SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 22
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 
(RPP) 
A. Identitas 
Identitas Sekolah : SMA 
Mata Pelajaran : Kimia 
Kelas /Semester : XII / 1 
Materi Pokok : Redoks dan Elektrokimia 
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit 
B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator: 
Kompetensi Inti 
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong 
royong, kerjasama, toleran, damai), santun,responsif dan pro-aktif dan menunjukkan 
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara 
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai 
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 
KI3: Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, 
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu 
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, 
kebangsaan,kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta 
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan 
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 
KI4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak 
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta 
bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah 
keilmuan. 
KD dari KI 3: 
3.3 Mengevaluasi gejala atau proses yang terjadi dalam contoh sel elektrokimia (sel volta dan 
sel elektrolisis) yang digunakan dalam kehidupan. 
3.4 Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi dan mengajukan 
ide/gagasan untuk mengatasinya. 
3.5 Menerapkan hukum/aturan dalam perhitungan terkait sel elektrokimia.
Indikator: 
- Menggunakan aturan cara setengah reaksi dan perubahan bilangan oksidasi untuk 
menyelesaikan persamaan redoks 
- Menuliskan lambang sel dan reaksi-reaksi yang terjadi pada sel Volta 
- Menghitung potensial sel berdasarkan data potensial standar. 
- Menyimpulkan bahwa dalam sel elektrokimia melibatkan reaksi redoks. 
- Menggunakan data hasil percobaan terkait yang terjadi di kedua elektroda, kutub 
negatif dan kutub positif pada kedua elektroda, potensial sel terukur (sel volta), 
membedakan hasil pengamatan sebelum dan sesudah menghubungkan arus listrik 
(pada sel elektrolisis), dan menuliskan reksinya. 
- Menggunakan hukum Nernst dan deret Nernst untuk memprediksi/ menganalisis 
potensial sel. 
- Menggunakan hukum Faraday untuk menganalisis hubungan antara arus listrik 
yang digunakan dengan jumlah hasil reaksi yang terjadi. 
KD dari KI 4 
4.3 Menciptakan ide/gagasan produk sel elektrokimia. 
4.4 Mengajukan ide/gagasan untuk mencegah dan mengatasi terjadinya korosi 
4.5 Memecahkan masalah terkait dengan perhitungan sel elektrokimia 
Indikator : 
- Berlatih menentukan kespontanan reaksi elektrokimia berdasarkan data potensial 
reduksi/oksidasi dan deret Nernst. 
- Berlatih memecahkan masalah terkait perhitungan kimia dalam elektrolisis 
menggunakan hukum Faraday. 
- Menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya korosi menggunakan 
berbagai sumber. 
- Mengajukan/memprediksi gagasan untuk mengatasi/mencegah terjadinya korosi 
(electroplating, cat, perlindungan katodik, aliasi logam) 
C. Tujuan pembelajaran 
Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan mampu 
1. Diberikan persamaan reaksi, siswa dapat menyetarakan reaksi redoks dengan cara 
setengah reaksi (ion elektron) paling sedikit 80% benar.
2. Diberikan persamaan reaksi, siswa dapat menyetarakan reaksi redoks dengan cara 
perubahan bilangan oksidasi (PBO) minimal 80% benar. 
3. Dari persamaan reaksi, siswa dapat menuliskan lambang sel pada sel volta minimal 
80% benar. 
4. Dari diagram sel, siswa dapat menuliskan reaksi-reaksi yang terjadi pada sel volta 
paling sedikit 90% benar. 
5. Siswa dapat menghitung potensial sel berdasarkan data potensial standar minimal 
80% benar. 
D. Materi pembelajaran : 
1. Penyetaraan persamaan reaksi redoks 
2. Sel Elektrokimia dan potensial sel 
3. Sel Elektrolisis dan Hukum Faraday 
4. Korosi 
Materi Pembelajaran 
1. Penyetaraan Reaksi Redoks 
Reaksi redoks adalah reaksi yang mengalami dua peristiwa yaitu reduksi dan 
oksidasi (ada perubahan Biloks satu atau lebih unsur yang bereaksi). Reaksi 
autoredoks adalah reaksi redoks yang hanya satu jenis unsur yang mengalami reduksi dan 
oksidasi. 
Untuk menentukan reaksi redoks (reduksi-oksidasi) tidak selalu menghitung nilai 
biloksnya karena kadang2 dapat ditentukan dengan cepat, sebagai contoh : 
Penentuan reaksi redoks di atas berdasarkan penerimaan/pelepasan oksigen. 
Fe2O3 menjadi Fe merupakan reaksi reduksi karena melepas oksigen. Sedangkan CO menjadi 
CO2 merupakan reaksi oksidasi karena jumlah oksigennya bertambah.
Penentu reaksi redoks di atas berdasarkan penerimaan /pelepasan Hidrogen. Jika jumlah 
Hidrogennya berkurang berarti oksidasi sedangkan jika bertambah berarti reduksi. 
Penentuan reaksi redoks di atas berdasarkan penerimaan/pelepasan elektron. Coba 
perhatikan muatan Cu, pada awalnya Cu biloksnya (bilangan oksidasinya) = +2 kemudian 
berubah menjadi Cu yang biloksnya = 0 sehingga biloksnya turun. Reaksi tersebut 
merupakan reaksi reduksi karena terjadi penurunan bilangan oksidasi. Sedangkan Muatan Mg 
berubah dari mula-mula biloksnya = 0 menjadi = +2 sehingga dapat digolongkan reaksi 
oksidasi. 
Reaksi redoks di atas dapat dipisahkan menjadi 1/2 reaksi, yakni reaksi oksidasi dan 
reaksi reduksi sehingga pelepasan/penerimaan elektron akan terlihat. 
Oksidasi : Mg Mg+2 +2e 
Reduksi : Cu+2 + 2e  Cu 
Dalam reaksi tersebut terlihat bahwa Mg mengalami kenaikan muatan yang mula2 
tidak bermuatan menjadi bermuatan +2. Muatan Mg bertambah +2 berarti Mg mengalami 
peristiwa pelepasan elektron sebanyak 2 buah. Pelepasan elektron dalam reaksi ditulis 
sebagai "e" yang artinya "elektron" yang bermuatan -1 dan ditulis di ruas kanan yang artinya 
elektron terlepas dari Mg. Sehingga muatan di ruas kiri dan kanan menjadi seimbang..... coba 
perhatikan... Mg di ruas kiri muatannya nol berarti total muatan di ruas kiri juga = 0 (nol).... 
Sekarang Mg di ruas kanan muatannya +2 dan terdapat 2 elektron yang masing-masing 
muatannya -1 sehingga total muatan di ruas kanan = (+2) + (2.-1) = 0 (nol). Pada Cu terjadi 
kebalikannya yaitu penangkapan elektron(e). 
Pada Mg digolongkan sebagai reaksi oksidasi karena terjadi pelepasan electron 
sedangkan Cu digolongkan sebagai reaksi reduksi karena terjadi penangkapan elektron.
Pada reaksi total/gabungan reaksi oksidasi dan reduksi pelepasan/penerimaan elektron tidak 
akan terlihat karena jika digabung jumlah elektron di ruas kiri sama dengan di ruas kanan. 
Jika ada unsur yang sama di ruas kiri dan kanan maka akan saling menghilangkan. Agar 
dapat menentukan suatu unsuk mengalami oksidasi/reduksi kita harus dapat menentukan 
bilangan oksidasi (biloks) dari unsur tersebut. 
Unsur yang bilangan oksidasi (biloks)nya bertambah berarti mengalami reaksi oksidasi 
sedangkan unsur yang bilangan oksidasi (biloks)nya berkurang merupakan reaksi reduksi. 
Untuk menentukan biloks ada aturan/patokannya. 
Patokan Penentuan Bilangan Oksidasi (Biloks) 
1. Biloks atom dalam unsur bebas = 0 . Contoh Biloks Cu, Fe, H2, O2 dll = 0 
2. Golongan IA ( Li, Na, K, Rb, Cs dan Fr ) biloksnya selalu +1 
3. Golongan IIA ( Be, Mg, Ca, Sr dan Ba ) biloksnya selalu +2 
4. Biloks H dalam senyawa = +1, Contoh H2O, kecuali dalam senyawa hidrida Logam 
(Hidrogen yang berikatan dengan golongan IA atau IIA) Biloks H = -1, misalnya: NaH, 
CaH2 dll 
5. Biloks O dalam senyawa = -2, Contoh H2O, kecuali OF2 biloksnya = + 2 dan pada 
senyawa peroksida (H2O2, Na2O2, BaO2) biloksnya = -1 serta dalam senyawa 
superoksida, misal KO2 biloksnya = -1/2. untuk mempermudah tanpa banyak 
hafalan....Bila atom O atau H berikatan dengan Logam IA atau IIA maka biloks 
logamnyalah yang ditentukan terlebih dahulu dan biloks O dan H nya yang menyesuaikan 
(besarnya dapat berubah - ubah) 
6. Total Biloks dalam senyawa tidak bermuatan = 0, Contoh HNO3 : (Biloks H) + (Biloks 
N) + (3.Biloks O) = 0 maka dengan mengisi biloks H = +1 dan O = -2 diperoleh biloks N 
= +5 
7. Total BO dalam ion = muatan ion, Contoh SO4 2- = (Biloks S) + 4.(Biloks O) = -2 maka 
dengan mengisi biloks O = -2 diperoleh biloks S = +6 
Contoh Soal : 
Setarakan reaksi berikut dengan metode perubahan bilangan oksidasi 
Fe2+ + MnO4 
-  Fe3+ + Mn2+ ( suasana asam ) 
Jawab : 
Langkah 1: Menuliskan kerangka dasar reaksi. 
Fe2+ + MnO4 
-  Fe3+ + Mn2+
Langkah 2: Menyetarakan unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi dengan 
memberi koefisien yang sesuai. 
Fe2+ + MnO4 
-  Fe3+ + Mn2+ 
+2 +7 +3 +2 
Langkah 3: Menentukan jumlah penurunan bilangan oksidasi dari oksidator dan jumlah 
pertambahan bilangan oksidasi dari reduktor. 
Fe2+ + MnO4 
-  Fe3+ + Mn2+ 
+1 
+2 Naik 1 
+3 
+7 +2 
Turun 5 
Langkah 4: Menyamakan jumlah perubahan bilangan oksidasi tersebut dengan memberi 
koefisien yang sesuai 
Fe2+ + MnO4 
-  Fe3+ + Mn2+ 
(Naik 
1)(x5) 
+2 
+7 +2 
(Turun 5)(x1) 
Hasilnya sebagai berikut : 
5Fe2+ + MnO4 
+3 
+1 
-  5Fe3+ + Mn2+ 
Langkah 5: Menyamakan muatan dengan menambahkan ion H+ 
5Fe2+ + MnO4 
- + 8H+  5Fe3+ + Mn2+ (muatan setara) 
Langkah 6: Menyetarakan atom H dengan menambahkan molekul air. 
5Fe2+ + MnO4 
- + 8H+  5Fe3+ + Mn2+ + 4H2O (setara) 
2. Sel Volta 
Prisip dasar dari sel volta ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
Logam zink (Zn) dicelupkan ke dalam larutan yang mengandung ion Zn2+ (misalnya 
larutan ZnSO4), sedangkan logam tembaga (Cu) dicelupkan ke dalam larutan yang 
mengandung ion Cu2+ (larutan CuSO4) . Logam zink akan larut sambil melepas dua elektron. 
Zn(s) Zn2+(aq) + 2e 
Elektron yang dibebaskan tidak memasuki larutan tetapi tertinggal pada logam zink. 
Elektron tersebut selanjutnya akan mengalir ke logam tembaga melalui kawat penghantar. Ion 
Cu2+ akan mengambil elektron dari logam tembaga, kemudian akan mengendap. 
Cu2+(aq) + 2e  Cu (s) 
Dengan demikian, rangkaian tersebut dapat menghasilkan aliran elektron (listrik). 
Akan tetapi, bersamaan dengan melarutnya logam zink, larutan dalam gelas kimia A menjadi 
