SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 10
TUGAS
             STATISTIK MATEMATIKA




                      OLEH :



             NAMA     : Erik Pebriansyah

             NPM      : A1C009064

             DOSEN   : Nurul Astuti Yensy B, S.Si, M.Si




         PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

             UNIVERSITAS BENGKULU
                          2012
Jenis Fungsi Distribusi Probabilitas

  1. Fungsi Distribusi Diskrit
              Fungsi f(x) adalah suatu fungsi peluang atau distribusi peluang suatu peubah
      acak diskrit X bila, untuk setiap hasil x yang mungkin, berlaku :
      a.
      b.
      c.


       Contoh:
   1. Undian dengan sebuah mata uang yang homogin          P(G) = P(H) = ½. Kalau dihitung
      banyak muka G yang nampak =         , maka muka H = 0 G dan muka G = 1 G, maka
      untuk muka H dan muka G masing-masing            = 0 dan     = 1. Didapat notasi baru




       Untuk undian dua buah mata uang, maka peristiwa yang terjadi adalah : GG, GH, HG,
       HH    P(GG) = P(GH) = P(HG) = P(HH)               . Jika X= muka G,          = 0,1,2.
       Sehingga,
                                                                   Didapat:


                      X                  P(X)
                      0                    ¼
                      1                    ½
                      2                    ¼
                   Jumlah                  1


       Untuk undian dengan tiga buah mata uang, maka pristiwa terjadi: GGG, GGH, GHG,
       HGG, HHG, HGH, GHH, HHH, didapat peluang tiap peristiwa =                 = banyak
       muka G yang nampak, maka        = 0, 1, 2, 3. Didapat
X                       P(X)
                                0                       ⅛
                                1                       ⅜
                                2                       ⅜
                                3                       ⅛
                            Jumlah                         1


 Proses ini dapat diteruskan untuk undian dengan empat mata uang, lima mata uang dan
 seterusnya.


 Simbol     di atas bersifat variabel dan hanya memiliki harga-harga 0, 1, 2, 3, …., tiap
 harga variabel terdapat nilai peluangnya, disebut variabel acak diskrit.


 Dalam kedua tabel di atas jumlah peluang selalu sama dengan satu                        distribusi peluang
 untuk variabel acak X telah terbentuk.


 Variabel acak diskrit X menentukan distribusi peluang apabila untuk nilai-nilai
                                                               n
     x2, . . . , xn terdapat peluang           sehingga:             p ( xi ) 1
                                                               i 1


      disebut fungsi peluang untuk variabel acak                pada harga


 Ekspektasinya.                               dan penjumlahan dilakukan untuk semua harga
   yang mungkin.           merupakan rata-rata untuk variabel acak



2. Pengamatan memperlihatkan bahwa banyak kendaraan melalui sebuah tikungan setiap
   menit mengikuti distribusi peluang sebagai berikut.


    Banyak
                      0        1        2        3         4             5         6       7      8
   Kendaraan
    Peluang
                    0,01     0,05      0,10     0,28   0,22            0,18       0,08   0,05    0,03
Jawab:
 Peluang dalam satu menit peling sedikit ada 3 kendaraan yang melalui tikungan itu =
        1 – (0,01 + 0,05 + 0,10) = 0,84.
 Rata-rata tiap menit:
        (0)(0,01) + (1)(0,05) + (2)(0,10) + (3)(0,28) + (4)(0,22) + (5)(0,18) + (6)(0,08) +
        (7)(0,05) + (8)(0,03) = 3,94. Atau terdapat 394 kendaraan setiap 100 menit.


a) Distribusi Peluang Bionomial Diskrit
        Sebuah eksperimen yang hanya menghasilkan dua peristiwa A dan bukan A, atau A ,

untuk                   dan        A                                       tetap harganya, maka
percobaan yang berulang-ulang dari eksperimen itu dinamakan percobaan Bernoulli.
        Jika percobaan bernoulli sebanyak N kali secara independen, menghasilkan peristiwa

A dan sisanya           –              A        –            A    maka peluang terjadinya peristiwa
  sebanyak                  kali di antara     , dihitung oleh:

                P( R)       C xN P xQ N    x



Dimana:
P(R)=peluang terjadinya sebesar R untuk N kejadian .
N       = jumlah kejadian.
R       = jumlah kejadian yang diharapkan
P       = peluang terjadinya kejadian (parameter distribusi)
Q = peluang kegagalan (tidak terjadi) =
                N!
 C xN                , jumlah kombinasi N dan x pada 1 (satu) satuan waktu                     dengan
           x!( N x)!


