SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 6
I.    PENDAHULUAN




    A. Latar Belakang
        Proses respirasi merupakan reaksi kimia yang memecah molekul nutrisi dalam sel hidup e
  untuk melepaskan energy. Pembebasan energy menggunakan energy bebas. Kebutuhan oksigen
  dalam respirasi antara hewan satu dengan yang lainnya berbeda.


    B. Rumusan Masalah
       Apakah jenis serangga memengaruhi banyak sedikitnya oksigen yang diperlukan serangga
  untuk bernafas?


    C. Tujuan Praktikum
       Mengetahui factor yang mempengaruhi banyak sedikitnya Oksigen yang diperlukan oleh
  serangga untuk bernafas.


                                  II.    KAJIAN PUSTAKA




Variabel bebas               : Bermacam-macam jenis serangga
Varibel terikat/respon       : Kuantitas oksigen yang dibutuhkan
Variabel kontrol             : Massa serangga, suhu di lingkungan sekitar, jenis kelamin(jika bisa),
                             dan jumlah KOH yang diberikan.
         Laju metabolisme adalah jumlah total energi yang diproduksi dan dipakai oleh tubuh per
  satuan waktu (Seeley, 2002). Laju metabolisme berkaitan erat dengan respirasi karena respirasi
  merupakan proses ekstraksi energi dari molekul makanan yang bergantung pada adanya oksigen
  (Tobin, 2005). Secara sederhana, reaksi kimia yang terjadi dalam respirasi dapat dituliskan sebagai
  berikut:
        C6H12O6 + 6O2 → 6 CO2 + 6H2O + ATP
        (Tobin, 2005).
        Laju metabolisme biasanya diperkirakan dengan mengukur banyaknya oksigen yang
  dikonsumsi makhluk hidup per satuan waktu. Hal ini memungkinkan karena oksidasi dari bahan
  makanan memerlukan oksigen (dalam jumlah yang diketahui) untuk menghasilkan energi yang
dapat diketahui jumlahnya juga. Akan tetapi,laju metabolisme biasanya cukup diekspresikan dalam
bentuk laju konsumsi oksigen.
      Respirometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur rata-rata pernapasan organisme
dengan mengukur rata-rata pertukaran oksigen dan karbon dioksida. Hal ini memungkinkan
penyelidikan bagaimana faktor-faktor seperti umur atau pengaruh cahaya memengaruhi rata-rata
pernapasan.
      Serangga merupakan hewan terestial yang tidak memiliki paru-paru tetapi menggunakan
system trakea untuk pertukaran gas. Kulit pada serangga terletak dikedua sisi bagian toraks dan
abdomen, memiliki sederatan paru-paru atau disebut juga spirakel, yang tersusun pada setiap
segmen dan behubungan dengan system saluran trakea spirakel dilindungi katub atau rambut-
rambut untuk mencegah evaporasi yang berlebihan lewat pori-pori ini. Trakea tersusun dengan
teratur, sebagian berjalan longitudinal dan sebagian lagi tranpersal. Diameter trakea yang besar
berkisar sekitar 1mm dan selalu terbuka dengan penebalan berbentuk spiral dan melingkar,
terbentuk dari khitin yang keras, merupakan suatu bahan yang juga terdapat pada kutikula
(Darmadi Goenarso,2005)
      Trakea merupakan invaginasi (lekukan kedalam)dari ectoderm dan umumnya mempunyai
lubang keluar yang disebut spirakel. Bentuknya berupa pembuluh yang silindris yang mempunyai
lapisan kitin (chitin). Lapisan kitin ini mempunyai penebalan seperti spiral. Spirakel terdapat
sepasang tiap ruas tubuh yang kadang-kadang mempunyai katup untuk menjaga penguapan air.
Trakea mempunyai cabang-cabang dan cabang yang terkecil yang menembus jaringan disebut
trakeolus dengan diameter 1-24. Trakeolus tidak mempunyai lapisan kitin dan dibentuk oleh sel
yang disebut trakeoblas, trakeolus pada serangga ujungnya buntu dan berisi udara atau kadang-
kadang berisi cairan.
      Alat pernapasan pada serangga berupa trakea, udara masuk dan keluar melalui lubang kerut
yang disebut spirakel atau stigma yang terletak di kanan kiri tubuhnya. Dari stigma udara terus
masuk ke pembuluh trakea memanjang dan sebagian ke kantung hawa halus yang masuk ke seluruh
jaringan tubuh. Pada system trakea ini pengangkutan oksigen dan karbon dioksida tidak
memerlukan bantuan system transportasi khususnya darah.
      Fungsi spirakel dan trakea untuk memungkinkan lewatnya udara kepercabangan saluran
yang disebut trakeol, yang merupakan saluran lembut intraseluler dengan diameter sekitar 1μm.
Jumlahnya sangat banyak dan berada diberbagai jaringan, terutama otot. Berbeda dengan trakease,
saluran-saluran lembut ini tidak dilapisi dengan kutikula, pertukaran gas terjadi dengan mudah
melewati dinding saluran ini. System pernapasan pada serangga melalui sejumlah percabangan
saluran udara pada system trakea. Oksigen langsung dibawa ke jaringan, jadi tidak dilaksanakan
melewati aliran darah. Distribusi oksigen dan pengeluaran karbondioksida tidak dilakukan lewat
system peredaran. Pada kebanyakan serangga dengan difusi saja sudah tercukupi oleh karena itu
tubuh serangga pada umumnya berukurab kecil. Pada beberapa spesies difusi ini dibantu dengan
gerakan ritmiks toraks atauabdomen.
      Cara mengalirkan udara (ventilsi) seperti itu, pada belalang spirakel dibuka dan ditutup
bergantian, sehingga udara dapat masuk ke tubuh lewat spirakel toraks dan keluar tubuh lewat
spirakel abdomen. Selain itu serangga dapat mengendalikan laju masuknya oksigen ke jaringan.
Bila terjadi peningkatan otot (saat terbang ) akan terjadi penumpukan asam laktat di jaringan.
Akibatnya tekanan osmosis cairan jaringan meningkat sehingga cairan di trakeol terserap masuk,
sehingga jalan udara lebih leluasa mencapai jaringan dan difusi oksigen ke jaringan lebih cepat.
      Ada tiga fase gerakan pernafasan serangga, yaitu:
      • Inspirasi kurang ¼ detik, pada awal inspirasi katub spirakel terbuka
      • Fase pertukaran selama 1 detik, baik spirakel pada toraks atau abdomen menutup
      • Fase ekspirase, dan spirakel abdomen membuka
      Udara masuk dari system trakea sebelah muka pada inspirasi dan bergerak ke belakang
selama fase pertukaran gas dan pada fase ke-3 udara keluar dari spirakel bagian posterior.
Membuka dan menutupnya spirakel dikontrol oleh system saraf.
      System trakea berfungsi mengangkut O2 dan mengedarkannya keseluruh tubuh dan
sebaliknya mengangkut CO2 hasil respirasi untuk dikelurkan dari tubuh. Maka darah pada serangga
hanya berfungsi mengangkut sari makanan dan bukan untuk mengangkut gas pernafasan. Di bagian
ujung trakeolus terdapat cairan sehingga udara mudah berdifusi ke jaringan. Pada serangga air
jentik nyamuk udara di peroleh dengan menjulurkan tabung pernafasan kepermukaan air untuk
mengambil udara, serangga air tertentu mempunyai gelembung udara di organ yang menyerupai
rambut pada permukaan ventral. Selama menyelam, karbondiksida dalam gelembung dipindahkan
melalui system trakea ke sel-sel pernafasan. Selain itu adapula serangga yang pengambilan udara
melelui cabang-cabang harus serupa insang selanjutnya dari cabang halus ini oksigen di edarkan
melalui pembuluh trakea.
III.   METODE PRAKTIKUM




