Diese Präsentation wurde erfolgreich gemeldet.
Die SlideShare-Präsentation wird heruntergeladen. ×

Menjadi Orang Beruntung

Anzeige
Anzeige
Anzeige
Anzeige
Anzeige
Anzeige
Anzeige
Anzeige
Anzeige
Anzeige
Anzeige
Anzeige
Wird geladen in …3
×

Hier ansehen

1 von 38 Anzeige

Weitere Verwandte Inhalte

Diashows für Sie (20)

Ähnlich wie Menjadi Orang Beruntung (20)

Anzeige

Weitere von Erwin Wahyu (20)

Aktuellste (20)

Anzeige

Menjadi Orang Beruntung

  1. 1. ERWIN WAHYU MENJADI ORANG BERUNTUNG
  2. 2. HIDUP DI DUNIA SANGAT SINGKAT Seperti di pagi hari atau sore hari (QS. An-Naziat [79]: 46). Dengan perbandingan 1 hari di akhirat = 1.000 tahun di dunia, hidup kita di dunia, jika kita berumur 62,5 tahun hanya 1,5 jam saja. Atau jika menggunakan perbandingan 1 hari di akhirat = 50 ribu tahun di dunia, jika kita berumur 70 tahun hanya 2 menit 1 detik! Waktu tersebut akan menentukan nasib kita di akherat untuk jangka waktu yang selama-lamanya. Apakah akan bahagia selama- lamanya, ataukah akan menderita selama-lamanya. LAHIR MATI∞ ∞ Garis waktu sebelum lahir Garis waktu setelah mati
  3. 3. SEMAKIN DEKAT, SEMAKIN GIAT Semakin hari, semakin dekat kita dengan waktu kematian. Semakin dekat dengan waktu kematian, semestinya semakin giat beribadah.
  4. 4. Penuhi dengan yang wajib, Tambahi dengan yang sunnah, Sekali-kali dengan yang mubah. SISA WAKTU HIDUP: FULL DENGAN IBADAH
  5. 5. MEMBIASAKAN IBADAH HINGGA AJAL TIBA ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ات‬َ‫م‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫َل‬َ‫ع‬ ٍ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬ ُّ ُ‫ُك‬ ُ‫ث‬َ‫ع‬ْ‫ب‬ُ‫ي‬ “Setiap hamba akan dibangkitkan berdasarkan kondisi meninggalnya” (HR. Muslim no 2878) Berkata Al-Munaawi, ”Yaitu ia meninggal di atas kehidupan yang biasa ia jalani dan ia dibangkitkan di atas hal itu” (At-Taisiir bi Syarh Al-Jaami’ As-Shogiir 2/859)
  6. 6. TIDAK MENYEPELEKAN AMAL َ‫ل‬ ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫ف‬ ،ٍ‫ة‬َ‫ر‬ْ‫م‬َ‫ت‬ ‫ق‬‫ش‬‫ب‬ ْ‫و‬َ‫ل‬َ‫و‬ َ‫ار‬َّ‫ن‬‫ل‬‫ا‬ ‫ا‬‫و‬ُ‫ق‬َّ‫ت‬‫ا‬ٍٍَ‫ب‬‫ي‬ََ ٍٍَ‫م‬ َََِ‫ف‬ ْ‫د‬ ََ ْ‫م‬ “Jauhilah api neraka, walau hanya dengan bersedekah sebiji kurma. Jika kamu tidak punya, maka bisa dengan kalimah thayyibah.” (HR. Al Bukhari 6539, Muslim 1016)
