SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 22
DASAR-DASAR PERLINDUNGAN
        TANAMAN
     BAGIAN PENYAKIT



BAKTERI, JAMUR, VIRUS



           ©2012
Nama Anggota:
DIAN EPRIANDA       1114131027
DESTA IMAN.S        1114131025
FADEL MUHAMAD       1114131041
FADLOLI AKHMAD      1114131043
GALUH YULIANTI      1114131069
M.ANSARULAH         1114131077
NIKEN WIANDANI      1114131083
NADIA ARIANDIKA.A   1114131079
RATU APRILLIANI     1114131095
ROKHMA YENI         1114131103
BAKTERI
Ciri-ciri Bakteri
Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannnya dengan mahluk
hidup lain yaitu :
1. Organisme multiselluler
2. Prokariot (tidak memiliki membran inti sel )
3. Umumnya tidak memiliki klorofil
4. Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan
mikron umumnya memiliki ukuran rata-rata 1 s/d 5 mikron.
5. Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam
6. Hidup bebas atau parasit
7. Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air
panas,kawah atau gambut dinding selnya tidak mengandung
peptidoglikan
8. Yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya
mengandung peptidoglikan
Bentuk Bakteri
Bentuk dasar bakteri terdiri atas bentuk bulat
(kokus), batang (basil),dan spiral (spirilia) serta
terdapat bentuk antara kokus dan basil yang
disebut kokobasil.
Berbagai macam bentuk bakteri :
Anatomi bakteri
Bakteri tersusun atas dinding sel dan isi sel. Disebelah
luar dinding sel terdapat selubung atau kapsul. Di
dalam sel bakteri tidak terdapat
membrane dalam (endomembran)
dan organel bermembran seperti
kloroplas dan mitkondria.
Struktur tubuh bakteri dari
lapisan luar hingga bagian
dalam sel yaitu flagela, dinding
 sel, membrane sel, mesosom,
lembaran fotosintetik, sitoplasma,
DNA, plasmid, ribosom, dan
endospora.
Alat Gerak Bakteri

Alat gerak pada bakteri berupa flagellum atau bulu
cambuk adalah struktur berbentuk batang atau spiral
yang menonjol dari dinding sel. Flagellum memungkinkan
bakteri bergerak menuju kondisi lingkungan yang
menguntungkan dan menghindar dari lingkungan yang
merugikan bagi kehidupannya.
Flagellum memiliki jumlah yang berbeda-beda pada
bakteri dan letak yang berbeda-beda pula yaitu
1. Monotrik : bila hanya berjumlah satu
2. Lofotrik : bila banyak flagellum
disatu sisi
3. Amfitrik : bila banyak flagellum
dikedua ujung
4. Peritrik : bila tersebar diseluruh permukaan sel
bakteri
Cara Perkembangbiakan bakteri:
              berkembang biak
BAKTERI                         ASEKSUAL
SEKSUAL


      Transformasi



      Transduksi




          Konjugasi
Bakteri bereproduksi secara
Siklus hidup bakteri   vegetatif dengan membelah
                       diri secara biner. Pada
                       lingkungan yang baik bakteri
                       dapat membelah diri tiap 20
                       menit. Pembuahan seksual
                       tidak dijumpai pada bakteri,
                       tetapi terjadi pemindahan
                       materi genetik dari satu
                       bakteri ke bakteri lain tanpa
                       menghasilkan zigot. Peristiwa
                       ini disebut proses
                       paraseksual. Ada tiga proses
                       paraseksual yang telah
                       diketahui, yaitu transformasi,
                       konjugasi, dan transduksi.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan
Bakteri
Pertumbuhan pada bakteri mempunyai arti perbanyakan sel
dan peningkatan ukuran populasi.
Faktor–faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri
atau kondisi untuk pertumbuhan optimum adalah :
1. Suhu
2. Derajat keasaman atau pH
3. Konsentrasi garam
4. Sumber nutrisi
5. Zat-zat sisa metabolisme
6. Zat kimia
Hal tersebut diatas bervariasi menurut spesies bakterinya.
Bakteri dapat membusukkan daun, batang, dan akar tumbuhan.
Bagian tumbuh tumbuhan yang diserang bakteri akan
mengeluarkan lendir keruh, baunya sangat menusuk, dan
lengket jika disentuh. Setelah membusuk, lama – kelamaan
tumbuhan akan mati. Tumbuhan yang diserang bakteri dapat
diatasi dengan menggunakan bakterisida.
  Contoh penyakit yang disebabkan oleh bakteri adalah penyakit
yang menyerang pembuluh tapis batang jeruk (citrus vein
phloem degeneration atau CVPD). CVPD disebabken oleh
bakteri Serratia marcescens. Gejalanya adalah kuncup daun
menjadi kecil dan berwarna kuning, buah menjadi kuning,
sehingga lama – kelamaan akan mati. Penyakit CVPD yang
belum parah dapat disembuhkan dengan terramycin, yang
merupakan sejenis antibiotik.
JAMUR
Ciri Morfologi Jamur. Bentuk jamur mirip dengan
tumbuhan, tetapi tidak memiliki daun dan akar yang
sejati, juga tidak mempunyai klorofil sehingga dia tidak
dapat melakukan fotosintesis.
Pada umumnya jamur mempunyai sel
banyak (multiseluler) misalnya jamur
merang dan jamur tempe, tetapi ada juga
yang bersel tunggal (uniseluler) seperti ragi
atau yeast/ Saccharomyces. Jamur yang
multiseluler tersusun atas benang-benang
yang disebut dengan hifa.
Cara Bereproduksi Jamur
                           Macam2 spora
Jamur            Seksual
                                           Askospora
                                          Basidiospora
                                           Zygospora
                                          Oospora
   Aseksual

