Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi antarbudaya, globalisasi, dan peran organisasi sosial seperti keluarga dan agama dalam melestarikan budaya. Institusi-institusi tersebut memberikan pesan penting dan membentuk identitas seseorang melalui proses sosialisasi dan transmisi nilai budaya dari generasi ke generasi.
1. Komunikasi antar budaya sekarang dan yang akan datang: 1. Globalisasi. Terdiri atas
tindakan atau proses yg melibatkan dunia dan berakibat luas 2. Bisnis internasional. Toyota
motor corporation (52 pabrik di luar negeri di 26 negara), mcdonald, kfc (11.000 ada di 80
negara) 3. Perusahaan transnasional. Menempatkan proses produksi ke daerah yg
menawarkan biaya produksi yg lebih rendah. Memindahkan produk dan jasa dengan cepat
ke pasar yg berkembang 4. Kesuksesan bisnis multinasional terkait dgn, 1. Kemampuan
komunikasi antar budaya akan menjadi suatu kebutuhan. Sukses tidaknya bisnis
multinasional tergantung pd kemampuan seseorang bekerja di lingkugan kerja dgn buudaya
yang beragam 2.bagaiman suatu prekonomian diatur dan dikontrol. Lsm perlu bekerja
melintasi perbedaan budaya dlm membentuk peraturan dan kontrol efektif dari
perpindahan barang dan jasa ke wilayah lain.
Teknologi dan perjalanan. 1. Teknologi: Meningkatkan kemampuan org di seluruh dunia
untuk saling berhubungan. Kemajuan teknologi juga menjamin peningkatan informasi di
masa depan 2. Hp & internet: Beragamnya penggunaan hp dan biaya yg semakin murah
diharapkan jumlah pelanggan semakin bertambah daan hub.telepon internasional menjadi
sesuatu yg biasa. Sistem internet the grid diharapkan beroperasi 10.000 kali lebih cepat, dll.
Manajemen dan regulasi dari banjir informasi akan membutuhkan kerjasama internasional
dan penetapan protokol yang disetujui satu sama lainnya 3. Persaingan sda: Kenaikan harga
sda berdampak buruk pd dunia ketiga. Tingginya biaya yg dibebankan pd konsumen.
Kenaikan harga dan kelangkaan bhn makanan di afrika, asia selatan dan asia tenggara.
President world bank “dunia sekarang berada di ujung bahaya”. Banyak wakil dari berbagai
negara mencari solusinya; suatu usaha yg membutuhkan komunikasi antarbudaya yg
ekstensif 4. Konflik dan keamanan internasional: Dalam penyelesaiankonflik dan
terciptanya keamanan dunia sangat dibutuhkan budaya dan komunikasi. Semakin
memahami budaya pribumi maka semakin kecil jurang komunikasi antar budaya 5.
Tantangan lingkungan 6. Isu kesehatan dunia 7. Perpindahan penduduk 8. Masyarakat
multikultural
Komunikasi antarbudaya: komunikasi yang melibatkan interaksi antara orang-orang yang
persepsi budaya dan sistem simbolnya cukup berbeda dalam suatu komunikasi
Budaya dominan: mengacu pada satu kelompok yang memiliki wewenang untuk berbicara
ke seluruh orang mengenai hal-hal yang biasanya diikuti oleh orang lain. Kekuasaan tidak
dipengaruhi oleh jumlah tetapi kontrol. Orang yang berwewenaang biasanya berkuasa atau
masih berkuasa. Dalam setiap kasus kelompok yang berwewenanglah yang memimpin.
Subkultur: budaya dominan bukanlah monolitik. Dalam suatu budaya yang lebih dominan
akan ditemukan banyak budaya lain. Vcitor:”budaya suatu negara tidaklah pernah
homogen. Disetiap budaya pasti ada kontradiksi internal, demikian juga dengan budaya di
as”. Untuk mengidentifikasi kelompok ini adalah dgn menggunakan subkultur.
Dapat digambarkan seperti ini: gay, org cacat, org latin, afro amerika dll. Subkultur: karakter komunikasi, persepsi,nilai2, kepercayaan, dan tindakan yg membedakan mereka
dari kelompok dan komunitas lain /budaya dominan. Budaya dominan
2. Komunikasi: kemampuan seseorang untuk berbagi kepercayaan, nilai, pandangan, dan
perasaan merupakan inti dari hubungan manusia. Efek yang ditimbulkan dari mengirikan
pesan mungkin berbeda, namun alasan orang utnuk berkomunikasi cenderung sama.
Fungsi komunikasi: mengumpulkan informasi tentang orang lain, Menolong seseorang
memenuhi kebutuhan interpersonal, Membentuk identitas diri, Mempengaruhi orang lain
Budaya Minangkabau adalah kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat Minangkabau dan
berkembang di seluruh kawasan berikut daerah perantauan Minangkabau. Budaya ini
merupakan salah satu dari dua kebudayaan besar di Nusantara yang sangat menonjol dan
berpengaruh. Budaya ini memiliki sifat egaliter, demokratis, dan sintetik, yang menjadi antitesis bagi kebudayaan besar lainnya, yakni budaya Jawa yang bersifat feodal dan sinkretik.
Berbeda dengan kebanyakan budaya yang berkembang di dunia, budaya Minangkabau
menganut sistem matrilineal baik dalam hal pernikahan, persukuan, warisan, dan
sebagainya.
Komunikasi Dalam Adat Minangkabau: Kato mandaki: Merupakan sebuah ungkapan
pendidikan bagai mana cara berbicara dan bersikap kepada orang yang lebih tu dari kita.
