SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 28
TINGKAT KESUKARAN DAN DAYA BEDA
PERTEMUAN 4
KHAOLA RACHMA ADZIMA
PGSD FKIP
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
• Mahasiswa mampu memahami secara konseptual, prosedural
dan kaitan keduanya mengenai tingkat kesukaran dan
penerkaan daya beda
Analisis Soal
• Analisis soal dilakukan untuk mengetahui berfungsi
tidaknya sebuah soal
• Analisis soal bertujuan untuk membantu
meningkatkan tes melalui revisi atau membuang soal
yang tidak efektif, serta untuk mengatahui secara
diagnostik apakah peserta didik sudah/belum
memahami materi yang telah diajarkan
Kegunaan Analisis Butir Soal
1. Untuk menentukan soal-soal yang cacat atau tidak
berfungsi penggunaannya
2. Untuk meningkatkan butir soal melalui tiga komponen
analisis yaitu tingkat kesukaran, daya pembeda, dan
pengecoh soal,
ANALISIS BUTIR SOAL SECARA
KUALITATIF
• Pada prinsipnya analisis soal secara kualitatif
dilaksanakan berdasarkan kaidah penulisan soalnya
(tes tertulis, perbuatan, dan sikap). Penelaahan ini
biasanya dilakukan sebelum soal diujikan/digunakan
• Aspek yang diperhatikan didalam penelaahan secara
kualitatif adalah setiap soal ditelaah dari segi, materi,
konstruksi, bahasa/budaya, dan kunci
jawaban/pedoman penskorannya
TEKNIK ANALISIS SECARA
KUALITATIF
1. Teknik moderator
merupakan teknik berdiskusi yang di dalamnya terdapat
satu orang sebagai penengah/wasitnya.
2. Teknik Panel
Merupakan suatu teknik memvalidasi butir soal yang setiap
butir soalnya ditelaah berdasarkan kaidah penilisan butir
soalnya, yaitu ditelaah dari segi materi, konstruksi,
bahasa/budaya, kebenaran kunci jawaban/pedoman
penskorannya yang dilakukan oleh beberapa penelaah.
ANALISIS BUTIR SOAL SECARA
KUANTITATIF
• Adalah penelaahan butir soal didsarkan pad data
empirik dari butir soal yang bersangkutan. Data empirik
ini diperoleh dari siswa yang mengerjakan soal-soal itu.
• Analisis/penelaahan soal secara kuantitatif ini dilakukan
setelah soal diujikan.
• Ada 2 (dua) pendekatan dalam analisis kuatitatif, yaitu:
1. Pendektan secara klasikal/tradisional
2. Model respon butir soal (Item Response Modelling)
Analisis Butir Soal Secara Klasik
• Proses penelaahan butir soal melalui
informasi dari jawaban siswa guna
meningkatkan mutu butir soal yang
bersangkutan.
• Kelebihan analisis butir soal secara jklasik
adalah murah, dapat dilaksanakan sehari-
hari, dengan kecepatan tinggi dengan
komputer, banyak program komputer yang
murah untuk menganalisisnya.
Analisis Butir Instrumen
• Tes
a. tingkat kesukaran
b. daya pembeda
c. berfungsinya pengecoh
• Angket
a. konsistensi internal (daya beda angket)
Tingkat Kesukaran Butir Soal
• Tingkat kesukaran butir soal adalah proporsi banyaknya
peserta yang menjawab benar butir soal tersebut
terhadap seluruh peserta tes
N
B
P 
• Makin besar nilai P, butir soal semakin mudah
• Makin kecil nilai P, butir soal semakin sukar
• Rentangan nilai P adalah:
0
.
1
P
0
.
0 

Tingkat Kesukaran Butir Soal
• Sebuah butir mempunyai tingkat kesukaran baik,
dalam arti dapat memberikan distribusi yang
menyebar, jika tidak terlalu sukar dan tidak terlalu
mudah
• Tidak ada uji signifikansi untuk tingkat kesulitan
• Pada instrumen untuk variabel terikat dituntut
mempunyai tingkat kesukaran yang memadai dalam
rangka untuk membuat variansi yang besar pada
variabel terikat
Tingkat Kesukaran Butir Soal
• Untuk memperoleh skor yang menyebar,
nilai P harus makin mendekati 0,5
• Biasanya kriterianya adalah sebagai
berikut:
7
.
0
P
3
.
0 

