BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
Pengayaan materi resensi
1. RESENSI
DEFINISI RESENSI
Istilah resensi berasal dari bahasa Belanda, Resentie, yang berarti kupasan atau
pembahasan. Jadi, resensi adalah kupasan atau pembahasan tentang buku, film, atau drama
yang biasanya disiarkan melalui media massa, seperti surat kabar atau majalah.
Pada Kamus Sinonim Bahasa Indonesia disebutkan bahwa resensi adalah
pertimbangan, pembicaraan, atau ulasan buku. Akhir-akhir ini, resensi buku lebih dikenal
dengan istilah timbangan buku.
TUJUAN RESENSI
>>Memberi informasi kepada masyarakat akan kehadiran suatu buku, apakah ada hal yang
baru dan penting atau hanya sekadar mengubah buku yang sudah ada.
>>Mengomunikasikan penilaian yang sudah ditimbang masak-masak
ada pembaca lain, agar mereka memutuskan ingin membaca buku tersebut atau tidak. Penting
menyajikan resensi yang mudah dipahami pembaca, mampu memenuhi kebutuhan dan
karakteristik mereka. Dan sebagai saran seorang kawan, pembaca diharapkan akan
mempertimbangkan pula masukan tersebut. Ingat, seorang kawan tak akan memaksa;
andaipun terkesan memaksa, itu pasti demi kebaikan atau karena rasa sayang. Bila saran itu
dirasa datang dari seorang kawan baik, orang yang tak akan mencelakakan, yakinlah saran itu
akan berpengaruh, setidak-tidaknya karena ada seseorang telah bersaksi bahwa sebuah buku
itu sungguh-sungguh layak diperhatikan. Asma Nadia menyebutkan lima alasan kenapa kita
harus menulis resensi.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN buku adalah objek resensi, tetapi
pengungkapannya haruslah merupakan penilaian objektif dan bukan menurut selera pribadi si
pembuat resensi. Umumnya, di akhir ringkasan terdapat nilai-nilai yang dapat diambil
hikmahnya. Pembuat resensi disebut resensator. Sebelum membuat resensi, resensator harus
membaca buku itu terlebih dahulu. Sebaiknya, resensator memiliki pengetahuan yang
memadai, terutama yang berhubungan dengan isi buku yang akan diresensi.
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam penyusunan sebuah resensi.
a. Ada data buku, meliputi nama pengarang, penerbit, tahun terbit, dan tebal buku.
b. Pendahuluannya berisi perbandingan dengan karya sebelumnya, biografi pengarang, atau
hal yang berhubungan dengan tema atau isi.
2. c. Ada ulasan singkat terhadap buku tersebut.
d. Harus bermanfaat dan kepada siapa manfaat itu ditujukan
Umumnya resensi terdiri dari
a. Judul
Judul resensi harus menarik dan selaras dengan keseluruhan isi resensi
b. Identitas buku
meliputi judul buku(judul asli dan Modern.terjemahan),penulis, penerbit, tahun terbit, tebal
buku.
c. Isi
Meliputi
- ulasan singkat isi
- keunggulan buku,
- kelemahan buku,
- rumusan kerangka
d. Penutup
Penutup resensi biasanya berisi buku itu penting untuk siapa dan mengapa. Selain itu dapat
juga berisi kelemahan buku.
Komponen ResensiNovel
Komponen yang dapat dibahas dalam menyusun resensi novel adalah sebagai berikut.
a. Tema
Tema apakah yang diungkap dalam novel? Apakah tema yang diungkapkan itu menarik
pembaca secara umum? Apakah tema sudah sering diungkapkan dalam seri cerita lain yang
dibuatnya? Apakah tema dapat diterima sebagai kebenaran yang umum?
b. Alur Cerita
Bagaimana peristiwa-peristiwa diatur dalam cerita? Apa keunikan susunan peristiwa yang
digunakan pengarang? Apakah ada pembaruan susunan peristiwa dalam cerita itu?
c. Penokohan
Bagaimana pengarang memberi (menciptakan) watak atau karakter pada tokoh-tokohnya?
Bagaimana sifat tokoh tersebut? Adakah keunikan dalam menciptakan watak tokoh?
d. Sudut Pandang
Sudut pandang apa yang dipakai pengarang untuk menyampaikan cerita?
