SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 19
Downloaden Sie, um offline zu lesen
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
Jalan Ampera Raya No. 7, Jakarta Selatan 12560, Indonesia Telp. 62 21 7805851, Fax. 62 21 7810280
http://www.anri.go.id, e-mail: info@anri.go.id
PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 26 TAHUN 2011
TENTANG
TATA CARA PENYEDIAAN ARSIP DINAMIS
SEBAGAI INFORMASI PUBLIK
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa fungsi dan tugas unit kearsipan dalam mengolah
dan menyajikan arsip menjadi informasi sebagaimana
ketentuan Pasal 17 Ayat (1) huruf b dan ayat (3) huruf b
Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan,
perlu diatur dalam suatu peraturan;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
pada huruf a di atas, perlu menetapkan Peraturan Kepala
Arsip Nasional Republik Indonesia tentang Tata Cara
Penyediaan Arsip Dinamis Sebagai Informasi Publik;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang
Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4846);
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5038);
3. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5071);
- 2 -
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
4. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008
tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 99, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5149);
5. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan
Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non
Departemen sebagaimana telah enam kali diubah terakhir
dengan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2005;
6. Keputusan Presiden Nomor 27/M Tahun 2010 tentang
Pengangkatan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia;
7. Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia
Nomor 03 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Arsip Nasional Republik Indonesia sebagaimana telah dua
kali diubah terakhir dengan Peraturan Kepala Arsip
Nasional Republik Indonesia Nomor 05 Tahun 2010;
8. Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2010 tentang
Standar Layanan Informasi Publik (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 272);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK
INDONESIA TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN ARSIP
DINAMIS SEBAGAI INFORMASI PUBLIK.
Pasal 1
Tata Cara Penyediaan Arsip Dinamis Sebagai Informasi Publik adalah
sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan ini dan merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini.
- 3 -
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
Pasal 2
Tata Cara Penyediaan Arsip Dinamis Sebagai Informasi Publik sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1 diberlakukan bagi pencipta arsip sebagai panduan
dalam mengolah dan menyajikan arsip dinamis sebagai informasi publik.
Pasal 3
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 22 Desember 2011
KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,
ttd
M. ASICHIN
LAMPIRAN
PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 26 TAHUN 2011
TENTANG
TATA CARA PENYEDIAAN ARSIP DINAMIS SEBAGAI INFORMASI
PUBLIK
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Amandemen yang ke 2 (dua) Pasal 28 huruf F menyatakan bahwa:
“Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk
mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari,
memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi
dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia”.
Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan
menyatakan arsip adalah sumber informasi yang autentik, utuh dan
terpercaya. Pasal 17 ayat (1) huruf b dan ayat (3) huruf b mengamanatkan
bahwa salah satu fungsi dari unit kearsipan pada pencipta arsip adalah
mengolah dan menyajikan arsip menjadi informasi dalam kerangka Sistem
Kearsipan Nasional dan Sistem Informasi Kearsipan Nasional. Selanjutnya
pencipta arsip wajib menyediakan arsip dinamis bagi kepentingan
pengguna arsip yang berhak sebagaimana diatur dalam Pasal 42 ayat (1)
Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan.
Arsip merupakan sumber informasi publik sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan
Informasi Publik. Oleh karena itu Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008
tentang Keterbukaan Informasi Publik menjadi landasan hukum yang
turut memperkuat pentingnya kewajiban pencipta arsip sebagai badan
publik untuk menyediakan arsip dinamis bagi kepentingan pengguna arsip
yang berhak.
Kewajiban-kewajiban yang diamanatkan dalam dua undang-undang
tersebut bahkan diancam dengan sanksi administratif dan sanksi pidana.
Pasal 80 Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan
menyatakan bahwa pimpinan instansi dan/atau pelaksana pencipta arsip
yang tidak menyediakan arsip dinamis kepada pengguna yang berhak,
- 2 -
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
dijatuhi sanksi administratif mulai dari teguran tertulis sampai sanksi
pembebasan dari jabatan. Sedangkan sanksi pidana diatur dalam Pasal 52
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
Publik bahwa badan publik yang dengan sengaja tidak menyediakan, tidak
memberikan, dan/atau tidak menerbitkan Informasi Publik berupa
Informasi Publik secara berkala, Informasi Publik yang wajib diumumkan
secara serta-merta, Informasi Publik yang wajib tersedia setiap saat,
dan/atau Informasi Publik yang harus diberikan atas dasar permintaan
sesuai dengan Undang-Undang ini, dan mengakibatkan kerugian bagi
orang lain dikenakan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun
dan/atau pidana denda paling banyak Rp 5.000.000,00 (lima juta rupiah).
Berdasarkan dua ketentuan peraturan perundangan-undangan
tersebut dan konsekwensi yang akan ditanggung oleh pencipta arsip, maka
diperlukan norma, standar, prosedur, dan kriteria (NSPK) yang dapat
memberikan kepastian hukum, baik kepada pencipta arsip maupun
pengguna arsip tentang bagaimana tata cara penyediaan arsip dinamis
sebagai Informasi Publik yang diatur dalam Peraturan Kepala Arsip
Nasional Republik Indonesia.
B. Maksud dan Tujuan
Tata Cara Penyediaan Arsip Dinamis Sebagai Informasi Publik
dimaksudkan untuk memberikan panduan bagi pencipta arsip dalam
menyediakan arsip dinamis sebagai Informasi Publik dengan tujuan:
1. Memenuhi hak-hak publik untuk memperoleh informasi;
2. Menyediakan arsip dinamis sebagai Informasi Publik secara mudah,
cepat, akuntabel dan transparan;
3. Menjadi ukuran kinerja pemberian pelayanan Informasi Publik sehingga
setiap badan publik dapat mengukur kinerja masing-masing, untuk
mencapai perbaikan layanan secara berkesinambungan.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Tata Cara Penyediaan Arsip Dinamis Sebagai Infomasi
Publik meliputi: Ketentuan Umum, Prosedur Pengelolaan Arsip Dinamis,
dan Prosedur Penyajian Informasi Publik.
- 3 -
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
D. Pengertian
1. Arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk
dan media sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi yang dibuat dan diterima oleh lembaga negara,
pemerintahan daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi
politik, organisasi kemasyarakatan dan perseorangan dalam
pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2. Arsip dinamis adalah arsip yang digunakan secara langsung dalam
kegiatan pencipta arsip dan disimpan selama jangka waktu tertentu.
3. Informasi adalah keterangan, pernyataan, gagasan, dan tanda-tanda