  7. 7. MEMPERBANYAK TANAMAN SURGA َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ْ‫ن‬َ‫م‬:ْ‫ت‬ َ‫س‬‫ر‬ُ‫غ‬ ، ‫ه‬‫د‬ْ‫م‬َ‫ِب‬َ‫و‬ ‫هللا‬ َ‫ان‬َ‫ح‬ْ‫ب‬ ُ‫س‬ٍَّ‫ن‬َ‫َج‬‫ا‬ ِ ٌ ََْ ََ ََُ “Barangsiapa yang mengucapkan, ‘SUBHANALLOH WA BIHAMDIH’ (Mahasuci Allah dan dengan memuji-Nya), maka ditanamkan untuknya satu pohon kurma di surga.” (HR. Tirmidzi, ia mengatakan bahwa hadits ini hasan)
  8. 8. TIDUR PUN MESTI JADI IBADAH َ‫ف‬ ، ٌ َ‫َل‬َ‫م‬ ‫ه‬‫ار‬َ‫ع‬‫ش‬ ِ َ‫ت‬ َ‫َب‬ ،‫ا‬ً‫ر‬‫اه‬ََ َ‫ت‬ َ‫َب‬ ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َّ‫َّل‬ ِ ‫ا‬ ْ‫ظ‬‫ق‬ْ‫ي‬َ‫ت‬ ْ‫س‬َ‫ي‬ َْ‫َل‬ُ َ‫َل‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬:ْ‫ر‬‫ف‬ْ‫غ‬‫ا‬ َّ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ل‬‫ل‬‫ا‬ ‫ا‬ً‫ر‬‫اه‬ََ َ‫ت‬ َ‫َب‬ ُ‫ه‬َّ‫ن‬ ِ ‫ا‬َ‫ف‬ ،ٍ‫ن‬ َ‫َل‬ُ‫ف‬ َ‫ك‬‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬‫ل‬ “Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa ‘Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan karena tidur dalam keadaan suci.'” (HR. Ibn Hibban 3/329)
  9. 9. ORANG YANG TIDAK MERUGI ۡ‫ۡص‬َ‫ع‬ۡ‫ل‬‫ٱ‬َ‫و‬.ٍ ۡ‫ۡس‬ُ‫خ‬ ‫ى‬‫ف‬َ‫ل‬ َ‫ن‬ٰ‫ـ‬ َ‫س‬‫ن‬ ِ ۡ‫َّل‬‫ٱ‬ َّ‫ن‬ ِ ‫ا‬.َّ‫ّل‬‫ٱ‬ َّ‫َّل‬ ِ ‫ا‬َ‫ح‬‫ل‬ٰ‫ـ‬ َّ‫لص‬‫ٱ‬ ْ‫ا‬‫و‬ُ‫ل‬ َ‫َع‬َ‫و‬ ْ‫ا‬‫و‬ُ‫ن‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ء‬ َ‫ين‬ْ‫ا‬ۡ‫و‬ َ‫اص‬َ‫و‬َ‫ت‬َ‫و‬ ‫ت‬ٰ‫ـ‬ ۡ‫ب‬ َّ‫لص‬‫ٱ‬‫ب‬ ْ‫ا‬ۡ‫و‬ َ‫اص‬َ‫و‬َ‫ت‬َ‫و‬ ‫ق‬َ‫ح‬ۡ‫ل‬‫ٱ‬‫ب‬ “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya menta’ati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (QS. Al-Asr, 103: 1-3)
  10. 10. Dalam hidup yang singkat ini kita harus jeli dan teliti dalam memilih-milih amal. Jangan sampai menyesal karena salah dalam memilih amal! JELI DAN TELITI BERAMAL
  11. 11. PRINSIP EFISIENSI (1) Adakah amalan yang bisa kita lakukan dengan menggunakan waktu yang sedikit, tenaga yang sedikit, biaya sedikit, namun mendapatkan balasan yang sebesar-besarnya dan setinggi-tingginya dari Allah SWT di akhirat kelak?
  12. 12. Adakah amalan yang kita kerjakan dengan waktu yang sedikit atau dengan umur yang sangat amat pendek ini, namun menghasilkan pahala yang terus-menerus, bahkan pahala itu bisa terus mengalir hingga melampaui umur kita sendiri? PRINSIP EFISIENSI (2)
