SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 25
Fadli Aditya Akbar
52412629
1IA04
Aceh merupakan propinsi yang paling ujung
letaknya di sebelah utara pulau Sumatra.
Daerah ini dapat dikatakan seluas 55.390
km2. Batas yang paling Utara dari
NegaraIndonesia adalah salah satu pulau,
Pulau We yang termasuk daerah Aceh, yang
terletak di lintang Utara 6o. Daerah yang
luas ini dibagi dalam delapan daerah tingkat
II (Kabupaten) ialah: Aceh Besar, Pidie, Aceh
Utara, Aceh Timur, Aceh Tengah, Aceh
Tenggara, Aceh Barat, dan Aceh Selatan.

Sumber:
http://chairumana.blogspot.com/2012/01/
makalah-kebudayaan-aceh.html
Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki suku dan budaya yang beraneka ragam.
Masing-masing budaya daerah saling mempengaruhi dan dipengaruhi oleh kebudayaan daerah
lain maupun kebudayaan yang berasal dari luar Indonesia. Salah satu kebudayaan tersebut
adalah kebudayaan Aceh. Sejarah dan perkembangan suku bangsa Aceh juga menarik
perhatian para antropolog seperti Snouck Hurgronje. Dilihat dari sisi kebudayaannya, Aceh
memiliki budaya yang unik dan beraneka ragam. Kebudayaan Aceh ini banyak dipengaruhi
oleh budaya-budaya melayu, karena letak Aceh yang strategis karena merupakan jalur
perdagangan maka masuklah kebudayaan Timur Tengah. Beberapa budaya yang ada sekarang
adalah hasil dari akulturasi antara budaya melayu, Timur Tengah dan Aceh sendiri.
Suku bangsa yang mendiami Aceh merupakan keturunan orang-orang melayu dan Timur
Tengah hal ini menyebabkan wajah-wajah orang Aceh berbeda dengan orang Indonesia yang
berada di lain wilayah. Sistem kemasyarakatan suku bangsa Aceh, mata pencaharian sebagian
besar masyarakat Aceh adalah bertani namun tidak sedikit juga yang berdagang. Sistem
kekerabatan masyarakat Aceh mengenal Wali, Karong dan Kaom yang merupakan bagian dari
sistem kekerabatan.
Agama Islam adalah agama yang paling mendominasi di Aceh oleh karena itu Aceh mendapat
julukan ”Serambi Mekah”. Dari struktur masyarakat Aceh dikenal gampong, mukim, nanggroe
dan sebagainya. Tetapi pada saat-saat sekarang ini upacara ceremonial yang besar-besaran
hanya sebagai simbol sehingga inti dari upacara tersebut tidak tercapai. Pergeseran nilai
kebudayaan tersebut terjadi karena penjajahan dan fakttor lainnya.

Sumber: http://andriansaputra.multiply.com/journal/item/21/SEJARAH-KEBUDAYAAN-
ACEH?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem
SUKU


   BAHASA



 SISTEM RELIGI


   STRUKTUR
KEMASYARAKATAN


   KESENIAN



MAKANAN KHAS
Provinsi      Aceh       memiliki         13       suku        asli,      yaitu:
   Aceh, Gayo, Aneuk, Jamee, Singkil, Alas, Tamiang, Kluet, Devayan, Sigulai,Pak
   pak, Haloban, Lekon dan Nias.
Hasil sensus penduduk tahun 2000 menunjukkan hasil sebagai berikut: Aceh
   (50,32%), Jawa (15,87%), Gayo (11,46%), Alas (3,89%), Singkil
   (2,55%), Simeulue (2,47%), Batak (2,26%), Minangkabau (1,09%), Lain-lain
   (10,09%)
Aceh merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki aneka ragam
   budaya yang menarik khususnya dalam bentuk tarian, kerajinan dan perayaan.
   Di Provinsi Aceh terdapat empat suku utama yaitu:                SUKU
      SUKU ACEH           SUKU GAYO            SUKU ALAS
                                                                    TAMIANG


Suku Aceh merupakan kelompok mayoritas yang mendiami kawasan pesisir Aceh.
   Orang Aceh yang mendiami kawasan Aceh Barat dan Aceh Selatan terdapat
   sedikit perbedaan kultural yang nampak nya banyak dipengaruhi oleh gaya
   kebudayaan Minangkabau. Hal ini mungkin karena nenek moyang mereka yang
   pernah bertugas diwilayah itu ketika berada di bawah protektorat kerajaan
   Aceh tempo dulu dan mereka berasimilasi dengan penduduk disana. Suku Gayo
   dan Alas merupakan suku minoritas yang mendiami dataran tinggi di kawasan
   Aceh Tengah dan Aceh Tenggara Kedua suku ini juga bersifat patriakhat dan
   pemeluk agama Islam yang kuat. Setiap suku tersebut memiliki kekhasan
                                                                                   KEMBALI
   tersendiri seperti bahasa, sastra, nyanyian, arian, musik dan adat istiadat.
Suku Aceh adalah nama sebuah suku yang mendiami
ujung utara Sumatra. Mereka beragama Islam.
Bahasa yang dipertuturkan oleh mereka adalah
bahasa Aceh yang masih berkerabat dengan bahasa
Mon Khmer (wilayah Champa). Bahasa Aceh
merupakan bagian dari bahasa Melayu-Polinesia
barat, cabang dari keluarga bahasa Austronesia.
Suku Aceh memiliki sejarah panjang tentang
kegemilangan sebuah kerajaan Islam hingga
perjuangan atas penaklukan kolonial Hindia Belanda.
Banyak dari budaya Aceh yang menyerap budaya
Hindu India, dimana kosakata bahasa Aceh banyak
yang berbahasa Sanskerta. Suku Aceh merupakan
suku di Indonesia yang pertama memeluk agama
Islam dan mendirikan kerajaan Islam. Masyarakat
Aceh mayoritas bekerja sebagai petani, pekerja
tambang, dan nelayan.


Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Aceh
                                                      KEMBALI
SUKU GAYO adalah sebuah suku bangsa yang mendiami dataran tinggi
Gayo. Suku Gayo beragama Islam dan mereka dikenal taat dalam
agamanya. Suku Gayo menggunakan bahasa yang disebut bahasa Gayo.
Masyarakat Gayo hidup dalam komuniti kecil yang disebut kampong.
Setiap kampong dikepalai oleh seorang gecik. Kumpulan beberapa
kampung disebut kemukiman, yang dipimpin oleh mukim. Sistem
pemerintahan tradisional berupa unsur kepemimpinan yang disebut
sarak opat, terdiri dari: Reje, Petue, Imem, Rayat. Pada masa sekarang
beberapa buah kemukiman merupakan bagian dari kecamatan, dengan
unsur-unsur kepemimpinan terdiri atas: gecik, wakil gecik, imem, dan
cerdik pandai yang mewakili rakyat. Sebuah kampong biasanya dihuni
oleh beberapa kelompok klen (belah). Anggota-anggota suatu belah
merasa berasal dari satu nenek moyang, masih saling mengenal, dan
mengembangkan hubungan tetap dalam berbagai upacara adat.
Kelompok kekerabatan terkecil disebut saraine (keluarga inti). Kesatuan
beberapa keluarga inti disebut sara dapur. Pada masa lalu beberapa sara
dapur tinggal bersama dalam sebuah rumah panjang, sehingga disebut
sara umah. Beberapa buah rumah panjang bergabung ke dalam satu
belah (klen). Pada masa sekarang banyak keluarga inti yang mendiami
rumah sendiri. Pada masa lalu orang Gayo terutama mengembangkan
matapencaharian bertani di sawah dan beternak, dengan adat istiadat
matapencaharian yang rumit. Selain itu ada penduduk yang
berkebun, menangkap ikan, dan meramu hasil hutan. Mereka juga
mengembangkan kerajinan membuat keramik, menganyam, dan
menenun. Kini matapencaharian yang dominan adalah
berkebun, terutama tanaman kopi. Kerajinan membuat keramik dan
anyaman pernah terancam punah, namun dengan dijadikannya daerah
ini sebagai salah satu daerah tujuan wisata di Aceh, kerajinan keramik
mulai dikembangkan lagi. Kerajinan lain yang juga banyak mendapat
perhatian adalah kerajinan membuat sulaman kerawang dengan motif
yang khas.
                                                                          KEMBALI
Suku Alas merupakan salah satu suku yang bermukim di
Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Aceh (yang juga lazim
disebut Tanah Alas). Kata "alas" dalam bahasa Alas berarti
"tikar". Hal ini ada kaitannya dengan keadaan daerah itu yang
membentang datar seperti tikar di sela-sela Bukit Barisan.
Daerah Tanah Alas dilalui banyak sungai, salah satu di antaranya
adalah Lawe Alas (Sungai Alas).
Sebagian besar suku Alas tinggal di pedesaan dan hidup dari
pertanian dan peternakan. Tanah Alas merupakan lumbung padi
untuk daerah Aceh. Tapi selain itu mereka juga berkebun
karet, kopi,dan kemiri, serta mencari berbagai hasil
hutan, seperti kayu, rotan, damar dan kemenyan. Sedangkan
binatang yang mereka ternakkan adalah
kuda, kambing, kerbau, dan sapi.
Kampung atau desa orang Alas disebut kute. Suatu kute biasanya
didiami oleh satu atau beberapa klan, yang disebut merge.
Anggota satu merge berasal dari satu nenek moyang yang sama.
Pola hidup kekeluargaan mereka adalah kebersamaan dan
persatuan. Mereka menarik garis keturunan patrilineal, artinya
garis keturunan laki-laki. Mereka juga menganut adat eksogami
merge, artinya jodoh harus dicari di merge lain.
Suku Alas 100% adalah penganut agama Islam. Namun masih ada
juga yang mempercayai praktik perdukunan misalnya dalam
kegiatan pertanian. Mereka melakukan upacara-upacara dengan
latar belakang kepercayaan tertentu agar pertanian mereka
mendatangkan hasil baik atau terhindar dari hama.                  KEMBALI
Penduduk utama kabupaten Aceh Tamiang adalah suku Melayu
atau lebih sering disebut Melayu Tamiang. Mereka mempunyai
kesamaan dialek dan bahasa dengan masyarakat Melayu yang
tinggal di kabupaten Langkat, Sumatera Utara serta berbeda
dengan masyarakat Aceh. Meski demikian mereka telah sekian
abad menjadi bagian dari Aceh. Dari segi kebudayaan, mereka
juga sama dengan masyarakat Melayu pesisir timur Sumatera
lainnya. Suku ini berdiam di bagian tenggara dari Kab. Aceh
Timur dan tersebar dibeberapa kecamatan seperti Kuala
Simpang, Bendahara, Karangbaru, Seuruway, Kejuruanmuda
dan Kec. Tamiang Hulu. Di daerah ini banyak diketemukan
benda-benda prasejarah. Bahasa mereka adalah bahasa
Tamiang. Saat ini suku Tamiang hidup berbaur dengan suku lain
seperti: Aceh, Batak, Jawa, Minangkabau, dan Cina. Mata
pencaharian utama adalah bercocok tanam padi di sawah atau
diladang. Menurut informasi yang ada pada kami belum ada
orang percaya dari suku ini.

Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Tamiang



                                                                KEMBALI
Bahasa yang digunakan orang Aceh         Bahasa Gayo
termasuk    dalam     rumpun    bahasa   Bahasa ini diyakini sebagai suatu
Austronesia yang terdiri dari beberapa   bahasa yang erat kaitannya dengan
dialek, antara lain dialek Pidie, Aceh   bahasa Melayu kuno, meskipun kini
Besar, Meulaboh, serta Matang.           cukup banyak kosakata bahasa Gayo
                                         yang telah bercampur dengan bahasa
                                                                               Bahasa Tamiang
                                         Aceh. Bahasa Gayo merupakan
                                                                               Bahasa Tamiang (dalam bahasa
                                         bahasa ibu bagi masyarakat Aceh
   Bahasa Aceh                                                                 Aceh disebut bahasa Teumieng)
                                         yang mendiami kabupaten Aceh
   Diantara bahasa-bahasa daerah                                               merupakan variant atau dialek
                                         Tengah, sebagian kecil wilayah Aceh
   yang terdapat di provinsi                                                   bahasa Melayu yang digunakan oleh
                                         Tenggara, dan wilayah Lokop di
   NAD, bahasa Aceh merupakan                                                  masyarakat kabupaten Aceh
                                         kabupaten Aceh Timur. Bagi
   bahasa daerah terbesar dan yang                                             Tamiang (dulu wilayah kabupaten
                                         kebanyakan orang di luar masyarakat
   paling banyak penuturnya, yakni                                             Aceh Timur), kecuali di kecamatan
                                         Gayo, bahasa ini mengingatkan
   sekitar 70 % dari total penduduk                                            Manyak Payed (yang merupakan
                                         mereka akan alunan-alunan merdu
   provinsi NAD. Penutur bahasa Aceh                                           wilayah bahasa Aceh) dan kota
                                         dari syair-syair kesenian didong.
   tersebar di wilayah pantai Timur                                            Kuala Simpang (wilayah bahasa
   dan Barat provinsi NAD. Penutur       Bahasa Alas                           campuran, yakni bahasa
   asli bahasa Aceh adalah mereka        Bahasa ini kedengarannya lebih        Indonesia, bahasa Aceh dan bahasa
   yang mendiami kabupaten Aceh          mirip dengan bahasa yang              Tamiang). Hingga kini cita rasa
   Besar, kota Banda Aceh, kabupaten     digunakan oleh masyarakat etnis       Melayu masih terasa sangat kental
   Pidie, kabupaten Aceh                 Karo di Sumatera Utara.               dalam bahasa Tamiang.
   Jeumpa, kabupaten Aceh                Masyarakat yang mendiami
   Utara, kabupaten Aceh                 kabupaten Aceh Tenggara, di
   Timur, kabupaten Aceh Barat dan       sepanjang wilayah kaki gunung
   kota Sabang. Penutur bahasa Aceh      Leuser, dan penduduk di sekitar
   juga terdapat di beberapa wilayah     hulu sungai Singkil di kabupaten
   dalam kabupaten Aceh                  Singkil, merupakan masyarakat
   Selatan, terutama di wilayah Kuala    penutur asli dari bahasa Alas.
   Batee, Blang                          Penduduk kabupaten Aceh
   Pidie, Manggeng, Sawang, Tangan-      Tenggara yang menggunakan
   tangan, Meukek, Trumon dan            bahasa ini adalah mereka yang
   Bakongan. Bahkan di kabupaten                                          Sumber:
                                         berdomisili di lima
   Aceh Tengah, Aceh Tenggara dan        kecamatan, yaitu kecamatan
                                                                          http://hanumskamyta.blogspot.com/2011/
   Simeulue, kita dapati juga            Lawe Sigala-Gala, Lawe           05/kebudayaan-aceh.html
   sebahagian kecil masyarakatnya        Alas, Bambel, Babussalam, dan
Bahasa Aneuk Jamee                             Bahasa Kluet
Bahasa ini sering juga disebut (terutama       Bahasa Kluet merupakan bahasa ibu bagi masyarakat
oleh penutur bahasa Aceh) dengan bahasa        yang mendiami daerah kecamatan Kluet Utara dan
Jamee atau bahasa Baiko. Di Kabupaten          Kluet Selatan di kabupaten Aceh Selatan. Informasi
Aceh Selatan dan Aceh Barat Daya bahasa        tentang bahasa Kluet, terutama kajian-kajian yang
ini merupakan bahasa ibu bagi penduduk         bersifat akademik, masih sangat terbatas. Masyarakat
yang mendiami wilayah-wilayah kantung          Aceh secara luas, terkecuali penutur bahasa Kluet
suku Aneuk Jamee. Di Kabupaten Aceh Barat      sendiri, tidak banyak mengetahui tentang seluk-beluk
Daya bahasa ini terutama dituturkan di         bahasa ini. Barangkali masyarakat penutur bahasa
Susoh, sebagian Blang Pidie dan Manggeng.      Kluet dapat mengambil semangat dari PKA-4 ini
Kabupaten Aceh Selatan merupakan daerah        untuk mulai menuliskan sesuatu dalam bahasa daerah
yang paling banyak dituturkan sebagai lingua   Kluet, sehingga suatu saat nanti masyarakat dapat
franca, antara lain Labuhan                    dengan mudah mendapatkan buku-buku dalam
Haji, Samadua, Tapaktuan, dan Kluet            bahasa Kluet baik dalam bentuk buku pelajaran
Selatan. Di luar wilayah Aceh Selatan dan      bahasa, cerita-cerita pendek, dan bahkan puisi.
Aceh Barat Daya, bahasa ini juga digunakan
oleh kelompok-kelompok kecil masyarakat
                                               Bahasa Singkil
di kabupaten Singkil dan Aceh                  Seperti halnya bahasa Kluet, informasi tentang bahasa Singkil,
Barat, khususnya di kecamatan Meureubo         terutama sekali dalam bentuk penerbitan, masih sangat terbatas.
(Desa Peunaga Rayek, Ranto                     Bahasa ini merupakan bahasa ibu bagi sebagian masyarakat di
Panyang, Meureubo, Pasi Meugat, dan            kabupaten Singkil. Dikatakan sebahagian karena kita dapati ada
Gunong Kleng), serta di kecamatan Johan        sebagian lain masyarakat di kabupaten Singkil yang menggunakan
Pahlawan (khususnya di desa Padang             bahasa Aceh, bahasa Aneuk Jamee, ada yang menggunakan
Seurahet). Bahasa Aneuk Jamee adalah           bahasa Minang, dan ada juga yang menggunakan bahasa Dairi
bahasa yang lahir dari asimilasi bahasa        (atau disebut juga bahasa Pakpak) khususnya di kalangan
sekelompok masyarakat Minang yang datang       pedagang dan pelaku bisnis di wilayah Subulussalam. Selain itu
ke wilayah pantai barat-selatan Aceh           masyarakat Singkil yang mendiami Kepulauan Banyak, mereka
dengan bahasa daerah masyarakat                menggunakan bahasa Haloban. Jadi sekurang-kurangnya ada enam
tempatan, yakni bahasa Aceh. Sebutan           bahasa daerah yang digunakan sebagai bahasa komunisasi sehari-
Aneuk Jamee (yang secara harfiah bermakna      hari diantara sesama anggota masyarakat Singkil selain bahasa
‘anak tamu’, atau ‘bangsa pendatang’) yang     Indonesia. Dari sudut pandang ilmu linguistik, masyarakat Singkil
dinisbahkan pada suku/bahasa ini adalah        adalah satu-satunya kelompok masyarakat di provinsi NAD yang
refleksi dari sikap keterbukaan dan budaya     paling pluralistik dalam hal penggunaan bahasa.
memuliakan tamu masyarakat aceh                                                                          KEMBALI
setempat. Bahasa ini dapat disebut sebagai
variant dari bahasa Minang.
Suku Aceh adalah pemeluk agama islam dan mereka tidak mengenal dewa-dewa. Kepercayaan
agama lainnya hanya berkembang di kalangan para pedagang.Aceh termasuk salah satu daerah
yang paling awal menerima agama Islam. Oleh sebab itu propinsi ini dikenal dengan sebutan
"Serambi Mekah", maksudnya "pintugerbang" yang paling dekat antara Indonesia dengan tempat
dari mana agamatersebut berasal. Meskipun demikian kebudayaan asli suku Aceh tidak hilang
begitusaja, sebaliknya beberapa unsur kebudayaan setempat mendapat pengaruh dan berbaur
dengan kebudayaan Islam. Dengan demikian kebudayaan hasil akulturasitersebut melahirkan corak
kebudayaan Islam-Aceh yang khas.Simbol yang digunakan pada suku aceh adalah rencong, karena
gagangnyayang melelekuk kemudian menebal pada bagian sikunya merupakan huruf
hijaiyah”BA”, gagang tempat genggaman berbentuk huruf hijaiyah ”SIN”, bentuk lancipyang
menurun kebawah pada pangkal besi dekat gagangnya merupakan huruf hijaiyah ”MIM”, lajur besi
dari pangkal gagang hingga dekat ujungnya merupakanhuruf hijaiyah ”LAM”, dan ujung yang
runcing sebelah atas mendatar dan bagian bawah yang sedikit melekuk ke atas merupakan huruf
hijaiyah ”HA”. Dengandemikian rangkaian dari huruf tersebut mewujudkan kalimat ”BISMILLAH”.
Ini berkaitan dengan jiwa kepahlawanan dalam bentuk senjata perang untuk mempertahankan
agama Islam dari penjajahan orang yang anti Islam.Mitos yang terdapat di dalam suku aceh adalah
memelihara burung hantu.Karena orang-orang suku aceh meyakini bahwa jika salah satu diantara
merekamemelihara burung hantu, berarti orang tersebut sedang menyekutukan Allah
SWT.Sebab, suara kukukan burung hantu adalah pertanda untuk memanggil makhluk-makhluk
gaib.Di dalam suku aceh terdapat beberapa ritual agama, yaitu intat bupada saatibu sedang
hamil,peutron aneuk pada saat bayi sudah lahir, dan peusijuek. Masyarakat suku aceh sangat
mempercayai dan meyakini akan ajaran agama Islam. Mereka memegang teguh keyakinan
tersebut. Di samping itu, mereka sangat menghormati dan menghargai para Ulama sebagai pewaris
para Nabi. Sehingga ketundukan ulama melebihi ketundukan pada para raja.


Sumber: http://www.scribd.com/doc/29103190/Paper-Aceh
                                                                                              KEMBALI
Gampong: Kesatuan masyarakat hukum yang merupakan organisasi pemerintahan
terendah langsung di bawah mukim yang menempati wilayah tertentu, dipimpin oleh
Keuchik dan yang berhak menyelenggarakan urusan rumah tangganya sendiri.
Keuchik adalah Kepala Badan Eksekutif Gampong dalam Penyelenggaraan
Pemerintahan Gampong (Qanun, No.5 Tahun 2003)
 Mukim: kesatuan masyarakat hukum dalam Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yang
terdiri atas gabungan beberapa Gampong yang mempunyai batas wilayah tertentu
dan harta kekayaan sendiri, berkedudukan langsung di bawah Camat yang dipimpin
oleh Imeum Mukim. Imeum Mukim adalah Kepala Pemerintahan Mukim (Qanun No.4
Tahun 2003)
Nanggroë merupakan suatu sistem pemerintahan setingkat kabupaten Sagoë yang
dalam bahasa Melayu disebut Sagi, setingkat dengan provinsi




                                                                              KEMBALI
TARIAN DAERAH




PAKAIAN ADAT




 RUMAH ADAT



   SENJATA
 TRADISIONAL    KEMBALI
Seni tari tradisional aceh dapat disajikan sebagai sebuah paket
                    wisata dengan tersedianya tenaga kreatif yang benar-benar
   TARI SAMAN       memahami dan menggemari kesenian Aceh yang ada didamping itu
                    juga didukung oleh pemain-pemain seni tari yang penuh didikasi
                    mau belajar dengan sungguh-sungguh untuk keperluan penyajian
                    paket wisata budaya.

                     Seni budaya yang dimiliki menjadi paket-paket yang sangat menarik
  TARI SEUDATI      karena memperlihatkan ke khasannya tersendiri,proses
                    pengolahannya menuntut kemampuan estetika dan pandangan
                    kedepan yang sesuai dengan landasan ideal masyarakat dan tidak
                    meyimpang dari ciri-ciri kepribadian masyarakat aceh.yang islami
                    dan tidak menyimpan dari spirit keislaman dan ini terlihat jelas
                    dalam berbagai tarian, baik sedati saman,debus,ranup lampuan dan
TARI TAREK PUKAT    taraian tradisional lainnya.




