SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 28
Latar Belakang
1. UU No. 23 Tahun 1992 Pasal tentang
kesehatan
2. Potensi bahaya pada bahan bahan yang
semestinya tidak di beri pada makanan,
selain itu juga potensi bahaya-bahaya lain.
3. Banyak nya pedagang curang untuk
memperoleh keuntungan yang besar.
4. Uraian makalah: Manajemen Risiko dan
Kesehatan makanan pinggir jalan
Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui bagaimana manajemen
risiko pada tukang goreng dan dagangan nya.
2. Tujuan Khusus
Untuk
mengetah
ui
1. Persiapan
2. Identifikasi
3. Analisa Risiko
4. Evaluasi Risiko
5. Pengendalian Risiko
dalam manajemem risiko
pada pedagang goreng di
daerah Gobah
Manfaat Penelitian
1. Bagi Penjual
 Menjadi referensi tentang potensi bahaya
kecelakaan kerja
 Mengetahui cara pengendalian risiko guna
mengurangi bahaya kecelakaan kerja
2. Bagi Penulis
1) Menambah pengetahuan tentang manajemen
risiko pada jajanan goreng pinggiran jalan.
2) Sebagai referensi aplikasi Standar Kesehatan dan
Keselamatan Kerja agar sesuai dengan SOP.
PROSES KEGIATAN
1. Persiapan
PROSES KEGIATAN
2. Wawancara
1. Pedagang : Ibu Inaniah
2. Peneliti : Esterlina Purba
3. Hari/Tanggal : Kamis, 7 Febuari 2013
Hasil
Wawancara
•Lama berjualan Ibu Inaniah sudah 15 tahun
•Perasaan nya berjualan di pinggir jalan lumayan
strategis
•Keluhan selama berjualan terkena letupan minyak
•Keuntungan nya selama berjualan penghasilan bisa
menculupi kebutuhan sehari hari
•Ukuran tempat 2 x 2.5 meter
Proses Kegiatan 3. Observasi dan pengumpulan
data
1) Observasi langsung ditempat berjualan
2) Wawancara dengan pedagang
3) Mendokumentasikan bahan masakan,
peralatan, dan aktivitas selama memasak
dengan kamera digital dan video
4) Mengumpulkan bahan dokumen yang
diperlukan
Seorang Pedagang sedang mempersiapkan
bahan yang akan dimasak
Tahu yang akan dimasak di celupkan ke
Tepung yang sudah di encerkan
Tahap tahu akan di goreng
Penjual tidak menggunakan
sarung tangan memasak
Proses tahu sedang di goreng
Penjual tidak
mengenakan
celemek
Kain lap yang diletakkan di dekat
api
Alat dan Bahan yang Akan dimasak
Tempat bahan
makanan, dan air untuk
bahan tepung tidak di
tutup yang terbuka
Penjual Menjajakan jualannya
Tidak higienis
Minyak dan Air Untuk Memasak
Minyak yang sudah tidak layak di
gunakan
Letak air masak yang dekat dengan
tong sampah. Tempat air tidak ditutup
Manajemen Resiko persiapan
1. Ruang Lingkup Management Risiko
• Management resiko dilakukan di yakni lokasi ukuran
2 x 2.5 meter di daerah Gobah pada tanggal 7
Febuari
2. Personil Yang Terlibat
• Pedagang yang berjualan yakni ibu Inaniah
Manajemen Resiko
2. IDENTIFIKASI BAHAYA
1) Dilakukan pengamatan, pemotretan, dan wawancara terhadap penjual goreng yakni
ibu Inaniah
2) Proses pemasakan makanan belum sepenuhnya sesuai dengan SOP, masih banyak
yang perlu disempurnakan untuk mereduksi bahkan menghindari terjadinya risiko
dari berbagai hazard.
3) Identifikasi bahaya sebagian berupa temuan rill dan sebagian berupa prediksi
seandainya kegiatan tersebut dilakukan tidak sesuai SOP dan tanpa APD.
MANAJEMEN RISIKO
3. ANALISA RISIKO
1) Daftar kemungkinan terjadinya
jenis bahaya, risiko, dan
konsekuensi dari
No. Jenis Bahaya Risiko Konsekuensi
1. Bahaya potensial fisik :
1) Suhu uap minyak panas dari
kompor memasak.
Kulit tangan dan
wajah
Panas, pembesaran
pori-pori, luka.
2) Percikan minyak panas Kulit tangan Melepuh, panas, luka.
2. Bahaya potensial kimia
3) Zat kimia asap kendaraan
dari jalan raya.
sistem
pernapasan
gangguan sistem
pernapasan, batuk
3. Bahaya potensial biologi:
Penyakit-penyakit yang
diderita para pasien,
seperti TBC, stress,
batuk, dsb.
4) Bakteri Infeksi
5) Virus Infeksi
6) Jamur Infeksi
MANAJEMEN RISIKO
3. ANALISA RISIKO
1) Daftar kemungkinan terjadinya
jenis bahaya, risiko, dan konsekuensi
dari
No. Jenis Bahaya Risiko Konsekuensi
4. Bahaya potensial ergonomic:
7) Berdiri terlalu lama waktu
memasak
Musculoskeletal Lumbago pain, kaki
pegal
8) Jumlah goreng yang dimasak
banyak
Musculoskeletal Kelelahan, lengan
pegal.
9) Memegang makanan yang
baru masak tanpa penjepit
Musculoskeletal Lengan melepuh,
kepanasan
10) Posisi badan terlalu dekat
dengan kompor
Musculoskeletal Kuali bisa tersenggol.
5. Bahaya potensial psikososial
11) Jam kerja yang lama/
istirahat kurang.