Kato mandaki merupakan sikap sikap yang kita tunjukan kepada orang yang lebih tu seperti
kalau berbicara tidak membentak/ kasar, mendengarkan nasihatnya, tidak membantah
pembicaraan atau pengajarannya. Ungkapan kata mendaki ini adalah cara pergaulan kepada
orang yang lebih tua seperti anak kepada orang tuanya, kemanakan kepada mamak, murid
kepada guru dan adik kepada kakak. Kato Malereang: Ungkapan sikap tindakan dan cara
berbicara dengan orang yang kita segani, hormati. Ungkapan ini ditujukan dalam pergaulan
sehari hari antara mando jo sumando, ipa jo bisan. Kato Mandata: Ungkapan sikap
berbuatan atau tindakan, cara berbicara kepada yang sama besar dengan kita. Ungkapan ini
digunakan oleh teman sepermainan. Saling menghormati dan menghargai sebaya dengan
kita. Kato Manurun : Ungkapan yang menggambarkan bagai mana cara bersikap, berbicara
seseorang dengan yang lebih muda dengannya. Di artikan juga dengan tindakan
mengayomi, menyayangi yang lebih kecil dari kita. Ungkapan ini di gunakan oleh orang tua
kepada anak, guru kepada murid ,mamak kepada kemanakan dll.
Struktur dalam kebudayaan akar dari realitas.
organisasi sosial yang berperan: keluarga, Negara (komunitas), Agama (cara pandang)
keluarga adalah “Kelompok intim yang menurunkan identitas rumah dan kelompok, lengkap
dengan kesetiaan dan emosi yang kuat, serta pengalaman budaya dan masa depan”.
Bentuk keluarga: Keluarga inti, biasa juga disebut dengan “keluarga dua generasi”,
merupakan pola yang khas dan umum di negara maju . Ferraro berkesimpulan bahwa
”kebutuhan sehari-hari akan ekonomi , perlindungan anak, dan interaksi social terjadi dalam
keluarga inti itu sendiri bukan dengan kerabat keluarga lainnya”. Keluarga inti seperti
institusi dengan struktur dalam lainnya yang yang mewujudkan banyak nilai budaya.
Keluarga besar, biasanya dijumpai di Negara miskin dan berkembang, terdiri dari orangtua
dan anak-anak, kadang juga termasuk anak-anak, sepupu, bibi, paman, kakek, nenek, dan
3. buyut.Menurut sejarah, kumpulan kerabat ini berkumpul dengan alas an ekonomi dan
biasanya berbagi dalam hal tugas sehari-hari dan membesarkan anak.
Peranan Keluarga: Reproduksi, Fungsi yang paling utama dari keluarga yaitu reproduksi
“keluarga bertanggung jawab dalam hal reproduksi demi kelangsungan masyarakat”.
Maksudnya fungsi ini mengizinkan suatu budaya untuk tetap berlangsung dengan
membesarkan anak untuk menggantikan anggota yang lebih tua yang telah meninggal.
Mengajarkan nilai ekonomi, Keluarga harus dapat mengajarkan tanggung jawab dan
pembagian ekonomi pada keturunannya. “hampir setiap keluarga terlibat dalam aktivitas
yang bertujuan untuk menyediakan hal-hal seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal”.
Keluarga harus dapat mengajarkan sifat ekonomi, materialisme, sifat hemat, berbagi, dan
kerja keras. Sosialisasi, Mengajarkan anak-anak untuk beradaptasi dalam budaya mereka.
Hal ini berarti membentuk prilaku anak untuk dapat menyesuaikan diri dengan norma dan
peraturan. Mengajarkan nilai dasar dan pola pikir, Nilai inti dan cara pandang suatu budaya
bersumber dari banyak hal, namun keluargalah sebagai pengemban tanggung jawab yang
pertama dan terutama yang pertama sekali memperkenalkan hal ini pada anak.
Perkembangan identitas, Keluarga merupakan identitas yang paling penting dibandingkan
dengan identitas yang lainnya.Keluarga merupakan institusi pertama yang menandakan
identitas diri. Pelatihan komunikasi, Keluarga tidak hanya memperkenalkan kita pada
bahasa didalam budaya masing-masing, namun keluara juga mengajarkan bagaimana
menggunakan bahasa tersebut.Dengan observasi, imitasi, dan praktik, kita diperkenalkan
tentang komunikasi untuk pertama kalinya.
Tiga institusi di atas memberikan pesan yang sangat penting bagi manusia. Pesan yang
dibawa institusi tersebut bekerjasama untuk melestarikan budaya. Setiap generasi diberikan
kebijaksanaan, tradisi dan kebiasaan yang membuat suatu kebudayaan menjadi unik.
Pesan dalam institusi yang dapat dirasakan: Isi yang didapat dari struktur ini akan
membangkitkan perasaan emosi yang mendalam. Ketika surat kabar denmark tercetak
gambar karikatur nabi muhammad. Reaksi keras di amerika saat seseorang menggunakan
nama tuhan dengan sembarangan, menjuluki ibu seseorang dengan nama yang melecehkan,
atau membakar bendera amerika/ tidak mengenakan pin bendera amerika pada pakaian
saat kampanye pemilihan presiden. Terlepas dari latar belakang budaya seseorang, dalam
setiap hierarki nilai budaya, akan ditemukan kecintaan terhadap tuhan, keluarga, dan
negara.
Institusi struktur menunjukkan identitas seseorang: 1. tanggung jwb budaya, Membantu
anggotanya membentuk identitas mereka 2. Mempelajari identitas, Melalui sosialisasi 3.
