3. Agama Islam
Ada dua sisi yang dapat kita gunakan untuk memahami
pengertian agama Islam, yaitu sisi kebahasaan dan sisi
peristilahan. Kedua sisi pengertian tentang ini dapat
dijelaskan sebagai berikut.
Dari segi kebahasaan Islam berasal dari bahasa Arab,
yaitu dari kata salima yang mengandung arti selamat,
sentosa, dan damai. Dari kata salima selanjutnya
diubah menjadi bentuk aslama yang berarti berserah
diri masuk dalam kedamaian.
4. Sebagaimana yang telah diketahui bahwa ajaran Islam
ini adalah ajaran yang paling sempurna, karena
memang semuanya ada dalam Islam, mulai dari
urusan yang paling kecil sampai urusan negara, Islam
telah memberikan petunjuk di dalamnya. Allah
berfirman, “Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk
kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu
nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam menjadi agama
bagimu.” (Al-Maidah: 3)
12. Al-Sunnah menguatkan hukum yang ditetapkan Al-Quran.
Al-Sunnah memberikan rincian terhadap pernyataaan Al-
Quran yang bersifat Misalnya Al-Quran menyatakan
perintah shalat
• Al-Sunnah memberikan pengecualian terhadap
pernyataan Al-Quran yang bersifat umum.
Al-Sunnah menetapkan hukum yang tidak ditetapkan oleh
Al-Quran.
13. a. Al-Qur’an bersifat Qath’i ( mutlak ) kebenarannya.
b. b. Al-Sunnah bersifat Dzhanni ( relatif ), kecuali Hadits
Mutawatir.
c. 2. a. Seluruh ayat al-Qur’an mesti dijadikan sebagai
pedoman hidup.
d. b. Tidak seluruh Hadits dapat dijadikan pedoman hidup
karena disamping ada Hadits Shahih, ada pula Hadits
yang Dhaif
e. 3. a. Al-Qur’an sudah pasti autentik lafadz dan
maknanya.
f. b. Al-Sunnah belum tentu autentik lafadz dan maknanya.
15. Secara etimologi, kata ijtihad terbentuk dari kata dasar
jahada yang berarti seseorang telah mencurahkan
segala kemampuannya untuk memperoleh hakikat
sesuatu. Sedangkan menurut istilah dalam ilmu fiqih,
ijtihad berarti mengarahkan tenaga dan fikiran
dengan sungguh-sungguh untuk menyelidiki dan
mengeluarkan (mengistimbatkan) hukum-hukum
yang terkandung dalam Al-Qur’an dan hadits dengan
syarat-syarat tertentu.