Dokumen tersebut membahas tentang pemilihan bahan dan proses pembuatan piston rem hidrolik. Terdapat beberapa bahan yang memenuhi kriteria seperti SiC, Al2O3, dan paduan aluminium. Berdasarkan perhitungan indeks kinerja bahan, paduan aluminium-magnesium 5086 dipilih sebagai bahan terbaik. Proses pembuatan yang direkomendasikan adalah penempaan diikuti pemesinan untuk mendapatkan bentuk akhir.
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
Pemilihan bahan dan proses
1. PEMILIHAN BAHAN DAN PROSES
Oleh :
T. Harismandri (1107114316)
Toni Darji (1107120371)
Eka Setia Wahyudi (1107121216)
Fahru Rozy Sany (1107111867)
PISTON REM HIDROULIK
2. Latar Belakang
Rem hidroulik mempunyai prinsip kerja yang dapat memindahkan
energi dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan fluida
yang tidak dapat di kompresi atau incompressible fluid. Salah satu
komponen pada rem dengan system hidroulik adalah plunyer
(Piston pada rem hidrolik) . Di dalam silinder blok rem, air dapat
masuk ke dalam komponen plunyer. Sehingga dapat menimbulkan
korosi pada plunyer, akhirnya dapat menggangu gerekan plunyer
didalam blok rem dan merusak karet penyekat minyak rem (seal)
sehingga terjadi kebocoran. Maka bahannya harus diganti dengan
bahan yang kurang korosif. Dengan demikian akan memperlambat
laju korosi yang dapat saling mengikat
3. Tujuan
Untuk memilih material bahan yang cocok untuk Piston Rem
Hidrolik/Plunyer
Untuk memilh proses pembuatan yang cocok untuk Piston Rem
Hidrolik/Plunyer
4. Manfaat
Memperoleh material bahan untuk pembuatan Piston Rem
Hidrolik/Plunyer
Dapat menentukan proses pembuatan yang cocok untuk Piston
Rem Hidrolik/Plunyer
5. Batasan Masalah
Proses pemilihan material Piston Rem Hidrolik/Plunyer
Proses manufaktur Piston Rem Hidrolik/Plunyer
6. Tinjauan Pustaka
Prinsip rem hidroulik menekan mekanisme rem dan menyalurkan tenaga
rem dan mekanisme pengereman akan menimbulkan daya pengereman.
Rem hidrulik lebih respond dan lebih cepat dibandingkan dengan tipe
lainnya, dan juga terkontruksi lebih sederhana. Rem hidroulik juga
mempunyai kontruksi yang khusus dan handal.
Pemilihan bahan pada plunyer ini bertujuan untuk mengatasi masalah
korosi pada sistem pengereman hidraulik, maka bahannya harus diganti
dengan bahan yang kurang korosif. Dengan demikian akan
memperlambat laju korosi yang dapat saling mengikat.
7. Kriteria untuk pembuatan plunyer/piston hidraulik rem kendaraan
sifat-sifat material yang harus diperhatikan antara lain :
Tahan korosi
Mudah dibentuk
Kekuatan luluh
Kekerasan
Kekuatan tarik
Ketahanan lelah
Murah
10. Design Reqruitments
Function :Menekan disk brake pada rem
Constrain :-Material mempunyai kekerasan yang baik
-Mempunyai kekuatan tarik yang baik dibanding
kekuatan luluh
-Material mempunyai ketahanan lelah yang baik
- E = 10 GPa , 𝜎 = 100 MPa
Objectives : Tahan Korosi dan harga minimum
Variable bebeas: Pemilihan Bahan dan Proses
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19. No Material Pada Bubble Chart
Young Modulus
– Density
𝐸1/2
/𝜌
Strength -
Density
𝜎𝑓/𝜌
Modulus –
Strength
𝜎𝑓
3/2
/𝐸
Young
Modulus-
Density
𝐸/𝜌
1 Mg Alloys GFRP Al Alloys CFRP
2 Glass Mg Alloys B4C B4C
3 CFRP CFRP WC Si3N4
4 Al Alloys Al Alloys Al2O3 Al2O3
5 B4C SiC SiC Mg Alloys
6 Si3N4 Al2O3 Silikon Ti Alloys
7 Al2O3 Si3N4 Silica Glass Ni Alloys
8 SiC Ti Alloys Soda Glass Steel
9 Ni Alloys Brick Al Alloys
10 Steel Stone SiC
20. Dari keempat Bubble Chart terdapat beberapa Matrial yang
memiliki kesamaan dan akan menjadi kandidat material pembuatan
plunyer
SiC = padatan keras (keramik), tahan panas
Al2O3 = Keramik, getas, bersifat abrasif
Al Alloys = tahan korosi, memeiliki kekuatan tarik, kekuatan
luluh, kekerasan, murah
21. Paduan Alumunium
Metode yang digunakan Weight Property Index
Paduan Aluminium – Tembaga 2014
Paduan Aluminium – Magnesium 5086
Paduan Aluminium – Magnesium – Silicon 6063
22. No Sifat Bahan 1-2 1-3 1-4 1-5 2-3 2-4 2-5 3-4 3-5 4-5
1 Kekuatan luluh 0 0 0 0
2 Kekerasan 1 1 1 1
3 Kekuatan tarik 1 0 1 1
4 Ketahanan lelah 1 0 0 1
5 Murah 1 0 0 0
Menentukan bobot setiap sifat
No Sifat Bahan Positif Desicion Weighting
Factor
1 Kekuatan luluh 0 0
2 Kekerasan 4 0,40
3 Kekuatan tarik 3 0,30
4 Ketahanan lelah 2 0,20
5 Murah 1 0,10
10 1
24. Proses Manufaktur
Forging / penempaan
Forging/penempaan adalah pembentukan logam secara plastis dengan
menggunakan gaya tekan untuk mengubah bentuk atau ukuran dari logam yang
dikerjakan.
Kelebihan forging :
◦ Bisa membuat produk dengan kontur yang sulit
◦ Penggunaan material yang efisien jika dibanding dengan proses permesinan
◦ Mempunyai struktur yang padat sehingga meningkatkan rasio kekuatan terhadap
berat.
Kekurangan forging :
◦ Memerlukan proses finishing dengan pemesinan
25. Machining / pemesinan
Machining/pemesinan adalah proses pemotongan/pembuangan sebagian bahan
dengan maksud untuk membentuk produk yang diinginkan.
Kelebihan machining
◦ Bisa membuat produk dengan ukuran yang akurat dibanding forging
◦ Lebih ekonomis untuk megerjakan produk yang jumlahnya tidak terlalu banyak
Kekurangan machining
◦ Akan menghasilkan banyak bahan produk yang terbuang (waste)
◦ Membutuhkan waktu yang lebih lama dibanding forging
◦ Proses pengerjaan dapat mempengaruhi sifat mekanik dan kualitas permukaan