SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 11
Tugas Kelompok                                    Guru Pembimbing
    PKn                                            Nurhayati, S.Pd


                            MAKALAH PKn
 Pentingnya Sosialisasi Politik dalam Pengembangan
                   Budaya Politik




                               DISUSUN OLEH
                               KELOMPOK IV:
                            1. FADHLI SYAR
                            2. AYU ATIKA
                            3. WIWIK SLASTARI
                            4. FITRI K
                            5. KIKI NOVITA SARI
                            6. SARI SANTIKA
                            7. NOVITA SAFITRI
                            8. SELI ANDRIANI


      MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN)
            KUOK - BANGKINANG BARAT

Copyright© www.tscumum2011.blogspot.com              Created by Fadhli Syar
T.P. 2011-2012
                              KATA PENGANTAR
       Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah yang telah melimpahkan taufik dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun Makalah ini dengan judul “Pentingnya
Sosialisasi Politik dalam Pengembangan Budaya Politik”.
       Sholawat dan Salam semoga tercurahkan keharibaan junjungan alam yakni Nabi
Muhammad saw. yang telah membawa ajaran yang benar semoga kita diberi syafa'at di
yaumil akhir nanti.
       Penyusun berusaha semaksimal mungkin agar penyajian Makalah ini dapat
bermanfaat mengenai pengetahuan tentang pentingnya sosialisasi politik dalam
pengembangan budaya politik baik bagi penyusun sendiri maupun bagi para pembaca.
       Di dalam Makalah ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, segala kritik dan
saran yang bersifat perbaikan dari Guru Pembimbing dan teman-teman sekalian akan kami
terima dengan senang hati.
       Mudah-mudahan, Makalah ini dapat bermanfaat dalam menjalankan sosialisasi
politik kepada masyarakat.



                                                        Bangkinang, 23 Juli 2011

                                                                Penyusun




Copyright© www.tscumum2011.blogspot.com                                    Created by Fadhli Syar
DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR .......................................................................................................... i

DAFTAR ISI ......................................................................................................................ii

BAB I: PENDAHULUAN
            A. Latar Belakang .................................................................................................. 1
            B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 1
            C. Tujuan Penulisan ............................................................................................... 1

BAB II: PEMBAHASAN
            A. Pengertian Sosialisasi Politik ........................................................................... 2
            B. Metode Sosialisasi Politik ................................................................................ 3
            C. Proses Sosialisasi Politik .................................................................................. 3
            D. Pentingnya Sosialisasi Politik dalam Pengembangan Budaya Politik ............. 5

BAB III: PENUTUP
            A. Kesimpulan ...................................................................................................... 7
            B. Saran................................................................................................................. 7

DAFTAR PUSTAKA




Copyright© www.tscumum2011.blogspot.com                                                                           Created by Fadhli Syar
BAB I

                                   PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
          Kehidupan manusia di dalam masyarakat, memiliki peranan penting dalam
   sistem politik suatu negara. Manusia dalam kedudukannya sebagai makhluk sosial,
   senantiasa akan berinteraksi dengan manusia lain dalam upaya mewujudkan kebutuhan
   hidupnya. Kebutuhan hidup manusia tidak cukup yang bersifat dasar, seperti makan,
   minum, biologis, pakaian dan papan (rumah). Lebih dari itu, juga mencakup kebutuhan
   akan pengakuan eksistensi diri dan penghargaan dari orang lain dalam bentuk pujian,
   pemberian upah kerja, status sebagai anggota masyarakat, anggota suatu partai politik
   tertentu dan sebagainya.
          Setiap warga negara, dalam kesehariannya hampir selalu bersentuhan dengan
   aspek-aspek politik praktis baik yang bersimbol maupun tidak. Dalam proses
   pelaksanaannya dapat terjadi secara langsung atau tidak langsung dengan praktek-
   praktek politik. Jika secara tidak langsung, hal ini sebatas mendengar informasi, atau
   berita-berita tentang peristiwa politik yang terjadi. Dan jika secara langsung, berarti
   orang tersebut terlibat dalam peristiwa politik tertentu.


B. Rumusan Masalah
          Pada makalah ini penulis akan membahas materi mengenai pentingnya
   sosialisasi politik dalam pengembangan budaya politik yang terbagi beberapa bahasan
   yaitu pengertian sosialisasi politik, metode sosialisasi politik, proses sosialisasi politik
   dan pentingnya sosialisasi politik dalam pengembangan budaya politik.


C. Tujuan Penulisan
   1. Sebagai tugas untuk mengikuti mata pelajaran PKn
   2. Untuk melatih penulis agar memudahkan dalam membuat Makalah
   3. Agar masyarakat tahu tentang politik yang benar dengan sosialisasi politik kepada
      masyarakat
   4. Supaya masyarakat tidak awam dengan kehidupan politik


Copyright© www.tscumum2011.blogspot.com                                        Created by Fadhli Syar
BAB II

PENTINGNYA SOSIALISASI POLITIK DALAM PENGEMBANGAN
                                 BUDAYA POLITIK

A. Pengertian Sosialisasi Politik
          Ada beberapa pengertian sosialisasi politik menurut para ahli yaitu:
   1. Sosialisasi politik adalah cara bagaimana masyarakat meneruskan kebudayaan
       politiknya. Dengan memberikan penekanan pada cara masyarakat meneruskan
       kebudayaan politiknya. Pengertian ini dikemukakan oleh Kenneth P. Langton.
   2. Sosialisasi politik merupakan proses di mana sikap-sikap politik dan pola-pola
       tingkah laku politik diperoleh atau dibentuk dan sarana bagi suatu generasi untuk
       menyampaikan patokan-patokan politik dan keyakinan-keyakinan politik kepada
       generasi berikutnya (Gabriel A. Almond, 1974: 44).
   3. Sosialisasi politik adalah suatu pewarisan pengetahuan, nilai-nilai dan pandangan-
       pandangan politik dari orang tua, guru dan sarana-sarana sosialisasi yang lainnya
       kepada warga negara baru dan mereka yang menginjak dewasa (Richard E.
       Dawson, dalam Haryanto, 1992: 37).
   4. Sosialisasi politik istilah yang digunakan untuk menggambarkan suatu proses di
       mana seseorang mempelajari dan menumbuhkan pandangannya tentang politik
       (Dennis Kavanagh, 1982: 37).
   5. Sosialisasi politik yaitu proses pembentukkan      sikap dan orientasi politik dan
       anggota masyarakat (Ramlan Surbakti, 1992: 117).
   6. Sosialisasi politik adalah segenap proses di mana individu, yang dilahirkan dengan
       banyak sekali jajaran potensi tingkah laku, dituntut untuk mengembangkan tingkah
       laku aktualnya yang dibatasi di dalam satu jajaran yang menjadi kebiasaannya dan
       bias diterima olehnya sesuai dengan standar-standar dari kelompoknya (Irvin L.
       Child).
          Greenstein dalam karyanya “International Encyolopedia of The Social
   Sciences”, ada dua definisi sosialisasi politik:




