Kasus wanita 60 tahun dengan keluhan nyeri tenggorokan dan sulit menelan disertai demam. Pemeriksaan menunjukkan bengkak di dinding belakang faring dan leher kanan. MRI menunjukkan lesi konsisten dengan abses retropharyngeal. Dilakukan drainase dan ditemukan TB, kemudian diobati dengan antibiotik TB dan sembuh.
1. CASE REPORT
Bangladesh J Otorhinolaryngology, 2012
Yulius Andi Ruslim (2010 061 049)
FK UNIKA ATMA JAYA
RSUD R. Syamsudin, SH., Kota Sukabumi
Chronic Retropharyngeal
Abscess
2. Pendahuluan
Abses retrofaring kronis dapat terjadi pada
semua usia
Beberapa penyebabnya
TB spinal servikal
Trauma leher
Esophagoscopy
Infeksi orodental
Benda asing
4. Kasus
Wanita usia 60 tahun
Dengan keluhan nyeri tenggorokan dan sulit
menelan, disertai demam yang hilang timbul
Riwayat anggota keluarga dengan TB paru
5. Kasus(2)
Pemeriksaan fisik
Bulging pada posterior pharyngeal wall
External neck swelling sisi kanan
Dilakukan pemeriksaan penunjang
X-Ray jaringan lunak leher lateral dengan hasil
widening of the prevertebral soft tissue shadow with
mild erosion of the cervical vertebra 4.
MRI dengan hasil well circumscribed hyperintense
lesion in the retropharyngeal space consistent with
a retropharyngeal abscess
6.
7. Tatalaksana
Diberikan antibiotik intravena
Dilakukan drainase eksternal pada abses dengan
anestesi lokal
Dilakukan insisi sepanjang batas depan otot SCN
dan diseksi dilanjutkan sampai lapisan dalam
fascia servikal, keluar nanah PA
Hasil PA menunjukkan TB
Diberikan pengobatan TB dan dinyatakan
sembuh
8. Diskusi
Ruang diantara prevertebral dan
buccopharyngeal fascia retropharyngeal space
atau disebut space of gillette
TB servikal posisi sentral bulging ke faring
dari midline anterior longitudinal ligament
retropharyngeal space abses kronis
9. Diskusi(2)
Pemeriksaan penunjang paling baik adalah
rontgen lateral leher pelebaran ruang
prevertebra
Dapat juga ditemukan berkurangnya lordosis
servikal, udara, benda asing.
Ada studi berpendapat cara ini hanya 22%
dipilih, kegunaan hanya untuk screening.
Disarankan CTscan atau MRI karena memberikan
detil yang baik.
10. Diskusi(3)
Dapat menetukan clinical stage dan erosi tulang
yang terjadi.
CTscan memiliki sensitivitas 43% dan spesifisitas
63% dalam membedakan antara retrofaringeal
abses dan selulitis
keuntungan melihat vaskular leher, dan
menentukan ruang leher yang bersangkutan, dan
melokalisasi lesi sebelum operasi
MRI menjadi pilihan apabila lesi bukan sebuah
abses tetapi neoplasma.
11. Diskusi(4)
Komplikasi yang paling ditakutkan adalah
gangguan saluran nafas, pecahnya abses
aspirasi nanah, medianitis asending dan syok
sepsis.
Pengobatan TB dan pemakaian collar neck dapat
meningkatkan kondisi pasien, dalam kasus ini
tidak dipakai collar neck karena lesi vertebra tidak
berat.
12. Kesimpulan
Pasien dengan disfagia, rasa tidak nyaman pada
leher, demam, dan bengkak pada leher harus
dicurigai adanya abses retrofaring
Biasanya akibat dari TB servikal dan perlu
dilakukan drainase eksternal untuk mengeluarkan
abses.