SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 26
Downloaden Sie, um offline zu lesen
Proses perancangan awal untuk mengidentifikasi
subsistem ini dan menetapkan kerangka kerja untuk
control dan komunikasinya.
     Proses perancangan arsitektur berhubungan dengan
penetapan kerangka kerja strukturdasar untuk suatu
sistem. Proses ini melibatkan identifikasi komponen-
komponn utamadan komunikasi antar komponen-
komponen tersebut.
Keuntungan Perancangan Arsitektur
Perangkat Lunak
•   Komunikasi stakeholder.
    Arsitektur merupakan presentasi tingkat tinggi dari sistem yang dapat digunakan
    sebagai fokus pembahasan oleh stakeholder.

•   Analisa Sistem.
    Analisa sistem dilakukan untuk membuat keputusan perancangan arsitektural
    yang memiliki efek sangat besar mengenai kinerja, keandalan, dan kemampuan
    dapat dipelihara.

•   Pemakaian ulang berskala besar.
    Arsitektur dapat ditransfer melintasi sistem dengan persyaratan yang sama dan
    dengan demikian dapat mendukung pemakaian ulang perangkat lunak berskala
    besar.
Proses Umum Perancangan
Arsitektural
•   Penstrukturan sistem.
    Sistem distruktur menjadi sejumlah subsistem utama dimana suatu
    subsistem merupakan unit perangkat lunak yang indepnden.
    Komunikasi antar subsistem juga dimodelkan.

•   Pemodelan control.
    Menetapkan hubungan control antar bagian-bagian sistem.

•   Dekomposisi modular.
    Setiap subsistem diuraikan menjadi modul-modul selain itu harus
    ditentukan tip emodul dan interkoneksinya.
Model Arsitektur yang dapat
Dikembangkan
•   Model struktur taktis, yang menunjukkan subsistem-subsistem
    yang dikembangkan sebagai unit yang terpisah.

•   Model proses dinamis, yang menunjukkan bagaimana sistem
    diorganisasi menjadiproses-proses pada saat run-time. Organisasi
    ini bisa berbeda dari mode statis.

•   Model interface, yang mendefinisikan layanan yang disediakan
    oleh setiap subsistemmelalui interface umum.

•   Model hubungan, yang menunjukkan hubungan aluran data
    diantara subsistem-subsistem.
Yang dipengaruhi oleh Sistem
Arsitektur
• Kinerja, merupakan persyaratan kritis yang berarti arsitektur harus
  dirancang untuk melokalisasi operasi-operasi kritis dalam subsistem.

• Kemanan harus dibuat untuk melindungi aset-aset yang penting dan
  validasi keamanan juga harus dibuat.

• Keselamatan ini berhubungan dengan pengurangan biaya dan masalah
  validasi keamanan dan disediaknnya sistem proteksi yang berhubungan

• Kemampuan dipelihara
  Jika kemampuan dipelihara merupakan persyaratan kritis, maka arsitektur
  sistem harus dirancang dengan menggunakan komponen kecil dan berdiri
  sendiri, yang dapat diganti dengan segera.
PERANCANGAN ARSITEKTURAL
•   Penstrukturan Sistem
•   Model Kontrol
•   Dekomposisi Modular
•   Arsitektur Spesifik-Domain
Penstrukturan Sistem
•   Model Repositori
•   Model Client-Server
•   Model Mesin Abstrak
Model Repositori (Media Penyimpanan)

Semua data bersama disimpan pada database pusat sehingga dapat
diakses oleh semua subsistem

Contoh :
                                        Generator
                    Editor desain
                                          Kode


       Penerjemah                                    Editor
                            Repositori proyek
         desain                                     program


                                        Generator
                    Analis desain
                                         laporan

                       Toolset yang ter integrasi
Keuntungan & Kerugian Repositori
•   Repositori yang dipakai bersama merupakan cara yang lebih efesien sebab dengancara ini
    tidak perlu ada transmisi data secara eksplisit antar sitem.

•   Subsistem harus menyetujuai model data repository.Karena akan sulit jikamengintegrasikan
    subsistem baru jika model datanya tidak sesuai dengan sistem yang ada.

•   Subsistem yang menghasilkan data tidak perlu mempermaslahkan bagaimana data dipakai
    oleh sub sistem lain.

•   Evolusi mungkin sulit karena informasi dengan volume besar dibangkitkan dari model data yang
    disetujui.

•   Tersentralisasinya kegiatan seperti backup, keamanan, control akses, dan pemulihan error.

•   Subsistem yang berbeda bisa memiliki persyartan yang berbeda untuk keamanan,recovery, dan
    backup. Model repository memaksakan kebjakan yang sama untuksemua subsistem.