Huntington, Setiap orang memiliki banyak identitas yang mungkin saling menyaingi atau
menguatkan: kekerabatan, pekerjaan, budaya, institusi, pendidikan, pengikut, ideologi , dll.
Keanggotaan2 ini berfungsi untuk mendefinisikan siapa kita.
Keluarga: china, Jika sudah mengenal suatu keluarga maka tidak perlu mengenal mereka
secara individu. Afrika, Sematiseorang yang memiliki anak tidak. Amerika serikat, Apel tidak
mungkin jatuh jauh dari pohonnya. Nye dan berardo, Tanpa keluarga, masyarakat tidak
akan pernah ada.
4. Pentingnya keluarga: transmitor utama pengetahuan, nilai, perilaku, peranan dankebiasaan
dari generasi ke generasi. Melalui kata dan contoh, keluarga membentuk kepribadian
seorang anak dan menanamkan pola pikir dan cara bertingkah laku, sehingga menjadi suatu
kebiasaan.
Jepang memiliki budaya, seni dan tradisi yang sangat banyak dan beragam: 1. Kimono,
Pakaian Tradisional, Kimono merupakan pakaian tradisional masyarakat Jepang.Pada masa
lalu pakaian ini merupakan satu satunya yang dikenal dan digunakan dalam kehidupan
sehari hari 2. Yukata, Kimono musim panas, Yukata adalah pakaian santai berbahan katun
tipis tanpa lapis dan cendrung hanya digunakan pada musim panas saja.Sedangkan Kimono
adalah merupakan pakaian resmi, berbahan tebal dan relatif sulit dalam pemakaiannya 3.
Upacara Minum Teh, Chadō atau Sadō, Upacara minum teh ini adalah salah satu cara
meditasi yang mulai dipopulerkan oleh pendeta Buddha dari kelompok Eisai dan Dogen
menyebarkan ajaran Zen. acara minum teh ini biasanya dilakukan oleh sekelompok orang,
Upacara minum teh mencerminkan kepribadian dan pengetahuan tuan rumah yang
mencakup antara lain tujuan hidup, cara berpikir, agama, apresiasi peralatan upacara
minum teh dan cara meletakkan benda seni di dalam ruangan upacara minum teh
(chashitsu) dan berbagai pengetahuan seni secara umum yang bergantung pada aliran
upacara minum teh yang dianut 4. Origami, Seni melipat kertas, Origami adalah sebuah
seni melipat kertas.Seni ini kemungkinan berasal dari negeri Tiongkok China yang
berkembang di Jepang bersamaan denga mulai diperkenalkannya penggunaan kertas sekitar
105 Masehi. Teknik lipatan kertas dan beragam obyek yang diciptakan dari yang sangat
sederhana dan hanya memerlukan waktu beberapa menit untuk membuatnya sampai
bentuk rumit yang memerlukan waktu beberapa jam 5. Ikebana, Seni merangkai bunga,
Bunga sepertinya memiliki tempat sangat terhormat dalam budaya Jepang.Dalam agama
animistik lama, bunga adalah tempat bersemayamnya Tuhan Sang Pencipta.Jadinya
penghargaan orang Jepang terhadap bunga lewat seni Ikebana (生花) sudah berumur
sangat panjang.Dimasa berkembangnnya agama buddha di negara tersebut, bunga ini
dirangkai dalam berbagai bentuk tertentu dan diletakkan di altar utama 6. Kendō dan Judō,
Kendō adalah olahraga bermain pedang bambu sedangkan Judō pasti sudah Anda tahu
artinya nama dari olahraga bela diri dari Jepang. Kata Dō yang terdapat pada akhiran kedua
kata diatas mempunyai arti yang sama yaitu jalan dan kalau ditulis dengan huruf kanji
mempunyai lambang jalan.
Kesukaran Memahiri Komunikasi Antarbudaya: Hakikat komunikasi Antarbudaya
Enkulturasi: Enkulturasi mengacu pada proses dimana kultur (budaya) ditransmisikan dari
satu generasi ke generasi berikutnya. Kita mempelajari kultur, bukan mewarisinya. Kultur
ditransmisikan melalui proses belajar, bukan melalui gen. Orang tua, kelompok, teman,
sekolah, lembaga keagamaan, dan lembaga pemerintahan merupakan guru-guru utama
dibidang kultur. Enkulturasi terjadi melalui mereka. Contoh adalah pembelajaran seni Tari
Topeng di sanggar Tari Keraton Kacirebonan. Akulturasi: Akulturasi mengacu pada proses
dimana kultur seseorang dimodifikasi melalui kontak atau pemaparan langsung dengan
kultur lain. Misalnya, bila sekelompok imigran kemudian berdiam di Amerika Serikat (kultur
tuan rumah), kultur mereka sendiri akan dipengaruhi oleh kultur tuan rumah ini. Berangsurangsur, nilai-nilai, cara berperilaku, serta kepercayaan dari kultur tuan rumah akan menjadi
bagian dari kultur kelompok imigran itu. Pada waktu yang sama, kultur tuan rumah pun ikut
berubah.
