Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Konsep mutu pelayanan kesehatan, penilaian mutu, dan metode penilaian mutu seperti audit, review, survei, dan observasi
2. Konsep wawancara, observasi, dan siklus PDCA yang digunakan dalam penilaian mutu
3. Langkah-langkah siklus PDCA yaitu perencanaan, pelaksanaan, pemeriksaan, dan perbaikan
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Penilaian Layanan Kebidanan
1.
2.
1. Endah Dwi Mustikarini
2. Erlina Wati
3. Ernawati
4. Erni Dwi W
5. Esti Wahyu Astuti
6. Eva Kurniasari
7. Farida Ayu Nurhayati
REGULER A
3.
Mutu Pelayanan Kesehatan adalah penampilan yang
pantas dan sesuai (yang berhubungan dengan
standar-standar) dari suatu intervensi yang
diketahui aman, yang dapat memberikan hasil
kepada masyarakat yang bersangkutan dan yang
telah mempunyai kemampuan untuk menghasilkan
dampak (Roemer dalam Amirudin, 2007).
Penialain Mutu
4.
Menurut Amiruddun (2007) dalam melakukan
penilaian mutu ada tiga pendekatan penilaian mutu,
yaitu :
Struktur
Proses
Outcomes
5.
Wawancara adalah cara pengumpulan data-data
tentang klien melalui suatu proses yang bertahap
dengan melibatkan beberapa komponen.
Komponen-komponen yang terlibat dalam
wawancara adalah sebagai berikut:
Komunikator
Masalah
Saluran
Penerima
Tempat
Konsep Dasar Wawancara
6.
Tujuan Wawancara
Mampu memahami perilaku orang lain
Menggali perilaku bila setuju dan tidak setuju
Memahami perlunya memberi pujian
Menciptakan hubungan personal yang baik
Memperoleh informasi tentang situasi atau sikap
tertentu
Untuk menentukan suatu kesanggupan
Mendorong untuk bertindak
Memberi nasihat
7.
Pengamatan atau observasi adalah aktivitas yang
dilakukan makhluk cerdas, terhadap suatu proses
atau objek dengan maksud merasakan dan
kemudian memahami pengetahuan dari sebuah
fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan
yang sudah diketahui sebelumnya, untuk
mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan
untuk melanjutkan suatu penelitian.
Konsep Dasar Observasi
8. Observasi perlu dilakukan karena beberapa alasan,
yaitu:
Memungkinan untuk mengukur banyak perilaku yang
tidak dapat diukur dengan menggunakan alat ukur
psikologis yang lain (alat tes). Hal ini banyak terjadi pada
anak-anak.
Prosedur Testing Formal seringkali tidak ditanggapi
serius oleh anak-anak sebagaimana orang dewasa,
sehingga sering observasi menjadi metode pengukur
utama.
Observasi dirasakan lebih mudah daripada cara
peugumpulan data yang lain. Pada anak-anak observasi
menghasilkan informasi yang lebih akurat daripada
orang dewasa. Sebab, orang dewasa akan
memperlihatkan perilaku yang dibuat-buat bila merasa
sedang diobservasi.
9.
Audit adalah pengawasan yang dilakukan terhadap
masukan, proses, lingkungan dan keluaran apakah
dilaksanakan sesuai standar yang telah ditetapkan.
Review merupakan penilaian terhadap pelayanan
yang diberikan, penggunaan sumber daya, laporan
kejadian/kecelakaan seperti yang direfleksikan pada
catatan-catatan.
Metode yang Digunakan dalam
Penilaian Mutu
10.
Survey dapat dilaksanakan melalui kuesioner atau
interview secara langsung maupun melalui telepon,
terstruktur atau tidak terstruktur.
Observasi terhadap asuhan pasien, meliputi
observasi terhadap status fisik dan perilaku pasien.
11.
Konsep siklus PDCA pertama kali diperkenalkan
oleh Walter Shewhart pada tahun 1930 yang disebut
dengan “Shewhart cycle“.
PDCA, singkatan bahasa Inggris dari "Plan, Do,
Check, Act" ("Rencanakan, Kerjakan, Cek, Tindak
lanjuti"), adalah suatu proses pemecahan masalah,
empat langkah interatif yang umum digunakan
dalam pengendalian kualitas.
Siklus PDCA
12.
Perencanaan adalah suatu proses untuk
menentukan tindakan masa depan yang tepat melalui
serangkaian pilihan-pilihan.
Rencana kerja penyelesaian masalah mutu yang
baik mengandung setidak-tidaknya tujuh unsur
rencana yaitu:
Judul rencana kerja (topic),
Pernyataan tentang macam dan besarnya masalah
mutu yang dihadapi (problem statement),
1. Perencanaan ( Plan )
13.
Rumusan tujuan umum dan tujuan khusus, lengkap
dengan target yang ingin dicapai (goal, objective, and
target),
Kegiatan yang akan dilakukan (activities),
Organisasi dan susunan personalia pelaksana
(organization and personnels)
Biaya yang diperlukan (budget),
Tolak ukur keberhasilan yang dipergunakan
(milestone).
14.
Tahapan kedua yang dilakukan ialah
melaksanakan rencana yang telah disusun.
Pada tahap ini diperlukan suatu kerjasama dari
para anggota dan pimpinan manajerial. Untuk dapat
mencapai kerjasama yang baik, diperlukan
keterampilan pokok manajerial, yaitu :
Keterampilan komunikasi (communication) untuk
menimbulkan pengertian staf terhadap cara
pentelesaian mutu yang akan dilaksanakan
2. Pelaksanaan ( Do )
15.
Keterampilan motivasi (motivation) untuk
mendorong staf bersedia menyelesaikan cara
penyelesaian masalah mutu yang telah direncanakan
Keterampilan kepemimpinan (leadership) untuk
mengkordinasikan kegiatan cara penyelesaian
masalah mutu yang dilaksanakan
Keterampilan pengarahan (directing) untuk
mengarahkan kegiatan yang dilaksanakan.
16.
Tahapan ketiga yang dilakukan ialah secara
berkala memeriksa kemajuan dan hasil yang dicapai
dan pelaksanaan rencana yang telah ditetapkan.
Tujuan dari pemeriksaan untuk mengetahui :
Sampai seberapa jauh pelaksanaan cara penyelesaian
masalahnya telah sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan
Bagian mana kegiatan yang berjalan baik dan
bagaian mana yang belum berjalan dengan baik
3. Pemeriksaan ( Check )
17.
Apakah sumberdaya yang dibutuhkan masih cukup
tersedia
Apakah cara penyelesaian masalah yang sedang
dilakukan memerlukan perbaikan atau
Untuk dapat memeriksa pelaksanaan cara
penyelesaian masalah, ada dua alat bantu yang sering
dipergunakan yakni
Lembaran pemeriksaan (check list)
Peta kontrol (control diagram)
18.
Tahapan keempat yang dilakukan adalah
melaksanaan perbaikan rencana kerja.
4. Perbaikan (Action)