bermuatan positif. Hal ini akan menghambat pelarutan logam zink selanjutnya. Sementara itu, 
larutan dalam gelas kimia B akan bermuatan negatif seiring dengan mengendapnya ion Cu2+. 
Hal ini akan menahan pengendapan ion Cu2+. Jadi, aliran elektron yang disebutkan di atas 
tidak akan berkelanjutan. Untuk menetralkan muatan listriknya, kedua gelas kimia A dan B 
dihubungkan dengan suatu jembatan garam, yaitu larutan garam (seperti NaCl atau KNO3). 
Jembatan garam melengkapi rangkaian sel volta, sehingga menjadi suatu rangkain yang 
tertutup. Listrik hanya dapat mengalir pada rangkaian tertutup. 
Logam zink dan tembaga yang menjadi kutub-kutub listrik pada rangkaian sel 
elektrokimia di atas disebut elektrode. Secara definisi, elektrode tempat terjadinya reaksi 
oksidasi disebut anode, sedangkan elektrode tempat terjadinya reaksi reduksi disebut katode. 
Oleh karena oksidasi adalah pelepasan elektron, maka anode adalah kutub negatif, sedangkan 
katode merupakan kutub positif. Pada sel elektrokimia di atas, anode adalah logam zink dan 
katode adalah tembaga. 
Notasi Sel Volta 
Susunan suatu sel volta dinyatakan dengan suatu lambang/ notasi singkat yang disebut 
juga diagram sel. Untuk contoh gambar di atas, diagram selnya dinyatakan sebagai berikut: 
Zn Zn2+ Cu2+ Cu 
Anode biasanya digambarkan di sebelah kiri, sedangkan katode di sebelah kanan. 
Notasi tersebut menyatakan bahwa pada anode terjadi oksidasi Zn menjadi Zn2+, sedangkan 
di katode terjadi reduksi ion Cu2+ menjadi Cu. Dua garis sejajar (II) yang memisahkan anode 
dan katode menyatakan jembatan garam, sedangkan garis tunggal menyatakan batas antarfase 
(Zn padatan, sedangkan Zn2+ dalam larutan; Cu2+ dalam larutan, sedangkan Cu padatan). 
1. Pengukuran Potensial Elektrode Standar
Untuk mengukur harga potensial suatu elektrode, maka elektrode tersebut disusun 
menjadi suatu sel elektrokimia dengan elektrode standar (hidrogen-platina) dan besarnya 
potensial dapat terbaca pada voltmeter yang dipasang pada rangkaian luar. Potensial 
elektrode yang diukur dengan elektrode standar kondisi standar, yaitu pada suhu 25o C 
dengan konsentrasi ion-ion 1 M dan tekanan gas 1 atm, disebut potensial elektrode standar 
dan diberi lambang Eo. 
Tabel Potensial Elektrode Standar, Eo (volt) 
Reaksi electrode Potensial standar, Eo (volt) 
Li(aq) + e ↔ Li(s) -3,04 
K+(aq) + e ↔ K(s) -2,92 
Ba2+(aq) + 2e ↔ Ba(s) -2,90 
Ca2+(aq) + 2e ↔ Ca(s) -2,87 
Na+(aq) + e ↔ Na(s) -2,71 
Mg2+(aq) + 2e ↔ Mg(s) -2,37 
Al3+(aq) + 3e ↔ Al(s) -1,66 
Mn2+(aq) + 2e ↔ Mn(s) -1,18 
2H2O(l) + 2e ↔ H2(g) + 2OH-(aq) -0,83 
Zn2+(aq) + 2e ↔ Zn(s) -0,76 
Cr3+(aq) + 3e ↔ Cr(s) -0,74 
Fe2+(aq) + 2e ↔ Fe(s) -0,44 
Cd2+(aq) + 3e ↔ Cr(s) -0,40 
Ni2+(aq) + 2e ↔ Ni(s) -0,28 
Co2+(aq) + 2e ↔ Co(s) -0,28 
Sn2+(aq) + 2e ↔ Sn(s) -0,14 
Pb2+(aq) + 2e ↔ Pb(s) -0,13 
2H+ (aq) + 2e ↔ H2(s) 0,00 
Cu2+(aq) + 2e ↔ Cu(s) +0,34 
O2(g) + 2H2O(l) + 4e ↔ 4OH-(aq) +0,40 
I2(s) + 2e ↔ 2I-(aq) +0,54 
Ag+(aq) + e ↔ Ag(s) +0,80 
Hg2+(aq) + e ↔ Hg(s) +0,85 
Br2(l) + 2e ↔ 2Br-(aq) +1,07
O2(g) + 4H+ + 4e ↔ 2H2O(l) +1,23 
Cl2(g) + 2e ↔ 2Cl-(aq) +1,36 
Au3+(aq) + 3e ↔ Au(s) +1,52 
F2(g) + 2e ↔ 2F-(aq) +2,87 
2. Potensial Elektrode Standar dan Potensial Sel 
Potensial sel volta (Eo 
sel )merupakan beda potensial yang terjadi antara dua elektrode 
pada suatu sel elektrokimia. Potensial sel dapat ditentukan berdasarkan selisih antara 
elektrode yang mempunyai potensial elektrode tinggi (katode) dengan elektrode yang 
mempunyai potensial elektrode rendah (anode) 
Eo 
sel = Eo 
katode – Eo 
anode 
Katode adalah elektrode yang mempunyai harga Eo lebih besar (lebih positif), 
sedangkan anode adalah elektrode yang mempunyai Eo lebih kecil (lebih negatif). 
3. Potensial Elektrode Standar dan Reaksi Spontan 
Harga potensial elektrode dapat digunakan untuk meramalkan apakah suatu reaksi 
kimia dapat berlangsung spontan. Untuk menentukan spontan atau tidaknya suatu reaksi 
redoks dapat dilihat dari harga potensial reaksinya (Eo 
redoks). Bila Eo 
redoks > 0 (positif), maka 
reaksi dapat berlangsung spontan, sedangkan bila Eo 
redoks < 0 (negati. f) reaksi tidak 
berlangsung spontan, artinya untuk berlangsungnya reaksi tersebut harus ada tambahan 
energi dari luar. 
4. Potensial Elektrode Standar dan Daya Oksidasi-Reduksi 
Harga Potensial elektrode dapat digunakan untuk mengetahui daya oksidasi dan daya 
reduksi suatu zat. Bila harga potensial reduksi suatu zat semakin positif, berarti zat tersebut 
semakin mudah mengalami reduksi, dan bertindak sebagai oksidator kuat (daya oksidasinya 
besar). Sebaliknya, bila potensial reduksi standar suatu zat semakin negatif, maka berarti zat 
tersebut semakin mudah mengalami oksidasi, dan bertindak sebagai sebagai reduktor kuat 
(daya reduksinya besar). 
Daya oksidasi dan reduksi juga dapat ditentukan berdasarkan deret volta/ deret 
elektrokimia. Deret volta/ deret elektrokimia merupakan susunan unsur-unsur logam 
berdasarkan potensial elektrode. Berikut deret volta dari beberapa logam: 
Li- K- Ba- Ca- Na- Mg- Al- Mn- Zn- Cr- Fe- Ni- Co- Sn- Pb- (H)- Cu- Hg- Ag- Au 
Pada deret Volta, dari kiri ke kanan makin mudah mengalami reaksi reduksi atau dari 
kanan ke kiri makin mudah mengalami reaksi oksidasi. Logam-logam di sebelah kiri atom H
memiliki harga E° negative sedangkan logam-logam di sebelah kanan atom H memiliki harga 
E° positif. 
3. Elektrolisis 
Elektrolisis artinya penguraian suatu zat akibat arus listrik.Zat yang terurai dapat 
berupa padatan, cairan, atau larutan. Arus listrik yang digunakan adalah arus searah (direct 
current =dc ). Tempat berlangsungnya reaksi reduksi dan oksidasi dalam sel elektrolisis sama 
seperti pada sel volta, yaitu anode (reaksi oksidasi) dan katode (reaksi reduksi). Perbedaan sel 
elektrolisis dan sel volta terletak pada kutub elektrode. Pada sel volta, anode (–) dan katode 
(+), sedangkan pada sel elektrolisis sebaliknya, anode (+) dan katode (–). Pada sel elektrolisis 
anode dihubungkan dengan kutub positif sumber energi listrik, sedangkan katode 
dihubungkan dengan kutub negatif. Oleh karena itu pada sel elektrolisis di anode akan terjadi 
reaksi oksidasi dan dikatode akan terjadi reaksi reduksi. 
Gambar.Sel elektrolisis 
Ketika kedua elektrode karbon dihubungkan dengan sumber energi listrik arus searah, 
dalam sel elektrolisis terjadi reaksi redoks, yaitu penguraian air menjadi gas H2 dan gas O2. 
Reaksi redoks yang terjadi dalam sel elektrolisis adalah 
Anode (+): 2H2O(l) ⎯⎯→ O2(g) + 4H+(aq) + 4e (oksidasi O2–) 
Katode (–): 4H2O(l) + 4e →2H2(g) + 4OH–(aq)(reduksi H+) 
Reaksi : 2H2O(l) ⎯⎯→ 2H2(g) + O2(g) 
Elektrolisis larutan berbeda dengan elektrolisis air.Elektrolisis larutan, Misalnya 
larutan NaI, terdapat ion Na+ dan ion I–.Kedua ion ini bersaing dengan molekul air untuk 
dielektrolisis.Di katode terjadi persaingan antara molekul H2O dan ion Na+(keduanya 
berpotensi untuk direduksi).Demikian juga di anode, terjadi persaingan antara molekul H2O 
dan ion I– (keduanya berpotensi dioksidasi). Spesi mana yang akan keluar sebagai pemenang? 
Pertanyaan tersebut dapat dijawab berdasarkan nilai potensial elektrode standar.
Setengah reaksi reduksi di katode: 
Na+(aq) + e→ Na(s)E° = –2,71 V 
2H2O(l) + 2e → H2(g) + 2OH–(aq) E° = –0,83 V 
Berdasarkan nilai potensialnya, H2O lebih berpotensi direduksi dibandingkan ion Na+ 
sebab memiliki nilai E° lebih besar.Perkiraan ini cocok dengan pengamatan, gas H2 
dilepaskan di katode. Setengah reaksi oksidasi di anode: 
2I–(aq) → I2(g) + 2eE° = –0,54 V 
2H2O(l) → O2(g) + 4H+(aq) + 4e E° = –1,23 V 
Berdasarkan nilai potensial, ion I– memenangkan persaingan sebab nilai E° lebih 
besar dibandingkan molekul H2O. Reaksi yang terjadi pada sel elektrolisis: 
Katode: 2H2O(l) + 2e⎯⎯→ H2(g) + 2OH–(aq) 
Anode: 2I–(aq) ⎯⎯→ I2(g) + 2e 
Reaksi: 2H2O(l) + 2I–(aq) ⎯⎯→ H2(g) + I2(g) + 2OH–(aq) 
4. Korosi 
Korosi adalah teroksidasinya suatu logam. Dalam kehidupan sehari-hari, besi yang 
teroksidasi disebut dengan karat dengan rumus Fe2O3.xH2O. Proses perkaratan termasuk 
proses elektrokimia, di mana logam Fe yang teroksidasi bertindak sebagai anode dan oksigen 
yang terlarut dalam air yang ada pada permukaan besi bertindak sebagai katode. Reaksi 
perkaratan: 
Anode : Fe →Fe2+ + 2 e 
Katode : O2 + 2 H2O + 4 e → 4 OH– 
Fe2+ yang dihasilkan, berangsur-angsur akan dioksidasi membentuk Fe3+. Sedangkan 
OH– akan bergabung dengan elektrolit yang ada di alam atau dengan ion H dari terlarutnya 
oksida asam (SO2, NO2) dari hasil perubahan dengan air hujan. Dari hasil reaksi di atas akan 
dihasilkan karat dengan rumus senyawa Fe2O3.xH2O. Karat ini bersifat katalis untuk proses 
perkaratan berikutnya yang disebut autokatalis. 
Penyebab utama korosi besi adalah oksigen dan air. Proseskorosi pada besi dapat 
dilihat pada gambar .
Oleh karenanya untuk mecegah korosi harus di hindarkan kontak antara logam 
dengan faktor-faktor pencetus diatas, dengan cara mengecat, melapisi dengan vaselin/minyak 
atau logam yang lebih tahan korosi atau perlindungan katodik. 
1. Pendekatan dan Metode Pembelajaran 
Pendekatan : scientific 
Model : Inquiry 
Strategi : Kolaboratif & Kooperatif 
Metode : demonstrasi, diskusi, penugasan, latihan, dan penugasan. 
2. Media dan Sumber Belajar 
- LCD projector 
- Video / animasi (kimia komputasi) dan power point 
- Internet (webpage / webblog) 
- Lembar Kerja Siswa (LKS) 
- Purba, Michael. (2006). Kimia Untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga. 
- Sukardjo. 2007. Sains Kimia Kelas XII SMA/MA 3. Jakarta: Bumi Aksara. 
- Sunarya, Yayan. (2007). Kimia Umum Berdasarkan Prinsip-prinsip Kimia 
Modern. Bandung: Alkemi Grafisindo Press. 
- Sunarya, Yayan dan Agus Setiabudi. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia 
untuk Kelas XI. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. 
- Wening Sukmanawati. 2009. Kimia 3: Untuk SMA dan MA Kelas XII. Jakarta: 
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional) 
- Chang, R., and Overby, J., 2008. General Chemistry: The Essential Concepts, 6th 