TARI RAPAI GELENG

                                                                  KEMBALI
Tari Saman adalah sebuah tarian suku Gayo (Gayo Lues) yang biasa ditampilkan
untuk merayakan peristiwa-peristiwa penting dalam adat. Syair dalam tarian
Saman mempergunakan bahasa Arab dan bahasa Gayo. Selain itu biasanya tarian
ini juga ditampilkan untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Dalam
beberapa literatur menyebutkan tari Saman di Aceh didirikan dan dikembangkan
oleh Syekh Saman, seorang ulama yang berasal dari Gayo di Aceh Tenggara. Tari
Saman ditetapkan UNESCO sebagai Daftar Representatif Budaya Takbenda
Warisan Manusia dalam Sidang ke-6 Komite Antar-Pemerintah untuk Pelindungan
Warisan Budaya Tak benda UNESCO di Bali, 24 November 2011
Makna dan Fungsi
Tari saman merupakan salah satu media untuk pencapaian pesan (dakwah).
Tarian ini mencerminkan pendidikan, keagamaan, sopan santun, kepahlawanan,
kekompakan dan kebersamaan. Sebelum saman dimulai yaitu sebagai
mukaddimah atau pembukaan, tampil seorang tua cerdik pandai atau pemuka
adat untuk mewakili masyarakat setempat (keketar) atau nasihat-nasihat yang
berguna kepada para pemain dan penonton. Lagu dan syair pengungkapannya
secara bersama dan kontinu, pemainnya terdiri dari pria-pria yang masih muda-
muda dengan memakai pakaian adat. Penyajian tarian tersebut dapat juga
dipentaskan, dipertandingkan antara group tamu dengan grup sepangkalan (dua
grup). Penilaian ditititk beratkan pada kemampuan masing-masing grup dalam
mengikuti gerak, tari dan lagu (syair) yang disajikan oleh pihak lawan.
Penari
Pada umumnya,Tarian saman dimainkan oleh belasan atau puluhan laki-laki,
tetapi jumlahnya harus ganjil.Pendapat Lain mengatakan Tarian ini ditarikan
kurang lebih dari 10 orang,dengan rincian 8 penari dan 2 orang sebagai pemberi
aba-aba sambil bernyanyi.Namun, dalam perkembangan di era modern yang
menghendaki bahwa suatu tarian itu akan semakin semarak apabila ditarikan
oleh penari dengan jumlah yang lebih banyak. Untuk mengatur berbagai
gerakannya ditunjuklah seorang pemimpin yang disebut syeikh. Selain mengatur
gerakan para penari,Syeikh juga bertugas menyanyikan syair-syair lagu saman.
yaitu ganit.
                                                                                 KEMBALI
Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Tari_Saman
Tari Seudati adalah nama tarian yang berasal dari provinsi
Aceh. Seudati berasal dari kata Syahadat, yang berarti
saksi/bersaksi/pengakuan terhadap Tiada Tuhan selain
Allah, dan Nabi Muhammad utusan Allah.
Tarian ini juga termasuk kategori Tribal War Dance atau Tari
Perang, yang mana syairnya selalu membangkitkan
semangat pemuda Aceh untuk bangkit dan melawan
penjajahan. Oleh sebab itu tarian ini sempat dilarang pada
zaman penjajahan Belanda, tetapi sekarang tarian ini
diperbolehkan kembali dan menjadi Kesenian Nasional
Indonesia.
Seni Seudati adalah jenis kesenian yang diciptakan setelah
berdiri masyarakat islam Aceh yang berfungsi sebagai
dakwah dan hiburan. Seudati juga bernama Saman yang
berasal kata dari bahasa Arab yang berarti delapan.
Dinamakan saman karena para pemainnya terdiri dari
delapan orang yaitu Syekh dan para pembantunya
berpakaian seragam, yaitu celana pantalon hitam atau
putih, baju kaos putih berlengan panjang, di kepala para
penari memakai tangkulo

Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Tari_Seudati
http://rapaisamann.blogspot.com/2012/04/macam-                 KEMBALI
macam-tarian-aceh.html
Tari Tarek Pukat berarti sebuah aktivitas laut
yang dilakukan secara bersama-sama atau
bergotong royong dalam melaksanakan suatu
pekerjaan. Tari ini menggambarkan masyarakat
nelayan tradisional dalam mengerjakan usaha
nelayannya. Tari ini juga menceritakan tentang
aktivitas masyarakat pesisir dalam menjalani
keseharian sebagai nelayan dalam usaha mencari
rezeki. Di dalamnya terasa sangat kental dengan
nilai kekompakan, semangat dan kebersamaan.

Sumber: http://house-
ofinspiration.blogspot.com/2011/12/tari-
peyasan-melaot.html


                                                  KEMBALI
Rapa'i adalah salah satu alat tabuh seni dari Aceh. Rapa'i terbagi kepada
beberapa jenis permainan, rapai geleng salah satunya. Rapai Geleng
dikembangkan oleh seorang anonim di Aceh Selatan. Permainan Rapa'i
Geleng juga disertakan gerakan tarian yang melambangkan sikap
keseragaman dalam hal kerjasama, kebersamaan, dan penuh kekompakan
dalam lingkungan masyarakat. Tarian ini mengekspresikan dinamisasi
masyarakat dalam syair (lagu-lagu) yang dinyanyikan, kostum dan gerak
dasar dari unsur tari Meuseukat
Fungsi dari tarian ini adalah syiar agama, menanamkan nilai moral kepada
masyarakat, dan juga menjelaskan tentang bagaimana hidup dalam
masyarakat sosial. Rapa'i geleng pertama kali dikembangkan pada tahun
1965 di Aceh Selatan. Saat itu tarian Rapa'i Geleng dibawakan pada saat
mengisi kekosongan waktu santri yang jenuh usai belajar. Lalu, tarian ini
dijadikan sarana dakwah karena dapat membuat daya tarik penonton yang
sangat banyak.
Jenis tarian ini dimaksudkan untuk laki-laki. Biasanya yang memainkan
tarian ini ada 12 orang laki-laki yang sudah terlatih. Syair yang dibawakan
adalah sosialisasi kepada mayarakat tentang bagaimana hidup
bermasyarakat, beragama dan solidaritas yang dijunjung tinggi.
Pada dasarnya, ritme gerak pada tarian rapai geleng hanya terdiri dalam
empat tingkatan; lambat, cepat, sangat cepat dan diam. Keempat
tingkatan gerak tersebut merupakan miniatur karakteristik masyarakat
yang mendiami posisi paling ujung pulau Sumatera, berisikan pesan-pesan
pola perlawanan terhadap segala bentuk penyerangan pada eksistensi
kehidupan Agama, politik, sosial dan budaya mereka.

Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Tari_Rapa%27i_Geleng
                                                                              KEMBALI
Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam atau yang lebih dikenal dengan
Serambi Mekah mempunyai kekayaan budaya yang banyak dipengaruhi
oleh agama Islam. Provinsi yang pusat pemerintahannya berada di Banda
Aceh ini telah melahirkan beberapa Pahlawan Nasional yang jasa dan
namanya masih terus dikenang hingga saat ini, seperti : Cut Nyak
Dhien, Cik Ditiro, Cut Nyak Meutia, dll. Penting bagi kita untuk
mengetahui beberapa hal yang berhubungan dengan Provisni Nanggroe
Aceh Darussalam ini termasuk baju adat daerahnya. Berikut ini akan
dijelaskan Baju adat daerah Aceh
BAJU ADAT TRADISIONAL PRIA ACEH :
Pria memakai BAJE MEUKASAH atau baju jas leher tertutup. Ada sulaman
keemasan menghiasi krah baju.
Jas ini dilengkapi celana panjang yang disebut CEKAK MUSANG.
Kain sarung (IJA LAMGUGAP) dilipat di pinggang berkesan gagah. Kain
sarung ini terbuat dari sutra yang disongket.
Sebilah rencong atau SIWAH berkepala emas / perak dan berhiaskan
permata diselipkan di ikat pinggang.
Bagian kepala ditutupi kopiah yang populer disebut MAKUTUP.
Tutup kepala ini dililit oleh TANGKULOK atau TOMPOK dari emas.
TANGKULOK ini terbuat dari kain tenunan. TOMPOK ialah hiasan bintang
persegi 8, bertingkat, dan terbuat dari logam mulia
 BAJU ADAT WANITA ACEH :
Wanita mengenakan baju kurung berlengan panjang hingga sepinggul. Krah
bajunya sangat unik menyerupai krah baju khas china.
Celana cekak musang dan sarung (IJA PINGGANG) bercorak yang dilipat
sampai lutut. Corak pada sarung ini bersulam emas.
Perhiasan yang dipakai : kalung disebut KULA. Ada pula hiasan lain seperti
: Gelang tangan, Gelang kaki, Anting, dan ikat pinggang (PENDING)
berwarna emas.
Bagian rembut ditarik ke atas membentuk sanggul kecil dengan hiasan
kecil bercorak bunga                                                         KEMBALI
Sumber: http://carapedia.com/baju_adat_aceh_info247.html
Rumah adat Aceh sangat besar sekali. Rumah ini berbentuk
panggung, artinya rumah adat Aceh tidak berdiri lansung diatas
tanah, tapi diatas tiang-tiang penyangga. Begitu kuatnya rumah adat
Aceh ini bisa mencapai usia 200 tahun lebih.
Rumah Aceh secara garis besar terdiri dari 3 macam yaitu :
                                                                                 KEMBALI
1. Ruang depan yang disebut Seuramo reungeun karena disini             3. Ruang belakang disebut Seuramo likot
terdapat bungeun atau tangga. Ruangan ini tidak berkamar-kamar         lantainya sama tinggi dengan seuramo
dan pintu masuk biasanya terdapat di ujung lantai di sebelah kanan.    rengeun, dan ruangan ini pun tak berbilik.
Tapi ada pula yang membuat pintu menghadap ke halaman, dan             Fungsi ruangan ini sebagian dipergunakan
tangganya di pinggir lantai. Dalam kehidupan sehari-hari ruangan ini   untuk dapur dan tempat makan,dan
berfungsi untuk menerima tamu, tempat tidur-tiduran anak laki-         biasanya terletak di bagian Timur ruangan.
laki/dan tempat anak-anak belajar mengaji. Pada saat-saat tertentu     Selain itu juga dipergunakan untuk
misalnya pada waktu ada upacara perkawinan atau upacara                berbincang-bincang para wanita serta
kenduri, maka ruangan ini dipergunakan untuk makan bersama.            melakukan kegiatan sehari-hari seperti
2. Ruang tengah yang disebut rumah inong, lantainya lebih tinggi dan   menenun, menyulam dan sebagainya.
ruangan ini dianggap suci dan sifatnya sangat pribadi.Di ruangan ini
terdapat dua buah bilik atau kamar tidur yang terletak di kanan kiri   Tiang-tiang penyangga yang menompang
dan biasanya menghadap Utara atau Selatan dengan pintu                 rumah terbaut dari kayu-kayu pilihan yang
menghadap ke belakang. Kamar tersebut disebut rumah inong dan          kuat. Dindingnya terbuat dari papan yang
anjong, di tengahnya terdapat gang yang disebut rambut. Fungsi         keras dan diukirdengan ukiran khas Aceh.
rumah inong adalah untuk tidur kepala keluarga, dan anjong untuk       Atap rumah terbuat dari rumbia. Hampir
tempat tidur anak gadis. Bila anak perempuannya kawin, maka dia        sama dari semua rumah adat, rumah adat
akan menempati rumah inong sedang orang tuanya pindah ke               Aceh ini semua terbuat dari alam, tidak
anjong.Bila anak permpuannya yang kawin dua orang, orang tua akan      menggunakan paku, tapi menggunakan
pindah ke serambi atau seuramo likot, selama belum dapat membuat       pasak dan ikatan rotan.
rumah baru atau menambah/memperlebar rumahnya. Disaat ada
perkawinan, mempelai dipersandingkan di rumah inong, begitu pula
bila ada kematian rumah inong di pergunakan sebagai tempat untuk
memandikan mayat.