  13. 13. ORANG BERUNTUNG Sungguh beruntung orang yang ketika meninggal, dosa-dosanya terputus bahkan terhapus, sementara pahala-pahalanya terus mengalir kepadanya.
  14. 14. Sungguh celaka orang yang ketika meninggal, pahala-pahalanya terputus bahkan terhapus, sementara dosa-dosanya terus mengalir kepadanya. ORANG CELAKA
  15. 15. AGAR BERUNTUNG Beramal dengan pahala berlipat ganda. Beramal dengan pahala yang terus mengalir walau kita telah tiada.
  16. 16. KENAPA? Khawatir timbangan dosa kita lebih banyak dibanding timbangan pahala yang kita miliki.
  17. 17. TIMBANGAN AMAL ُ‫ه‬ُ‫ن‬ْ‫ي‬‫از‬َ‫و‬َ‫م‬ ‫ت‬َ‫ل‬ُ‫ق‬َ‫ث‬ ‫ن‬َ‫م‬ ‫ا‬‫م‬َ‫ٱ‬َ‫ف‬.‫ع‬ ِْ َ‫ُو‬‫ه‬َ‫ف‬ٍٍَ‫ي‬‫ض‬‫ا‬َ‫ر‬ ٍٍ َ‫ْش‬‫ي‬.َ‫م‬ ‫ت‬َّ‫ف‬َ‫خ‬ ‫ن‬َ‫م‬ ‫ا‬‫م‬َ‫ٱ‬َ‫و‬ُ‫ه‬ُ‫ن‬ْ‫ي‬‫از‬َ‫و‬. ٌ ٍَ‫ي‬‫او‬َ‫ه‬ ُ‫ه‬ُّ‫م‬ُ‫ٱ‬َ‫ف‬.ْ‫ه‬َ‫ي‬‫ه‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫اك‬َ‫ْر‬‫د‬َ‫ٱ‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫و‬.َ‫ح‬ ٌ ‫ر‬ َ‫َن‬ٌ ٍَ‫ي‬‫ام‬ “Maka adapun orang yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan (senang). Dan adapun orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, maka tempat kembalinya adalah neraka hawiyah. Dan tahukah kamu apakah neraka hawiyah itu? (Yaitu) api yang sangat panas.” (QS. Al-Qari’ah, 101: 6-11)
  18. 18. SHALAT BERJAMAAH DI MASJID BAGI LAKI-LAKI Jika ada laki-laki berumur 60 tahun (umur efektif 30 tahun) biasa mengerjakan shalat fardhu sendirian, maka pahala yang dia peroleh: 1 x 5 waktu x 365 hari x 30 tahun = 54.750. Namun jika laki-laki itu mengerjakan shalat fardhu berjamaah, dia akan memperoleh pahala sebanyak: 27 x 5 waktu x 365 hari x 30 tahun = 1.478.250. Jauh sekali kan perbedaan nilai pahalanya?
  19. 19. TAHUN 1 5 10 15 20 25 30 NILAI PAHALA 1.825 9.125 18.250 27.375 36.500 45.625 54.750 SHALAT SENDIRI TAHUN 1 5 10 15 20 25 30 NILAI PAHALA 49.275 246.375 492.750 739.125 985.500 1.231.875 1.478.250 SHALAT BERJAMAAH
  20. 20. BONUS SHALAT BERJAMAAH Kalau shalat berjamaahnya dikerjakan di masjid, maka dia akan mendapatkan bonus, setiap 1 langkahnya akan mendapatkan ampunan dosa dan 1 langkah lainnya akan menaikkan derajatnya. Maka semakin banyak langkah kakinya ke masjid, akan semakin banyak pula dosanya yang diampuni dan semakin tinggi pula derajatnya di sisi Allah SWT.