Contoh:
Debit puncak banjir sungai Citarum-Nanjung priode                            tahun adalah 359m3/det.
Tentukan dalam waktu 10 tahun peluang debit banjir tersebut:
a. Tidak terjadi ?
b. Terjadi satu kali ?
c. Terjadi dua kali ?
d. Terjadi tiga kali ?
e. Rata-rata dan deviasi standarnya ?
b) Distribusi Peluang Poisson
      Distribusi Poisson dapat pula dianggap sebagai pendekatan kepada distribusi
 binomial. N cukup besar dan P(A), sangat dekat kepada nol sehingga                 tetap,
         distribusi binomial menjadi distribusi Poisson, dilakukan pendekatan
 sedangkan
                                                  R
                                                  e
      Dirumuskan menjadi P ( R )                         dimana:
                                                  R!

 P(R)= peluang terjadinya sebesar R dalam jumlah kejadian
 R       = jumlah kejadian yang diharapkan
         =rata-rata hitung (mean) distribusi Poisson.
 N = jumlah kejadian.
 e = 2,71828
      Dengan parameter statistiknya sebagai berikut::

 a.       rata-rata hitung (mean)           NP
 b.       Variansi    2
                            NPQ

 c.       Deviasi standar           NPQ
                                   Q P
 d.       Kemencengan CS
                                   NPQ
                                          1 6 PQ
 e.       Koefisien Kurtosis CK                           3
                                           NPQ
Contoh:
      Dalam suatu DPS dibangun dam pengendali banjir dengan umur bangunan 100 tahun.
Berapa peluang terjadinya banjir 550 m3/det dengan priode ulang 200 tahun selama priode
umur dam tersebut, apabila ditentukan dengan Distribusi Poisson ?

Jawab:
     Priode ulang banjir 200 tahun, maka peluang terjadinya 1 kali banjir adalah:
           1     1
     P                    0,005   , dan           NP 100.0,005 0,5 sehingga:
           T    200
                R
                 e         0,05 1.2,71828   0,5
     P( R)            =                                0,308
                 R!                 1!
Artinya, pada DPS itu dengan umur dam pengendali banjir 100 tahun, selama priode
  umur tersebut akan terjadi banjir priode 200 tahun dengan peluang


2. Fungsi Distribusi Kontinu
   Fungsi f((x) adalah fungsi padat peubah acak kontinu X, yang didefnisikan di atas
himpunan semua bilangan real R, bila:
    a.
    b.

    c.


Contoh:
Masa pakai, dinyatakan dengan X, untuk semacam alat dapat dilukiskan oleh fungsi
densitas eksponensial dengan persamaan :
                                , dalam bulan dan e = 2,7183.
 Tentukan peluang sebuah alat demikian yang dapat dipakai selama :
a. Antara 3 dan 3½ bulan,
b. Lebih dari 3 bulan,
c. Tentukan pula rata-rata masa pakainya.
Jawab:
                                    3½
                                                    ½x                  ½x            x 3½
 a.                                         ½e           dx         e                 x 3
                                        3




      Peluang masa pakai alat antara 3 dan 3½ bulan ialah 0,0493.


 b. dengan a = 3 dan b = ∞,maka:

                                                         ½x                  ½x        x
                                                    ½e        dx        e              x 3
                                                3




 c. Untuk x ≥ 0, maka:

                          ½x                    ½x                      ½x        x
                     ½e        dx           e        dx            2e             x 0
                 0                  0

   Rata-rata masa pakai alat itu selama 2 bulan



Variansi

      Ada 3 teorema untuk menghitung variansi ataupun simpangan baku. Bila dimisalkan
  g(X) sebagai fungsi peubah acak X, maka rataan dan varinsi g(X) dinyatakan dengan
  masing-masing                                 .
      a. Teorema 1
           Misalkanlah X peubah acak dengan distribusi peluang f(x). Maka variansi g(X)

           adalah

      b. Teorema 2
           Bila X suatu peubah acak a dan b suatu tetapan maka
      c. Teorema 3
           Bila X suatu peubah acak dan a adalah tetapan, maka
3. Fungsi Distribusi Normal

   Jika variabel acak kontinu X mempunyai fungsi densitas pada                dengan persamaan
                                                    2
                                                X
                              1          1/ 2
   umumnya :            =            e
                               2
   dengan :

               fungsi densitas peluang normal

        = 3,1416, nilai konstan yang bila ditulis hingga 4 desimal .

