SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 47
JANTUNG
 Merupakan organ berongga, berotot, berbentuk kerucut
 Terletak didaerah bernama mediastinum yang berada
  diantara paru kanan dan paru kiri, dibelakang corpus
  sternum
 2/3 bagian jantung berada di sisi kiri dada
 Apex cordis (puncak jantung) terletak setinggi intercosta
  IV-V garis midclavikula kiri
Fungsi Jantung
 Sebuah pompa yang mendorong darah kedalam arteri
  (Aorta/A. Pulmonalis) untuk dialirkan darah keseluruh
  tubuh/keparu-paru demi menjalani fungsi darah sebagai
  alat transportasi didalam tubuh.
JANTUNG
 Terdiri dari 4 ruang:
    Atrium kanan
    Atrium kiri
    Ventrikel kanan (bilik kanan)
    Ventrikel kiri (bilik kiri)
    Atrium kanan – kiri dipisahkan oleh septum interatrial
    Ventrikel kanan – kiri dipisahkan oleh septum interventrikel
 Terdiri dari 2 jenis katup:
    Katup semiluner  Katup Aorta dan Katup
     Pulmonal, masing masing terdiri dari 3 lembar daun katup.
    Katup Atrio-ventrikuler  Katup Mitral/Bicuspid (atrium
     kiri-ventrikel kiri) dan Katup Trikuspid (tipis, bening)
Atrium Kiri




Atrium Kanan


                             Ventrikel Kiri



               Ventrikel Kanan
JANTUNG
Otot-Otot Jantung
 Otot-otot Papilaris  membuka dan menutup katup
                         jantung
 Korda tendinea penghubung katup jantung dan otot
  papilaris
 Perikardium  Perikardium visceral (Epikardium)
                 Perikardium parietal
 Miokardium
 Endokardium
KELISTRIKAN JANTUNG
 Nodus Sino-Atrial (SA-Node/Pace maker)  Nodus
  Atrio-ventrikuler (AV-Node)  Berkas His (Bundle
  Branch)  serat-serat Purkinje
 Persarafan Simpatis (Vertebrae Thorakal 3-6 - Plexus
  kardialis)  listrik dihantarkan oleh norepinephrin
  yang mempengaruhi kerja otot jantung.
 Persarafan Parasimpatis (N. X / Nervus Vagus) 
  listrik dihantarkan oleh asetilkolin yang
  mempengaruhi irama dan laju denyut jantung
Atrio-ventricular node
                  (AV node)

  Sino-atrial node
     (SA node)                        His bundle




                                            Right bundle branch




   Left bundle branch

                                 Purkinje
LISTRIK JANTUNG
LA
                                          (HB)
                     RA
       (SAN)                   V
                          V        (BB)
            (AVN)



                          (BB)

               HB

SAN    AVN          BB




  RA
       LA
                          V
PERDARAHAN JANTUNG
 A. Koroner Kanan  bercabang menjadi A. Atrium
  anterior kanan yang memperdarahi SA-Node dan
  A, Koroner desendens posterior yang memperdarahi
  AV-Node
 A. Koroner Kiri  Bercabang menjadi A. Sirkumfleks
  kiri memperdarahi bagian posterior jantung dan A.
  desendens anterior kiri memperdarahi Apeks jantung
 Vena koroner  bermuara langsung ke atrium kanan
FISIOLOGI
1. Fase siklus jantung – Pompa Kiri
 Dimulai dari pembukaan katup mitral (Bunyi Jantung I)
 Yang mana terjadi saat tekanan ventrikel kiri turun dibawah
   tekanan atrium kiri, darah yang semula terkumpul di atrium
   kiri dengan cepat berpindah ke ventrikel kiri, seiring dengan
   kejadian ini atrium kiri terisi darah dari vena
   pulmonalis, kemudian terjadi peningkatan tekanan kedua
   ruang.
 Peningkatan tekanan ini memicu pace maker (SA-Node)
   mengeluarkan impuls listrik dan menyebabkan kontraksi di
   ventrikel kiri.
 Seiring dengan berakhirnya pengosongan ventrikel
   kiri, terjadi penutupan katup aorta (Bunyi Jantung II)
2. Fase siklus jantung – Pompa Kanan
 Dimulai dari pembukaan katup trikuspid, yang mana
  terjadi saat tekanan ventrikel kanan turun dibawah
  tekanan atrium kanan, darah yang semula terkumpul
  di atrium kanan dengan cepat berpindah ke ventrikel
  kanan
 Seiring dengan kejadian ini atrium kanan terisi darah
  dari vena cava inferior dan superior, kejadian ini
  berjalan bersamaan persis dengan siklus jantung
  pompa kiri, begitu juga dengan pengeluaran impuls
  listrik oleh pace maker (SA-Node) yang menyebabkan
  kontraksi di ventrikel kanan.
Sistem Sirkulasi

  Arteri                                                    Vena
Pulmonalis                                               Pulmonalis




                                              Atrium
                                               Sin.
                                              Ventrikel Sin.
             Atrium Dex.
             Ventrikel Dex.