Ed. The McGraw-Hill Companies, Inc. New York.
- Silberberg, M., 2009. Principles of General Chemistry, 2nd Ed. The McGraw-Hill 
Companies, Inc. New York. 
- www.glencoe.com. McGraw-Hill Companies, Inc. New York. 
E. Kegiatan Pembelajaran 
Pertemuan I 
Metode : Diskusi informasi 
Pendekatan : Konsep 
Fase Kegiatan Pembelajaran 
Alokasi 
Waktu 
Pendahuluan 1. Salam pembuka 
2. Doa 
3. Mengecek kehadiran siswa 
4. Apersepsi dan Orientasi 
Apersepsi 
Memberikan apersepsi tentang bagaimana menyetarakan reaksi redoks 
Orientasi 
Mencari informasi dengan cara membaca beberapa sumber belajar 
untuk memahami penyetaraan reaksi redoks 
20 menit 
Kegiatan inti Menanya (Questioning) 
 Membimbing untuk menemukan pengertian reaksi redoks. 
 Memberikan informasi bagaimana cara menyetarakan reaksi 
redoks dengan cara setengah reaksi (ion elektron) dan cara 
perubahan bilangan oksidasi. 
Mengumpulkan data (eksperimenting) 
 Berdiskusi menyetarakan reaksi redoks dengan cara setengah 
reaksi (ion elektron) dan cara perubahan bilangan oksidasi. 
 Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk 
mengerjakan latihan soal-soal. 
Mengasosiasi (Associating) 
 Menyimpulkan pembelajaran dengan bimbingan guru. 
45 menit 
Penutup Menutup pelajaran 
 Memberikan tugas kepada siswa, berupa soal-soal yang 
berhubungan dengan penerapan reaksi redoks dalam 
25 menit
menyetarakan reaksi dan sel volta. 
 Mempersiapkan untuk membawa alat dan bahan praktikum 
 Siswa diminta juga mencari bahan bacaan mengenai identifikasi 
larutan asam basa menggunakan indikator dan kekuatan asam 
basa dari buku maupun internet. 
Pertemuan II 
Metode : percobaan 
Pendekatan: Ketrampilan proses 
Fase Kegiatan Pembelajaran 
Alokasi 
Waktu 
Pendahuluan 1. Salam pembuka 
2. Doa 
3. Mengecek kehadiran siswa 
4. Apersepsi dan Orientasi 
Apersepsi 
Siswa diminta mengulang kembali penyetaraan reaksi redoks yang 
telah dipelajari sebelumnya. 
Orientasi 
Siswa diminta mempersiapkan alat dan bahan percobaan yang telah 
diinstruksikan guru pada pertemuan sebelumnya 
20 menit 
Kegiatan inti Menanya (Questioning) 
 Menanyakan hal-hal yang berhubungan dengan bahan 
bacaan/observasi (sel volta : Bagaimana memprediksi reaksi 
terjadi atau tidak dalam sel? apakah akan dihasilkan potensial bila 
elektroda dipertukarkan? 
 Menjelaskan bagaimana energi listrik dihasilkan dari reaksi 
redoks dalam sel volta. 
Mengumpulkan data (eksperimenting) 
 Merancang percobaan terkait sel volta, mendiskusikan hasil 
rancangannya,kemudian melakukan percobaan dengan seksama 
dalam kelompok. 
 Mencatat data hasil percobaan terkait yang terjadi di kedua 
45 menit
elektroda, kutub negatif dan kutub positif pada kedua elektroda, 
potensial sel terukur (sel volta). 
 Menuliskan reaksi yang terjadi 
 Membuktikan reaksi yang terjadi/potensial yang dihasilkan bila 
elektroda dalam sel volta dipertukarkan(bila menggunakan 
animasi) 
 Menggunakan data potensial sel untuk menentukan kespontanan 
reaksi 
 Menggunakan hukum Nernst dan deret Nernst untuk 
memprediksi/ menganalisis potensial sel. 
Mengasosiasi (Associating) 
 Menyimpulkan bahwa dalam sel elektrokimia melibatkan reaksi 
redoks. 
 Menyimpulkan karakteristik sel elektrokimia. 
 Menuliskan notasi sel elektrokimia 
 Menyimpulkan kespontanan reaksi berdasarkan hasil analisis 
terhadap data pengamatan dan berbagai sumber 
Penutup Mengkomunikasikan (Communicating) 
 Merangkum kesimpulan materi ini 
 Mengerjakan tugas yang harus dikerjakan di rumah 
25 menit 
Pertemuan III 
Metode : percobaan 
Pendekatan: Ketrampilan proses 
Fase Kegiatan Pembelajaran 
Alokasi 
Waktu 
Pembukaan 1. Salam pembuka 
2. Doa 
3. Mengecek kehadiran siswa 
4. Apersepsi dan Orientasi 
Apersepsi 
Bagaimana aki dapat bekerja dan di isi ulang kembali? 
Orientasi 
15 menit
Siswa membaca beberapa sumber belajar yang telah mereka cari 
sebelumnya untuk memahami 
Kegiatan inti Menanya (Questioning) 
 Bertanya apakah akan terjadi reaksi bila arus listrik diputuskan 
(elektrolisis)? Apakah ada hubungan antara arus dengan jumlah 
zat yang terbentuk pada elektroda (elektrolisis)? 
 Menerapkan konsep reaksi redoks dalam sistem elektrokimia 
yang melibatkan energi listrik dan kegunaannya dalam 
mencegah korosi dan dalam industri 
Mengumpulkan data (eksperimenting) 
 Merancang percobaan terkait sel elektrolisis), mendiskusikan 
hasil rancangannya,kemudian melakukan percobaan dengan 
seksama dalam kelompok. 
 Mencatat data hasil percobaan terkait yang terjadi di kedua 
elektroda, kutub negatif dan kutub positif pada kedua elektroda, 
membedakan hasil pengamatan sebelum dan sesudah 
menghubungkan arus listrik (pada sel elektrolisis) 
 Menuliskan reaksi yang terjadi 
 Menggunakan hukum Faraday untuk menganalisis hubungan 
antara arus listrik yang digunakan dengan jumlah hasil reaksi 
yang terjadi. 
Mengasosiasi (Associating) 
 Menyimpulkan hubungan antara arus dengan jumlah zat hasil 
reaksi dalam proses elektrolisis. 
 Berlatih menentukan kespontanan reaksi elektrokimia 
berdasarkan data potensial reduksi/oksidasi dan deret Nernst. 
 Berlatih memecahkan masalah terkait perhitungan kimia dalam 
elektrolisis menggunakan hukum Faraday. 
45 menit 
Penutup Mengkomunikasikan (Communicating) 
 Rangkuman 
 Tugas yang harus dikerjakan di rumah 
30 menit
Pertemuan IV 
Metode : Diskusi informasi 
Pendekatan : Konsep 
Fase Kegiatan Pembelajaran 
Alokasi 
Waktu 
Pembukaan 1. Salam pembuka 
2. Doa 
3. Mengecek kehadiran siswa 
4. Apersepsi dan Orientasi 
Apersepsi 
 Pernahkah kalian melihat besi yang berkarat? 
 Mengapa besi bisa berkarat? 
 mengapa korosi terjadi? 
 reaksi apa yang terjadi pada korosi? 
 Bagaimana cara mencegah korosi? , dll) 
15 menit 
Kegiatan inti Menanya (Questioning) 
 Membaca dan mempelajari artikel dari berbagai sumber terkait 
proses korosi 
 Mendiskusikan reaksi yang terjadi pada proses korosi 
 Memprediksi/menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan 
terjadinya korosi menggunakan berbagai sumber. 
 Mengajukan/memprediksi gagasan untuk mengatasi/mencegah 
terjadinya korosi (electroplating, cat, perlindungan katodik, aliasi 
logam) 
Mengumpulkan data (eksperimenting) 
 Menyimpulkan bahwa proses korosi melibatkan reaksi redoks 
 Menyimpulkan bahwa kelembaban, elektrolit, dan udara 
(oksigen), mempengaruhi terjadinya korosi. 
 Menyimpulkan beberapa upaya untuk mengatasi/mencegah 
korosi. 
45 menit 
Penutup Mengkomunikasikan (Communicating) 
 Mengkomunikasikan hasil analisis dan kesimpulan berdasarkan 
percobaan /penalaran yang telah dilakukan secara lisan/tertulis. 
30 menit
 Menggunakan tata bahasa yang benar. 
 Memberikan informasi tentang pembelajaran selanjutnya. 
 Mengerjakan post-test 
F. Penilaian 
1. Aspek Afektif 
i. Teknik penilaian: observasi 
ii. Bentuk intrumen: skala lajuan 
iii. Instrumen penilaian: 
Lembar Pengamatan Penilaian Afektif peserta didik 
No Nama 
Kehadiran 
Kemampuan 
berpendapat 
Kemampuan 
bertanya 
Ketepatan 
menjawab 
Rata-rata 
Keterangan: 
Skala lajuan tersebut diisi dengan menuliskan angka 1 sampai dengan 5 sesuai 
kriteria berikut: 
1. Sangat baik (A) 4. Kurang (D) 
2. Baik (B) 5. Sangat kurang (E) 
3. Cukup (C) 
2. Aspek kognitif: 
a. Teknik Penilaian : Ulangan harian 
b. Bentuk Penilaian : Soal objektif, benar salah, dan uraian. 
c. Instrumen penilaian: terlampir 
d. Tindak Lanjut : Bagi peserta didik yang telah mencapai KKM diberikan 
pengayaan sedangkan bagi peserta didik yang belum mencapai KKM diberikan 
remedial.
LAMPIRAN 
Instrumen Diskusi 
No TIK Soal Tingkat 
Kognitif 
Jawaban 
1 
2 
Diberikan 
persamaan reaksi, 
siswa dapat 
menyetarakan 
reaksi redoks 
dengan cara 
setengah reaksi 
(ion elektron) 
paling sedikit 
80% benar. 
Diberikan 
persamaan reaksi, 
siswa dapat 
menyetarakan 
reaksi redoks 
dengan cara 
1.Jika reaksi: 
(s) 2(s) 4 (aq) (aq) MnO PbO MnO Pb     
(belum setara) 
Dilengkapi maka persamaan reaksi itu akan 
mengandung: 
a. 2 H+ dan H2O 
b. 2 OH- dan H2O 
c. 5 H+ dan 3 H2O 
d. 4 H+ dan 2 H2O 
e. 4 OH- dan 2 H2O 
2. Jika reaksi: 
Br  Zn 2 
 BrO  
 Zn 2(g) ( aq ) 3 ( aq ) ( aq ) 
(belum setara) 
Dilengkapi maka persamaan reaksi itu akan 
mengandung: 
a. 10H+ dan 5 H2O 
b. 24 H+ dan 12 H2O 
c. 24 OH- dan 12 H2O 
d. 20 H+ dan 10 H2O 
e. 20 OH- dan 10 H2O 
1. Jika reaksi: 
(s) 2 (aq) aq s g CuS  NO Cu  S  NO   
( ) ( ) ( ) 
2 
(belum setara) 
Dilengkapi dengan cara PBO, maka persamaan 
reaksi itu akan mengandung: 
C3 
C3 
C3 
A 
C 
C
3 
perubahan 
bilangan oksidasi 
(PBO) minimal 
80% benar. 
Dari persamaan 
reaksi, siswa 
dapat menuliskan 
lambang sel pada 
sel volta minimal 
80% benar. 
a. 2 H+ dan H2O 
b. 2 OH- dan H2O 
c. 4 H+ dan 2 H2O 
d. 8 H+ dan 4 H2O 
e. 4 OH- dan 2 H2O 
2. Jika reaksi: 
CrO  C H Cr O   
2 
4 
( ) aq 
aq g s 
( ) 2 4( ) 2 3( ) 
C H OH 
2 4 2( ) 
(belum setara) 
Pernyataan berikut yang tidak benar adalah 
a. Jumlah PBO atom Cr adalah 3 
b. Muatan di ruas kanan lebih besar dari pada 
muatan di ruas kiri. 
c. Atom C mengalami reaksi reduksi 
d. Pereaksi mengandung 5 H2O 
e. Produk mengandung 3 OH- 
1. Lambang sel dari reaksi redoks berikut 
(s) aq aq s Zn Cu Zn Cu   
( ) ( ) 
2 
( ) 
2 
Adalah: 
a. Cu2+ 
(aq)│Cu(s)║Zn(s)│Zn2+ 
(aq) 
b. Cu2+ 
(aq)│ Zn(s)║ Zn2+ 
(aq) │Cu(s) 
c. Zn(s)│ Zn2+ 
(aq)║ Cu2+ 
(aq)│Cu(s) 
d. Zn(s)│ Cu(s)║ Zn2+ 
(aq)│ Cu2+ 
(aq) 
e. Zn(s)│ Cu2+ 
(aq)║ Cu(s) │ Zn2+ 
(aq) 
2. Dari persamaan reaksi 
( ) ( ) 2 2 s aq aq s Sn  Ag Sn  Ag   
( ) ( ) 
2 
Lambang sel untuk reaksi di atas adalah…. 
a. Sn(s)│Sn2+ 
(aq)║Ag+ 
(aq)│Ag(s) 
b. Ag+ 
(aq)│Ag(s)║ Sn(s)│Sn2+ 
(aq) 
C4 
C2 
C2 
E 
C 
A
4 
5 
Dari diagram sel, 
siswa dapat 
menuliskan 
reaksi-reaksi 
yang terjadi pada 
sel volta paling 
sedikit 90% 
benar. 
Siswa dapat 
menghitung 
potensial sel 
berdasarkan data 
potensial standar 
minimal 80% 
benar. 
c. 2Ag+ 
(aq)│2Ag(s) ║ Sn(s)│Sn2+ 
(aq) 
d. Sn(s)│ Ag+ 
(aq)║ Sn2+ 
(aq)│ Ag(s) 
e. Sn(s)│ 2Ag+ 
(aq)║ Sn2+ 
(aq)│ 2Ag(s) 
1. Dari diagram sel berikut: 
Ca(s)│Ca2+ 
(aq)║Zn2+ 
(aq)│Zn(s) 
Reaksi yang berlangsung di anoda adalah: 
a. Zn(s )→ Zn2+ + 2e 
 2 
 