Stamina badan Mialgia, loss
concentration.
12) Complain dari pembeli. Stress Pusing
13) Pembeli yang sedikit. Stress Pusing, palpitasi, panik
Manajemen Resiko 3. ANALISA RISIKO
2) Bentuk analisa semikualitatif
Tingkat
Keparahan
Kemungkinan Terjadi
Jarang
Terjadi
(1)
Kurang
mungkin
terjadi (2)
Mungkin terjadi
(3)
Sangat
Mungkin
terjadi
(4)
Hampir
Pasti
terjadi
(5)
(1)
Tidak ada
pengaruh
•Jumlah goreng yang
dimasak banyak
(3)
(2)
Pengaruh
sangat
ringan
•Jam
kerja
yang
lama/
istirahat
kurang.
(2)
•Posisi
badan
terlalu dekat
dengan
kompor
(4)
• Jumlah goreng yang
dimasak banyak
• Memegang makanan
yang baru masak
tanpa penjepit
(6)
Manajemen Resiko 3. ANALISA RISIKO
2) Bentuk analisa semikualitatif
Tingkat
Keparaha
n
Kemungkinan Terjadi
Jarang
Terjadi
(1)
Kurang
mungkin
terjadi (2)
Mungkin
terjadi
(3)
Sangat Mungkin
terjadi (4)
Hampir
Pasti terjadi
(5)
(3)
Pengaruh
ringan
•Memegang
makanan
yang baru
masak
tanpa
penjepit
(6)
• Berdiri
terlalu lama
waktu
memasak
(9)
• Suhu uap
minyak panas
dari kompor
memasak.
• Percikan
minyak panas
(12)
• .
(4)
Pengaruh
serius
•Zat kimia asap
kendaraan dari
jalan raya.
(16)
•Bakteri
•Virus
•jamur
(20)
Manajemen Resiko
4.EVALUASI RISIKO
Prioritas Risiko dan
tafsirannya
NO. HAZARD SKOR TAFSIRAN
1. Jam kerja yang lama/ istirahat
kurang.
2  Jarang terjadi
 Pengaruh sangat ringan
2. Posisi badan terlalu dekat dengan
kompor
4  Kurang mungkin terjadi
 Pengaruh sangat ringan
3. Jumlah goreng yang dimasak
banyak
3  Mungkin terjadi
 Tidak ada pengaruh
4. Jumlah goreng yang dimasak banyak
Memegang makanan yang baru
masak tanpa penjepit
6  Mungkin terjadi
 Tidak ada pengaruh
5. Memegang makanan yang baru
masak tanpa penjepit
6  Kurang mungkin terjadi
 Pengaruh ringan
4.EVALUASI RISIKO
Prioritas Risiko dan
tafsirannya
NO. HAZARD SKOR TAFSIRAN
5. • Berdiri terlalu lama waktu
memasak
9  mungkin terjadi
 Pengaruh ringan
6. • Suhu uap minyak panas dari
kompor memasak.
• Percikan minyak panas
12  Sangat Mungkin terjadi
 Pengaruh ringan
7. • Zat kimia asap kendaraan dari
jalan raya.
16  Sangat Mungkin terjadi
 Pengaruh serius
8. • Bakteri
•Virus
•jamur
20  Hampir Pasti terjadi
 Pengaruh serius
5. PENGENDALIAN
RISIKOManajemen Resiko
NO. HAZARD PENGENDALIAN
1.  Virus, bakteri, jamur  Dapur atau ruang
memasak harus terjaga
dari debu.
 Wajib memakai APD
sarung tangan dan
celemek
2. debu kendaraan bemotor  Membuat tempat yang
lebih tertutup
3. Memegang makanan pakai tangan
 Tempat tepung dan air yang terbuka
 Menggunakan alat penjepit
makanan
 Membuat tutup untuk
tepung dan air
5. PENGENDALIAN
RISIKOManajemen Resiko
NO. HAZARD PENGENDALIAN
5. Complain dari pembeli..  Meningkatkan cita rasa dan
kebersihan makanan.
6.  Jam kerja yang lama/ istirahat
kurang
 Posisi badan terlalu dekat dengan
kompor
 Membuat kursi dan meja
rendah untuk bekerja
 Memperluas ruangan memasak
Penutup 1. Kesimpulan
1) Pengelolaan K3 di RS penting artinya untuk meningkatkan
lingkungan untuk memasak agar aman, sehat dan bersih baik bagi
pembeli, maupun nama baik penjual.
2) Upaya K3 di tempat berdagang menyangkut cara/metode kerja,
alat kerja, proses kerja dan lingkungan kerja.
3) Sarana fisik dan peralatan memasak sangat mempengaruhi
efisiensi kerja dan minat pembeli. Dalam merencananakan sarana
fisik, dan peralatan, sebaiknya menggunakan peralatan yang
bersih. Mengingat makanan merupakan kebutuhan setiap
manusia, selanjutnya menjual makanan kepada pembeli yang
membutuhkan.
Penutup 2. Saran saran
1) Para penjual untuk senantiasa disiplin menggunakan alat
pelindung diri seperti celemek yang melindungi baju terhadap
cairan atau tepung tepung yang bisa mengotori pakaian, penutup
kepala,, dan penjepit makanan. Saat melakukan prosedur yang
memungkinkan terjadinya percikan atau kontaminasi dari minyak
yang panas gunakan kain pelindung tangan dan lengan .
2) Penjual seharusnya memperhatikan bahan bahan yang digunakan
untuk memasak agar senantiasa terjaga mutu dan kualitas
makanan nya. Gunakan air bersih dan gantilah minyak untuk
memasak. Jangan sampai merusak nama baik penjual karena
makanan yang dijual tidak layak untuk dikonsumsi.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Soal Tes Kasus Audit Internal
Soal Tes Kasus Audit Internal Soal Tes Kasus Audit Internal
Soal Tes Kasus Audit Internal Ali Fuad R
 