        Vena                                               Arteri

                                 Kapiler
Curah Jantung
                 CO = HR X SV
Curah Jantung = Denyut jantung/menit X isi sekuncup

 Curah jantung (Cardiac Output) = Jumlah darah yang
  dipompakan setiap menitnya oleh ventrikel
 Isi sekuncup (Stroke Volume) = Jumlah darah yang
  ditampung ventrikel yang kemudian dipompakannya
  setiap satu siklus
 Denyut jantung (Heart Rate) = Jumlah denyutan ventrikel
  per menit (70-80 x/mnt)
SIRKULASI JANIN
 Sirkulasi janin sedikit berbeda dengan orang
  dewasa, karena pada janin paru-paru dan organ lainnya
  belum berfungsi secara optimal
 Beredaran dimulai dari darah ibu masuk ke janin melalui
  vena umbilikalis, kemudian masuk ke hepar/hati janin
  melewati duktus venosus yang memiliki sfingter yang
  berfungsi mengatur tekanan darah yang masuk.
 Kemudian darah berjalan ke vena cava inferior masuk ke
  atrium kanan yang juga tempat muara vena cava superior
 Dari atrium kanan sebagian darah memasuki ventrikel
  kanan untuk selanjutnya dipompa ke arteri pulmonalis dan
  duktus arteriosus
SIRKULASI JANIN
 Sebagian darah atrium kanan memasuki foramen
  ovale menuju atrium kiri, disini darah bersih
  bercampur dengan darah kotor.
 Dari atrium kiri darah dipompa ke ventrikel kiri untuk
  dipompa ke seluruh tubuh melalui aorta
 Dari aorta desenden, darah dialirkan kembali ke
  peredaran darah ibu melalui arteri umbilikalis
SIRKULASI JANIN
Perubahan setelah janin lahir
 A. umbilikalis menutup setelah beberapa menit lahir, kemudian
  2-3 bulan kemudian berubah membentuk ligamentum
  umbilikalis medial
 Vena umbilikalis dan duktus venosus menutup segera setelah a.
  umbilikalis menutup, kemudian 2-3 minggu berubah menjadi
  ligamentum teres hepatis dan ligamentum venosum
 Duktus arteriosus menutup setelah 1-3 bulan dan berubah
  menjadi ligamentum arteriosum
 Foramen ovale menutup sempurna setelah kira-kira usia 1
  tahun, hal ini menjelaskan adanya periode sianotik pada bayi
  baru lahir, karena pada saat menangis foramen ini masih bisa
  membuka dan menutup.
PEMBULUH DARAH
 Arteri
    Berdinding tebal terdiri dari:
        Tunika adventisia (paling luar)
        Tunika media (mengandung otot polos)
        Tunika intima (mengandung selapis sel endotelial dengan
         permukaan yang licin, sehingga darah dengan mudah
         mengalir tanpa membeku)
    Berdenyut
    Warna darah merah cerah (teroksidasi)
 Arteriole (arteri kecil)
 Kapiler  Suatu jejaring antara arteriole dan
  venula, terdiri dari selapis sel tunggal endotel
 Venula (vena kecil)
PEMBULUH DARAH
 Vena
    Berdinding tipis (3 bagian yg sama dengan arteri)
    Tidak berdenyut
    Memiliki Katup untuk mencegah darah mengalir
     terbalik
    Warna darah merah gelap (terdeoksigenasi)
 Mekanisme aliran balik vena:
    Gaya isap ketika atrium relaksasi
    Gaya isap ketika gerakan inspirasi thorax(menghisap
     nafas)
    Tahanan katup
Jantung dan Pembuluh Darah
             pada Kehamilan
 Kebutuhan janin akan oksigen dan zat makanan semakin
  bertambah seiring dengan bertambahnya usia kehamilan.
  Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka tubuh akan
  menambah voleume darah dan jantung ibu harus bekerja
  lebih berat.
 Perubahan yang terjadi pada masa kehamilan:
  1.    Hipervolemia  Penambahan volume darah ± 22 %, mulai
        minggu ke 10 sampai puncaknya pada minggu ke 32-34.
        dimana volume plasma >> eritrosit
  2.    Perubahan bentuk dan volume ‘pembuluh darah besar’
        disekeliling uterus dan abdomen akibat tekanan dari