Contoh Mencari P
• Butir 1: P = 1.0
• Butir 2: P = 0.0
• Butir 3: P = 0.5
• Butir 4: P = 0.5
• Butir 5: P = 0.5
• Butir 6: P = 0.625
N
B
P 
Daya Beda Butir Soal
• Suatu butir soal mempunyai daya pembeda baik jika
kelompok siswa pandai menjawab benar butir soal
lebih banyak daripada kelompok siswa tidak pandai
• Daya beda suatu butir soal dapat dipakai untuk
membedakan siswa yang pandai dan tidak pandai
• Sebagai tolok ukur pandai atau tidak pandai adalah
skor total dari sekumpulan butir yang dianalisis
Daya Beda Butir Soal
• Tidak ada uji signifikansi untuk daya
pembeda
• Rentangan daya beda adalah -1.0 ≤ D ≤ 1.0
• Butir soal mempunyai daya pembeda baik
jika D ≥ 0.30.
• Ada beberapa cara untuk mengukur daya
pembeda
Daya Beda Butir Soal
Cara Pertama:
b
N
b
B
a
N
a
B
D 

Cara Kedua:
Cara Ketiga:
x
p
1
x
p
Y
Y
1
Y
pbis
r
D











denga
n
2
n
Y
n
2
Y
Y 




 




Daya Beda Butir Soal
















)
z
(
f
x
p
Y
Y
1
Y
bis
r
D
Cara keempat: dengan korelasi biserial (biserial
correlation)
2
2
z
2
1 e
)
z
(
f



z dihitung dari px, dengan px merupakan luas daerah
pada kurva normal, dihitung dari kanan
Asumsi: X dan Y mempunyai distribusi normal bivariat.
The distribution of Y among examinees who have the same (fixed)
value of X is a normal distribution.
Daya Beda Butir Soal
Cara kedua dan ketiga disebut korelasi
biserial titik (point biserial correlation). Rumus
ketiga adalah turunan dari rumus kedua.
Pada ITEMAN, untuk mencari daya beda,
digunakan korelasi biserial titik dan korelasi
biserial
CATATAN
Contoh Mencari Daya Beda dengan Rumus
Pertama
• Butir 1: D = 0.0
• Butir 2: D = 0.0
• Butir 3: D = 1.0
• Butir 4: D = -1.0
• Butir 5: D = 0.5
• Butir 6: D = 0.75
• Butir 7: D = 0.0
Dalam hal ini: Aa, Bb, Cc, dan Dd
merupakan kelompok atas dan Ee,
Ff, Gg, dan Hh merupakan
kelompok bawah
b
N
b
B
a
N
a
B
D 

Contoh Mencari Daya Beda dengan Rumus Kedua
untuk Butir Ketiga
Contoh Mencari Daya Beda dengan Rumus Ketiga
untuk Butir Ketiga
  903
0
798
1
625
1
5
0
1
5
0
798
1
375
5
7 .
D
.
.
.
.
.
. 




Contoh Mencari Daya Beda dengan Rumus
Keempat untuk Butir Ketiga
   13
.
1
D
3989
.
0
5
.
0
798
.
1
375
.
5
7 
 
px = 0.5; z = 0; f(z) = 0.3989
















)
z
(
f
x
p
Y
Y
1
Y
bis
r
D
Berfungsinya pengecoh butir soal
• Pengecoh disebut berfungsi jika:
(1) dipilih oleh sebagian siswa,
(2) siswa kelompok pandai memilih lebih sedikit
daripada siswa kelompok tidak pandai
• Suatu butir soal mempunyai pengecoh yang baik jika
banyaknya siswa yang memilih pengecoh tersebut
sekurang-kurangnya 2,5% (atau 5%) dan siswa
kelompok pandai memilih lebih sedikit daripada
siswa kelompok tidak pandai
Berfungsinya pengecoh butir soal
• Ada yang mengatakan bahwa pada suatu butir soal,
pengecoh harus dipilih secara merata oleh peserta
tes
• Indeks Pengecoh (IP) dirumuskan sebagai berikut:
%
100
)
1
/(
)
(
x
IP
n
B
N
P