5. Setiap budaya memberi identitas kepada sekolompok orang tertentu sehingga jika kita
ingin lebih mudah memahami perbedaan-perbedaan yang terdapat dalam msaing-masing
budaya tersebut paling tidak kita harus mampu untuk mengidentifikasi identitas dari
masing-masing budaya tersebut yang antara lain terlihat pada: 1. Komunikasi dan Bahasa:
Sistem komunikasi, verbal maupun nonverbal, membedakan suatu kelompok dari kelompok
lainnya. Terdapat banyak sekali bahasa verbal diseluruh dunia ini demikian pula bahasa
nonverbal, meskipun bahasa tubuh (nonverbal) sering dianggap bersifat universal namun
perwujudannya sering berbeda secara local 2. Pakaian dan Penampilan: Pakaian dan
penampilan ini meliputi pakaian dan dandanan luar juga dekorasi tubuh yang cenderung
berbeda secara cultural 3. Makanan dan Kebiasaan Makan: Cara memilih, menyiapkan,
menyajikan dan memakan makanan sering berbeda antara budaya yang satu dengan
budaya yang lainnya. Subkultur-subkultur juga dapat dianalisis dari perspektif ini, seperti
ruang makan eksekutif, asrama tentara, ruang minum teh wanita, dan restoran vegetarian
4. Waktu dan Kesadaran akan waktu: Kesadaran akan waktu berbeda antara budaya yang
satu dengan budaya lainnya. Sebagian orang tepat waktu dan sebagian lainnya merelatifkan
waktu 5. Penghargaan dan Pengakuan: Suatu cara untuk mengamati suatu budaya adalah
dengan memperhatikan cara dan metode memberikan pujian bagi perbuatan-perbuatan
baik dan berani, lama pengabdian atau bentuk-bentuk lain penyelesaian tugas 6. HubunganHubungan: Budaya juga mengatur hubungan-hubungan manusia dan hubungan-hubungan
organisasi berdasarkan usia, jenis kelamin, status, kekeluargaan, kekayaan, kekuasaan, dan
kebijaksanaan 7. Nilai dan Norma: Berdasarkan sistem nilai yang dianutnya, suatu budaya
menentukan norma-norma perilaku bagi masyarakat yang bersangkutan. Aturan ini bisa
berkenaan dengan berbagai hal, mulai dari etika kerja atau kesenangan hingga kepatuhan
mutlak atau kebolehan bagi anak-anak; dari penyerahan istri secara kaku kepada suaminya
hingga kebebasan wanita secara total 8. Rasa Diri dan Ruang: Kenyamanan yang dimiliki
seseorang atas dirinya bisa diekspresikan secara berbeda oleh masing-masing budaya.
Beberapa budaya sangat terstruktur dan formal, sementara budaya linnya lebih lentur dan
informal. Beberapa budaya sangat tertutup dan menentukan tempat seseorang secara
persis, sementara budaya-budaya lain lebih terbuka dan berubah 9. Proses mental dan
belajar: Beberapa budaya menekankan aspek perkembangan otak ketimbang aspek lainnya
sehingga orang dapat mengamati perbedaan-perbedaan yang mencolok dalam cara orangorang berpikir dan belajar 10. Kepercayaan dan sikap: Semua budaya tampaknya
mempunyai perhatian terhadap hal-hal supernatural yang jelas dalam agama-agama dan
praktek keagamaan atau kepercayaan mereka.
Kebudayaan cina ialah penempatan kepada salah satu tamadun tertua dan paling kompleks
yang meliputi sejarah lebih 5,000 tahun. Negara China meliputi kawasan geografi besar yang
penuh adat dan tradisi yang banyak berbeza antara pekan, bandar dan wilayah.
Kebudayaan Cina ialah istilah umum yang mengertikan asas kebudayaannya, juga di
kalangan kawasan berbahasa Cina di luar Tanah Besar China.
Orang dalam budaya: 1. Identiti, Di China wujudnya banyak kelompok etnik. Dari segi
perangkaan pula, kelompok etnik yang terbesar ialah bangsa Han. dalam sejarah, banyak
kelompok telah berasimilasi dengan etnik lain atau lenyap tanpa meninggalkan kesan. Pada
masa yang sama, ramai dalam identiti Han telah memelihara tradisi bahasa dan budaya
setempat yang berbeza-beza. Istilah Zhonghua Minzu digunakan untuk menghuraikan
6. anggapan nasionalisme China secara am. Kebanyakan identiti kebudayaan tradisional dalam
lingkungan komuniti mesti berkaitan dengan membezakan nama keluarga 2. Setempat,
Budaya Cina tradisional meliputi kawasan geografi yang amat luas, setiap rantau biasanya
dibahagi kepada subbudaya yang berbeda-beda 3. Masyarakat, Perincian emas pada sebuah
tahta digunakan oleh Maharaja Qianlong. Naga Cina adalah sebuah tanda ditempah untuk
Maharaja China atau keluarga kemaharajaan pangkat tinggi sewaktu Dinasti Qing 4.
Struktur, Sejak zaman Tiga Tokoh Murni dan Lima Maharaja, seseorang raja China pernah
menjadi pemerintah terhadap segalanya. Zaman-zaman berbeda dalam sejarah menetapkan
nama-nama berbeza untuk pelbagai kedudukan dalam masyarakat. secara konsepsi, setiap
zaman maharaja atau feudal amat serupa, yang mana pegawai kerajaan dan tentera
berpangka tinggi dalam hierarki, sementara penduduk-penduduk lain pula di bawah
undang-undang China biasa. Sejak akhir Dinasti Zho (1046–256 BCE), masyarakat China
tradisional disusun menjadi sistem hierarki golongan socio-ekonomi yang dikenali sebagai
tempat pekerjaan 5. Nilai-nilai, Kebanyakan nilai sosial diterbitkan dari Konfusianisme dan
Taoisme dengan kombinasi konservatisme. Perkara mengenai fahaman mana paling
berpengaruh selalu menjadi bahan perdebatan kerana timbulnya banyak konsep seperti
Neo-Konfusianisme, agama Buddha dan banyak lagi. Penjelmaan dan konsep-konsep
kelahiran semula lain ialah satu peringatan akan hubungan antara hidup sebenar dan alam
seterusnya 6. Bahasa, Bahasa Cina lisan terdiri daripada sebilangan dialek Cina sepanjang
sejarah. Ketika Dinasti Ming, bahasa Mandarin baku dinasionalkan. Sengguhpun begitu,
barulah ketika zaman Republik China pada awal abad ke-20 apabila kelihatan apa-apa hasil
yang nyata dalam memupuk satu bahasa seragam di China 7. Mitos dan kerohanian,
Luohan, salah satu tokoh kerohanian yang dikongso oleh budaya Cina dan India merentasi
pelbagai mazhab agama Buddha.