Sumber: http://carapedia.com/rumah_adat_aceh_info1847.html
KEMBALI
Rencong adalah senjata tradisional Aceh, bentuknya menyerupai huruf L, dan bila dilihat lebih
dekat bentuknya merupakan kaligrafi tulisan bismillah. Rencong termasuk dalam kategori dagger
atau belati (bukan pisau ataupun pedang).
Selain rencong, bangsa Aceh juga memiliki beberapa senjata khas lainnya, seperti Sikin Panjang,
Perisai Awe, PerisakiTeumaga, siwah, geuliwang dan peudeueng.
Sikin Panyang adalah pedang yang berasal dari Sumatera Indonesia. Sikin Panyang adalah senjata
pertempuran paling populer di yang digunakan penduduk Sumatera bagian Utara. Pada tahun-
tahun awal Perang Aceh melawan Belanda (1873-1900) banyak Sikin Panyang dibuat, terutama
sebelum tahun 1879 ketika belum ada perlucutan senjata penduduk. Penyebaran Sikin Panyang
terbatas di Aceh dan Gayo (dengan nama lain luju naru), tetapi juga di Alas (dengan nama
andar).
Perisai Awe atau Peurise Awe adalah perisai yang berasal dari Aceh Indonesia. Perisai ini adalah
perisai yang digunakan oleh pasukan aceh waktu berperang melawan belanda dalam perang aceh.
Perisai Teumaga atau Peurise Teumaga adalah perisai yang berasal dari aceh Indonesia. Sama
seperti Perisai Awe, Perisai Teumaga adalah perisai yang juga digunakan prajurit aceh saat perang
melawan Belanda dalam perang aceh pada abad ke 19. Perisai ini lebih kuat daripada perisai awe
karena perisai teumaga dibuat dari bahan logam.

Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Aceh#Senjata_tradisional




                           Perisai                       rencong                         Sikin panyang
  Perisai awe
                          teumaga
Keumamah adalah masakan khas Aceh yang dibuat dari bahan baku ikan. Ikan yang
digunakan biasanya adalah ikan tongkol yang dikeringka dengan cara dijemur, lalu
direbus dan kemudian disalai. Ikan kering ini diiris tipis - tipis dan dimasak dengan
kentang dalam kuah kari yang kental. Orang luar Aceh sering menyebutnya ikan kayu.
Bumbu-bumbu lain yang digunakan antara lain asam sunti, salam koja, cabai rawit dan
cabai hijau.
Kuwah Pli'u adalah makanan khas Aceh yang berbahan dasar ampas dari sisa perasan
minyak kelapa tua. Bahan utama makanan ini adalah bungkil kelapa yang diparut yang
bertujuan untuk membuang minyaknya. Setelah itu bahan makanan ini ditambahkan
dengan daun dan buah melinjo serta chu (sejenis siput yang hidup di sungai). Dalam
praktiknya, masyarakat Aceh juga menambahkan sayuran lain untuk masakan ini
seperti kacang panjang, pepaya muda dan nangka muda. Selain itu untuk menguatkan
rasa, Asam sunti (belimbing wuluh yang dikeringkan setelah dikukus bersama garam)
ditambahkan pula sebagai bumbu khasnya.
Mie Aceh adalah masakan mie pedas khas Aceh di Indonesia. Mie kuning tebal dengan
irisan daging sapi, daging kambing atau makanan laut (udang dan cumi) disajikan
dalam sup sejenis kari yang gurih dan pedas. Mie Aceh tersedia dalam dua jenis, Mie
Aceh Goreng (digoreng dan kering) dan Mie Aceh Kuah (sup). Biasanya ditaburi bawang
goreng dan disajikan bersama emping, potongan bawang merah, mentimun, dan jeruk
nipis.
Gulee Itek adalah gulai bebek khas dari Aceh. Gulai ini berbahan dasar bebek kampung
yang diolah sedemikian rupa sehingga empuk dengan racikan bumbu khas aceh yang
rumit dan komplit sehingga menghasilkan cita rasa yang berbeda. Gulai bebek yang
terkenal di kalangan masyarakat aceh adalah gulai bebek buatan daerah Bireuen
karena bumbunya yang sangat kental dihasilkan dari perasan santan kental.
Timphan adalah sejenis penganan kecil yang aslinya berasal dari Aceh. Bahan untuk       KLIK UNTUK
membuat timpan terdiri dari tepung, pisang, dan santan. Pisang yang dipakai adalah
pisang wak. Semua bahan ini kemudian diaduk-aduk sampai kenyal. Lalu dibuat                LIHAT
memanjang dan di dalamnya diisi dengan srikaya atau kelapa parut yang dicampur           GAMBAR
dengan gula. Kemudian adonan ini dibungkus dengan daun pisang dan dikukus (rebus
tanpa direndam air) selama 1 jam.
AYAM TANGKAP    GULEE ITIK




  MIE ACEH     KUWAH PLI’U




                             SELESAI
 KEUMAMAH        TIMPAN
Kebudayaan aceh

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

KEBUDAYAAN SUNDA XI MIA 1 smansapkp
KEBUDAYAAN SUNDA XI MIA 1 smansapkpKEBUDAYAAN SUNDA XI MIA 1 smansapkp
KEBUDAYAAN SUNDA XI MIA 1 smansapkpAllya Q
 
BUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INI
BUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INIBUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INI
BUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INIArmadira Enno
 
Kehidupan manusia masa Pra Aksara
Kehidupan manusia masa Pra AksaraKehidupan manusia masa Pra Aksara
Kehidupan manusia masa Pra AksaraArdhia Pramesti
 
Laporan observasi lab bengkel smk mikael dan smkn 6 yogyakarta
Laporan observasi lab bengkel smk mikael dan smkn 6 yogyakartaLaporan observasi lab bengkel smk mikael dan smkn 6 yogyakarta
Laporan observasi lab bengkel smk mikael dan smkn 6 yogyakartalapalutu
 
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa IndonesiaMAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa IndonesiaShally Rahmawaty
 
LAPORAN KEGIATAN STUDI WISATA KE BALI TAHUN 2016
LAPORAN KEGIATAN STUDI WISATA KE BALI TAHUN 2016LAPORAN KEGIATAN STUDI WISATA KE BALI TAHUN 2016
LAPORAN KEGIATAN STUDI WISATA KE BALI TAHUN 2016Yeni Rahayu
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantarhnr_fisika
 
Laporan presentasi kelompok 4
Laporan presentasi kelompok 4Laporan presentasi kelompok 4
Laporan presentasi kelompok 4natal kristiono
 
peradaban lembah sungai indus
peradaban lembah sungai indusperadaban lembah sungai indus
peradaban lembah sungai indusyenilolita
 
Proposal seni tari
Proposal seni tariProposal seni tari
Proposal seni tariAi Roudatul
 
Sejarah bhinneka tunggal ika
Sejarah bhinneka tunggal ikaSejarah bhinneka tunggal ika
Sejarah bhinneka tunggal ikaKhadirr Khadirr
 
Keanekaragaman Suku di Indonesia - Suku Bali
Keanekaragaman Suku di Indonesia - Suku BaliKeanekaragaman Suku di Indonesia - Suku Bali
Keanekaragaman Suku di Indonesia - Suku BaliAdinda Dismay
 
Bali dan kebudayaannya presentasi 101115
Bali dan kebudayaannya presentasi 101115Bali dan kebudayaannya presentasi 101115
Bali dan kebudayaannya presentasi 101115Kementrian Pendidikan
 
Kliping alat musik tradisional indonesia
Kliping alat musik tradisional indonesiaKliping alat musik tradisional indonesia
Kliping alat musik tradisional indonesiaEvye Zackarias
 

Was ist angesagt? (20)

KEBUDAYAAN SUNDA XI MIA 1 smansapkp
KEBUDAYAAN SUNDA XI MIA 1 smansapkpKEBUDAYAAN SUNDA XI MIA 1 smansapkp
KEBUDAYAAN SUNDA XI MIA 1 smansapkp
 
BUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INI
BUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INIBUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INI
BUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INI
 
Kehidupan manusia masa Pra Aksara
Kehidupan manusia masa Pra AksaraKehidupan manusia masa Pra Aksara
Kehidupan manusia masa Pra Aksara
 
Laporan observasi lab bengkel smk mikael dan smkn 6 yogyakarta
Laporan observasi lab bengkel smk mikael dan smkn 6 yogyakartaLaporan observasi lab bengkel smk mikael dan smkn 6 yogyakarta
Laporan observasi lab bengkel smk mikael dan smkn 6 yogyakarta
 
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa IndonesiaMAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
MAKALAH_Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
 
Peradaban Lembah Sungai Indus
Peradaban Lembah Sungai IndusPeradaban Lembah Sungai Indus
Peradaban Lembah Sungai Indus
 
Kebudayaan Aceh
Kebudayaan AcehKebudayaan Aceh
Kebudayaan Aceh
 
LAPORAN KEGIATAN STUDI WISATA KE BALI TAHUN 2016
LAPORAN KEGIATAN STUDI WISATA KE BALI TAHUN 2016LAPORAN KEGIATAN STUDI WISATA KE BALI TAHUN 2016
LAPORAN KEGIATAN STUDI WISATA KE BALI TAHUN 2016
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
 
Laporan presentasi kelompok 4
Laporan presentasi kelompok 4Laporan presentasi kelompok 4
Laporan presentasi kelompok 4
 
peradaban lembah sungai indus
peradaban lembah sungai indusperadaban lembah sungai indus
peradaban lembah sungai indus
 
Proposal seni tari
Proposal seni tariProposal seni tari
Proposal seni tari
 
Suku Bugis - Makassar
Suku Bugis - MakassarSuku Bugis - Makassar
Suku Bugis - Makassar
 
Ppt jawa timur
Ppt jawa timur Ppt jawa timur
Ppt jawa timur
 
Sejarah bhinneka tunggal ika
Sejarah bhinneka tunggal ikaSejarah bhinneka tunggal ika
Sejarah bhinneka tunggal ika
 
Keanekaragaman Suku di Indonesia - Suku Bali
Keanekaragaman Suku di Indonesia - Suku BaliKeanekaragaman Suku di Indonesia - Suku Bali
Keanekaragaman Suku di Indonesia - Suku Bali
 
Bali dan kebudayaannya presentasi 101115
Bali dan kebudayaannya presentasi 101115Bali dan kebudayaannya presentasi 101115
Bali dan kebudayaannya presentasi 101115
 
Geguritan
GeguritanGeguritan
Geguritan
 
Neolithikum
NeolithikumNeolithikum
Neolithikum
 
Kliping alat musik tradisional indonesia
Kliping alat musik tradisional indonesiaKliping alat musik tradisional indonesia
Kliping alat musik tradisional indonesia
 

Andere mochten auch

Powerpoint rumah tradisional aceh kirim
Powerpoint rumah tradisional aceh   kirimPowerpoint rumah tradisional aceh   kirim
Powerpoint rumah tradisional aceh kirimSyifa Alaina
 
Kerajaan Aceh Darussalam
Kerajaan Aceh DarussalamKerajaan Aceh Darussalam
Kerajaan Aceh DarussalamMira Pribadi
 
Kelompok 2. Kerajaan Aceh Darussalam (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Isla...
Kelompok 2. Kerajaan Aceh Darussalam (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Isla...Kelompok 2. Kerajaan Aceh Darussalam (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Isla...
Kelompok 2. Kerajaan Aceh Darussalam (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Isla...Mulia Fathan
 
TUGAS SISWA : Daerah Wisata -> ACEH
TUGAS SISWA : Daerah Wisata -> ACEHTUGAS SISWA : Daerah Wisata -> ACEH
TUGAS SISWA : Daerah Wisata -> ACEHboyhokage
 
Tradisi dan budaya suku aceh yang berpengaruh terhadap
Tradisi dan budaya suku aceh yang berpengaruh terhadapTradisi dan budaya suku aceh yang berpengaruh terhadap
Tradisi dan budaya suku aceh yang berpengaruh terhadapMawar Adira Lisa
 
Sosiologi(Suku Batak)
Sosiologi(Suku Batak)Sosiologi(Suku Batak)
Sosiologi(Suku Batak)Erma21_
 
Makna Perkawinan Menurut Adat dan Budaya Aceh
Makna Perkawinan Menurut Adat dan Budaya AcehMakna Perkawinan Menurut Adat dan Budaya Aceh
Makna Perkawinan Menurut Adat dan Budaya AcehKeisya Kenshi
 
Presentasi geografi asli
Presentasi geografi asliPresentasi geografi asli
Presentasi geografi asliTian lema
 
Menghasilkan Video P&P Rumah Tradisional Malaysia
Menghasilkan Video P&P Rumah Tradisional MalaysiaMenghasilkan Video P&P Rumah Tradisional Malaysia
Menghasilkan Video P&P Rumah Tradisional Malaysiatenomgroupppgusm
 
Rumah tradisional kudus
Rumah tradisional kudusRumah tradisional kudus
Rumah tradisional kudusalfina noor
 
Building your-personal-brand-ver-0-7
Building your-personal-brand-ver-0-7Building your-personal-brand-ver-0-7
Building your-personal-brand-ver-0-7Aryandra Anantama
 

Andere mochten auch (20)

Powerpoint rumah tradisional aceh kirim
Powerpoint rumah tradisional aceh   kirimPowerpoint rumah tradisional aceh   kirim
Powerpoint rumah tradisional aceh kirim
 
Kerajaan Aceh Darussalam
Kerajaan Aceh DarussalamKerajaan Aceh Darussalam
Kerajaan Aceh Darussalam
 
Kelompok 2. Kerajaan Aceh Darussalam (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Isla...
Kelompok 2. Kerajaan Aceh Darussalam (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Isla...Kelompok 2. Kerajaan Aceh Darussalam (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Isla...
Kelompok 2. Kerajaan Aceh Darussalam (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Isla...
 