Hygiene perusahaan,
Hygiene perusahaan,Hygiene perusahaan,
Hygiene perusahaan,murdiyah
 
KEBIJAKAN KEMENKES PPI.ppt
KEBIJAKAN KEMENKES PPI.pptKEBIJAKAN KEMENKES PPI.ppt
KEBIJAKAN KEMENKES PPI.pptYenisulistyani2
 
K3 KESELAMATAN DAN KEAMANAN.ppt
K3 KESELAMATAN DAN KEAMANAN.pptK3 KESELAMATAN DAN KEAMANAN.ppt
K3 KESELAMATAN DAN KEAMANAN.pptAfifAly2
 
Manual handling K3
Manual handling K3Manual handling K3
Manual handling K3Mirza Crizta
 
Tugas ppt dr.sus higiene industri
Tugas ppt dr.sus higiene industriTugas ppt dr.sus higiene industri
Tugas ppt dr.sus higiene industri013AnggitaNurFadila
 
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Faktor2 fisik lingkungan kerja
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Faktor2 fisik lingkungan kerjaITP UNS Semester 3, HIPERKES: Faktor2 fisik lingkungan kerja
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Faktor2 fisik lingkungan kerjaFransiska Puteri
 
PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025
PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025
PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025UNESA
 
Perencanaan pengendalian produksi
Perencanaan pengendalian produksiPerencanaan pengendalian produksi
Perencanaan pengendalian produksiArina Nur Laili
 
Ergonomi Dalam Bekerja
Ergonomi Dalam BekerjaErgonomi Dalam Bekerja
Ergonomi Dalam BekerjaFarizAmalanda
 
Presentasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Presentasi Keselamatan dan Kesehatan KerjaPresentasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Presentasi Keselamatan dan Kesehatan KerjaRizal Triyandi
 
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...Muhamad Imam Khairy
 
SNI 16-7063-2004 tentang Nilai Ambang Batas Iklim Kerja (Panas), Kebisingan, ...
SNI 16-7063-2004 tentang Nilai Ambang Batas Iklim Kerja (Panas), Kebisingan, ...SNI 16-7063-2004 tentang Nilai Ambang Batas Iklim Kerja (Panas), Kebisingan, ...
SNI 16-7063-2004 tentang Nilai Ambang Batas Iklim Kerja (Panas), Kebisingan, ...Muhamad Imam Khairy
 

Was ist angesagt? (20)

Soal Tes Kasus Audit Internal
Soal Tes Kasus Audit Internal Soal Tes Kasus Audit Internal
Soal Tes Kasus Audit Internal
 