Mengenal Pakaian Tradisional China (Cheongsam): Pakaian Tradisional China (Tionghoa)
untuk wanita adalah Cheongsam. Nama Cheongsam sendiri artinya adalah pakaian panjang.
Nama Cheongsam diambil dari terjemahan bahasa inggris dari dialek provinsi Guangdang,
Tiongkok (Cheuhngsam). Di daerah lain di China, misalanya di Beijing, nama pakaian
Tradisional China ini disebut sebagai qipao.
Cara pandang: Penjelasan mengenai kehidupan dan kematian versi korea
Agama: Tradisi Konfusianisme mendominasi kepercayaan dan pemikiran bangsa Korea,
bersama Buddhisme, Taoisme dan Shamanisme.Agama Buddha menjadi agama resmi Tiga
Kerajaan (57 SM-935 M) dan dinasti Goryeo (935-1392). Paham Konfusianisme mencapai
masa keemasan pada zaman dinasti Joseon (1392-1910). Agama Kristen dibawa oleh
misionaris Eropa menjelang akhir periode Joseon dan pada abad ke-20 meningkat pesat.
Agama Islam yang baru diperkenalkan di Korea sejak perang Korea oleh tentara Turki,
memiliki pengikut di Korea (2007; ±140 ribu jiwa). Walau begitu sebanyak 46,5% populasi
Korea Selatan mengaku tidak mengikuti suatu kepercayaan tertentu. Di Korea Utara,
kebebasan beragama mendapat tekanan.
Korea selatan: Republik Korea biasanya dikenal sebagai Korea Selatan, adalah sebuah
negara di Asia Timur yang meliputi bagian selatan Semenanjung Korea. Di sebelah utara,
Republik Korea berbataskan Korea Utara, di mana keduanya bersatu sebagai sebuah negara
hingga tahun 1948. Laut Kuning di sebelah barat, Jepang berada di seberang Laut Jepang
(disebut "Laut Timur" oleh orang-orang Korea) dan Selat Korea berada di bagian tenggara.
7. Negara ini dikenal dengan nama Hanguk (한국; 韓國). oleh penduduk Korea Selatan dan
disebut Namchosŏn (남조선; 南朝鮮; "Chosŏn Selatan") di Korea Utara. Ibu kota Korea
Selatan adalah Seoul (서울). Penemuan arkeologis menunjukkan bahwa Semenanjung Korea
telah didiami sejak Masa Paleolitik Awal.Sejarah Korea dimulai dari pembentukan Gojoseon
pada 2333 SM. oleh Dan-gun. Setelah unifikasi Tiga Kerajaan Korea dibawah Silla pada 668
M, Korea menjadi satu dibawah Dinasti Goryeo dan Dinasti Joseon hingga akhir Kekaisaran
Han Raya pada 1910 karena dianeksasi oleh Jepang. Setelah liberalisasi dan pendudukan
oleh Uni Soviet dan Amerika Serikat pada akhir Perang Dunia II, Wilayah Korea akhirnya
dibagi menjadi Korea Utara dan Korea Selatan
Agama yang di anut di korea: atheism 46.5%, Buddha 22.8%, protestan 18.3%, katolik
roma10.9%, islam 0.1%, agama lain 0.7%, Buddha won 0.3%, konfisianisme 0.2%,
cheondoisme 0.1%
Korea utara: Korea Utara, secara resmi disebut Republik Demokratik Rakyat Korea adalah
sebuah negara di Asia Timur, yang meliputi sebagian utara Semenanjung Korea. Ibu kota
dan kota terbesarnya adalah Pyongyang. Zona Demiliterisasi Korea menjadi batas antara
Korea Utara dan Korea Selatan. Sungai Amnok dan Sungai Tumen membentuk perbatasan
antara Korea Utara dan Republik Rakyat Cina. Sebagian dari Sungai Tumen di timur laut
merupakan perbatasan dengan Rusia. Penduduk setempat menyebut negara ini Pukchosŏn
(북조선, "Chosŏn Utara").
Semenanjung Korea diperintah oleh Kekaisaran Korea hingga dianeksasi oleh Jepang
setelah Perang Rusia-Jepang tahun 1905. Setelah kekalahan Jepang pada Perang Dunia II,
Korea dibagi menjadi wilayah pendudukan Soviet dan Amerika Serikat. Korea Utara menolak
ikut serta dalam pemilihan umum yang diawasi PBB yang diselenggarakan di selatan pada
1948, yang mengarah kepada pembentukan dua pemerintahan Korea yang terpisah oleh
zone demiliterisasi. Baik Korea Utara maupun Korea Selatan kedua-duanya mengklaim
kedaulatan di atas seluruh semenanjung, yang berujung kepada Perang Korea tahun 1950.