TUGAS SISWA : Daerah Wisata -> ACEH
TUGAS SISWA : Daerah Wisata -> ACEHTUGAS SISWA : Daerah Wisata -> ACEH
TUGAS SISWA : Daerah Wisata -> ACEH
 
Tradisi dan budaya suku aceh yang berpengaruh terhadap
Tradisi dan budaya suku aceh yang berpengaruh terhadapTradisi dan budaya suku aceh yang berpengaruh terhadap
Tradisi dan budaya suku aceh yang berpengaruh terhadap
 
Sosiologi(Suku Batak)
Sosiologi(Suku Batak)Sosiologi(Suku Batak)
Sosiologi(Suku Batak)
 
PAKAIAN ADAT (ACEH)
PAKAIAN ADAT (ACEH)PAKAIAN ADAT (ACEH)
PAKAIAN ADAT (ACEH)
 
Kerajaan Aceh
Kerajaan AcehKerajaan Aceh
Kerajaan Aceh
 
Budaya suku batak
Budaya suku batakBudaya suku batak
Budaya suku batak
 
Suku aceh
Suku acehSuku aceh
Suku aceh
 
Makna Perkawinan Menurut Adat dan Budaya Aceh
Makna Perkawinan Menurut Adat dan Budaya AcehMakna Perkawinan Menurut Adat dan Budaya Aceh
Makna Perkawinan Menurut Adat dan Budaya Aceh
 
3D2N ACEH - SABANG TOUR PACKAGE
3D2N ACEH - SABANG TOUR PACKAGE3D2N ACEH - SABANG TOUR PACKAGE
3D2N ACEH - SABANG TOUR PACKAGE
 
Presentasi geografi asli
Presentasi geografi asliPresentasi geografi asli
Presentasi geografi asli
 
Menghasilkan Video P&P Rumah Tradisional Malaysia
Menghasilkan Video P&P Rumah Tradisional MalaysiaMenghasilkan Video P&P Rumah Tradisional Malaysia
Menghasilkan Video P&P Rumah Tradisional Malaysia
 
Public speaking
Public speakingPublic speaking
Public speaking
 
Leader types
Leader typesLeader types
Leader types
 
Leadership
LeadershipLeadership
Leadership
 
Rumah tradisional kudus
Rumah tradisional kudusRumah tradisional kudus
Rumah tradisional kudus
 
2. personal-branding-ppt nb
2. personal-branding-ppt nb2. personal-branding-ppt nb
2. personal-branding-ppt nb
 
Building your-personal-brand-ver-0-7
Building your-personal-brand-ver-0-7Building your-personal-brand-ver-0-7
Building your-personal-brand-ver-0-7
 

Ähnlich wie Kebudayaan aceh

Kebudayaan Bali dan Nusa Tenggara
Kebudayaan Bali dan Nusa TenggaraKebudayaan Bali dan Nusa Tenggara
Kebudayaan Bali dan Nusa Tenggarawahyu candika
 
Adat pantang (Karya:MAKARINA)
Adat pantang (Karya:MAKARINA)Adat pantang (Karya:MAKARINA)
Adat pantang (Karya:MAKARINA)Makarina
 
Kelompok papua barat .
Kelompok papua barat .Kelompok papua barat .
Kelompok papua barat .Ellia Kristina
 
Keanekaragaman kebudayaan dan masyarakat
Keanekaragaman kebudayaan dan masyarakatKeanekaragaman kebudayaan dan masyarakat
Keanekaragaman kebudayaan dan masyarakatMuchlis Soleiman
 
Buku areal konflik Riau
Buku areal konflik RiauBuku areal konflik Riau
Buku areal konflik RiauSelvia Sari
 
Dokumentasi etnobotani linguistik-tumbuhan_sagu_la
Dokumentasi etnobotani linguistik-tumbuhan_sagu_laDokumentasi etnobotani linguistik-tumbuhan_sagu_la
Dokumentasi etnobotani linguistik-tumbuhan_sagu_laraka42
 
PPKn SMK FASE E KEBERAGAMAN.pptx
PPKn SMK FASE E KEBERAGAMAN.pptxPPKn SMK FASE E KEBERAGAMAN.pptx
PPKn SMK FASE E KEBERAGAMAN.pptxKomingBlank
 
Materi SI Kelas X - Kedatangan Deutro
Materi SI Kelas X - Kedatangan DeutroMateri SI Kelas X - Kedatangan Deutro
Materi SI Kelas X - Kedatangan DeutroClararia D'nn
 
2020407007-Suku-Dayak.pptx
2020407007-Suku-Dayak.pptx2020407007-Suku-Dayak.pptx
2020407007-Suku-Dayak.pptxDodiSyahbana
 
328920698-Suku-Dayak.pptx
328920698-Suku-Dayak.pptx328920698-Suku-Dayak.pptx
328920698-Suku-Dayak.pptxDodiSyahbana
 
Seni Budaya Kelas XI SMA - Tari-Tarian Khas Aceh
Seni Budaya Kelas XI SMA - Tari-Tarian Khas AcehSeni Budaya Kelas XI SMA - Tari-Tarian Khas Aceh
Seni Budaya Kelas XI SMA - Tari-Tarian Khas AcehWa Ode Aisyah Aisyah
 

Ähnlich wie Kebudayaan aceh (20)

ACEH fix.pptx
ACEH fix.pptxACEH fix.pptx
ACEH fix.pptx
 
Kebudayaan Aceh
Kebudayaan Aceh Kebudayaan Aceh
Kebudayaan Aceh
 
Kebudayaan Aceh II
Kebudayaan Aceh IIKebudayaan Aceh II
Kebudayaan Aceh II
 
Aceh
AcehAceh
Aceh
 
Kebudayaan Bali dan Nusa Tenggara
Kebudayaan Bali dan Nusa TenggaraKebudayaan Bali dan Nusa Tenggara
Kebudayaan Bali dan Nusa Tenggara
 
Adat pantang (Karya:MAKARINA)
Adat pantang (Karya:MAKARINA)Adat pantang (Karya:MAKARINA)
Adat pantang (Karya:MAKARINA)
 
Kelompok papua barat .
Kelompok papua barat .Kelompok papua barat .
Kelompok papua barat .
 
Keanekaragaman kebudayaan dan masyarakat
Keanekaragaman kebudayaan dan masyarakatKeanekaragaman kebudayaan dan masyarakat
Keanekaragaman kebudayaan dan masyarakat
 
Buku areal konflik Riau
Buku areal konflik RiauBuku areal konflik Riau
Buku areal konflik Riau
 
Dokumentasi etnobotani linguistik-tumbuhan_sagu_la
Dokumentasi etnobotani linguistik-tumbuhan_sagu_laDokumentasi etnobotani linguistik-tumbuhan_sagu_la
Dokumentasi etnobotani linguistik-tumbuhan_sagu_la
 
Suku melayu
Suku melayuSuku melayu
Suku melayu
 
PPKn SMK FASE E KEBERAGAMAN.pptx
PPKn SMK FASE E KEBERAGAMAN.pptxPPKn SMK FASE E KEBERAGAMAN.pptx
PPKn SMK FASE E KEBERAGAMAN.pptx
 
Makalah sosiologi "KEBUDAYAAN NUSA TENGGARA"
Makalah sosiologi "KEBUDAYAAN NUSA TENGGARA"Makalah sosiologi "KEBUDAYAAN NUSA TENGGARA"
Makalah sosiologi "KEBUDAYAAN NUSA TENGGARA"
 
Bmz 1
Bmz 1Bmz 1
Bmz 1
 
Materi SI Kelas X - Kedatangan Deutro
Materi SI Kelas X - Kedatangan DeutroMateri SI Kelas X - Kedatangan Deutro
Materi SI Kelas X - Kedatangan Deutro
 
2020407007-Suku-Dayak.pptx
2020407007-Suku-Dayak.pptx2020407007-Suku-Dayak.pptx
2020407007-Suku-Dayak.pptx
 
328920698-Suku-Dayak.pptx
328920698-Suku-Dayak.pptx328920698-Suku-Dayak.pptx
328920698-Suku-Dayak.pptx
 
Seni Budaya Kelas XI SMA - Tari-Tarian Khas Aceh
Seni Budaya Kelas XI SMA - Tari-Tarian Khas AcehSeni Budaya Kelas XI SMA - Tari-Tarian Khas Aceh
Seni Budaya Kelas XI SMA - Tari-Tarian Khas Aceh
 