  21. 21. PAHALA YANG TERUS MENGALIR • Boleh saja umur kita hanya 60 tahun, 70 tahun atau 80 tahun. • Namun, kita harus memiliki amal yang pahalanya bisa terus mengalir melampaui umur kita. • Bisa 100 tahun, 200 tahun, 1.000 tahun, bahkan sampai hari kiamat tiba, walaupun kita sudah meninggal dunia, tetapi pahala kita bisa terus mengalir dan mengalir.
  22. 22. YANG AKAN TERUS MENGALIRKAN PAHALA ْ‫ن‬‫م‬ َّ‫َّل‬ ِ ‫ا‬ ُُ‫ُل‬َ َ‫َع‬ َ‫ع‬َ‫ط‬َ‫ق‬ْ‫ن‬‫ا‬ ُ‫ان‬ َ‫س‬ْ‫ن‬ ِ ْ‫اَّل‬ َ‫ات‬َ‫م‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ ِ ‫ا‬ٍٍَ‫ث‬ َ‫َل‬َ‫ث‬:ٍٍَ‫ي‬‫ار‬َ‫ج‬ ٍٍَ‫ق‬َ‫د‬ َ‫ص‬ ْ‫ن‬‫م‬ٍ ْ‫َل‬‫ع‬َ‫و‬ ، ََُ ‫و‬ُ‫ع‬ْ‫د‬َ‫ي‬ ٍ‫ح‬‫ال‬ َ‫ص‬ ٍ َ‫َل‬َ‫و‬َ‫و‬ ، ‫ه‬‫ب‬ ُ‫ع‬َ‫ف‬َ‫ت‬ْ‫ن‬ُ‫ي‬ “Apabila sesorang manusia meninggal maka putuslah amalnya, kecuali tiga hal: shodaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak sholeh yang mendoakannya.” (HR. Muslim dan Ahmad)
  23. 23. AMAL JAARIYAH Dari hadits diatas kita dapat memahami bahwa amal jaariyah ternyata tidak hanya satu macam, tetapi ada tiga macam. Namun, tiga macam amal jaariyah itu bukan untuk kita pilih salah satu, kemudian yang lain untuk kita tinggalkan. Tiga macam amal jariyah itu dapat kita amalkan semuanya.
  24. 24. SEDEKAH JARIYAH Jika kita mempunyai uang, kemudian kita gunakan, misalnya untuk sedekah membangun masjid/pesantren, maka selama masjid/pesantren itu berdiri tegak dan terus dimanfaatkan oleh kaum muslimin untuk beribadah, insyaAllah kita akan mendapatkan aliran pahalanya, walaupun kita sudah meninggal dunia.
  25. 25. PAHALA MEMBANGUN MASJID • Bayangkan jika setiap waktu shalat tiba ada 10 orang yang shalat berjamaah di masjid, maka yang membangun masjid akan mendapatkan pahala sebanyak 5 x 10 x 27 = 1.350 /hari atau 492.750 /tahun atau 14.782.500 /30 tahun. • Bayangkan juga jika kita mampu membuat 10 masjid atau 1 masjid besar yang mampu menampung ribuan jamaah, berapa banyak pahala yang bisa kita dapatkan?
  26. 26. ILMU YANG BERMANFAAT • Jika kita mempunyai ilmu yang bermanfaat, kemudian kita ajarkan kepada orang lain, maka selama orang tersebut mengamalkan ilmu dari kita, insyaAllah kita akan mendapatkan aliran pahalanya secara terus menerus, walaupun kita sudah meninggal dunia. • Misalnya kita mengajarkan orang membaca Al-Quran, mengajarkan shalat, puasa, berzakat, berhaji dan sebagainya. • Semakin banyak orang yang kita ajari, insyaAllah semakin banyak aliran pahala yang bisa kita peroleh.