Copyright© www.tscumum2011.blogspot.com                                    Created by Fadhli Syar
1. Definisi sempit, sosialisasi politik adalah penanaman informasi politik yang
       disengaja, nilai-nilai dan praktek-praktek yang oleh badan-badan instruksional
       secara formal ditugaskan untuk tanggung jawab ini.
   2. Definisi luas, sosialisasi politik merupakan semua usaha mempelajari politik baik
       formal maupun informal, disengaja ataupun terencana pada setiap tahap siklus
       kehidupan dan termasuk di dalamnya tidak hanya secara eksplisit masalah belajar
       politik tetapi juga secara nominal belajar bersikap non politik mengenai
       karakteristik-karakteristik kepribadian yang bersangkutan.
                Dari segi metode penyampaian pesan, sosialisasi politik dibagi dua, yaitu:
       a. Pendidikan politik merupakan proses dialogis di antara pemberi dan penerima
          pesan.
       b. Indoktrinasi politik merupakan proses sepihak ketika penguasa memobilisasi
          dan memanipulasi warga masyarakat untuk menerima nilai, norma dan simbol
          yang dianggap pihak berkuasa ideal dan baik.


B. Metode Sosialisasi Politik
          Menurut Rush dan Althoff metode-metode sosialisasi politik ada tiga yaitu:
   1. Imitasi
                Peniruan terhadap tingkah laku individu-individu lain. Imitasi penting
       dalam sosialisasi masa kanak-kanak. Pada remaja dan dewasa, imitasi lebih banyak
       bercampur dengan kedua mekanisme lainnya, sehingga satu derajat peniruannya
       terdapat pula pada instruksi maupun motivasi.
   2. Instruksi
                Peristiwa penjelasan diri seseorang dengan sengaja dapat ditempatkan
       dalam suatu situasi yang intruktif sifatnya.
   3. Motivasi
                Sebagaimana dijelaskan Le Vine merupakan tingkah laku yang tepat yang
       cocok yang dipelajari melalui proses coba-coba dan gagal (trial and error).


C. Proses Sosialisasi Politik
          Proses sosialisasi dilakukan melalui berbagai tahap sejak dari awal masa kanak-
   kanak sampai pada tingkat yang paling tinggi dalam usia dewasa. Sosialisasi beroperasi
   pada 2 tingkat:


Copyright© www.tscumum2011.blogspot.com                                      Created by Fadhli Syar
1. Tingkat Komunitas, sosialisasi dipahami sebagai proses pewarisan kebudayaan,
      yaitu suatu sarana bagi suatu generasi untuk mewariskan nilai-nilai, sikap-sikap dan
      keyakinan-keyakinan politik kepada generasi berikutnya.
   2. Tingkat Individual, proses sosialisasi politik dapat dipahami sebagai proses warga
      suatu negara membentuk pandangan-pandangan politik mereka.
          Proses sosialisasi politik tidak langsung meliputi metode belajar berikut:
   1. Pengoperasian Interpersonal, mengasumsikan bahwa anak mengalami proses
      sosialisasi politik secara eksplisit dalam keadaan sudah memiliki sejumlah
      pengalaman dalam hubungan-hubungan dan pemuasan-pemuasan interpersonal.
   2. Magang, metode belajar magang ini terjadi karena perilaku dan pengalaman-
      pengalaman yang diperoleh di dalam situasi-situasi non politik memberikan
      keahlian-keahlian dan nilai-nilai yang pada saatnya dipergunakan secara khusus di
      dalam konteks yang lebih bersifat politik.
   3. Generalisasi, terjadi karena nilai-nilai sosial diperlakukan bagi objek-objek politik
      yang lebih spesifik dan dengan demikian membentuk sikap-sikap politik tertentu.
          Proses sosialisasi langsung terjadi melalui:
   1. Imitasi
                Merupakan mode sosialisasi yang paling ekstensif dan banyak dialami anak
      sepanjang perjalanan hidup mereka. Imitasi dapat dilakukan secara sadar dan secara
      tidak sadar.
   2. Sosialisasi Politik Antisipatoris
                Dilakukan untuk mengantisipasi peranan-peranan politik yang diinginkan
      atau akan diemban oleh aktor. Orang yang berharap suatu ketika menjalani
      pekerjaan-pekerjaan professional atau posisi sosial yang tinggi biasanya sejak dini
      sudah mulai mengoper nilai-nilai dan pola-pola perilaku yang berkaitan dengan
      peranan-peranan tersebut.
   3. Pendidikan Politik
                Inisiatif mengoper orientasi-orientasi politik dilakukan oleh “socialiers”
      daripada oleh individu yang disosialisasi. Pendidikan politik dapat dilakukan di
      keluarga, sekolah, lembaga-lembaga politik atau pemerintah dan berbagai
      kelompok dan organisasi yang tidak terhitung jumlahnya.
   4. Pengalaman Politik




Copyright© www.tscumum2011.blogspot.com                                     Created by Fadhli Syar
Kebanyakan dari apa yang oleh seseorang diketahui dan diyakini sebagai
      politik pada kenyataannya berasal dari pengamatan-pengamatan dan pengalaman-
      pengalamannya di dalam proses politik.