yang mengandung nilai, makna, dan pesan, baik data, fakta maupun
penjelasannya yang dapat dilihat, didengar, dan dibaca yang disajikan
dalam berbagai kemasan dan format sesuai dengan perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi secara elektronik ataupun
nonelektronik.
4. Informasi Publik adalah informasi yang dihasilkan, disimpan, dikelola,
dikirim, dan/atau diterima oleh suatu badan publik yang berkaitan
dengan penyelenggara dan penyelenggaraan negara dan/atau
penyelenggara dan penyelenggaraan badan publik lainnya serta
informasi lain yang berkaitan dengan kepentingan publik.
5. Pencipta arsip adalah pihak yang mempunyai kemandirian dan otoritas
dalam pelaksanaan fungsi, tugas dan tanggung jawab di bidang
pengolahan arsip dinamis.
6. Badan publik adalah lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif, dan badan
lain yang fungsi dan tugas pokoknya berkaitan dengan
penyelenggaraan negara, yang sebagian atau seluruh dananya
bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, atau organisasi
nonpemerintah sepanjang sebagian atau seluruh dananya bersumber
dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah, sumbangan masyarakat, dan/atau
luar negeri.
7. Pemohon Informasi Publik adalah warga negara dan/atau badan
hukum Indonesia yang mengajukan permintaan Informasi Publik.
- 4 -
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
8. Unit Kearsipan adalah satuan kerja pada pencipta arsip yang
mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam penyelenggaraan
kearsipan.
9. Unit Pengolah adalah satuan kerja pada pencipta arsip yang
mempunyai tugas dan tanggung jawab mengolah semua arsip yang
berkaitan dengan kegiatan penciptaan arsip di lingkungannya.
10. Tata Usaha Unit Pengolah adalah unit fungsional yang merupakan
bagian dari unit pengolah yang melaksanakan tugas ketatausahaan
serta mengolah arsip aktif.
- 5 -
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
BAB II
KETENTUAN UMUM
A. Prinsip-Prinsip Penyediaan Arsip Dinamis Sebagai Informasi Publik
1. Dalam rangka penyediaan arsip dinamis sebagai Informasi Publik,
pimpinan pencipta arsip terlebih dahulu wajib menetapkan pedoman-
pedoman sebagai berikut:
a. Jenis Informasi Publik berdasarkan Undang-Undang Nomor 14
Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, yaitu:
1) Informasi yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala;
2) Informasi yang wajib diumumkan secara serta merta;
3) Informasi yang wajib tersedia setiap saat;
4) Informasi yang dikecualikan;
b. Kategori tingkat klasifikasi keamanan dan akses arsip dinamis, yaitu:
1) Sangat Rahasia;
2) Rahasia;
3) Terbatas;
4) Biasa/Terbuka;
2. Arsip dinamis sebagai Informasi Publik harus dapat diperoleh setiap
pemohon yang berhak dengan secara cepat, tepat waktu, biaya
ringan/proposional dan cara sederhana;
3. Arsip dinamis meliputi arsip aktif yang berada pada Unit
Pengolah/Central File dan arsip inaktif yang berada pada Unit
Kearsipan/Pusat Arsip Inaktif/Record Centre;
4. Penyediaan arsip dinamis sebagai Informasi Publik meliputi informasi
arsip dinamis dan fisik arsipnya;
5. Arsip dinamis yang akan dikelola sebagai Informasi Publik harus
lengkap, akurat, dan utuh.
B. Pengolah dan Penyaji Arsip Dinamis Sebagai Informasi Publik
1. Pengolahan dan penyajian arsip dinamis menjadi Informasi Publik
dilakukan oleh unit kearsipan dan unit yang melaksanakan fungsi
layanan informasi publik.
- 6 -
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
2. Pengolahan arsip aktif yang meliputi pembuatan daftar arsip aktif,
penyimpanan, pendokumentasian, penyediaan dan penyajian arsip
menjadi Informasi Publik dilakukan oleh SDM Kearsipan/Arsiparis pada
unit pengolah.
3. Pengolahan arsip inaktif yang meliputi pembuatan daftar arsip inaktif,
penyimpanan, pendokumentasian, penyediaan dan penyajian arsip
menjadi Informasi Publik dilakukan oleh SDM Kearsipan/Arsiparis pada
unit kearsipan.
4. Unit kearsipan bertanggung jawab terhadap pemuatan informasi
kearsipan di dalam JIKN dan penyediaan daftar arsip aktif dan inaktif.
- 7 -
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
BAB III
TATA CARA PENGOLAHAN ARSIP DINAMIS
SEBAGAI INFORMASI PUBLIK
Pengolahan arsip dinamis sebagai informasi publik pada pencipta arsip
meliputi kegiatan:
a. Pemberkasan arsip aktif;
b. Penataan arsip inaktif;
c. Pengolahan informasi tematik.
Skema pengolahan arsip dinamis sebagai informasi publik dapat dilihat pada
Gambar 1a dan Gambar 1b dibawah ini:
Gambar 1a.
Pedoman yang Dibutuhkan Dalam Rangka Penyediaan Arsip Dinamis
Sebagai Informasi Publik
Keterangan gambar:
1. Pencipta arsip melalui unit kearsipaan menetapkan pedoman tentang jenis
informasi publik, klasifikasi keamanan dan akses arsip dinamis;
2. Pedoman tersebut dipergunakan sebagai dasar dalam penyediaan dan
pelayanan Informasi Publik;
Hasil
Tersusunnya Pedoman Jenis-jenis Informasi
Publik dan Klasifikasi Keamanan dan Akses Arsip
PENCIPTA ARSIP (PA)
UNIT KEARSIPAN
 Membuat daftar Jenis-Jenis Informasi Publik:
1. Wajib disediakan dan diumumkan secara berkala
2. Wajib diumumkan secara serta merta
3. Wajib tersdia setiap saat
4. Dikecualikan
 Menetukan klasifikasi keamanan dan akses arsip
dinamis:
1. Sangat Rahasia
2. Rahasia
3. Terbatas
4. Biasa/Terbuka
- 8 -
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
Gambar1b.
Skema Pengolahan Arsip Dinamis Sebagai Informasi Publik
Keterangan Gambar:
1. Unit pengolah melalui central file masing-masing melakukan pemberkasan
terhadap arsip aktif;
2. Hasil dari pemberkasan adalah daftar berkas dan datar isi berkas yang
diserahkan ke unit kearsipan;
3. Unit kearsipan melakukan penataan terhadap arsip inaktif yang sudah
dipindahkan dari unit pengolah;
Pemberkasan Arsip Aktif
UP2
Prosedur:
1. Pemeriksaan
2. Pengindeksan
3. Pemberian Kode
4. Tunjuk Silang
5. Pelabelan
6. Penyimpanan Berkas
Pemberkasan Arsip Aktif
UP1
Prosedur:
1. Pemeriksaan
2. Pengindeksan
3. Pemberian Kode
4. Tunjuk Silang
5. Pelabelan
6. Penyimpanan Berkas
UNIT KEARSIPAN (UK)/PUSAT ARSIP (PA)
Penataan Arsip Inaktif
Prosedur:
1. Pemeriksaan
2. Penataan arsip dalam boks
3. Penomoran arsip dalam boks
4. Penataan boks dalam rak
PENCIPTA ARSIP (PA)
Dst
UNIT PENGOLAH 2
CENTRAL FILE/TATA
USAHA UP 2
UNIT PENGOLAH 1 (UP 1)
CENTRAL FILE/TATA
USAHA UP 1
Hasil
1. Daftar Berkas
2. Daftar Isi Berkas
Hasil
1. Daftar Berkas
2. Daftar Isi Berkas
Hasil
Daftar Arsip Aktif dan Arsip Inaktif
Pengolahan Informasi
Daftar Informasi Tematik
Penyerahan Ke Pelayanan Informasi Publik
- 9 -
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
4. Hasil dari penataan arsip inaktif adalah daftar arsip inaktif;
5. Hasil daftar arsip aktif dan inaktif diolah berdasarkan tema-tema tertentu
menjadi daftar informasi tematik;
6. Daftar berkas, daftar isi berkas dan daftar arsip inaktif dan daftar informasi
tematik diserahkan kepada unit pelayanan informasi publik guna
kepentingan penyediaan dan pelayanan informasi publik.
- 10 -
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
A. Pemberkasan Arsip Aktif
Pemberkasan arsip aktif pada Unit Pengolah dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Pemeriksaan
Memastikan bahwa arsip tersebut sudah siap untuk diberkaskan,
memeriksa kelengkapannya, memisahkan dengan lampiran yang
memiliki jenis fisik arsip yang berbeda seperti peta, buku, bagan, dan
lain lain;
2. Pengindeksan
Menentukan “kata tangkap” dari berkas yang akan disimpan;
3. Pemberian kode
Memberi kode berdasarkan klasifikasi arsip yang mewakili arsip yang
akan menunjukkan pada tempat yang paling tepat dalam file;
4. Tunjuk silang