 ( ) b. Ca s Ca aq e ( ) 2 
2 2 Zn aq  eZn s  
c. ( ) ( ) 
Ca  Zn  Ca 2 
 
 Zn (s) aq aq s d. ( ) 
( ) ( ) 
2 
Zn Ca 2 
 
Zn Ca (s) aq s s e. ( ) ( ) ( ) 
2. Dari diagram sel berikut: 
Pb(s)│Pb2+ 
(aq)║Cu2+ 
(aq)│Cu(s) 
Reaksi yang berlangsung di katoda adalah: 
 2 
 
 ( ) a. Pb s Pb aq e ( ) 2 
Cu   Pb  Cu  
Pb 2 
 aq s s aq b. ( ) 
( ) ( ) ( ) 
2 
Pb   Cu  Pb  
Cu 2 
 aq s s aq c. ( ) 
( ) ( ) ( ) 
2 
2 2 Cu aq  eCu s  
d. ( ) ( ) 
 2 
 
 ( ) e. Cu s Cu aq e ( ) 2 
1. Dari data potensial elektrode berikut 
2 2 Mg aq  eMg s  
( ) ( ) 
Eo = -2,24 volt 
Fe 2  ( aq )  2 eFe Eo= -0,44 volt 
( s ) 
Berapakah potensial sel untuk reaksi 
(s) aq aq s Mg  Fe Mg  Fe   
a. +1,8 volt 
b. +0,66 volt 
c. +0,52 volt 
d. -1,46 volt 
e. -2,68 volt 
( ) ( ) 
2 
( ) 
2 
C2 
C2 
C3 
B 
D 
A
2. Jika diketahui potensial elektrode Ag dan 
Cu sebagai berikut: 
Ag (aq)  eAg(s)  Eo = -0,80 volt 
Cu 2   2 eCu Eo= -0,34 volt 
( aq ) ( s ) 
Berapakah harga potensial standar sel 
tersebut? 
a. +1,46 
b. +1,14 
c. +0,54 
d. -0,88 
e. -0,52 
C3 
C 
G. Pedoman Penskoran 
Pedoman penskoran untuk tes bentuk pilihan ganda ada dua cara yaitu tanpa hukuman 
dan dengan hukuman. Pedoman penskoran yang dipakai adalah pedoman penskoran tanpa 
hukuman dengan rumus : 
Dimana S = skor 
R = banyaknya jawaban benar 
W = banyaknya jawaban salah 
Medan, Februari 2014 
S = R – W 
Penilaian = 
Dosen Pendamping Mahasiswa Calon Guru 
Dr. Retno Dwi Suyanti, M.Si Evy Noviyanti Siregar 
NIP. Nim. 8136142008

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

SOAL HOTS KELAS XII.docx
SOAL HOTS KELAS XII.docxSOAL HOTS KELAS XII.docx
SOAL HOTS KELAS XII.docxErvanberwulo
 
LKPD Termokimia Hukum Hess
LKPD Termokimia Hukum HessLKPD Termokimia Hukum Hess
LKPD Termokimia Hukum HessAnisa Riyani
 
Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)Windha Herjinda
 
Modul Ajar Kimia XI Pertemuan ke-1 Struktur Atom
Modul Ajar Kimia XI Pertemuan ke-1 Struktur AtomModul Ajar Kimia XI Pertemuan ke-1 Struktur Atom
Modul Ajar Kimia XI Pertemuan ke-1 Struktur AtomDiva Pendidikan
 
Rpp ikatan kimia kd 3.5 n2
Rpp ikatan kimia kd 3.5 n2Rpp ikatan kimia kd 3.5 n2
Rpp ikatan kimia kd 3.5 n2EVIGAWATIANWAR
 
Senyawa karbon-rpp-kelas-12
Senyawa karbon-rpp-kelas-12Senyawa karbon-rpp-kelas-12
Senyawa karbon-rpp-kelas-12olanascorepta
 
Rpp konfigurasi elektron
Rpp konfigurasi elektronRpp konfigurasi elektron
Rpp konfigurasi elektronMuflihahUnnes
 
45715687 aplikasi-senyawa-kompleks
45715687 aplikasi-senyawa-kompleks45715687 aplikasi-senyawa-kompleks
45715687 aplikasi-senyawa-kompleksandragrup01
 
TOM (Teori Orbital Molekul)
TOM (Teori Orbital Molekul)TOM (Teori Orbital Molekul)
TOM (Teori Orbital Molekul)Farikha Uly
 
RPP Kimia kelas X IKATAN KIMIA
RPP Kimia kelas X IKATAN KIMIARPP Kimia kelas X IKATAN KIMIA
RPP Kimia kelas X IKATAN KIMIAyunita97544748
 
S T O I K I O M E T R I
S T O I K I O M E T R IS T O I K I O M E T R I
S T O I K I O M E T R IIwan Setiawan
 
Kisi kisi kimia gasal kls 12 + soal
Kisi kisi kimia gasal kls 12 + soalKisi kisi kimia gasal kls 12 + soal
Kisi kisi kimia gasal kls 12 + soalUdin Wardoyo
 

Was ist angesagt? (20)

SOAL HOTS KELAS XII.docx
SOAL HOTS KELAS XII.docxSOAL HOTS KELAS XII.docx
SOAL HOTS KELAS XII.docx
 
Rpp kimia unsur
Rpp kimia unsurRpp kimia unsur
Rpp kimia unsur
 
LKPD Termokimia Hukum Hess
LKPD Termokimia Hukum HessLKPD Termokimia Hukum Hess
LKPD Termokimia Hukum Hess
 
Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)
 
Modul Ajar Kimia XI Pertemuan ke-1 Struktur Atom
Modul Ajar Kimia XI Pertemuan ke-1 Struktur AtomModul Ajar Kimia XI Pertemuan ke-1 Struktur Atom
Modul Ajar Kimia XI Pertemuan ke-1 Struktur Atom
 
Rpp ikatan kimia kd 3.5 n2
Rpp ikatan kimia kd 3.5 n2Rpp ikatan kimia kd 3.5 n2
Rpp ikatan kimia kd 3.5 n2
 
Rpp sel volta
Rpp sel voltaRpp sel volta
Rpp sel volta
 
rpp ikatan kimia
rpp ikatan kimiarpp ikatan kimia
rpp ikatan kimia
 
Ppt konsep mol ppl daniele
Ppt konsep mol ppl danielePpt konsep mol ppl daniele
Ppt konsep mol ppl daniele
 
Senyawa karbon-rpp-kelas-12
Senyawa karbon-rpp-kelas-12Senyawa karbon-rpp-kelas-12
Senyawa karbon-rpp-kelas-12
 
Rpp konfigurasi elektron
Rpp konfigurasi elektronRpp konfigurasi elektron
Rpp konfigurasi elektron
 
45715687 aplikasi-senyawa-kompleks
45715687 aplikasi-senyawa-kompleks45715687 aplikasi-senyawa-kompleks
45715687 aplikasi-senyawa-kompleks
 
TOM (Teori Orbital Molekul)
TOM (Teori Orbital Molekul)TOM (Teori Orbital Molekul)
TOM (Teori Orbital Molekul)
 
Reaksi Osidas Dan Reduksi PPT
Reaksi Osidas Dan Reduksi PPTReaksi Osidas Dan Reduksi PPT
Reaksi Osidas Dan Reduksi PPT
 
Lkpd Kepolaran Senyawa
Lkpd Kepolaran SenyawaLkpd Kepolaran Senyawa
Lkpd Kepolaran Senyawa
 
Persamaan reaksi kimia
Persamaan reaksi kimiaPersamaan reaksi kimia
Persamaan reaksi kimia
 
