Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
PPT TA RIZKY
1. EVALUASI TREND AIR TERPRODUKSI MENGGUNAKAN METODE
WATER CONTROL DIAGNOSTIC PLOT PADA SUMUR X
LAPANGAN Y DI PT. PERTAMINA
EP ASSET 1 FIELD RAMBA
Dosen Pembimbing
Ir. H, MaulanaYusuf, MS, MT
Ir. H. M. Akib Abro, MT
Muhammad Rizky
03091402060
2. Latar Belakang
• Dari data produksi yang didapatkan bahwa pada sumur
produksi X-70 dan X-98 pada PT. Pertamina EP Asset 1
Field Ramba telah mengalami perubahan water cut yang
tinggi dari 13% menjadi 95%.
• Untuk mengindetifikasi permasalahan yang ada digunakan
metode Water Control Diagnostic Plots yang dapat
menjelaskan permasalahan Water Cut yang meninggi.
• Dari analisis tersebut akan mendapatkan faktor penyebab
terjadinya permasalahan problem air tersebut. Pada tahap
selanjutnya engineering akan melakukan penanganan yang
tepat pada faktor tersebut untuk meningkatkan recovery.
3. Tujuan
Mengetahui permasalahan produksi air yang
berlebih pada Sumur “X” Lapangan “Y”
Mengetahui water breakthrough time
berdasarkan critical rate pada sumur “X”
Lapangan “Y”
Menentukan metode yang tepat dalam
menanggulangi produksi air yang berlebih
pada Sumur “X” Lapangan “Y” berdasarkan
jenis penyebabnya.
4. Metode Penelitian
- Pengambilan data
Penelitian ini menggunakan data sekunder
- Pengolahan Data Kurva Diagnostic Plot
- Pengolahan Data Critical Rate dan Water
Breakthrough
- Analisis Metode yangTepat dalam
Menanggulangi Produksi Air yang Berlebih
pada Sumur
8. Perbandingan Hasil Perhitungan Critical Rate
dengan Actual Rate Sumur X-70
Perbandingan Hasil Perhitungan Water Breakthrough
dengan Actual Water Breakthrough Time Sumur X-70
Critical Rate
(qfc)
Actual Rate
(qactual)
187,3 BFPD 1190 BFPD
Water Breakthrough
Time
(t)
Actual Water
Breakthrough Time
(tactual)
846 Hari 405 Hari
10. Perbandingan Hasil Perhitungan Critical Rate
dengan Actual Rate Sumur X-98
Perbandingan Hasil Perhitungan Water Breakthrough
dengan Actual Water Breakthrough Time Sumur X-98
Critical Rate
(qfc)
Actual Rate
(qactual)
882 BFPD 1046 BFPD
Water Breakthrough Time
(t)
Actual Water Breakthrough
Time
(tactual)
810 Hari 100 hari
11. Menentukan Metode yang Tepat dalam Menanggulangi
Produksi Air yang Berlebih pada Sumur Produksi
X-70 dan X-98 Lapangan Y
1. Heterogenitas resevoir tersebut yang memiliki permeabilitas
bervariasi antar lapisan.
2. Perbandingan laju produksi aktual(qactual) yang lebih tinggi
dari laju kritisnya (qfc).
3. Minyak pada sumur X-70 dan X-98 mempunyai nilai API sebesar
18-25o API dimana nilai tersebut adalah termasuk klasifikasi
minyak berat. Minyak berat memiliki viskositas tinggi (10cp)
yang memiliki mobilitas rendah sehingga mobilitas air yang
lebih tinggi maka air lebih cepat menuju lubang sumur.
4. Sumur X-70 dan X-98 menggunakan sistem komplesi perforasi
comingle yang memproduksikan minyak dengan lebih dari 1
lubang perforasi
12. Lanjutan
Oleh karena itu metode yang tepat untuk menanggulangi
permasalahan sumur X-70 dan X-98 adalah :
1. Mengubah laju produksi sumur X-70 dan X-98 sesuai dengan
laju kritisnya yaitu 187,3 BFPD pada sumur X-70 dan 882 BFPD
pada sumur X-98 untuk mencegah laju air yang meningkat
2. Produksi dilakukan menggunakan 1 lubang perforasi dengan
cara menutup lubang perforasi (Squeeze cementing) pada
lubang perforasi terbawah hingga kedua teratas untuk
menghindari channeling antar lapisan dan dimungkinkan pada
lapisan tertentu hanya memproduksi air
3. Memasang Sandtrap untuk mereduksi serpihan pasir masuk
kedalam tubing dan menghindari terjadinya scale pada formasi
4. Apabila proses penanggulangan diatas dilakukan maka produksi
minyak yang diperoleh pada sumur X-70 dan X-98 adalah
masing – masing 18,73 BOPD dan 88,22 BOPD
13. Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil analisis dari diagnostic plots bahwa pada sumur
produksi X-70 dan X-98 telah mengalami permasalahan channeling.
2. Water Breakthrough yang didapatkan berdasarkan laju kritisnya adalah
sumur X-70 pada hari ke 846 dan X-98 pada hari 810 namun
berdasarkan hasil diagnostic plot sumur X-70 dan X-98, water
breakthrough terjadi lebih cepat yaitu pada sumur X-70 terjadi pada
hari ke 405 dan X-98 pada hari ke 100 yang diakibatkan qactual sumur X-
70 sebesar 1190 BFPD dan X-98 sebesar 1046 BFPD lebih besar
dibandingkan qfc yang sebesar 187,3 BFPD pada sumur X-70 dan 882
BFPD pada sumur X-98
3. Metode yang tepat untuk menanggulangi permasalahan tersebut
adalah
a. Mengubah laju produksi sumur X-70 dan X-98 sesuai dengan laju
kritisnya yaitu 187,3 BFPD pada sumur X-70 dan 882 BFPD pada
sumur X-98 untuk mencegah laju air yang meningkat
14. c. Memasang Sandtrap untuk mereduksi
serpihan pasir masuk kedalam tubing dan
menghindari terjadinya scale pada formasi
d. Apabila proses penanggulangan diatas
dilakukan maka produksi minyak yang
diperoleh pada sumur X-70 dan X-98 adalah
masing – masing sebesar 18,73 BOPD dan
88,22 BOPD