Sebuah gencatan senjata pada 1953 mengakhiri pertempuran; namun kedua negara secara
resmi masih berada dalam status perang, karena perjanjian perdamaian tidak pernah
ditandatangani. Kedua negara diterima menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa pada
1991. Pada 26 Mei 2009, Korea Utara secara sepihak menarik diri dari gencatan senjata.
Agama di korea utara: Kedua-dua Korea berbagi warisan yang sama dari agama Buddha dan
Konghucu Korea dan sejarah yang masih sangat baru dari agama Kristen dan pergerakan
Cheondoisme ("agama Jalan Surgawi"). Konstitusi Korea Utara menyatakan bahwa
kebebasan beragama diizinkanMenurut standar-standar agama Barat, sebagian besar
penduduk Korea Utara dapat dikelompokkan sebagai "tidak beragama". Tetapi sebagian
besar di antaranya didefinisikan "beragama" dari sudut pandang sosiologidan pengaruh
budaya agama-agama tradisional itu semisal Buddha dan Konghucu masih memiliki dampag
pada kehidupan kerohanian Korea Utara.
8. Menurut Religious Intelligence, situasi keagamaan di Korea Utara adalah sebagai berikut:
Tidak beragama: 15.460.000 pengikut (64,31% penduduk, majoritas yang dominan, mereka
adalah penghayat filsafat Juche), Shamanisme Korea: 3.846.000 pengikut (16% penduduk),
Cheondoisme: 3.245.000 pengikut (13,50% penduduk), Agama Buddha: 1.082.000 pengikut
(4,50% penduduk), Agama Kristen: 406.000 pengikut (1,69% penduduk)
Kekristenan di korea: Kristen di Korea pertama kali diperkenalkan oleh orang Korea yang
mengunjungi Cina pada tahun 1608, namun belum berkembang sampai abad ke18.[1]Kristen Protestan mulai diterima secara luas di Korea ditandai dengan penyelenggaraan
Konferensi-konferensi Pemahaman Alkitab skala besar dari tahun 1905.
Buddhisme di korea: Buddhisme di Korea pertama kali diperkenalkan ke Korea dari Cina
pada masa kerajaan Goguryeo pada tahun 372.Setelah itu, pada tahun 384, seorang biksu
dari India yang melewati Cina Selatan memperkenalkan agama Buddha ke kerajaan
Baekje.Di kerajaan Silla, agama Buddha mulai diintroduksikan oleh seorang biksu Goguryeo
pada tahun 527 dan mulai menyebar dengan pesat sehingga berbenturan dengan
kepercayaan tradisional rakyatnya. Pada awal abad ke-6, Silla mulai mengadopsi Buddhisme
sebagai agama negara berkat seorang martir bernama Yi Cha-don. Agama Buddha tidak
hanya dianut oleh masyarakat banyak, namun raja dan bangsawan Silla serta Baekje
menjadi pengikut Buddhisme. Kebudayaan spiritual yang mereka kembangkan dengan
Buddhisme telah membuat kebudayaan Tiga Kerajaan berkembang pesat.Terutama di Silla
dan Baekje, agama Buddha menjadi fondasi spiritual sehingga banyak kuil dan pagoda yang
dibangun.Seni Buddhisme pun berkembang pesat dan banyak patung Buddha yang dibuat.
Dengan meningkatnya pengaruh Buddhisme, hubungan Korea dengan negara lain pun
berkembang. Kesenian, ilmu pengetahuan dan teknologi yang diimpor dari Cina, India dan
berbagai negara ikut memperkaya kebudayaan Korea. Pada masa Tiga Kerajaan,
kebudayaan Korea mengalami kemajuan dalam bidang astronomi, matematika, pengobatan,
arsitektur dan metalurgi.
Cara pandang budaya korea
Sistem Kebudayaan:
Budaya Perkawinan: Kebudayaan garis keluarga di Korea adalah berdasarkan atas sistem
Patrilinial. Pria memegang peranan penting dalam kesejahteraan keluarkan dan diwajibkan
untuk bekerja. Wanita diperbolehkan untuk bekerja hanya kalau diperbolehkan oleh suami
atau jika hasil kerja suaminya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Tugas
utama wanita adalah untuk mengasuh anak dan menjaga rumah. Budaya perkawinan Korea
sangat menghormati kesetiaan. Para janda, walaupun jika suami mereka mati muda, tidak
dizinkan menikah lagi dan harus mengabdikan hidupnya untuk melayani orang tua dari
suaminya. Begitu juga yang terjadi pada seorang duda yang harus melayani orang tua dari
istrinya walaupun istrinya tersebut mati muda.
Budaya dalam Hal Keturunan: Dalam budaya Korea , keturunan atau anak dianggap sebagai
sebuah anugerah yang amat besar dari Tuhan. Oleh karena itu, setiap keluarga disarankan
untuk memiliki paling tidak seorang keturunan. Oleh karena budaya yang amat
menghormati anugerah Tuhan tersebut, aborsi yang bersifat sengaja akan diberikan
hukuman yang amat berat secara adapt, yaitu hukuman mati kepada sang Ibu dan orang lain
yang mungkin terlibat di dalamnya, seperti suaminya (jika suaminya yang memaksa), dokter
9. (jika dokter yang memberikan sarana untuk aborsi), dan lain-lain. Akan tetapi, secara
hukum, tidak akan diadakan hukuman mati. Hukuman mati biasanya hanya dilaksanakan di
daerah pedalaman Korea di mana adat masih berpengaruh secara kuat.
Kebiasaan / Tradisi: Ada sebuah tradisi / kebiasaan yang cukup terkenal di Korea. Tradisi ini
dinamakan “sesi custom”. Tradisi sesi dilaksanakan sekali setiap tahun. Sesi adalah sebuah
tradisi untuk mengakselerasikan ritme dari sebuah lingkaran kehidupan tahunan sehingga
seseorang dapat lebih maju di lingkaran kehidupan tahun berikutnya.