        Konidiospora

        Sporangiospora,         Oidium/artrospora
                                Klamidospora
                                 Blatospora
Siklus Hidup Jamur
Cara bertahan hidup jamur
• Selama tidak ada tanaman inang, jamur yang patogenik
  dapat bertahan hidup dengan berbagai cara. Patogen
  dapat bertahan hidup dalam tanah sebagai jamur
  saprofitik dalam tanah atau pada sisa tanaman. Selain
  itu dapat pula dibentuk klamidospora, spora, sel
  vegetatif atau sklerotium yang dorman dalam tanah atau
  pada sisa tanaman.
• Patogen yang terbawa benih dapat berupa miselium atau
  spora dorman yang terbawa pada permukaan benih
  (secara eksternal) atau dalam jaringan benih (secara
  internal). Rerumputan dan tanaman inang lain dapat
  merupakan media untuk melang-sungkan hidupnya
  patogen. Patogen tersebut dapat disebarkan lebih lanjut
  ke tanaman utama dengan berbagai cara.
Penyakit Tanaman Disebabkan Jamur

 1. Penyakit Antraknosa pada Tanaman Cabai
     Penyebab dari penyakit ini adalah adannya cendawan yang
     bernaman Colletotrichum capsici.
 2. Penyakit garis kuning pada daun
    Penyebab dari penyakit ini adalah cendawan yang bernama
 Fusarium oxysporum.
 3. Penyakit batang dry basal rot
    Penyebab dari penyakit ini adalah cendawan yang bernama
 Ceratocyctis paradoxa.
 4. Penyakit busuk tandan (bunch rot)
    Penyebab dari penykit ini adalah cendawan yang bernama
 Marasmius palmivorus sharples.
 5. Penyekit Akar Putih
    Penyebabnya adalah cendawan yang bernaman Rigidoporus lignosus.
VIRUS

Ciri Morfologi virus

• Virus berukuran aseluler (tidak mempunyai sel).
• Virus berukuran amat kecil, jauh lebih kecil daripada
  bakteri.
• Virus hanya memiliki sala satu macam asam nukleat
  (RNA atau DNA).
• Virus umumnya berupa semacam hablur (kristal) dan
  bentuknya sangat bervariasi
• Tubuh virus terdiri atas kepala, kulit(selubung atau
  kapsid), isi tubuh, dan serabut ekor.
Siklus hidup virus
   ketika sebuah virus berhasil menyuntikan DNA nya ke sebuah sel
    inang maka ia kan menjalani 2 tahap yang disebut daur lytic dan
    daur lysogenic
    1. daur Lytic adalah daur dimana DNA atau RNA virus mereplikasi
    dirinya didalam sel inang dengan cara mengambil alih sintesa protein
    ribosom, kemudian setelah jumlah virus mencapai maximal (bisa
    jutaan kopi) maka sel akan pecah dan virus akan kembali menginfeksi
    sel lain.