        A. Alat dan Bahan
            1. Respirometer sederhana
            2. Timbangan
            3. Tiga jenis serangga dengan berat yang sama (sikel, jangkerik dan )
            4. Kristal KOH
            5. Eosin
            6. Plastisin
            7. Kapas
            8. Siring
        B. Cara Kerja
            1. Menimbang berat beberapa jangkrik dan belalang menggunakan timbangan.
            2. Memilih satu ekor sikel dan satu ekor jankerik yang memiliki berat yang sama.
            3. Membungkus Kristal KOH dengan kapas, lalu memasukkannya ke dalam tabung
                respirometer.
            4. Memasukkan seekor sikel ke dalam tabung respirometer, kemudian menutup tabung
                tersebut dengan pipa berskala.
            5. Menempelkan plastisin pada celah penutup tabung.
            6. Menutup ujung lain pipa berskala menggunakan jari tangan selama satu menit.
            7. Melepaskan jari dari ujung pipa dan menyuntikkan eosin sampai batas angka 0 pada pipa
                dengan siring.
            8. Mengamati pergerakan eosin setiap dua menit selama 8 menit.
            9. Mencatat pergerakan eosin setiap dua menit.
            10. Melakukan percobaan yang sama pada jangkerik dan belalang.
IV.     HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
        A. Hasil Pengamatan
            Tabel 1. Data pengamatan
      No Jenis Serangga         Berat     Perpindahan kedudukan eosin (dalam skala)
                                Serangga  2 menit     2 menit     2 menit      2 menit
                                          ke-1        ke-2        ke-3         ke-4
      1    Sikel                0,55 gram 16          18          10           6
      2    Jangkerik            0,55 gram 10          5           9            8
      3    Belalang             0,55 gram 15          12          27           16
Tabel 2. Data hasil olahan
    No      Jenis Serangga         Berat         Kebutuhan Oksigen Serangga (dalam ml)
                                   Serangga      2 menit    2 menit      2 menit     2 menit
                                                 ke-1       ke-2         ke-3        ke-4
    1       Sikel 0,125            0,55 gram     0,16       0,18         0,10        0,06
    2       Jangkerik              0,55 gram     0,1        0,05         0,09        0,08
    3       Belalang               0,55 gram     0,15       0,12         0,27        0,16


    No.     Jenis Serangga         Volume Oksigen          Laju konsumsi
                                   Rata-rata per Menit     Oksigen
                                   (dalam mL)
    1       Sikel                  0,125
    2       Jengkerik              0,080
    3       Belalang               0,175


Contoh penghitungan kebutuhan oksigen pada serangga :

Diketahui        : 100 skala = 1 ml
                 Jenis serangga = sikel
                 Waktu = 2 menit pertama kedudukan eosin = 16 skala
Ditanyakan       : kebutuhan oksigen sikel pada 2 menit pertama (ml)
Jawab            : kebutuhan O2 =        = 0,16


                                               Chart Title
                 0.3
                0.25
                 0.2
                0.15
                 0.1
                0.05
                   0
                          2 menit ke-1      2 menit ke-2     2 menit ke-3     2 menit ke-4

                          Sikel 0,55 gram      Jangkerik 0,55 gram      Belalang 0,55 gram

                                                             Grafik 1. Laju kebutuhan oksigen



           Dari grafik olahan data di atas, pada 2 menit ke-2 laju kebutuhan oksigen sikel mengalami
kenaikan, sedangkan pada jengkerik dan belalang mengalami penurunan. Pada 2 menit ketiga laju
kebutuhan O2 pada 2 menit ke-3 mengalami penurunan, sedangkan pada jengkerik dan belalang
mengalami kenaikan. Pada 2 menit ke-4 laju kebutuhan O2 pada ketiga jenis serangga mengalami
penurunan.
B. Pembahasan

