Sistem transportasi terdiri dari beberapa komponen utama yaitu fasilitas terminal, alat transportasi, sistem pemeliharaan, dan sistem manajemen yang saling terkait untuk memindahkan orang dan barang dari asal ke tujuan dengan aman, nyaman, dan efisien melalui jaringan jalan, udara, dan air.
2. Pengertian Sistem
SISTEM adalah gabungan dari
beberapa komponen atau objek yang
saling berkaitan dan saling
mendukung satu dengan lainnya.
Transportasi secara umum diartikan :
adalah usaha pemindahan
/pergerakan orang/barang dari suatu
lokasi (asal) ke lokasi lainnya (tujuan)
Tujuan (kegiatan ekonomi, kegiatan
bekerja, kegiatan sosial, Rekreasi dll)
3. Karakteristik Dan Komponen
Sistem Transportasi
1. Wilayah Yang dikaji (Ribuan/jutaan
pergerakan orang/barang)
2. Keberadaan berbagai Teknologi
Transportasi ( hampir semua sistem
transportasi tidak dapat
menghubungkan titik asal dan tujuan)
3. Tujuan yang hendak dicapai (aman,
nyaman, murah, lancar)
4. Komponen Utama Sistem
Transportasi
1. Ruas (links) tempat/sarana Pergerakan
(Jalan, track, pipa)
2. Kendaraan, alat angkut untuk
mengangkut objek dari satu titik ke titik
lainnya (Mobil, k.api. kapal laut,
pesawat udara. )
3. Terminal, tempat awal dan berakhirnya
pergerakan (stasiun, parkir, selter,
bandara)
4. Sistem Pengelolaan /Manajemen,
Operator (pengoperasian, membangun,
mengatur, pemeliharaan)
5. Komponen Sistem transportasi
No. Komponen Utama Sub komponen Keterangan
1 Fasilitas Terminal Sistem bongkar muat
Sistem Pelayanan
Sistem Pendukung
Fasilitas Pendukung (fork
lift, gudang)
Pemiliharaan Kend.
Kantor
2. Alat Transportasi
Sarana/ kendaraan,
Sistem Peti kemas,
bus, truk, dll.
Penumpang, Barang,
kargo ( truk, K.api.
Pesawat
3. Sistem pemeliharaan Pemeliharaan
Kendaraan
Fasilitas
4 Sistem manajemen Sistem Operasi.
Pemasaran,
Pengawasan,
Personalia,
Keuangan, Struktur
organisasi
Jadwal dan pengaturan
Penjualan/iklan
Monitoring
Rekrutmen/pelatihan,
insentif
Perencanaan jangka
Pendek/ Panjang
6. Bagan Alir Sistem Transportasi
Komponen Utama
Jalan Dan Terminal
Kendaraan dan Peti Kemas
Sistem Pengoprasian
Sistem Transportasi
Melayani
Pedesaan, Dalam Kota,
Antar Kota, Antar Propinsi
Antar Negara
Sistem Transportasi
Melayani
Manusia dan Barang
ASAL
TUJUAN
7. Evaluasi Sistem Transportasi
Sistem Transportasi dapat di
evaluasidalam 3 atribut
1. aksesibilitas merupakan ukuran
kemudahan terhadap suatu sistem,
fleksibilitas sistem dalam berbagai
kondisi lalulintas
2. Mobilitas, merupakan ukuran
kuantitas perjalanan
3. Efisiensi (atribut keterkaitan biaya
perjalanan dengan produktifitas
sistem)
8. Jaringan jalan
Konfigurasi jaringan jalan
◦ Rectangular
◦ Radial
◦ Grid
Hirarki pergerakan
◦ Pergerakan utama (jalan arteri)
◦ Pergerakan transisi (ramp)
◦ Pergerakan distribusi (jalan arteri)
◦ Pergerakan koleksi (jalan kolektor)
◦ Pergerakan akses (jalan lokal)
◦ Terminal/rumah/kantor (akses ke terminal)
Klasifikasi Jalan
9. PRINSIP UTAMA
KLASIFIKASI FUNGSI JALAN
1. Jaringan jalan memiliki 2 peran utama:
◦ Memberikan aksesibilitas bagi wilayah dapat dijangkau dan
dapat dikembangkan kegiatan sosial dan ekonominya
◦ Menyediakan mobilitas bagi kelancaran lalulintas kendaraan,
orang, dan barang
2. Klasifikasi fungsi jalan secara umum terdiri dari:
1. Jalan Arteri (A): yang diutamakan untuk melaksanakan peran
mobilitas yang umumnya membutuhkan kapasitas dan kecepatan
tinggi (jalan yang didesain dengan kinerja/performance jalan
tinggi)
2. Jalan Kolektor (K): yang difungsikan sebagai kolektor/
distributor, di mana fungsi aksesibilitas dan mobilitas diperankan
secara merata
3. Jalan Lokal (L): yang diutamakan untuk melaksanakan peran
aksesibilitas bagi wilayah (kuncinya adalah pemerataan
jangkauannya ke semua daerah)
9
10. SISTEM KLASIFIKASI JALAN
DI INDONESIA (1)
Jalan sesuai peruntukkannya terdiri atas:
1. JALAN UMUM: yang diperuntukkan bagi lalulintas umum
(termasuk jalan tol)
2. JALAN KHUSUS: bukan diperuntukkan bagi lalu lintas umum,
dalam rangka distribusi barang dan jasa yang dibutuhkan.