        pembesaran uterus
  3.    Pada saat partus kala II, darah akan terkonsentrasi di pelvis
        dan abdomen karena wanita mengeluarkan tenaga untuk
        meneran
Jantung dan Pembuluh Darah
             pada Kehamilan
  4.    Masa 12-24 jam post partum, terjadi peningkatan volume
        plasma dikarenakan darah yang biasanya didistribusikan
        untuk uterus harus kembali ke sistem peredaran darah ibu
  5.    Fase diuresis pasca persalinan (± 2 minggu post partum),
        dengan adanya peningkatan volume darah, maka tubuh
        akan berusaha menormalkan kembali dengan
        mengeluarkan kelebihan plasma melalui urine, kejadian ini
        menyebabkan darah menjadi kental (Hemokonsentrasi)
 Pada keadaan normal, jantung akan menyesuaikan diri
 dengan kondisi perubahan diatas, pada penderita dengan
 kelainan/penyakit jantung, kondisi diatas tidak dapat
 terkompensasi, maka penderita akan mengalami gagal
 jantung (Kardiomiopathy Gravidarum).
Klasifikasi Penyakit Jantung
Menurut NYHA (New York Heart Association)
berdasarkan keluhan pasien
 KELAS                                KATEGORI
   I     Tanpa keterbatasan dalam kegiatan fisik
  II     - Sedikit keterbatasan dalam kegiatan fisik sedang (olah raga berat,
           berjalan jauh, manaiki tangga)
         - Pada saat istirahat tidak ada keluhan
         - Pada saat aktifitas fisik akan merasakan gejala penyakit jantung
           seperti terasa lelah, sesak nafas, jantung berdebar
  III    Keterbatasan dalam kegiatan fisik ringan (berjalan, berdiri terlalu
         lama, menyusui/laktasi  dilarang)
  IV     Tidak mampu melakukan kegiatan fisik apapun, bahkan pada waktu
         istirahatpun dapat menimbulkan gejala
TEKANAN DARAH
 Adalah gaya yang diberikan darah pada dinding pembuluh darah
 Jumlah tekanan harus mencukupi untuk dapat mencapai
  jaringan (terutama otak)
 Alat pengukur tekanan darah disebut Sfigmomanometer
 Normal : Sistolik : 100 – 140 mmHg
             Diastolik: 70 – 90 mmHg
 Cara Menentukan tekanan darah
    Pasang manset pada lengan atas ± 2 jari diatas fossa cubiti (siku)
    Letakan membran stetoskop tepat di fossa cubiti
    Tekan balon untuk memasukkan udara kedalam manset hingga
       suara denyut nadi hilang, kemudian tambahkan 20 mmHg
      Perlahan turunkan tekanan manset dengan memutar pengatur
       udara di balon
      Perhatikan angka turunnya air raksa dan dengarkan bunyi denyutan
       nadi
      Bunyi pertama yang terdengar merupakan tekanan sistolik
      Bunyi terakhir yang terdengar merupakan tekanan diastolik
TEKANAN DARAH
 Cara Menentukan tekanan darah
    Pasang manset pada lengan atas ± 2 jari diatas fossa cubiti
     (siku)
    Letakan membran stetoskop tepat di fossa cubiti
    Tekan balon untuk memasukkan udara kedalam manset
     hingga suara denyut nadi hilang, kemudian tambahkan 20
     mmHg
    Perlahan turunkan tekanan manset dengan memutar
     pengatur udara di balon
    Perhatikan angka turunnya air raksa dan dengarkan bunyi
     denyutan nadi
    Bunyi pertama yang terdengar merupakan tekanan sistolik
    Bunyi terakhir yang terdengar merupakan tekanan diastolik
    Setelah angka menunjukkan angka nol, lepaskan manset
An fis jantung
An fis jantung

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

100 daftar keinginan
100 daftar keinginan100 daftar keinginan
100 daftar keinginanwidi yan
 
Anatomi & fisiologi sistem urinaria
Anatomi & fisiologi sistem urinariaAnatomi & fisiologi sistem urinaria
Anatomi & fisiologi sistem urinariakristanto djuwahir
 