Manual handling.ppt
Manual handling.pptManual handling.ppt
Manual handling.ppt
 
SOP BENDA TAJAM.docx
SOP BENDA TAJAM.docxSOP BENDA TAJAM.docx
SOP BENDA TAJAM.docx
 
ICRA HAIS.doc
ICRA HAIS.docICRA HAIS.doc
ICRA HAIS.doc
 
PPT APD - K3
PPT APD - K3PPT APD - K3
PPT APD - K3
 
Hygiene perusahaan,
Hygiene perusahaan,Hygiene perusahaan,
Hygiene perusahaan,
 
KEBIJAKAN KEMENKES PPI.ppt
KEBIJAKAN KEMENKES PPI.pptKEBIJAKAN KEMENKES PPI.ppt
KEBIJAKAN KEMENKES PPI.ppt
 
investigasi kecelakaan
investigasi kecelakaaninvestigasi kecelakaan
investigasi kecelakaan
 
K3 KESELAMATAN DAN KEAMANAN.ppt
K3 KESELAMATAN DAN KEAMANAN.pptK3 KESELAMATAN DAN KEAMANAN.ppt
K3 KESELAMATAN DAN KEAMANAN.ppt
 
Manual handling K3
Manual handling K3Manual handling K3
Manual handling K3
 
Populasi & sampel
Populasi & sampelPopulasi & sampel
Populasi & sampel
 
Tugas ppt dr.sus higiene industri
Tugas ppt dr.sus higiene industriTugas ppt dr.sus higiene industri
Tugas ppt dr.sus higiene industri
 
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Faktor2 fisik lingkungan kerja
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Faktor2 fisik lingkungan kerjaITP UNS Semester 3, HIPERKES: Faktor2 fisik lingkungan kerja
ITP UNS Semester 3, HIPERKES: Faktor2 fisik lingkungan kerja
 
PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025
PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025
PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025
 
Perencanaan pengendalian produksi
Perencanaan pengendalian produksiPerencanaan pengendalian produksi
Perencanaan pengendalian produksi
 
Modul cost containtment
Modul cost containtmentModul cost containtment
Modul cost containtment
 
Ergonomi Dalam Bekerja
Ergonomi Dalam BekerjaErgonomi Dalam Bekerja
Ergonomi Dalam Bekerja
 
Presentasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Presentasi Keselamatan dan Kesehatan KerjaPresentasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Presentasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
 
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...
 
SNI 16-7063-2004 tentang Nilai Ambang Batas Iklim Kerja (Panas), Kebisingan, ...
SNI 16-7063-2004 tentang Nilai Ambang Batas Iklim Kerja (Panas), Kebisingan, ...SNI 16-7063-2004 tentang Nilai Ambang Batas Iklim Kerja (Panas), Kebisingan, ...
SNI 16-7063-2004 tentang Nilai Ambang Batas Iklim Kerja (Panas), Kebisingan, ...
 

Andere mochten auch

Andere mochten auch (17)

Acheivements
AcheivementsAcheivements
Acheivements
 
η ελιά
η ελιάη ελιά
η ελιά
 
simran resume1
simran resume1simran resume1
simran resume1
 
View Transcript 2016
View Transcript 2016View Transcript 2016
View Transcript 2016
 
關中麥客
關中麥客關中麥客
關中麥客
 
Novo “Adicional de ICMS”
Novo “Adicional de ICMS”  Novo “Adicional de ICMS”
Novo “Adicional de ICMS”
 
Img294
Img294Img294
Img294
 
resume prethiv2
resume prethiv2resume prethiv2
resume prethiv2
 
Magazine cover presntation
Magazine cover presntationMagazine cover presntation
Magazine cover presntation
 
Img309
Img309Img309
Img309
 
Pendidikan Multikultural
Pendidikan MultikulturalPendidikan Multikultural
Pendidikan Multikultural
 
Ejercicios de sistemas electricos - divisor de tension y corriente
Ejercicios de sistemas electricos  - divisor de tension y corrienteEjercicios de sistemas electricos  - divisor de tension y corriente
Ejercicios de sistemas electricos - divisor de tension y corriente
 
GUION TÉCNICO
GUION TÉCNICOGUION TÉCNICO
GUION TÉCNICO
 
Diapositivas contaminación ambiental
Diapositivas contaminación ambientalDiapositivas contaminación ambiental
Diapositivas contaminación ambiental
 
HIV and AIDS.nelson
HIV and AIDS.nelsonHIV and AIDS.nelson
HIV and AIDS.nelson
 
გამტართა მიმდევრობითი შეერთება
გამტართა მიმდევრობითი შეერთებაგამტართა მიმდევრობითი შეერთება
გამტართა მიმდევრობითი შეერთება
 
mrubyのJIT
mrubyのJITmrubyのJIT
mrubyのJIT
 

Ähnlich wie MANAJEMEN RISIKO PEDAGANG GORENG

Tsara dhinna x ipa 6 management resiko
Tsara dhinna x ipa 6 management resikoTsara dhinna x ipa 6 management resiko
Tsara dhinna x ipa 6 management resikoTsara Dhinna
 