Asal usul bm
Asal usul bmAsal usul bm
Asal usul bm
 
kailli culturs
kailli culturskailli culturs
kailli culturs
 

Kebudayaan aceh

  • 2. Aceh merupakan propinsi yang paling ujung letaknya di sebelah utara pulau Sumatra. Daerah ini dapat dikatakan seluas 55.390 km2. Batas yang paling Utara dari NegaraIndonesia adalah salah satu pulau, Pulau We yang termasuk daerah Aceh, yang terletak di lintang Utara 6o. Daerah yang luas ini dibagi dalam delapan daerah tingkat II (Kabupaten) ialah: Aceh Besar, Pidie, Aceh Utara, Aceh Timur, Aceh Tengah, Aceh Tenggara, Aceh Barat, dan Aceh Selatan. Sumber: http://chairumana.blogspot.com/2012/01/ makalah-kebudayaan-aceh.html
  • 3. Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki suku dan budaya yang beraneka ragam. Masing-masing budaya daerah saling mempengaruhi dan dipengaruhi oleh kebudayaan daerah lain maupun kebudayaan yang berasal dari luar Indonesia. Salah satu kebudayaan tersebut adalah kebudayaan Aceh. Sejarah dan perkembangan suku bangsa Aceh juga menarik perhatian para antropolog seperti Snouck Hurgronje. Dilihat dari sisi kebudayaannya, Aceh memiliki budaya yang unik dan beraneka ragam. Kebudayaan Aceh ini banyak dipengaruhi oleh budaya-budaya melayu, karena letak Aceh yang strategis karena merupakan jalur perdagangan maka masuklah kebudayaan Timur Tengah. Beberapa budaya yang ada sekarang adalah hasil dari akulturasi antara budaya melayu, Timur Tengah dan Aceh sendiri. Suku bangsa yang mendiami Aceh merupakan keturunan orang-orang melayu dan Timur Tengah hal ini menyebabkan wajah-wajah orang Aceh berbeda dengan orang Indonesia yang berada di lain wilayah. Sistem kemasyarakatan suku bangsa Aceh, mata pencaharian sebagian besar masyarakat Aceh adalah bertani namun tidak sedikit juga yang berdagang. Sistem kekerabatan masyarakat Aceh mengenal Wali, Karong dan Kaom yang merupakan bagian dari sistem kekerabatan. Agama Islam adalah agama yang paling mendominasi di Aceh oleh karena itu Aceh mendapat julukan ”Serambi Mekah”. Dari struktur masyarakat Aceh dikenal gampong, mukim, nanggroe dan sebagainya. Tetapi pada saat-saat sekarang ini upacara ceremonial yang besar-besaran hanya sebagai simbol sehingga inti dari upacara tersebut tidak tercapai. Pergeseran nilai kebudayaan tersebut terjadi karena penjajahan dan fakttor lainnya. Sumber: http://andriansaputra.multiply.com/journal/item/21/SEJARAH-KEBUDAYAAN- ACEH?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem
  • 4. SUKU BAHASA SISTEM RELIGI STRUKTUR KEMASYARAKATAN KESENIAN MAKANAN KHAS
  • 5. Provinsi Aceh memiliki 13 suku asli, yaitu: Aceh, Gayo, Aneuk, Jamee, Singkil, Alas, Tamiang, Kluet, Devayan, Sigulai,Pak pak, Haloban, Lekon dan Nias. Hasil sensus penduduk tahun 2000 menunjukkan hasil sebagai berikut: Aceh (50,32%), Jawa (15,87%), Gayo (11,46%), Alas (3,89%), Singkil (2,55%), Simeulue (2,47%), Batak (2,26%), Minangkabau (1,09%), Lain-lain (10,09%) Aceh merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki aneka ragam budaya yang menarik khususnya dalam bentuk tarian, kerajinan dan perayaan. Di Provinsi Aceh terdapat empat suku utama yaitu: SUKU SUKU ACEH SUKU GAYO SUKU ALAS TAMIANG Suku Aceh merupakan kelompok mayoritas yang mendiami kawasan pesisir Aceh. Orang Aceh yang mendiami kawasan Aceh Barat dan Aceh Selatan terdapat sedikit perbedaan kultural yang nampak nya banyak dipengaruhi oleh gaya kebudayaan Minangkabau. Hal ini mungkin karena nenek moyang mereka yang pernah bertugas diwilayah itu ketika berada di bawah protektorat kerajaan Aceh tempo dulu dan mereka berasimilasi dengan penduduk disana. Suku Gayo dan Alas merupakan suku minoritas yang mendiami dataran tinggi di kawasan Aceh Tengah dan Aceh Tenggara Kedua suku ini juga bersifat patriakhat dan pemeluk agama Islam yang kuat. Setiap suku tersebut memiliki kekhasan KEMBALI tersendiri seperti bahasa, sastra, nyanyian, arian, musik dan adat istiadat.
  • 6. Suku Aceh adalah nama sebuah suku yang mendiami ujung utara Sumatra. Mereka beragama Islam. Bahasa yang dipertuturkan oleh mereka adalah bahasa Aceh yang masih berkerabat dengan bahasa Mon Khmer (wilayah Champa). Bahasa Aceh merupakan bagian dari bahasa Melayu-Polinesia barat, cabang dari keluarga bahasa Austronesia. Suku Aceh memiliki sejarah panjang tentang kegemilangan sebuah kerajaan Islam hingga perjuangan atas penaklukan kolonial Hindia Belanda. Banyak dari budaya Aceh yang menyerap budaya Hindu India, dimana kosakata bahasa Aceh banyak yang berbahasa Sanskerta. Suku Aceh merupakan suku di Indonesia yang pertama memeluk agama Islam dan mendirikan kerajaan Islam. Masyarakat Aceh mayoritas bekerja sebagai petani, pekerja tambang, dan nelayan. Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Aceh KEMBALI
  • 7. SUKU GAYO adalah sebuah suku bangsa yang mendiami dataran tinggi Gayo. Suku Gayo beragama Islam dan mereka dikenal taat dalam agamanya. Suku Gayo menggunakan bahasa yang disebut bahasa Gayo. Masyarakat Gayo hidup dalam komuniti kecil yang disebut kampong. Setiap kampong dikepalai oleh seorang gecik. Kumpulan beberapa kampung disebut kemukiman, yang dipimpin oleh mukim. Sistem pemerintahan tradisional berupa unsur kepemimpinan yang disebut sarak opat, terdiri dari: Reje, Petue, Imem, Rayat. Pada masa sekarang beberapa buah kemukiman merupakan bagian dari kecamatan, dengan unsur-unsur kepemimpinan terdiri atas: gecik, wakil gecik, imem, dan cerdik pandai yang mewakili rakyat. Sebuah kampong biasanya dihuni oleh beberapa kelompok klen (belah). Anggota-anggota suatu belah merasa berasal dari satu nenek moyang, masih saling mengenal, dan mengembangkan hubungan tetap dalam berbagai upacara adat. Kelompok kekerabatan terkecil disebut saraine (keluarga inti). Kesatuan beberapa keluarga inti disebut sara dapur. Pada masa lalu beberapa sara dapur tinggal bersama dalam sebuah rumah panjang, sehingga disebut sara umah. Beberapa buah rumah panjang bergabung ke dalam satu belah (klen). Pada masa sekarang banyak keluarga inti yang mendiami rumah sendiri. Pada masa lalu orang Gayo terutama mengembangkan matapencaharian bertani di sawah dan beternak, dengan adat istiadat matapencaharian yang rumit. Selain itu ada penduduk yang berkebun, menangkap ikan, dan meramu hasil hutan. Mereka juga mengembangkan kerajinan membuat keramik, menganyam, dan menenun. Kini matapencaharian yang dominan adalah berkebun, terutama tanaman kopi. Kerajinan membuat keramik dan anyaman pernah terancam punah, namun dengan dijadikannya daerah ini sebagai salah satu daerah tujuan wisata di Aceh, kerajinan keramik mulai dikembangkan lagi. Kerajinan lain yang juga banyak mendapat perhatian adalah kerajinan membuat sulaman kerawang dengan motif yang khas. KEMBALI
  • 8. Suku Alas merupakan salah satu suku yang bermukim di Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Aceh (yang juga lazim disebut Tanah Alas). Kata "alas" dalam bahasa Alas berarti "tikar". Hal ini ada kaitannya dengan keadaan daerah itu yang membentang datar seperti tikar di sela-sela Bukit Barisan. Daerah Tanah Alas dilalui banyak sungai, salah satu di antaranya adalah Lawe Alas (Sungai Alas). Sebagian besar suku Alas tinggal di pedesaan dan hidup dari pertanian dan peternakan. Tanah Alas merupakan lumbung padi untuk daerah Aceh. Tapi selain itu mereka juga berkebun karet, kopi,dan kemiri, serta mencari berbagai hasil hutan, seperti kayu, rotan, damar dan kemenyan. Sedangkan binatang yang mereka ternakkan adalah kuda, kambing, kerbau, dan sapi. Kampung atau desa orang Alas disebut kute. Suatu kute biasanya didiami oleh satu atau beberapa klan, yang disebut merge. Anggota satu merge berasal dari satu nenek moyang yang sama. Pola hidup kekeluargaan mereka adalah kebersamaan dan persatuan. Mereka menarik garis keturunan patrilineal, artinya garis keturunan laki-laki. Mereka juga menganut adat eksogami merge, artinya jodoh harus dicari di merge lain. Suku Alas 100% adalah penganut agama Islam. Namun masih ada juga yang mempercayai praktik perdukunan misalnya dalam kegiatan pertanian. Mereka melakukan upacara-upacara dengan latar belakang kepercayaan tertentu agar pertanian mereka mendatangkan hasil baik atau terhindar dari hama. KEMBALI
  • 9. Penduduk utama kabupaten Aceh Tamiang adalah suku Melayu atau lebih sering disebut Melayu Tamiang. Mereka mempunyai kesamaan dialek dan bahasa dengan masyarakat Melayu yang tinggal di kabupaten Langkat, Sumatera Utara serta berbeda dengan masyarakat Aceh. Meski demikian mereka telah sekian abad menjadi bagian dari Aceh. Dari segi kebudayaan, mereka juga sama dengan masyarakat Melayu pesisir timur Sumatera lainnya. Suku ini berdiam di bagian tenggara dari Kab. Aceh Timur dan tersebar dibeberapa kecamatan seperti Kuala Simpang, Bendahara, Karangbaru, Seuruway, Kejuruanmuda dan Kec. Tamiang Hulu. Di daerah ini banyak diketemukan benda-benda prasejarah. Bahasa mereka adalah bahasa Tamiang. Saat ini suku Tamiang hidup berbaur dengan suku lain seperti: Aceh, Batak, Jawa, Minangkabau, dan Cina. Mata pencaharian utama adalah bercocok tanam padi di sawah atau diladang. Menurut informasi yang ada pada kami belum ada orang percaya dari suku ini. Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Tamiang KEMBALI
  • 10. Bahasa yang digunakan orang Aceh Bahasa Gayo termasuk dalam rumpun bahasa Bahasa ini diyakini sebagai suatu Austronesia yang terdiri dari beberapa bahasa yang erat kaitannya dengan dialek, antara lain dialek Pidie, Aceh bahasa Melayu kuno, meskipun kini Besar, Meulaboh, serta Matang. cukup banyak kosakata bahasa Gayo yang telah bercampur dengan bahasa Bahasa Tamiang Aceh. Bahasa Gayo merupakan Bahasa Tamiang (dalam bahasa bahasa ibu bagi masyarakat Aceh Bahasa Aceh Aceh disebut bahasa Teumieng) yang mendiami kabupaten Aceh Diantara bahasa-bahasa daerah merupakan variant atau dialek Tengah, sebagian kecil wilayah Aceh yang terdapat di provinsi bahasa Melayu yang digunakan oleh Tenggara, dan wilayah Lokop di NAD, bahasa Aceh merupakan masyarakat kabupaten Aceh kabupaten Aceh Timur. Bagi bahasa daerah terbesar dan yang Tamiang (dulu wilayah kabupaten kebanyakan orang di luar masyarakat paling banyak penuturnya, yakni Aceh Timur), kecuali di kecamatan Gayo, bahasa ini mengingatkan sekitar 70 % dari total penduduk Manyak Payed (yang merupakan mereka akan alunan-alunan merdu provinsi NAD. Penutur bahasa Aceh wilayah bahasa Aceh) dan kota dari syair-syair kesenian didong. tersebar di wilayah pantai Timur Kuala Simpang (wilayah bahasa dan Barat provinsi NAD. Penutur Bahasa Alas campuran, yakni bahasa asli bahasa Aceh adalah mereka Bahasa ini kedengarannya lebih Indonesia, bahasa Aceh dan bahasa yang mendiami kabupaten Aceh mirip dengan bahasa yang Tamiang). Hingga kini cita rasa Besar, kota Banda Aceh, kabupaten digunakan oleh masyarakat etnis Melayu masih terasa sangat kental Pidie, kabupaten Aceh Karo di Sumatera Utara. dalam bahasa Tamiang. Jeumpa, kabupaten Aceh Masyarakat yang mendiami Utara, kabupaten Aceh kabupaten Aceh Tenggara, di Timur, kabupaten Aceh Barat dan sepanjang wilayah kaki gunung kota Sabang. Penutur bahasa Aceh Leuser, dan penduduk di sekitar juga terdapat di beberapa wilayah hulu sungai Singkil di kabupaten dalam kabupaten Aceh Singkil, merupakan masyarakat Selatan, terutama di wilayah Kuala penutur asli dari bahasa Alas. Batee, Blang Penduduk kabupaten Aceh Pidie, Manggeng, Sawang, Tangan- Tenggara yang menggunakan tangan, Meukek, Trumon dan bahasa ini adalah mereka yang Bakongan. Bahkan di kabupaten Sumber: berdomisili di lima Aceh Tengah, Aceh Tenggara dan kecamatan, yaitu kecamatan http://hanumskamyta.blogspot.com/2011/ Simeulue, kita dapati juga Lawe Sigala-Gala, Lawe 05/kebudayaan-aceh.html sebahagian kecil masyarakatnya Alas, Bambel, Babussalam, dan