      Dalam percobaan ini, khususnya pada percobaan yang menggunakan mikrorespirometer dan
respirometer Scholander, digunakan KOH 20%. Fungsi dari larutan ini adalah untuk mengikat CO2,
sehingga pergerakan dari cairan eosin benar-benar hanya disebabkan oleh konsumsi oksigen. Adapun
reaksi yang terjadi antara KOH dengan CO2 adalah sebagai berikut:
                                          KOH + CO2 → K2CO3 + H2O
       Laju kebutuhan O2 pada sikel,belalang,dan jengkerik berbeda-beda. Perbedaan jenis ini tentu saja
mengakibatkan perbedaan laju konsumsi oksigen, karena perbedaan jenis tentu saja menunjukan
perbedaan karakter morfologis seperti ukuran tubuh Walaupun massa ketiga jenis serangga sama, tetapi
ukuran tubuhnya berbeda-beda. Hal ini juga mempengaruhi laju kebutuhan O2 . Selain itu faktor yang
mempengaruhi laju kebutuhan O2 yang dapat diamati pada saat praktikum adalah aktivitas dari serangga.
Perbedaan ini dapat di amati pada laju kebutuhan O2 belalang pada 2 menit ke-3 yang mengalami
kenaikan yang signifikan. Hal ini dikarenakan belalang aktif bergerak di dalam tabung
respirometer.Semakin aktif semakin besar pula konsumsi oksigen. Hal ini di karenakan pada saat aktif,
sel-sel tubuh memerlukan lebih banyak energy, dan karena itu lebih banyak membutuhkan oksigen.



V.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Metode ilmiah kecambah kacang hijau yang disusun oleh‮
Metode ilmiah kecambah kacang hijau yang disusun oleh‮Metode ilmiah kecambah kacang hijau yang disusun oleh‮
Metode ilmiah kecambah kacang hijau yang disusun oleh‮Septian Muna Barakati
 
Ppt ipa kelas 5 alat pernapasan manusia dan hewan
Ppt ipa kelas 5 alat pernapasan manusia dan hewanPpt ipa kelas 5 alat pernapasan manusia dan hewan
Ppt ipa kelas 5 alat pernapasan manusia dan hewanNafiessa
 
Mengukur Laju Respirasi Jangkrik
Mengukur Laju Respirasi JangkrikMengukur Laju Respirasi Jangkrik
Mengukur Laju Respirasi JangkrikRisa Firsta
 
Praktikum Sel Jaringan Hewan dan Tumbuhan
Praktikum Sel Jaringan Hewan dan TumbuhanPraktikum Sel Jaringan Hewan dan Tumbuhan
Praktikum Sel Jaringan Hewan dan TumbuhanHariyatunnisa Ahmad
 
Laporan praktikum mitosis akar Allium cepa
Laporan praktikum mitosis akar Allium cepaLaporan praktikum mitosis akar Allium cepa
Laporan praktikum mitosis akar Allium cepaNor Hidayati
 
Laporan kapasitas udara paru paru
Laporan kapasitas udara paru paruLaporan kapasitas udara paru paru
Laporan kapasitas udara paru paruLaksmi_Perwira
 
Laporan Praktikum Mengamati Sel
Laporan Praktikum Mengamati SelLaporan Praktikum Mengamati Sel
Laporan Praktikum Mengamati SelWien Adithya
 
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIA
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIALaporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIA
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIAKlara Tri Meiyana
 
Laporan Praktikum Asam Basa
Laporan Praktikum Asam BasaLaporan Praktikum Asam Basa
Laporan Praktikum Asam Basanurwiji
 
Tanya Jawab Biologi Molekuler
Tanya Jawab Biologi MolekulerTanya Jawab Biologi Molekuler
Tanya Jawab Biologi Molekulerdewisetiyana52
 
MATERI Jaringan hewan KELAS XI SMA
MATERI Jaringan hewan KELAS XI SMAMATERI Jaringan hewan KELAS XI SMA
MATERI Jaringan hewan KELAS XI SMAZona Bebas
 
Laporan praktikum biologi Pertumbuhan dan Perkembangan
Laporan  praktikum biologi Pertumbuhan dan PerkembanganLaporan  praktikum biologi Pertumbuhan dan Perkembangan
Laporan praktikum biologi Pertumbuhan dan PerkembanganWafiqhah Abbas
 
Bab 7. Osteichthyes
Bab 7. Osteichthyes Bab 7. Osteichthyes
Bab 7. Osteichthyes Nana Citra
 
Plh 11 laporan pembuatan alat penyaring
Plh 11   laporan pembuatan alat penyaringPlh 11   laporan pembuatan alat penyaring
Plh 11 laporan pembuatan alat penyaringNisa 'Icha' El
 
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNESLaporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNESdewisetiyana52
 

Was ist angesagt? (20)

Metode ilmiah kecambah kacang hijau yang disusun oleh‮
Metode ilmiah kecambah kacang hijau yang disusun oleh‮Metode ilmiah kecambah kacang hijau yang disusun oleh‮
Metode ilmiah kecambah kacang hijau yang disusun oleh‮
 
Ppt ipa kelas 5 alat pernapasan manusia dan hewan
Ppt ipa kelas 5 alat pernapasan manusia dan hewanPpt ipa kelas 5 alat pernapasan manusia dan hewan
Ppt ipa kelas 5 alat pernapasan manusia dan hewan
 
Sistem endokrin pada hewan
Sistem endokrin pada hewanSistem endokrin pada hewan
Sistem endokrin pada hewan
 
Mengukur Laju Respirasi Jangkrik
Mengukur Laju Respirasi JangkrikMengukur Laju Respirasi Jangkrik
Mengukur Laju Respirasi Jangkrik
 
EKTODERM DAN ENDODERM
EKTODERM DAN ENDODERMEKTODERM DAN ENDODERM
EKTODERM DAN ENDODERM
 
Praktikum Sel Jaringan Hewan dan Tumbuhan
Praktikum Sel Jaringan Hewan dan TumbuhanPraktikum Sel Jaringan Hewan dan Tumbuhan
Praktikum Sel Jaringan Hewan dan Tumbuhan
 