•   Tidak mudah untuk mendistribusikan repository ke sejumlah mesin, karena mungkin ada
    redudansi data dan ketidakkonsistenan.
Model Client-Server
model sistem terdistribusi yang menunjukkan bagaimana data dan
pemrosesan didistribusikan pada sejumlah prosessor

Contoh :

           Klien 1         Klien 2           Klien 3           Klien 4

                      Jaringan dengan bandwidth lebar

           Server          Server            Server            Server
           katalog         video            gambar            hiperteks

           Katalog       File klip video   Foto terdigitasi   Web hiperteks

                     Sistem perpustakaan film & gambar
Komponen dan Keuntungan Model Client-
Server
Komponen Utama :

• Satu set server stand alone yang memberikan layanan ke subsistem yang
  lain.
• Satu atau lebih set klient yang meminta layanan yang diberikan oleh
  server. Klien-klien ini biasanya adalah subsistem. Teradapat beberapa
  instance program klien yangdieksekusi secara bersama

Keuntungan :

• Arsitektur sistem yang terdistribusi
• Tidak sukar untuk menambahkan server baru dan mengintegrasikan
  dengansistem atau mengaupgrade server tanpa mempengaruhi bagian
  lain dari sistem
Model Mesin Abstrak
       Model mesin abstrak dari arsitektur atau biasa disebut model berlapis memodelkan
interfacing subsistem . Pendekatan lapisan mendukung pengembangan sistem
inkremental. Sementara satu lapisan dikembangkan , beberapa layanan yang diberikan
oleh lapisan tersebut dapat disediakan oleh user.



                                       Manajemen
                                         versi
                                        Manajemen
                                          objek
                                          Sistem
                                         database

                                          Sistem
                                          operasi


                         Model mesin abstrak dari manajemen vesi
Model Kontrol
Model untuk penstrukturan system membahas bagaimana system diuraikan
menjadi subsistem-subsistem. Model control pada tingkatarsitektural
berkenaan dengan aliran control antara subsistem.

1. Kontrol tersentralisasi. Satu subsistem memiliki tanggung jawab
   menyeluruh kontrol, dan memulai serta menghentikan subsistem-
   subsistem lain.Mode control tersentralisasi digolongkan dalam 2 kelas
   yaitu : Model call-return dan Model manajer

2. Control berbasis-event. Bukan informasi control yang disatukan dengan
   subsistem, melainkan setiap subsistem dapat menanggapi event yang
   dibangkitkan secara eksternal.
Kontrol tersentralisasi

1. Model call-return.                                 2. Model manajer



                                                                          Proses
                                                                          sensor
                     Program
                      utama
                                                         Proses                            Proses
                                                       komputasi                          akulator
        Rutin 1       Rutin 2       Rutin 3                              Kontroler
                                                                          sistem


Rutin 1.1     Rutin 1.2     Rutin 3.1     Rutin 3.2          Interface             Penanganan
                                                               user                 kesalahan
Sistem Event-Driven (dikendalikan event)

Model control Event-Driven dikendalikan oleh event yang dibangkitkan
secaraeksternal. Event tidak hanya berarti sinyal biner. Event bisa
merupakan sinyal yang dapatmengambil nilai berapapun Ada dua
model Event-Driven yaitu:

•   Model Broadcast
    Pada model ini suatu event melakukan penyiaran (broadcast) event
    ke semuasubsistem. Setiap subsistem akan meneriam event
    tersebut.

•   Model interrupt-driven
    Model ini digunakan pada sistem real time dimana interrupt
    eksternal dideteksi olehsebuah interrupt handler. Interup-interupt ini
    akan diteruskan ke komponen lainuntuk diolah.
1. Model broadcast

         Subsistem 1        Subsistem 2      Subsistem 3        Subsistem 4

                       Penanganan (handler) event dan message

2. Model interrupt-driven
Dekomposisi Modular
Setelah arsitektur selesai dibuat dilanjutkan dengan proses perancangan
arsitekturalyaitu menguraikan (dekomposisi) subsistem menjadi modul-
modul. Ada dua model yangdapat digunakan untuk dekomposisi modul yaitu:

1. Model Berorientasi Objek, dimana sistem diuraikan menjadi serangkaian
   objekyang berkomunikasi.

2. Model Aliran Data, sistem diuraikan menjadi modul-modul fungsional yang
   menerima input dan mentransformasikan menjadi data output. Ini disebut
   jugapendekatan pipeline.Pada model berorientasi objek, modul adalah
   objek dengan status privat dan operasiyang didefinisikan pada stataus
   tersebut. Pada model aliran data, modul merupakan transformasi
   fungsional
Model Objek
Model berorientasi objek menstruktur sistem menjadi serangkaian
objek yangterhubung dengan interface. Objek memanggil layanan yang
diberikan oleh objek lain.




                               Sistem pemrosesan faktur
Kelebihan & Kelemahan Model Objek

Keuntungan :
• Karena objek-objek terkopel (coupled) secara longgar, maka
  implementasi objekdapat dimodifikasi tanpa mempengaruhi objek
  lainnya.
• Objek merupakan gambaran dari dunia nyata sehingga sistem
  lebih mudahdimengerti.
• Objek dapat digunakan ulang (reusable).

