. 68% 5 % 27% Invoice Financing Working Capital Term Loan Online Seller Financing Meningkat sebanyak >50% Meningkat sebanyak 30-50% Meningkat sebanyak 0-20% Sama saja Menurun 7% 13% 34% 43% 3% Jenis Pembiayaan (Usaha dengan Skema Syariah) Dampak Peningkatan Omzet Usaha yang Menerima Pembiayaan dengan Skema Syariah 15 Sebanyak 54% usaha merasakan dampak peningkatan omzet setelah menerima pembiayaan di Investree. Pening- katan paling besar dirasakan sebesar 0-20% yaitu oleh 34% usaha. Sedangkan, 20% usaha menyatakan peningkatan sampai sebesar 30% atau lebih.
  • 18. Investree & Dampak terhadap Dunia Usaha 56% wirausaha mengalami kenaikan pendapatan setelah meminjam dari Investree 44% wirausaha mengalami peningkatan penyerapan tenaga kerja setelah memanfaatkan akses permodalan Investree Kredit dari Investree meningkatkan kapasitas wirausaha untuk naik kelas sehingga meminjam kembali dari Investree dan juga meminjam ke Bank Investree meningkatkan pendapatan di berbagai skala usaha, terutama untuk Usaha Kecil dan Menengah (UKM). 60% usaha kecil menyatakan mengalami peningkatan pendapatan setelah meminjam dari Investree, begitu juga dengan 56% usaha menengah dan besar. 16
  • 19. Sebanyak 56% Borrower menyatakan bahwa mereka mengalami peningkatan pendapatan. Kenaikan pendapatan tersebut dialami hampir di semua sektor. Selain kenaikan pendapatan, para Borrower juga menyatakan terjadi peningkatan jumlah tenaga kerja yang dipekerjakan hingga 44%. Investree ikut mendorong berkembangnya dunia usaha melalui peningkatan pendapatan dan perlu- asan kesempatan kerja dalam bentuk penambah- an tenaga kerja yang dipekerjakan di bisnis mereka. Temuan ini menunjukkan bahwa pengalaman Bor- rower yang mengalami kenaikan pendapatan merupakan dampak pinja- man yang diberikan Inves- tree sehingga mampu menumbuhkan keper- cayaan dan loyalitas para wirausaha tersebut dalam hal pembiayaan usahanya kepada Investree. Selain itu, lebih dari 50% UKM dari berbagai sektor mengalami peningkatan, kecuali untuk sektor perdagangan, hotel, dan restoran (yang mengalami pen- ingkatan 40%, sedangkan 53% tidak mengalami perubahan); dan sektor keuangan, asuransi, dan jasa perusahaan (yang men- galami peningkatan 38%, sedangkan 48% tidak mengala- mi perubahan). Dampak terhadap Pendapatan Meningkat Menurun Sama saja Dampak terhadap Jumlah Tenaga Kerja Meningkat Menurun Sama saja 56% 43% 1% 44% 54% 1% 17
  • 20. Hal ini menunjukkan untuk sektor-sektor produksi barang dan jasa meningkat lebih banyak pendapatannya, daripada sektor perdagangan. Dampak peningkatan peneri- maan setelah meminjam di Investree dirasakan oleh lebih dari 50% di tiap sektor usaha yang meminjam di Investree. Usaha di sektor perdagangan, hotel, dan restoran, paling banyak merasakan peningkatan penerimaan di kisaran 0-20%. Sektor usaha yang paling banyak merasakan peningkatan penerimaan di lebih dari 50% terdapat di sektor konstruksi. Lebih lanjut lagi, UKM yang meminjam lebih dari 1 kali, 59% juga meminjam dari bank. Hal ini menun- jukkan Investree berhasil membuat dunia usaha mampu meningkatkan kapasitas produksinya untuk meminjam ke bank, dan Investree merupakan komplementer dari bank. Peningkatan Pendapatan menurut Sektor 18 Pertambangan Industri Manufaktur Listrik, Gas, dan air Konstruksi Perdagangan, Hotel, dan Restoran Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan Jasa-jasa Transportasi and Komunikasi 100% 100% 33% 25% 4% 38% 100% 25% 38% 13% 25% 4% 53% 30% 10% 3% 50% 25% 25% 3% 48% 31% 7% 10% 39% 39% 13% 9% Menurun Meningkat 30-50% Sama saja Meningkat >50% Meningkat 0-20%
  • 21. Investree mendukung perkem- bangan usaha di tiap skala, baik usaha pengusaha online, UKM berbentuk PT/CV dan UKM lainnya. 46% usaha pengusaha daring menyatakan mengalami peningkatan omzet usaha, di mana paling banyak mengalami peningkatan 0-20%. UKM berbentuk PT/CV yang mengalami peningkatan omzet sebanyak 51% dengan pening- katan yang paling banyak diala- mi adalah 0-20%. Sedangkan, 86% UKM lainnya mengalami peningkatan omzet dan pe- ningkatan yang dialami sama dengan skala usaha lainnya, yaitu meningkat 0-20%. Definisi skala usaha berdasar- kan penjualan Mikro: penjualan di bawah Rp 300 juta Kecil: Penjualan di antara Rp 300 juta dan Rp 2,5 Milyar Sedang dan Besar: Penjualan di atas Rp 2,5 milyar Menurun Meningkat 30-50% Sama saja Meningkat >50% Meningkat 0-20% 4% 50% 31% 11% 4% 1% 48% 14% 57% 14% 14% 32% 13% 6% UKM Berbentuk Lainnya UKM Berbentuk PT/CV Pengusaha Online Peningkatan Pendapatan oleh Dunia Usaha menurut Skala Usaha1 19 1
