Dokumen tersebut membahas tentang interaksi sosial, termasuk pengertian, syarat, faktor yang mendasari, bentuk, dan pengaruh interaksi sosial antarindividu dan kelompok."
3. Interaksi sosial merupakan hubungan sosial
yang dinamis dan bersifat dinamis antar
individu, antarkelopok, dan antara individu
dan kelompok. Apabila dua orang bertemu
dan terjadi keadaan saling memengaruhi
diantara mereka, maka terjadilah interaksi
sosial
Berasal dari istilah dalam bahasa Inggris
“social interaction” yang berarti saling
bertindak
4. Kontak Sosial Komunikasi
Con : bersama-sama
Tango : menyentuh
Primer : tanpa perantara
(berjabat tangan, dll)
Sekunder : dengan
perantara (TV, radio, dll)
Terdiri dari :
1. Kontak antarindividu
2. Kontak antarkelompok
3. Kontak antarindividu dan
kelompok
Proses memberi tafsiran pada
perilaku orang lain
Ciri-ciri interaksi sosial :
Melibatkan lebih dari 1
orang
Terjadi komunikasi
Punya maksud dan
tujuan jelas
dipengaruhi faktor waktu
yang menentukan aksi atau
reaksi yang berlangsung
6. A. Sugesti
Suatu informasi atau nasihat tidak bisa
menjadi sugesti apabila ada proses berpikir pada
orang yang bersangkutan.
Sugesti dapat terjadi pada :
1. Seseorang terhadap orang lain
2. Seseorang terhadap sekelompok orang
3. Sekelompok orang terhadap kelompok lainnya
4. Sekelompok orang terhadap individu
7. Wujud sugesti berupa sikap, tindakan dan
perkataan.
Sugesti dapat terjadi karena :
1. Hambatan berpikir
2. Terpecahnya pikiran seseorang
3. Otorital
4. Mayoritas
5. Percaya terhadap sugesti orang lain
8. B. Imitasi
Imitasi adalah tindakan meniru sikap,
penampilan, pembicaraan atau gaya hidup orang
lain.
Syarat terjadinya proses Imitasi :
1. Sesuatu yang ditiru harus mendapatkan perhatian orang lain
2. Harus ada sikap menjunjung tinggi atau mengagumi hal-hal yang ditiru
3. Taraf pengertian yang cukup mengenai hal-hal yang ditiru
9. C. Identifikasi
Identifikasi adalah proses untuk menjadi sama
dengan orang lain. Identifikasi berkaitan dengan
Imitasi. Tidak hanya melalui serangkaian proses
peniruan pola perilaku saja, tetapi juga melalui
proses kejiwaan yang sangat mendalam.
10. D.Simpati
Simpati adalah
Perasaan ‘tertarik’ yang timbul dalam diri seseorang
Kemampuan untuk merasakan diri kita seolah olah
berada dalam keadaan orang lain.
11. D.Simpati
Dorongan utama dalam simpati adalah keinginan Untuk
memahami dan bekerja sama dengan pihak lain tanpa
memandang status sosialnya.
Misalnya
Kita merasa sedih melihat penderitaan saudara-saudara
kita yang tertimpa musibah gempa dan tsunami di
daerah Pangandaran, Tasikmalaya, Jawa Barat.
12. E.Motivasi
Motivasi adalah
Dorongan, rangsangan, pengaruh yang diberikan oleh
individu kepada individu lain, sehingga individu yang
diberi motivasi menuruti atau melaksanakan apa yang
diberikan itu secara kritis, rasional, dan penuh rasa
tanggung jawab
14. F.Empati
Empati adalah
Proses kejiwaan seseorang untuk larut dalam perasaan
orang lain, baik suka maupun duka.
Misalnya
Apabila kamu melihat orang tua temanmu meninggal
dunia.
15. 4. TINGKAT HUBUNGAN
DALAM INTERAKSI SOCIAL Dalam suatu interaksi sosial jalinan hubungannya berbeda-beda,
tergantung dari sejauh mana jalinan interaksi sosial dijalankan
atau berlangsung antara seseorang dengan orang lain, antara
perseorangan dengan kelompok, maupun antara kelompok dengan
kelompok.