RPP Kimia kelas X IKATAN KIMIA
RPP Kimia kelas X IKATAN KIMIARPP Kimia kelas X IKATAN KIMIA
RPP Kimia kelas X IKATAN KIMIA
 
Bab8 elektrokimia
Bab8 elektrokimiaBab8 elektrokimia
Bab8 elektrokimia
 
S T O I K I O M E T R I
S T O I K I O M E T R IS T O I K I O M E T R I
S T O I K I O M E T R I
 
Kisi kisi kimia gasal kls 12 + soal
Kisi kisi kimia gasal kls 12 + soalKisi kisi kimia gasal kls 12 + soal
Kisi kisi kimia gasal kls 12 + soal
 

Ähnlich wie RPP REDOKS DAN ELEKTROKIMIA

Modul kelompok 5 (kd 3.5)
Modul kelompok 5 (kd 3.5)Modul kelompok 5 (kd 3.5)
Modul kelompok 5 (kd 3.5)Nais Adetya
 
Modul Penyetaraan reaksi redoks dan elektrokimia
Modul Penyetaraan reaksi redoks dan elektrokimiaModul Penyetaraan reaksi redoks dan elektrokimia
Modul Penyetaraan reaksi redoks dan elektrokimiadasi anto
 
Penyetaraan reaksi redoks dan Elektrokimia
Penyetaraan reaksi redoks dan ElektrokimiaPenyetaraan reaksi redoks dan Elektrokimia
Penyetaraan reaksi redoks dan ElektrokimiaDerlyAlways
 
Reduksi oksidasi dan elektrokimia
Reduksi   oksidasi dan elektrokimiaReduksi   oksidasi dan elektrokimia
Reduksi oksidasi dan elektrokimiaArul Gdg
 
Contoh soal uji kompetensi guru
Contoh soal uji kompetensi guruContoh soal uji kompetensi guru
Contoh soal uji kompetensi guruSmknjagong Empatax
 
Redokselektrokimia xii
Redokselektrokimia xii Redokselektrokimia xii
Redokselektrokimia xii andhy28
 
Bab 2 redoks
Bab 2 redoksBab 2 redoks
Bab 2 redoks1habib
 
Bab2reaskiredokselektrokimakelasxii 141109045919-conversion-gate01
Bab2reaskiredokselektrokimakelasxii 141109045919-conversion-gate01Bab2reaskiredokselektrokimakelasxii 141109045919-conversion-gate01
Bab2reaskiredokselektrokimakelasxii 141109045919-conversion-gate01sanoptri
 
Bab2 reaksi redoks dan elektrokimia | Kimia Kelas XII
Bab2 reaksi redoks dan elektrokimia | Kimia Kelas XIIBab2 reaksi redoks dan elektrokimia | Kimia Kelas XII
Bab2 reaksi redoks dan elektrokimia | Kimia Kelas XIIBayu Ariantika Irsan
 
Bab 2 reaski redoks, elektrokima kelas xii
Bab 2 reaski redoks, elektrokima kelas xiiBab 2 reaski redoks, elektrokima kelas xii
Bab 2 reaski redoks, elektrokima kelas xiiSinta Sry
 
Bab 2 reaksi redoks dan elektrokimia
Bab 2 reaksi redoks dan elektrokimiaBab 2 reaksi redoks dan elektrokimia
Bab 2 reaksi redoks dan elektrokimiawafiqasfari
 
Redoks dan elektrokimia smk pl muntilan 2
Redoks dan elektrokimia smk pl muntilan  2Redoks dan elektrokimia smk pl muntilan  2
Redoks dan elektrokimia smk pl muntilan 2rudi hartanto
 
7. Elektrokimia - redoks.pptx
7. Elektrokimia - redoks.pptx7. Elektrokimia - redoks.pptx
7. Elektrokimia - redoks.pptxD3FarmasiUnib
 

Ähnlich wie RPP REDOKS DAN ELEKTROKIMIA (20)

Modul kelompok 5 (kd 3.5)
Modul kelompok 5 (kd 3.5)Modul kelompok 5 (kd 3.5)
Modul kelompok 5 (kd 3.5)
 
Modul Penyetaraan reaksi redoks dan elektrokimia
Modul Penyetaraan reaksi redoks dan elektrokimiaModul Penyetaraan reaksi redoks dan elektrokimia
Modul Penyetaraan reaksi redoks dan elektrokimia
 
Penyetaraan reaksi redoks dan Elektrokimia
Penyetaraan reaksi redoks dan ElektrokimiaPenyetaraan reaksi redoks dan Elektrokimia
Penyetaraan reaksi redoks dan Elektrokimia
 
Re
ReRe
Re
 
Reduksi oksidasi dan elektrokimia
Reduksi   oksidasi dan elektrokimiaReduksi   oksidasi dan elektrokimia
Reduksi oksidasi dan elektrokimia
 
Contoh soal uji kompetensi guru
Contoh soal uji kompetensi guruContoh soal uji kompetensi guru
Contoh soal uji kompetensi guru
 
Kd meeting 6
Kd meeting 6Kd meeting 6
Kd meeting 6
 
Rpp redoks
Rpp redoksRpp redoks
Rpp redoks
 
Redokselektrokimia xii
Redokselektrokimia xii Redokselektrokimia xii
Redokselektrokimia xii
 
Bab 2 redoks
Bab 2 redoksBab 2 redoks
Bab 2 redoks
 
Bab2reaskiredokselektrokimakelasxii 141109045919-conversion-gate01
Bab2reaskiredokselektrokimakelasxii 141109045919-conversion-gate01Bab2reaskiredokselektrokimakelasxii 141109045919-conversion-gate01
Bab2reaskiredokselektrokimakelasxii 141109045919-conversion-gate01
 
Bab2 reak
Bab2 reakBab2 reak
Bab2 reak
 
Bab2 reaksi redoks dan elektrokimia | Kimia Kelas XII
Bab2 reaksi redoks dan elektrokimia | Kimia Kelas XIIBab2 reaksi redoks dan elektrokimia | Kimia Kelas XII
Bab2 reaksi redoks dan elektrokimia | Kimia Kelas XII
 
Bab 2 reaski redoks, elektrokima kelas xii
Bab 2 reaski redoks, elektrokima kelas xiiBab 2 reaski redoks, elektrokima kelas xii
Bab 2 reaski redoks, elektrokima kelas xii
 
Bab 2 reaksi redoks dan elektrokimia
Bab 2 reaksi redoks dan elektrokimiaBab 2 reaksi redoks dan elektrokimia
Bab 2 reaksi redoks dan elektrokimia
 
Buku siswa elektrolisis
Buku siswa elektrolisisBuku siswa elektrolisis
Buku siswa elektrolisis
 
Bab 8
Bab 8Bab 8
Bab 8
 
Redoks dan elektrokimia smk pl muntilan 2
Redoks dan elektrokimia smk pl muntilan  2Redoks dan elektrokimia smk pl muntilan  2
Redoks dan elektrokimia smk pl muntilan 2
 
bab 2.pptx
bab 2.pptxbab 2.pptx
bab 2.pptx
 
7. Elektrokimia - redoks.pptx
7. Elektrokimia - redoks.pptx7. Elektrokimia - redoks.pptx
7. Elektrokimia - redoks.pptx
 

Mehr von evyns

Kuis
KuisKuis
Kuisevyns
 
Model Aufbau Dersey
Model Aufbau DerseyModel Aufbau Dersey
Model Aufbau Derseyevyns
 
Bentuk Senyawa
Bentuk SenyawaBentuk Senyawa
Bentuk Senyawaevyns
 
Peta Konsep Asam Basa
Peta Konsep Asam BasaPeta Konsep Asam Basa
Peta Konsep Asam Basaevyns
 
PPt ASAM DAN BASA
PPt ASAM DAN BASAPPt ASAM DAN BASA
PPt ASAM DAN BASAevyns
 
SILABUS
SILABUSSILABUS
SILABUSevyns
 

Mehr von evyns (6)

Kuis
KuisKuis
Kuis
 
Model Aufbau Dersey
Model Aufbau DerseyModel Aufbau Dersey
Model Aufbau Dersey
 
Bentuk Senyawa
Bentuk SenyawaBentuk Senyawa
Bentuk Senyawa
 
Peta Konsep Asam Basa
Peta Konsep Asam BasaPeta Konsep Asam Basa
Peta Konsep Asam Basa
 
PPt ASAM DAN BASA
PPt ASAM DAN BASAPPt ASAM DAN BASA
PPt ASAM DAN BASA
 
SILABUS
SILABUSSILABUS
SILABUS
 

Kürzlich hochgeladen

Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024RoseMia3
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfKartiniIndasari
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptAlfandoWibowo2
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 