Tunjuk silang dibuat jika arsip memiliki dua masalah atau lebih, ada
pergantian nama, dan jika memiliki lampiran yang berbeda jenis fisik
arsipnya;
5. Pelabelan
Menuliskan indeks dan kode klasifikasi sebagai judul yang dituangkan
dalam file;
6. Penyimpanan berkas
Memasukkan arsip dalam folder dan menyimpan dalam filling kabinet;
7. Penyusunan daftar arsip aktif
Daftar arsip aktif meliputi daftar isi berkas dan daftar berkas;
a. Daftar isi berkas, adalah sebagai berikut:
Nomor
Berkas
Nomor
Item
Arsip
Kode
Klasifikasi
Uraian Informasi
Arsip
Tgl. Jml. Ket.
b. Daftar berkas, adalah sebagai berikut:
Unit Pengolah: …………
Nomor
Berkas
Kode
Klasifikasi
Uraian Informasi
Berkas
Kurun
Waktu
Jumlah Keterangan
- 11 -
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
8. Penentuan tingkat klasifikasi keamanan dan akses arsip.
Dari daftar isi berkas yang dihasilkan dari proses pemberkasan,
selanjutnya ditentukan tingkat klasifikasi keamanan dan akses arsip
berdasarkan pedoman klasifikasi keamanan dan akses arsip yang
ditentukan oleh pimpinan pencipta arsip.
B. Penataan Arsip Inaktif
Arsip yang sudah memasuki masa inaktif, dipindahkan dari Unit
Pengolah ke Unit Kearsipan untuk dilakukan penataan. Arsip inaktif yang
diterima Unit Kearsipan harus memenuhi syarat sebagai berikut:
1. Telah melewati masa simpan aktif sesuai JRA;
2. Telah dinilai unit pengolah/unit kerja bahwa arsip tersebut sudah
memasuki masa inaktif;
3. Fisik dan informasinya telah ditata dalam daftar arsip inaktif;
4. Fisik dan daftar arsip telah dilakukan pemeriksaan oleh unit pengolah
dan unit kearsipan secara bersama-sama;
5. Berita Acara pemindahan dan daftar arsip yang akan dipindahkan telah
ditandatangani oleh unit pengolah dan unit kearsipan.
Penataan arsip inaktif pada Unit Kearsipan dilakukan dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
1. Pemeriksaan
Pemeriksaan perlu dilakukan untuk memastikan apakah arsip tersebut
benar-benar arsip inaktif berdasar Jadwal Retensi Arsip dan untuk
memastikan kelengkapan setiap series arsip. Apabila dalam series arsip
kurang lengkap, diupayakan kelengkapannya dengan cara
meneliti/memeriksa Daftar Arsip Inaktif yang dipindahkan atau
menanyakan pada unit pengolah arsip asalnya. Apabila belum
ditemukan, dapat menghubungi pejabat yang berwenang pada unit
pencipta arsip untuk membuat semacam arsip pengganti. Pemeriksaan
terhadap kondisi fisik arsip juga harus dilakukan perlembar (untuk
arsip tekstual) dan apabila ada arsip yang rusak segera diadakan
perbaikan seperlunya.
- 12 -
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
2. Penataan arsip dalam boks
Penataan arsip dalam boks harus memperhatikan penataan arsip ketika
masih aktif. Sebaiknya setiap boks arsip hanya berisi satu series arsip
saja atau series yang sangat berdekatan dengan retensi yang sama. Jika
satu boks arsip berisi beberapa series arsip dan retensinya berbeda akan
mempersulit ketika arsip tersebut akan dilakukan penyusutan.
3. Penomoran boks
Boks arsip diberi nomor dan atau kode yang diperlukan, sesuai dengan
nomor urut dan atau kode maupun nomor lokasi penyimpanan jika
diperlukan, sedangkan sistem penomoran boks arsip sangat tergantung
pada ruang dan alat simpannya (rak). Bila terdapat banyak ruang
simpan maka perlu diberi nomor/kode atau huruf untuk setiap ruang
simpan yang ada. Jika terdapat beberapa rak arsip dalam suatu ruang
simpan arsip, maka harus dipersiapkan juga kode untuk setiap rak
sehingga pada boks arsip dapat diberikode sebagai berikut:
Contoh:
01.01.01: artinya disimpan dalam ruang 01, pada rak 01, dan boks
nomor 01.
4. Penataan boks dalam rak arsip
Penataan boks dalam rak arsip sangat tergantung pada sistem
penomoran boks yang digunakan. Penataan boks pada setiap rak harus
dilakukan dengan cara yang cermat dan mudah serta efisien. Misalnya
dengan pengaturan boks arsip dengan nomor terkecil berada di ujung
kiri atas rak arsip, kemudian terus ke kanan, turun ke bawah, dapat
dilanjutkan dari sisi kiri atau kanan rak, kemudian turun kebawah lagi
dan demikian seterusnya.
5. Penyusunan daftar arsip inaktif
Daftar arsip inaktif sekurang-kurangnya mencantumkan metadata:
pencipta arsip, nomor arsip, kode klasifikasi, uraian informasi arsip,
kurun waktu, jumlah, dan keterangan.
Daftar Arsip Inaktif
Pencipta Arsip: ..........
Nomor Kode
Klasifikasi
Uraian Informasi
Arsip
Kurun
Waktu
Jumlah Keterangan
- 13 -
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
C. Pengolahan Informasi Tematik
Pengolahan arsip dinamis sebagai informasi publik setelah dilakukan
pemberkasan pada arsip aktif dan selanjutnya penataan pada arsip inaktif.
Kegiatan selanjutnya adalah mengolah daftar hasil pemebrkasan dan
penataan yang berupa daftar arsip aktif dan inaktif dalam informasi
tematik yang dikehendaki. Langkah-langkah pengolahan informasi tematik
adalah sebagai berikut:
1. Penentuan tema
2. Mengidentifikasi keberadaan arsip berdasarkan daftar arsip
3. Proses pengolahan dengan cara menghubungkan keterkaitan arsip
dalam satu keutuhan informasi;
4. Penyusunan daftar informasi arsip tematik yang sekurang-kurangnya
memuat judul, pencipta arsip, uraian hasil pengolahan, dan kurun
waktu.
D. Penyerahan kepada Unit Pelayanan Informasi Publik
1. Daftar berkas dan daftar isi berkas hasil dari pemberkasan arsip aktif
pada Unit Pengolah dan Daftar Arsip Inaktif hasil dari penataan arsip
inaktif pada Unit Kearsipan dikirim kepada Unit Pelayanan Informasi
Publik untuk ditentukan jenis informasi publiknya. Penentuan jenis
informasi publik tersebut dilaksanakan oleh Unit Pelayanan Informasi
Publik berdasarkan ketetapan jenis informasi publik yang telah
ditetapkan oleh pimpinan Unit Pencipta.
2. Ketentuan waktu penyerahan daftar berkas dan daftar isi berkas hasil
dari pemberkasan arsip aktif pada Unit Pengolah dan Daftar Arsip
Inaktif hasil dari penataan arsip inaktif pada Unit Kearsipan kepada Unit
Pelayanan Informasi Publik, adalah setiap 6 (enam) bulan dari tahun
anggaran berlangsung.
- 14 -
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
BAB IV
TATA CARA PENYAJIAN INFORMASI PUBLIK
A. Pelayanan Informasi Publik
1. Pemohon Informasi Publik pada suatu badan publik diterima oleh unit
yang melaksanakan fungsi pelayanan informasi publik.
2. Bagi pemohon yang menghendaki fisik arsip, maka fungsi pelayanan
informasi publik akan menghubungi Unit Pengolah dan Unit Kearsipan
sesuai dengan arsip yang diminta, sepanjang tidak dikecualikan dan
tergolong sangat rahasia atau terbatas.
Flowchart mekanisme pelayanan arsip dinamis sebagai Informasi Publik
dapat dilihat pada Gambar 2, sebagai berikut:
- 15 -
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
Gambar 2.
Flowchart: Mekanisme Pelayanan Arsip Dinamis Sebagai Informasi Publik
Ya
Tidak
Arsip Inaktif
Arsip Aktif
Pengguna
membutuhkan fisik
arsip
Fisik arsip
Unit Pengolah
Melihat Daftar
Berkas dan Isi
Berkas
Fisik Arsip
Unit Kearsipan
Melihat Daftar Arsip
Inaktif
Selesai
Unit Pelayanan Informasi publik
Unit Kearsipan
Jenis Arsip yang
diinginkan
Mulai
Pengguna
- 16 -
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
BAB IV
PENUTUP
Penyediaan Arsip Dinamis Sebagai Informasi Publik oleh pencipta
arsip harus dilaksanakan berdasarkan tata cara sebagaimana dimaksud
dalam ketentuan peraturan ini sebagai pelaksanaan dari Undang-Undang
tentang Kearsipan yang diperkuat dengan Undang-Undang tentang
Keterbukaan Informasi Publik. Dengan demikian kepentingan publik atas
kebutuhan akan informasi publik dapat terpenuhi.
KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,
ttd
M. ASICHIN