        = 2,7183, bilangan konstan, bila ditulis hingga 4 desimal

        = Variabel acak kontinyu

        = parameter, rata-rata untuk distribusi.

        = parameter, simpangan baku untuk distribusi.

     untuk -                      maka dikatakann bahwa variabel acak X berdistribusi normal.



Sifat-sifat penting distribusi normal:
   1) grafiknya selalu ada di atas sumbu datar .
   2) bentuknya simetrik terhadap x = μ.
   3) Mempunyai satu modus, jadi kurva unimodal, tercapai pada
                            0,3989
                 sebesar


   4) Grafiknya mendekati (berasimtutkan) sumbu datar x dimulai dari                            ke
       kiri.
   5) Luas daerah grafik selalu sama dengan satu unit persegi.
hubungan distribusi binomial dan distribusi normal

 Jika untuk fenomena yang berdistribusi binomial berlaku:
     a)    N cukup besar,
     b)    P(A) = peluang peristiwa A terjadi, tidak terlalu dekat kepada nol.


 Distribusi binomial dapat didekati oleh distribusi normal dengan rata-rata                         NP

     dan simpangan baku        =      NPQ. , untuk


Untuk pambakuan, distribusi normal baku dapat dipakai, maka digunakan transformasi:
      X     NP
Z=
          NPQ

Pendekatan distribusi binomial oleh distribusi normal sangat berfaedah, antara lain untuk
mempermudah perhitungan.


4. Distribusi Multinomial

     Distribusi multinomial ialah perluasan dari distribusi binomial. Misalkan sebuah
eksperimen menghasilkan peristiwa-peristiwa                                         dengan peluang
                                                         Terhadap eksperimen ini kita lakukan percobaan
sebanyak N kali. Maka peluang akan terdapat                            peristiwa        peristiwa
peristiwa Ek diantara N, ditentukan oleh distribusi multinomial berikut :
                            N!               x1   x2         x
                                            1     2    ...   k   k
                       x1! x 2 !... x k !




Eskpektasi terjadinya tiap peristiwa                                 berturut-turut adalah


Variansnya
Contoh :
1) Dalam undian dengan sebuah dadu sebanyak 12 kali, maka peluang terdapat mata 1, mata
    2, … mata 6 masing-masing tepat dua kali adalah

        12!          2    2    2    2    2         2
                 1/ 6 1/ 6 1/ 6 1/ 6 1/ 6 1/ 6
    2!2!2!2!2!2!



2) Sebuah kotak berisi 3 barang yang dihasilkan oleh mesin A, 4 oleh mesin B dan 5 oleh
    mesin C. kecuali dikategorikan berdasarkan mesin, identitas lainnya mengenai barang
    tersebut sama. Sebuah barang diambil secara acak dari kotak itu, identitas mesinnya
    dilihat, lalu disimpan kembali kedalam kotak. Tentukan peluang diantara 6 barang yang
    diambil dengan jalan demikian terdapat 1 dari mesin A, 2 dari mesin B dan 3 dari mesin
    C.
    Jawab :
                                            3                     4
    Jelas bahwa P (dari mesin A)              P (dari mesin B) =    dan P (dari mesin C)
                                           12                    12
               Dengan rumus di atas didapat :
    P (1 dari mesin A dan 2 dari mesin B dan 3 dari mesin C)

                     1        2        3
           6! 3           4        5
         1!2!3! 12       12       12




.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Dyas Arientiyya
 
Ketaksamaan chebyshev1
Ketaksamaan chebyshev1Ketaksamaan chebyshev1
Ketaksamaan chebyshev1
ruslancragy8
 
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Arif Windiargo
 
Konsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parameterKonsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parameter
matematikaunindra
 
Statistika non-parametrik dengan metode Uji Tanda
Statistika non-parametrik dengan metode Uji Tanda Statistika non-parametrik dengan metode Uji Tanda
Statistika non-parametrik dengan metode Uji Tanda
RindyArini
 

Was ist angesagt? (20)

[5] tabel kontingensi b xk dan uji chi square
[5] tabel kontingensi b xk dan uji chi square[5] tabel kontingensi b xk dan uji chi square
[5] tabel kontingensi b xk dan uji chi square
 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1c
 