    2. Daur lysogenic, yaitu dimana DNA virus akan bergabung dengan
    DNA sel dan mengalami fase dorman/ tidur, pada fase ini hanya
    satu DNA virus yang aktif, yaitu DNA yang menjaga kelangsungan
    fase dormant tadi, bila sel itu berkembang biak/membelah diri,
    maka DNA virus juga ikut mereplikasi, tetapi bila sewaktu-waktu
    kondisi memungkinkan, maka DNA virus tadi bisa aktif,
    meninggalkan fase dormant dan memulai fase replikasi/fase lytic

Cara berkembang biak virus
Cara penularan virus

•   Penularan virus dapat terjadi dalam banyak cara.
•   Penularan melalui cantuman (sambung) terjadi karena virus bersifat sistemik. Sehingga persatuan
    pembuluh antara batang bawah dan batang atas memberikan kesempatan bagi virus untuk berpindah
    melalui aliran asimilat yang mengalir dalam pembuluh.
•   Penularan dengan tali putri (Cuscuta). Beberapa jenis tali putri kususnya C. campestris dan C.
    subinclosa mampu menularkan virus. Cuscuta adalah tumbuhan parasit yang tidak mimiliki klorofil
    dengan batang yang memiliki haustoria yang masuk kedalam berkas pembuluh inang.
•   Penularan melalui alat perkembangbiakan vegetatif seperti umbi lapis, umbi sisik, akar, tunas
    okulasi, dan kayu berkuncup. Hal ini juga didasari oleh sifat penyakit oleh virus yang sistemik.
•   Penularan melalui biji dan serbuk sari. Awalnya biji anggap sebagai bagian yang bebas dari virus
    walaupun tanaman tersebut sakit karena virus. Namun perkembangan teknologi mematahkan hal
    tersebut. Kelima, penularan melalui serangga dan tungau. Penularan ini dipengaruhi oleh jenis mulut
    serangga. Pencucuk penghisap lebih efektif dalam menularkan virus.
•   Penularan melalui organisme tanah seperti nematoda ekoparasit yang hidup bebas. Penularan oleh
    nematoda hampir memiliki kesamaan dengan penularan melalui serangga. Tahun 1960 penularan
    oleh jamur diketahui dapat terjadi. Penularan oleh Phycomycetes melalui zoospora.
•   Penularan mekanik merupakan penularan yang kita pelajari pada praktikum ini. Penularan mekanik
    merupakan pemindahan virus dari cairan tumbuhan sakit ke tumbuhan seahat.
Cara Bertahan Hidup Virus
 Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang
  menginfeksi sel organisme biologis. Virus bersifat parasit
  obligat, hal tersebut disebabkan karena virus hanya dapat
  bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi
  dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak
  memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri.
  Intinya virus memanfaatkan inangnya untuk bertahan
  hidup, makan dan bereproduksi.
 Sejumlah besar virus dapat juga ditularkan melalui
  serangga. Virus sering memperbanyak diri di dalam saluran
  pencernaan serangga (virus persisten). Virus dapat
  menginfeksi tumbuhan lain setelah terjadi masa inkubasi di
  dalam serangga. Sementara itu, virus yang tidak persisten
  dapat ditularkan melalui gigitan serangga secara langsung.
  Sehingga tanaman sebagai inang berikutnya untuk bertahan
  hidup
Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Macam macam mutasi & mutasi acak
Macam macam mutasi & mutasi acakMacam macam mutasi & mutasi acak
Macam macam mutasi & mutasi acak
Laily Mastika
 
Formulasi pestisida comp
Formulasi pestisida compFormulasi pestisida comp
Formulasi pestisida comp
djojosumarto
 
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanaman
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanamanMekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanaman
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanaman
Jidun Cool
 
Toxoplasma gondii
Toxoplasma gondiiToxoplasma gondii
Toxoplasma gondii
Vivi Yunisa
 
Kelompok 6 super kelas agnatha
Kelompok 6 super kelas agnathaKelompok 6 super kelas agnatha
Kelompok 6 super kelas agnatha
f' yagami
 
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik ygFaktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
zahrahoca
 
Hubungan tumbuhan dengan air
Hubungan tumbuhan dengan airHubungan tumbuhan dengan air
Hubungan tumbuhan dengan air
Hidayatul Annisa
 

Was ist angesagt? (20)

Macam macam mutasi & mutasi acak
Macam macam mutasi & mutasi acakMacam macam mutasi & mutasi acak
Macam macam mutasi & mutasi acak
 
Formulasi pestisida comp
Formulasi pestisida compFormulasi pestisida comp
Formulasi pestisida comp
 
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbions
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbionsJamur bersifat saprofit, parasit, simbions
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbions
 