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Lampung
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi LampungRencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Lampung
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi LampungPenataan Ruang
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Yogyakarta
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota YogyakartaRencana Tata Ruang Wilayah Kota Yogyakarta
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota YogyakartaPenataan Ruang
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bandung
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten BandungRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bandung
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten BandungPenataan Ruang
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bogor
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten BogorRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bogor
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten BogorPenataan Ruang
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bantul
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten BantulRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bantul
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten BantulPenataan Ruang
 
Rencana Tata Ruang Pulau Jawa Bali
Rencana Tata Ruang Pulau Jawa BaliRencana Tata Ruang Pulau Jawa Bali
Rencana Tata Ruang Pulau Jawa BaliPenataan Ruang
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Banda Aceh, NAD
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Banda Aceh, NADRencana Tata Ruang Wilayah Kota Banda Aceh, NAD
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Banda Aceh, NADPenataan Ruang
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pekanbaru, Riau
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pekanbaru, RiauRencana Tata Ruang Wilayah Kota Pekanbaru, Riau
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pekanbaru, RiauPenataan Ruang
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Tengah
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung TengahRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Tengah
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung TengahPenataan Ruang
 
Rencana Tata Ruang Pulau Sumatera
Rencana Tata Ruang Pulau SumateraRencana Tata Ruang Pulau Sumatera
Rencana Tata Ruang Pulau SumateraPenataan Ruang
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Banten
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi BantenRencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Banten
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi BantenPenataan Ruang
 
Rencana Tata Ruang Pulau Kalimantan
Rencana Tata Ruang Pulau KalimantanRencana Tata Ruang Pulau Kalimantan
Rencana Tata Ruang Pulau KalimantanPenataan Ruang
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi SelatanRencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi SelatanPenataan Ruang
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Bali
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi BaliRencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Bali
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi BaliPenataan Ruang
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Makassar
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota MakassarRencana Tata Ruang Wilayah Kota Makassar
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota MakassarPenataan Ruang
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB)
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB)Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB)
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB)Penataan Ruang
 
Perbup no. 31_ttg_uang_makan_
Perbup no. 31_ttg_uang_makan_Perbup no. 31_ttg_uang_makan_
Perbup no. 31_ttg_uang_makan_Nandang Sukmara
 

Was ist angesagt? (19)

Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Lampung
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi LampungRencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Lampung
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Lampung
 
Uu 07 2001
Uu 07 2001Uu 07 2001
Uu 07 2001
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Yogyakarta
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota YogyakartaRencana Tata Ruang Wilayah Kota Yogyakarta
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Yogyakarta
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bandung
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten BandungRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bandung
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bandung
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bogor
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten BogorRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bogor
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bogor
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bantul
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten BantulRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bantul
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bantul
 
Rencana Tata Ruang Pulau Jawa Bali
Rencana Tata Ruang Pulau Jawa BaliRencana Tata Ruang Pulau Jawa Bali
Rencana Tata Ruang Pulau Jawa Bali
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Banda Aceh, NAD
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Banda Aceh, NADRencana Tata Ruang Wilayah Kota Banda Aceh, NAD
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Banda Aceh, NAD
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pekanbaru, Riau
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pekanbaru, RiauRencana Tata Ruang Wilayah Kota Pekanbaru, Riau
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pekanbaru, Riau
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Tengah
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung TengahRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Tengah
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Tengah
 
Rencana Tata Ruang Pulau Sumatera
Rencana Tata Ruang Pulau SumateraRencana Tata Ruang Pulau Sumatera
Rencana Tata Ruang Pulau Sumatera
 
Raperda rtrw terbaru
Raperda rtrw terbaruRaperda rtrw terbaru
Raperda rtrw terbaru
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Banten
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi BantenRencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Banten
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Banten
 
Rencana Tata Ruang Pulau Kalimantan
Rencana Tata Ruang Pulau KalimantanRencana Tata Ruang Pulau Kalimantan
Rencana Tata Ruang Pulau Kalimantan
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi SelatanRencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Bali
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi BaliRencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Bali
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Bali
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Makassar
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota MakassarRencana Tata Ruang Wilayah Kota Makassar
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Makassar
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB)
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB)Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB)
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB)
 
Perbup no. 31_ttg_uang_makan_
Perbup no. 31_ttg_uang_makan_Perbup no. 31_ttg_uang_makan_
Perbup no. 31_ttg_uang_makan_
 

Ähnlich wie Perka 26-2011- tata-cara_penyediaan_arsip_dinamis_sebagai_informasi_publik

PERANRI NO. 4 TAHUN 2021 PEDOMAN PENERAPAN SRIKANDI.pdf
PERANRI NO. 4 TAHUN 2021 PEDOMAN PENERAPAN SRIKANDI.pdfPERANRI NO. 4 TAHUN 2021 PEDOMAN PENERAPAN SRIKANDI.pdf
PERANRI NO. 4 TAHUN 2021 PEDOMAN PENERAPAN SRIKANDI.pdfResaN2
 
Perda Kabupaten_Kota seindonesia raya.docx
Perda Kabupaten_Kota seindonesia raya.docxPerda Kabupaten_Kota seindonesia raya.docx
Perda Kabupaten_Kota seindonesia raya.docxDKP3AKALTIM
 
Perda Kabupaten/kota di kalimantan timur docx
Perda Kabupaten/kota di kalimantan timur docxPerda Kabupaten/kota di kalimantan timur docx
Perda Kabupaten/kota di kalimantan timur docxDKP3AKALTIM
 
UU No.43 Tahun 2009 Tentang Kearsipan.pdf
UU No.43 Tahun 2009 Tentang Kearsipan.pdfUU No.43 Tahun 2009 Tentang Kearsipan.pdf
UU No.43 Tahun 2009 Tentang Kearsipan.pdfDamayanti Kamela
 