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution (2)
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution (2)APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution (2)
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution (2)
 
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
 
Ketaksamaan chebyshev1
Ketaksamaan chebyshev1Ketaksamaan chebyshev1
Ketaksamaan chebyshev1
 
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANGVARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
 
5. rantai-markov-diskrit
5. rantai-markov-diskrit5. rantai-markov-diskrit
5. rantai-markov-diskrit
 
Peubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuPeubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinu
 
Metode simpleks dua fase
Metode simpleks dua faseMetode simpleks dua fase
Metode simpleks dua fase
 
Modul 4 kongruensi linier
Modul 4   kongruensi linierModul 4   kongruensi linier
Modul 4 kongruensi linier
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
 
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
 
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal DistributionAPG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution
 
Konsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parameterKonsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parameter
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
 
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan BinomialDistribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
 
Modul 7 persamaan diophantine
Modul 7   persamaan diophantineModul 7   persamaan diophantine
Modul 7 persamaan diophantine
 
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdfBahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
 
Statistika non-parametrik dengan metode Uji Tanda
Statistika non-parametrik dengan metode Uji Tanda Statistika non-parametrik dengan metode Uji Tanda
Statistika non-parametrik dengan metode Uji Tanda
 
Variabel random
Variabel randomVariabel random
Variabel random
 

Ähnlich wie STATISTIK MATEMATIKA (Distribusi)

variabel random dan distribusi peluang
variabel random dan distribusi peluangvariabel random dan distribusi peluang
variabel random dan distribusi peluang
Ceria Agnantria
 
Pert 9 10 -distribusi probabilitas
Pert 9 10 -distribusi probabilitasPert 9 10 -distribusi probabilitas
Pert 9 10 -distribusi probabilitas
Canny Becha
 
Bab ii peluang dan distribusi peluang
Bab ii peluang dan distribusi peluangBab ii peluang dan distribusi peluang
Bab ii peluang dan distribusi peluang
Ir. Zakaria, M.M
 
DISTRIBUSI PELUANG TEORITIS.pptx
DISTRIBUSI PELUANG TEORITIS.pptxDISTRIBUSI PELUANG TEORITIS.pptx
DISTRIBUSI PELUANG TEORITIS.pptx
CLAYNightcore
 
Distribusi peluang diskrit(8)
Distribusi peluang diskrit(8)Distribusi peluang diskrit(8)
Distribusi peluang diskrit(8)
rizka_safa
 
Peluang dan Distribusi Peluang
Peluang dan Distribusi PeluangPeluang dan Distribusi Peluang
Peluang dan Distribusi Peluang
bagus222
 
Statistika I - Pertemuan 8 Distribusi Peluang Diskrit.ppt
Statistika I - Pertemuan 8 Distribusi Peluang Diskrit.pptStatistika I - Pertemuan 8 Distribusi Peluang Diskrit.ppt
Statistika I - Pertemuan 8 Distribusi Peluang Diskrit.ppt
blacknait
 

Ähnlich wie STATISTIK MATEMATIKA (Distribusi) (20)

variabel random dan distribusi peluang
variabel random dan distribusi peluangvariabel random dan distribusi peluang
variabel random dan distribusi peluang
 
STATISTIK MATEMATIKA
STATISTIK MATEMATIKASTATISTIK MATEMATIKA
STATISTIK MATEMATIKA
 
Statistika - Distribusi peluang
Statistika - Distribusi peluangStatistika - Distribusi peluang
Statistika - Distribusi peluang
 
Konsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitasKonsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitas
 
4 probabilitas ptik
4 probabilitas ptik4 probabilitas ptik
4 probabilitas ptik
 
Pert 9 10 -distribusi probabilitas
Pert 9 10 -distribusi probabilitasPert 9 10 -distribusi probabilitas
Pert 9 10 -distribusi probabilitas
 
Teori Peluang Baru.pptx
Teori Peluang Baru.pptxTeori Peluang Baru.pptx
Teori Peluang Baru.pptx
 
Kelompok 3 staTER PRESENTASI.pptx
Kelompok 3 staTER PRESENTASI.pptxKelompok 3 staTER PRESENTASI.pptx
Kelompok 3 staTER PRESENTASI.pptx
 
Statistika_Dasar_4.pdf
Statistika_Dasar_4.pdfStatistika_Dasar_4.pdf
Statistika_Dasar_4.pdf
 