RPP REDOKS DAN ELEKTROKIMIA

  • 1. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. Identitas Identitas Sekolah : SMA Mata Pelajaran : Kimia Kelas /Semester : XII / 1 Materi Pokok : Redoks dan Elektrokimia Alokasi Waktu : 4 x 45 menit B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator: Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI3: Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. KD dari KI 3: 3.3 Mengevaluasi gejala atau proses yang terjadi dalam contoh sel elektrokimia (sel volta dan sel elektrolisis) yang digunakan dalam kehidupan. 3.4 Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi dan mengajukan ide/gagasan untuk mengatasinya. 3.5 Menerapkan hukum/aturan dalam perhitungan terkait sel elektrokimia.
  • 2. Indikator: - Menggunakan aturan cara setengah reaksi dan perubahan bilangan oksidasi untuk menyelesaikan persamaan redoks - Menuliskan lambang sel dan reaksi-reaksi yang terjadi pada sel Volta - Menghitung potensial sel berdasarkan data potensial standar. - Menyimpulkan bahwa dalam sel elektrokimia melibatkan reaksi redoks. - Menggunakan data hasil percobaan terkait yang terjadi di kedua elektroda, kutub negatif dan kutub positif pada kedua elektroda, potensial sel terukur (sel volta), membedakan hasil pengamatan sebelum dan sesudah menghubungkan arus listrik (pada sel elektrolisis), dan menuliskan reksinya. - Menggunakan hukum Nernst dan deret Nernst untuk memprediksi/ menganalisis potensial sel. - Menggunakan hukum Faraday untuk menganalisis hubungan antara arus listrik yang digunakan dengan jumlah hasil reaksi yang terjadi. KD dari KI 4 4.3 Menciptakan ide/gagasan produk sel elektrokimia. 4.4 Mengajukan ide/gagasan untuk mencegah dan mengatasi terjadinya korosi 4.5 Memecahkan masalah terkait dengan perhitungan sel elektrokimia Indikator : - Berlatih menentukan kespontanan reaksi elektrokimia berdasarkan data potensial reduksi/oksidasi dan deret Nernst. - Berlatih memecahkan masalah terkait perhitungan kimia dalam elektrolisis menggunakan hukum Faraday. - Menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya korosi menggunakan berbagai sumber. - Mengajukan/memprediksi gagasan untuk mengatasi/mencegah terjadinya korosi (electroplating, cat, perlindungan katodik, aliasi logam) C. Tujuan pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan mampu 1. Diberikan persamaan reaksi, siswa dapat menyetarakan reaksi redoks dengan cara setengah reaksi (ion elektron) paling sedikit 80% benar.
  • 3. 2. Diberikan persamaan reaksi, siswa dapat menyetarakan reaksi redoks dengan cara perubahan bilangan oksidasi (PBO) minimal 80% benar. 3. Dari persamaan reaksi, siswa dapat menuliskan lambang sel pada sel volta minimal 80% benar. 4. Dari diagram sel, siswa dapat menuliskan reaksi-reaksi yang terjadi pada sel volta paling sedikit 90% benar. 5. Siswa dapat menghitung potensial sel berdasarkan data potensial standar minimal 80% benar. D. Materi pembelajaran : 1. Penyetaraan persamaan reaksi redoks 2. Sel Elektrokimia dan potensial sel 3. Sel Elektrolisis dan Hukum Faraday 4. Korosi Materi Pembelajaran 1. Penyetaraan Reaksi Redoks Reaksi redoks adalah reaksi yang mengalami dua peristiwa yaitu reduksi dan oksidasi (ada perubahan Biloks satu atau lebih unsur yang bereaksi). Reaksi autoredoks adalah reaksi redoks yang hanya satu jenis unsur yang mengalami reduksi dan oksidasi. Untuk menentukan reaksi redoks (reduksi-oksidasi) tidak selalu menghitung nilai biloksnya karena kadang2 dapat ditentukan dengan cepat, sebagai contoh : Penentuan reaksi redoks di atas berdasarkan penerimaan/pelepasan oksigen. Fe2O3 menjadi Fe merupakan reaksi reduksi karena melepas oksigen. Sedangkan CO menjadi CO2 merupakan reaksi oksidasi karena jumlah oksigennya bertambah.
  • 4. Penentu reaksi redoks di atas berdasarkan penerimaan /pelepasan Hidrogen. Jika jumlah Hidrogennya berkurang berarti oksidasi sedangkan jika bertambah berarti reduksi. Penentuan reaksi redoks di atas berdasarkan penerimaan/pelepasan elektron. Coba perhatikan muatan Cu, pada awalnya Cu biloksnya (bilangan oksidasinya) = +2 kemudian berubah menjadi Cu yang biloksnya = 0 sehingga biloksnya turun. Reaksi tersebut merupakan reaksi reduksi karena terjadi penurunan bilangan oksidasi. Sedangkan Muatan Mg berubah dari mula-mula biloksnya = 0 menjadi = +2 sehingga dapat digolongkan reaksi oksidasi. Reaksi redoks di atas dapat dipisahkan menjadi 1/2 reaksi, yakni reaksi oksidasi dan reaksi reduksi sehingga pelepasan/penerimaan elektron akan terlihat. Oksidasi : Mg Mg+2 +2e Reduksi : Cu+2 + 2e  Cu Dalam reaksi tersebut terlihat bahwa Mg mengalami kenaikan muatan yang mula2 tidak bermuatan menjadi bermuatan +2. Muatan Mg bertambah +2 berarti Mg mengalami peristiwa pelepasan elektron sebanyak 2 buah. Pelepasan elektron dalam reaksi ditulis sebagai "e" yang artinya "elektron" yang bermuatan -1 dan ditulis di ruas kanan yang artinya elektron terlepas dari Mg. Sehingga muatan di ruas kiri dan kanan menjadi seimbang..... coba perhatikan... Mg di ruas kiri muatannya nol berarti total muatan di ruas kiri juga = 0 (nol).... Sekarang Mg di ruas kanan muatannya +2 dan terdapat 2 elektron yang masing-masing muatannya -1 sehingga total muatan di ruas kanan = (+2) + (2.-1) = 0 (nol). Pada Cu terjadi kebalikannya yaitu penangkapan elektron(e). Pada Mg digolongkan sebagai reaksi oksidasi karena terjadi pelepasan electron sedangkan Cu digolongkan sebagai reaksi reduksi karena terjadi penangkapan elektron.
  • 5. Pada reaksi total/gabungan reaksi oksidasi dan reduksi pelepasan/penerimaan elektron tidak akan terlihat karena jika digabung jumlah elektron di ruas kiri sama dengan di ruas kanan. Jika ada unsur yang sama di ruas kiri dan kanan maka akan saling menghilangkan. Agar dapat menentukan suatu unsuk mengalami oksidasi/reduksi kita harus dapat menentukan bilangan oksidasi (biloks) dari unsur tersebut. Unsur yang bilangan oksidasi (biloks)nya bertambah berarti mengalami reaksi oksidasi sedangkan unsur yang bilangan oksidasi (biloks)nya berkurang merupakan reaksi reduksi. Untuk menentukan biloks ada aturan/patokannya. Patokan Penentuan Bilangan Oksidasi (Biloks) 1. Biloks atom dalam unsur bebas = 0 . Contoh Biloks Cu, Fe, H2, O2 dll = 0 2. Golongan IA ( Li, Na, K, Rb, Cs dan Fr ) biloksnya selalu +1 3. Golongan IIA ( Be, Mg, Ca, Sr dan Ba ) biloksnya selalu +2 4. Biloks H dalam senyawa = +1, Contoh H2O, kecuali dalam senyawa hidrida Logam (Hidrogen yang berikatan dengan golongan IA atau IIA) Biloks H = -1, misalnya: NaH, CaH2 dll 5. Biloks O dalam senyawa = -2, Contoh H2O, kecuali OF2 biloksnya = + 2 dan pada senyawa peroksida (H2O2, Na2O2, BaO2) biloksnya = -1 serta dalam senyawa superoksida, misal KO2 biloksnya = -1/2. untuk mempermudah tanpa banyak hafalan....Bila atom O atau H berikatan dengan Logam IA atau IIA maka biloks logamnyalah yang ditentukan terlebih dahulu dan biloks O dan H nya yang menyesuaikan (besarnya dapat berubah - ubah) 6. Total Biloks dalam senyawa tidak bermuatan = 0, Contoh HNO3 : (Biloks H) + (Biloks N) + (3.Biloks O) = 0 maka dengan mengisi biloks H = +1 dan O = -2 diperoleh biloks N = +5 7. Total BO dalam ion = muatan ion, Contoh SO4 2- = (Biloks S) + 4.(Biloks O) = -2 maka dengan mengisi biloks O = -2 diperoleh biloks S = +6 Contoh Soal : Setarakan reaksi berikut dengan metode perubahan bilangan oksidasi Fe2+ + MnO4 -  Fe3+ + Mn2+ ( suasana asam ) Jawab : Langkah 1: Menuliskan kerangka dasar reaksi. Fe2+ + MnO4 -  Fe3+ + Mn2+
  • 6. Langkah 2: Menyetarakan unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi dengan memberi koefisien yang sesuai. Fe2+ + MnO4 -  Fe3+ + Mn2+ +2 +7 +3 +2 Langkah 3: Menentukan jumlah penurunan bilangan oksidasi dari oksidator dan jumlah pertambahan bilangan oksidasi dari reduktor. Fe2+ + MnO4 -  Fe3+ + Mn2+ +1 +2 Naik 1 +3 +7 +2 Turun 5 Langkah 4: Menyamakan jumlah perubahan bilangan oksidasi tersebut dengan memberi koefisien yang sesuai Fe2+ + MnO4 -  Fe3+ + Mn2+ (Naik 1)(x5) +2 +7 +2 (Turun 5)(x1) Hasilnya sebagai berikut : 5Fe2+ + MnO4 +3 +1 -  5Fe3+ + Mn2+ Langkah 5: Menyamakan muatan dengan menambahkan ion H+ 5Fe2+ + MnO4 - + 8H+  5Fe3+ + Mn2+ (muatan setara) Langkah 6: Menyetarakan atom H dengan menambahkan molekul air. 5Fe2+ + MnO4 - + 8H+  5Fe3+ + Mn2+ + 4H2O (setara) 2. Sel Volta Prisip dasar dari sel volta ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
  • 7. Logam zink (Zn) dicelupkan ke dalam larutan yang mengandung ion Zn2+ (misalnya larutan ZnSO4), sedangkan logam tembaga (Cu) dicelupkan ke dalam larutan yang mengandung ion Cu2+ (larutan CuSO4) . Logam zink akan larut sambil melepas dua elektron. Zn(s) Zn2+(aq) + 2e Elektron yang dibebaskan tidak memasuki larutan tetapi tertinggal pada logam zink. Elektron tersebut selanjutnya akan mengalir ke logam tembaga melalui kawat penghantar. Ion Cu2+ akan mengambil elektron dari logam tembaga, kemudian akan mengendap. Cu2+(aq) + 2e  Cu (s) Dengan demikian, rangkaian tersebut dapat menghasilkan aliran elektron (listrik). Akan tetapi, bersamaan dengan melarutnya logam zink, larutan dalam gelas kimia A menjadi bermuatan positif. Hal ini akan menghambat pelarutan logam zink selanjutnya. Sementara itu, larutan dalam gelas kimia B akan bermuatan negatif seiring dengan mengendapnya ion Cu2+. Hal ini akan menahan pengendapan ion Cu2+. Jadi, aliran elektron yang disebutkan di atas tidak akan berkelanjutan. Untuk menetralkan muatan listriknya, kedua gelas kimia A dan B dihubungkan dengan suatu jembatan garam, yaitu larutan garam (seperti NaCl atau KNO3). Jembatan garam melengkapi rangkaian sel volta, sehingga menjadi suatu rangkain yang tertutup. Listrik hanya dapat mengalir pada rangkaian tertutup. Logam zink dan tembaga yang menjadi kutub-kutub listrik pada rangkaian sel elektrokimia di atas disebut elektrode. Secara definisi, elektrode tempat terjadinya reaksi oksidasi disebut anode, sedangkan elektrode tempat terjadinya reaksi reduksi disebut katode. Oleh karena oksidasi adalah pelepasan elektron, maka anode adalah kutub negatif, sedangkan katode merupakan kutub positif. Pada sel elektrokimia di atas, anode adalah logam zink dan katode adalah tembaga. Notasi Sel Volta Susunan suatu sel volta dinyatakan dengan suatu lambang/ notasi singkat yang disebut juga diagram sel. Untuk contoh gambar di atas, diagram selnya dinyatakan sebagai berikut: Zn Zn2+ Cu2+ Cu Anode biasanya digambarkan di sebelah kiri, sedangkan katode di sebelah kanan. Notasi tersebut menyatakan bahwa pada anode terjadi oksidasi Zn menjadi Zn2+, sedangkan di katode terjadi reduksi ion Cu2+ menjadi Cu. Dua garis sejajar (II) yang memisahkan anode dan katode menyatakan jembatan garam, sedangkan garis tunggal menyatakan batas antarfase (Zn padatan, sedangkan Zn2+ dalam larutan; Cu2+ dalam larutan, sedangkan Cu padatan). 1. Pengukuran Potensial Elektrode Standar