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan seranggaLaporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
 
Makalah mikroskop
Makalah mikroskopMakalah mikroskop
Makalah mikroskop
 
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I  PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERILAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I  PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
 
Diagnosis Laboratorium: Hama
Diagnosis Laboratorium: HamaDiagnosis Laboratorium: Hama
Diagnosis Laboratorium: Hama
 
Laporan praktikum isolasi
Laporan praktikum isolasiLaporan praktikum isolasi
Laporan praktikum isolasi
 
Bakteri penyakit pada tanaman
Bakteri penyakit pada tanamanBakteri penyakit pada tanaman
Bakteri penyakit pada tanaman
 
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanaman
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanamanMekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanaman
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanaman
 
Arthropoda
ArthropodaArthropoda
Arthropoda
 
Toxoplasma gondii
Toxoplasma gondiiToxoplasma gondii
Toxoplasma gondii
 
Klasifikasi tanaman secara botani
Klasifikasi tanaman secara botaniKlasifikasi tanaman secara botani
Klasifikasi tanaman secara botani
 
Makalah_65 Laporan akhir praktikum mikrobiologi.
Makalah_65 Laporan akhir praktikum mikrobiologi.Makalah_65 Laporan akhir praktikum mikrobiologi.
Makalah_65 Laporan akhir praktikum mikrobiologi.
 
Jenis dan Ciri-Ciri Jamur
Jenis dan Ciri-Ciri JamurJenis dan Ciri-Ciri Jamur
Jenis dan Ciri-Ciri Jamur
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANLAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
 
Kelompok 6 super kelas agnatha
Kelompok 6 super kelas agnathaKelompok 6 super kelas agnatha
Kelompok 6 super kelas agnatha
 
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik ygFaktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
Faktor biotik biotik dan abiotik dg biotik yg
 
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
 
Hubungan tumbuhan dengan air
Hubungan tumbuhan dengan airHubungan tumbuhan dengan air
Hubungan tumbuhan dengan air
 

Andere mochten auch

Buku diktat hama dan penyakit tanaman
Buku diktat hama dan penyakit tanamanBuku diktat hama dan penyakit tanaman
Buku diktat hama dan penyakit tanaman
Ir. Zakaria, M.M
 
8 9. hama & penyakit pada tanaman
8 9. hama & penyakit pada tanaman8 9. hama & penyakit pada tanaman
8 9. hama & penyakit pada tanaman
Alfie Kesturi
 
Ringkasan perkuliahan semester 2 perlindungan tanaman (bagian 9)
Ringkasan perkuliahan semester 2 perlindungan tanaman (bagian 9)Ringkasan perkuliahan semester 2 perlindungan tanaman (bagian 9)
Ringkasan perkuliahan semester 2 perlindungan tanaman (bagian 9)
Bondan the Planter of Palm Oil
 
tugas dasar perlindungan tanaman
tugas dasar perlindungan tanamantugas dasar perlindungan tanaman
tugas dasar perlindungan tanaman
dian lestari
 
Esprito santo (com_som)
Esprito santo (com_som)Esprito santo (com_som)
Esprito santo (com_som)
beatrizmaria
 
Studi Penyakit Busuk Hitam Bakteri Xanthomonas campestris (Xcc) pada Tanaman ...
Studi Penyakit Busuk Hitam Bakteri Xanthomonas campestris (Xcc) pada Tanaman ...Studi Penyakit Busuk Hitam Bakteri Xanthomonas campestris (Xcc) pada Tanaman ...
Studi Penyakit Busuk Hitam Bakteri Xanthomonas campestris (Xcc) pada Tanaman ...
Novayanti Simamora
 
Materi penyuluhan pertanian
Materi penyuluhan pertanianMateri penyuluhan pertanian
Materi penyuluhan pertanian
Herry Mulyadie
 

Andere mochten auch (18)

Buku diktat hama dan penyakit tanaman
Buku diktat hama dan penyakit tanamanBuku diktat hama dan penyakit tanaman
Buku diktat hama dan penyakit tanaman
 
8 9. hama & penyakit pada tanaman
8 9. hama & penyakit pada tanaman8 9. hama & penyakit pada tanaman
8 9. hama & penyakit pada tanaman
 
Ringkasan perkuliahan semester 2 perlindungan tanaman (bagian 9)
Ringkasan perkuliahan semester 2 perlindungan tanaman (bagian 9)Ringkasan perkuliahan semester 2 perlindungan tanaman (bagian 9)
Ringkasan perkuliahan semester 2 perlindungan tanaman (bagian 9)
 