Laporan praktikum mitosis akar Allium cepa
Laporan praktikum mitosis akar Allium cepaLaporan praktikum mitosis akar Allium cepa
Laporan praktikum mitosis akar Allium cepa
 
Laporan kapasitas udara paru paru
Laporan kapasitas udara paru paruLaporan kapasitas udara paru paru
Laporan kapasitas udara paru paru
 
Laporan Praktikum Mengamati Sel
Laporan Praktikum Mengamati SelLaporan Praktikum Mengamati Sel
Laporan Praktikum Mengamati Sel
 
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIA
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIALaporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIA
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIA
 
Laporan praktikum ipa makhluk hidup
Laporan praktikum ipa makhluk hidupLaporan praktikum ipa makhluk hidup
Laporan praktikum ipa makhluk hidup
 
Laporan Praktikum Asam Basa
Laporan Praktikum Asam BasaLaporan Praktikum Asam Basa
Laporan Praktikum Asam Basa
 
Biologi Sel kelas XI
Biologi Sel kelas XIBiologi Sel kelas XI
Biologi Sel kelas XI
 
Tanya Jawab Biologi Molekuler
Tanya Jawab Biologi MolekulerTanya Jawab Biologi Molekuler
Tanya Jawab Biologi Molekuler
 
MATERI Jaringan hewan KELAS XI SMA
MATERI Jaringan hewan KELAS XI SMAMATERI Jaringan hewan KELAS XI SMA
MATERI Jaringan hewan KELAS XI SMA
 
Runtuhnya Teori Evolusi Darwin Hanya Dengan 20 Pertanyaan
Runtuhnya Teori Evolusi Darwin Hanya Dengan 20 PertanyaanRuntuhnya Teori Evolusi Darwin Hanya Dengan 20 Pertanyaan
Runtuhnya Teori Evolusi Darwin Hanya Dengan 20 Pertanyaan
 
Laporan praktikum biologi Pertumbuhan dan Perkembangan
Laporan  praktikum biologi Pertumbuhan dan PerkembanganLaporan  praktikum biologi Pertumbuhan dan Perkembangan
Laporan praktikum biologi Pertumbuhan dan Perkembangan
 
Bab 7. Osteichthyes
Bab 7. Osteichthyes Bab 7. Osteichthyes
Bab 7. Osteichthyes
 
Plh 11 laporan pembuatan alat penyaring
Plh 11   laporan pembuatan alat penyaringPlh 11   laporan pembuatan alat penyaring
Plh 11 laporan pembuatan alat penyaring
 
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNESLaporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
 

Andere mochten auch

Laporan praktikum biologi sistem respirasi
Laporan  praktikum biologi sistem respirasiLaporan  praktikum biologi sistem respirasi
Laporan praktikum biologi sistem respirasiKlara Tri Meiyana
 
Percobaan respirasi hewan akhir
Percobaan respirasi hewan akhirPercobaan respirasi hewan akhir
Percobaan respirasi hewan akhirIrsan Septian
 
Soal fotosintesis dan gerak pada tumbuhan k8
Soal fotosintesis dan gerak pada tumbuhan k8Soal fotosintesis dan gerak pada tumbuhan k8
Soal fotosintesis dan gerak pada tumbuhan k8Agustinus Wiyarno
 
Respirasi pada serangga dan kecambah
Respirasi pada serangga dan kecambah Respirasi pada serangga dan kecambah
Respirasi pada serangga dan kecambah Rio Prasetia
 
RPP RESPIRASI SERANGGA
RPP RESPIRASI SERANGGARPP RESPIRASI SERANGGA
RPP RESPIRASI SERANGGAAjeng Astuti
 
Laporan pernapasan pada hewan dan tumbuhan
Laporan pernapasan pada hewan dan tumbuhanLaporan pernapasan pada hewan dan tumbuhan
Laporan pernapasan pada hewan dan tumbuhanNita Mardiana
 
Sokongan dan gerakan Tingkatan Dua
Sokongan dan gerakan Tingkatan DuaSokongan dan gerakan Tingkatan Dua
Sokongan dan gerakan Tingkatan Duacikgushidahmohd
 
Laporan praktikum 2 kelompok 18
Laporan praktikum 2 kelompok 18Laporan praktikum 2 kelompok 18
Laporan praktikum 2 kelompok 18Heri Abrianto
 
8.1 sistem sokongan haiwan
8.1 sistem sokongan haiwan8.1 sistem sokongan haiwan
8.1 sistem sokongan haiwanOng Chee Kiong
 
8.2 sistem sokongan dalam tumbuhan
8.2 sistem sokongan dalam tumbuhan8.2 sistem sokongan dalam tumbuhan
8.2 sistem sokongan dalam tumbuhanOng Chee Kiong
 
Topik 2 pergerakan dan sokongan
Topik 2   pergerakan dan sokonganTopik 2   pergerakan dan sokongan
Topik 2 pergerakan dan sokongansmktsj2
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN ( Pernapasan Pada hewan Jangkrik (Gryllus a...
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN ( Pernapasan Pada hewan Jangkrik (Gryllus a...LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN ( Pernapasan Pada hewan Jangkrik (Gryllus a...
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN ( Pernapasan Pada hewan Jangkrik (Gryllus a...jackruto
 

Andere mochten auch (14)

Laporan praktikum biologi sistem respirasi
Laporan  praktikum biologi sistem respirasiLaporan  praktikum biologi sistem respirasi
Laporan praktikum biologi sistem respirasi
 
Percobaan respirasi hewan akhir
Percobaan respirasi hewan akhirPercobaan respirasi hewan akhir
Percobaan respirasi hewan akhir
 
Laporan praktikum biologi
Laporan praktikum biologiLaporan praktikum biologi
Laporan praktikum biologi
 
Soal fotosintesis dan gerak pada tumbuhan k8
Soal fotosintesis dan gerak pada tumbuhan k8Soal fotosintesis dan gerak pada tumbuhan k8
Soal fotosintesis dan gerak pada tumbuhan k8
 