D. Pentingnya Sosialisasi Politik dalam Pengembangan Budaya Politik
          Menurut Gabriel A. Almond, sosialisasi politik dapat membentuk dan
   mentransmisikan (menyampaikan) kebudayan politik suatu bangsa. Dan budaya politik
   juga dapat memelihara kebudayaan politik suatu bangsa dalam bentuk penyampaian
   kebudayaan itu dari generasi tua ke generasi muda.
          Agar dapat membentuk dan mentransmisikan, memelihara dan mengubah nilai,
   sikap, pandangan maupun keyakinan politik diperlukan sarana-sarana atau agen-agen.
   Ada 6 sarana atau agen dalam sosialisasi politik, yaitu:
   1. Keluarga
              Merupakan agen sosialisasi pertama yang dialami seseorang. Keluarga
      memiliki pengaruh besar terhadap anggota-anggotanya. Pengaruh yang paling jelas
      adalah dalam hal pembentukan sikap terhadap wewenang kekuasaan. Bagi anak,
      keputusan bersama yang dibuat di keluarga bersifat otoritatif, dalam arti
      keengganan untuk mematuhinya dapat mendatangkan hukuman. Pengalaman
      berpartisipasi dalam pembuatan keputusan keluarga dapat meningkatkan perasaan
      kompetensi politik si anak, memberikannya kecakapan-kecakapan untuk melakukan
      interaksi politik dan membuatnya lebih mungkin berpartisipasi secara aktif dalam
      sistem politik sesudah dewasa.
   2. Sekolah
              Sekolah memainkan peran sebagai agen sosialisasi politik melalui
      kurikulum pengajaran formal, beraneka ragam kegiatan ritual sekolah dan kegiatan-
      kegiatan guru.
              Sekolah melalui kurikulumnya memberikan pandangan-pandangan yang
      kongkrit tentang lembaga-lembaga politik dan hubungan-hubungan politik. Ia juga
      dapat memegang peran penting dalam pembentukan sikap terhadap aturan
      permainan politik yang tak tertulis. Sekolah pun dapat mempertebal kesetiaan
      terhadap sistem politik dan memberikan simbol-simbol umum untuk menunjukkan
      tanggapan yang ekspresif terhadap sistem tersebut.




Copyright© www.tscumum2011.blogspot.com                                 Created by Fadhli Syar
Peranan sekolah dalam mewariskan nilai-nilai politik tidak hanya terjadi
      melalui kurikulum sekolah. Sosialisasi juga dilakukan sekolah melalui berbagai
      upacara yang diselenggarakan di kelas maupun di luar kelas dan berbagai kegiatan
      ekstra yang diselenggarakan oleh OSIS.


   3. Kelompok Pergaulan
             Kelompok pertemanan mulai mengambil penting dalam proses sosialisasi
      politik selama masa remaja dan berlangsung terus sepanjang usia dewasa. Takott
      Parson menyatakan kelompok pertemanan tumbuh menjadi agen sosialisasi politik
      yang sangat penting pada masa anak-anak di SMA. Selama periode ini, orang tua
      dan guru-guru sekolah sebagai figur otoritas pemberi transmitter proses belajar
      sosial, kehilangan pengaruhnya. Sebaliknya peranan kelompok-kelompok klik,
      gang-gang remaja dan kelompok-kelompok remaja yang lain menjadi semakin
      penting.
   4. Tempat Kerja
             Organisasi-organisasi   formal    maupun   non   formal    yang   dibentuk
      berdasarkan lingkungan pekerjaan, seperti serikat buruh, klub sosial dan yang
      sejenisnya merupakan saluran komunikasi informasi dan keyakinan yang jelas.
   5. Media Massa
             Media massa seperti surat kabar, radio, majalah, tv dan internet memegang
      peran penting dalam menularkan sikap-sikap dan nilai-nilai modern kepada bangsa-
      bangsa baru merdeka. Selain memberikan informasi politik, media massa juga
      menyampaika nilai-nilai utama yang dianut oleh masyarakatnya.
   6. Kontak-kontak Politik Langsung
             Tidak peduli betapa positifnya pandangan terhadap sistem politik yang telah
      ditanamkan oleh keluarga atau sekolah, tetapi bila seseorang diabaikan oleh
      partainya, ditipu oleh polisi, kelaparan tanpa ditolong, mengalami ketidakadilan,
      atau teraniaya oleh militer, maka pandangan terhadap dunia politik sangat mungkin
      berubah.




Copyright© www.tscumum2011.blogspot.com                                  Created by Fadhli Syar
BAB III

                                     PENUTUP
A. Kesimpulan
         Sosialisasi politik adalah suatu proses untuk memasyarakatkan nilai-nilai atau
   budaya politik ke dalam suatu masyakat, sehingga masyarakat menjadi mengerti
   tentang politik tersebut. Ada beberapa metode sosialisasi politik diantaranya yaitu;
   metode imitasi (peniruan), instruksi (perintah) dan motivasi (dorongan). Adapun
   sarana-sarana untuk mensosialisasikan politik kepada masyarakat yaitu melalui;
   keluarga, sekolah, kelompok pergaulan, tempat kerja, media massa dan kontak-kontak
   politik secara langsung.


B. Saran
           Dalam makalah ini, penulis menyarankan agar kita dapat mensosialisasikan
   politik kepada masyarakat dengan sosialisasi yang benar dan tepat sehingga masyarakat
   dengan mudah menerimanya. Oleh karena itu, untuk politikus disarankan agar dapat
   menjalankan politik itu sesuai dengan ketentuan Undang-undang yang berlaku dan
   tidak menjadikan politik untuk kepentingan pribadi.




Copyright© www.tscumum2011.blogspot.com                                  Created by Fadhli Syar
DAFTAR PUSTAKA
Suteng, Bambang. Pendidikan Kewarganegaraan SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga, 2007.

Budiyanto. Pendidikan Kewarganegaraan SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga, 2007.

http://zanas.wordpress.com/pentingnya-sosialisasi-politik-dalam-pengembangan-budaya-
        politik/




Copyright© www.tscumum2011.blogspot.com                                 Created by Fadhli Syar

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Modul revolusi mental revisi 29 06-16
Modul revolusi mental revisi 29 06-16Modul revolusi mental revisi 29 06-16
Modul revolusi mental revisi 29 06-16Nurliana Umar
 
Rpp ppkn sma xi bab 9 pertemuan 5
Rpp ppkn sma xi bab 9 pertemuan 5Rpp ppkn sma xi bab 9 pertemuan 5
Rpp ppkn sma xi bab 9 pertemuan 5eli priyatna laidan
 
Rpp ppkn sma xi bab 9 pertemuan 4
Rpp ppkn sma xi bab 9 pertemuan 4Rpp ppkn sma xi bab 9 pertemuan 4
Rpp ppkn sma xi bab 9 pertemuan 4eli priyatna laidan
 