  • 22. Alasan Memilih Fintech Lending Bersama Investree Sebagai pionir fintech lending di Indonesia, Investree telah alternatif pendanaan yang menarik bagi para pebisnis. Sebagai hasil dari rintisan ini, Investree berhasil meningkat- kan pengalaman dan partisi- pasi para wirausaha dalam praktik fintech lending. Hal ini bisa terlihat dari 5 (lima) aspek. Kelima aspek tersebut adalah alasan mengapa memi- lih Investree sebagai akses pinjaman; apa saja penggu- naan pinjaman dari Investree; pertimbangan memilih ber- gabung dengan Investree; apa saja pengalaman sebagai Borrower Investree; dan sudah berapa kali meminjam dari Investree. Wirausaha meminjam dari Investree karena kredibilitas Investree, prosedur yang cepat dan mudah, dan produk yang inovatif Investree memudahkan peminjam untuk mencari sendiri produk yang sesuai dengan kebutuhan usahanya (49%) 32% wirausaha melakukan peminjaman kembali. 65% di antara para peminjam pertama kali mengklaim berpotensi untuk mening- katkan kapasitas produk- sinya Investree sudah menjadi mitra dari dunia usaha untuk jangka panjang, 61% Borrower mempertim- bangkan bergabung dengan Investree untuk bisnis yang berkelanjutan dalam jangka panjang 20
  • 23. Mayoritas usaha yang meminjam di Investree, yaitu sebesar 78%, memi- liki tujuan meminjam untuk pembe- lian bahan-bahan modal usaha. Bila ditambahkan dengan menggan- ti/menambah peralatan kerja, maka jumlah yang berhubungan dengan modal kerja dan investasi menjadi 83%. Pembiayaan proyek, baik untuk jangka pendek dan jangka menengah juga menjadi alasan mengapa pinjaman dilakukan (10%). Hal ini menunjukkan Investree sebagai plat- form yang bisa mem- biayai proyek terutama untuk jangka pendek dan jangka menengah. Pengalaman dari peminjam juga menunjukkan proses yang mudah dan produk yang inovatif merupa- kan keunggulan dari Investree. Tiga alasan terbesar usaha memilih bergabung dengan Investree adalah: 1. Pengajuan kredit yang mudah dan cepat 2. Kredibilitas Investree 3. Registrasi yang mudah dan cepat di situs Inves- tree Alasan terbesar ini terkait pada kemudahan mengakses pinjaman di Investree dan kepercayaan terhadap insti- tusi yang memberikan pinja- man. Bila digabungkan maka yang perta- ma menjadi alasan adalah produk dengan prosedur yang cepat, dan inovasi dari produk yang sesuai dengan dunia usaha. Hal kedua yang juga penting adalah kredibilitas dari Investree juga menjadi pertimban- gan meminjam dari Investree. 21 Pembiayaan proyek 0-3 bulan Mengganti/menambah peralatan kerja Membayar kewajiban bukan utang (gaji) Pembiayaan proyek 3-6 bulan Pembiayaan proyek 6-12 bulan 78% 7% 5% 4% 2% Lainnya 1% Bahan-bahan/modal usaha 4% Penggunaan Pinjaman dari Investree Kredibilitas Investree Proses pendaftaran di situs web Investree mudah dan cepat Periode pembayaran kredit bervariasi Tertarik dengan promosi yang ditawarkan Investree menyediakan produk finansial untuk usaha ini 95,29% 93,73% 93,33% 90,59% 90,59% 88,63% Proses pengajuan kredit mudah dan cepat Memiliki produk pinjaman yang beragam Suku bunga yang ditawarkan lebih rendah dari bank Memiliki skema pembiayaan syariah 82,75% 81,57% 72,16% 64,31% Plafon kredit sesuai yang diinginkan Alasan Meminjam di Investree
  • 24. Selain itu, pertimbangan lain adalah hasil pencarian sendiri dan merasa cocok dengan bantu- an yang ditawarkan dan rekomendasi dari sesama pelaku bisnis. Beberapa hal lain yang menarik adalah rekomendasi dari rekan, teman, keluarga, dan Investree sendiri menjadi bahan pertimbangan dalam bergabung dengan Investree. Selain itu, 18,43% dari peminjam mengatakan bahwa mereka mau mengadopsi teknologi yang inheren dalam pinjaman ke Inves- tree. Lalu 8,24% wirausaha men- gatakan bahwa mereka terpaksa, karena kesulitan untuk meminjam ke tempat lain. Alasan-alasan diatas sudah sesuai dengan konsep keuangan digital, terutama fintech lending