UU_NO_43_2009.PDF
UU_NO_43_2009.PDFUU_NO_43_2009.PDF
UU_NO_43_2009.PDFniomart
 
Perdes no 2 tahun 2019 tentang kip
Perdes no 2 tahun 2019  tentang kipPerdes no 2 tahun 2019  tentang kip
Perdes no 2 tahun 2019 tentang kipPemdes Seboro Sadang
 
Perdes no 2 tahun 2019 tentang kip
Perdes no 2 tahun 2019  tentang kipPerdes no 2 tahun 2019  tentang kip
Perdes no 2 tahun 2019 tentang kipPemdes Seboro Sadang
 
Sk no. 18 2019 tentang ppid seboro
Sk no. 18  2019 tentang ppid seboroSk no. 18  2019 tentang ppid seboro
Sk no. 18 2019 tentang ppid seboroPemdes Seboro Sadang
 
Perdes 6 2016 - Pedoman Pengelolaan Informasi Desa
Perdes 6 2016 - Pedoman Pengelolaan Informasi DesaPerdes 6 2016 - Pedoman Pengelolaan Informasi Desa
Perdes 6 2016 - Pedoman Pengelolaan Informasi DesaPuskoMedia Indonesia
 
PERATURAN DESA TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK
PERATURAN DESA TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIKPERATURAN DESA TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK
PERATURAN DESA TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIKPemdes Wonoyoso
 
Perdes-2020_-Pengelolaan-Informasi-Desa.pdf
Perdes-2020_-Pengelolaan-Informasi-Desa.pdfPerdes-2020_-Pengelolaan-Informasi-Desa.pdf
Perdes-2020_-Pengelolaan-Informasi-Desa.pdfSuwondo Chan
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DA...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DA...iniPurwokerto
 
Keterbukaan Informasi Publik
Keterbukaan Informasi PublikKeterbukaan Informasi Publik
Keterbukaan Informasi PublikFKP2B Cikarang
 
Ad art-munassus-2012
Ad art-munassus-2012Ad art-munassus-2012
Ad art-munassus-2012ordabanten
 

Ähnlich wie Perka 26-2011- tata-cara_penyediaan_arsip_dinamis_sebagai_informasi_publik (20)

PERANRI NO. 4 TAHUN 2021 PEDOMAN PENERAPAN SRIKANDI.pdf
PERANRI NO. 4 TAHUN 2021 PEDOMAN PENERAPAN SRIKANDI.pdfPERANRI NO. 4 TAHUN 2021 PEDOMAN PENERAPAN SRIKANDI.pdf
PERANRI NO. 4 TAHUN 2021 PEDOMAN PENERAPAN SRIKANDI.pdf
 
Perda Kabupaten_Kota seindonesia raya.docx
Perda Kabupaten_Kota seindonesia raya.docxPerda Kabupaten_Kota seindonesia raya.docx
Perda Kabupaten_Kota seindonesia raya.docx
 
Perda Kabupaten/kota di kalimantan timur docx
Perda Kabupaten/kota di kalimantan timur docxPerda Kabupaten/kota di kalimantan timur docx
Perda Kabupaten/kota di kalimantan timur docx
 
DR. Andi Kasman - Dokumen Elektronik Untuk Pelayanan Publik
DR. Andi Kasman - Dokumen Elektronik Untuk Pelayanan PublikDR. Andi Kasman - Dokumen Elektronik Untuk Pelayanan Publik
DR. Andi Kasman - Dokumen Elektronik Untuk Pelayanan Publik
 
Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 42 Tahun 2019 Tentang Pedoman Tek...
Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 42 Tahun 2019  Tentang  Pedoman Tek...Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 42 Tahun 2019  Tentang  Pedoman Tek...
Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 42 Tahun 2019 Tentang Pedoman Tek...
 
UU No.43 Tahun 2009 Tentang Kearsipan.pdf
UU No.43 Tahun 2009 Tentang Kearsipan.pdfUU No.43 Tahun 2009 Tentang Kearsipan.pdf
UU No.43 Tahun 2009 Tentang Kearsipan.pdf
 
UU_NO_43_2009.PDF
UU_NO_43_2009.PDFUU_NO_43_2009.PDF
UU_NO_43_2009.PDF
 
RAPERDA KCKR
RAPERDA KCKRRAPERDA KCKR
RAPERDA KCKR
 
Perda kalbar no_3_tahun_2012
Perda kalbar no_3_tahun_2012Perda kalbar no_3_tahun_2012
Perda kalbar no_3_tahun_2012
 
Perdes no 2 tahun 2019 tentang kip
Perdes no 2 tahun 2019  tentang kipPerdes no 2 tahun 2019  tentang kip
Perdes no 2 tahun 2019 tentang kip
 
Perdes no 2 tahun 2019 tentang kip
Perdes no 2 tahun 2019  tentang kipPerdes no 2 tahun 2019  tentang kip
Perdes no 2 tahun 2019 tentang kip
 
Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 43 Tahun 2019 Tentang Petunjuk Pe...
Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 43 Tahun 2019  Tentang  Petunjuk Pe...Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 43 Tahun 2019  Tentang  Petunjuk Pe...
Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 43 Tahun 2019 Tentang Petunjuk Pe...
 
Sk no. 18 2019 tentang ppid seboro
Sk no. 18  2019 tentang ppid seboroSk no. 18  2019 tentang ppid seboro
Sk no. 18 2019 tentang ppid seboro
 
Perdes 6 2016 - Pedoman Pengelolaan Informasi Desa
Perdes 6 2016 - Pedoman Pengelolaan Informasi DesaPerdes 6 2016 - Pedoman Pengelolaan Informasi Desa
Perdes 6 2016 - Pedoman Pengelolaan Informasi Desa
 
PPID.ppt
PPID.pptPPID.ppt
PPID.ppt
 
PERATURAN DESA TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK
PERATURAN DESA TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIKPERATURAN DESA TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK
PERATURAN DESA TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK
 
Perdes-2020_-Pengelolaan-Informasi-Desa.pdf
Perdes-2020_-Pengelolaan-Informasi-Desa.pdfPerdes-2020_-Pengelolaan-Informasi-Desa.pdf
Perdes-2020_-Pengelolaan-Informasi-Desa.pdf
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DA...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DA...
 
Keterbukaan Informasi Publik
Keterbukaan Informasi PublikKeterbukaan Informasi Publik
Keterbukaan Informasi Publik
 
Ad art-munassus-2012
Ad art-munassus-2012Ad art-munassus-2012
Ad art-munassus-2012
 

Kürzlich hochgeladen

Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...citraislamiah02
 
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfNezaPurna
 
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptxPELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptxZainul Ulum
 
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...ngrecopemdes
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxwansyahrahman77
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorDi Prihantony
 
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfAgenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfHeru Syah Putra
 
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptxStandar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptxhartonohajar
 

Kürzlich hochgeladen (8)

Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
 
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
 
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptxPELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
 
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
 
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfAgenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
 
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptxStandar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
 