Rpp ppkn sma xi bab 9 pertemuan 3
Rpp ppkn sma xi bab 9 pertemuan 3Rpp ppkn sma xi bab 9 pertemuan 3
Rpp ppkn sma xi bab 9 pertemuan 3eli priyatna laidan
 
Rpp ppkn sma xi bab 9 pertemuan 1
Rpp ppkn sma xi bab 9 pertemuan 1Rpp ppkn sma xi bab 9 pertemuan 1
Rpp ppkn sma xi bab 9 pertemuan 1eli priyatna laidan
 
Landasan dalam pengembangan kurikulim filosofis, psikologus, sosial budaya da...
Landasan dalam pengembangan kurikulim filosofis, psikologus, sosial budaya da...Landasan dalam pengembangan kurikulim filosofis, psikologus, sosial budaya da...
Landasan dalam pengembangan kurikulim filosofis, psikologus, sosial budaya da...weny maniez
 
JURNAL SKRIPSI_DI BAWAH BAYANG-BAYANG KEKUASAAN_FADHIL NUGROHO ADI_SEJARAH
JURNAL SKRIPSI_DI BAWAH BAYANG-BAYANG KEKUASAAN_FADHIL   NUGROHO ADI_SEJARAHJURNAL SKRIPSI_DI BAWAH BAYANG-BAYANG KEKUASAAN_FADHIL   NUGROHO ADI_SEJARAH
JURNAL SKRIPSI_DI BAWAH BAYANG-BAYANG KEKUASAAN_FADHIL NUGROHO ADI_SEJARAHFadhil Nugroho Adi
 
PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA
PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILAPENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA
PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILAdayurikaperdana19
 
Buku guru pkn sma xi
Buku guru pkn sma xi Buku guru pkn sma xi
Buku guru pkn sma xi ahmad akhyar
 
Artikel pendidikan kewarganegaraan, PANCASILA
Artikel pendidikan kewarganegaraan, PANCASILAArtikel pendidikan kewarganegaraan, PANCASILA
Artikel pendidikan kewarganegaraan, PANCASILARaha Sia
 
Pendidikan Pancasila - Aktualisasi pancasila sebagai paradigma kehidupan panc...
Pendidikan Pancasila - Aktualisasi pancasila sebagai paradigma kehidupan panc...Pendidikan Pancasila - Aktualisasi pancasila sebagai paradigma kehidupan panc...
Pendidikan Pancasila - Aktualisasi pancasila sebagai paradigma kehidupan panc...nurul limsun
 
PNPM-MP dari perspektif Akademisi
PNPM-MP dari perspektif AkademisiPNPM-MP dari perspektif Akademisi
PNPM-MP dari perspektif AkademisiArdi Novra
 
Dikwasbang revisi (23 12-2009) 64 hlman
Dikwasbang revisi (23 12-2009) 64 hlmanDikwasbang revisi (23 12-2009) 64 hlman
Dikwasbang revisi (23 12-2009) 64 hlmanNandang Sukmara
 
Hubungan antara pemerintahan dengan warga negara
Hubungan antara pemerintahan dengan warga negaraHubungan antara pemerintahan dengan warga negara
Hubungan antara pemerintahan dengan warga negaraOperator Warnet Vast Raha
 
Skripsi hubungan antara pemerintahan dengan warga negara
Skripsi hubungan antara pemerintahan dengan warga negaraSkripsi hubungan antara pemerintahan dengan warga negara
Skripsi hubungan antara pemerintahan dengan warga negaraOperator Warnet Vast Raha
 

Was ist angesagt? (20)

Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp
Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jpRpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp
Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp
 
Modul revolusi mental revisi 29 06-16
Modul revolusi mental revisi 29 06-16Modul revolusi mental revisi 29 06-16
Modul revolusi mental revisi 29 06-16
 
1.3 revolusi mental-nawacita
1.3 revolusi mental-nawacita1.3 revolusi mental-nawacita
1.3 revolusi mental-nawacita
 
Pengembangan Masyarakat
Pengembangan MasyarakatPengembangan Masyarakat
Pengembangan Masyarakat
 
Ppt modul(1)(1)
Ppt modul(1)(1)Ppt modul(1)(1)
Ppt modul(1)(1)
 
Rpp ppkn sma xi bab 9 pertemuan 5
Rpp ppkn sma xi bab 9 pertemuan 5Rpp ppkn sma xi bab 9 pertemuan 5
Rpp ppkn sma xi bab 9 pertemuan 5
 
Rpp ppkn sma xi bab 9 pertemuan 4
Rpp ppkn sma xi bab 9 pertemuan 4Rpp ppkn sma xi bab 9 pertemuan 4
Rpp ppkn sma xi bab 9 pertemuan 4
 
Rpp ppkn sma xi bab 9 pertemuan 3
Rpp ppkn sma xi bab 9 pertemuan 3Rpp ppkn sma xi bab 9 pertemuan 3
Rpp ppkn sma xi bab 9 pertemuan 3
 
Rpp ppkn sma xi bab 9 pertemuan 1
Rpp ppkn sma xi bab 9 pertemuan 1Rpp ppkn sma xi bab 9 pertemuan 1
Rpp ppkn sma xi bab 9 pertemuan 1
 
Landasan dalam pengembangan kurikulim filosofis, psikologus, sosial budaya da...
Landasan dalam pengembangan kurikulim filosofis, psikologus, sosial budaya da...Landasan dalam pengembangan kurikulim filosofis, psikologus, sosial budaya da...
Landasan dalam pengembangan kurikulim filosofis, psikologus, sosial budaya da...
 