Respirasi pada serangga dan kecambah
Respirasi pada serangga dan kecambah Respirasi pada serangga dan kecambah
Respirasi pada serangga dan kecambah
 
Konsumsi oksigennnnn
Konsumsi oksigennnnnKonsumsi oksigennnnn
Konsumsi oksigennnnn
 
RPP RESPIRASI SERANGGA
RPP RESPIRASI SERANGGARPP RESPIRASI SERANGGA
RPP RESPIRASI SERANGGA
 
Laporan pernapasan pada hewan dan tumbuhan
Laporan pernapasan pada hewan dan tumbuhanLaporan pernapasan pada hewan dan tumbuhan
Laporan pernapasan pada hewan dan tumbuhan
 
Sokongan dan gerakan Tingkatan Dua
Sokongan dan gerakan Tingkatan DuaSokongan dan gerakan Tingkatan Dua
Sokongan dan gerakan Tingkatan Dua
 
Laporan praktikum 2 kelompok 18
Laporan praktikum 2 kelompok 18Laporan praktikum 2 kelompok 18
Laporan praktikum 2 kelompok 18
 
8.1 sistem sokongan haiwan
8.1 sistem sokongan haiwan8.1 sistem sokongan haiwan
8.1 sistem sokongan haiwan
 
8.2 sistem sokongan dalam tumbuhan
8.2 sistem sokongan dalam tumbuhan8.2 sistem sokongan dalam tumbuhan
8.2 sistem sokongan dalam tumbuhan
 
Topik 2 pergerakan dan sokongan
Topik 2   pergerakan dan sokonganTopik 2   pergerakan dan sokongan
Topik 2 pergerakan dan sokongan
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN ( Pernapasan Pada hewan Jangkrik (Gryllus a...
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN ( Pernapasan Pada hewan Jangkrik (Gryllus a...LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN ( Pernapasan Pada hewan Jangkrik (Gryllus a...
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN ( Pernapasan Pada hewan Jangkrik (Gryllus a...
 

Ähnlich wie Laporan praktikum biologi pernafasan serangg afinal

Praktikum respirometer yg bener
Praktikum respirometer yg benerPraktikum respirometer yg bener
Praktikum respirometer yg benerKurnia Wati
 
Ini isi dari judul tadi praktikum respirometer yg bener
Ini isi dari judul tadi praktikum respirometer yg benerIni isi dari judul tadi praktikum respirometer yg bener
Ini isi dari judul tadi praktikum respirometer yg benerKurnia Wati
 
Laporan biologi respirasi kelas XI MIA
Laporan biologi respirasi kelas XI MIA Laporan biologi respirasi kelas XI MIA
Laporan biologi respirasi kelas XI MIA Johan Setiawan
 
Praktikum respirometer
Praktikum respirometerPraktikum respirometer
Praktikum respirometerKurnia Wati
 
Laporan pratikum pernafasan hewan
Laporan pratikum pernafasan hewanLaporan pratikum pernafasan hewan
Laporan pratikum pernafasan hewanInten Aja Deh
 
Uuuuuuuuuuuuuuullllllllllllllllllllllllllllffffffffffffaaaaa
UuuuuuuuuuuuuuullllllllllllllllllllllllllllffffffffffffaaaaaUuuuuuuuuuuuuuullllllllllllllllllllllllllllffffffffffffaaaaa
UuuuuuuuuuuuuuullllllllllllllllllllllllllllffffffffffffaaaaaOperator Warnet Vast Raha
 
Lembar kerja peserta didik
Lembar kerja peserta didikLembar kerja peserta didik
Lembar kerja peserta didik28DEKY
 
Ppt respirasi tumbuhan
Ppt respirasi tumbuhanPpt respirasi tumbuhan
Ppt respirasi tumbuhanmarwahmoniCha
 
Laporan praktikum biologi respirasi
Laporan praktikum biologi respirasiLaporan praktikum biologi respirasi
Laporan praktikum biologi respirasiNafika E.R.C
 
Laporan praktikum biologi pernapasan
Laporan  praktikum  biologi pernapasanLaporan  praktikum  biologi pernapasan
Laporan praktikum biologi pernapasanHasanuddin University
 
Rangkuman Sistem Pernapasan, biologi kelas xi ipa.
Rangkuman Sistem Pernapasan, biologi kelas xi ipa. Rangkuman Sistem Pernapasan, biologi kelas xi ipa.
Rangkuman Sistem Pernapasan, biologi kelas xi ipa. Widadta
 
IPA EKSKRESI KELAS 8 AYO KITA COBA
IPA EKSKRESI KELAS 8 AYO KITA COBA IPA EKSKRESI KELAS 8 AYO KITA COBA
IPA EKSKRESI KELAS 8 AYO KITA COBA reananda sugiarto
 
Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasi
Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasiLaporan praktikum fisiologi tanaman respirasi
Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasifahmiganteng
 
Mata Kuliah dasar Biologi pertemuan satu
Mata Kuliah dasar Biologi pertemuan satuMata Kuliah dasar Biologi pertemuan satu
Mata Kuliah dasar Biologi pertemuan satuandiutamibatariputri
 

Ähnlich wie Laporan praktikum biologi pernafasan serangg afinal (20)

Laporan praktikum biologi
Laporan praktikum biologiLaporan praktikum biologi
Laporan praktikum biologi
 
Praktikum respirometer yg bener
Praktikum respirometer yg benerPraktikum respirometer yg bener
Praktikum respirometer yg bener
 
Ini isi dari judul tadi praktikum respirometer yg bener
Ini isi dari judul tadi praktikum respirometer yg benerIni isi dari judul tadi praktikum respirometer yg bener
Ini isi dari judul tadi praktikum respirometer yg bener
 
Laporan biologi respirasi kelas XI MIA
Laporan biologi respirasi kelas XI MIA Laporan biologi respirasi kelas XI MIA
Laporan biologi respirasi kelas XI MIA
 
Jjhhu
JjhhuJjhhu
Jjhhu
 
Praktikum respirometer
Praktikum respirometerPraktikum respirometer
Praktikum respirometer
 