Sistim kardiovaskular
Sistim kardiovaskular Sistim kardiovaskular
Sistim kardiovaskular fikri asyura
 
Power point peredaran darah
Power point peredaran darahPower point peredaran darah
Power point peredaran darahsicua050896
 
PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan Tubuh
PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan TubuhPPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan Tubuh
PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan TubuhNida Chofiya
 
Sistem Reproduksi Manusia - Biologi
Sistem Reproduksi Manusia - Biologi Sistem Reproduksi Manusia - Biologi
Sistem Reproduksi Manusia - Biologi alainbagus
 
Anatomi Fisiologi Sel dan Jaringan
Anatomi Fisiologi Sel dan JaringanAnatomi Fisiologi Sel dan Jaringan
Anatomi Fisiologi Sel dan Jaringan3guna
 
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi TanamanLaporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanamanshafirasalsa11
 
Buku Siswa Kelas 11 Seni Budaya Semester 1 Kurikulum K13
Buku Siswa Kelas 11 Seni Budaya Semester 1  Kurikulum K13Buku Siswa Kelas 11 Seni Budaya Semester 1  Kurikulum K13
Buku Siswa Kelas 11 Seni Budaya Semester 1 Kurikulum K13MuhammadAmarRahman
 
Laporan praktikum golongan darah
Laporan praktikum golongan darahLaporan praktikum golongan darah
Laporan praktikum golongan darahZanne Arienta
 
Gambar dan tahap pembelahan sel
Gambar dan tahap pembelahan selGambar dan tahap pembelahan sel
Gambar dan tahap pembelahan selresky r.p
 
Alat alat kimia beserta kegunannya
Alat alat kimia beserta kegunannyaAlat alat kimia beserta kegunannya
Alat alat kimia beserta kegunannyaZuhriana Hasanah
 
Contoh Resensi Buku Fiksi
Contoh Resensi Buku FiksiContoh Resensi Buku Fiksi
Contoh Resensi Buku FiksiVika Mubarokah
 
Pengaturan pernafasan ok
Pengaturan pernafasan ok Pengaturan pernafasan ok
Pengaturan pernafasan ok fikri asyura
 

Was ist angesagt? (20)

100 daftar keinginan
100 daftar keinginan100 daftar keinginan
100 daftar keinginan
 
Anatomi & fisiologi sistem urinaria
Anatomi & fisiologi sistem urinariaAnatomi & fisiologi sistem urinaria
Anatomi & fisiologi sistem urinaria
 
Sistim kardiovaskular
Sistim kardiovaskular Sistim kardiovaskular
Sistim kardiovaskular
 
Power point peredaran darah
Power point peredaran darahPower point peredaran darah
Power point peredaran darah
 
Komunikasi sel
Komunikasi selKomunikasi sel
Komunikasi sel
 
PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan Tubuh
PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan TubuhPPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan Tubuh
PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan Tubuh
 
Sistem Reproduksi Manusia - Biologi
Sistem Reproduksi Manusia - Biologi Sistem Reproduksi Manusia - Biologi
Sistem Reproduksi Manusia - Biologi
 
Anatomi Urinaria
Anatomi UrinariaAnatomi Urinaria
Anatomi Urinaria
 
Anatomi Fisiologi Sel dan Jaringan
Anatomi Fisiologi Sel dan JaringanAnatomi Fisiologi Sel dan Jaringan
Anatomi Fisiologi Sel dan Jaringan
 
Jaringan Ikat
Jaringan IkatJaringan Ikat
Jaringan Ikat
 
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi TanamanLaporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
 
Buku Siswa Kelas 11 Seni Budaya Semester 1 Kurikulum K13
Buku Siswa Kelas 11 Seni Budaya Semester 1  Kurikulum K13Buku Siswa Kelas 11 Seni Budaya Semester 1  Kurikulum K13
Buku Siswa Kelas 11 Seni Budaya Semester 1 Kurikulum K13
 
Ppt batang
Ppt batangPpt batang
Ppt batang
 
Laporan praktikum golongan darah
Laporan praktikum golongan darahLaporan praktikum golongan darah
Laporan praktikum golongan darah
 
struktur histologis otot
struktur histologis ototstruktur histologis otot
struktur histologis otot
 
Gambar dan tahap pembelahan sel
Gambar dan tahap pembelahan selGambar dan tahap pembelahan sel
Gambar dan tahap pembelahan sel
 
Alat alat kimia beserta kegunannya
Alat alat kimia beserta kegunannyaAlat alat kimia beserta kegunannya
Alat alat kimia beserta kegunannya
 