Kelemahan :
• Dalam memakai layanan, objek harus mengacu nama dan
  interface ke objek lainsecara eksplisit.
• Jika ada perubahan maka akan mengakibatkan dampak bagi user
  objek yang lain.
• Kadang-kadangentitas yang kompleks susah direpresentasikan
  sebagai objek.
Model Aliran Data
Pada model aliran data (Data Flow Diagram) transformasi memproses
input menjadi output




                                 Sistem pemrosesan faktur
Kelebihan & Kelemahan Model Aliran
Data
Kelebihan :
• Mudah dimengerti karena sistem dilihat dari sudut
  input dan output sistem.
• Mendukung pemakaian ulang
• Urutan proses sistem lebih mudah dipahami

Kelemahan:
• Butuh format secara umum
• Lebih sulit menggabungkan dengan format GUI
Arsitektur Spesifik Domain
Model-model arsitektural di atas adalah model umum. Model-model tersebut
dapat diterapkan pada banyak kelas aplikasi. Selain model umum, model-
model arsitektural yang spesifik bagi suatu domain aplikasi juga dapat
digunakan.
Ada dua tipe model arsitektural spesifik model:

•   Model generik, yang merupakan abstraksi dari sejumlah sistem riil. Model
    ini meng-kapsulasi karakteristik utama dari sistem-sistem ini.

•   Model referensi, yang lebih abstrak dan mendeskpsikan kelas sistem yang
    lebih besar. model-model ini merupakan cara menginformasikan kepada
    perancang mengenai struktur umum kelas sistem tersebut.

Tidak ada perbedaan yang jelas antara tipe-tipe model ini, dan model generic
kadang-kadang juga dapat berfungsisebagai model referensi.
Model Generic
Yang mungkin merupakan contoh yang paling terkenal dari model arsitektural
generik adalah model compiler. Saat ini telah diakui secara umum bahwa
compiler harus mencakup modul-modul berikut ini:

• Penganalisaan leksikal, yang mengambil token bahasa input dan
  merubahnya mebjadi bentuk internal tertentu.
• Table symbol, dibuat oleh penganalisa leksikal, yang menyimpan informasi
  mengenai nama dan tipe yang dipakai pada program.
• Penganalisaan sintaks, yang memeriksa sintaks bahasa yang di komplikasi.
  Penganalisa ini menggunakan grammar yang terdefenisi dari bahasa
  tersebutdan membuat phon sintaks.
• Pohon sintaks, merupakan struktur internal yang merepresentasikan program
  yang dikomplikasi.
• Penganalisa sematik yang memakai informasi dari pohon sintaks dan tab
  symbol untuk memeriksa kebenaran sematik program input.
• Generator kode yang menjalani pohon sintaks dan membangkitkan kode
  mes.
Arsitektur Referensi
Model arsitektural generic merefleksikan arsitektur system yang ada.
Sebaliknya, model referensi biasanya diturunkan dari studi domain
aplikasi. Model ini mempresentasikan arsitektur yang ideal yang
mencakup semua fitur yang dapat dimiliki sistem.

Fungsi utamanya adalah untuk berperan sebagai cara membandingkan
sistem yang berbeda pada domain. Model referensi ini menyediakan
vocabulary (kosakata) untuk perbandingan. Model ini juga berfungsi
sebagai standar terhadap apa saja yang dievaluasi sistem.

Arsitektur referensi menggunakan tujuh lapisan OSI untuk interkoneksi
sistem terbuka
Rpl   010 - perancangan arsitektural

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Interaksi Manusia dan Komputer : Conceptual Model
Interaksi Manusia dan Komputer : Conceptual ModelInteraksi Manusia dan Komputer : Conceptual Model
Interaksi Manusia dan Komputer : Conceptual Model
Eko Kurniawan Khannedy
 
Rpl 10-perancangan user interface
Rpl 10-perancangan user interfaceRpl 10-perancangan user interface
Rpl 10-perancangan user interface
f' yagami
 
Rancangan perangkat lunak
Rancangan perangkat lunakRancangan perangkat lunak
Rancangan perangkat lunak
Ainul Yaqin
 
Arsitektur sistem terdistribusi
Arsitektur sistem terdistribusiArsitektur sistem terdistribusi
Arsitektur sistem terdistribusi
arfianti
 
RPL : Incremental model
RPL : Incremental modelRPL : Incremental model
RPL : Incremental model
amalianuryamin
 

Was ist angesagt? (20)

3 Jenis Model (pemodelan dan simulasi)
3 Jenis Model (pemodelan dan simulasi)3 Jenis Model (pemodelan dan simulasi)
3 Jenis Model (pemodelan dan simulasi)
 
Kelompok 8 - Implementasi Role & Privilege pada database Oracle & my SQL
Kelompok 8 - Implementasi Role & Privilege pada database Oracle & my SQLKelompok 8 - Implementasi Role & Privilege pada database Oracle & my SQL
Kelompok 8 - Implementasi Role & Privilege pada database Oracle & my SQL
 
Interaksi Manusia dan Komputer : Conceptual Model
Interaksi Manusia dan Komputer : Conceptual ModelInteraksi Manusia dan Komputer : Conceptual Model
Interaksi Manusia dan Komputer : Conceptual Model
 
Rpl 10-perancangan user interface
Rpl 10-perancangan user interfaceRpl 10-perancangan user interface
Rpl 10-perancangan user interface
 
Software Engineering 1 (Software Development Process Model)
Software Engineering 1 (Software Development Process Model)Software Engineering 1 (Software Development Process Model)
Software Engineering 1 (Software Development Process Model)
 
Tugas normalisasi imaika penjualan komputer
Tugas normalisasi   imaika penjualan komputerTugas normalisasi   imaika penjualan komputer
Tugas normalisasi imaika penjualan komputer
 