Laporan pratikum pernafasan hewan
Laporan pratikum pernafasan hewanLaporan pratikum pernafasan hewan
Laporan pratikum pernafasan hewan
 
Respirasi
RespirasiRespirasi
Respirasi
 
Pembahasan koloid
Pembahasan koloidPembahasan koloid
Pembahasan koloid
 
Uuuuuuuuuuuuuuullllllllllllllllllllllllllllffffffffffffaaaaa
UuuuuuuuuuuuuuullllllllllllllllllllllllllllffffffffffffaaaaaUuuuuuuuuuuuuuullllllllllllllllllllllllllllffffffffffffaaaaa
Uuuuuuuuuuuuuuullllllllllllllllllllllllllllffffffffffffaaaaa
 
Pembahasan koloid
Pembahasan koloidPembahasan koloid
Pembahasan koloid
 
Lembar kerja peserta didik
Lembar kerja peserta didikLembar kerja peserta didik
Lembar kerja peserta didik
 
Ipa7 kd6-e
Ipa7 kd6-eIpa7 kd6-e
Ipa7 kd6-e
 
Ppt respirasi tumbuhan
Ppt respirasi tumbuhanPpt respirasi tumbuhan
Ppt respirasi tumbuhan
 
Laporan praktikum biologi respirasi
Laporan praktikum biologi respirasiLaporan praktikum biologi respirasi
Laporan praktikum biologi respirasi
 
Laporan praktikum biologi pernapasan
Laporan  praktikum  biologi pernapasanLaporan  praktikum  biologi pernapasan
Laporan praktikum biologi pernapasan
 
Rangkuman Sistem Pernapasan, biologi kelas xi ipa.
Rangkuman Sistem Pernapasan, biologi kelas xi ipa. Rangkuman Sistem Pernapasan, biologi kelas xi ipa.
Rangkuman Sistem Pernapasan, biologi kelas xi ipa.
 
IPA EKSKRESI KELAS 8 AYO KITA COBA
IPA EKSKRESI KELAS 8 AYO KITA COBA IPA EKSKRESI KELAS 8 AYO KITA COBA
IPA EKSKRESI KELAS 8 AYO KITA COBA
 
Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasi
Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasiLaporan praktikum fisiologi tanaman respirasi
Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasi
 
Mata Kuliah dasar Biologi pertemuan satu
Mata Kuliah dasar Biologi pertemuan satuMata Kuliah dasar Biologi pertemuan satu
Mata Kuliah dasar Biologi pertemuan satu
 

Mehr von Elsens Viele

Analisis intrinsik
Analisis intrinsikAnalisis intrinsik
Analisis intrinsikElsens Viele
 
Telaah puisi(17 2-10)
Telaah puisi(17 2-10)Telaah puisi(17 2-10)
Telaah puisi(17 2-10)Elsens Viele
 
Konflik antara amerika melawan afghanistan
Konflik antara amerika melawan afghanistanKonflik antara amerika melawan afghanistan
Konflik antara amerika melawan afghanistanElsens Viele
 
Biologi uji makanan (refisi
Biologi uji makanan (refisiBiologi uji makanan (refisi
Biologi uji makanan (refisiElsens Viele
 
Drama i mimpiku di haru kelabu
Drama i mimpiku di haru kelabuDrama i mimpiku di haru kelabu
Drama i mimpiku di haru kelabuElsens Viele
 
Physics (praktikum)
Physics (praktikum)Physics (praktikum)
Physics (praktikum)Elsens Viele
 
Laporan praktikum fisika energi potensial dan usaha
Laporan praktikum fisika energi potensial dan usahaLaporan praktikum fisika energi potensial dan usaha
Laporan praktikum fisika energi potensial dan usahaElsens Viele
 
Lithosfer pedosfer
Lithosfer pedosferLithosfer pedosfer
Lithosfer pedosferElsens Viele
 

Mehr von Elsens Viele (10)

Resensi (final)
Resensi (final)Resensi (final)
Resensi (final)
 
Analisis intrinsik
Analisis intrinsikAnalisis intrinsik
Analisis intrinsik
 
Telaah puisi(17 2-10)
Telaah puisi(17 2-10)Telaah puisi(17 2-10)
Telaah puisi(17 2-10)
 
Konflik antara amerika melawan afghanistan
Konflik antara amerika melawan afghanistanKonflik antara amerika melawan afghanistan
Konflik antara amerika melawan afghanistan
 
Biologi uji makanan (refisi
Biologi uji makanan (refisiBiologi uji makanan (refisi
Biologi uji makanan (refisi
 
Drama i mimpiku di haru kelabu
Drama i mimpiku di haru kelabuDrama i mimpiku di haru kelabu
Drama i mimpiku di haru kelabu
 
Physics (praktikum)
Physics (praktikum)Physics (praktikum)
Physics (praktikum)
 
Tugas jawa pidato
Tugas jawa pidatoTugas jawa pidato
Tugas jawa pidato
 
Laporan praktikum fisika energi potensial dan usaha
Laporan praktikum fisika energi potensial dan usahaLaporan praktikum fisika energi potensial dan usaha
Laporan praktikum fisika energi potensial dan usaha
 