  • 8. Untuk mengukur harga potensial suatu elektrode, maka elektrode tersebut disusun menjadi suatu sel elektrokimia dengan elektrode standar (hidrogen-platina) dan besarnya potensial dapat terbaca pada voltmeter yang dipasang pada rangkaian luar. Potensial elektrode yang diukur dengan elektrode standar kondisi standar, yaitu pada suhu 25o C dengan konsentrasi ion-ion 1 M dan tekanan gas 1 atm, disebut potensial elektrode standar dan diberi lambang Eo. Tabel Potensial Elektrode Standar, Eo (volt) Reaksi electrode Potensial standar, Eo (volt) Li(aq) + e ↔ Li(s) -3,04 K+(aq) + e ↔ K(s) -2,92 Ba2+(aq) + 2e ↔ Ba(s) -2,90 Ca2+(aq) + 2e ↔ Ca(s) -2,87 Na+(aq) + e ↔ Na(s) -2,71 Mg2+(aq) + 2e ↔ Mg(s) -2,37 Al3+(aq) + 3e ↔ Al(s) -1,66 Mn2+(aq) + 2e ↔ Mn(s) -1,18 2H2O(l) + 2e ↔ H2(g) + 2OH-(aq) -0,83 Zn2+(aq) + 2e ↔ Zn(s) -0,76 Cr3+(aq) + 3e ↔ Cr(s) -0,74 Fe2+(aq) + 2e ↔ Fe(s) -0,44 Cd2+(aq) + 3e ↔ Cr(s) -0,40 Ni2+(aq) + 2e ↔ Ni(s) -0,28 Co2+(aq) + 2e ↔ Co(s) -0,28 Sn2+(aq) + 2e ↔ Sn(s) -0,14 Pb2+(aq) + 2e ↔ Pb(s) -0,13 2H+ (aq) + 2e ↔ H2(s) 0,00 Cu2+(aq) + 2e ↔ Cu(s) +0,34 O2(g) + 2H2O(l) + 4e ↔ 4OH-(aq) +0,40 I2(s) + 2e ↔ 2I-(aq) +0,54 Ag+(aq) + e ↔ Ag(s) +0,80 Hg2+(aq) + e ↔ Hg(s) +0,85 Br2(l) + 2e ↔ 2Br-(aq) +1,07
  • 9. O2(g) + 4H+ + 4e ↔ 2H2O(l) +1,23 Cl2(g) + 2e ↔ 2Cl-(aq) +1,36 Au3+(aq) + 3e ↔ Au(s) +1,52 F2(g) + 2e ↔ 2F-(aq) +2,87 2. Potensial Elektrode Standar dan Potensial Sel Potensial sel volta (Eo sel )merupakan beda potensial yang terjadi antara dua elektrode pada suatu sel elektrokimia. Potensial sel dapat ditentukan berdasarkan selisih antara elektrode yang mempunyai potensial elektrode tinggi (katode) dengan elektrode yang mempunyai potensial elektrode rendah (anode) Eo sel = Eo katode – Eo anode Katode adalah elektrode yang mempunyai harga Eo lebih besar (lebih positif), sedangkan anode adalah elektrode yang mempunyai Eo lebih kecil (lebih negatif). 3. Potensial Elektrode Standar dan Reaksi Spontan Harga potensial elektrode dapat digunakan untuk meramalkan apakah suatu reaksi kimia dapat berlangsung spontan. Untuk menentukan spontan atau tidaknya suatu reaksi redoks dapat dilihat dari harga potensial reaksinya (Eo redoks). Bila Eo redoks > 0 (positif), maka reaksi dapat berlangsung spontan, sedangkan bila Eo redoks < 0 (negati. f) reaksi tidak berlangsung spontan, artinya untuk berlangsungnya reaksi tersebut harus ada tambahan energi dari luar. 4. Potensial Elektrode Standar dan Daya Oksidasi-Reduksi Harga Potensial elektrode dapat digunakan untuk mengetahui daya oksidasi dan daya reduksi suatu zat. Bila harga potensial reduksi suatu zat semakin positif, berarti zat tersebut semakin mudah mengalami reduksi, dan bertindak sebagai oksidator kuat (daya oksidasinya besar). Sebaliknya, bila potensial reduksi standar suatu zat semakin negatif, maka berarti zat tersebut semakin mudah mengalami oksidasi, dan bertindak sebagai sebagai reduktor kuat (daya reduksinya besar). Daya oksidasi dan reduksi juga dapat ditentukan berdasarkan deret volta/ deret elektrokimia. Deret volta/ deret elektrokimia merupakan susunan unsur-unsur logam berdasarkan potensial elektrode. Berikut deret volta dari beberapa logam: Li- K- Ba- Ca- Na- Mg- Al- Mn- Zn- Cr- Fe- Ni- Co- Sn- Pb- (H)- Cu- Hg- Ag- Au Pada deret Volta, dari kiri ke kanan makin mudah mengalami reaksi reduksi atau dari kanan ke kiri makin mudah mengalami reaksi oksidasi. Logam-logam di sebelah kiri atom H
  • 10. memiliki harga E° negative sedangkan logam-logam di sebelah kanan atom H memiliki harga E° positif. 3. Elektrolisis Elektrolisis artinya penguraian suatu zat akibat arus listrik.Zat yang terurai dapat berupa padatan, cairan, atau larutan. Arus listrik yang digunakan adalah arus searah (direct current =dc ). Tempat berlangsungnya reaksi reduksi dan oksidasi dalam sel elektrolisis sama seperti pada sel volta, yaitu anode (reaksi oksidasi) dan katode (reaksi reduksi). Perbedaan sel elektrolisis dan sel volta terletak pada kutub elektrode. Pada sel volta, anode (–) dan katode (+), sedangkan pada sel elektrolisis sebaliknya, anode (+) dan katode (–). Pada sel elektrolisis anode dihubungkan dengan kutub positif sumber energi listrik, sedangkan katode dihubungkan dengan kutub negatif. Oleh karena itu pada sel elektrolisis di anode akan terjadi reaksi oksidasi dan dikatode akan terjadi reaksi reduksi. Gambar.Sel elektrolisis Ketika kedua elektrode karbon dihubungkan dengan sumber energi listrik arus searah, dalam sel elektrolisis terjadi reaksi redoks, yaitu penguraian air menjadi gas H2 dan gas O2. Reaksi redoks yang terjadi dalam sel elektrolisis adalah Anode (+): 2H2O(l) ⎯⎯→ O2(g) + 4H+(aq) + 4e (oksidasi O2–) Katode (–): 4H2O(l) + 4e →2H2(g) + 4OH–(aq)(reduksi H+) Reaksi : 2H2O(l) ⎯⎯→ 2H2(g) + O2(g) Elektrolisis larutan berbeda dengan elektrolisis air.Elektrolisis larutan, Misalnya larutan NaI, terdapat ion Na+ dan ion I–.Kedua ion ini bersaing dengan molekul air untuk dielektrolisis.Di katode terjadi persaingan antara molekul H2O dan ion Na+(keduanya berpotensi untuk direduksi).Demikian juga di anode, terjadi persaingan antara molekul H2O dan ion I– (keduanya berpotensi dioksidasi). Spesi mana yang akan keluar sebagai pemenang? Pertanyaan tersebut dapat dijawab berdasarkan nilai potensial elektrode standar.
  • 11. Setengah reaksi reduksi di katode: Na+(aq) + e→ Na(s)E° = –2,71 V 2H2O(l) + 2e → H2(g) + 2OH–(aq) E° = –0,83 V Berdasarkan nilai potensialnya, H2O lebih berpotensi direduksi dibandingkan ion Na+ sebab memiliki nilai E° lebih besar.Perkiraan ini cocok dengan pengamatan, gas H2 dilepaskan di katode. Setengah reaksi oksidasi di anode: 2I–(aq) → I2(g) + 2eE° = –0,54 V 2H2O(l) → O2(g) + 4H+(aq) + 4e E° = –1,23 V Berdasarkan nilai potensial, ion I– memenangkan persaingan sebab nilai E° lebih besar dibandingkan molekul H2O. Reaksi yang terjadi pada sel elektrolisis: Katode: 2H2O(l) + 2e⎯⎯→ H2(g) + 2OH–(aq) Anode: 2I–(aq) ⎯⎯→ I2(g) + 2e Reaksi: 2H2O(l) + 2I–(aq) ⎯⎯→ H2(g) + I2(g) + 2OH–(aq) 4. Korosi Korosi adalah teroksidasinya suatu logam. Dalam kehidupan sehari-hari, besi yang teroksidasi disebut dengan karat dengan rumus Fe2O3.xH2O. Proses perkaratan termasuk proses elektrokimia, di mana logam Fe yang teroksidasi bertindak sebagai anode dan oksigen yang terlarut dalam air yang ada pada permukaan besi bertindak sebagai katode. Reaksi perkaratan: Anode : Fe →Fe2+ + 2 e Katode : O2 + 2 H2O + 4 e → 4 OH– Fe2+ yang dihasilkan, berangsur-angsur akan dioksidasi membentuk Fe3+. Sedangkan OH– akan bergabung dengan elektrolit yang ada di alam atau dengan ion H dari terlarutnya oksida asam (SO2, NO2) dari hasil perubahan dengan air hujan. Dari hasil reaksi di atas akan dihasilkan karat dengan rumus senyawa Fe2O3.xH2O. Karat ini bersifat katalis untuk proses perkaratan berikutnya yang disebut autokatalis. Penyebab utama korosi besi adalah oksigen dan air. Proseskorosi pada besi dapat dilihat pada gambar .
  • 12. Oleh karenanya untuk mecegah korosi harus di hindarkan kontak antara logam dengan faktor-faktor pencetus diatas, dengan cara mengecat, melapisi dengan vaselin/minyak atau logam yang lebih tahan korosi atau perlindungan katodik. 1. Pendekatan dan Metode Pembelajaran Pendekatan : scientific Model : Inquiry Strategi : Kolaboratif & Kooperatif Metode : demonstrasi, diskusi, penugasan, latihan, dan penugasan. 2. Media dan Sumber Belajar - LCD projector - Video / animasi (kimia komputasi) dan power point - Internet (webpage / webblog) - Lembar Kerja Siswa (LKS) - Purba, Michael. (2006). Kimia Untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga. - Sukardjo. 2007. Sains Kimia Kelas XII SMA/MA 3. Jakarta: Bumi Aksara. - Sunarya, Yayan. (2007). Kimia Umum Berdasarkan Prinsip-prinsip Kimia Modern. Bandung: Alkemi Grafisindo Press. - Sunarya, Yayan dan Agus Setiabudi. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia untuk Kelas XI. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. - Wening Sukmanawati. 2009. Kimia 3: Untuk SMA dan MA Kelas XII. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional) - Chang, R., and Overby, J., 2008. General Chemistry: The Essential Concepts, 6th Ed. The McGraw-Hill Companies, Inc. New York.
  • 13. - Silberberg, M., 2009. Principles of General Chemistry, 2nd Ed. The McGraw-Hill Companies, Inc. New York. - www.glencoe.com. McGraw-Hill Companies, Inc. New York. E. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan I Metode : Diskusi informasi Pendekatan : Konsep Fase Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu Pendahuluan 1. Salam pembuka 2. Doa 3. Mengecek kehadiran siswa 4. Apersepsi dan Orientasi Apersepsi Memberikan apersepsi tentang bagaimana menyetarakan reaksi redoks Orientasi Mencari informasi dengan cara membaca beberapa sumber belajar untuk memahami penyetaraan reaksi redoks 20 menit Kegiatan inti Menanya (Questioning)  Membimbing untuk menemukan pengertian reaksi redoks.  Memberikan informasi bagaimana cara menyetarakan reaksi redoks dengan cara setengah reaksi (ion elektron) dan cara perubahan bilangan oksidasi. Mengumpulkan data (eksperimenting)  Berdiskusi menyetarakan reaksi redoks dengan cara setengah reaksi (ion elektron) dan cara perubahan bilangan oksidasi.  Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengerjakan latihan soal-soal. Mengasosiasi (Associating)  Menyimpulkan pembelajaran dengan bimbingan guru. 45 menit Penutup Menutup pelajaran  Memberikan tugas kepada siswa, berupa soal-soal yang berhubungan dengan penerapan reaksi redoks dalam 25 menit