Laporan praktikum agroklimatologi angin ferli
Laporan praktikum agroklimatologi angin ferliLaporan praktikum agroklimatologi angin ferli
Laporan praktikum agroklimatologi angin ferli
 
tugas dasar perlindungan tanaman
tugas dasar perlindungan tanamantugas dasar perlindungan tanaman
tugas dasar perlindungan tanaman
 
Esprito santo (com_som)
Esprito santo (com_som)Esprito santo (com_som)
Esprito santo (com_som)
 
Power Point Biologi Bab Virus
Power Point Biologi Bab VirusPower Point Biologi Bab Virus
Power Point Biologi Bab Virus
 
Studi Penyakit Busuk Hitam Bakteri Xanthomonas campestris (Xcc) pada Tanaman ...
Studi Penyakit Busuk Hitam Bakteri Xanthomonas campestris (Xcc) pada Tanaman ...Studi Penyakit Busuk Hitam Bakteri Xanthomonas campestris (Xcc) pada Tanaman ...
Studi Penyakit Busuk Hitam Bakteri Xanthomonas campestris (Xcc) pada Tanaman ...
 
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN
 
Jurnal Ekonomi Lingkungan vol.17 no.1 IPB
Jurnal Ekonomi Lingkungan vol.17 no.1 IPBJurnal Ekonomi Lingkungan vol.17 no.1 IPB
Jurnal Ekonomi Lingkungan vol.17 no.1 IPB
 
Laporan fermentasi pembuatan yoghurt
Laporan fermentasi pembuatan yoghurtLaporan fermentasi pembuatan yoghurt
Laporan fermentasi pembuatan yoghurt
 
Mindmap
MindmapMindmap
Mindmap
 
MindMapping Biologi kelas VII Klasifikasi Makhluk Hidup
MindMapping Biologi kelas VII Klasifikasi Makhluk HidupMindMapping Biologi kelas VII Klasifikasi Makhluk Hidup
MindMapping Biologi kelas VII Klasifikasi Makhluk Hidup
 
Presentation2 hama penyakit
Presentation2 hama penyakitPresentation2 hama penyakit
Presentation2 hama penyakit
 
Buku Fungi
Buku FungiBuku Fungi
Buku Fungi
 
Pathology ppt
Pathology pptPathology ppt
Pathology ppt
 
PPT Materi Penyuluhan Pertanian
PPT Materi Penyuluhan PertanianPPT Materi Penyuluhan Pertanian
PPT Materi Penyuluhan Pertanian
 
Materi penyuluhan pertanian
Materi penyuluhan pertanianMateri penyuluhan pertanian
Materi penyuluhan pertanian
 

Ähnlich wie Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)

Percobaan 9 ( pengamatan jamur mikroskopis)
Percobaan 9 ( pengamatan jamur mikroskopis)Percobaan 9 ( pengamatan jamur mikroskopis)
Percobaan 9 ( pengamatan jamur mikroskopis)
itatriewahyuni
 
Mikroorganisme kel. 9
Mikroorganisme kel. 9Mikroorganisme kel. 9
Mikroorganisme kel. 9
Basyrowi Arby
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
RekhaDP2
 
Ringkasan biology semester 1
Ringkasan biology semester 1Ringkasan biology semester 1
Ringkasan biology semester 1
Hulwatun Nissa
 
Mkrobiologi dan parasitologi
Mkrobiologi dan parasitologiMkrobiologi dan parasitologi
Mkrobiologi dan parasitologi
Ummu Kalsum
 
Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak ningsi
Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak ningsiMakalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak ningsi
Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak ningsi
Warnet Raha
 
Mikr3
Mikr3Mikr3
BAHAN BACAAN BAB 3-2 Fungi.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-2 Fungi.pdfBAHAN BACAAN BAB 3-2 Fungi.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-2 Fungi.pdf
Wan Na
 
BAHAN BACAAN BAB 3-2 Fungi.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-2 Fungi.pdfBAHAN BACAAN BAB 3-2 Fungi.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-2 Fungi.pdf
Wan Na
 

Ähnlich wie Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur) (20)

Mikroorganisme
MikroorganismeMikroorganisme
Mikroorganisme
 
Percobaan 9 ( pengamatan jamur mikroskopis)
Percobaan 9 ( pengamatan jamur mikroskopis)Percobaan 9 ( pengamatan jamur mikroskopis)
Percobaan 9 ( pengamatan jamur mikroskopis)
 