Lithosfer pedosfer
Lithosfer pedosferLithosfer pedosfer
Lithosfer pedosfer
 

Laporan praktikum biologi pernafasan serangg afinal

  • 1. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses respirasi merupakan reaksi kimia yang memecah molekul nutrisi dalam sel hidup e untuk melepaskan energy. Pembebasan energy menggunakan energy bebas. Kebutuhan oksigen dalam respirasi antara hewan satu dengan yang lainnya berbeda. B. Rumusan Masalah Apakah jenis serangga memengaruhi banyak sedikitnya oksigen yang diperlukan serangga untuk bernafas? C. Tujuan Praktikum Mengetahui factor yang mempengaruhi banyak sedikitnya Oksigen yang diperlukan oleh serangga untuk bernafas. II. KAJIAN PUSTAKA Variabel bebas : Bermacam-macam jenis serangga Varibel terikat/respon : Kuantitas oksigen yang dibutuhkan Variabel kontrol : Massa serangga, suhu di lingkungan sekitar, jenis kelamin(jika bisa), dan jumlah KOH yang diberikan. Laju metabolisme adalah jumlah total energi yang diproduksi dan dipakai oleh tubuh per satuan waktu (Seeley, 2002). Laju metabolisme berkaitan erat dengan respirasi karena respirasi merupakan proses ekstraksi energi dari molekul makanan yang bergantung pada adanya oksigen (Tobin, 2005). Secara sederhana, reaksi kimia yang terjadi dalam respirasi dapat dituliskan sebagai berikut: C6H12O6 + 6O2 → 6 CO2 + 6H2O + ATP (Tobin, 2005). Laju metabolisme biasanya diperkirakan dengan mengukur banyaknya oksigen yang dikonsumsi makhluk hidup per satuan waktu. Hal ini memungkinkan karena oksidasi dari bahan makanan memerlukan oksigen (dalam jumlah yang diketahui) untuk menghasilkan energi yang
  • 2. dapat diketahui jumlahnya juga. Akan tetapi,laju metabolisme biasanya cukup diekspresikan dalam bentuk laju konsumsi oksigen. Respirometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur rata-rata pernapasan organisme dengan mengukur rata-rata pertukaran oksigen dan karbon dioksida. Hal ini memungkinkan penyelidikan bagaimana faktor-faktor seperti umur atau pengaruh cahaya memengaruhi rata-rata pernapasan. Serangga merupakan hewan terestial yang tidak memiliki paru-paru tetapi menggunakan system trakea untuk pertukaran gas. Kulit pada serangga terletak dikedua sisi bagian toraks dan abdomen, memiliki sederatan paru-paru atau disebut juga spirakel, yang tersusun pada setiap segmen dan behubungan dengan system saluran trakea spirakel dilindungi katub atau rambut- rambut untuk mencegah evaporasi yang berlebihan lewat pori-pori ini. Trakea tersusun dengan teratur, sebagian berjalan longitudinal dan sebagian lagi tranpersal. Diameter trakea yang besar berkisar sekitar 1mm dan selalu terbuka dengan penebalan berbentuk spiral dan melingkar, terbentuk dari khitin yang keras, merupakan suatu bahan yang juga terdapat pada kutikula (Darmadi Goenarso,2005) Trakea merupakan invaginasi (lekukan kedalam)dari ectoderm dan umumnya mempunyai lubang keluar yang disebut spirakel. Bentuknya berupa pembuluh yang silindris yang mempunyai lapisan kitin (chitin). Lapisan kitin ini mempunyai penebalan seperti spiral. Spirakel terdapat sepasang tiap ruas tubuh yang kadang-kadang mempunyai katup untuk menjaga penguapan air. Trakea mempunyai cabang-cabang dan cabang yang terkecil yang menembus jaringan disebut trakeolus dengan diameter 1-24. Trakeolus tidak mempunyai lapisan kitin dan dibentuk oleh sel yang disebut trakeoblas, trakeolus pada serangga ujungnya buntu dan berisi udara atau kadang- kadang berisi cairan. Alat pernapasan pada serangga berupa trakea, udara masuk dan keluar melalui lubang kerut yang disebut spirakel atau stigma yang terletak di kanan kiri tubuhnya. Dari stigma udara terus masuk ke pembuluh trakea memanjang dan sebagian ke kantung hawa halus yang masuk ke seluruh jaringan tubuh. Pada system trakea ini pengangkutan oksigen dan karbon dioksida tidak memerlukan bantuan system transportasi khususnya darah. Fungsi spirakel dan trakea untuk memungkinkan lewatnya udara kepercabangan saluran yang disebut trakeol, yang merupakan saluran lembut intraseluler dengan diameter sekitar 1μm. Jumlahnya sangat banyak dan berada diberbagai jaringan, terutama otot. Berbeda dengan trakease, saluran-saluran lembut ini tidak dilapisi dengan kutikula, pertukaran gas terjadi dengan mudah melewati dinding saluran ini. System pernapasan pada serangga melalui sejumlah percabangan saluran udara pada system trakea. Oksigen langsung dibawa ke jaringan, jadi tidak dilaksanakan
  • 3. melewati aliran darah. Distribusi oksigen dan pengeluaran karbondioksida tidak dilakukan lewat system peredaran. Pada kebanyakan serangga dengan difusi saja sudah tercukupi oleh karena itu tubuh serangga pada umumnya berukurab kecil. Pada beberapa spesies difusi ini dibantu dengan gerakan ritmiks toraks atauabdomen. Cara mengalirkan udara (ventilsi) seperti itu, pada belalang spirakel dibuka dan ditutup bergantian, sehingga udara dapat masuk ke tubuh lewat spirakel toraks dan keluar tubuh lewat spirakel abdomen. Selain itu serangga dapat mengendalikan laju masuknya oksigen ke jaringan. Bila terjadi peningkatan otot (saat terbang ) akan terjadi penumpukan asam laktat di jaringan. Akibatnya tekanan osmosis cairan jaringan meningkat sehingga cairan di trakeol terserap masuk, sehingga