Perka 26-2011- tata-cara_penyediaan_arsip_dinamis_sebagai_informasi_publik

  • 1. ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA Jalan Ampera Raya No. 7, Jakarta Selatan 12560, Indonesia Telp. 62 21 7805851, Fax. 62 21 7810280 http://www.anri.go.id, e-mail: info@anri.go.id PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN ARSIP DINAMIS SEBAGAI INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa fungsi dan tugas unit kearsipan dalam mengolah dan menyajikan arsip menjadi informasi sebagaimana ketentuan Pasal 17 Ayat (1) huruf b dan ayat (3) huruf b Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan, perlu diatur dalam suatu peraturan; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a di atas, perlu menetapkan Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia tentang Tata Cara Penyediaan Arsip Dinamis Sebagai Informasi Publik; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846); 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038); 3. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5071);
  • 2. - 2 - ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 4. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 99, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5149); 5. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah enam kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2005; 6. Keputusan Presiden Nomor 27/M Tahun 2010 tentang Pengangkatan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia; 7. Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 03 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Arsip Nasional Republik Indonesia sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 05 Tahun 2010; 8. Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2010 tentang Standar Layanan Informasi Publik (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 272); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN ARSIP DINAMIS SEBAGAI INFORMASI PUBLIK. Pasal 1 Tata Cara Penyediaan Arsip Dinamis Sebagai Informasi Publik adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini.
  • 3. - 3 - ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA Pasal 2 Tata Cara Penyediaan Arsip Dinamis Sebagai Informasi Publik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 diberlakukan bagi pencipta arsip sebagai panduan dalam mengolah dan menyajikan arsip dinamis sebagai informasi publik. Pasal 3 Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 22 Desember 2011 KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, ttd M. ASICHIN
  • 4. LAMPIRAN PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN ARSIP DINAMIS SEBAGAI INFORMASI PUBLIK BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Amandemen yang ke 2 (dua) Pasal 28 huruf F menyatakan bahwa: “Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia”. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan menyatakan arsip adalah sumber informasi yang autentik, utuh dan terpercaya. Pasal 17 ayat (1) huruf b dan ayat (3) huruf b mengamanatkan bahwa salah satu fungsi dari unit kearsipan pada pencipta arsip adalah mengolah dan menyajikan arsip menjadi informasi dalam kerangka Sistem Kearsipan Nasional dan Sistem Informasi Kearsipan Nasional. Selanjutnya pencipta arsip wajib menyediakan arsip dinamis bagi kepentingan pengguna arsip yang berhak sebagaimana diatur dalam Pasal 42 ayat (1) Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan. Arsip merupakan sumber informasi publik sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Oleh karena itu Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik menjadi landasan hukum yang turut memperkuat pentingnya kewajiban pencipta arsip sebagai badan publik untuk menyediakan arsip dinamis bagi kepentingan pengguna arsip yang berhak. Kewajiban-kewajiban yang diamanatkan dalam dua undang-undang tersebut bahkan diancam dengan sanksi administratif dan sanksi pidana. Pasal 80 Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan menyatakan bahwa pimpinan instansi dan/atau pelaksana pencipta arsip yang tidak menyediakan arsip dinamis kepada pengguna yang berhak,
  • 5. - 2 - ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA dijatuhi sanksi administratif mulai dari teguran tertulis sampai sanksi pembebasan dari jabatan. Sedangkan sanksi pidana diatur dalam Pasal 52 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik bahwa badan publik yang dengan sengaja tidak menyediakan, tidak memberikan, dan/atau tidak menerbitkan Informasi Publik berupa Informasi Publik secara berkala, Informasi Publik yang wajib diumumkan secara serta-merta, Informasi Publik yang wajib tersedia setiap saat, dan/atau Informasi Publik yang harus diberikan atas dasar permintaan sesuai dengan Undang-Undang ini, dan mengakibatkan kerugian bagi orang lain dikenakan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp 5.000.000,00 (lima juta rupiah). Berdasarkan dua ketentuan peraturan perundangan-undangan tersebut dan konsekwensi yang akan ditanggung oleh pencipta arsip, maka diperlukan norma, standar, prosedur, dan kriteria (NSPK) yang dapat memberikan kepastian hukum, baik kepada pencipta arsip maupun pengguna arsip tentang bagaimana tata cara penyediaan arsip dinamis sebagai Informasi Publik yang diatur dalam Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia. B. Maksud dan Tujuan Tata Cara Penyediaan Arsip Dinamis Sebagai Informasi Publik dimaksudkan untuk memberikan panduan bagi pencipta arsip dalam menyediakan arsip dinamis sebagai Informasi Publik dengan tujuan: 1. Memenuhi hak-hak publik untuk memperoleh informasi; 2. Menyediakan arsip dinamis sebagai Informasi Publik secara mudah, cepat, akuntabel dan transparan; 3. Menjadi ukuran kinerja pemberian pelayanan Informasi Publik sehingga setiap badan publik dapat mengukur kinerja masing-masing, untuk mencapai perbaikan layanan secara berkesinambungan. C. Ruang Lingkup Ruang lingkup Tata Cara Penyediaan Arsip Dinamis Sebagai Infomasi Publik meliputi: Ketentuan Umum, Prosedur Pengelolaan Arsip Dinamis, dan Prosedur Penyajian Informasi Publik.
  • 6. - 3 - ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA D. Pengertian 1. Arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan media sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang dibuat dan diterima oleh lembaga negara, pemerintahan daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan dan perseorangan dalam pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 2. Arsip dinamis adalah arsip yang digunakan secara langsung dalam kegiatan pencipta arsip dan disimpan selama jangka waktu tertentu. 3. Informasi adalah keterangan, pernyataan, gagasan, dan tanda-tanda yang mengandung nilai, makna, dan pesan, baik data, fakta maupun penjelasannya yang dapat dilihat, didengar, dan dibaca yang disajikan dalam berbagai kemasan dan format sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi secara elektronik ataupun nonelektronik. 4. Informasi Publik adalah informasi yang dihasilkan, disimpan, dikelola, dikirim, dan/atau diterima oleh suatu badan publik yang berkaitan dengan penyelenggara dan penyelenggaraan negara dan/atau penyelenggara dan penyelenggaraan badan publik lainnya serta informasi lain yang berkaitan dengan kepentingan publik. 5. Pencipta arsip adalah pihak yang mempunyai kemandirian dan otoritas dalam pelaksanaan fungsi, tugas dan tanggung jawab di bidang pengolahan arsip dinamis. 6. Badan publik adalah lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif, dan badan lain yang fungsi dan tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara, yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, atau organisasi nonpemerintah sepanjang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, sumbangan masyarakat, dan/atau luar negeri. 7. Pemohon Informasi Publik adalah warga negara dan/atau badan hukum Indonesia yang mengajukan permintaan Informasi Publik.
