Dokumen ini membahas nalar fiqih dari beberapa kiai terkemuka di Indonesia seperti Kiai Sahal, Prof. Ali Yafie, dan Gus Mus. Kiai Sahal memperkenalkan fiqih sosial yang mengintegrasikan teks dengan konteks. Prof. Ali Yafie mengembangkan fiqih lingkungan berdasarkan ayat Al-Quran tentang pelestarian lingkungan. Gus Mus membela tarian Inul Daratista dengan mengacu pada pendapat ulama, namun jug
Fadh Ahmad - Nalar Fiqih KH Sahal Mahfudh, Prof Ali Yafie dan Gus Mus
1. NALAR FIQIH KIAI
SAHAL, PROF ALI YAFIE
& GUS MUS
OLEH: FADH AHMAD ARIFAN
DISAMPAIKAN PADA PERTEMUAN KE 11
MATA KULIAH: PEMIKIRAN MODERN DALAM ISLAM
2. PENDAHULUAN
Berbicara Masalah Fiqih di Indonesia,
Tidak lepas dari Peran Kiai Pesantren
Kajian fiqih yang pada awalnya berkutat
pada persoalan Ubudiyah; dalam
perjalanan waktu merambah ke Isu-isu
Mutakhir, seperti: Lingkungan hidup,
korupsi, kesehatan dan lain-lain
Di Internal NU ada beberapa Kiai yang
punya pemikiran/Nalar fikih yang
membahas Isu-isu Mutakhir Tersebut.
3. FIQIH SOSIAL KIAI SAHAL
Fiqih sosial merupakan usaha Tajdid
(pembaharuan) dalam arti
kontekstualisasi Fiqih di Pesantren.
Kiai Sahal mendorong supaya
pemahaman Fiqih di NU beranjak dari
Mazhab Qauli ke Mazhab Manhaji
(Metodologis)
Mazhab manhaji Kiai sahal punya
karakter integratif antara Teks dan
Konteks (Tesis Arif aulia Rahman, hal
149, th 2010)
4. FIQIH LINGKUNGAN PROF.
KIAI ALI YAFIE
Fiqih lingkungan terinspirasi dari
Surah ar-Rum ayat 41
Pelestarian lingkungan hidup dari
kerusakannya adalah bagian dari
Iman (Ali yafie, hal 14)
Penanggung jawab utama
pemeliharaan lingkungan adalah Ulil
amri
5. LANJUTAN
Komponen dasar kehidupan manusia tidak
lagi 5 aspek (al-dharuriyat al-khams), tetapi
menjadi 6 hal ditambah komponen
lingkungan hidup
jika lingkungan hidup tidak
terpelihara/terlindungi secara memadai
alias terjadi kerusakan, maka bahayanya
akan menimpa pada semua komponen dasar
kehidupan, yaitu keselamatan jiwa,
keharmonisan keagamaan, perlindungan
kekayaan, keturunan, dan kesehatan akal.
(Ali yafie, hal, 233)
6. FIQIH GUS MUS (RAIS
SYURIAH PBNU)
Dikenal sebagai Kiai yang membela Goyang
Ngebor Inul daratista melalui lukisan
“Berdzikir bersama Inul” (Fx Rudi Gunawan,
2003, hal 42-44)
Dalam memecahkan problem fiqih, Gus Mus
tetap berpedoman kepada qaul ulama
(Mazhab qauli). Beliau sedikit menggunakan
Kaidah Fiqih ketika memberikan fatwanya
(lihat buku Fiqih Keseharian Gus Mus, 2008).
Ibadah mahdoh harus mengacu Quran dan
hadits, sedangkan urusan Muamalah dan Urf
mempertimbangkan Illat dan Mashlahat
7. DAFTAR PUSTAKA
Afif aulia Rachman, Metodologi Fiqih sosial
M.A Sahal Mahfudh, Tesis (UIN Yogyakarta,
2010)
Ali yafie, Merintis Fiqh Lingkungan,
(Yayasan amanah, 2006)
F.X Rudi Gunawan, Mengebor kemunafikan:
Inul, seks, dan kekuasaan, (Galang press,
2003)
Mustofa bisri, Fikih Keseharian Gus mus,
(Khalista, 2008)