Software Requirements
Software RequirementsSoftware Requirements
Software Requirements
 
Pengujian Perangkat Lunak
Pengujian Perangkat LunakPengujian Perangkat Lunak
Pengujian Perangkat Lunak
 
Jenis dan proses interupsi
Jenis dan proses interupsiJenis dan proses interupsi
Jenis dan proses interupsi
 
4 diagram relasi antar entitas (ERD)
4 diagram relasi antar entitas (ERD)4 diagram relasi antar entitas (ERD)
4 diagram relasi antar entitas (ERD)
 
2 konsep sistem digital
2 konsep sistem digital2 konsep sistem digital
2 konsep sistem digital
 
Rancangan perangkat lunak
Rancangan perangkat lunakRancangan perangkat lunak
Rancangan perangkat lunak
 
Perancangan Data Warehouse (Logical dan Physical)
Perancangan Data Warehouse (Logical dan Physical)Perancangan Data Warehouse (Logical dan Physical)
Perancangan Data Warehouse (Logical dan Physical)
 
Analisa Sistem
Analisa SistemAnalisa Sistem
Analisa Sistem
 
Arsitektur sistem terdistribusi
Arsitektur sistem terdistribusiArsitektur sistem terdistribusi
Arsitektur sistem terdistribusi
 
Sistem Berbasis Pengetahuan dan Sistem Pakar
Sistem Berbasis Pengetahuan dan Sistem PakarSistem Berbasis Pengetahuan dan Sistem Pakar
Sistem Berbasis Pengetahuan dan Sistem Pakar
 
Dasar Virtualisasi
Dasar VirtualisasiDasar Virtualisasi
Dasar Virtualisasi
 
Analisis Kebutuhan Sistem Informasi
Analisis Kebutuhan Sistem InformasiAnalisis Kebutuhan Sistem Informasi
Analisis Kebutuhan Sistem Informasi
 
Rekayasa Kebutuhan Perangkat Lunak
Rekayasa Kebutuhan Perangkat LunakRekayasa Kebutuhan Perangkat Lunak
Rekayasa Kebutuhan Perangkat Lunak
 
RPL : Incremental model
RPL : Incremental modelRPL : Incremental model
RPL : Incremental model
 

Andere mochten auch (13)

Rpl 014 - perancangan dengan pemakaian ulang
Rpl   014 - perancangan dengan pemakaian ulangRpl   014 - perancangan dengan pemakaian ulang
Rpl 014 - perancangan dengan pemakaian ulang
 
Rpl 9-perancangan arsitektural
Rpl 9-perancangan arsitekturalRpl 9-perancangan arsitektural
Rpl 9-perancangan arsitektural
 
Contoh pembljr KBK Arsitektur
Contoh pembljr KBK ArsitekturContoh pembljr KBK Arsitektur
Contoh pembljr KBK Arsitektur
 
Desain arsitektur
Desain arsitekturDesain arsitektur
Desain arsitektur
 
Contoh Desain Web yang Baik dan Buruk
Contoh Desain Web yang Baik dan BurukContoh Desain Web yang Baik dan Buruk
Contoh Desain Web yang Baik dan Buruk
 
Contoh interface yang baik
Contoh interface yang baikContoh interface yang baik
Contoh interface yang baik
 
ppt_IMK-design-interface
ppt_IMK-design-interfaceppt_IMK-design-interface
ppt_IMK-design-interface
 
Contoh Interface Website yang baik
Contoh Interface Website yang baikContoh Interface Website yang baik
Contoh Interface Website yang baik
 
Structure chart
Structure chartStructure chart
Structure chart
 
2 08 client-server architecture
2 08 client-server architecture2 08 client-server architecture
2 08 client-server architecture
 
Client server architecture
Client server architectureClient server architecture
Client server architecture
 
Structured Analysis and Structured Design
Structured Analysis and Structured DesignStructured Analysis and Structured Design
Structured Analysis and Structured Design
 
DFD, Decision Table, Decision Chart, Structure Charts
DFD, Decision Table, Decision Chart, Structure ChartsDFD, Decision Table, Decision Chart, Structure Charts
DFD, Decision Table, Decision Chart, Structure Charts
 

Ähnlich wie Rpl 010 - perancangan arsitektural

Perancangan arsitektural
Perancangan arsitekturalPerancangan arsitektural
Perancangan arsitektural
arfianti
 
Rpl 011 - arsitektur sistem terdistribusi
Rpl   011 - arsitektur sistem terdistribusiRpl   011 - arsitektur sistem terdistribusi
Rpl 011 - arsitektur sistem terdistribusi
Febriyani Syafri
 
Rpl 03 - proses proses perangkat lunak
Rpl   03 - proses proses perangkat lunakRpl   03 - proses proses perangkat lunak
Rpl 03 - proses proses perangkat lunak
Febriyani Syafri
 
Rekayasa perangkat lunak (dha3)
Rekayasa perangkat lunak (dha3)Rekayasa perangkat lunak (dha3)
Rekayasa perangkat lunak (dha3)
Mawaddah Warahmah
 

Ähnlich wie Rpl 010 - perancangan arsitektural (20)