X.9 ajengramadhanigunawa nppt
X.9 ajengramadhanigunawa npptX.9 ajengramadhanigunawa nppt
X.9 ajengramadhanigunawa npptajengRG
 
X.6 cindy melinda sofyani
X.6 cindy melinda sofyaniX.6 cindy melinda sofyani
X.6 cindy melinda sofyanicindysofyani
 
Keselamatan Kerja dan Program Evaluasi Kinerja
Keselamatan Kerja dan Program Evaluasi KinerjaKeselamatan Kerja dan Program Evaluasi Kinerja
Keselamatan Kerja dan Program Evaluasi KinerjaWiwin Dirganingsih
 
X.IPS Maulina Jauhari
X.IPS Maulina JauhariX.IPS Maulina Jauhari
X.IPS Maulina JauhariMaulina.jh
 
Manajemen Resiko(Hazard).ppt
Manajemen Resiko(Hazard).pptManajemen Resiko(Hazard).ppt
Manajemen Resiko(Hazard).pptrizkaaprilia
 
X.ips rizka aprilia.ppt
X.ips rizka aprilia.pptX.ips rizka aprilia.ppt
X.ips rizka aprilia.pptrizkaaprilia
 
Perusahaan bumbu bubur pedas
Perusahaan bumbu bubur pedasPerusahaan bumbu bubur pedas
Perusahaan bumbu bubur pedasAbdul Narawi
 
Materi 2 RJ - Pengenalan HACCP.pdf
Materi 2 RJ - Pengenalan HACCP.pdfMateri 2 RJ - Pengenalan HACCP.pdf
Materi 2 RJ - Pengenalan HACCP.pdfHenyAkbarMarwiana
 
K3 x.6 willy wijaya
K3 x.6 willy wijayaK3 x.6 willy wijaya
K3 x.6 willy wijayaWilly Wijaya
 
X.6 cindy melinda sofyani.ppt
X.6 cindy melinda sofyani.pptX.6 cindy melinda sofyani.ppt
X.6 cindy melinda sofyani.pptcindysofyani
 
Makalah nasgor bunderan
Makalah nasgor bunderanMakalah nasgor bunderan
Makalah nasgor bunderanKhoirul Anam
 
Ancaman kontaminasi SARS-CoV-2 pada makanan beku
Ancaman kontaminasi SARS-CoV-2 pada makanan bekuAncaman kontaminasi SARS-CoV-2 pada makanan beku
Ancaman kontaminasi SARS-CoV-2 pada makanan bekuLely Rahmawaty
 
Bahan belajar-industri-jasa-boga
Bahan belajar-industri-jasa-bogaBahan belajar-industri-jasa-boga
Bahan belajar-industri-jasa-bogaNaja Muddin
 
KESELAMATAN KERJA DAN PROGRAM EVALUASI KINERJA PENJUAL SATE
KESELAMATAN KERJA DAN PROGRAM EVALUASI KINERJA PENJUAL SATEKESELAMATAN KERJA DAN PROGRAM EVALUASI KINERJA PENJUAL SATE
KESELAMATAN KERJA DAN PROGRAM EVALUASI KINERJA PENJUAL SATEWiwin Dirganingsih
 
PPI GIZI Revisiasdfdsasdfdsasdfdsasdfdsa (1).pptx
PPI GIZI Revisiasdfdsasdfdsasdfdsasdfdsa (1).pptxPPI GIZI Revisiasdfdsasdfdsasdfdsasdfdsa (1).pptx
PPI GIZI Revisiasdfdsasdfdsasdfdsasdfdsa (1).pptxmandagiautry
 

Ähnlich wie MANAJEMEN RISIKO PEDAGANG GORENG (20)

Tsara dhinna x ipa 6 management resiko
Tsara dhinna x ipa 6 management resikoTsara dhinna x ipa 6 management resiko
Tsara dhinna x ipa 6 management resiko
 
X.9 ajengramadhanigunawa nppt
X.9 ajengramadhanigunawa npptX.9 ajengramadhanigunawa nppt
X.9 ajengramadhanigunawa nppt
 
X.6 cindy melinda sofyani
X.6 cindy melinda sofyaniX.6 cindy melinda sofyani
X.6 cindy melinda sofyani
 
Keselamatan Kerja dan Program Evaluasi Kinerja
Keselamatan Kerja dan Program Evaluasi KinerjaKeselamatan Kerja dan Program Evaluasi Kinerja
Keselamatan Kerja dan Program Evaluasi Kinerja
 