dengan:
P = banyaknya peserta tes yang memilih pengecoh tertentu
N = banyaknya seluruh peserta tes
B = banyaknya peserta tes yang menjawab benar butir soal
yang bersangkutan
n = banyaknya alternatif jawaban
Konsistensi Internal Butir Angket
• Dalam suatu angket, semua butir harus koheren, mempunyai
arah yang sama, tidak ada butir-butir yang berlawanan arah
• Ini berarti, semua butir dalam suatu angket harus saling
konsisten satu sama lain
• Hal yang demikian ini menunjukkan bahwa semua butir
mempunyai dimensi yang sama
• Yang dianggap sebagai arah adalah skor total dari sejumlah
butir yang dianalisis
• Diperlukan indeks konsistensi internal (yang oleh sementara
orang disebut validitas butir, tetapi ini bukan validitas angket)
Konsistensi Internal Butir Angket
• Ukuran konsistensi internal suatu butir angket adalah
korelasi rXY antara skor butir angket dengan skor total
• Tidak ada uji signifikansi untuk ukuran konsistensi
internal
• Pada umumnya, suatu butir angket disebut
mempunyai konsistensi internal yang baik jika rXY ≥
0.30
• Pada tes, konsistensi internal suatu butir soal
berfungsi sebagai daya pembeda
Contoh Mencari Konsistensi Internal
Butir 1
Ini berarti, butir 1 dapat dipakai
Contoh Mencari Konsistensi Internal
Butir 2
Ini berarti, butir 2 tidak dapat dipakai

Weitere ähnliche Inhalte

Ähnlich wie PPT-UEU-PSD315-Pertemuan4 (1).ppt

2.-BAHAN-TAYANG-ANABUT-OKE (4).ppt
2.-BAHAN-TAYANG-ANABUT-OKE (4).ppt2.-BAHAN-TAYANG-ANABUT-OKE (4).ppt
2.-BAHAN-TAYANG-ANABUT-OKE (4).ppt
esilraja
 
Cara analisis data
Cara analisis dataCara analisis data
Cara analisis data
mohdkhamdani
 

Ähnlich wie PPT-UEU-PSD315-Pertemuan4 (1).ppt (20)

Bab iii lg
Bab iii lgBab iii lg
Bab iii lg
 
PTT Kelompok 5 28 mei 2023.pptx
PTT Kelompok 5 28 mei 2023.pptxPTT Kelompok 5 28 mei 2023.pptx
PTT Kelompok 5 28 mei 2023.pptx
 
Menelaah Tes Hasil Belajar
Menelaah Tes Hasil BelajarMenelaah Tes Hasil Belajar
Menelaah Tes Hasil Belajar
 
Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Matematika Wajib Kelas XII IPA
Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Matematika Wajib Kelas XII IPAAnalisis Butir Soal Pilihan Ganda Matematika Wajib Kelas XII IPA
Analisis Butir Soal Pilihan Ganda Matematika Wajib Kelas XII IPA
 
16. bab iii
16. bab iii16. bab iii
16. bab iii
 
Analisis soal secara manual
Analisis soal secara manualAnalisis soal secara manual
Analisis soal secara manual
 
Jurnal sutayanti- rian vebrianto.(Hasil Belajar Siswa dalam pembelajaran IP...
Jurnal  sutayanti-  rian vebrianto.(Hasil Belajar Siswa dalam pembelajaran IP...Jurnal  sutayanti-  rian vebrianto.(Hasil Belajar Siswa dalam pembelajaran IP...
Jurnal sutayanti- rian vebrianto.(Hasil Belajar Siswa dalam pembelajaran IP...
 