Perancangan arsitektural
Perancangan arsitekturalPerancangan arsitektural
Perancangan arsitektural
 
Arsitektur sistem operasi
Arsitektur sistem operasiArsitektur sistem operasi
Arsitektur sistem operasi
 
Materi Pertemuan 3_Engineering and management requirements.pptx
Materi Pertemuan 3_Engineering and management requirements.pptxMateri Pertemuan 3_Engineering and management requirements.pptx
Materi Pertemuan 3_Engineering and management requirements.pptx
 
Rpl
RplRpl
Rpl
 
Sister_2_Arsitektur.pdf
Sister_2_Arsitektur.pdfSister_2_Arsitektur.pdf
Sister_2_Arsitektur.pdf
 
arsitektur sistem operasi modern
arsitektur sistem operasi modernarsitektur sistem operasi modern
arsitektur sistem operasi modern
 
Bab 7 teori
Bab 7 teoriBab 7 teori
Bab 7 teori
 
Perancangan perangkat lunak
Perancangan perangkat lunakPerancangan perangkat lunak
Perancangan perangkat lunak
 
Pengenalan Sistem Terdistribusi.pdf
Pengenalan Sistem Terdistribusi.pdfPengenalan Sistem Terdistribusi.pdf
Pengenalan Sistem Terdistribusi.pdf
 
Kelompok 3 incremental
Kelompok 3   incrementalKelompok 3   incremental
Kelompok 3 incremental
 
Sldc
SldcSldc
Sldc
 
Rpl 011 - arsitektur sistem terdistribusi
Rpl   011 - arsitektur sistem terdistribusiRpl   011 - arsitektur sistem terdistribusi
Rpl 011 - arsitektur sistem terdistribusi
 
Sistem operasi monolitik
Sistem operasi monolitikSistem operasi monolitik
Sistem operasi monolitik
 
meet_05 - MDPL - INF Kls A.pptx
meet_05 - MDPL - INF Kls A.pptxmeet_05 - MDPL - INF Kls A.pptx
meet_05 - MDPL - INF Kls A.pptx
 
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
 
11122636 (5).ppt
11122636 (5).ppt11122636 (5).ppt
11122636 (5).ppt
 
Rpl 03 - proses proses perangkat lunak
Rpl   03 - proses proses perangkat lunakRpl   03 - proses proses perangkat lunak
Rpl 03 - proses proses perangkat lunak
 
Metode pengembangan RPL dan DFD
Metode pengembangan RPL dan DFDMetode pengembangan RPL dan DFD
Metode pengembangan RPL dan DFD
 
Arsitektur desain data pada RPL
Arsitektur desain data pada RPLArsitektur desain data pada RPL
Arsitektur desain data pada RPL
 
Rekayasa perangkat lunak (dha3)
Rekayasa perangkat lunak (dha3)Rekayasa perangkat lunak (dha3)
Rekayasa perangkat lunak (dha3)
 

Mehr von Febriyani Syafri

Rpl 013 - perancangan perangkat lunak real time
Rpl   013 - perancangan perangkat lunak real timeRpl   013 - perancangan perangkat lunak real time
Rpl 013 - perancangan perangkat lunak real time
Febriyani Syafri
 
Rpl 012 - perancangan berorientasi objek
Rpl   012 - perancangan berorientasi objekRpl   012 - perancangan berorientasi objek
Rpl 012 - perancangan berorientasi objek
Febriyani Syafri
 
Rpl 09 - spesifikasi formal
Rpl   09 - spesifikasi  formalRpl   09 - spesifikasi  formal
Rpl 09 - spesifikasi formal
Febriyani Syafri
 
Rpl 07 - pembuatan prototipe perangkat lunak
Rpl   07 - pembuatan prototipe perangkat lunakRpl   07 - pembuatan prototipe perangkat lunak
Rpl 07 - pembuatan prototipe perangkat lunak
Febriyani Syafri
 
Rpl 06 - proses rekayasa persyaratan
Rpl   06 - proses rekayasa persyaratanRpl   06 - proses rekayasa persyaratan
Rpl 06 - proses rekayasa persyaratan
Febriyani Syafri
 
Sister 01 - pengenalan sister
Sister   01 - pengenalan sisterSister   01 - pengenalan sister
Sister 01 - pengenalan sister
Febriyani Syafri
 
Sister 02 - model dan permasalahan sister
Sister   02 - model dan permasalahan sisterSister   02 - model dan permasalahan sister
Sister 02 - model dan permasalahan sister
Febriyani Syafri
 
Sister 03 - komunikasi data
Sister   03 - komunikasi dataSister   03 - komunikasi data
Sister 03 - komunikasi data
Febriyani Syafri
 
Sister 04 - remote procedure call (rpc)
Sister   04 - remote procedure call (rpc)Sister   04 - remote procedure call (rpc)
Sister 04 - remote procedure call (rpc)
Febriyani Syafri
 
Sister 07 - os client server
Sister   07 - os client serverSister   07 - os client server
Sister 07 - os client server
Febriyani Syafri
 
Sister 09 - jenis os client server
Sister   09 - jenis os client serverSister   09 - jenis os client server
Sister 09 - jenis os client server
Febriyani Syafri
 