Adapun dua tingkat hubungan dalam interaksi sosial sebagai
berikut :
1. Tingkat hubungan dalam
Pada tingkat hubungan dalam, interaksi berlangsung terus-
menerus dalam waktu yang tidak terbatas, berkesinambungan,
dan terbina jalinan. Contoh : hubungan antara orang tua dengan
anaknya, jalinan hubungan antara guru dengan siswa.
16. lanjutan
2. Tingkat hubungan dangkal
Tingkat hubungan dangkal hanya
berlangsung sesaat, tidak
berkesinambungan bahkan tidak
menimbulkan bentuk jalinan.
Contohnya : hubungan antara
penjual dengan pembeli di pasar
dan hubungan antara penumpang
dengan kondektur.
19. A. Kerja Sama
Timbul karena setiap orang menyadari bahwa mereka memiliki
kepentingan yang sama dan pada saat yang sama mempunyai
pengetahuan dan pengendalian diri untuk memenuhi kepentingan
tersebut
20. A. Kerja Sama
Pengertian dari kerja sama adalah kemampuan
seseorang untuk bekerja bersama – sama dengan
orang lain atau secara kelompok dalam rangka
menyelesaikan suatu tugas atau kegiatan yang
ditentukan sehingga mencapai daya guna yang
sebesar – besarnya.
Kerja sama dapat muncul karena adanya orientasi
perorangan terhadap kelompoknya sendiri atau
kelompok orang lain. Proses sosial terbentuknya kerja
sama secara tidak sengaja akan menimbulkan konflik
sosial yang bersifat positif maupun negatif.
21. A. Kerja Sama
Munculnya konflik yang bersifat negatif dalam
masyarakat dapat membuat solidaritas sosial dalam
kelompok itu menjadi rusak karena terjadi
perpecahan. Maka dari itu, konflik yang bersifat
negatif segera harus segera diatasi meskipun
sifatnya sementara.
Selain terdapat konflik yang bersifat negatif, juga
terdapat konflik yang bersifat positif. Konflik yang
bersifat positif sangat bertolak belakang dengan
konflik yang bersifat negatif. Konflik yang bersifat
positif dapat membuat solidaritas sosial menjadi
lebih tinggi apabila mengalami konflik dengan
kelompok luar.
22. A. Kerja Sama
Bentuk kerja sama :
1. Kerukunan
2. Bargaining
3. Kooptasi (co-optation)
4. Koalisi (coalition)
5. Joint ventrue
23. B. Akomodasi
Proses orang perorangan atau kelompok manusia yang mula-
mula saling bertentangan, saling mengadakan penyesuaian diri
untuk meredakan ketegangan.
AKOMODASI=ADAPTASI
24. B. Akomodasi
TUJUAN AKOMODASI
1. Mengurangi pertentangan
2. Mencegah meledaknya
pertentangan untuk sementara
waktu
3. Memungkinkan terjadinya kerja
sama
4. Peleburan antara kelompok
sosial
25. B. Akomodasi
BENTUK AKOMODASI
1. Coercion - PAKSAAN
2. Compromise - KOMPROMI
3. Arbitration – PIHAK KETIGA
4. Mediation - PENENGAH
5. Conciliation - PERSETUJUAN
6. Toleration - TOLERANSI
7. Stalemate - KEMACETAN
8. Adjudication - PERADILAN
26. B. Akomodasi
HASIL AKOMODASI
1. Integrasi masyarakat
2. Menekan oposisi
3. Koordinasi berbagai kepribadian yang
berbeda
4. Membuka jalan menuju ASIMILASI
27. C. ASIMILASI
Proses sosial taraf lanjut yang ditandai dgn usaha untuk
mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat antara orang
perorangan atau kelompok manusia dan mempertinggi kesatuan tindak,
sikap dan proses mental dgn memperhatikan tujuan bersama
28. C. ASIMILASI
ASIMILASI TIMBUL BILA :
1. Terdapat kelompok manusia yang berbeda
kebudayaannya
2. Orang perorangan sebagai warga kelompok
tadi saling bergaul secara langsung dan
intensif dalam waktu yang lama
3. Kebudayaan dari kelompok-kelompok manusia
tersebut masing-masing berubah dan saling
menyesuaikan diri
29. C. ASIMILASI