Bismillah-Asesmen Kelompok 6.pptx
Bismillah-Asesmen Kelompok 6.pptxBismillah-Asesmen Kelompok 6.pptx
Bismillah-Asesmen Kelompok 6.pptx
 
kualitas alat ukur
kualitas alat ukurkualitas alat ukur
kualitas alat ukur
 
2.-BAHAN-TAYANG-ANABUT-OKE (4).ppt
2.-BAHAN-TAYANG-ANABUT-OKE (4).ppt2.-BAHAN-TAYANG-ANABUT-OKE (4).ppt
2.-BAHAN-TAYANG-ANABUT-OKE (4).ppt
 
Evaluasi Belajar KB 3.pdf
Evaluasi Belajar KB 3.pdfEvaluasi Belajar KB 3.pdf
Evaluasi Belajar KB 3.pdf
 
3._RELIABILITAS_nerisa.pptx
3._RELIABILITAS_nerisa.pptx3._RELIABILITAS_nerisa.pptx
3._RELIABILITAS_nerisa.pptx
 
PPT MODUL 5.ppt
PPT MODUL 5.pptPPT MODUL 5.ppt
PPT MODUL 5.ppt
 
Bab iii part 1
Bab iii part 1Bab iii part 1
Bab iii part 1
 
KELOMPOK 4 EVALUASI PEMBELAJARAN.pdf
KELOMPOK 4 EVALUASI PEMBELAJARAN.pdfKELOMPOK 4 EVALUASI PEMBELAJARAN.pdf
KELOMPOK 4 EVALUASI PEMBELAJARAN.pdf
 
Cara analisis data
Cara analisis dataCara analisis data
Cara analisis data
 
Pengembangan evaluasi hasil belajar jenis tes (pmm 4 semester iv stambuk 2015)
Pengembangan evaluasi hasil belajar jenis tes (pmm 4 semester iv stambuk 2015)Pengembangan evaluasi hasil belajar jenis tes (pmm 4 semester iv stambuk 2015)
Pengembangan evaluasi hasil belajar jenis tes (pmm 4 semester iv stambuk 2015)
 
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)
Modul 5. Kualitas Alat Ukur (Instrumen)
 
Bab iii SMA NEGERI 1 RAHA
Bab iii SMA NEGERI 1 RAHA Bab iii SMA NEGERI 1 RAHA
Bab iii SMA NEGERI 1 RAHA
 
Analisis Butir Soal PG Matematika Wajib Kelas XII IPA-IPS NFBS Serang
Analisis Butir Soal PG Matematika Wajib Kelas XII IPA-IPS NFBS SerangAnalisis Butir Soal PG Matematika Wajib Kelas XII IPA-IPS NFBS Serang
Analisis Butir Soal PG Matematika Wajib Kelas XII IPA-IPS NFBS Serang
 

Mehr von esilraja

Mehr von esilraja (11)

PPT EKSPLORASI KONSEP MODUL 1.1 OKE.pptx
PPT EKSPLORASI KONSEP MODUL 1.1 OKE.pptxPPT EKSPLORASI KONSEP MODUL 1.1 OKE.pptx
PPT EKSPLORASI KONSEP MODUL 1.1 OKE.pptx
 
Kombinatorial.ppt
Kombinatorial.pptKombinatorial.ppt
Kombinatorial.ppt
 
1.-Sejarah-dan-Pengertian-Bilangan.ppt
1.-Sejarah-dan-Pengertian-Bilangan.ppt1.-Sejarah-dan-Pengertian-Bilangan.ppt
1.-Sejarah-dan-Pengertian-Bilangan.ppt
 
1.-Sejarah-dan-Pengertian-Bilangan.ppt
1.-Sejarah-dan-Pengertian-Bilangan.ppt1.-Sejarah-dan-Pengertian-Bilangan.ppt
1.-Sejarah-dan-Pengertian-Bilangan.ppt
 