  • 7. - 4 - ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 8. Unit Kearsipan adalah satuan kerja pada pencipta arsip yang mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam penyelenggaraan kearsipan. 9. Unit Pengolah adalah satuan kerja pada pencipta arsip yang mempunyai tugas dan tanggung jawab mengolah semua arsip yang berkaitan dengan kegiatan penciptaan arsip di lingkungannya. 10. Tata Usaha Unit Pengolah adalah unit fungsional yang merupakan bagian dari unit pengolah yang melaksanakan tugas ketatausahaan serta mengolah arsip aktif.
  • 8. - 5 - ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA BAB II KETENTUAN UMUM A. Prinsip-Prinsip Penyediaan Arsip Dinamis Sebagai Informasi Publik 1. Dalam rangka penyediaan arsip dinamis sebagai Informasi Publik, pimpinan pencipta arsip terlebih dahulu wajib menetapkan pedoman- pedoman sebagai berikut: a. Jenis Informasi Publik berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, yaitu: 1) Informasi yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala; 2) Informasi yang wajib diumumkan secara serta merta; 3) Informasi yang wajib tersedia setiap saat; 4) Informasi yang dikecualikan; b. Kategori tingkat klasifikasi keamanan dan akses arsip dinamis, yaitu: 1) Sangat Rahasia; 2) Rahasia; 3) Terbatas; 4) Biasa/Terbuka; 2. Arsip dinamis sebagai Informasi Publik harus dapat diperoleh setiap pemohon yang berhak dengan secara cepat, tepat waktu, biaya ringan/proposional dan cara sederhana; 3. Arsip dinamis meliputi arsip aktif yang berada pada Unit Pengolah/Central File dan arsip inaktif yang berada pada Unit Kearsipan/Pusat Arsip Inaktif/Record Centre; 4. Penyediaan arsip dinamis sebagai Informasi Publik meliputi informasi arsip dinamis dan fisik arsipnya; 5. Arsip dinamis yang akan dikelola sebagai Informasi Publik harus lengkap, akurat, dan utuh. B. Pengolah dan Penyaji Arsip Dinamis Sebagai Informasi Publik 1. Pengolahan dan penyajian arsip dinamis menjadi Informasi Publik dilakukan oleh unit kearsipan dan unit yang melaksanakan fungsi layanan informasi publik.
  • 9. - 6 - ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 2. Pengolahan arsip aktif yang meliputi pembuatan daftar arsip aktif, penyimpanan, pendokumentasian, penyediaan dan penyajian arsip menjadi Informasi Publik dilakukan oleh SDM Kearsipan/Arsiparis pada unit pengolah. 3. Pengolahan arsip inaktif yang meliputi pembuatan daftar arsip inaktif, penyimpanan, pendokumentasian, penyediaan dan penyajian arsip menjadi Informasi Publik dilakukan oleh SDM Kearsipan/Arsiparis pada unit kearsipan. 4. Unit kearsipan bertanggung jawab terhadap pemuatan informasi kearsipan di dalam JIKN dan penyediaan daftar arsip aktif dan inaktif.
  • 10. - 7 - ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA BAB III TATA CARA PENGOLAHAN ARSIP DINAMIS SEBAGAI INFORMASI PUBLIK Pengolahan arsip dinamis sebagai informasi publik pada pencipta arsip meliputi kegiatan: a. Pemberkasan arsip aktif; b. Penataan arsip inaktif; c. Pengolahan informasi tematik. Skema pengolahan arsip dinamis sebagai informasi publik dapat dilihat pada Gambar 1a dan Gambar 1b dibawah ini: Gambar 1a. Pedoman yang Dibutuhkan Dalam Rangka Penyediaan Arsip Dinamis Sebagai Informasi Publik Keterangan gambar: 1. Pencipta arsip melalui unit kearsipaan menetapkan pedoman tentang jenis informasi publik, klasifikasi keamanan dan akses arsip dinamis; 2. Pedoman tersebut dipergunakan sebagai dasar dalam penyediaan dan pelayanan Informasi Publik; Hasil Tersusunnya Pedoman Jenis-jenis Informasi Publik dan Klasifikasi Keamanan dan Akses Arsip PENCIPTA ARSIP (PA) UNIT KEARSIPAN  Membuat daftar Jenis-Jenis Informasi Publik: 1. Wajib disediakan dan diumumkan secara berkala 2. Wajib diumumkan secara serta merta 3. Wajib tersdia setiap saat 4. Dikecualikan  Menetukan klasifikasi keamanan dan akses arsip dinamis: 1. Sangat Rahasia 2. Rahasia 3. Terbatas 4. Biasa/Terbuka
  • 11. - 8 - ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA Gambar1b. Skema Pengolahan Arsip Dinamis Sebagai Informasi Publik Keterangan Gambar: 1. Unit pengolah melalui central file masing-masing melakukan pemberkasan terhadap arsip aktif; 2. Hasil dari pemberkasan adalah daftar berkas dan datar isi berkas yang diserahkan ke unit kearsipan; 3. Unit kearsipan melakukan penataan terhadap arsip inaktif yang sudah dipindahkan dari unit pengolah; Pemberkasan Arsip Aktif UP2 Prosedur: 1. Pemeriksaan 2. Pengindeksan 3. Pemberian Kode 4. Tunjuk Silang 5. Pelabelan 6. Penyimpanan Berkas Pemberkasan Arsip Aktif UP1 Prosedur: 1. Pemeriksaan 2. Pengindeksan 3. Pemberian Kode 4. Tunjuk Silang 5. Pelabelan 6. Penyimpanan Berkas UNIT KEARSIPAN (UK)/PUSAT ARSIP (PA) Penataan Arsip Inaktif Prosedur: 1. Pemeriksaan 2. Penataan arsip dalam boks 3. Penomoran arsip dalam boks 4. Penataan boks dalam rak PENCIPTA ARSIP (PA) Dst UNIT PENGOLAH 2 CENTRAL FILE/TATA USAHA UP 2 UNIT PENGOLAH 1 (UP 1) CENTRAL FILE/TATA USAHA UP 1 Hasil 1. Daftar Berkas 2. Daftar Isi Berkas Hasil 1. Daftar Berkas 2. Daftar Isi Berkas Hasil Daftar Arsip Aktif dan Arsip Inaktif Pengolahan Informasi Daftar Informasi Tematik Penyerahan Ke Pelayanan Informasi Publik
  • 12. - 9 - ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 4. Hasil dari penataan arsip inaktif adalah daftar arsip inaktif; 5. Hasil daftar arsip aktif dan inaktif diolah berdasarkan tema-tema tertentu menjadi daftar informasi tematik; 6. Daftar berkas, daftar isi berkas dan daftar arsip inaktif dan daftar informasi tematik diserahkan kepada unit pelayanan informasi publik guna kepentingan penyediaan dan pelayanan informasi publik.
  • 13. - 10 - ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA A. Pemberkasan Arsip Aktif Pemberkasan arsip aktif pada Unit Pengolah dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Pemeriksaan Memastikan bahwa arsip tersebut sudah siap untuk diberkaskan, memeriksa kelengkapannya, memisahkan dengan lampiran yang memiliki jenis fisik arsip yang berbeda seperti peta, buku, bagan, dan lain lain; 2. Pengindeksan Menentukan “kata tangkap” dari berkas yang akan disimpan; 3. Pemberian kode Memberi kode berdasarkan klasifikasi arsip yang mewakili arsip yang akan menunjukkan pada tempat yang paling tepat dalam file; 4. Tunjuk silang Tunjuk silang dibuat jika arsip memiliki dua masalah atau lebih, ada pergantian nama, dan jika memiliki lampiran yang berbeda jenis fisik arsipnya; 5. Pelabelan Menuliskan indeks dan kode klasifikasi sebagai judul yang dituangkan dalam file; 6. Penyimpanan berkas Memasukkan arsip dalam folder dan menyimpan dalam filling kabinet; 7. Penyusunan daftar arsip aktif Daftar arsip aktif meliputi daftar isi berkas dan daftar berkas; a. Daftar isi berkas, adalah sebagai berikut: Nomor Berkas Nomor Item Arsip Kode Klasifikasi Uraian Informasi Arsip Tgl. Jml. Ket. b. Daftar berkas, adalah sebagai berikut: Unit Pengolah: ………… Nomor Berkas Kode Klasifikasi Uraian Informasi Berkas Kurun Waktu Jumlah Keterangan