Mikroorganisme kel. 9
Mikroorganisme kel. 9Mikroorganisme kel. 9
Mikroorganisme kel. 9
 
Materi Tentang Bakteriologi_Bagi Mahasiswa Keperawatan
Materi Tentang Bakteriologi_Bagi Mahasiswa KeperawatanMateri Tentang Bakteriologi_Bagi Mahasiswa Keperawatan
Materi Tentang Bakteriologi_Bagi Mahasiswa Keperawatan
 
BAKTERI.ppt
BAKTERI.pptBAKTERI.ppt
BAKTERI.ppt
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
Biologi bakteri
Biologi bakteriBiologi bakteri
Biologi bakteri
 
Jamur
JamurJamur
Jamur
 
Ringkasan biology semester 1
Ringkasan biology semester 1Ringkasan biology semester 1
Ringkasan biology semester 1
 
Mkrobiologi dan parasitologi
Mkrobiologi dan parasitologiMkrobiologi dan parasitologi
Mkrobiologi dan parasitologi
 
Biologi virus
Biologi virusBiologi virus
Biologi virus
 
Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak ningsi
Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak ningsiMakalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak ningsi
Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak ningsi
 
Mikr3
Mikr3Mikr3
Mikr3
 
Jamur mikroskopis lapsem
Jamur mikroskopis lapsemJamur mikroskopis lapsem
Jamur mikroskopis lapsem
 
BAHAN BACAAN BAB 3-2 Fungi.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-2 Fungi.pdfBAHAN BACAAN BAB 3-2 Fungi.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-2 Fungi.pdf
 
BAHAN BACAAN BAB 3-2 Fungi.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-2 Fungi.pdfBAHAN BACAAN BAB 3-2 Fungi.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-2 Fungi.pdf
 
Jamur
JamurJamur
Jamur
 
Z REPRODUKSI BAKTERI.docx
Z REPRODUKSI BAKTERI.docxZ REPRODUKSI BAKTERI.docx
Z REPRODUKSI BAKTERI.docx
 
Bakteri
BakteriBakteri
Bakteri
 
Bakteriologi
BakteriologiBakteriologi
Bakteriologi
 

Dasar dasar perlindungan tanaman - penyakit tanaman ( virus,bakteri,jamur)