Adakah keunikan sudut pandang dalam cerita?
e. Latar Cerita
Bagaimana latar cerita digunakan? Apakah latar ceritanya cocok dengan
peristiwa?
f. Nilai-nilai
3. Nilai-nilai apakah yang dapat diambil pembaca dari cerita? Adakah nilai-nilai baru yang
dikembangkan?
g. Bahasa dan Gaya Cerita
Bagaimana bahasa yang digunakan pengarang? Apakah cerita disampaikan dengan cara
humor, serius, atau sinisme?
h. Pengarang
Siapa pengarang cerita itu? Bagaimana latar belakang kehidupannya?
Bagaimana kreativitasnya?
Dalam sebuah resensi tidak semua cerita tersebut diulas oleh penulis. Biasanya penulis
hanya memilih aspek yang dianggap paling menarik. Pertimbangan tentang kemenarikan itu
bersifat relatif subjektif. Oleh karena itu, resensi novel itu bersifat subjektif pula.
Jika anda telah membaca novel secara keseluruhan, hal-hal yang harus dicatat untuk
membuat resensi bisa mengikuti cara seperti yang telah dikemukakan di atas, atau mengikuti
cara berikut.
a. Memberitahukan kepada masyarakat akan terbitnya buku baru dengan menginformasikan
data-data, seperti judul novel, pengarang, penerbit, dan jumlah halaman.
b. Menginformasikan jenis novel, tema, alur cerita, penokohan, sudut pandang, latar cerita,
nilai-nilai, bahasa dan gaya cerita, reputasi pengarang, dan latar belakang penerbitan.
c. Menyampaikan tujuan penulisan atau ringkasan novel.
d. Menegaskan keunggulan dan kelemahan novel, apakah bermanfaat bagi masyarakat atau
tidak. Apakah novel itu dapat memenuhi kebutuhan masyarakat atau tidak, bernilai bagi
masyarakat atau tidak, dan seterusnya.
Kiat Praktis Menulis Resensi Buku
Resensi adalah tulisan yang menjelaskan kelebihan dan kekurangan sebuah karya baik
yang berupa buku maupun yang berupa karya seni. Tulisan ini biasanya dimuat di media cetak
seperti koran, majalah, atau tabloid. Dilihat dari segi isinya terdapat berbagai macam resensi,
antara lain resensi buku, resensi novel, resensi buku kumpulan cerpen, resensi film, resensi,
patung, dan sebagainya.
Penulis resensi adalah orang yang memiliki pengetahuan tentang bidang yang diresensi
dan memiliki kemampuan untuk menganalisis sebuah karya secara kritis sehingga dapat
menjelaskan kelemahan dan kelebihan dari karya yang diresensi.
Resensi dimaksudkan untuk memberikan gambaran kepada pembaca tentang sebuah
karya sehingga pembaca mengetahui apakah karya yang diresensi itu merupakan karya yang
bermutu atau tidak. Resensi akan sangat bermanfaat apabila karya yang diresensi relatif masih
baru. Semakin baru karya yang diresensi, semakin baik. Hal itu dimaksudkan agar pembaca
segera mengetahui apakah karya itu layak untuk dinikmati atau tidak.
4. langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam menulis resensi buku (novel) adalah:
a. Tahap Persiapan meliputi:
Membaca contoh-contoh resensi;
dan Menentukan buku yang akan diresensi.
b. Tahap Pengumpulan Data meliputi:
Membaca buku yang akan diresensi;
Menandai bagian-bagian yang akan dijadikan kutipan sebagai data meliputi hal-hal yang
menarik dan tidak menarik dari buku (novel) yang diresensi;
Mencatat data-data penulisan resensi yang telah diperoleh melalui membaca buku yang
diresensi.
c. Tahap Penulisan meliputi:
Menuliskan identis buku;
Mengemukakan isi buku (sinopsis novel dan unsur-unsur intrinsik lainnya );
Mengemukakan kelebihan dan kekurangan buku (novel) baik dari segi isi maupun bahasa;
Merevisi resensi dengan memperhatikan susunan kalimatnya, kepaduan paragrafnya,
diksinya, ejaan dan tanda bacanya. Membuat judul resensi.
Catatan:
Judul resensi harus singkat, menarik, dan menggambarkan isi resensi.
Cara menemukan kekurangan dan kelebihan buku yang diresensi yaitu dengan cara
membandingkan buku yang diresensi dengan buku lain yang sejenis baik oleh pengarang yang
sama maupun oleh pengarang lain yang meliputi segi isi atau pun bahasanya (untuk novel
meliputi semua unsur intrinsiknya); Mencari hal-hal yang menarik atau disukai dan hal-hal
yang tidak disukai dari buku tersebut dan mencari alasan mengapa demikian.