Revisi Modul_Kelompok 1_Distribusi Binomial, Pascal, dan Geometrik_STATMAT.docx
Revisi Modul_Kelompok 1_Distribusi Binomial, Pascal, dan Geometrik_STATMAT.docxRevisi Modul_Kelompok 1_Distribusi Binomial, Pascal, dan Geometrik_STATMAT.docx
Revisi Modul_Kelompok 1_Distribusi Binomial, Pascal, dan Geometrik_STATMAT.docx
 
DISTRIBUSI PROBABILITAS
DISTRIBUSI PROBABILITASDISTRIBUSI PROBABILITAS
DISTRIBUSI PROBABILITAS
 
Bab ii peluang dan distribusi peluang
Bab ii peluang dan distribusi peluangBab ii peluang dan distribusi peluang
Bab ii peluang dan distribusi peluang
 
DISTRIBUSI PELUANG TEORITIS.pptx
DISTRIBUSI PELUANG TEORITIS.pptxDISTRIBUSI PELUANG TEORITIS.pptx
DISTRIBUSI PELUANG TEORITIS.pptx
 
Distribusi peluang diskrit(8)
Distribusi peluang diskrit(8)Distribusi peluang diskrit(8)
Distribusi peluang diskrit(8)
 
statistik
statistikstatistik
statistik
 
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
 
Distribusi probabilitas
Distribusi probabilitasDistribusi probabilitas
Distribusi probabilitas
 
ditribusi teoritis
ditribusi teoritisditribusi teoritis
ditribusi teoritis
 
Peluang dan Distribusi Peluang
Peluang dan Distribusi PeluangPeluang dan Distribusi Peluang
Peluang dan Distribusi Peluang
 
Statistika I - Pertemuan 8 Distribusi Peluang Diskrit.ppt
Statistika I - Pertemuan 8 Distribusi Peluang Diskrit.pptStatistika I - Pertemuan 8 Distribusi Peluang Diskrit.ppt
Statistika I - Pertemuan 8 Distribusi Peluang Diskrit.ppt
 

Kürzlich hochgeladen

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 

STATISTIK MATEMATIKA (Distribusi)

