Lembaga sosial adalah sistem norma yang mengatur masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pokoknya. Lembaga sosial dapat berupa organisasi atau asosiasi yang menerapkan norma-norma tertentu secara konkret. Lembaga sosial dibentuk untuk memenuhi kebutuhan masyarakat secara tidak terencana maupun terencana, dan memiliki fungsi yang nyata maupun tersembunyi.
1. LEMBAGA SOSIAL
Lembaga sosial atau pranata sosial adalah sistem norma
yang mengatur dan membantu masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan pokoknya. Lembaga sosial merupakan terjemahan
dari istilah bahasa Inggris social institution yang didefinisikarı
sebagai bentuk atau organ sosial yang memuat sistem nilai dan norma sosial. Koentjaraningrat menerjemahkan
social institution sebagai pranata sosial karena lebih menekankan pada aspek nilai dan norma sosial. Sedangkan
Selo Soemardjan dan Soekanto menerjemahkannya sebagai lembaga sosiâl atau kemasyarakatan karena lebih
menekankan pada aspek bentuk atau organ sosial.
Definisi Lembaga Sosial Menurut Para Ahli
a. Menurut Paul Horton & Chester L. Hunt, lembaga sosial adalah sistem norma sosial yang menyatukan nilai dan
prosedur tertentu dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.
b. Menurut Peter L. Berger, lembaga sosial adalah prosedur yang memaksa dan menekan anggotâ masyarakat
untuk bersikap sesuai pola dan jalan yang telah ditetapkan masyarkat.
c. Menurut Mayor Polak, lembaga sosial adalah suatu sistem yang berisi peraturan dan adat-istiadat yang
bertujuan mempertahankan nilai-nilai yang penting.
d. Menurut Koentjaraningrat, lembaga sosial adalah suatu sistem perilaku dan hubungan yang bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan khusus manusia yang kompleks.
e. Menurut Soerjono Soekanto, lembaga sosial adalah himpunan norma dari segala tingkatan yang bertujuan
untuk memenuhi kebutuhan pokok manusia
Dari definisi para ahli dapat disimpulkan bahwa lembaga sosial selalu berkaitan dengan:
a. norma yang saling berkaitan dan memengaruhi,
b. norma yang dibentuk, diubah dan dipertahankan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan
c. norma yang mengatur tata tertib perilaku dan hubungan antar anggota masyarakat.
Lembaga sosial memiliki sifat abstrak (immaterial) karena merupakan kumpulan norma dan kaidah untuk
mewujudkan kebutuhan khusus masyarakat sehingga lembaga sosial membutuhkan asosiasi atau organisasi untuk
memfungsikan norma atau kaidah secara konkret. Contohnya, lembaga perkawinan (lembaga sosial) secara
konkret berbentuk Kantor Urusan Agama (KUA) atau pengadilan agama agar peran lembaga perkawinan dapat
membantu masyarakat dalam urusan pernikahan atau perkawinan
Proses Terbentuknya Lembaga Sosial
a. Tidak terencana
Lembaga sosial yang sosial yang terbentuk secara bertahap, tidaksengaja dan tidak melalui perencanaan yang
tersusun rapi. Lembaga sosial terbentuk mengikuti pertumbuhan dan perkembangan manusia dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya. Contohnya, manusia melakukan barter untuk memenuhi kebutuhan ekonominya. Pada
awalnya, transaksi jual beli kebutuhan sehari-hari dilakukan hanya di lingkungan masyarakat tempat ia tinggal
dan dalam bentuk barter. Karena dirasa tidak efektif, barter diganti dengan mata uang. Selain itu, berhubung
semakin tingginya tuntutan kebutuhan, transaksi jual beli sudah merambah lintas wilayah dan antar kelompok
masyarakat sehingga terbentuklah pasar, yaitu tempat berlangsungnya jual beli kebutuhan masyarakat.
b. Terencana
Lembaga sosial yang dibentuk oleh seseorang atau sekelompok orang yang memiliki wewenang dan kekuasaan
mengatur anggota masyarakat dan dilakukan dengan perencanaan yang tersusun rapi. Contohnya, untuk
mencegah dan menghukum tindak kejahatan yang terjadi di masyarakat, dibentuklah lembaga hukum dan
sistem hukum, seperti kepolisian, kejaksaan dan pengadilan yang bertugas menjaga dan mengawasi tata tertib
masyarakat serta memiliki kewenangan menghukum orang yang melakukan tindak kejahatan atau kriminal.