  • 14. menyetarakan reaksi dan sel volta.  Mempersiapkan untuk membawa alat dan bahan praktikum  Siswa diminta juga mencari bahan bacaan mengenai identifikasi larutan asam basa menggunakan indikator dan kekuatan asam basa dari buku maupun internet. Pertemuan II Metode : percobaan Pendekatan: Ketrampilan proses Fase Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu Pendahuluan 1. Salam pembuka 2. Doa 3. Mengecek kehadiran siswa 4. Apersepsi dan Orientasi Apersepsi Siswa diminta mengulang kembali penyetaraan reaksi redoks yang telah dipelajari sebelumnya. Orientasi Siswa diminta mempersiapkan alat dan bahan percobaan yang telah diinstruksikan guru pada pertemuan sebelumnya 20 menit Kegiatan inti Menanya (Questioning)  Menanyakan hal-hal yang berhubungan dengan bahan bacaan/observasi (sel volta : Bagaimana memprediksi reaksi terjadi atau tidak dalam sel? apakah akan dihasilkan potensial bila elektroda dipertukarkan?  Menjelaskan bagaimana energi listrik dihasilkan dari reaksi redoks dalam sel volta. Mengumpulkan data (eksperimenting)  Merancang percobaan terkait sel volta, mendiskusikan hasil rancangannya,kemudian melakukan percobaan dengan seksama dalam kelompok.  Mencatat data hasil percobaan terkait yang terjadi di kedua 45 menit
  • 15. elektroda, kutub negatif dan kutub positif pada kedua elektroda, potensial sel terukur (sel volta).  Menuliskan reaksi yang terjadi  Membuktikan reaksi yang terjadi/potensial yang dihasilkan bila elektroda dalam sel volta dipertukarkan(bila menggunakan animasi)  Menggunakan data potensial sel untuk menentukan kespontanan reaksi  Menggunakan hukum Nernst dan deret Nernst untuk memprediksi/ menganalisis potensial sel. Mengasosiasi (Associating)  Menyimpulkan bahwa dalam sel elektrokimia melibatkan reaksi redoks.  Menyimpulkan karakteristik sel elektrokimia.  Menuliskan notasi sel elektrokimia  Menyimpulkan kespontanan reaksi berdasarkan hasil analisis terhadap data pengamatan dan berbagai sumber Penutup Mengkomunikasikan (Communicating)  Merangkum kesimpulan materi ini  Mengerjakan tugas yang harus dikerjakan di rumah 25 menit Pertemuan III Metode : percobaan Pendekatan: Ketrampilan proses Fase Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu Pembukaan 1. Salam pembuka 2. Doa 3. Mengecek kehadiran siswa 4. Apersepsi dan Orientasi Apersepsi Bagaimana aki dapat bekerja dan di isi ulang kembali? Orientasi 15 menit
  • 16. Siswa membaca beberapa sumber belajar yang telah mereka cari sebelumnya untuk memahami Kegiatan inti Menanya (Questioning)  Bertanya apakah akan terjadi reaksi bila arus listrik diputuskan (elektrolisis)? Apakah ada hubungan antara arus dengan jumlah zat yang terbentuk pada elektroda (elektrolisis)?  Menerapkan konsep reaksi redoks dalam sistem elektrokimia yang melibatkan energi listrik dan kegunaannya dalam mencegah korosi dan dalam industri Mengumpulkan data (eksperimenting)  Merancang percobaan terkait sel elektrolisis), mendiskusikan hasil rancangannya,kemudian melakukan percobaan dengan seksama dalam kelompok.  Mencatat data hasil percobaan terkait yang terjadi di kedua elektroda, kutub negatif dan kutub positif pada kedua elektroda, membedakan hasil pengamatan sebelum dan sesudah menghubungkan arus listrik (pada sel elektrolisis)  Menuliskan reaksi yang terjadi  Menggunakan hukum Faraday untuk menganalisis hubungan antara arus listrik yang digunakan dengan jumlah hasil reaksi yang terjadi. Mengasosiasi (Associating)  Menyimpulkan hubungan antara arus dengan jumlah zat hasil reaksi dalam proses elektrolisis.  Berlatih menentukan kespontanan reaksi elektrokimia berdasarkan data potensial reduksi/oksidasi dan deret Nernst.  Berlatih memecahkan masalah terkait perhitungan kimia dalam elektrolisis menggunakan hukum Faraday. 45 menit Penutup Mengkomunikasikan (Communicating)  Rangkuman  Tugas yang harus dikerjakan di rumah 30 menit
  • 17. Pertemuan IV Metode : Diskusi informasi Pendekatan : Konsep Fase Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu Pembukaan 1. Salam pembuka 2. Doa 3. Mengecek kehadiran siswa 4. Apersepsi dan Orientasi Apersepsi  Pernahkah kalian melihat besi yang berkarat?  Mengapa besi bisa berkarat?  mengapa korosi terjadi?  reaksi apa yang terjadi pada korosi?  Bagaimana cara mencegah korosi? , dll) 15 menit Kegiatan inti Menanya (Questioning)  Membaca dan mempelajari artikel dari berbagai sumber terkait proses korosi  Mendiskusikan reaksi yang terjadi pada proses korosi  Memprediksi/menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya korosi menggunakan berbagai sumber.  Mengajukan/memprediksi gagasan untuk mengatasi/mencegah terjadinya korosi (electroplating, cat, perlindungan katodik, aliasi logam) Mengumpulkan data (eksperimenting)  Menyimpulkan bahwa proses korosi melibatkan reaksi redoks  Menyimpulkan bahwa kelembaban, elektrolit, dan udara (oksigen), mempengaruhi terjadinya korosi.  Menyimpulkan beberapa upaya untuk mengatasi/mencegah korosi. 45 menit Penutup Mengkomunikasikan (Communicating)  Mengkomunikasikan hasil analisis dan kesimpulan berdasarkan percobaan /penalaran yang telah dilakukan secara lisan/tertulis. 30 menit
  • 18.  Menggunakan tata bahasa yang benar.  Memberikan informasi tentang pembelajaran selanjutnya.  Mengerjakan post-test F. Penilaian 1. Aspek Afektif i. Teknik penilaian: observasi ii. Bentuk intrumen: skala lajuan iii. Instrumen penilaian: Lembar Pengamatan Penilaian Afektif peserta didik No Nama Kehadiran Kemampuan berpendapat Kemampuan bertanya Ketepatan menjawab Rata-rata Keterangan: Skala lajuan tersebut diisi dengan menuliskan angka 1 sampai dengan 5 sesuai kriteria berikut: 1. Sangat baik (A) 4. Kurang (D) 2. Baik (B) 5. Sangat kurang (E) 3. Cukup (C) 2. Aspek kognitif: a. Teknik Penilaian : Ulangan harian b. Bentuk Penilaian : Soal objektif, benar salah, dan uraian. c. Instrumen penilaian: terlampir d. Tindak Lanjut : Bagi peserta didik yang telah mencapai KKM diberikan pengayaan sedangkan bagi peserta didik yang belum mencapai KKM diberikan remedial.
  • 19. LAMPIRAN Instrumen Diskusi No TIK Soal Tingkat Kognitif Jawaban 1 2 Diberikan persamaan reaksi, siswa dapat menyetarakan reaksi redoks dengan cara setengah reaksi (ion elektron) paling sedikit 80% benar. Diberikan persamaan reaksi, siswa dapat menyetarakan reaksi redoks dengan cara 1.Jika reaksi: (s) 2(s) 4 (aq) (aq) MnO PbO MnO Pb     (belum setara) Dilengkapi maka persamaan reaksi itu akan mengandung: a. 2 H+ dan H2O b. 2 OH- dan H2O c. 5 H+ dan 3 H2O d. 4 H+ dan 2 H2O e. 4 OH- dan 2 H2O 2. Jika reaksi: Br  Zn 2  BrO   Zn 2(g) ( aq ) 3 ( aq ) ( aq ) (belum setara) Dilengkapi maka persamaan reaksi itu akan mengandung: a. 10H+ dan 5 H2O b. 24 H+ dan 12 H2O c. 24 OH- dan 12 H2O d. 20 H+ dan 10 H2O e. 20 OH- dan 10 H2O 1. Jika reaksi: (s) 2 (aq) aq s g CuS  NO Cu  S  NO   ( ) ( ) ( ) 2 (belum setara) Dilengkapi dengan cara PBO, maka persamaan reaksi itu akan mengandung: C3 C3 C3 A C C
  • 20. 3 perubahan bilangan oksidasi (PBO) minimal 80% benar. Dari persamaan reaksi, siswa dapat menuliskan lambang sel pada sel volta minimal 80% benar. a. 2 H+ dan H2O b. 2 OH- dan H2O c. 4 H+ dan 2 H2O d. 8 H+ dan 4 H2O e. 4 OH- dan 2 H2O 2. Jika reaksi: CrO  C H Cr O   2 4 ( ) aq aq g s ( ) 2 4( ) 2 3( ) C H OH 2 4 2( ) (belum setara) Pernyataan berikut yang tidak benar adalah a. Jumlah PBO atom Cr adalah 3 b. Muatan di ruas kanan lebih besar dari pada muatan di ruas kiri. c. Atom C mengalami reaksi reduksi d. Pereaksi mengandung 5 H2O e. Produk mengandung 3 OH- 1. Lambang sel dari reaksi redoks berikut (s) aq aq s Zn Cu Zn Cu   ( ) ( ) 2 ( ) 2 Adalah: a. Cu2+ (aq)│Cu(s)║Zn(s)│Zn2+ (aq) b. Cu2+ (aq)│ Zn(s)║ Zn2+ (aq) │Cu(s) c. Zn(s)│ Zn2+ (aq)║ Cu2+ (aq)│Cu(s) d. Zn(s)│ Cu(s)║ Zn2+ (aq)│ Cu2+ (aq) e. Zn(s)│ Cu2+ (aq)║ Cu(s) │ Zn2+ (aq) 2. Dari persamaan reaksi ( ) ( ) 2 2 s aq aq s Sn  Ag Sn  Ag   ( ) ( ) 2 Lambang sel untuk reaksi di atas adalah…. a. Sn(s)│Sn2+ (aq)║Ag+ (aq)│Ag(s) b. Ag+ (aq)│Ag(s)║ Sn(s)│Sn2+ (aq) C4 C2 C2 E C A
  • 21. 4 5 Dari diagram sel, siswa dapat menuliskan reaksi-reaksi yang terjadi pada sel volta paling sedikit 90% benar. Siswa dapat menghitung potensial sel berdasarkan data potensial standar minimal 80% benar. c. 2Ag+ (aq)│2Ag(s) ║ Sn(s)│Sn2+ (aq) d. Sn(s)│ Ag+ (aq)║ Sn2+ (aq)│ Ag(s) e. Sn(s)│ 2Ag+ (aq)║ Sn2+ (aq)│ 2Ag(s) 1. Dari diagram sel berikut: Ca(s)│Ca2+ (aq)║Zn2+ (aq)│Zn(s) Reaksi yang berlangsung di anoda adalah: a. Zn(s )→ Zn2+ + 2e  2   ( ) b. Ca s Ca aq e ( ) 2 2 2 Zn aq  eZn s  c. ( ) ( ) Ca  Zn  Ca 2   Zn (s) aq aq s d. ( ) ( ) ( ) 2 Zn Ca 2  Zn Ca (s) aq s s e. ( ) ( ) ( ) 2. Dari diagram sel berikut: Pb(s)│Pb2+ (aq)║Cu2+ (aq)│Cu(s) Reaksi yang berlangsung di katoda adalah:  2   ( ) a. Pb s Pb aq e ( ) 2 Cu   Pb  Cu  Pb 2  aq s s aq b. ( ) ( ) ( ) ( ) 2 Pb   Cu  Pb  Cu 2  aq s s aq c. ( ) ( ) ( ) ( ) 2 2 2 Cu aq  eCu s  d. ( ) ( )  2   ( ) e. Cu s Cu aq e ( ) 2 1. Dari data potensial elektrode berikut 2 2 Mg aq  eMg s  ( ) ( ) Eo = -2,24 volt Fe 2  ( aq )  2 eFe Eo= -0,44 volt ( s ) Berapakah potensial sel untuk reaksi (s) aq aq s Mg  Fe Mg  Fe   a. +1,8 volt b. +0,66 volt c. +0,52 volt d. -1,46 volt e. -2,68 volt ( ) ( ) 2 ( ) 2 C2 C2 C3 B D A
  • 22. 2. Jika diketahui potensial elektrode Ag dan Cu sebagai berikut: Ag (aq)  eAg(s)  Eo = -0,80 volt Cu 2   2 eCu Eo= -0,34 volt ( aq ) ( s ) Berapakah harga potensial standar sel tersebut? a. +1,46 b. +1,14 c. +0,54 d. -0,88 e. -0,52 C3 C G. Pedoman Penskoran Pedoman penskoran untuk tes bentuk pilihan ganda ada dua cara yaitu tanpa hukuman dan dengan hukuman. Pedoman penskoran yang dipakai adalah pedoman penskoran tanpa hukuman dengan rumus : Dimana S = skor R = banyaknya jawaban benar W = banyaknya jawaban salah Medan, Februari 2014 S = R – W Penilaian = Dosen Pendamping Mahasiswa Calon Guru Dr. Retno Dwi Suyanti, M.Si Evy Noviyanti Siregar NIP. Nim. 8136142008