Dokumen tersebut membahas berbagai sudut pandang yang dapat digunakan dalam penulisan karya sastra, mulai dari sudut pandang orang pertama tunggal dan jamak, orang kedua, orang ketiga tunggal, terbatas, objektif, dan jamak, hingga penggunaan sudut pandang campuran. Dianjurkan untuk memilih sudut pandang sesuai kebutuhan cerita dan menggunakannya dengan konsisten.
2. 1. a. Aku sebagai tokoh utama
Penulis adalah “aku ”sebagai tokoh utama cerita dan
mengisahkan dirinya sendiri, tindakan, dan kejadian
disekitarnya.
•Tokoh “aku” tak mungkin mengungkapkan perasaan
atau pikiran tokoh lain kecuali dengan perkiraan.
•Penulis harus memahami tokoh “aku” sesuai
karakternya. Misalnya soal bahasa, perlu dilihat
apakah “aku” adalah orang tua atau anak muda. Itu
akan mempengaruhi gaya bahasa yang diucapkan.
•Mengenali dengan baik karakter “aku” adalah
keharusan..
3. 1. b. Aku sebagai tokoh bukan utama
Penulis adalah “aku ” dalam cerita tapi bukan tokoh
utama. Keberadaan “aku” hanya sebagai saksi/kawan
tokoh utama.
•Teknik ini hampir mirip dengan Sudut Pandang
Orang Ketiga. Hanya saja narator ikut terlibat sebagai
tokoh.
•“Aku” hanya mengomentari apa yang dilihat dan
didengar saja. “Aku” bisa mengungkap apa yang
dirasakan atau dipikirkan tokoh utama, tapi hanya
berupa dugaan dan kemungkinan berdasar apa yang
“aku” amati dari tokoh utama.
4. 2. Sudut Pandang Orang Pertama
Jamak
Ini mirip dengan Sudut Pandang Orang Pertama
Tunggal, hanya saja menggunakan kata ganti
“kami”. Narator menjadi seseorang dalam cerita
yang bicara mewakili beberapa orang atau
sekelompok orang.
5. 3. Sudut Pandang Orang Kedua
Penulis adalah narator yang sedang berbicara kepada
kata ganti “kamu” dan menggambarkan apa yang
dilakukan “kamu” atau “kau” atau “anda”.
•Penulis adalah narator yang sedang berbicara kepada
kata ganti “kamu” dan menggambarkan apa yang
dilakukan “kamu” atau “kau” atau “anda”.
•Pembaca diperlakukan sebagai pelaku utama
sehingga membuatnya menjadi merasa dekat dengan
cerita karena seolah menjadi tokoh utama
•Penulis harus konsisten tak menyebut “aku” untuk
berbicara dengan tokoh utama
6. 4. a. Sudut Pandang Orang Ketiga
Tunggal
Penulis ada di luar cerita tak terlibat dalam cerita.
Penulis juga menampilkan para tokoh dengan
menyebut namanya atau kata ganti “dia”.
7. 4. b. Sudut Pandang Orang Ketiga
Mahatahu
Penulis seperti Tuhan dalam karyanya, yang
mengetahui segala hal tentang semua tokoh,
peristiwa, tindakan, termasuk motif. Penulis juga
bebas berpindah dari satu tokoh ke tokoh lain.
Bahkan bebas mengungkapkan apa yang ada
dipikiran serta perasaan para tokohnya
8. 4. c. Sudut Pandang Orang Ketiga
Terbatas
Penulis melukiskan segala apa yang dialami tokoh
hanya terbatas pada satu orang atau dalam jumlah
yang sangat terbatas. Penulis tak leluasa berpindah
dari satu tokoh ke tokoh lainnya. Melainkan terikat
hanya pada satu atau dua tokoh saja
9. 4. d. Sudut Pandang Orang Ketiga
Objektif
Narator melukiskan semua tindakan tokoh dalam
cerita namun tak mengungkapkan apa yang
dipikirkan serta dirasakan oleh tokoh cerita.
Penulis hanya boleh menduga apa yang dipikirkan,
atau dirasakan oleh tokoh ceritanya
10. 5. Sudut Pandang Orang Ketiga
Jamak
Penulis menuturkan cerita berdasarkan persepsi
atau kacamata kolektif. Penulis akan menyebut
para tokohnya dengan menggunakan kata ganti
orang ketiga jamak; “mereka”
11. 6. Sudut Pandang Campuran
Penulis menempatkan dirinya bergantian dari satu
tokoh ke tokoh lainnya dengan sudut pandang
yang berbeda-beda. “aku”, “kamu”, “kami”,
“mereka”
•Biasanya teknik ini dipakai dalam cerita yang
membutuhkan halaman banyak.
•Perlu ketelitian dalam setiap fragmen saat penulis
mengubah sudut pandangereka”, dan atau “dia”.
12. TUGAS
• Terbang – Ayu Utami
• Dadaisme – Dewi Sartika
• Perempuan yang Tergila-gila pada Idenya – Ni
Komang Ariani
• Robohnya Surau Kami – AA Navis
• Buat satu tulisan pendek dengan tokoh utama
orang pertama jamak.
13. Bab 1
•
•
•
•
•
Times new roman 12
Spasi 1,5
Kertas a4
Min 10 halaman
Tuliskan bab 1 dari novel yang sudah dibuat plot
dan karakternya
• Dikirim via email: dian.purnomo@gmail.com