FAKTOR YANG MEMPERMUDAH ASIMILASI :
•Toleransi
•Kesempatan yg seimbang dalam
ekonomi
•Sikap terbuka dari golongan yang
berkuasa
•Sikap menghargai orang asing dan
kebudayaannya
•Persamaan unsur-unsur kebudayaan
•Perkawinan campuran (amalgamation)
30. C. Asimilasi
Faktor – faktor yang menghambat terjadinya asimilasi:
1. Terisolasinya golongan tertentu dalam kehidupan masyarakat
2. Kurangnya pengetahuan kebudayaan yang dimiliki oleh
kelompok sosial
3. Adanya perasaan takut terhadap suatu kekuatan kebudayaan
yang dihadapinya
4. Adanya perasaan bahwa kebudayaan yang dimiliki loeh golongan
atau kelompok lain lebih unggul dibandingkan dengan
kebudayaan yang dimiliknya
5. Adanya perbedaan warna kulit atau ciri fisik tertentu karena latar
belakang induk bangsa yang berbeda
6. Adanya perasaan mengelompok atau menutup diri yang sangat
kuat
7. Adanya gangguan dari golongan mayoritas terhadap golongan
minoritas
8. Munculnya perbedaaan kepentingan dan pertentangan pribadi
atau golongan
31. d. Akulturasi
Peleburan kebudayaan dua masyarakat di dalam akulturasi tidak
menimbulkan hilangnya kepribadian asli kedua masyarakat itu.
Contoh :
- Menara Masjid Kudus (Jawa Tengah) berbentuk meru dan beratap
tumpang.
32. e. Dekulturasi
Hilangnya kebudayaan suatu kelompok akibat interaksi
antarkelompok sosial.
Contoh :
- Pendatang dari desa kemudian menetap di kota.
33. f. Dominasi
Interaksi Sosial dalam bentuk suatu kelompok menguasai kelompok
lain.
Contoh :
- Kelompok orang kulit putih yang menguasai orang kulit hitam di
Afrika Selatan pada masa politik Apartheid.
- Di Indonesia, Pada zaman penjajahan Belanda, orang kulit putih
(khususnya Belanda) menguasai terhadap
- Golongan orang kaya pada umumnya mendominasi kehidupan
masyarakat umum.
34. g. Paternalisme
Penguasaan kelompok pendatang terhadap kelompok pribumi.
Contoh :
- Belanda & Jepang menguasai penduduk setempat di Indonesia.
- Di Ambon, kaum pendatang dari Sulawesi menguasai perekonomian
di sana.
- Suku Dayak di Kalimantan sebagai penduduk asli merasa dikuasai
oleh pendatang dari Madura
35. h. Diskriminasi
Pembedaan perlakuan terhadap orang-orang atau golongan tertentu.
Contoh :
- Diskriminasi ras kulit hitam
- Biaya untuk perguruan tinggi.
- Persaingan peringkat jumlah nilai untuk diterima di SMA yang
diinginkan.
36. i. Intergrasi dan Pluralisme
- Dua pola interaksi sosial antarkelompok
masyarakat yang memiliki banyak persamaan.
- Integrasi sosial mengakui perbedaan ras dan
dapat hidup bersama secara rukun dan damai.
Serta hak dan kewajiban sebagai anggota
masyarakat tidak ada perbedaan.
- Pluralisme adalah hubungan antarkelompok
sosial yang mengakui persamaan hak politik
dan hak perdata semua warga masyarakat.
51. Prasangka adalah sikap bermusuhan yang ditunjukan
terhadap kelompok tertentu. Sikap berprasangka tidak
didasarkan oleh pengetahuan, pengalaman, atau bukti-
bukti yang cukup.
Salah satu bentuk prasangka adalah Stereotip. Stereotip
adalah pandangan (image) salah mengenai ciri-ciri
khusus kelompok luar yang telah diterima secara luas
oleh masyarakat. Stereotip bisa bersifat positif maupun
negatif. Stereotip positif maupun negatif cenderung
menyesatkan.
Bentuk lain dari prasangka adalah antipati dan
antagonisme. Ini bebeda dengan prasangka, karena
dapat diberantas dengan pendidikan sedangkan
prasangka tidak
52. 3. Pengaruh Prasangka dan Stereotip
dalam Interaksi Sosial
PRASANGKA
Stereotip
Antipati dan
antagonisme