  • 11. Bahasa Aneuk Jamee Bahasa Kluet Bahasa ini sering juga disebut (terutama Bahasa Kluet merupakan bahasa ibu bagi masyarakat oleh penutur bahasa Aceh) dengan bahasa yang mendiami daerah kecamatan Kluet Utara dan Jamee atau bahasa Baiko. Di Kabupaten Kluet Selatan di kabupaten Aceh Selatan. Informasi Aceh Selatan dan Aceh Barat Daya bahasa tentang bahasa Kluet, terutama kajian-kajian yang ini merupakan bahasa ibu bagi penduduk bersifat akademik, masih sangat terbatas. Masyarakat yang mendiami wilayah-wilayah kantung Aceh secara luas, terkecuali penutur bahasa Kluet suku Aneuk Jamee. Di Kabupaten Aceh Barat sendiri, tidak banyak mengetahui tentang seluk-beluk Daya bahasa ini terutama dituturkan di bahasa ini. Barangkali masyarakat penutur bahasa Susoh, sebagian Blang Pidie dan Manggeng. Kluet dapat mengambil semangat dari PKA-4 ini Kabupaten Aceh Selatan merupakan daerah untuk mulai menuliskan sesuatu dalam bahasa daerah yang paling banyak dituturkan sebagai lingua Kluet, sehingga suatu saat nanti masyarakat dapat franca, antara lain Labuhan dengan mudah mendapatkan buku-buku dalam Haji, Samadua, Tapaktuan, dan Kluet bahasa Kluet baik dalam bentuk buku pelajaran Selatan. Di luar wilayah Aceh Selatan dan bahasa, cerita-cerita pendek, dan bahkan puisi. Aceh Barat Daya, bahasa ini juga digunakan oleh kelompok-kelompok kecil masyarakat Bahasa Singkil di kabupaten Singkil dan Aceh Seperti halnya bahasa Kluet, informasi tentang bahasa Singkil, Barat, khususnya di kecamatan Meureubo terutama sekali dalam bentuk penerbitan, masih sangat terbatas. (Desa Peunaga Rayek, Ranto Bahasa ini merupakan bahasa ibu bagi sebagian masyarakat di Panyang, Meureubo, Pasi Meugat, dan kabupaten Singkil. Dikatakan sebahagian karena kita dapati ada Gunong Kleng), serta di kecamatan Johan sebagian lain masyarakat di kabupaten Singkil yang menggunakan Pahlawan (khususnya di desa Padang bahasa Aceh, bahasa Aneuk Jamee, ada yang menggunakan Seurahet). Bahasa Aneuk Jamee adalah bahasa Minang, dan ada juga yang menggunakan bahasa Dairi bahasa yang lahir dari asimilasi bahasa (atau disebut juga bahasa Pakpak) khususnya di kalangan sekelompok masyarakat Minang yang datang pedagang dan pelaku bisnis di wilayah Subulussalam. Selain itu ke wilayah pantai barat-selatan Aceh masyarakat Singkil yang mendiami Kepulauan Banyak, mereka dengan bahasa daerah masyarakat menggunakan bahasa Haloban. Jadi sekurang-kurangnya ada enam tempatan, yakni bahasa Aceh. Sebutan bahasa daerah yang digunakan sebagai bahasa komunisasi sehari- Aneuk Jamee (yang secara harfiah bermakna hari diantara sesama anggota masyarakat Singkil selain bahasa ‘anak tamu’, atau ‘bangsa pendatang’) yang Indonesia. Dari sudut pandang ilmu linguistik, masyarakat Singkil dinisbahkan pada suku/bahasa ini adalah adalah satu-satunya kelompok masyarakat di provinsi NAD yang refleksi dari sikap keterbukaan dan budaya paling pluralistik dalam hal penggunaan bahasa. memuliakan tamu masyarakat aceh KEMBALI setempat. Bahasa ini dapat disebut sebagai variant dari bahasa Minang.
  • 12. Suku Aceh adalah pemeluk agama islam dan mereka tidak mengenal dewa-dewa. Kepercayaan agama lainnya hanya berkembang di kalangan para pedagang.Aceh termasuk salah satu daerah yang paling awal menerima agama Islam. Oleh sebab itu propinsi ini dikenal dengan sebutan "Serambi Mekah", maksudnya "pintugerbang" yang paling dekat antara Indonesia dengan tempat dari mana agamatersebut berasal. Meskipun demikian kebudayaan asli suku Aceh tidak hilang begitusaja, sebaliknya beberapa unsur kebudayaan setempat mendapat pengaruh dan berbaur dengan kebudayaan Islam. Dengan demikian kebudayaan hasil akulturasitersebut melahirkan corak kebudayaan Islam-Aceh yang khas.Simbol yang digunakan pada suku aceh adalah rencong, karena gagangnyayang melelekuk kemudian menebal pada bagian sikunya merupakan huruf hijaiyah”BA”, gagang tempat genggaman berbentuk huruf hijaiyah ”SIN”, bentuk lancipyang menurun kebawah pada pangkal besi dekat gagangnya merupakan huruf hijaiyah ”MIM”, lajur besi dari pangkal gagang hingga dekat ujungnya merupakanhuruf hijaiyah ”LAM”, dan ujung yang runcing sebelah atas mendatar dan bagian bawah yang sedikit melekuk ke atas merupakan huruf hijaiyah ”HA”. Dengandemikian rangkaian dari huruf tersebut mewujudkan kalimat ”BISMILLAH”. Ini berkaitan dengan jiwa kepahlawanan dalam bentuk senjata perang untuk mempertahankan agama Islam dari penjajahan orang yang anti Islam.Mitos yang terdapat di dalam suku aceh adalah memelihara burung hantu.Karena orang-orang suku aceh meyakini bahwa jika salah satu diantara merekamemelihara burung hantu, berarti orang tersebut sedang menyekutukan Allah SWT.Sebab, suara kukukan burung hantu adalah pertanda untuk memanggil makhluk-makhluk gaib.Di dalam suku aceh terdapat beberapa ritual agama, yaitu intat bupada saatibu sedang hamil,peutron aneuk pada saat bayi sudah lahir, dan peusijuek. Masyarakat suku aceh sangat mempercayai dan meyakini akan ajaran agama Islam. Mereka memegang teguh keyakinan tersebut. Di samping itu, mereka sangat menghormati dan menghargai para Ulama sebagai pewaris para Nabi. Sehingga ketundukan ulama melebihi ketundukan pada para raja. Sumber: http://www.scribd.com/doc/29103190/Paper-Aceh KEMBALI
  • 13. Gampong: Kesatuan masyarakat hukum yang merupakan organisasi pemerintahan terendah langsung di bawah mukim yang menempati wilayah tertentu, dipimpin oleh Keuchik dan yang berhak menyelenggarakan urusan rumah tangganya sendiri. Keuchik adalah Kepala Badan Eksekutif Gampong dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Gampong (Qanun, No.5 Tahun 2003) Mukim: kesatuan masyarakat hukum dalam Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yang terdiri atas gabungan beberapa Gampong yang mempunyai batas wilayah tertentu dan harta kekayaan sendiri, berkedudukan langsung di bawah Camat yang dipimpin oleh Imeum Mukim. Imeum Mukim adalah Kepala Pemerintahan Mukim (Qanun No.4 Tahun 2003) Nanggroë merupakan suatu sistem pemerintahan setingkat kabupaten Sagoë yang dalam bahasa Melayu disebut Sagi, setingkat dengan provinsi KEMBALI
  • 14. TARIAN DAERAH PAKAIAN ADAT RUMAH ADAT SENJATA TRADISIONAL KEMBALI
  • 15. Seni tari tradisional aceh dapat disajikan sebagai sebuah paket wisata dengan tersedianya tenaga kreatif yang benar-benar TARI SAMAN memahami dan menggemari kesenian Aceh yang ada didamping itu juga didukung oleh pemain-pemain seni tari yang penuh didikasi mau belajar dengan sungguh-sungguh untuk keperluan penyajian paket wisata budaya. Seni budaya yang dimiliki menjadi paket-paket yang sangat menarik TARI SEUDATI karena memperlihatkan ke khasannya tersendiri,proses pengolahannya menuntut kemampuan estetika dan pandangan kedepan yang sesuai dengan landasan ideal masyarakat dan tidak meyimpang dari ciri-ciri kepribadian masyarakat aceh.yang islami dan tidak menyimpan dari spirit keislaman dan ini terlihat jelas dalam berbagai tarian, baik sedati saman,debus,ranup lampuan dan TARI TAREK PUKAT taraian tradisional lainnya. TARI RAPAI GELENG KEMBALI
  • 16. Tari Saman adalah sebuah tarian suku Gayo (Gayo Lues) yang biasa ditampilkan untuk merayakan peristiwa-peristiwa penting dalam adat. Syair dalam tarian Saman mempergunakan bahasa Arab dan bahasa Gayo. Selain itu biasanya tarian ini juga ditampilkan untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Dalam beberapa literatur menyebutkan tari Saman di Aceh didirikan dan dikembangkan oleh Syekh Saman, seorang ulama yang berasal dari Gayo di Aceh Tenggara. Tari Saman ditetapkan UNESCO sebagai Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia dalam Sidang ke-6 Komite Antar-Pemerintah untuk Pelindungan Warisan Budaya Tak benda UNESCO di Bali, 24 November 2011 Makna dan Fungsi Tari saman merupakan salah satu media untuk pencapaian pesan (dakwah). Tarian ini mencerminkan pendidikan, keagamaan, sopan santun, kepahlawanan, kekompakan dan kebersamaan. Sebelum saman dimulai yaitu sebagai mukaddimah atau pembukaan, tampil seorang tua cerdik pandai atau pemuka adat untuk mewakili masyarakat setempat (keketar) atau nasihat-nasihat yang berguna kepada para pemain dan penonton. Lagu dan syair pengungkapannya secara bersama dan kontinu, pemainnya terdiri dari pria-pria yang masih muda- muda dengan memakai pakaian adat. Penyajian tarian tersebut dapat juga dipentaskan, dipertandingkan antara group tamu dengan grup sepangkalan (dua grup). Penilaian ditititk beratkan pada kemampuan masing-masing grup dalam mengikuti gerak, tari dan lagu (syair) yang disajikan oleh pihak lawan. Penari Pada umumnya,Tarian saman dimainkan oleh belasan atau puluhan laki-laki, tetapi jumlahnya harus ganjil.Pendapat Lain mengatakan Tarian ini ditarikan kurang lebih dari 10 orang,dengan rincian 8 penari dan 2 orang sebagai pemberi aba-aba sambil bernyanyi.Namun, dalam perkembangan di era modern yang menghendaki bahwa suatu tarian itu akan semakin semarak apabila ditarikan oleh penari dengan jumlah yang lebih banyak. Untuk mengatur berbagai gerakannya ditunjuklah seorang pemimpin yang disebut syeikh. Selain mengatur gerakan para penari,Syeikh juga bertugas menyanyikan syair-syair lagu saman. yaitu ganit. KEMBALI Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Tari_Saman
  • 17. Tari Seudati adalah nama tarian yang berasal dari provinsi Aceh. Seudati berasal dari kata Syahadat, yang berarti saksi/bersaksi/pengakuan terhadap Tiada Tuhan selain Allah, dan Nabi Muhammad utusan Allah. Tarian ini juga termasuk kategori Tribal War Dance atau Tari Perang, yang mana syairnya selalu membangkitkan semangat pemuda Aceh untuk bangkit dan melawan penjajahan. Oleh sebab itu tarian ini sempat dilarang pada zaman penjajahan Belanda, tetapi sekarang tarian ini diperbolehkan kembali dan menjadi Kesenian Nasional Indonesia. Seni Seudati adalah jenis kesenian yang diciptakan setelah berdiri masyarakat islam Aceh yang berfungsi sebagai dakwah dan hiburan. Seudati juga bernama Saman yang berasal kata dari bahasa Arab yang berarti delapan. Dinamakan saman karena para pemainnya terdiri dari delapan orang yaitu Syekh dan para pembantunya berpakaian seragam, yaitu celana pantalon hitam atau putih, baju kaos putih berlengan panjang, di kepala para penari memakai tangkulo Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Tari_Seudati http://rapaisamann.blogspot.com/2012/04/macam- KEMBALI macam-tarian-aceh.html