  • 14. - 11 - ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 8. Penentuan tingkat klasifikasi keamanan dan akses arsip. Dari daftar isi berkas yang dihasilkan dari proses pemberkasan, selanjutnya ditentukan tingkat klasifikasi keamanan dan akses arsip berdasarkan pedoman klasifikasi keamanan dan akses arsip yang ditentukan oleh pimpinan pencipta arsip. B. Penataan Arsip Inaktif Arsip yang sudah memasuki masa inaktif, dipindahkan dari Unit Pengolah ke Unit Kearsipan untuk dilakukan penataan. Arsip inaktif yang diterima Unit Kearsipan harus memenuhi syarat sebagai berikut: 1. Telah melewati masa simpan aktif sesuai JRA; 2. Telah dinilai unit pengolah/unit kerja bahwa arsip tersebut sudah memasuki masa inaktif; 3. Fisik dan informasinya telah ditata dalam daftar arsip inaktif; 4. Fisik dan daftar arsip telah dilakukan pemeriksaan oleh unit pengolah dan unit kearsipan secara bersama-sama; 5. Berita Acara pemindahan dan daftar arsip yang akan dipindahkan telah ditandatangani oleh unit pengolah dan unit kearsipan. Penataan arsip inaktif pada Unit Kearsipan dilakukan dengan langkah- langkah sebagai berikut: 1. Pemeriksaan Pemeriksaan perlu dilakukan untuk memastikan apakah arsip tersebut benar-benar arsip inaktif berdasar Jadwal Retensi Arsip dan untuk memastikan kelengkapan setiap series arsip. Apabila dalam series arsip kurang lengkap, diupayakan kelengkapannya dengan cara meneliti/memeriksa Daftar Arsip Inaktif yang dipindahkan atau menanyakan pada unit pengolah arsip asalnya. Apabila belum ditemukan, dapat menghubungi pejabat yang berwenang pada unit pencipta arsip untuk membuat semacam arsip pengganti. Pemeriksaan terhadap kondisi fisik arsip juga harus dilakukan perlembar (untuk arsip tekstual) dan apabila ada arsip yang rusak segera diadakan perbaikan seperlunya.
  • 15. - 12 - ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA 2. Penataan arsip dalam boks Penataan arsip dalam boks harus memperhatikan penataan arsip ketika masih aktif. Sebaiknya setiap boks arsip hanya berisi satu series arsip saja atau series yang sangat berdekatan dengan retensi yang sama. Jika satu boks arsip berisi beberapa series arsip dan retensinya berbeda akan mempersulit ketika arsip tersebut akan dilakukan penyusutan. 3. Penomoran boks Boks arsip diberi nomor dan atau kode yang diperlukan, sesuai dengan nomor urut dan atau kode maupun nomor lokasi penyimpanan jika diperlukan, sedangkan sistem penomoran boks arsip sangat tergantung pada ruang dan alat simpannya (rak). Bila terdapat banyak ruang simpan maka perlu diberi nomor/kode atau huruf untuk setiap ruang simpan yang ada. Jika terdapat beberapa rak arsip dalam suatu ruang simpan arsip, maka harus dipersiapkan juga kode untuk setiap rak sehingga pada boks arsip dapat diberikode sebagai berikut: Contoh: 01.01.01: artinya disimpan dalam ruang 01, pada rak 01, dan boks nomor 01. 4. Penataan boks dalam rak arsip Penataan boks dalam rak arsip sangat tergantung pada sistem penomoran boks yang digunakan. Penataan boks pada setiap rak harus dilakukan dengan cara yang cermat dan mudah serta efisien. Misalnya dengan pengaturan boks arsip dengan nomor terkecil berada di ujung kiri atas rak arsip, kemudian terus ke kanan, turun ke bawah, dapat dilanjutkan dari sisi kiri atau kanan rak, kemudian turun kebawah lagi dan demikian seterusnya. 5. Penyusunan daftar arsip inaktif Daftar arsip inaktif sekurang-kurangnya mencantumkan metadata: pencipta arsip, nomor arsip, kode klasifikasi, uraian informasi arsip, kurun waktu, jumlah, dan keterangan. Daftar Arsip Inaktif Pencipta Arsip: .......... Nomor Kode Klasifikasi Uraian Informasi Arsip Kurun Waktu Jumlah Keterangan
  • 16. - 13 - ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA C. Pengolahan Informasi Tematik Pengolahan arsip dinamis sebagai informasi publik setelah dilakukan pemberkasan pada arsip aktif dan selanjutnya penataan pada arsip inaktif. Kegiatan selanjutnya adalah mengolah daftar hasil pemebrkasan dan penataan yang berupa daftar arsip aktif dan inaktif dalam informasi tematik yang dikehendaki. Langkah-langkah pengolahan informasi tematik adalah sebagai berikut: 1. Penentuan tema 2. Mengidentifikasi keberadaan arsip berdasarkan daftar arsip 3. Proses pengolahan dengan cara menghubungkan keterkaitan arsip dalam satu keutuhan informasi; 4. Penyusunan daftar informasi arsip tematik yang sekurang-kurangnya memuat judul, pencipta arsip, uraian hasil pengolahan, dan kurun waktu. D. Penyerahan kepada Unit Pelayanan Informasi Publik 1. Daftar berkas dan daftar isi berkas hasil dari pemberkasan arsip aktif pada Unit Pengolah dan Daftar Arsip Inaktif hasil dari penataan arsip inaktif pada Unit Kearsipan dikirim kepada Unit Pelayanan Informasi Publik untuk ditentukan jenis informasi publiknya. Penentuan jenis informasi publik tersebut dilaksanakan oleh Unit Pelayanan Informasi Publik berdasarkan ketetapan jenis informasi publik yang telah ditetapkan oleh pimpinan Unit Pencipta. 2. Ketentuan waktu penyerahan daftar berkas dan daftar isi berkas hasil dari pemberkasan arsip aktif pada Unit Pengolah dan Daftar Arsip Inaktif hasil dari penataan arsip inaktif pada Unit Kearsipan kepada Unit Pelayanan Informasi Publik, adalah setiap 6 (enam) bulan dari tahun anggaran berlangsung.
  • 17. - 14 - ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA BAB IV TATA CARA PENYAJIAN INFORMASI PUBLIK A. Pelayanan Informasi Publik 1. Pemohon Informasi Publik pada suatu badan publik diterima oleh unit yang melaksanakan fungsi pelayanan informasi publik. 2. Bagi pemohon yang menghendaki fisik arsip, maka fungsi pelayanan informasi publik akan menghubungi Unit Pengolah dan Unit Kearsipan sesuai dengan arsip yang diminta, sepanjang tidak dikecualikan dan tergolong sangat rahasia atau terbatas. Flowchart mekanisme pelayanan arsip dinamis sebagai Informasi Publik dapat dilihat pada Gambar 2, sebagai berikut:
  • 18. - 15 - ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA Gambar 2. Flowchart: Mekanisme Pelayanan Arsip Dinamis Sebagai Informasi Publik Ya Tidak Arsip Inaktif Arsip Aktif Pengguna membutuhkan fisik arsip Fisik arsip Unit Pengolah Melihat Daftar Berkas dan Isi Berkas Fisik Arsip Unit Kearsipan Melihat Daftar Arsip Inaktif Selesai Unit Pelayanan Informasi publik Unit Kearsipan Jenis Arsip yang diinginkan Mulai Pengguna
  • 19. - 16 - ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA BAB IV PENUTUP Penyediaan Arsip Dinamis Sebagai Informasi Publik oleh pencipta arsip harus dilaksanakan berdasarkan tata cara sebagaimana dimaksud dalam ketentuan peraturan ini sebagai pelaksanaan dari Undang-Undang tentang Kearsipan yang diperkuat dengan Undang-Undang tentang Keterbukaan Informasi Publik. Dengan demikian kepentingan publik atas kebutuhan akan informasi publik dapat terpenuhi. KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, ttd M. ASICHIN