Fungsi Lembaga Sosial
a. Fungsi manifes adalah fungsi yang memang menjadi tujuan atau harapan utama mengapa lembaga sosial
dibentuk. Contohnya, seseorang menikah memang bertujuan untuk mendapatkan keturunan, membentuk
keluarga, serta menginternalisasi nilai dan norma yang ada dalam masyarakat.
2. b. Fungsi laten adalah fungsi di luar atau selain dari tujuan dan harapan utama banyakorang. Dengan kata Iain,
lembaga sosial dibentuk dengan maksud tersembunyi. Contohnya, pernikahan dilakukan untuk menutupi aib
atau rasa malu karena kedua mempelai telah melakukan tindakan yang ditabukan oleh masyarakat.
Karakteristik lembaga sosial yang membedakan dengan sistem norma yang bukan lembaga sosial adalah sebagai
berikut.
a. Memiliki simbol sendiri untuk menandai kekhasan lembaga sosial tersebut. Contohnya, cincin kawin sebagai
simbol pernikahan dan bendera sebagai simbol negara.
b. Memiliki aturan dan tradisi baik tertulis maupun tidak sebagai pedoman bagi masyarakat. Contohnya, undang-
undang pidana dalam lembaga hukum, dan etika dalam keluaga.
c. Bersifat superorganic, artinya sudah berlaku sejak turun-temurun antargenerasi. Contohnya, pembagian hak
waris dalam lembaga keluarga sudah ada sejak dulu dan berlaku sampai sekarang.
d. Memiliki alat kelengkapan untuk menunjang tujuan dari lembaga sosial. Contohnya, lembaga hukum memiliki
polisi dan peraturan perundang-undangan. Lembaga sosial memiliki kurikulum, buku, dan gedung sekolah.
e. Memiliki ideologi atau gagasan dasar sebagai bentuk idealisme. Contohnya, lembaga agama memiliki ajaran
yang dijadikan panutan dan tuntunan perneluknya.
f. Bersifat kekal, tidak mudah berubah dan memiliki daya tahan terhadap perubahan zaman, artinya sebuah
lembaga sosial tidak akan hilang begitu saja. Contohnya, walau banyak terjadi perubahan dalam masyarakat,
adat istiadat tetap digunakan sebagai pedoman perilaku masyarakat.
Klasifikasi Lembaga Sosial Menurut John Lewis Gillin Dan John Phillip Gillin
a. Berdasarkan perkembangannya
1) Crescive institution, yaitu lembaga dasar dan berakar dari adat istiadat masyarakat. Contohnya lembaga
perkawinan, dan agama.
2) Enacted institution, yaitu lembaga sosial yang sengaja dibentuk untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Contohnya, lembaga hukum, lembaga pendidikan
b. Berdasarkan sistem nilai yang diterima oleh masyarakat
1) Basic institution, yaitu lembaga sosial yang sangat penting bagi masyarakat untuk menjag dan memelihara
tata tertib. Contohnya, lembaga hukum, lembaga pendidikan.
2) Subsidiary institution, yaitu lembaga sosial sekunder yang sebenarnya kurang penting dan kurang
diperhatikan masyarakat. Meskipun dianggap kurang penting dan tidak berpengaruh pada kehidupan
masyarakat, lembaga sosial tersebut tetap ada. Contohnya, lembaga yang berkaitan dengan rekreasi atau
hiburan.
c. Berdasarkan penerimaan masyarakat
1) Approveddan sanctioned institution, yaitu lembaga sosial yang diakui dan diterima sepenuhnya oleh
masyarakat karena memiliki nilai positif bagi masayarakat. Contohnya, lembaga pendidikan, lembaga
hukum, dan lembaga agama.
2) Unsanctioned institution, yaitu lembaga sosial yang tidakdiakui bahkan ditolakoleh mayarakat karena
berdampak negatif namun tidak serta-merta masyarakat dapat menghilangkan atau menghapus lembaga
tersebut. Contohnya, sindikat narkoba, perjudian, pelacuran, dan kelompok kejahatan.
d. Berdasarkan penyebarannya.
1) General institution, yaitu lembaga sosial yang diakui, diterjma dan terdapat hampir di seluruh masyarakat di
dunia. Contohnya, lembaga agama, lembaga keluarga.
2) Restricted institution, yaitu lembaga sosial yang yang diakui dan diterima oleh masyarakat tertentu dan
merupakan pecahan general institution. Contohnya, lembaga adat Bali, lembaga adat Batak, dan lembaga
masing-masing agama.
Materi selengkapnya silahkan kunjungi blog kami DISINI. Terima kasih.