jalan udara lebih leluasa mencapai jaringan dan difusi oksigen ke jaringan lebih cepat. Ada tiga fase gerakan pernafasan serangga, yaitu: • Inspirasi kurang ¼ detik, pada awal inspirasi katub spirakel terbuka • Fase pertukaran selama 1 detik, baik spirakel pada toraks atau abdomen menutup • Fase ekspirase, dan spirakel abdomen membuka Udara masuk dari system trakea sebelah muka pada inspirasi dan bergerak ke belakang selama fase pertukaran gas dan pada fase ke-3 udara keluar dari spirakel bagian posterior. Membuka dan menutupnya spirakel dikontrol oleh system saraf. System trakea berfungsi mengangkut O2 dan mengedarkannya keseluruh tubuh dan sebaliknya mengangkut CO2 hasil respirasi untuk dikelurkan dari tubuh. Maka darah pada serangga hanya berfungsi mengangkut sari makanan dan bukan untuk mengangkut gas pernafasan. Di bagian ujung trakeolus terdapat cairan sehingga udara mudah berdifusi ke jaringan. Pada serangga air jentik nyamuk udara di peroleh dengan menjulurkan tabung pernafasan kepermukaan air untuk mengambil udara, serangga air tertentu mempunyai gelembung udara di organ yang menyerupai rambut pada permukaan ventral. Selama menyelam, karbondiksida dalam gelembung dipindahkan melalui system trakea ke sel-sel pernafasan. Selain itu adapula serangga yang pengambilan udara melelui cabang-cabang harus serupa insang selanjutnya dari cabang halus ini oksigen di edarkan melalui pembuluh trakea.
  • 4. III. METODE PRAKTIKUM A. Alat dan Bahan 1. Respirometer sederhana 2. Timbangan 3. Tiga jenis serangga dengan berat yang sama (sikel, jangkerik dan ) 4. Kristal KOH 5. Eosin 6. Plastisin 7. Kapas 8. Siring B. Cara Kerja 1. Menimbang berat beberapa jangkrik dan belalang menggunakan timbangan. 2. Memilih satu ekor sikel dan satu ekor jankerik yang memiliki berat yang sama. 3. Membungkus Kristal KOH dengan kapas, lalu memasukkannya ke dalam tabung respirometer. 4. Memasukkan seekor sikel ke dalam tabung respirometer, kemudian menutup tabung tersebut dengan pipa berskala. 5. Menempelkan plastisin pada celah penutup tabung. 6. Menutup ujung lain pipa berskala menggunakan jari tangan selama satu menit. 7. Melepaskan jari dari ujung pipa dan menyuntikkan eosin sampai batas angka 0 pada pipa dengan siring. 8. Mengamati pergerakan eosin setiap dua menit selama 8 menit. 9. Mencatat pergerakan eosin setiap dua menit. 10. Melakukan percobaan yang sama pada jangkerik dan belalang. IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengamatan Tabel 1. Data pengamatan No Jenis Serangga Berat Perpindahan kedudukan eosin (dalam skala) Serangga 2 menit 2 menit 2 menit 2 menit ke-1 ke-2 ke-3 ke-4 1 Sikel 0,55 gram 16 18 10 6 2 Jangkerik 0,55 gram 10 5 9 8 3 Belalang 0,55 gram 15 12 27 16
  • 5. Tabel 2. Data hasil olahan No Jenis Serangga Berat Kebutuhan Oksigen Serangga (dalam ml) Serangga 2 menit 2 menit 2 menit 2 menit ke-1 ke-2 ke-3 ke-4 1 Sikel 0,125 0,55 gram 0,16 0,18 0,10 0,06 2 Jangkerik 0,55 gram 0,1 0,05 0,09 0,08 3 Belalang 0,55 gram 0,15 0,12 0,27 0,16 No. Jenis Serangga Volume Oksigen Laju konsumsi Rata-rata per Menit Oksigen (dalam mL) 1 Sikel 0,125 2 Jengkerik 0,080 3 Belalang 0,175 Contoh penghitungan kebutuhan oksigen pada serangga : Diketahui : 100 skala = 1 ml Jenis serangga = sikel Waktu = 2 menit pertama kedudukan eosin = 16 skala Ditanyakan : kebutuhan oksigen sikel pada 2 menit pertama (ml) Jawab : kebutuhan O2 = = 0,16 Chart Title 0.3 0.25 0.2 0.15 0.1 0.05 0 2 menit ke-1 2 menit ke-2 2 menit ke-3 2 menit ke-4 Sikel 0,55 gram Jangkerik 0,55 gram Belalang 0,55 gram Grafik 1. Laju kebutuhan oksigen Dari grafik olahan data di atas, pada 2 menit ke-2 laju kebutuhan oksigen sikel mengalami kenaikan, sedangkan pada jengkerik dan belalang mengalami penurunan. Pada 2 menit ketiga laju kebutuhan O2 pada 2 menit ke-3 mengalami penurunan, sedangkan pada jengkerik dan belalang mengalami kenaikan. Pada 2 menit ke-4 laju kebutuhan O2 pada ketiga jenis serangga mengalami penurunan.
  • 6. B. Pembahasan Dalam percobaan ini, khususnya pada percobaan yang menggunakan mikrorespirometer dan respirometer Scholander, digunakan KOH 20%. Fungsi dari larutan ini adalah untuk mengikat CO2, sehingga pergerakan dari cairan eosin benar-benar hanya disebabkan oleh konsumsi oksigen. Adapun reaksi yang terjadi antara KOH dengan CO2 adalah sebagai berikut: KOH + CO2 → K2CO3 + H2O Laju kebutuhan O2 pada sikel,belalang,dan jengkerik berbeda-beda. Perbedaan jenis ini tentu saja mengakibatkan perbedaan laju konsumsi oksigen, karena perbedaan jenis tentu saja menunjukan perbedaan karakter morfologis seperti ukuran tubuh Walaupun massa ketiga jenis serangga sama, tetapi ukuran tubuhnya berbeda-beda. Hal ini juga mempengaruhi laju kebutuhan O2 . Selain itu faktor yang mempengaruhi laju kebutuhan O2 yang dapat diamati pada saat praktikum adalah aktivitas dari serangga. Perbedaan ini dapat di amati pada laju kebutuhan O2 belalang pada 2 menit ke-3 yang mengalami kenaikan yang signifikan. Hal ini dikarenakan belalang aktif bergerak di dalam tabung respirometer.Semakin aktif semakin besar pula konsumsi oksigen. Hal ini di karenakan pada saat aktif, sel-sel tubuh memerlukan lebih banyak energy, dan karena itu lebih banyak membutuhkan oksigen. V.