Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Menjelaskan konversi besaran listrik dari micropon kr loudspeaker
1. MENJELASKAN KONVERSI BESARAN LISTRIK
PADA MIKROPON DAN LOUDSPEAKER
MEMAHAMI SIFAT DASAR SINYAL AUDIO
064.KK.01
By Eko Supriyadi, SPd
2. Teknologi dan Rekayasa
LOUDSPEAKER
1. DASAR LOUDSPEAKER
Loudspeaker, speaker atau sistem
speaker merupakan sebuah
transduser elektroacoustical
yang mengubah sinyal listrik ke
suara.
Speaker membawa sinyal elektrik
dan mengubahnya kembali
menjadi vibrasi-vibrasi fisik
untuk menghasilkan
gelombang-gelombang suara.
4. Teknologi dan Rekayasa
Enclosure adalah bagian penting dari
produksi suara karena dari permasalahan
berikut berkaitan dengan radiasi langsung
loudspeaker.
6. Teknologi dan Rekayasa
2. RESONANSI LOUDSPEAKER
Loudspeaker jenis membran radiasi langsung harus
ditonjolkan sehingga bebas untuk vibras
Tonjolan membran ini elastik, sehingga tidak
menghalangi frekuensi resonansi dari susunan
membran speaker.
Frekuensi resonansi membran bebas ini
menyimpangkan suara dengan merespon kekuatan
sinyal mendekati frekuensi vibrasi asli.
7. Teknologi dan Rekayasa
3.KOPLING LOUDSPEAKER
TERHADAP UDARA
Speaker memiliki
penyesuaian impedansi
terhadap udara lemah.
Disamping kerugian
bass yang tidak
menyenangkan, efisiensi
speaker sekitar 3-5%
dibandingkan loudspeaker
yang dirancang dengan baik
(jenis horn efisiensi 25
sampai 50%).
Ilustrasi loudspeaker memiliki
masalah yang serupa bila dicoba
untuk melubangi energi suara ke
dalam udara
8. Teknologi dan Rekayasa
4. PENYESUAI IMPEDANSI
TERHADAP UDARA
Speaker jenis cone
radiasi langsung
mempunyai efisiensi
rendah adalah karena
kesesuaian impedansi
terhadap udara yang
mengendalikannya lemah.
Karakteristik penyesuaian impedansi
terhadap udara
9. Teknologi dan Rekayasa
Loudspeaker tanpa suatu enclosure dalam
menghasilkan suara yang panjang gelombangnya
lebih panjang dari diameter loudspeaker sangat
lemah.
Untuk speaker diameter 8”, sama dengan panjang
gelombang frekuensi sekitar 1700 Hz.
Untuk speaker 16” diameter sama dengan panjang
gelombang pada 850 Hz.
Ini merupakan suatu alasan mengapa speaker jenis
cone yang terbaik harus memiliki suatu enclosure
untuk menghasilkan suara baik.
Enclosure menambah ukuran efektif loudspeaker.
10. Teknologi dan Rekayasa
5. DETAIL LOUDSPEAKER
Suatu pekerjaan teknik rancang bangun maha besar
masa kini adalah perancangan pengeras suara
dinamis.
Suatu koil suara ditempatkan sedemikian sehingga
dapat bergerak bebas di dalam medan magnit dari
magnit permanen yang kuat.
Cone speaker disertakan pada kumparan suara dan
disertakan secara fleksibel diletakkan dan diberi
cincin di luar dari pendukung speaker.
11. Teknologi dan Rekayasa
Karena terdapat batasan “home” atau keseimbangan
posisi untuk cone speaker dan susunan penempatan
elastik, maka keberadaan frekuensi resonansi cone
tak bisa diabaikan.
Frekuensi dapat ditentukan dengan mangatur massa
dan kekakuan cone dan kumaran suara dan ini
diperluas dengan konstruksi alami, namun frekuensi
mekanis alami dari getaran dan tingkatan frekuensi
selalu dalam cakupan seputar frekuensi resonansi.
Bagian peran enclosure yang baik adalah
meminimkan pengaruh frekuensi resonansi.