  • 1. DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN BAGIAN PENYAKIT BAKTERI, JAMUR, VIRUS ©2012
  • 2. Nama Anggota: DIAN EPRIANDA 1114131027 DESTA IMAN.S 1114131025 FADEL MUHAMAD 1114131041 FADLOLI AKHMAD 1114131043 GALUH YULIANTI 1114131069 M.ANSARULAH 1114131077 NIKEN WIANDANI 1114131083 NADIA ARIANDIKA.A 1114131079 RATU APRILLIANI 1114131095 ROKHMA YENI 1114131103
  • 3. BAKTERI Ciri-ciri Bakteri Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannnya dengan mahluk hidup lain yaitu : 1. Organisme multiselluler 2. Prokariot (tidak memiliki membran inti sel ) 3. Umumnya tidak memiliki klorofil 4. Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron umumnya memiliki ukuran rata-rata 1 s/d 5 mikron. 5. Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam 6. Hidup bebas atau parasit 7. Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas,kawah atau gambut dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan 8. Yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya mengandung peptidoglikan
  • 4. Bentuk Bakteri Bentuk dasar bakteri terdiri atas bentuk bulat (kokus), batang (basil),dan spiral (spirilia) serta terdapat bentuk antara kokus dan basil yang disebut kokobasil. Berbagai macam bentuk bakteri :
  • 5. Anatomi bakteri Bakteri tersusun atas dinding sel dan isi sel. Disebelah luar dinding sel terdapat selubung atau kapsul. Di dalam sel bakteri tidak terdapat membrane dalam (endomembran) dan organel bermembran seperti kloroplas dan mitkondria. Struktur tubuh bakteri dari lapisan luar hingga bagian dalam sel yaitu flagela, dinding sel, membrane sel, mesosom, lembaran fotosintetik, sitoplasma, DNA, plasmid, ribosom, dan endospora.
  • 6. Alat Gerak Bakteri Alat gerak pada bakteri berupa flagellum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel. Flagellum memungkinkan bakteri bergerak menuju kondisi lingkungan yang menguntungkan dan menghindar dari lingkungan yang merugikan bagi kehidupannya. Flagellum memiliki jumlah yang berbeda-beda pada bakteri dan letak yang berbeda-beda pula yaitu 1. Monotrik : bila hanya berjumlah satu 2. Lofotrik : bila banyak flagellum disatu sisi 3. Amfitrik : bila banyak flagellum dikedua ujung 4. Peritrik : bila tersebar diseluruh permukaan sel bakteri
  • 7. Cara Perkembangbiakan bakteri: berkembang biak BAKTERI ASEKSUAL SEKSUAL Transformasi Transduksi Konjugasi
  • 8. Bakteri bereproduksi secara Siklus hidup bakteri vegetatif dengan membelah diri secara biner. Pada lingkungan yang baik bakteri dapat membelah diri tiap 20 menit. Pembuahan seksual tidak dijumpai pada bakteri, tetapi terjadi pemindahan materi genetik dari satu bakteri ke bakteri lain tanpa menghasilkan zigot. Peristiwa ini disebut proses paraseksual. Ada tiga proses paraseksual yang telah diketahui, yaitu transformasi, konjugasi, dan transduksi.
  • 9. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Bakteri Pertumbuhan pada bakteri mempunyai arti perbanyakan sel dan peningkatan ukuran populasi. Faktor–faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri atau kondisi untuk pertumbuhan optimum adalah : 1. Suhu 2. Derajat keasaman atau pH 3. Konsentrasi garam 4. Sumber nutrisi 5. Zat-zat sisa metabolisme 6. Zat kimia Hal tersebut diatas bervariasi menurut spesies bakterinya.
  • 10. Bakteri dapat membusukkan daun, batang, dan akar tumbuhan. Bagian tumbuh tumbuhan yang diserang bakteri akan mengeluarkan lendir keruh, baunya sangat menusuk, dan lengket jika disentuh. Setelah membusuk, lama – kelamaan tumbuhan akan mati. Tumbuhan yang diserang bakteri dapat diatasi dengan menggunakan bakterisida. Contoh penyakit yang disebabkan oleh bakteri adalah penyakit yang menyerang pembuluh tapis batang jeruk (citrus vein phloem degeneration atau CVPD). CVPD disebabken oleh bakteri Serratia marcescens. Gejalanya adalah kuncup daun menjadi kecil dan berwarna kuning, buah menjadi kuning, sehingga lama – kelamaan akan mati. Penyakit CVPD yang belum parah dapat disembuhkan dengan terramycin, yang merupakan sejenis antibiotik.
  • 11.
  • 12. JAMUR Ciri Morfologi Jamur. Bentuk jamur mirip dengan tumbuhan, tetapi tidak memiliki daun dan akar yang sejati, juga tidak mempunyai klorofil sehingga dia tidak dapat melakukan fotosintesis. Pada umumnya jamur mempunyai sel banyak (multiseluler) misalnya jamur merang dan jamur tempe, tetapi ada juga yang bersel tunggal (uniseluler) seperti ragi atau yeast/ Saccharomyces. Jamur yang multiseluler tersusun atas benang-benang yang disebut dengan hifa.
  • 13. Cara Bereproduksi Jamur Macam2 spora Jamur Seksual Askospora Basidiospora Zygospora Oospora Aseksual Konidiospora Sporangiospora, Oidium/artrospora Klamidospora Blatospora
