2. Pendahuluan
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sisdiknas pasal 35 dan 36 yang
menekankan perlunya peningkatan standar
nasional pendidikan sebagai acuan kurikulum
secara berencana dan berskala dalam rangka
mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
3. Lanjutan
Kurikulum yang terahir diterapkan di sekolah
adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) sebagai pengganti dari Kurikulum
Berbasis Kompetensi. Dan kini tahun ajaran
2013 giliran KTSP diperbaharui dengan
kurikulum baru yang dikenal dengan
Kurikulum 2013 yang siap diimplementasikan
(Muzamiroh, 2013)
4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang peneliti paparkan
maka yang menjadi rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah “bagaimana pendapat guru
terhadap penerapan kurikulum 2013?”
Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui pendapat guru terhadap penerapan
kurikulum 2013.
Manfaat
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi
semua guru agar dapat menambah wawasan,
pengetahuan dan pemahaman tentang kurikulum
2013, sehingga dapat mempersiapkan diri secara
matang dalam penerapannya.
5. Kurikulum
Kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yaitu
dari kata curir artinya pelari, kata curere
artinya tempat berpacu. (Muzamiroh, 2013).
Jadi Curiculum diartikan jarak yang ditempuh
oleh seorang pelari. Pada saat itu kurikulum
diartikan sejumlah mata pelajaran yang harus
ditempuh oleh siswa atau murid untuk
mencapai suatu gelar atau ijazah (Nasution,
2003).
6. Lanjutan
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional
“Kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu”. Definisi tersebut menegaskan bahwa
kurikulum dipakai sebagai pedoman dalam
menyelenggarakan pembelajaran bukan buku
teks yang sebenarnya lebih berperan sebagai
salah satu sumber pembelajaran.
7. Urgensi Kurikulum
Kurikulum harus disusun dan disempurnakan sesuai
dengan perkembangan zaman. Oleh sebab itu, sejalan
dengan perkembangan zaman pendidikan akan semakin
banyak menghadapi tantangan. Lebih-lebih menghadapi
pasar bebas atau era globalisasi.
Menurut Mohammad Nuh sebagai menteri pendidikan
menegaskan bahwa kurikulum 2013 dirancang sebagai
upaya mempersiapkan generasi Indonesia 2045 yaitu
tepatnya 100 tahun Indonesia merdeka, sekaligus
memanfaatkan populasi usia produktif yang jumlahnya
sangat melimpah agar menjadi bonus demografi dan
tidak menjadi bencana demografi (Muzamiroh, 2013)
8. Karakteristik Kurikulum 2013
Karakteristik kurikulum 2013 memang
mengalami bnyak sekali perubahan, baik itu
jenjang SD sampai dengan SMA, beberapa
mata pelajaran akan dipangkas atau
ditiadakan. Mulai tahun ajaran ini
(2013/2014), kurikulum SD/SMP/SMA/SMK
mengalami perubahan-perubahan antara lain
mengenai proses pembelajaran, jumlah mata
pelajaran.
9. Metode Penelitian
Desain Penelitian
Metode Kualitatif
Skala Likert
Populasi
Guru yang mengajar di sekolah yang sudah
menerapkan kurikulum 2013, baik SD, SMP, dan
SMA/ SMK yang ada di kecamatan Seberang Ulu II.
Sampel
nonprobability sampling.
Teknik penentuan sampling yang digunakan adalah
sampling insidental
10. Hasil Penelitian dan
Pembahasan
Dari hasil kuesioner tersebut maka akan
diperoleh persentase pendapat guru
terhadap kurikulum 2013. Adapun hasil
persentase survei dapat dilihat melalui tabel
berikut ini:
Pertanyaan No.1
Setujukah Anda dengan kebijakan
pemerintah diterapkannya kurikulum 2013?
11. Tabel 1
Tabel 3
Alternatif Jawaban
Persentase
Alternatif Jawaban
Persentase
Sangat Setuju
Setuju
Tidak Setuju
4, 55 %
95, 45 %
0
Ya
Mungkin
Tidak
77, 27 %
18, 18 %
4, 55 %
Tabel 2
Tabel 4
Alternatif Jawaban
Persentase
Siap
Belum Siap
Tidak Siap
45, 45 %
50 %
4, 55 %
Alternatif Jawaban
Persentase
Sudah
100 %
Belum
0
12. Tabel 5
Alternatif Jawaban
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Buruk
Buruk Sekali
Persentase
13, 64 %
50 %
36, 36 %
0
0
Berdasarkan hasil survey di atas, maka dapat
di katakan sebagian guru berpendapat positif
terhadap kurikulum 2013. Kurikulum 2013
sangat bagus diterapkan dalam pendidikan di
Indonesia.
13. Kesimpulan
Mengingat pentingnya kurikulum dalam
pendidikan dan kehidupan manusia, maka
penyusunan kurikulum tidak dapat dilakukan
secara sembarangan. Penyusunan kurikulum
membutuhkan landasan-landasan yang kuat,
yang didasarkan pada hasil-hasil pemikiran dan
penelitian yang mendalam. Penyusunan
kurikulum yang tidak didasarkan pada landasan
yang kuat dapat berakibat fatal terhadap
kegagalan pendidikan itu sendiri. Dengan
sendirinya, akan berkibat pula terhadap
kegagalan proses pengembangan manusia.