12. Teknologi dan Rekayasa
6. JENIS-JENIS
ENCLOSURES
Produksi loudspeaker
fidelitas tinggi
membutuhkan speaker yang
dienclose karena sejumlah
sifat-sifat dasar
loudspeaker.
Loudspeaker dinamis
tunggal dalam kotak tertutup
akan meningkatkan kualitas
suara secara dramatis.
Jenis-Jenis Enclosures
13. Teknologi dan Rekayasa
Loudspeaker modern enclosure umumnya meliputi
berbagai loudspeaker dengan jaringan cross over
untuk memberikan respon frekuensi yang lebih
mendekati seragam melintasi cakupan frekuensi
audio.
Teknik lain untuk memperluas pemanfaatan cakupan
bass dari loudspeaker adalah dengan digunakan
enclosure bass reflex.
14. Teknologi dan Rekayasa
7. PENGGUNAAN BERBAGAI
DRIVER DALAM LOUDSPEAKER
Dengan enclosure yang baik,
loudspeaker tunggal tidak dapat
diharapkan memberikan
keseimbangan suara optimal
mengalahkan spectrum suara yang
dapat. Loudspeaker tunggal biasa
disebut juga driver.
Driver lebih dari ukuran 8” biasa
untuk menangani frekuensi rendah
(bass) disebut Woofer.
15. Teknologi dan Rekayasa
Driver yang digunakan untuk menangani frekuensi
tinggi disebut Tweeter.
Pada sistem loudspeaker 2 way, ditemukan Tweeter
dan Woofer.
Pada sistem loudspeaker 3 way, ada Woofer, Tweeter
dan Midrange.
Speaker bass harus mampu menyesuaikan
impedansi secara efisien terhadap udara (woofer),
juga harus diberi daya lebih karena sinyal
mengendalikan massa yang besar.
Sinyal dengan frekuensi yang sesuai disalurkan ke
speaker dengan jaringan cross over.
16. Teknologi dan Rekayasa
8. CROSS OVER
Kegunaan cross over :
Crossover dibuat untuk
merubah frekuensi tertentu
Untuk membatasi “frekuensi
range” yang akan diterima oleh
speaker.
Crossover digunakan untuk
mengatur arus ke tweeter, ke
midrange, midwoofer, dan bas
ke subwoofer.
17. Teknologi dan Rekayasa
Ada dua macam crossover:
1. Crossover pasif :
bekerja setelah mendapat output dari
amplifier (kurang efektif karena
membuang tenaga amplifier), sebab
frekuensi yang diolah crossover pasif
telah di “boost” (mengalami
peningkatan) oleh amplifier.
.
18. Teknologi dan Rekayasa
2. Crossover aktif :
Proses kerjanya:
1. Signal dihasilkan oleh head unit (pure signal),
2. Dibagi sesuai dengan frekuensi yang dikehendaki
3. Dikuatkan (boost ) oleh amplifier( amplifier bekerja lebih
effisien, dan frekuensi yang dihasilkan lebih tertata sesuai
dengan keperluan masing-masing) ( tweeter,midrange,
woofer,subwoofer)
19. Teknologi dan Rekayasa
Kekurangan crossover aktif:
Penggunaan power +12V, ground, dan remote.
Secara teori hal ini bisa menimbulkan “noise” pada
audio sistem,
Cara mengatasi dengan pemasangan yang tepat,
penggunaan kualitas produk yang baik seperti pada
setiap “competition-level car audio system”.
20. Teknologi dan Rekayasa
Untuk menaikan sedikit kualitas suara audio saja, cukup
dengan crossover pasif.
Tetapi bila menginginkan menaikkan kualitas suara yang betul-
betul baik pilihlah crossover aktif.
Crossover aktif memerlukan pemasangan khusus terutama
untuk kabel power dan kabel ground.
Crossover aktif bekerja dengan cara “memotong” frekuensi
yang tidak perlu sebelum di “boost” oleh amplifier sehingga
amplifier dapat fokus pada frekuensi yang diinginkan, jadi tidak
membuang energi power.