  • 15. Cara bertahan hidup jamur • Selama tidak ada tanaman inang, jamur yang patogenik dapat bertahan hidup dengan berbagai cara. Patogen dapat bertahan hidup dalam tanah sebagai jamur saprofitik dalam tanah atau pada sisa tanaman. Selain itu dapat pula dibentuk klamidospora, spora, sel vegetatif atau sklerotium yang dorman dalam tanah atau pada sisa tanaman. • Patogen yang terbawa benih dapat berupa miselium atau spora dorman yang terbawa pada permukaan benih (secara eksternal) atau dalam jaringan benih (secara internal). Rerumputan dan tanaman inang lain dapat merupakan media untuk melang-sungkan hidupnya patogen. Patogen tersebut dapat disebarkan lebih lanjut ke tanaman utama dengan berbagai cara.
  • 16. Penyakit Tanaman Disebabkan Jamur 1. Penyakit Antraknosa pada Tanaman Cabai Penyebab dari penyakit ini adalah adannya cendawan yang bernaman Colletotrichum capsici. 2. Penyakit garis kuning pada daun Penyebab dari penyakit ini adalah cendawan yang bernama Fusarium oxysporum. 3. Penyakit batang dry basal rot Penyebab dari penyakit ini adalah cendawan yang bernama Ceratocyctis paradoxa. 4. Penyakit busuk tandan (bunch rot) Penyebab dari penykit ini adalah cendawan yang bernama Marasmius palmivorus sharples. 5. Penyekit Akar Putih Penyebabnya adalah cendawan yang bernaman Rigidoporus lignosus.
  • 17. VIRUS Ciri Morfologi virus • Virus berukuran aseluler (tidak mempunyai sel). • Virus berukuran amat kecil, jauh lebih kecil daripada bakteri. • Virus hanya memiliki sala satu macam asam nukleat (RNA atau DNA). • Virus umumnya berupa semacam hablur (kristal) dan bentuknya sangat bervariasi • Tubuh virus terdiri atas kepala, kulit(selubung atau kapsid), isi tubuh, dan serabut ekor.
  • 19. ketika sebuah virus berhasil menyuntikan DNA nya ke sebuah sel inang maka ia kan menjalani 2 tahap yang disebut daur lytic dan daur lysogenic 1. daur Lytic adalah daur dimana DNA atau RNA virus mereplikasi dirinya didalam sel inang dengan cara mengambil alih sintesa protein ribosom, kemudian setelah jumlah virus mencapai maximal (bisa jutaan kopi) maka sel akan pecah dan virus akan kembali menginfeksi sel lain. 2. Daur lysogenic, yaitu dimana DNA virus akan bergabung dengan DNA sel dan mengalami fase dorman/ tidur, pada fase ini hanya satu DNA virus yang aktif, yaitu DNA yang menjaga kelangsungan fase dormant tadi, bila sel itu berkembang biak/membelah diri, maka DNA virus juga ikut mereplikasi, tetapi bila sewaktu-waktu kondisi memungkinkan, maka DNA virus tadi bisa aktif, meninggalkan fase dormant dan memulai fase replikasi/fase lytic Cara berkembang biak virus
  • 20. Cara penularan virus • Penularan virus dapat terjadi dalam banyak cara. • Penularan melalui cantuman (sambung) terjadi karena virus bersifat sistemik. Sehingga persatuan pembuluh antara batang bawah dan batang atas memberikan kesempatan bagi virus untuk berpindah melalui aliran asimilat yang mengalir dalam pembuluh. • Penularan dengan tali putri (Cuscuta). Beberapa jenis tali putri kususnya C. campestris dan C. subinclosa mampu menularkan virus. Cuscuta adalah tumbuhan parasit yang tidak mimiliki klorofil dengan batang yang memiliki haustoria yang masuk kedalam berkas pembuluh inang. • Penularan melalui alat perkembangbiakan vegetatif seperti umbi lapis, umbi sisik, akar, tunas okulasi, dan kayu berkuncup. Hal ini juga didasari oleh sifat penyakit oleh virus yang sistemik. • Penularan melalui biji dan serbuk sari. Awalnya biji anggap sebagai bagian yang bebas dari virus walaupun tanaman tersebut sakit karena virus. Namun perkembangan teknologi mematahkan hal tersebut. Kelima, penularan melalui serangga dan tungau. Penularan ini dipengaruhi oleh jenis mulut serangga. Pencucuk penghisap lebih efektif dalam menularkan virus. • Penularan melalui organisme tanah seperti nematoda ekoparasit yang hidup bebas. Penularan oleh nematoda hampir memiliki kesamaan dengan penularan melalui serangga. Tahun 1960 penularan oleh jamur diketahui dapat terjadi. Penularan oleh Phycomycetes melalui zoospora. • Penularan mekanik merupakan penularan yang kita pelajari pada praktikum ini. Penularan mekanik merupakan pemindahan virus dari cairan tumbuhan sakit ke tumbuhan seahat.
  • 21. Cara Bertahan Hidup Virus  Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus bersifat parasit obligat, hal tersebut disebabkan karena virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Intinya virus memanfaatkan inangnya untuk bertahan hidup, makan dan bereproduksi.  Sejumlah besar virus dapat juga ditularkan melalui serangga. Virus sering memperbanyak diri di dalam saluran pencernaan serangga (virus persisten). Virus dapat menginfeksi tumbuhan lain setelah terjadi masa inkubasi di dalam serangga. Sementara itu, virus yang tidak persisten dapat ditularkan melalui gigitan serangga secara langsung. Sehingga tanaman sebagai inang berikutnya untuk bertahan hidup