Tradisi sesi dilaksanakan berdasarkan kalender bulan (Lunar Calender). Matahari, menurut
adat Korea , tidak menunjukkan suatu karakteristik musiman. Akan tetapi, Bulan
menunjukkan suatu perbedaan melalui perubahan fase bulan. Oleh karena itu, lebih mudah
membedakan adanya perubahan musim atau waktu melalui fase bulan yang dilihat.
Dalam tradisi sesi, ada lima dewa yang disembah, yaitu irwolseongsin (dewa matahari bulan
dan bintang), sancheonsin (dewa gunung dan sungai), yongwangsin (raja naga), seonangsin
(dewa kekuasaan), dan gasin (dewa rumah). Kelima dewa ini disembah karena dianggap
dapat mengubah nasib dan keberuntungan seseorang.
Budaya dan Individu: Identitas Budaya.
Identitas: Konsep diri yang direfleksikan atau gambaran diri bahwa kita berasal dari
keluarga, gender, budaya, etnis dan proses sosialisasi individu.
Identitatas budaya: Identifikasi komunikasi dari sistem perilaku simbolis verbal dan non
verbal
Identitas individual adalah identitas atau jati diri yang dimiliki seseorang yang ia dapat sejak
ia lahir maupun dari proses interaksi yang dialami mulai dari lahir. Contoh: Seorang gadis
jawa tidak berani membangkang perintah ibu atau ayahnya, sehingga ia dijuluki sebagai
gadis baik dan penurut. Baik dan penurut adalah identitas individual dari gadis jawa itu,
sebab tidak semua gadis dari jawa adalah seorang anak yang penurut terhadap orang tua.
Identitas komunal adalah jati diri atau suatu karakteristik yang menggambarkan ciri-ciri dari
suatu kelompok atau koloni yang menunjukkan secara utuh tentang kepribadian koloni itu.
contoh: anak punk dengan gayanya yang serba hitam dan identitas dengan alkohol, jalanan
dan pergaulan bebas merupakan identitas dari koloni anak punk tersebut. Hal-hal itu adalah
pembeda antara koloni anak punk dengan koloni atau kelompok lain.
Identitas adalah menunjukkan jati diri agar dapat dikenal orang. Dan identitas budaya disini
adalah rincian karakteristik atau ciri-ciri sebuah kebudayaan yang dimiliki oleh sekelompok
orang yang kita ketahui batas-batasnya tatkala dibandingkan dengan karakteristik atau ciriciri kebudayaan orang lain (Liliweri, 2003: 72).
Namun dalam komunikasi lintas budaya yang dilakukan kerap kali terjadi permasalahan
dalam proses interaksinya. Seperti dibawah ini: 1). Stereotip, Sering kali kita tanpa sadar
menyamakan seseorang dengan orang lain, dikarenakan berasal dari kelompok budaya yang
sama. Ini dilakukan kerena persepsi kita terhadap suatu kelompok atau budaya yang
10. mengakar secara terus menerus. Stereotip ini terkadang dapat berupa hal positif namun
juga bisa negative. Dengan kata lain stereotip adalah menggeneralisasikan orang-orang
berdasarkan sedikit informasi dan membentuk asumsi orang-orang berdasarkan
keanggotaan mereka dalam suatu kelompok. Dan juga sebagai penilaian terhadap seseorang
hanya berdasarkan persepsi terhadap kelompok mana orang tersebut dikategorikan 2).
Prasangka, Menurut Feldman (1985), prasangka adalah evaluasi positif atau negative atau
sikap mengadili suatu anggota dari kelompok berdasarkan keanggotaannya pada kelompok
tersebut. Dan juga Gerungan (1988) mengatakan bahwa prasangka ini adalah sikap persaan
orang-orang terhadap golongan manusia tertentu, golongan ras, atau kebudayaan yang
berlainan dengan orang yang berprasangka 3). Resisme, Resisme memiliki arti sebagai suatu
system kepercayaan atau doktrin yang menyatakan bahwa perbedaan biologis yang melekat
pada ras manusi menentukan pencapaian budaya atau individu, bahwa suatu ras manusia
menentukan pencapaian budaya atau individu, bahwa suatu ras lebih superior dan memiliki
hal untuk mengatur yang lainnya 4). Etnosentrisme, Mereka menganggap kelompok
budaya/etnisnya yang lebih baik (superior) hingga bisa menimbulkan rasisme yaitu
pengkategorisasian individu berdasarkan warna kulit, rambut, dan lainnya. Etnosentrisme
cendrung menganggap rendah orang-orang yang dianggap asing, dan mereka juga
mengukur budaya asing dengan budayanya sendiri. Ini kerap kali terjadi jika masing-masing
budaya bersikukuh dengan identitasnya, menolak bercampur dengan kebudayaan lain.
Membentuk interpretasi realitas: nilai budaya
kepercayaan anda menjadi pemikiran anda. Pemikiran anda menjadi kata-kata anda.Katakata anda menjadi tindakan anda. Tindakan anda menjadi kebiasaan anda. Kebiasaan anda
menjadi karakter anda. (Mahatma Gandhi)
Persepsi: Suatu cara pandang untuk membuat dunia fisik dan sosial anda menjadi masuk
akal. Persepsi dan respon anda terhada peristiwa eksternal sebagian ditentukan oleh
budaya anda. Kepercayaan: Kepercayaan merupakan keyakinan atau sesuatu yang diterima
sebagai kebenaran. Kepercayaan mencerminkan tindakan dan perilaku komunikasi anda.