JURNAL SKRIPSI_DI BAWAH BAYANG-BAYANG KEKUASAAN_FADHIL NUGROHO ADI_SEJARAH
JURNAL SKRIPSI_DI BAWAH BAYANG-BAYANG KEKUASAAN_FADHIL   NUGROHO ADI_SEJARAHJURNAL SKRIPSI_DI BAWAH BAYANG-BAYANG KEKUASAAN_FADHIL   NUGROHO ADI_SEJARAH
JURNAL SKRIPSI_DI BAWAH BAYANG-BAYANG KEKUASAAN_FADHIL NUGROHO ADI_SEJARAH
 
PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA
PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILAPENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA
PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA
 
Buku guru pkn sma xi
Buku guru pkn sma xi Buku guru pkn sma xi
Buku guru pkn sma xi
 
Artikel pendidikan kewarganegaraan, PANCASILA
Artikel pendidikan kewarganegaraan, PANCASILAArtikel pendidikan kewarganegaraan, PANCASILA
Artikel pendidikan kewarganegaraan, PANCASILA
 
Pendidikan Pancasila - Aktualisasi pancasila sebagai paradigma kehidupan panc...
Pendidikan Pancasila - Aktualisasi pancasila sebagai paradigma kehidupan panc...Pendidikan Pancasila - Aktualisasi pancasila sebagai paradigma kehidupan panc...
Pendidikan Pancasila - Aktualisasi pancasila sebagai paradigma kehidupan panc...
 
PNPM-MP dari perspektif Akademisi
PNPM-MP dari perspektif AkademisiPNPM-MP dari perspektif Akademisi
PNPM-MP dari perspektif Akademisi
 
Makalah pancasila
Makalah pancasilaMakalah pancasila
Makalah pancasila
 
Dikwasbang revisi (23 12-2009) 64 hlman
Dikwasbang revisi (23 12-2009) 64 hlmanDikwasbang revisi (23 12-2009) 64 hlman
Dikwasbang revisi (23 12-2009) 64 hlman
 
Hubungan antara pemerintahan dengan warga negara
Hubungan antara pemerintahan dengan warga negaraHubungan antara pemerintahan dengan warga negara
Hubungan antara pemerintahan dengan warga negara
 
Skripsi hubungan antara pemerintahan dengan warga negara
Skripsi hubungan antara pemerintahan dengan warga negaraSkripsi hubungan antara pemerintahan dengan warga negara
Skripsi hubungan antara pemerintahan dengan warga negara
 

Ähnlich wie SOSIALISASI PKn

27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi
27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi
27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasiFathur Marah
 
Jalan Panjang Pendidikan Politik Indonesia (Sebuah Kajian Teoritis dan Prakti...
Jalan Panjang Pendidikan Politik Indonesia (Sebuah Kajian Teoritis dan Prakti...Jalan Panjang Pendidikan Politik Indonesia (Sebuah Kajian Teoritis dan Prakti...
Jalan Panjang Pendidikan Politik Indonesia (Sebuah Kajian Teoritis dan Prakti...Yogyakarta State University
 
27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi
27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi
27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasiFathur Marah
 
SOSIOLOGI_POLITIK[1] RISNO.docx
SOSIOLOGI_POLITIK[1]   RISNO.docxSOSIOLOGI_POLITIK[1]   RISNO.docx
SOSIOLOGI_POLITIK[1] RISNO.docxIGNASIUSTAMOAMA
 
SOSIOLOGI_POLITIK[1] RISNO.docx
SOSIOLOGI_POLITIK[1]   RISNO.docxSOSIOLOGI_POLITIK[1]   RISNO.docx
SOSIOLOGI_POLITIK[1] RISNO.docxIGNASIUSTAMOAMA
 
Konstribusi pemuda pancasila jadi
Konstribusi pemuda pancasila jadiKonstribusi pemuda pancasila jadi
Konstribusi pemuda pancasila jadikerniaElvianaSari
 
Makalah Sosialisasi
Makalah SosialisasiMakalah Sosialisasi
Makalah SosialisasiEsti Dyah
 
56-Article Text-85-2-10-20190418.pdf
56-Article Text-85-2-10-20190418.pdf56-Article Text-85-2-10-20190418.pdf
56-Article Text-85-2-10-20190418.pdfssuser5713c0
 
PPT-7. Sosialisasi Kelangsungan Hidup.pptx
PPT-7. Sosialisasi  Kelangsungan Hidup.pptxPPT-7. Sosialisasi  Kelangsungan Hidup.pptx
PPT-7. Sosialisasi Kelangsungan Hidup.pptxMuhammadHendriPriyat
 
Komunikasi politik dlm konteks sosialisasi politik
Komunikasi politik dlm konteks sosialisasi politikKomunikasi politik dlm konteks sosialisasi politik
Komunikasi politik dlm konteks sosialisasi politikAtika Vania
 
Bab i budaya politik
Bab i budaya politikBab i budaya politik
Bab i budaya politikAwis Mirad
 
Musni Umar: Pendidikan Politik dan Pembumian Nilai nilai Pancasila
Musni Umar: Pendidikan Politik dan Pembumian Nilai nilai PancasilaMusni Umar: Pendidikan Politik dan Pembumian Nilai nilai Pancasila
Musni Umar: Pendidikan Politik dan Pembumian Nilai nilai Pancasilamusniumar
 

Ähnlich wie SOSIALISASI PKn (20)

Makalah sistem politik di indonesia
Makalah sistem politik di indonesiaMakalah sistem politik di indonesia
Makalah sistem politik di indonesia
 
Makalah sistem politik di indonesia
Makalah sistem politik di indonesiaMakalah sistem politik di indonesia
Makalah sistem politik di indonesia
 
Makalah sistem politik di indonesia
Makalah sistem politik di indonesiaMakalah sistem politik di indonesia
Makalah sistem politik di indonesia
 
Modul p kn kelas xi
Modul p kn kelas xiModul p kn kelas xi
Modul p kn kelas xi
 
27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi
27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi
27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Jalan Panjang Pendidikan Politik Indonesia (Sebuah Kajian Teoritis dan Prakti...
Jalan Panjang Pendidikan Politik Indonesia (Sebuah Kajian Teoritis dan Prakti...Jalan Panjang Pendidikan Politik Indonesia (Sebuah Kajian Teoritis dan Prakti...
Jalan Panjang Pendidikan Politik Indonesia (Sebuah Kajian Teoritis dan Prakti...
 