Elaborasi_pemahaman_1_2_b_9_1_Riesa_Lisd.pptx
Elaborasi_pemahaman_1_2_b_9_1_Riesa_Lisd.pptxElaborasi_pemahaman_1_2_b_9_1_Riesa_Lisd.pptx
Elaborasi_pemahaman_1_2_b_9_1_Riesa_Lisd.pptx
 
pptforumdiskusi-ruangkolaborasi1-210507030206 (1).pdf
pptforumdiskusi-ruangkolaborasi1-210507030206 (1).pdfpptforumdiskusi-ruangkolaborasi1-210507030206 (1).pdf
pptforumdiskusi-ruangkolaborasi1-210507030206 (1).pdf
 
Copy of Copy of Sesi 2 - PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.1 Angatan 5 (1) (1).pptx
Copy of Copy of Sesi 2 - PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.1 Angatan 5 (1) (1).pptxCopy of Copy of Sesi 2 - PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.1 Angatan 5 (1) (1).pptx
Copy of Copy of Sesi 2 - PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.1 Angatan 5 (1) (1).pptx
 
fdokumen.com_prinsip-inklusi-dan-eksklusippt.ppt
fdokumen.com_prinsip-inklusi-dan-eksklusippt.pptfdokumen.com_prinsip-inklusi-dan-eksklusippt.ppt
fdokumen.com_prinsip-inklusi-dan-eksklusippt.ppt
 
3,4,5_ himpunan.ppt
3,4,5_ himpunan.ppt3,4,5_ himpunan.ppt
3,4,5_ himpunan.ppt
 
PKT.-08.-Penilaian-Hasil-Belajar (2).pptx
PKT.-08.-Penilaian-Hasil-Belajar (2).pptxPKT.-08.-Penilaian-Hasil-Belajar (2).pptx
PKT.-08.-Penilaian-Hasil-Belajar (2).pptx
 
PERT 2-MATEMATIKA_KOMBINASI.pptx
PERT 2-MATEMATIKA_KOMBINASI.pptxPERT 2-MATEMATIKA_KOMBINASI.pptx
PERT 2-MATEMATIKA_KOMBINASI.pptx
 

Kürzlich hochgeladen

bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
MetalinaSimanjuntak1
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
dheaprs
 

Kürzlich hochgeladen (20)

AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 

PPT-UEU-PSD315-Pertemuan4 (1).ppt

  • 1. TINGKAT KESUKARAN DAN DAYA BEDA PERTEMUAN 4 KHAOLA RACHMA ADZIMA PGSD FKIP
  • 2. KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN • Mahasiswa mampu memahami secara konseptual, prosedural dan kaitan keduanya mengenai tingkat kesukaran dan penerkaan daya beda
  • 3. Analisis Soal • Analisis soal dilakukan untuk mengetahui berfungsi tidaknya sebuah soal • Analisis soal bertujuan untuk membantu meningkatkan tes melalui revisi atau membuang soal yang tidak efektif, serta untuk mengatahui secara diagnostik apakah peserta didik sudah/belum memahami materi yang telah diajarkan
  • 4. Kegunaan Analisis Butir Soal 1. Untuk menentukan soal-soal yang cacat atau tidak berfungsi penggunaannya 2. Untuk meningkatkan butir soal melalui tiga komponen analisis yaitu tingkat kesukaran, daya pembeda, dan pengecoh soal,
  • 5. ANALISIS BUTIR SOAL SECARA KUALITATIF • Pada prinsipnya analisis soal secara kualitatif dilaksanakan berdasarkan kaidah penulisan soalnya (tes tertulis, perbuatan, dan sikap). Penelaahan ini biasanya dilakukan sebelum soal diujikan/digunakan • Aspek yang diperhatikan didalam penelaahan secara kualitatif adalah setiap soal ditelaah dari segi, materi, konstruksi, bahasa/budaya, dan kunci jawaban/pedoman penskorannya
  • 6. TEKNIK ANALISIS SECARA KUALITATIF 1. Teknik moderator merupakan teknik berdiskusi yang di dalamnya terdapat satu orang sebagai penengah/wasitnya. 2. Teknik Panel Merupakan suatu teknik memvalidasi butir soal yang setiap butir soalnya ditelaah berdasarkan kaidah penilisan butir soalnya, yaitu ditelaah dari segi materi, konstruksi, bahasa/budaya, kebenaran kunci jawaban/pedoman penskorannya yang dilakukan oleh beberapa penelaah.
  • 7. ANALISIS BUTIR SOAL SECARA KUANTITATIF • Adalah penelaahan butir soal didsarkan pad data empirik dari butir soal yang bersangkutan. Data empirik ini diperoleh dari siswa yang mengerjakan soal-soal itu. • Analisis/penelaahan soal secara kuantitatif ini dilakukan setelah soal diujikan. • Ada 2 (dua) pendekatan dalam analisis kuatitatif, yaitu: 1. Pendektan secara klasikal/tradisional 2. Model respon butir soal (Item Response Modelling)
  • 8. Analisis Butir Soal Secara Klasik • Proses penelaahan butir soal melalui informasi dari jawaban siswa guna meningkatkan mutu butir soal yang bersangkutan. • Kelebihan analisis butir soal secara jklasik adalah murah, dapat dilaksanakan sehari- hari, dengan kecepatan tinggi dengan komputer, banyak program komputer yang murah untuk menganalisisnya.
  • 9. Analisis Butir Instrumen • Tes a. tingkat kesukaran b. daya pembeda c. berfungsinya pengecoh • Angket a. konsistensi internal (daya beda angket)
  • 10. Tingkat Kesukaran Butir Soal • Tingkat kesukaran butir soal adalah proporsi banyaknya peserta yang menjawab benar butir soal tersebut terhadap seluruh peserta tes N B P  • Makin besar nilai P, butir soal semakin mudah • Makin kecil nilai P, butir soal semakin sukar • Rentangan nilai P adalah: 0 . 1 P 0 . 0  
  • 11. Tingkat Kesukaran Butir Soal • Sebuah butir mempunyai tingkat kesukaran baik, dalam arti dapat memberikan distribusi yang menyebar, jika tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah • Tidak ada uji signifikansi untuk tingkat kesulitan • Pada instrumen untuk variabel terikat dituntut mempunyai tingkat kesukaran yang memadai dalam rangka untuk membuat variansi yang besar pada variabel terikat
  • 12. Tingkat Kesukaran Butir Soal • Untuk memperoleh skor yang menyebar, nilai P harus makin mendekati 0,5 • Biasanya kriterianya adalah sebagai berikut: 7 . 0 P 3 . 0  
  • 13. Contoh Mencari P • Butir 1: P = 1.0 • Butir 2: P = 0.0 • Butir 3: P = 0.5 • Butir 4: P = 0.5 • Butir 5: P = 0.5 • Butir 6: P = 0.625 N B P 