X.IPS Maulina Jauhari
X.IPS Maulina JauhariX.IPS Maulina Jauhari
X.IPS Maulina Jauhari
 
Manajemen Resiko(Hazard).ppt
Manajemen Resiko(Hazard).pptManajemen Resiko(Hazard).ppt
Manajemen Resiko(Hazard).ppt
 
X.ips rizka aprilia.ppt
X.ips rizka aprilia.pptX.ips rizka aprilia.ppt
X.ips rizka aprilia.ppt
 
Perusahaan bumbu bubur pedas
Perusahaan bumbu bubur pedasPerusahaan bumbu bubur pedas
Perusahaan bumbu bubur pedas
 
Materi 2 RJ - Pengenalan HACCP.pdf
Materi 2 RJ - Pengenalan HACCP.pdfMateri 2 RJ - Pengenalan HACCP.pdf
Materi 2 RJ - Pengenalan HACCP.pdf
 
X.8 magistra dwinovia indriani doc letter
X.8 magistra dwinovia indriani doc letterX.8 magistra dwinovia indriani doc letter
X.8 magistra dwinovia indriani doc letter
 
X.8 magistra dwinovia indriani ppt
X.8 magistra dwinovia indriani pptX.8 magistra dwinovia indriani ppt
X.8 magistra dwinovia indriani ppt
 
K3 x.6 willy wijaya
K3 x.6 willy wijayaK3 x.6 willy wijaya
K3 x.6 willy wijaya
 
X.6 cindy melinda sofyani.ppt
X.6 cindy melinda sofyani.pptX.6 cindy melinda sofyani.ppt
X.6 cindy melinda sofyani.ppt
 
Makalah nasgor bunderan
Makalah nasgor bunderanMakalah nasgor bunderan
Makalah nasgor bunderan
 
Ancaman kontaminasi SARS-CoV-2 pada makanan beku
Ancaman kontaminasi SARS-CoV-2 pada makanan bekuAncaman kontaminasi SARS-CoV-2 pada makanan beku
Ancaman kontaminasi SARS-CoV-2 pada makanan beku
 
Bahan belajar-industri-jasa-boga
Bahan belajar-industri-jasa-bogaBahan belajar-industri-jasa-boga
Bahan belajar-industri-jasa-boga
 
Pasca Panen Udang
Pasca Panen UdangPasca Panen Udang
Pasca Panen Udang
 
KESELAMATAN KERJA DAN PROGRAM EVALUASI KINERJA PENJUAL SATE
KESELAMATAN KERJA DAN PROGRAM EVALUASI KINERJA PENJUAL SATEKESELAMATAN KERJA DAN PROGRAM EVALUASI KINERJA PENJUAL SATE
KESELAMATAN KERJA DAN PROGRAM EVALUASI KINERJA PENJUAL SATE
 
OUM-NESTLE 2008 1
OUM-NESTLE 2008 1OUM-NESTLE 2008 1
OUM-NESTLE 2008 1
 
PPI GIZI Revisiasdfdsasdfdsasdfdsasdfdsa (1).pptx
PPI GIZI Revisiasdfdsasdfdsasdfdsasdfdsa (1).pptxPPI GIZI Revisiasdfdsasdfdsasdfdsasdfdsa (1).pptx
PPI GIZI Revisiasdfdsasdfdsasdfdsasdfdsa (1).pptx
 