27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi
27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi
27151136 bab-1-pendahuluan-1-latar-belakang-sosialisasi
 
SOSIOLOGI_POLITIK[1] RISNO.docx
SOSIOLOGI_POLITIK[1]   RISNO.docxSOSIOLOGI_POLITIK[1]   RISNO.docx
SOSIOLOGI_POLITIK[1] RISNO.docx
 
SOSIOLOGI_POLITIK[1] RISNO.docx
SOSIOLOGI_POLITIK[1]   RISNO.docxSOSIOLOGI_POLITIK[1]   RISNO.docx
SOSIOLOGI_POLITIK[1] RISNO.docx
 
Konstribusi pemuda pancasila jadi
Konstribusi pemuda pancasila jadiKonstribusi pemuda pancasila jadi
Konstribusi pemuda pancasila jadi
 
Makalah Sosialisasi
Makalah SosialisasiMakalah Sosialisasi
Makalah Sosialisasi
 
56-Article Text-85-2-10-20190418.pdf
56-Article Text-85-2-10-20190418.pdf56-Article Text-85-2-10-20190418.pdf
56-Article Text-85-2-10-20190418.pdf
 
PPT-7. Sosialisasi Kelangsungan Hidup.pptx
PPT-7. Sosialisasi  Kelangsungan Hidup.pptxPPT-7. Sosialisasi  Kelangsungan Hidup.pptx
PPT-7. Sosialisasi Kelangsungan Hidup.pptx
 
PKN Budaya Politik
PKN Budaya PolitikPKN Budaya Politik
PKN Budaya Politik
 
Komunikasi politik dlm konteks sosialisasi politik
Komunikasi politik dlm konteks sosialisasi politikKomunikasi politik dlm konteks sosialisasi politik
Komunikasi politik dlm konteks sosialisasi politik
 
Budaya pPolitik
Budaya pPolitikBudaya pPolitik
Budaya pPolitik
 
Bab i budaya politik
Bab i budaya politikBab i budaya politik
Bab i budaya politik
 
Sampel
SampelSampel
Sampel
 
Musni Umar: Pendidikan Politik dan Pembumian Nilai nilai Pancasila
Musni Umar: Pendidikan Politik dan Pembumian Nilai nilai PancasilaMusni Umar: Pendidikan Politik dan Pembumian Nilai nilai Pancasila
Musni Umar: Pendidikan Politik dan Pembumian Nilai nilai Pancasila
 