  • 1. TUGAS STATISTIK MATEMATIKA OLEH : NAMA : Erik Pebriansyah NPM : A1C009064 DOSEN : Nurul Astuti Yensy B, S.Si, M.Si PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BENGKULU 2012
  • 2. Jenis Fungsi Distribusi Probabilitas 1. Fungsi Distribusi Diskrit Fungsi f(x) adalah suatu fungsi peluang atau distribusi peluang suatu peubah acak diskrit X bila, untuk setiap hasil x yang mungkin, berlaku : a. b. c. Contoh: 1. Undian dengan sebuah mata uang yang homogin P(G) = P(H) = ½. Kalau dihitung banyak muka G yang nampak = , maka muka H = 0 G dan muka G = 1 G, maka untuk muka H dan muka G masing-masing = 0 dan = 1. Didapat notasi baru Untuk undian dua buah mata uang, maka peristiwa yang terjadi adalah : GG, GH, HG, HH P(GG) = P(GH) = P(HG) = P(HH) . Jika X= muka G, = 0,1,2. Sehingga, Didapat: X P(X) 0 ¼ 1 ½ 2 ¼ Jumlah 1 Untuk undian dengan tiga buah mata uang, maka pristiwa terjadi: GGG, GGH, GHG, HGG, HHG, HGH, GHH, HHH, didapat peluang tiap peristiwa = = banyak muka G yang nampak, maka = 0, 1, 2, 3. Didapat
  • 3. X P(X) 0 ⅛ 1 ⅜ 2 ⅜ 3 ⅛ Jumlah 1 Proses ini dapat diteruskan untuk undian dengan empat mata uang, lima mata uang dan seterusnya. Simbol di atas bersifat variabel dan hanya memiliki harga-harga 0, 1, 2, 3, …., tiap harga variabel terdapat nilai peluangnya, disebut variabel acak diskrit. Dalam kedua tabel di atas jumlah peluang selalu sama dengan satu distribusi peluang untuk variabel acak X telah terbentuk. Variabel acak diskrit X menentukan distribusi peluang apabila untuk nilai-nilai n x2, . . . , xn terdapat peluang sehingga: p ( xi ) 1 i 1 disebut fungsi peluang untuk variabel acak pada harga Ekspektasinya. dan penjumlahan dilakukan untuk semua harga yang mungkin. merupakan rata-rata untuk variabel acak 2. Pengamatan memperlihatkan bahwa banyak kendaraan melalui sebuah tikungan setiap menit mengikuti distribusi peluang sebagai berikut. Banyak 0 1 2 3 4 5 6 7 8 Kendaraan Peluang 0,01 0,05 0,10 0,28 0,22 0,18 0,08 0,05 0,03
  • 4. Jawab:  Peluang dalam satu menit peling sedikit ada 3 kendaraan yang melalui tikungan itu = 1 – (0,01 + 0,05 + 0,10) = 0,84.  Rata-rata tiap menit: (0)(0,01) + (1)(0,05) + (2)(0,10) + (3)(0,28) + (4)(0,22) + (5)(0,18) + (6)(0,08) + (7)(0,05) + (8)(0,03) = 3,94. Atau terdapat 394 kendaraan setiap 100 menit. a) Distribusi Peluang Bionomial Diskrit Sebuah eksperimen yang hanya menghasilkan dua peristiwa A dan bukan A, atau A , untuk dan A tetap harganya, maka percobaan yang berulang-ulang dari eksperimen itu dinamakan percobaan Bernoulli. Jika percobaan bernoulli sebanyak N kali secara independen, menghasilkan peristiwa A dan sisanya – A – A maka peluang terjadinya peristiwa sebanyak kali di antara , dihitung oleh: P( R) C xN P xQ N x Dimana: P(R)=peluang terjadinya sebesar R untuk N kejadian . N = jumlah kejadian. R = jumlah kejadian yang diharapkan P = peluang terjadinya kejadian (parameter distribusi) Q = peluang kegagalan (tidak terjadi) = N! C xN , jumlah kombinasi N dan x pada 1 (satu) satuan waktu dengan x!( N x)! Contoh: Debit puncak banjir sungai Citarum-Nanjung priode tahun adalah 359m3/det. Tentukan dalam waktu 10 tahun peluang debit banjir tersebut: a. Tidak terjadi ? b. Terjadi satu kali ? c. Terjadi dua kali ? d. Terjadi tiga kali ? e. Rata-rata dan deviasi standarnya ?
  • 5. b) Distribusi Peluang Poisson Distribusi Poisson dapat pula dianggap sebagai pendekatan kepada distribusi binomial. N cukup besar dan P(A), sangat dekat kepada nol sehingga tetap, distribusi binomial menjadi distribusi Poisson, dilakukan pendekatan sedangkan R e Dirumuskan menjadi P ( R ) dimana: R! P(R)= peluang terjadinya sebesar R dalam jumlah kejadian R = jumlah kejadian yang diharapkan =rata-rata hitung (mean) distribusi Poisson. N = jumlah kejadian. e = 2,71828 Dengan parameter statistiknya sebagai berikut:: a. rata-rata hitung (mean) NP b. Variansi 2 NPQ c. Deviasi standar NPQ Q P d. Kemencengan CS NPQ 1 6 PQ e. Koefisien Kurtosis CK 3 NPQ Contoh: Dalam suatu DPS dibangun dam pengendali banjir dengan umur bangunan 100 tahun. Berapa peluang terjadinya banjir 550 m3/det dengan priode ulang 200 tahun selama priode umur dam tersebut, apabila ditentukan dengan Distribusi Poisson ? Jawab: Priode ulang banjir 200 tahun, maka peluang terjadinya 1 kali banjir adalah: 1 1 P 0,005 , dan NP 100.0,005 0,5 sehingga: T 200 R e 0,05 1.2,71828 0,5 P( R) = 0,308 R! 1!