MANAJEMEN RISIKO PEDAGANG GORENG

  • 1.
  • 2. Latar Belakang 1. UU No. 23 Tahun 1992 Pasal tentang kesehatan 2. Potensi bahaya pada bahan bahan yang semestinya tidak di beri pada makanan, selain itu juga potensi bahaya-bahaya lain. 3. Banyak nya pedagang curang untuk memperoleh keuntungan yang besar. 4. Uraian makalah: Manajemen Risiko dan Kesehatan makanan pinggir jalan
  • 3. Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui bagaimana manajemen risiko pada tukang goreng dan dagangan nya. 2. Tujuan Khusus Untuk mengetah ui 1. Persiapan 2. Identifikasi 3. Analisa Risiko 4. Evaluasi Risiko 5. Pengendalian Risiko dalam manajemem risiko pada pedagang goreng di daerah Gobah
  • 4. Manfaat Penelitian 1. Bagi Penjual  Menjadi referensi tentang potensi bahaya kecelakaan kerja  Mengetahui cara pengendalian risiko guna mengurangi bahaya kecelakaan kerja 2. Bagi Penulis 1) Menambah pengetahuan tentang manajemen risiko pada jajanan goreng pinggiran jalan. 2) Sebagai referensi aplikasi Standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja agar sesuai dengan SOP.
  • 6. PROSES KEGIATAN 2. Wawancara 1. Pedagang : Ibu Inaniah 2. Peneliti : Esterlina Purba 3. Hari/Tanggal : Kamis, 7 Febuari 2013
  • 7. Hasil Wawancara •Lama berjualan Ibu Inaniah sudah 15 tahun •Perasaan nya berjualan di pinggir jalan lumayan strategis •Keluhan selama berjualan terkena letupan minyak •Keuntungan nya selama berjualan penghasilan bisa menculupi kebutuhan sehari hari •Ukuran tempat 2 x 2.5 meter
  • 8. Proses Kegiatan 3. Observasi dan pengumpulan data 1) Observasi langsung ditempat berjualan 2) Wawancara dengan pedagang 3) Mendokumentasikan bahan masakan, peralatan, dan aktivitas selama memasak dengan kamera digital dan video 4) Mengumpulkan bahan dokumen yang diperlukan
  • 9. Seorang Pedagang sedang mempersiapkan bahan yang akan dimasak
  • 10. Tahu yang akan dimasak di celupkan ke Tepung yang sudah di encerkan
  • 11. Tahap tahu akan di goreng Penjual tidak menggunakan sarung tangan memasak
  • 12. Proses tahu sedang di goreng Penjual tidak mengenakan celemek
  • 13. Kain lap yang diletakkan di dekat api
  • 14. Alat dan Bahan yang Akan dimasak Tempat bahan makanan, dan air untuk bahan tepung tidak di tutup yang terbuka
  • 16. Minyak dan Air Untuk Memasak Minyak yang sudah tidak layak di gunakan Letak air masak yang dekat dengan tong sampah. Tempat air tidak ditutup
  • 17. Manajemen Resiko persiapan 1. Ruang Lingkup Management Risiko • Management resiko dilakukan di yakni lokasi ukuran 2 x 2.5 meter di daerah Gobah pada tanggal 7 Febuari 2. Personil Yang Terlibat • Pedagang yang berjualan yakni ibu Inaniah
  • 18. Manajemen Resiko 2. IDENTIFIKASI BAHAYA 1) Dilakukan pengamatan, pemotretan, dan wawancara terhadap penjual goreng yakni ibu Inaniah 2) Proses pemasakan makanan belum sepenuhnya sesuai dengan SOP, masih banyak yang perlu disempurnakan untuk mereduksi bahkan menghindari terjadinya risiko dari berbagai hazard. 3) Identifikasi bahaya sebagian berupa temuan rill dan sebagian berupa prediksi seandainya kegiatan tersebut dilakukan tidak sesuai SOP dan tanpa APD.
  • 19. MANAJEMEN RISIKO 3. ANALISA RISIKO 1) Daftar kemungkinan terjadinya jenis bahaya, risiko, dan konsekuensi dari No. Jenis Bahaya Risiko Konsekuensi 1. Bahaya potensial fisik : 1) Suhu uap minyak panas dari kompor memasak. Kulit tangan dan wajah Panas, pembesaran pori-pori, luka. 2) Percikan minyak panas Kulit tangan Melepuh, panas, luka. 2. Bahaya potensial kimia 3) Zat kimia asap kendaraan dari jalan raya. sistem pernapasan gangguan sistem pernapasan, batuk 3. Bahaya potensial biologi: Penyakit-penyakit yang diderita para pasien, seperti TBC, stress, batuk, dsb. 4) Bakteri Infeksi 5) Virus Infeksi 6) Jamur Infeksi
  • 20. MANAJEMEN RISIKO 3. ANALISA RISIKO 1) Daftar kemungkinan terjadinya jenis bahaya, risiko, dan konsekuensi dari No. Jenis Bahaya Risiko Konsekuensi 4. Bahaya potensial ergonomic: 7) Berdiri terlalu lama waktu memasak Musculoskeletal Lumbago pain, kaki pegal 8) Jumlah goreng yang dimasak banyak Musculoskeletal Kelelahan, lengan pegal. 9) Memegang makanan yang baru masak tanpa penjepit Musculoskeletal Lengan melepuh, kepanasan 10) Posisi badan terlalu dekat dengan kompor Musculoskeletal Kuali bisa tersenggol. 5. Bahaya potensial psikososial 11) Jam kerja yang lama/ istirahat kurang. Stamina badan Mialgia, loss concentration. 12) Complain dari pembeli. Stress Pusing 13) Pembeli yang sedikit. Stress Pusing, palpitasi, panik