Menyelidiki nilai: Kejahatan vs kebaikan, Bahaya vs keselamatan, Jelek vs cantik, Abnormal
vs normal, Tidak logis vs logis, dll
Dimensi nilai hofstede: Individualisme/Kolektivisme, Seorang pribadi merupakan unit
terkecil utama dalam hubungan sosial. Kemandirian lebih ditekankan dibandingkan
ketergantungan. Prestasi pribadi sangat dihargai. Keunikan dari seorang individu merupakan
nilai tertinggi. Menghilangkan ketidakpastian, Menjelaskan yang membuat masyarakat
dalam suatu budaya merasa gugup terhadap suatu situasi yang mereka lihat tidak
terstruktur, tidak jelas atau tidak dapat diprediksi, situasi yang mereka coba hindari untuk
mempertahankan kode prilaku yang ketat dan kepercayaan tentang kebenaran yang mutlak.
Pengaruh kekuasaan, Di beberapa budaya yang memiliki kekuasaan dan yang dipengaruhi
kekuasaan tersebut secara signifikan terpisah (pengaruh kekuasaan tinggi) sedang pada
budaya lain, pemegang kekuasaan dan mereka yang dipengaruhi secara signifikan semakin
mendekat (pengaruh kekuasaan rendah). Maskulin/Feminim, Budaya maskulin
menggunakan keberadaan biologis dari dua jenis kelamin untuk menjelaskan peranan sosial
yang berbeda antara laki-laki dan perempuan. Mereka mengharapkan laki-laki menjadi
sosok yang tegas, ambisius, dan kompetitif serta berjuang untuk kesuksesan materi dan
menghormati apa yang besar, kuat dan cepat.
11. Orientasi konteks-tinggi dan konteks-rendah (antropolog hall): 1. konteks-tinggi, (amerika
indian, amerika latin, jepang, arab, cina, afrika dan korea, asia). Informasi yang
dipertukarkan selama interaksi tidak harus dikomunikasikan lewat kata-kata, karena sifat
masyarakat yang homogen. Percaya pada komunikasi non verbal 2. Konteks-rendah,
(jerman, swiss, skandinavia, dan amerika utara). Populasi lebih sedikit homogen,
sehingga cenderung membagi-bagikan hubungan interpersonal.
Kluckhohn (dalam Adisubroto, 1993) menyatakan bahwa nilai merupakan suatu
konsepsiyang dapat terungkap secara eksplisit atau implisit, yang menjadi cirikhas individu
ataukarakteristik suatu kelompok mengenai hal-hal yang diinginkan dan berpengaruh
terhadap proses seleksi dan sejumlah modus, cara dan hasil akhir suatu tindakan.
Komunikasi non verbal.
Stewart & D’Angelo mengemukan 4 jenis / komunikasi: Komunikasi Verbal / Vokal,
Komunikasi verbal / non vocal, Komunikasi non verbal/vocal, Komunikasi non verbal / non
vokal
Komunikasi verbal dan non verbal dari segi maknanya: 1. Pilihan Visual : Orang “melihat
dunia dengan membangun atau mengingat gambaran mental” 2. Pilihan Oditori : Orang
“menghargai suara dan dapat mengambil keputusan berdasarkan apa yang didengar atau
dibacanya” 3. Pilihan Kinestetik : Orang “menangani dunia melalui sentuhan, pengecapan,
penciuman atau perasaan. Bagi mereka kontak adalah komunikasi”
Informasi non verbal: 1. Pesan non verbal menguatkan verbal, Makna yang dihasilkan
cepat, mudah dan meningkatkan pemahaman 2. Isyarat non verbal lebih berpengaruh dari
pesan verbal, Bila kita sebagai penerima menangkap dua pesan yang tidak sesuai, kita lebih
condong mempercai pesan non verbal 3. Isayarat non verbaal memberikan informasi
mengenai tujuan dan respons emosional, Banyak orang yang berkecimpung dalam bisnis
lebih menyukai komunikasi tatap muka dengan makan siang bersama atau pertemuan
formal di kantor. Dari pada melalui surat atau telepon ketika memecahkan masalah 4.
Alasan lain pesan non verbal lebih berpengaruh besar, Adanya kepercayaan umum bahwa
gerakan tubuh, ekspresi wajah, kualitas vokal dan isyarat non verbal lainnya, tidak dapat
dibuat-buat supaya tanpak otentik. Oleh orang yang bukan ahlinya. Bahkan anak kecil juga
dengan cepat merasakan sikap dan ekspresi yang tidak spontan
Komunikasi Nonverbal: 1. Kesamaan Perilaku, (behavioral synchrony), La France & Mayo:
Kesamaan, perilaku merupakan indeks dari rasa saling menyukai 2. Komunikasi Artifaktual:
Komunikasi nonverbal melalui cara berpakaian dan artifak2 lain 3. Kontekstual, Sama halnya
dengan komunikasi verbal, nonverbal juga terjadi dlm suatu konteks (situasi, lingkungan).
Konteks tsb membantu untuk menentukan makna dari setiap perilaku nonverbal 4. Paket,
Nonverbal, Semua bagian tubuh biasanya bekerjasama untuk mengkomunikasikan makna
tertentu 5. Dapat dipercaya, Perilaku nonverbal lebih cepat dipercaya meskipun
bertentangan dengan verbal 6. Dikendalikan oleh aturan, Komunikasi nonverbal, seperti
komunikasi verbal dikendallikan oleh aturan (rule-governed).
12. Metakomunikasi: Contoh menyilangkan jari anda di balik punggung apabila anda berdusta.
Bila anda membuat pernyataan dan mengedipkan mata, kedipan mata ini mengomentari
pernyataan verbal itu.