Sister 011 - network file system
Sister   011 - network file systemSister   011 - network file system
Sister 011 - network file system
Febriyani Syafri
 

Mehr von Febriyani Syafri (20)

Rpl 016 - uas
Rpl   016 - uasRpl   016 - uas
Rpl 016 - uas
 
Rpl 015 - interface user
Rpl   015 - interface userRpl   015 - interface user
Rpl 015 - interface user
 
Rpl 013 - perancangan perangkat lunak real time
Rpl   013 - perancangan perangkat lunak real timeRpl   013 - perancangan perangkat lunak real time
Rpl 013 - perancangan perangkat lunak real time
 
Rpl 012 - perancangan berorientasi objek
Rpl   012 - perancangan berorientasi objekRpl   012 - perancangan berorientasi objek
Rpl 012 - perancangan berorientasi objek
 
Rpl 09 - spesifikasi formal
Rpl   09 - spesifikasi  formalRpl   09 - spesifikasi  formal
Rpl 09 - spesifikasi formal
 
Rpl 08 - uts
Rpl   08 - utsRpl   08 - uts
Rpl 08 - uts
 
Rpl 07 - pembuatan prototipe perangkat lunak
Rpl   07 - pembuatan prototipe perangkat lunakRpl   07 - pembuatan prototipe perangkat lunak
Rpl 07 - pembuatan prototipe perangkat lunak
 
Rpl 06 - proses rekayasa persyaratan
Rpl   06 - proses rekayasa persyaratanRpl   06 - proses rekayasa persyaratan
Rpl 06 - proses rekayasa persyaratan
 
Sister 01 - pengenalan sister
Sister   01 - pengenalan sisterSister   01 - pengenalan sister
Sister 01 - pengenalan sister
 
Sister 02 - model dan permasalahan sister
Sister   02 - model dan permasalahan sisterSister   02 - model dan permasalahan sister
Sister 02 - model dan permasalahan sister
 
Sister 03 - komunikasi data
Sister   03 - komunikasi dataSister   03 - komunikasi data
Sister 03 - komunikasi data
 
Sister 04 - remote procedure call (rpc)
Sister   04 - remote procedure call (rpc)Sister   04 - remote procedure call (rpc)
Sister 04 - remote procedure call (rpc)
 
Sister 05 - proses
Sister   05 - prosesSister   05 - proses
Sister 05 - proses
 
Sister 06 - client server
Sister   06 - client serverSister   06 - client server
Sister 06 - client server
 
Sister 07 - os client server
Sister   07 - os client serverSister   07 - os client server
Sister 07 - os client server
 
Sister 09 - jenis os client server
Sister   09 - jenis os client serverSister   09 - jenis os client server
Sister 09 - jenis os client server
 
Sister 010 - file service
Sister   010 - file serviceSister   010 - file service
Sister 010 - file service
 
Sister 011 - network file system
Sister   011 - network file systemSister   011 - network file system
Sister 011 - network file system
 
Sister 012 - name service
Sister   012 - name serviceSister   012 - name service
Sister 012 - name service
 
Sister 013 - database terdistribusi
Sister   013 - database terdistribusiSister   013 - database terdistribusi
Sister 013 - database terdistribusi
 