adalah karena untuk keberlangsungan usaha, mencoba sesuatu yang baru dalam hal ini produk keuangan yang inovatif, dan karena krisis atau terpaksa. Walaupun untuk Investree, sebagian besar meminjam untuk keberlangsungan usaha di jangka panjang. Usaha yang meminjam di Investree menyatakan puas paling banyak terhadap kejelasan informasi persyaratan, kemudahan proses admi- nitrasi, dan kecepatan proses dari pengajuan hingga pencairan. Selain itu, 87% usaha menyatakan bahwa mudah untuk menjadi responden Investree dan 95% usaha menyatakan mudah untuk menggunakan situs web Investree, khususnya dalam pengajuan pinjaman. Oleh karena itu proses yang mudah dan produk yang inovatif merupakan keunggulan dari Investree. Pertimbangan yang digunakan usaha dalam meminjam di Investree paling besar adalah untuk keberlanjutan bisnisnya secara jangka panjang. Kemudahan proses administrasi Kecepatan proses dari pengajuan hingga pencairan Kesesuaian tenor pengembalian Kesesuaian jumlah pinjaman Kesesuaian tingkat suku bunga 98% 95% 94% 91% 90% 78% Kejelasan informasi kelengkapan persyaratan/dokumen Pengalaman Sebagai Borrower Hasil pencarian sendiri Direkomendasikan oleh teman (pemilik usaha) Mendapatkan informasi dari pihak Investree Ingin mengadopsi perkembangan teknologi yang ada Direkomendasikan oleh pasangan 60,78% 48,63% 33,33% 24,31% 18,43% 12,94% Untuk keberlangsungan jangka panjang usaha Direkomendasikan oleh teman (bukan pemilik usaha) Direkomendasikan oleh keluarga Terpaksa karena sulit mendapatkan pinjaman di tempat lain Meningkatkan reputasi “gengsi” dengan melakukan pinjaman di Investree 11,76% 8,63% 8,24% 3,92% Pertimbangan Bergabung ke Investree 22
  • 25. Di sisi lain dunia usaha juga telah meningkatkan kapasitas produksi- nya, terutama kredensial yang terba- ngun sehingga dapat meminjam kembali. Sekitar 32% usaha meminjam di Investree lebih dari 1 kali selama 3 tahun terakhir, di mana hal ini menunjukkan loyalitas mereka terhadap Investree. Selain itu hal menunjukkan Investree yang relatif baru telah mempunyai dunia usaha yang melakukan peminjaman kembali. Di satu sisi, hal itu menunjukkan kepercayaan dan pengalaman yang menyenangkan dengan meminjam Investree. Tidak meminjam sejak 3 tahun yang lalu Meminjam 6-10 kali Meminjam 1 kali Meminjam >10 kali Meminjam 2-5 kali 65% 18% 10% 4% 4% Jumlah Pinjaman ke Investree 23
  • 26. Penutup: Investree & Perekonomian Nasional Secara umum, temuan studi ini memperkuat kontribusi Investree bagi perekonomian nasional. Investree telah membuka peluang yang luas dan efektif bagi kelompok penduduk yang saat ini sedang dominan di Indone- sia, yaitu penduduk muda dan produktif. Hal ini juga berarti bahwa Investree berperan dalam program penciptaan lapan- gan kerja lewat perluasan kesempatan bagi para wira- usaha. Perluasan kesempatan ini juga mendorong kese- taraan gender, di mana Investree berhasil mening- katkan partisipasi para Borrower pemilik usaha perempuan dalam memper- luas kegiatan usaha mereka. Kehadiran Investree dan bergabungnya para wirausaha ke Investree memberikan dampak positif kepada dunia usaha, melalui usaha-usaha yang meminjam dari Investree, baik peningkatan pendapatan, pe- ningkatan penyerapan tenaga kerja, dan kredensial yang lebih baik. Dengan kata lain, Investree meningkatkan kapasitas pro- duksi dunia usaha. Lebih jauh lagi Investree dengan informasi dan produksinya memberi ke- nyamanan kepada para pengu- saha. Hal ini menunjukkan sosialisasi dan edukasi yang baik untuk keuangan digital, di mana repu- tasi dan pengalaman dari peminjam merupakan titik pent- ing dari perluasan keuangan digital. Perluasan kesempatan beru- saha ini menghasilkan dampak positif bagi nilai usaha yang meningkat bagi perekonomian nasional. Studi ini menemukan bahwa Investree mendukung keuan- gan inklusif melalui platform digitalnya, termasuk produk yang inovatif, baik secara hori- zontal melalui sektor-sektor yang dibiayainya, maupun vertikal lewat skala usaha yang dibiayai. 24
  • 27. #SemuaBisaTumbuh DAMPAK SOSIAL DAN EKONOMI Studi Kasus Investree 2017-2019 Fintech Lending di Indonesia Oleh: LEMBAGA DEMOGRAFI FAKULTAS EKONOMI & BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA 2020