  • 21. Manajemen Resiko 3. ANALISA RISIKO 2) Bentuk analisa semikualitatif Tingkat Keparahan Kemungkinan Terjadi Jarang Terjadi (1) Kurang mungkin terjadi (2) Mungkin terjadi (3) Sangat Mungkin terjadi (4) Hampir Pasti terjadi (5) (1) Tidak ada pengaruh •Jumlah goreng yang dimasak banyak (3) (2) Pengaruh sangat ringan •Jam kerja yang lama/ istirahat kurang. (2) •Posisi badan terlalu dekat dengan kompor (4) • Jumlah goreng yang dimasak banyak • Memegang makanan yang baru masak tanpa penjepit (6)
  • 22. Manajemen Resiko 3. ANALISA RISIKO 2) Bentuk analisa semikualitatif Tingkat Keparaha n Kemungkinan Terjadi Jarang Terjadi (1) Kurang mungkin terjadi (2) Mungkin terjadi (3) Sangat Mungkin terjadi (4) Hampir Pasti terjadi (5) (3) Pengaruh ringan •Memegang makanan yang baru masak tanpa penjepit (6) • Berdiri terlalu lama waktu memasak (9) • Suhu uap minyak panas dari kompor memasak. • Percikan minyak panas (12) • . (4) Pengaruh serius •Zat kimia asap kendaraan dari jalan raya. (16) •Bakteri •Virus •jamur (20)
  • 23. Manajemen Resiko 4.EVALUASI RISIKO Prioritas Risiko dan tafsirannya NO. HAZARD SKOR TAFSIRAN 1. Jam kerja yang lama/ istirahat kurang. 2  Jarang terjadi  Pengaruh sangat ringan 2. Posisi badan terlalu dekat dengan kompor 4  Kurang mungkin terjadi  Pengaruh sangat ringan 3. Jumlah goreng yang dimasak banyak 3  Mungkin terjadi  Tidak ada pengaruh 4. Jumlah goreng yang dimasak banyak Memegang makanan yang baru masak tanpa penjepit 6  Mungkin terjadi  Tidak ada pengaruh 5. Memegang makanan yang baru masak tanpa penjepit 6  Kurang mungkin terjadi  Pengaruh ringan
  • 24. 4.EVALUASI RISIKO Prioritas Risiko dan tafsirannya NO. HAZARD SKOR TAFSIRAN 5. • Berdiri terlalu lama waktu memasak 9  mungkin terjadi  Pengaruh ringan 6. • Suhu uap minyak panas dari kompor memasak. • Percikan minyak panas 12  Sangat Mungkin terjadi  Pengaruh ringan 7. • Zat kimia asap kendaraan dari jalan raya. 16  Sangat Mungkin terjadi  Pengaruh serius 8. • Bakteri •Virus •jamur 20  Hampir Pasti terjadi  Pengaruh serius
  • 25. 5. PENGENDALIAN RISIKOManajemen Resiko NO. HAZARD PENGENDALIAN 1.  Virus, bakteri, jamur  Dapur atau ruang memasak harus terjaga dari debu.  Wajib memakai APD sarung tangan dan celemek 2. debu kendaraan bemotor  Membuat tempat yang lebih tertutup 3. Memegang makanan pakai tangan  Tempat tepung dan air yang terbuka  Menggunakan alat penjepit makanan  Membuat tutup untuk tepung dan air
  • 26. 5. PENGENDALIAN RISIKOManajemen Resiko NO. HAZARD PENGENDALIAN 5. Complain dari pembeli..  Meningkatkan cita rasa dan kebersihan makanan. 6.  Jam kerja yang lama/ istirahat kurang  Posisi badan terlalu dekat dengan kompor  Membuat kursi dan meja rendah untuk bekerja  Memperluas ruangan memasak
  • 27. Penutup 1. Kesimpulan 1) Pengelolaan K3 di RS penting artinya untuk meningkatkan lingkungan untuk memasak agar aman, sehat dan bersih baik bagi pembeli, maupun nama baik penjual. 2) Upaya K3 di tempat berdagang menyangkut cara/metode kerja, alat kerja, proses kerja dan lingkungan kerja. 3) Sarana fisik dan peralatan memasak sangat mempengaruhi efisiensi kerja dan minat pembeli. Dalam merencananakan sarana fisik, dan peralatan, sebaiknya menggunakan peralatan yang bersih. Mengingat makanan merupakan kebutuhan setiap manusia, selanjutnya menjual makanan kepada pembeli yang membutuhkan.
  • 28. Penutup 2. Saran saran 1) Para penjual untuk senantiasa disiplin menggunakan alat pelindung diri seperti celemek yang melindungi baju terhadap cairan atau tepung tepung yang bisa mengotori pakaian, penutup kepala,, dan penjepit makanan. Saat melakukan prosedur yang memungkinkan terjadinya percikan atau kontaminasi dari minyak yang panas gunakan kain pelindung tangan dan lengan . 2) Penjual seharusnya memperhatikan bahan bahan yang digunakan untuk memasak agar senantiasa terjaga mutu dan kualitas makanan nya. Gunakan air bersih dan gantilah minyak untuk memasak. Jangan sampai merusak nama baik penjual karena makanan yang dijual tidak layak untuk dikonsumsi.