Rpl 010 - perancangan arsitektural

  • 1.
  • 2. Proses perancangan awal untuk mengidentifikasi subsistem ini dan menetapkan kerangka kerja untuk control dan komunikasinya. Proses perancangan arsitektur berhubungan dengan penetapan kerangka kerja strukturdasar untuk suatu sistem. Proses ini melibatkan identifikasi komponen- komponn utamadan komunikasi antar komponen- komponen tersebut.
  • 3. Keuntungan Perancangan Arsitektur Perangkat Lunak • Komunikasi stakeholder. Arsitektur merupakan presentasi tingkat tinggi dari sistem yang dapat digunakan sebagai fokus pembahasan oleh stakeholder. • Analisa Sistem. Analisa sistem dilakukan untuk membuat keputusan perancangan arsitektural yang memiliki efek sangat besar mengenai kinerja, keandalan, dan kemampuan dapat dipelihara. • Pemakaian ulang berskala besar. Arsitektur dapat ditransfer melintasi sistem dengan persyaratan yang sama dan dengan demikian dapat mendukung pemakaian ulang perangkat lunak berskala besar.
  • 4. Proses Umum Perancangan Arsitektural • Penstrukturan sistem. Sistem distruktur menjadi sejumlah subsistem utama dimana suatu subsistem merupakan unit perangkat lunak yang indepnden. Komunikasi antar subsistem juga dimodelkan. • Pemodelan control. Menetapkan hubungan control antar bagian-bagian sistem. • Dekomposisi modular. Setiap subsistem diuraikan menjadi modul-modul selain itu harus ditentukan tip emodul dan interkoneksinya.
  • 5. Model Arsitektur yang dapat Dikembangkan • Model struktur taktis, yang menunjukkan subsistem-subsistem yang dikembangkan sebagai unit yang terpisah. • Model proses dinamis, yang menunjukkan bagaimana sistem diorganisasi menjadiproses-proses pada saat run-time. Organisasi ini bisa berbeda dari mode statis. • Model interface, yang mendefinisikan layanan yang disediakan oleh setiap subsistemmelalui interface umum. • Model hubungan, yang menunjukkan hubungan aluran data diantara subsistem-subsistem.
  • 6. Yang dipengaruhi oleh Sistem Arsitektur • Kinerja, merupakan persyaratan kritis yang berarti arsitektur harus dirancang untuk melokalisasi operasi-operasi kritis dalam subsistem. • Kemanan harus dibuat untuk melindungi aset-aset yang penting dan validasi keamanan juga harus dibuat. • Keselamatan ini berhubungan dengan pengurangan biaya dan masalah validasi keamanan dan disediaknnya sistem proteksi yang berhubungan • Kemampuan dipelihara Jika kemampuan dipelihara merupakan persyaratan kritis, maka arsitektur sistem harus dirancang dengan menggunakan komponen kecil dan berdiri sendiri, yang dapat diganti dengan segera.
  • 7. PERANCANGAN ARSITEKTURAL • Penstrukturan Sistem • Model Kontrol • Dekomposisi Modular • Arsitektur Spesifik-Domain
  • 8. Penstrukturan Sistem • Model Repositori • Model Client-Server • Model Mesin Abstrak
  • 9. Model Repositori (Media Penyimpanan) Semua data bersama disimpan pada database pusat sehingga dapat diakses oleh semua subsistem Contoh : Generator Editor desain Kode Penerjemah Editor Repositori proyek desain program Generator Analis desain laporan Toolset yang ter integrasi
  • 10. Keuntungan & Kerugian Repositori • Repositori yang dipakai bersama merupakan cara yang lebih efesien sebab dengancara ini tidak perlu ada transmisi data secara eksplisit antar sitem. • Subsistem harus menyetujuai model data repository.Karena akan sulit jikamengintegrasikan subsistem baru jika model datanya tidak sesuai dengan sistem yang ada. • Subsistem yang menghasilkan data tidak perlu mempermaslahkan bagaimana data dipakai oleh sub sistem lain. • Evolusi mungkin sulit karena informasi dengan volume besar dibangkitkan dari model data yang disetujui. • Tersentralisasinya kegiatan seperti backup, keamanan, control akses, dan pemulihan error. • Subsistem yang berbeda bisa memiliki persyartan yang berbeda untuk keamanan,recovery, dan backup. Model repository memaksakan kebjakan yang sama untuksemua subsistem. • Tidak mudah untuk mendistribusikan repository ke sejumlah mesin, karena mungkin ada redudansi data dan ketidakkonsistenan.
  • 11. Model Client-Server model sistem terdistribusi yang menunjukkan bagaimana data dan pemrosesan didistribusikan pada sejumlah prosessor Contoh : Klien 1 Klien 2 Klien 3 Klien 4 Jaringan dengan bandwidth lebar Server Server Server Server katalog video gambar hiperteks Katalog File klip video Foto terdigitasi Web hiperteks Sistem perpustakaan film & gambar
  • 12. Komponen dan Keuntungan Model Client- Server Komponen Utama : • Satu set server stand alone yang memberikan layanan ke subsistem yang lain. • Satu atau lebih set klient yang meminta layanan yang diberikan oleh server. Klien-klien ini biasanya adalah subsistem. Teradapat beberapa instance program klien yangdieksekusi secara bersama Keuntungan : • Arsitektur sistem yang terdistribusi • Tidak sukar untuk menambahkan server baru dan mengintegrasikan dengansistem atau mengaupgrade server tanpa mempengaruhi bagian lain dari sistem
  • 13. Model Mesin Abstrak Model mesin abstrak dari arsitektur atau biasa disebut model berlapis memodelkan interfacing subsistem . Pendekatan lapisan mendukung pengembangan sistem inkremental. Sementara satu lapisan dikembangkan , beberapa layanan yang diberikan oleh lapisan tersebut dapat disediakan oleh user. Manajemen versi Manajemen objek Sistem database Sistem operasi Model mesin abstrak dari manajemen vesi