  27. 27. ANAK SHOLEH • Jika kita memiliki anak sholeh yang mau mendoakan orang tuanya, maka selama anak kita beramal sholeh dan mendoakan orang tuanya, insyaAllah kita akan terus mendapatkan aliran pahalanya walaupun kita sudah meninggal dunia. • Semakin banyak anak sholeh yang kita punya, insyaAllah semakin banyak doa yang terpanjat untuk kita sebagai orang tuanya.
  28. 28. AMAL YANG TERUS MENGALIRKAN PAHALA َ‫ن‬ َ‫س‬َ‫ح‬َ‫و‬ ‫ُل‬َ َ‫َع‬ ْ‫ن‬‫م‬ َ‫ن‬‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫ق‬َ‫ح‬ْ‫ل‬َ‫ي‬ ‫ا‬َّ‫م‬‫م‬ َّ‫ن‬ ِ ‫ا‬‫ه‬‫ت‬ْ‫و‬َ‫م‬ َ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ‫ه‬‫ات‬:َ‫و‬ ُ‫ه‬َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫ع‬ ‫ا‬ً‫م‬ْ‫ل‬‫ع‬‫ا‬ًَ‫َل‬َ‫و‬َ‫و‬ ، ُ‫ه‬َ َ‫َش‬َ‫ن‬ ‫ج‬ ْ‫س‬َ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ٱ‬ ، ُ‫ه‬َ‫ث‬َّ‫ر‬َ‫و‬ ‫ا‬ً‫ف‬َ‫ح‬ ْ‫ص‬ُ‫م‬َ‫و‬ ، ُ‫ه‬َ‫ك‬َ‫ر‬َ‫ت‬ ‫ا‬ً‫ح‬‫ال‬ َ‫ص‬‫ب‬ َّ‫س‬‫ل‬‫ا‬ ‫ن‬ْ‫ب‬‫َّل‬ ‫ا‬ً‫ت‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ ْ‫و‬َ‫ٱ‬ ، ُ‫ه‬‫ا‬َ‫ن‬َ‫ب‬ ‫ا‬ً‫د‬ْ‫و‬َ‫ٱ‬ ، ُ‫ه‬‫ا‬َ‫ن‬َ‫ب‬ ‫يل‬ ِ َ‫ا‬َ‫م‬ ْ‫ن‬‫م‬ ‫ا‬َ َ‫َج‬َ‫ر‬ْ‫خ‬َ‫ٱ‬ ًٍَ‫ق‬َ‫د‬ َ‫ص‬ ْ‫و‬َ‫ٱ‬ ، ُ‫ه‬‫ا‬َ‫ر‬ْ‫ج‬َ‫ٱ‬ ‫ا‬ً‫ر‬َْ‫َن‬ُ‫ه‬ُ‫ق‬َ‫ح‬ْ‫ل‬َ‫ي‬ ، ‫ه‬‫ات‬َ‫ي‬َ‫ح‬َ‫و‬ ‫ه‬‫ه‬َّ‫َّح‬‫ه‬‫ت‬ْ‫و‬َ‫م‬ ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ْ‫ن‬‫م‬ “Sesungguhnya diantara amalan dan kebaikan seorang mukmin yang akan menemuinya setelah kematiannya adalah: ilmu yang diajarkan dan disebarkannya, anak shalih yang ditinggalkannya, mushaf yang diwariskannya, masjid yang dibangunnya, rumah untuk ibnu sabil yang dibangunnya, sungai (air) yang dialirkannya untuk umum, atau shadaqah yang dikeluarkannya dari hartanya di waktu sehat dan semasa hidupnya, semua ini akan menemuinya setelah dia meninggal dunia.” (HR. Ibnu Majah dan Baihaqi)
  29. 29. BEKAS-BEKAS PENINGGALAN KITA ‫ا‬َ‫م‬ ُ‫ب‬ُ‫ه‬ۡ‫ڪ‬َ‫ن‬َ‫و‬ َٰ‫َت‬ۡ‫و‬َ‫م‬ۡ‫ل‬‫ٱ‬ ‫ى‬ۡ ُ‫َن‬ ُ‫ن‬ۡ َ‫َن‬ َّ‫َن‬ ِ ‫ا‬ُۡ‫ه‬ َ‫ر‬ٰ‫ـ‬َ‫ث‬‫ا‬َ‫ء‬َ‫و‬ ْ‫ا‬‫و‬ُ‫م‬َّ‫د‬َ‫ق‬ “Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas- bekas yang mereka tinggalkan.” (QS. Yasiin, 36:12)