  • 18. Tari Tarek Pukat berarti sebuah aktivitas laut yang dilakukan secara bersama-sama atau bergotong royong dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Tari ini menggambarkan masyarakat nelayan tradisional dalam mengerjakan usaha nelayannya. Tari ini juga menceritakan tentang aktivitas masyarakat pesisir dalam menjalani keseharian sebagai nelayan dalam usaha mencari rezeki. Di dalamnya terasa sangat kental dengan nilai kekompakan, semangat dan kebersamaan. Sumber: http://house- ofinspiration.blogspot.com/2011/12/tari- peyasan-melaot.html KEMBALI
  • 19. Rapa'i adalah salah satu alat tabuh seni dari Aceh. Rapa'i terbagi kepada beberapa jenis permainan, rapai geleng salah satunya. Rapai Geleng dikembangkan oleh seorang anonim di Aceh Selatan. Permainan Rapa'i Geleng juga disertakan gerakan tarian yang melambangkan sikap keseragaman dalam hal kerjasama, kebersamaan, dan penuh kekompakan dalam lingkungan masyarakat. Tarian ini mengekspresikan dinamisasi masyarakat dalam syair (lagu-lagu) yang dinyanyikan, kostum dan gerak dasar dari unsur tari Meuseukat Fungsi dari tarian ini adalah syiar agama, menanamkan nilai moral kepada masyarakat, dan juga menjelaskan tentang bagaimana hidup dalam masyarakat sosial. Rapa'i geleng pertama kali dikembangkan pada tahun 1965 di Aceh Selatan. Saat itu tarian Rapa'i Geleng dibawakan pada saat mengisi kekosongan waktu santri yang jenuh usai belajar. Lalu, tarian ini dijadikan sarana dakwah karena dapat membuat daya tarik penonton yang sangat banyak. Jenis tarian ini dimaksudkan untuk laki-laki. Biasanya yang memainkan tarian ini ada 12 orang laki-laki yang sudah terlatih. Syair yang dibawakan adalah sosialisasi kepada mayarakat tentang bagaimana hidup bermasyarakat, beragama dan solidaritas yang dijunjung tinggi. Pada dasarnya, ritme gerak pada tarian rapai geleng hanya terdiri dalam empat tingkatan; lambat, cepat, sangat cepat dan diam. Keempat tingkatan gerak tersebut merupakan miniatur karakteristik masyarakat yang mendiami posisi paling ujung pulau Sumatera, berisikan pesan-pesan pola perlawanan terhadap segala bentuk penyerangan pada eksistensi kehidupan Agama, politik, sosial dan budaya mereka. Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Tari_Rapa%27i_Geleng KEMBALI
  • 20. Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam atau yang lebih dikenal dengan Serambi Mekah mempunyai kekayaan budaya yang banyak dipengaruhi oleh agama Islam. Provinsi yang pusat pemerintahannya berada di Banda Aceh ini telah melahirkan beberapa Pahlawan Nasional yang jasa dan namanya masih terus dikenang hingga saat ini, seperti : Cut Nyak Dhien, Cik Ditiro, Cut Nyak Meutia, dll. Penting bagi kita untuk mengetahui beberapa hal yang berhubungan dengan Provisni Nanggroe Aceh Darussalam ini termasuk baju adat daerahnya. Berikut ini akan dijelaskan Baju adat daerah Aceh BAJU ADAT TRADISIONAL PRIA ACEH : Pria memakai BAJE MEUKASAH atau baju jas leher tertutup. Ada sulaman keemasan menghiasi krah baju. Jas ini dilengkapi celana panjang yang disebut CEKAK MUSANG. Kain sarung (IJA LAMGUGAP) dilipat di pinggang berkesan gagah. Kain sarung ini terbuat dari sutra yang disongket. Sebilah rencong atau SIWAH berkepala emas / perak dan berhiaskan permata diselipkan di ikat pinggang. Bagian kepala ditutupi kopiah yang populer disebut MAKUTUP. Tutup kepala ini dililit oleh TANGKULOK atau TOMPOK dari emas. TANGKULOK ini terbuat dari kain tenunan. TOMPOK ialah hiasan bintang persegi 8, bertingkat, dan terbuat dari logam mulia BAJU ADAT WANITA ACEH : Wanita mengenakan baju kurung berlengan panjang hingga sepinggul. Krah bajunya sangat unik menyerupai krah baju khas china. Celana cekak musang dan sarung (IJA PINGGANG) bercorak yang dilipat sampai lutut. Corak pada sarung ini bersulam emas. Perhiasan yang dipakai : kalung disebut KULA. Ada pula hiasan lain seperti : Gelang tangan, Gelang kaki, Anting, dan ikat pinggang (PENDING) berwarna emas. Bagian rembut ditarik ke atas membentuk sanggul kecil dengan hiasan kecil bercorak bunga KEMBALI Sumber: http://carapedia.com/baju_adat_aceh_info247.html
  • 21. Rumah adat Aceh sangat besar sekali. Rumah ini berbentuk panggung, artinya rumah adat Aceh tidak berdiri lansung diatas tanah, tapi diatas tiang-tiang penyangga. Begitu kuatnya rumah adat Aceh ini bisa mencapai usia 200 tahun lebih. Rumah Aceh secara garis besar terdiri dari 3 macam yaitu : KEMBALI 1. Ruang depan yang disebut Seuramo reungeun karena disini 3. Ruang belakang disebut Seuramo likot terdapat bungeun atau tangga. Ruangan ini tidak berkamar-kamar lantainya sama tinggi dengan seuramo dan pintu masuk biasanya terdapat di ujung lantai di sebelah kanan. rengeun, dan ruangan ini pun tak berbilik. Tapi ada pula yang membuat pintu menghadap ke halaman, dan Fungsi ruangan ini sebagian dipergunakan tangganya di pinggir lantai. Dalam kehidupan sehari-hari ruangan ini untuk dapur dan tempat makan,dan berfungsi untuk menerima tamu, tempat tidur-tiduran anak laki- biasanya terletak di bagian Timur ruangan. laki/dan tempat anak-anak belajar mengaji. Pada saat-saat tertentu Selain itu juga dipergunakan untuk misalnya pada waktu ada upacara perkawinan atau upacara berbincang-bincang para wanita serta kenduri, maka ruangan ini dipergunakan untuk makan bersama. melakukan kegiatan sehari-hari seperti 2. Ruang tengah yang disebut rumah inong, lantainya lebih tinggi dan menenun, menyulam dan sebagainya. ruangan ini dianggap suci dan sifatnya sangat pribadi.Di ruangan ini terdapat dua buah bilik atau kamar tidur yang terletak di kanan kiri Tiang-tiang penyangga yang menompang dan biasanya menghadap Utara atau Selatan dengan pintu rumah terbaut dari kayu-kayu pilihan yang menghadap ke belakang. Kamar tersebut disebut rumah inong dan kuat. Dindingnya terbuat dari papan yang anjong, di tengahnya terdapat gang yang disebut rambut. Fungsi keras dan diukirdengan ukiran khas Aceh. rumah inong adalah untuk tidur kepala keluarga, dan anjong untuk Atap rumah terbuat dari rumbia. Hampir tempat tidur anak gadis. Bila anak perempuannya kawin, maka dia sama dari semua rumah adat, rumah adat akan menempati rumah inong sedang orang tuanya pindah ke Aceh ini semua terbuat dari alam, tidak anjong.Bila anak permpuannya yang kawin dua orang, orang tua akan menggunakan paku, tapi menggunakan pindah ke serambi atau seuramo likot, selama belum dapat membuat pasak dan ikatan rotan. rumah baru atau menambah/memperlebar rumahnya. Disaat ada perkawinan, mempelai dipersandingkan di rumah inong, begitu pula bila ada kematian rumah inong di pergunakan sebagai tempat untuk memandikan mayat. Sumber: http://carapedia.com/rumah_adat_aceh_info1847.html
  • 22. KEMBALI Rencong adalah senjata tradisional Aceh, bentuknya menyerupai huruf L, dan bila dilihat lebih dekat bentuknya merupakan kaligrafi tulisan bismillah. Rencong termasuk dalam kategori dagger atau belati (bukan pisau ataupun pedang). Selain rencong, bangsa Aceh juga memiliki beberapa senjata khas lainnya, seperti Sikin Panjang, Perisai Awe, PerisakiTeumaga, siwah, geuliwang dan peudeueng. Sikin Panyang adalah pedang yang berasal dari Sumatera Indonesia. Sikin Panyang adalah senjata pertempuran paling populer di yang digunakan penduduk Sumatera bagian Utara. Pada tahun- tahun awal Perang Aceh melawan Belanda (1873-1900) banyak Sikin Panyang dibuat, terutama sebelum tahun 1879 ketika belum ada perlucutan senjata penduduk. Penyebaran Sikin Panyang terbatas di Aceh dan Gayo (dengan nama lain luju naru), tetapi juga di Alas (dengan nama andar). Perisai Awe atau Peurise Awe adalah perisai yang berasal dari Aceh Indonesia. Perisai ini adalah perisai yang digunakan oleh pasukan aceh waktu berperang melawan belanda dalam perang aceh. Perisai Teumaga atau Peurise Teumaga adalah perisai yang berasal dari aceh Indonesia. Sama seperti Perisai Awe, Perisai Teumaga adalah perisai yang juga digunakan prajurit aceh saat perang melawan Belanda dalam perang aceh pada abad ke 19. Perisai ini lebih kuat daripada perisai awe karena perisai teumaga dibuat dari bahan logam. Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Aceh#Senjata_tradisional Perisai rencong Sikin panyang Perisai awe teumaga
  • 23. Keumamah adalah masakan khas Aceh yang dibuat dari bahan baku ikan. Ikan yang digunakan biasanya adalah ikan tongkol yang dikeringka dengan cara dijemur, lalu direbus dan kemudian disalai. Ikan kering ini diiris tipis - tipis dan dimasak dengan kentang dalam kuah kari yang kental. Orang luar Aceh sering menyebutnya ikan kayu. Bumbu-bumbu lain yang digunakan antara lain asam sunti, salam koja, cabai rawit dan cabai hijau. Kuwah Pli'u adalah makanan khas Aceh yang berbahan dasar ampas dari sisa perasan minyak kelapa tua. Bahan utama makanan ini adalah bungkil kelapa yang diparut yang bertujuan untuk membuang minyaknya. Setelah itu bahan makanan ini ditambahkan dengan daun dan buah melinjo serta chu (sejenis siput yang hidup di sungai). Dalam praktiknya, masyarakat Aceh juga menambahkan sayuran lain untuk masakan ini seperti kacang panjang, pepaya muda dan nangka muda. Selain itu untuk menguatkan rasa, Asam sunti (belimbing wuluh yang dikeringkan setelah dikukus bersama garam) ditambahkan pula sebagai bumbu khasnya. Mie Aceh adalah masakan mie pedas khas Aceh di Indonesia. Mie kuning tebal dengan irisan daging sapi, daging kambing atau makanan laut (udang dan cumi) disajikan dalam sup sejenis kari yang gurih dan pedas. Mie Aceh tersedia dalam dua jenis, Mie Aceh Goreng (digoreng dan kering) dan Mie Aceh Kuah (sup). Biasanya ditaburi bawang goreng dan disajikan bersama emping, potongan bawang merah, mentimun, dan jeruk nipis. Gulee Itek adalah gulai bebek khas dari Aceh. Gulai ini berbahan dasar bebek kampung yang diolah sedemikian rupa sehingga empuk dengan racikan bumbu khas aceh yang rumit dan komplit sehingga menghasilkan cita rasa yang berbeda. Gulai bebek yang terkenal di kalangan masyarakat aceh adalah gulai bebek buatan daerah Bireuen karena bumbunya yang sangat kental dihasilkan dari perasan santan kental. Timphan adalah sejenis penganan kecil yang aslinya berasal dari Aceh. Bahan untuk KLIK UNTUK membuat timpan terdiri dari tepung, pisang, dan santan. Pisang yang dipakai adalah pisang wak. Semua bahan ini kemudian diaduk-aduk sampai kenyal. Lalu dibuat LIHAT memanjang dan di dalamnya diisi dengan srikaya atau kelapa parut yang dicampur GAMBAR dengan gula. Kemudian adonan ini dibungkus dengan daun pisang dan dikukus (rebus tanpa direndam air) selama 1 jam.
  • 24. AYAM TANGKAP GULEE ITIK MIE ACEH KUWAH PLI’U SELESAI KEUMAMAH TIMPAN