Yang dimaksud dengan jalan khusus, antara lain:
a. jalan di dalam kawasan pelabuhan
b. jalan kehutanan
c. jalan perkebunan
d. jalan inspeksi pengairan
e. jalan di kawasan industri, dan
f. jalan di kawasan permukiman yang belum diserahkan kepada
pemerintah
10
Sumber: pasal 6 UU No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan
11. SISTEM KLASIFIKASI JALAN
DI INDONESIA (2)
Jalan umum dikelompokkan menurut:
A.SISTEM JARINGAN, yang terdiri atas:
1.sistem jaringan jalan primer (antar kota)
2.Sistem jaringan jalan sekunder (kawasan
perkotaan)
B.FUNGSI JALAN, yang dikelompokkan menjadi:
1.Jalan arteri
2.Jalan kolektor
3.Jalan lokal
4.Jalan lingkungan
12. SISTEM KLASIFIKASI JALAN
DI INDONESIA (2)
C. STATUS JALAN, yang dikelompokkan menjadi:
1.Jalan Nasional
2.Jalan Provinsi
3.Jalan Kabupaten
4.Jalan Kota
5.Jalan Desa
D. KELAS JALAN, yang dikelompokan menjadi:
1.jalan bebas hambatan
2.jalan raya
3.jalan sedang
4.jalan kecil
12
Sumber: pasal 6 s.d pasal 10 UU No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan
13. KEGUNAAN KLASIFIKASI FUNGSI JALAN
Kegunaan klasifikasi Funsi Jalan Sbb:
1. KESELAMATAN
Pemanfaatan jalan sesuai dengan klasifikasi fungsi jalan,
memberikan kemudahan dalam pengelolaan keselamatan
jalan
2. STABILITAS DAN SOSIAL
Penyediaan mobilitas dan aksesibilitas jalan yang merata ke
seluruh wilayah akan memberikan dampak positif bagi
stabilitas dan pemerataan sosial
13
14. KEGUNAAN KLASIFIKASI FUNGSI
JALAN
3. EKONOMI
2.1 Investasi prasarana jalan
Penyelenggaraan jalan sesuai dengan
persyaratan teknis setiap klasifikasi fungsi
jalan, dapat mengoptimalkan investasi secara
tepat guna
2.2 Lalulintas Jalan
Pengaturan lalulintas sesuai dengan fungsi
jalan akan memberikan kelancaran dalam
distribusi yang mendukung pertumbuhan
ekonomi
15. Jaringan jalan Udara
Transportsi udara:
◦ angkutan udara
◦ penerbangan umum
◦ penerbangan militer
Aktivitas bandar udara (bandara)
◦ Bandara adalah fasilitas sebagai perantara
antara transportasi udara dan transportasi
darat.
16. Fungsi Bandara:
◦ tempat pelayanan bagi kedatangan dan keberangkatan
pesawat
◦ bongkar muat barang atau naik turun penumpang
◦ tempat perpindahan antar moda transportasi udara dengan
transportasi yang sama ataupun dengan moda yang lain
◦ tempat klasifikasi barang/penumpang menurut jenis,
tujuan perjalanan dan lain-lain
◦ tempat penyimpanan barang (storage) selama proses
pengurusan dokumen
◦ tempat pengisian bahan bakar, perawatan, dan
pemeriksaan kondisi pesawat sebelum dinyatakan layak
terbang
17. Jaringan jalan Udara
Tipe bandara
Karakteristik fisik : seaplane bases, heliport, dan bandara
konvensional
Pengelolaan dan penggunaannya : bandara umum (dikelola
pemerintah), bandara swasta (dikelola oleh pribadi/swasta)
Aktivitas rutin : jenis pesawat terbang yang beroperasi
(enplanement), karakteristik operasinya (operation)
Fasilitas yang tersedia : jumlah ranway, alat navigasi, kapasitas
hanggar, dll
Tipe perjalan yang dilayani : bandara internasional, bandara
domestik dan gabungan
◦
◦ Jaringan lalu lintas udara
jaringan penerbangan dalam negri
jaringan penerbangan internasional
18. Jaringan jalan Air
Katagorisasi pelayanan:
◦ Dalam negeri (lokal. Rakyat, pedalamam, terusan sungai,
penundaan laut, pelayanan khusus dalam negeri)
◦ Internasional (pelayaran samudera dekat, pelayaran
samudra, dan pelayaran khusus luar negeri)
Tipe pelabuhan
◦ Jenis lalu lintas perjalanan yang dilayani pelabuhan
secara hirarki:
pelabuhan samudra (gatewayports)
pelabuhan pengumpul (collector ports)
pelabuhan antar pulau (inlands ports)
pelabuhan perintis (feeder ports)
19. Jaringan jalan Air
letak dan jenis perairan yang dilayani
◦ pelabuhan sungai
◦ pelabuhan danau
◦ pelabuhan laut
◦ pelabuhan samudra
Jaringan jalur angkutan laut
◦ Jaringan angkutan laut nasional (trayek pelayaran tetap
dan tidak tetap dalam negeri)
◦ Jaringan angkutan laut internasional (trayek pelayaran
tetap dan tidak tetap antar negara)