  30. 30. AATSAR BAIK َ‫ٱ‬ َُ‫ُل‬َ‫ف‬ ًٍَ‫ن‬ َ‫س‬َ‫ح‬ ًٍَّ‫ن‬ ُ‫س‬ ‫م‬َ‫َل‬ ْ‫س‬ ِ ‫اَّل‬ ِْ َّ‫ن‬ َ‫س‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ُ‫ه‬َ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ‫ا‬َ‫ِب‬ َ‫ل‬ َ‫َع‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ ُ‫ر‬ْ‫ج‬َ‫ٱ‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُ‫ر‬ْ‫ج‬ْ‫ن‬َ‫ٱ‬ ْ‫ْي‬َ‫غ‬ ْ‫ن‬‫م‬ ٌ ‫ء‬ ْ َ‫َش‬ ْ‫ه‬‫ر‬ْ‫و‬ُ‫ج‬ُ‫ٱ‬ ْ‫ن‬‫م‬ َ‫ص‬ُ‫ق‬ْ‫ن‬َ‫ي‬ “Barangsiapa merintis (memulai, membiasakan, membuat kebiasaan, mempelopori) dalam agama Islam sunnah (perbuatan, kebiasaan) yang baik maka baginya pahala dari perbuatannya tersebut, dan pahala dari orang yang melakukannya (mengikutinya) setelahnya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun.” (HR. Muslim)
  31. 31. • Dalam suatu kampung/perusahaan tidak pernah ada aktivitas pengajian sama sekali. Kemudian ada orang yang berinisiatif untuk membuat pengajian rutin mingguan. Ternyata aktivitas pengajian rutin mingguan ini berjalan terus, sampai orang yang memelopori pengajian rutin itu meninggal dunia. • Maka, insyaAllah orang yang membuat tradisi pengajian rutin ini akan terus mendapatkan aliran pahala dari orang- orang yang terus mengikuti dan melanjutkan aktivitas pengajian rutin mingguan tersebut. AATSAR BAIK
  32. 32. AATSAR BAIK • Semakin banyak orang yang mengikuti pengajian itu, maka aliran pahalanya tentu akan semakin banyak pula. • Semakin lama tradisi pengajian itu berjalan, maka akan semakin lama pula aliran pahala jaariyah yang akan dinikmati oleh orang tersebut. • Sungguh beruntung orang yang memiliki aatsar tersebut.
  33. 33. AATSAR BURUK َ‫ك‬ ًٍَ‫ئ‬‫ي‬ َ‫س‬ ًٍَّ‫ن‬ ُ‫س‬ ‫م‬َ‫َل‬ ْ‫س‬ ِ ‫اَّل‬ ِْ َّ‫ن‬ َ‫س‬ ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫و‬َ‫َع‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ ُ‫ر‬ْ‫ز‬‫و‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُ‫ر‬ْ‫ز‬‫و‬ ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ن‬ْ‫ن‬‫م‬ ‫ا‬َ‫ِب‬ َ‫ل‬ ْ‫ه‬‫ار‬َ‫ز‬ْ‫و‬َ‫ٱ‬ ْ‫ن‬‫م‬ َ‫ص‬ُ‫ق‬ْ‫ن‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫ٱ‬ ْ‫ْي‬َ‫غ‬ ْ‫ن‬‫م‬ ‫ه‬‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ٌ ‫ء‬ ْ َ‫َش‬ “Dan barangsiapa merintis dalam Islam sunnah yang buruk maka baginya dosa dari perbuatannya tersebut, dan dosa dari orang yang melakukannya (mengikutinya) setelahnya tanpa mengurangi dosa mereka sedikit pun”. (HR. Muslim)