  • 14. Daya Beda Butir Soal • Suatu butir soal mempunyai daya pembeda baik jika kelompok siswa pandai menjawab benar butir soal lebih banyak daripada kelompok siswa tidak pandai • Daya beda suatu butir soal dapat dipakai untuk membedakan siswa yang pandai dan tidak pandai • Sebagai tolok ukur pandai atau tidak pandai adalah skor total dari sekumpulan butir yang dianalisis
  • 15. Daya Beda Butir Soal • Tidak ada uji signifikansi untuk daya pembeda • Rentangan daya beda adalah -1.0 ≤ D ≤ 1.0 • Butir soal mempunyai daya pembeda baik jika D ≥ 0.30. • Ada beberapa cara untuk mengukur daya pembeda
  • 16. Daya Beda Butir Soal Cara Pertama: b N b B a N a B D   Cara Kedua: Cara Ketiga: x p 1 x p Y Y 1 Y pbis r D            denga n 2 n Y n 2 Y Y           
  • 17. Daya Beda Butir Soal                 ) z ( f x p Y Y 1 Y bis r D Cara keempat: dengan korelasi biserial (biserial correlation) 2 2 z 2 1 e ) z ( f    z dihitung dari px, dengan px merupakan luas daerah pada kurva normal, dihitung dari kanan Asumsi: X dan Y mempunyai distribusi normal bivariat. The distribution of Y among examinees who have the same (fixed) value of X is a normal distribution.
  • 18. Daya Beda Butir Soal Cara kedua dan ketiga disebut korelasi biserial titik (point biserial correlation). Rumus ketiga adalah turunan dari rumus kedua. Pada ITEMAN, untuk mencari daya beda, digunakan korelasi biserial titik dan korelasi biserial CATATAN
  • 19. Contoh Mencari Daya Beda dengan Rumus Pertama • Butir 1: D = 0.0 • Butir 2: D = 0.0 • Butir 3: D = 1.0 • Butir 4: D = -1.0 • Butir 5: D = 0.5 • Butir 6: D = 0.75 • Butir 7: D = 0.0 Dalam hal ini: Aa, Bb, Cc, dan Dd merupakan kelompok atas dan Ee, Ff, Gg, dan Hh merupakan kelompok bawah b N b B a N a B D  
  • 20. Contoh Mencari Daya Beda dengan Rumus Kedua untuk Butir Ketiga
  • 21. Contoh Mencari Daya Beda dengan Rumus Ketiga untuk Butir Ketiga   903 0 798 1 625 1 5 0 1 5 0 798 1 375 5 7 . D . . . . . .     
  • 22. Contoh Mencari Daya Beda dengan Rumus Keempat untuk Butir Ketiga    13 . 1 D 3989 . 0 5 . 0 798 . 1 375 . 5 7    px = 0.5; z = 0; f(z) = 0.3989                 ) z ( f x p Y Y 1 Y bis r D
  • 23. Berfungsinya pengecoh butir soal • Pengecoh disebut berfungsi jika: (1) dipilih oleh sebagian siswa, (2) siswa kelompok pandai memilih lebih sedikit daripada siswa kelompok tidak pandai • Suatu butir soal mempunyai pengecoh yang baik jika banyaknya siswa yang memilih pengecoh tersebut sekurang-kurangnya 2,5% (atau 5%) dan siswa kelompok pandai memilih lebih sedikit daripada siswa kelompok tidak pandai
  • 24. Berfungsinya pengecoh butir soal • Ada yang mengatakan bahwa pada suatu butir soal, pengecoh harus dipilih secara merata oleh peserta tes • Indeks Pengecoh (IP) dirumuskan sebagai berikut: % 100 ) 1 /( ) ( x IP n B N P    dengan: P = banyaknya peserta tes yang memilih pengecoh tertentu N = banyaknya seluruh peserta tes B = banyaknya peserta tes yang menjawab benar butir soal yang bersangkutan n = banyaknya alternatif jawaban
  • 25. Konsistensi Internal Butir Angket • Dalam suatu angket, semua butir harus koheren, mempunyai arah yang sama, tidak ada butir-butir yang berlawanan arah • Ini berarti, semua butir dalam suatu angket harus saling konsisten satu sama lain • Hal yang demikian ini menunjukkan bahwa semua butir mempunyai dimensi yang sama • Yang dianggap sebagai arah adalah skor total dari sejumlah butir yang dianalisis • Diperlukan indeks konsistensi internal (yang oleh sementara orang disebut validitas butir, tetapi ini bukan validitas angket)
  • 26. Konsistensi Internal Butir Angket • Ukuran konsistensi internal suatu butir angket adalah korelasi rXY antara skor butir angket dengan skor total • Tidak ada uji signifikansi untuk ukuran konsistensi internal • Pada umumnya, suatu butir angket disebut mempunyai konsistensi internal yang baik jika rXY ≥ 0.30 • Pada tes, konsistensi internal suatu butir soal berfungsi sebagai daya pembeda
  • 27. Contoh Mencari Konsistensi Internal Butir 1 Ini berarti, butir 1 dapat dipakai
  • 28. Contoh Mencari Konsistensi Internal Butir 2 Ini berarti, butir 2 tidak dapat dipakai