SOSIALISASI PKn

  • 1. Tugas Kelompok Guru Pembimbing PKn Nurhayati, S.Pd MAKALAH PKn Pentingnya Sosialisasi Politik dalam Pengembangan Budaya Politik DISUSUN OLEH KELOMPOK IV: 1. FADHLI SYAR 2. AYU ATIKA 3. WIWIK SLASTARI 4. FITRI K 5. KIKI NOVITA SARI 6. SARI SANTIKA 7. NOVITA SAFITRI 8. SELI ANDRIANI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) KUOK - BANGKINANG BARAT Copyright© www.tscumum2011.blogspot.com Created by Fadhli Syar
  • 2. T.P. 2011-2012 KATA PENGANTAR Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah yang telah melimpahkan taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun Makalah ini dengan judul “Pentingnya Sosialisasi Politik dalam Pengembangan Budaya Politik”. Sholawat dan Salam semoga tercurahkan keharibaan junjungan alam yakni Nabi Muhammad saw. yang telah membawa ajaran yang benar semoga kita diberi syafa'at di yaumil akhir nanti. Penyusun berusaha semaksimal mungkin agar penyajian Makalah ini dapat bermanfaat mengenai pengetahuan tentang pentingnya sosialisasi politik dalam pengembangan budaya politik baik bagi penyusun sendiri maupun bagi para pembaca. Di dalam Makalah ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang bersifat perbaikan dari Guru Pembimbing dan teman-teman sekalian akan kami terima dengan senang hati. Mudah-mudahan, Makalah ini dapat bermanfaat dalam menjalankan sosialisasi politik kepada masyarakat. Bangkinang, 23 Juli 2011 Penyusun Copyright© www.tscumum2011.blogspot.com Created by Fadhli Syar
  • 3. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .......................................................................................................... i DAFTAR ISI ......................................................................................................................ii BAB I: PENDAHULUAN A. Latar Belakang .................................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 1 C. Tujuan Penulisan ............................................................................................... 1 BAB II: PEMBAHASAN A. Pengertian Sosialisasi Politik ........................................................................... 2 B. Metode Sosialisasi Politik ................................................................................ 3 C. Proses Sosialisasi Politik .................................................................................. 3 D. Pentingnya Sosialisasi Politik dalam Pengembangan Budaya Politik ............. 5 BAB III: PENUTUP A. Kesimpulan ...................................................................................................... 7 B. Saran................................................................................................................. 7 DAFTAR PUSTAKA Copyright© www.tscumum2011.blogspot.com Created by Fadhli Syar
  • 4. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehidupan manusia di dalam masyarakat, memiliki peranan penting dalam sistem politik suatu negara. Manusia dalam kedudukannya sebagai makhluk sosial, senantiasa akan berinteraksi dengan manusia lain dalam upaya mewujudkan kebutuhan hidupnya. Kebutuhan hidup manusia tidak cukup yang bersifat dasar, seperti makan, minum, biologis, pakaian dan papan (rumah). Lebih dari itu, juga mencakup kebutuhan akan pengakuan eksistensi diri dan penghargaan dari orang lain dalam bentuk pujian, pemberian upah kerja, status sebagai anggota masyarakat, anggota suatu partai politik tertentu dan sebagainya. Setiap warga negara, dalam kesehariannya hampir selalu bersentuhan dengan aspek-aspek politik praktis baik yang bersimbol maupun tidak. Dalam proses pelaksanaannya dapat terjadi secara langsung atau tidak langsung dengan praktek- praktek politik. Jika secara tidak langsung, hal ini sebatas mendengar informasi, atau berita-berita tentang peristiwa politik yang terjadi. Dan jika secara langsung, berarti orang tersebut terlibat dalam peristiwa politik tertentu. B. Rumusan Masalah Pada makalah ini penulis akan membahas materi mengenai pentingnya sosialisasi politik dalam pengembangan budaya politik yang terbagi beberapa bahasan yaitu pengertian sosialisasi politik, metode sosialisasi politik, proses sosialisasi politik dan pentingnya sosialisasi politik dalam pengembangan budaya politik. C. Tujuan Penulisan 1. Sebagai tugas untuk mengikuti mata pelajaran PKn 2. Untuk melatih penulis agar memudahkan dalam membuat Makalah 3. Agar masyarakat tahu tentang politik yang benar dengan sosialisasi politik kepada masyarakat 4. Supaya masyarakat tidak awam dengan kehidupan politik Copyright© www.tscumum2011.blogspot.com Created by Fadhli Syar
  • 5. BAB II PENTINGNYA SOSIALISASI POLITIK DALAM PENGEMBANGAN BUDAYA POLITIK A. Pengertian Sosialisasi Politik Ada beberapa pengertian sosialisasi politik menurut para ahli yaitu: 1. Sosialisasi politik adalah cara bagaimana masyarakat meneruskan kebudayaan politiknya. Dengan memberikan penekanan pada cara masyarakat meneruskan kebudayaan politiknya. Pengertian ini dikemukakan oleh Kenneth P. Langton. 2. Sosialisasi politik merupakan proses di mana sikap-sikap politik dan pola-pola tingkah laku politik diperoleh atau dibentuk dan sarana bagi suatu generasi untuk menyampaikan patokan-patokan politik dan keyakinan-keyakinan politik kepada generasi berikutnya (Gabriel A. Almond, 1974: 44). 3. Sosialisasi politik adalah suatu pewarisan pengetahuan, nilai-nilai dan pandangan- pandangan politik dari orang tua, guru dan sarana-sarana sosialisasi yang lainnya kepada warga negara baru dan mereka yang menginjak dewasa (Richard E. Dawson, dalam Haryanto, 1992: 37). 4. Sosialisasi politik istilah yang digunakan untuk menggambarkan suatu proses di mana seseorang mempelajari dan menumbuhkan pandangannya tentang politik (Dennis Kavanagh, 1982: 37). 5. Sosialisasi politik yaitu proses pembentukkan sikap dan orientasi politik dan anggota masyarakat (Ramlan Surbakti, 1992: 117). 6. Sosialisasi politik adalah segenap proses di mana individu, yang dilahirkan dengan banyak sekali jajaran potensi tingkah laku, dituntut untuk mengembangkan tingkah laku aktualnya yang dibatasi di dalam satu jajaran yang menjadi kebiasaannya dan bias diterima olehnya sesuai dengan standar-standar dari kelompoknya (Irvin L. Child). Greenstein dalam karyanya “International Encyolopedia of The Social Sciences”, ada dua definisi sosialisasi politik: Copyright© www.tscumum2011.blogspot.com Created by Fadhli Syar
  • 6. 1. Definisi sempit, sosialisasi politik adalah penanaman informasi politik yang disengaja, nilai-nilai dan praktek-praktek yang oleh badan-badan instruksional secara formal ditugaskan untuk tanggung jawab ini. 2. Definisi luas, sosialisasi politik merupakan semua usaha mempelajari politik baik formal maupun informal, disengaja ataupun terencana pada setiap tahap siklus kehidupan dan termasuk di dalamnya tidak hanya secara eksplisit masalah belajar politik tetapi juga secara nominal belajar bersikap non politik mengenai karakteristik-karakteristik kepribadian yang bersangkutan. Dari segi metode penyampaian pesan, sosialisasi politik dibagi dua, yaitu: a. Pendidikan politik merupakan proses dialogis di antara pemberi dan penerima pesan. b. Indoktrinasi politik merupakan proses sepihak ketika penguasa memobilisasi dan memanipulasi warga masyarakat untuk menerima nilai, norma dan simbol yang dianggap pihak berkuasa ideal dan baik. B. Metode Sosialisasi Politik Menurut Rush dan Althoff metode-metode sosialisasi politik ada tiga yaitu: 1. Imitasi Peniruan terhadap tingkah laku individu-individu lain. Imitasi penting dalam sosialisasi masa kanak-kanak. Pada remaja dan dewasa, imitasi lebih banyak bercampur dengan kedua mekanisme lainnya, sehingga satu derajat peniruannya terdapat pula pada instruksi maupun motivasi. 2. Instruksi Peristiwa penjelasan diri seseorang dengan sengaja dapat ditempatkan dalam suatu situasi yang intruktif sifatnya. 3. Motivasi Sebagaimana dijelaskan Le Vine merupakan tingkah laku yang tepat yang cocok yang dipelajari melalui proses coba-coba dan gagal (trial and error). C. Proses Sosialisasi Politik Proses sosialisasi dilakukan melalui berbagai tahap sejak dari awal masa kanak- kanak sampai pada tingkat yang paling tinggi dalam usia dewasa. Sosialisasi beroperasi pada 2 tingkat: Copyright© www.tscumum2011.blogspot.com Created by Fadhli Syar