  34. 34. Dalam suatu kaum tidak pernah ada aktivitas perjudian. Ketika ada orang yang mempunyai hajatan, seperti pernikahan atau sunatan, lantas ada orang yang berinisiatif untuk mengajak main judi sebagai kegiatan untuk aktivitas berjaga, sekaligus untuk melawan rasa kantuk semalam suntuk. AATSAR BURUK
  35. 35. Ternyata semakin hari, aktivitas perjudian ini berjalan terus dan semakin banyak pengikutnya, bahkan akhirnya menjadi menjadi tradisi yang banyak pengikutnya. Akhirnya tradisi ini terus berjalan, bahkan sampai orang yang mempelopori perjudian ini meninggal dunia. Maka, insyaAllah orang yang membuat tradisi perjudian ini akan terus mendapatkan aliran dosa dari orang-orang yang terus mengikuti dan melanjutkan aktivitas perjudian tersebut. AATSAR BURUK
  36. 36. Semakin banyak orang yang mengikuti tradisi perjudian itu, maka aliran dosanya tentu akan semakin banyak pula. Semakin lama tradisi perjudian itu berjalan, maka akan semakin lama pula aliran dosa jaariyah yang akan “dinikmati” oleh orang tersebut. Gawat bukan? Sungguh sangat merugi orang yang memiliki aatsar buruk seperti itu. AATSAR BURUK
  37. 37. MENGAJAK KEPADA PETUNJUK ُ‫ج‬ُ‫ٱ‬ ُ‫ل‬ْ‫ث‬‫م‬ ‫ر‬ْ‫ج‬َ‫أل‬ْ‫ا‬ َ‫ن‬‫م‬ ََُ َ‫ن‬َ‫ك‬ ‫ى‬ً‫ُد‬‫ه‬ َ‫َل‬ ِ ‫ا‬ ‫ا‬َ‫ع‬َ‫د‬ ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫ل‬َ‫ذ‬ ُ‫ص‬ُ‫ق‬ْ‫ن‬َ‫ي‬ َ‫َّل‬ ُ‫ه‬َ‫ع‬‫َب‬‫ت‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ ‫ر‬ْ‫و‬ْ‫ن‬‫م‬ َ‫ن‬َ‫ك‬ ، ٍ َ‫َل‬ َ‫َل‬َ‫ض‬ َ‫َل‬ ِ ‫ا‬ ‫ا‬َ‫ع‬َ‫د‬ ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫و‬ ،‫ا‬ً‫ئ‬ْ‫ي‬ َ‫ش‬ ْ‫ه‬‫ر‬ْ‫و‬ُ‫ج‬ُ‫ٱ‬ْ‫ن‬َ‫م‬ ‫م‬ َ‫َث‬‫ٱ‬ ُ‫ل‬ْ‫ث‬‫م‬ ْ‫ْث‬ ِ ْ‫اَّل‬ َ‫ن‬‫م‬ ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫َّل‬ ُ‫ه‬َ‫ع‬‫َب‬‫ت‬ ‫ا‬ً‫ئ‬ْ‫ي‬ َ‫ش‬ ْ‫م‬‫ه‬‫م‬ َ‫َث‬‫ٱ‬ ْ‫ن‬‫م‬ َ‫ل‬َ‫ذ‬ ُ‫ص‬ُ‫ق‬ْ‫ن‬َ‫ي‬ “Barangsiapa mengajak (manusia) kepada petunjuk, maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun. Dan barangsiapa mengajak (manusia) kepada kesesatan maka ia mendapatkan dosa seperti dosa-dosa orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi dosa mereka sedikit pun.” (HR. Muslim)
  38. 38. Ternyata belum cukup. Masih ada golongan orang yang lebih beruntung. Siapa mereka dan apa amal-amal mereka? InsyaAllah kita bahas di pertemuan berikutnya. SAMPAI DISINI APAKAH SUDAH CUKUP?

×