  • 14. Model Kontrol Model untuk penstrukturan system membahas bagaimana system diuraikan menjadi subsistem-subsistem. Model control pada tingkatarsitektural berkenaan dengan aliran control antara subsistem. 1. Kontrol tersentralisasi. Satu subsistem memiliki tanggung jawab menyeluruh kontrol, dan memulai serta menghentikan subsistem- subsistem lain.Mode control tersentralisasi digolongkan dalam 2 kelas yaitu : Model call-return dan Model manajer 2. Control berbasis-event. Bukan informasi control yang disatukan dengan subsistem, melainkan setiap subsistem dapat menanggapi event yang dibangkitkan secara eksternal.
  • 15. Kontrol tersentralisasi 1. Model call-return. 2. Model manajer Proses sensor Program utama Proses Proses komputasi akulator Rutin 1 Rutin 2 Rutin 3 Kontroler sistem Rutin 1.1 Rutin 1.2 Rutin 3.1 Rutin 3.2 Interface Penanganan user kesalahan
  • 16. Sistem Event-Driven (dikendalikan event) Model control Event-Driven dikendalikan oleh event yang dibangkitkan secaraeksternal. Event tidak hanya berarti sinyal biner. Event bisa merupakan sinyal yang dapatmengambil nilai berapapun Ada dua model Event-Driven yaitu: • Model Broadcast Pada model ini suatu event melakukan penyiaran (broadcast) event ke semuasubsistem. Setiap subsistem akan meneriam event tersebut. • Model interrupt-driven Model ini digunakan pada sistem real time dimana interrupt eksternal dideteksi olehsebuah interrupt handler. Interup-interupt ini akan diteruskan ke komponen lainuntuk diolah.
  • 17. 1. Model broadcast Subsistem 1 Subsistem 2 Subsistem 3 Subsistem 4 Penanganan (handler) event dan message 2. Model interrupt-driven
  • 18. Dekomposisi Modular Setelah arsitektur selesai dibuat dilanjutkan dengan proses perancangan arsitekturalyaitu menguraikan (dekomposisi) subsistem menjadi modul- modul. Ada dua model yangdapat digunakan untuk dekomposisi modul yaitu: 1. Model Berorientasi Objek, dimana sistem diuraikan menjadi serangkaian objekyang berkomunikasi. 2. Model Aliran Data, sistem diuraikan menjadi modul-modul fungsional yang menerima input dan mentransformasikan menjadi data output. Ini disebut jugapendekatan pipeline.Pada model berorientasi objek, modul adalah objek dengan status privat dan operasiyang didefinisikan pada stataus tersebut. Pada model aliran data, modul merupakan transformasi fungsional
  • 19. Model Objek Model berorientasi objek menstruktur sistem menjadi serangkaian objek yangterhubung dengan interface. Objek memanggil layanan yang diberikan oleh objek lain. Sistem pemrosesan faktur
  • 20. Kelebihan & Kelemahan Model Objek Keuntungan : • Karena objek-objek terkopel (coupled) secara longgar, maka implementasi objekdapat dimodifikasi tanpa mempengaruhi objek lainnya. • Objek merupakan gambaran dari dunia nyata sehingga sistem lebih mudahdimengerti. • Objek dapat digunakan ulang (reusable). Kelemahan : • Dalam memakai layanan, objek harus mengacu nama dan interface ke objek lainsecara eksplisit. • Jika ada perubahan maka akan mengakibatkan dampak bagi user objek yang lain. • Kadang-kadangentitas yang kompleks susah direpresentasikan sebagai objek.
  • 21. Model Aliran Data Pada model aliran data (Data Flow Diagram) transformasi memproses input menjadi output Sistem pemrosesan faktur
  • 22. Kelebihan & Kelemahan Model Aliran Data Kelebihan : • Mudah dimengerti karena sistem dilihat dari sudut input dan output sistem. • Mendukung pemakaian ulang • Urutan proses sistem lebih mudah dipahami Kelemahan: • Butuh format secara umum • Lebih sulit menggabungkan dengan format GUI
  • 23. Arsitektur Spesifik Domain Model-model arsitektural di atas adalah model umum. Model-model tersebut dapat diterapkan pada banyak kelas aplikasi. Selain model umum, model- model arsitektural yang spesifik bagi suatu domain aplikasi juga dapat digunakan. Ada dua tipe model arsitektural spesifik model: • Model generik, yang merupakan abstraksi dari sejumlah sistem riil. Model ini meng-kapsulasi karakteristik utama dari sistem-sistem ini. • Model referensi, yang lebih abstrak dan mendeskpsikan kelas sistem yang lebih besar. model-model ini merupakan cara menginformasikan kepada perancang mengenai struktur umum kelas sistem tersebut. Tidak ada perbedaan yang jelas antara tipe-tipe model ini, dan model generic kadang-kadang juga dapat berfungsisebagai model referensi.
  • 24. Model Generic Yang mungkin merupakan contoh yang paling terkenal dari model arsitektural generik adalah model compiler. Saat ini telah diakui secara umum bahwa compiler harus mencakup modul-modul berikut ini: • Penganalisaan leksikal, yang mengambil token bahasa input dan merubahnya mebjadi bentuk internal tertentu. • Table symbol, dibuat oleh penganalisa leksikal, yang menyimpan informasi mengenai nama dan tipe yang dipakai pada program. • Penganalisaan sintaks, yang memeriksa sintaks bahasa yang di komplikasi. Penganalisa ini menggunakan grammar yang terdefenisi dari bahasa tersebutdan membuat phon sintaks. • Pohon sintaks, merupakan struktur internal yang merepresentasikan program yang dikomplikasi. • Penganalisa sematik yang memakai informasi dari pohon sintaks dan tab symbol untuk memeriksa kebenaran sematik program input. • Generator kode yang menjalani pohon sintaks dan membangkitkan kode mes.
  • 25. Arsitektur Referensi Model arsitektural generic merefleksikan arsitektur system yang ada. Sebaliknya, model referensi biasanya diturunkan dari studi domain aplikasi. Model ini mempresentasikan arsitektur yang ideal yang mencakup semua fitur yang dapat dimiliki sistem. Fungsi utamanya adalah untuk berperan sebagai cara membandingkan sistem yang berbeda pada domain. Model referensi ini menyediakan vocabulary (kosakata) untuk perbandingan. Model ini juga berfungsi sebagai standar terhadap apa saja yang dievaluasi sistem. Arsitektur referensi menggunakan tujuh lapisan OSI untuk interkoneksi sistem terbuka