  • 6. Artinya, pada DPS itu dengan umur dam pengendali banjir 100 tahun, selama priode umur tersebut akan terjadi banjir priode 200 tahun dengan peluang 2. Fungsi Distribusi Kontinu Fungsi f((x) adalah fungsi padat peubah acak kontinu X, yang didefnisikan di atas himpunan semua bilangan real R, bila: a. b. c. Contoh: Masa pakai, dinyatakan dengan X, untuk semacam alat dapat dilukiskan oleh fungsi densitas eksponensial dengan persamaan : , dalam bulan dan e = 2,7183. Tentukan peluang sebuah alat demikian yang dapat dipakai selama : a. Antara 3 dan 3½ bulan, b. Lebih dari 3 bulan, c. Tentukan pula rata-rata masa pakainya.
  • 7. Jawab: 3½ ½x ½x x 3½ a. ½e dx e x 3 3 Peluang masa pakai alat antara 3 dan 3½ bulan ialah 0,0493. b. dengan a = 3 dan b = ∞,maka: ½x ½x x ½e dx e x 3 3 c. Untuk x ≥ 0, maka: ½x ½x ½x x ½e dx e dx 2e x 0 0 0 Rata-rata masa pakai alat itu selama 2 bulan Variansi Ada 3 teorema untuk menghitung variansi ataupun simpangan baku. Bila dimisalkan g(X) sebagai fungsi peubah acak X, maka rataan dan varinsi g(X) dinyatakan dengan masing-masing . a. Teorema 1 Misalkanlah X peubah acak dengan distribusi peluang f(x). Maka variansi g(X) adalah b. Teorema 2 Bila X suatu peubah acak a dan b suatu tetapan maka c. Teorema 3 Bila X suatu peubah acak dan a adalah tetapan, maka
  • 8. 3. Fungsi Distribusi Normal Jika variabel acak kontinu X mempunyai fungsi densitas pada dengan persamaan 2 X 1 1/ 2 umumnya : = e 2 dengan : fungsi densitas peluang normal = 3,1416, nilai konstan yang bila ditulis hingga 4 desimal . = 2,7183, bilangan konstan, bila ditulis hingga 4 desimal = Variabel acak kontinyu = parameter, rata-rata untuk distribusi. = parameter, simpangan baku untuk distribusi. untuk - maka dikatakann bahwa variabel acak X berdistribusi normal. Sifat-sifat penting distribusi normal: 1) grafiknya selalu ada di atas sumbu datar . 2) bentuknya simetrik terhadap x = μ. 3) Mempunyai satu modus, jadi kurva unimodal, tercapai pada 0,3989 sebesar 4) Grafiknya mendekati (berasimtutkan) sumbu datar x dimulai dari ke kiri. 5) Luas daerah grafik selalu sama dengan satu unit persegi.
  • 9. hubungan distribusi binomial dan distribusi normal  Jika untuk fenomena yang berdistribusi binomial berlaku: a) N cukup besar, b) P(A) = peluang peristiwa A terjadi, tidak terlalu dekat kepada nol.  Distribusi binomial dapat didekati oleh distribusi normal dengan rata-rata NP dan simpangan baku = NPQ. , untuk Untuk pambakuan, distribusi normal baku dapat dipakai, maka digunakan transformasi: X NP Z= NPQ Pendekatan distribusi binomial oleh distribusi normal sangat berfaedah, antara lain untuk mempermudah perhitungan. 4. Distribusi Multinomial Distribusi multinomial ialah perluasan dari distribusi binomial. Misalkan sebuah eksperimen menghasilkan peristiwa-peristiwa dengan peluang Terhadap eksperimen ini kita lakukan percobaan sebanyak N kali. Maka peluang akan terdapat peristiwa peristiwa peristiwa Ek diantara N, ditentukan oleh distribusi multinomial berikut : N! x1 x2 x 1 2 ... k k x1! x 2 !... x k ! Eskpektasi terjadinya tiap peristiwa berturut-turut adalah Variansnya
  • 10. Contoh : 1) Dalam undian dengan sebuah dadu sebanyak 12 kali, maka peluang terdapat mata 1, mata 2, … mata 6 masing-masing tepat dua kali adalah 12! 2 2 2 2 2 2 1/ 6 1/ 6 1/ 6 1/ 6 1/ 6 1/ 6 2!2!2!2!2!2! 2) Sebuah kotak berisi 3 barang yang dihasilkan oleh mesin A, 4 oleh mesin B dan 5 oleh mesin C. kecuali dikategorikan berdasarkan mesin, identitas lainnya mengenai barang tersebut sama. Sebuah barang diambil secara acak dari kotak itu, identitas mesinnya dilihat, lalu disimpan kembali kedalam kotak. Tentukan peluang diantara 6 barang yang diambil dengan jalan demikian terdapat 1 dari mesin A, 2 dari mesin B dan 3 dari mesin C. Jawab : 3 4 Jelas bahwa P (dari mesin A) P (dari mesin B) = dan P (dari mesin C) 12 12 Dengan rumus di atas didapat : P (1 dari mesin A dan 2 dari mesin B dan 3 dari mesin C) 1 2 3 6! 3 4 5 1!2!3! 12 12 12 .