  • 7. 1. Tingkat Komunitas, sosialisasi dipahami sebagai proses pewarisan kebudayaan, yaitu suatu sarana bagi suatu generasi untuk mewariskan nilai-nilai, sikap-sikap dan keyakinan-keyakinan politik kepada generasi berikutnya. 2. Tingkat Individual, proses sosialisasi politik dapat dipahami sebagai proses warga suatu negara membentuk pandangan-pandangan politik mereka. Proses sosialisasi politik tidak langsung meliputi metode belajar berikut: 1. Pengoperasian Interpersonal, mengasumsikan bahwa anak mengalami proses sosialisasi politik secara eksplisit dalam keadaan sudah memiliki sejumlah pengalaman dalam hubungan-hubungan dan pemuasan-pemuasan interpersonal. 2. Magang, metode belajar magang ini terjadi karena perilaku dan pengalaman- pengalaman yang diperoleh di dalam situasi-situasi non politik memberikan keahlian-keahlian dan nilai-nilai yang pada saatnya dipergunakan secara khusus di dalam konteks yang lebih bersifat politik. 3. Generalisasi, terjadi karena nilai-nilai sosial diperlakukan bagi objek-objek politik yang lebih spesifik dan dengan demikian membentuk sikap-sikap politik tertentu. Proses sosialisasi langsung terjadi melalui: 1. Imitasi Merupakan mode sosialisasi yang paling ekstensif dan banyak dialami anak sepanjang perjalanan hidup mereka. Imitasi dapat dilakukan secara sadar dan secara tidak sadar. 2. Sosialisasi Politik Antisipatoris Dilakukan untuk mengantisipasi peranan-peranan politik yang diinginkan atau akan diemban oleh aktor. Orang yang berharap suatu ketika menjalani pekerjaan-pekerjaan professional atau posisi sosial yang tinggi biasanya sejak dini sudah mulai mengoper nilai-nilai dan pola-pola perilaku yang berkaitan dengan peranan-peranan tersebut. 3. Pendidikan Politik Inisiatif mengoper orientasi-orientasi politik dilakukan oleh “socialiers” daripada oleh individu yang disosialisasi. Pendidikan politik dapat dilakukan di keluarga, sekolah, lembaga-lembaga politik atau pemerintah dan berbagai kelompok dan organisasi yang tidak terhitung jumlahnya. 4. Pengalaman Politik Copyright© www.tscumum2011.blogspot.com Created by Fadhli Syar
  • 8. Kebanyakan dari apa yang oleh seseorang diketahui dan diyakini sebagai politik pada kenyataannya berasal dari pengamatan-pengamatan dan pengalaman- pengalamannya di dalam proses politik. D. Pentingnya Sosialisasi Politik dalam Pengembangan Budaya Politik Menurut Gabriel A. Almond, sosialisasi politik dapat membentuk dan mentransmisikan (menyampaikan) kebudayan politik suatu bangsa. Dan budaya politik juga dapat memelihara kebudayaan politik suatu bangsa dalam bentuk penyampaian kebudayaan itu dari generasi tua ke generasi muda. Agar dapat membentuk dan mentransmisikan, memelihara dan mengubah nilai, sikap, pandangan maupun keyakinan politik diperlukan sarana-sarana atau agen-agen. Ada 6 sarana atau agen dalam sosialisasi politik, yaitu: 1. Keluarga Merupakan agen sosialisasi pertama yang dialami seseorang. Keluarga memiliki pengaruh besar terhadap anggota-anggotanya. Pengaruh yang paling jelas adalah dalam hal pembentukan sikap terhadap wewenang kekuasaan. Bagi anak, keputusan bersama yang dibuat di keluarga bersifat otoritatif, dalam arti keengganan untuk mematuhinya dapat mendatangkan hukuman. Pengalaman berpartisipasi dalam pembuatan keputusan keluarga dapat meningkatkan perasaan kompetensi politik si anak, memberikannya kecakapan-kecakapan untuk melakukan interaksi politik dan membuatnya lebih mungkin berpartisipasi secara aktif dalam sistem politik sesudah dewasa. 2. Sekolah Sekolah memainkan peran sebagai agen sosialisasi politik melalui kurikulum pengajaran formal, beraneka ragam kegiatan ritual sekolah dan kegiatan- kegiatan guru. Sekolah melalui kurikulumnya memberikan pandangan-pandangan yang kongkrit tentang lembaga-lembaga politik dan hubungan-hubungan politik. Ia juga dapat memegang peran penting dalam pembentukan sikap terhadap aturan permainan politik yang tak tertulis. Sekolah pun dapat mempertebal kesetiaan terhadap sistem politik dan memberikan simbol-simbol umum untuk menunjukkan tanggapan yang ekspresif terhadap sistem tersebut. Copyright© www.tscumum2011.blogspot.com Created by Fadhli Syar
  • 9. Peranan sekolah dalam mewariskan nilai-nilai politik tidak hanya terjadi melalui kurikulum sekolah. Sosialisasi juga dilakukan sekolah melalui berbagai upacara yang diselenggarakan di kelas maupun di luar kelas dan berbagai kegiatan ekstra yang diselenggarakan oleh OSIS. 3. Kelompok Pergaulan Kelompok pertemanan mulai mengambil penting dalam proses sosialisasi politik selama masa remaja dan berlangsung terus sepanjang usia dewasa. Takott Parson menyatakan kelompok pertemanan tumbuh menjadi agen sosialisasi politik yang sangat penting pada masa anak-anak di SMA. Selama periode ini, orang tua dan guru-guru sekolah sebagai figur otoritas pemberi transmitter proses belajar sosial, kehilangan pengaruhnya. Sebaliknya peranan kelompok-kelompok klik, gang-gang remaja dan kelompok-kelompok remaja yang lain menjadi semakin penting. 4. Tempat Kerja Organisasi-organisasi formal maupun non formal yang dibentuk berdasarkan lingkungan pekerjaan, seperti serikat buruh, klub sosial dan yang sejenisnya merupakan saluran komunikasi informasi dan keyakinan yang jelas. 5. Media Massa Media massa seperti surat kabar, radio, majalah, tv dan internet memegang peran penting dalam menularkan sikap-sikap dan nilai-nilai modern kepada bangsa- bangsa baru merdeka. Selain memberikan informasi politik, media massa juga menyampaika nilai-nilai utama yang dianut oleh masyarakatnya. 6. Kontak-kontak Politik Langsung Tidak peduli betapa positifnya pandangan terhadap sistem politik yang telah ditanamkan oleh keluarga atau sekolah, tetapi bila seseorang diabaikan oleh partainya, ditipu oleh polisi, kelaparan tanpa ditolong, mengalami ketidakadilan, atau teraniaya oleh militer, maka pandangan terhadap dunia politik sangat mungkin berubah. Copyright© www.tscumum2011.blogspot.com Created by Fadhli Syar
  • 10. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Sosialisasi politik adalah suatu proses untuk memasyarakatkan nilai-nilai atau budaya politik ke dalam suatu masyakat, sehingga masyarakat menjadi mengerti tentang politik tersebut. Ada beberapa metode sosialisasi politik diantaranya yaitu; metode imitasi (peniruan), instruksi (perintah) dan motivasi (dorongan). Adapun sarana-sarana untuk mensosialisasikan politik kepada masyarakat yaitu melalui; keluarga, sekolah, kelompok pergaulan, tempat kerja, media massa dan kontak-kontak politik secara langsung. B. Saran Dalam makalah ini, penulis menyarankan agar kita dapat mensosialisasikan politik kepada masyarakat dengan sosialisasi yang benar dan tepat sehingga masyarakat dengan mudah menerimanya. Oleh karena itu, untuk politikus disarankan agar dapat menjalankan politik itu sesuai dengan ketentuan Undang-undang yang berlaku dan tidak menjadikan politik untuk kepentingan pribadi. Copyright© www.tscumum2011.blogspot.com Created by Fadhli Syar
  • 11. DAFTAR PUSTAKA Suteng, Bambang. Pendidikan Kewarganegaraan SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga, 2007. Budiyanto. Pendidikan Kewarganegaraan SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga, 2007. http://zanas.wordpress.com/pentingnya-sosialisasi-politik-dalam-pengembangan-budaya- politik/ Copyright© www.tscumum2011.blogspot.com Created by Fadhli Syar