Secara umum, resensi dibagi menjadi 3, yaitu:
1. Menggambarkan dan menjelaskan tentang karya seseorang secara menyeluruh, baik dari
segi isi, penulisannya, maupun penciptanya (creator). Resensi deskriptif ini tidak sampai
pada penilaian kritik (bagus/tidak) si penulis terhadap karya yang dia resensi. Dia hanya
menjelaskan secara singkat tentang isi, proses, dan pencipta sebuah karya.
2. Resensi dengan karakter kedua ini melakukan penilaian terhadap sebuah karya lebih dalam
dari yang pertama. Dia tidak hanya menggambarkan, tapi menilai sebuah karya secara
keseluruhan dengan kritis dan argumentatif. Sehingga ada kesimpulan pada akhir resensi,
apakah karya yang diresensi baik kualitasnya atau tidak.
3. Resensi yang ketiga ini lebih sulit lagi daripada macam resensi yang kedua. Resensi macam
ketiga ini mencoba melakukan penilaian pada sebuah karya dengan cara membandingkan
5. karya orang lain yang memiliki kesamaan atau keterkaitan secara isi dan materi. Disebut
sulit, sebab selain membutuhkan analisa mendalam dan kritis, resensi macam ketiga ini
membutuhkan pengetahuan dan wawasan luas. Tidak hanya satu karya yang harus dia
pahami, namun karya-karya lain yang berhubungan dengan karya yang dia resensi harus
pula dia pahami.
Berikut ini kutipan apa yang Ia tulis :
1. Sebagai upaya mengikat makna. Dengan menulis kamu mengikat apa yang kamu baca.
Dengan mengikatnya maka kamu tidak akan cepat lupa pada hal-hal yang mungkin baik
yang ada di buku itu.
2. Menulis resensi juga merupakan latihan yang baik untuk mengapresiasi sebuah tulisan,
dengan elemen-elemennya. Resensi tentu saja bukan sekumpulan pujian terhadap satu
buku. Resensi boleh saja merupakan deretan kritikan terhadap buku itu. Sah-sah saja. Tapi
dengan meresensinya maka kamu akan memikirkan baik buruknya buku yang kamu baca,
dengan lebih dalam. Yang pada berikutnya akan memberimu masukan secara pribadi,
kekurangan- kekurangan penulis yang tidak boleh dibiarkan ada pada tulisanmu nanti,
maupun mencoba mengambil kelebihan-kelebihan si penulis, agar juga menjadi milikmu.
Khususnya jika kamu ingin menjadi seorang penulis.
3. Menulis resensi seperti juga buku harian, surat pembaca, atau blogging, merupakan latihan
yang sangat baik untuk menulis. Dengan menulis resensi kamu belajar mengungkapkan
gagasan dengan lebih baik.
4. Menulis resensi, juga membantumu mengingat buku-buku apa yang telah kamu baca.
Daripada sekadar membaca, toh kamu sudah membeli buku itu, kenapa tidak sekalian
menulis apa kesanmu, apa yang bisa kamu ambil, apa protesmu tentang buku itu. Ini bisa
jadi cara baik untuk mengajak temanmu yang lain membaca. Apalagi kalau diam-diam
kamu punya koleksi resensi dari semua buku yang kamu baca.
5. Menulis resensi juga bisa pembelajaran untuk bernalar dalam mentranskripsi teks yang
sangat luas ke dalam teks lebih ringkas dengan mengembangkan analisis prioritas terhadap
teks yang akan diresensi. Dengan demikian, kecerdasan otak kanan juga lebih terasah.
Untuk resensibuku, berikut beberapa kiat yang bisa membantu kita untuk
mempermudah penulisannya.
1. Baca isi buku dengan pemahaman keilmuan yang kita miliki. Seorang yang tidak menguasai
teori sastra sama sekali, jelas akan kesulitan menganalisa buku sastra. Apakah peresensi
harus seorang ahli/ilmuwan? Tentu tidak. Tapi, minimal menguasai dasar-dasar suatu ilmu
pengetahuan yang ada dalam isi buku tersebut.
6. 2. Peresensi yang baik seyogianya membaca isi buku secara lengkap, jika perlu berulang-ulang
dan membandingkan dengan beberapa buku serupa. Tapi ini akan merepotkan dan
menghabiskan energi. Peresensi yang demikian biasanya untuk penulisan jenis resensi
kritik. Untuk jenis resensi informatif atau deskriptif, kita hanya mencari bagian-bagian
point of view dari tema buku, termasuk kata pengantar dan epilog. Namun demikian, hanya
bisa diterapkan
Sumber https://id.scribd.com/doc/62696487/MAKALAH-RESENSI