Contoh Resensi Buku Fiksi
Contoh Resensi Buku FiksiContoh Resensi Buku Fiksi
Contoh Resensi Buku Fiksi
 
Abstrak proposal
Abstrak proposalAbstrak proposal
Abstrak proposal
 
Pengaturan pernafasan ok
Pengaturan pernafasan ok Pengaturan pernafasan ok
Pengaturan pernafasan ok
 

Ähnlich wie An fis jantung

PPT Biologi Manusia.pptx
PPT Biologi Manusia.pptxPPT Biologi Manusia.pptx
PPT Biologi Manusia.pptxArdiKa9
 
Sistem kardiovaskuler 04
Sistem kardiovaskuler 04 Sistem kardiovaskuler 04
Sistem kardiovaskuler 04 Dedi Kun
 
Anatomi sistem peredaran
Anatomi sistem peredaranAnatomi sistem peredaran
Anatomi sistem peredaranYepi Addianto
 
Dian aj (ba. sistem kardiovaskular)
Dian aj (ba. sistem kardiovaskular)Dian aj (ba. sistem kardiovaskular)
Dian aj (ba. sistem kardiovaskular)Rizky Prawitasari
 
Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi Fisiologi Sistem KardiovaskulerAnatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi Fisiologi Sistem KardiovaskulerI Kadek Dwi Swarjana
 
Asuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskuler
Asuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskulerAsuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskuler
Asuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskulerKANDA IZUL
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptAcephasan2
 
5. Anfis Kardiovaskuler.pptx
5. Anfis Kardiovaskuler.pptx5. Anfis Kardiovaskuler.pptx
5. Anfis Kardiovaskuler.pptxssuserca492a
 
ANATOMI FISIOLOGI JANTUNG- Mida&devid.pptx
ANATOMI FISIOLOGI JANTUNG- Mida&devid.pptxANATOMI FISIOLOGI JANTUNG- Mida&devid.pptx
ANATOMI FISIOLOGI JANTUNG- Mida&devid.pptxSariPurwanti4
 
TUGAS FISIOLOGI KARDIOVASKULAR KEL 3.pptx
TUGAS FISIOLOGI KARDIOVASKULAR KEL 3.pptxTUGAS FISIOLOGI KARDIOVASKULAR KEL 3.pptx
TUGAS FISIOLOGI KARDIOVASKULAR KEL 3.pptxYusufLangsa
 
Presentation1 fisiologiiiiii jantung (Indonesian)
Presentation1 fisiologiiiiii jantung (Indonesian)Presentation1 fisiologiiiiii jantung (Indonesian)
Presentation1 fisiologiiiiii jantung (Indonesian)Sw_An
 
Anatomi fisiologi jantung
Anatomi fisiologi jantungAnatomi fisiologi jantung
Anatomi fisiologi jantungMiftahul ulum
 
PRESENTASI_PPT_Powerpoint_Jantung_cor_pp.ppt
PRESENTASI_PPT_Powerpoint_Jantung_cor_pp.pptPRESENTASI_PPT_Powerpoint_Jantung_cor_pp.ppt
PRESENTASI_PPT_Powerpoint_Jantung_cor_pp.pptdayani23
 

Ähnlich wie An fis jantung (20)

Sistem Peredaran Darah
Sistem Peredaran DarahSistem Peredaran Darah
Sistem Peredaran Darah
 
PPT Biologi Manusia.pptx
PPT Biologi Manusia.pptxPPT Biologi Manusia.pptx
PPT Biologi Manusia.pptx
 
Sistem kardiovaskuler 04
Sistem kardiovaskuler 04 Sistem kardiovaskuler 04
Sistem kardiovaskuler 04
 
Cardiovascular
CardiovascularCardiovascular
Cardiovascular
 
Pbl 8 baru
Pbl 8 baruPbl 8 baru
Pbl 8 baru
 
Anatomi sistem peredaran
Anatomi sistem peredaranAnatomi sistem peredaran
Anatomi sistem peredaran
 
Jantung
JantungJantung
Jantung
 
Dian aj (ba. sistem kardiovaskular)
Dian aj (ba. sistem kardiovaskular)Dian aj (ba. sistem kardiovaskular)
Dian aj (ba. sistem kardiovaskular)
 
Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi Fisiologi Sistem KardiovaskulerAnatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
 
kardiovaskuler by anfis
kardiovaskuler by anfiskardiovaskuler by anfis
kardiovaskuler by anfis
 
Cardiovascular.new
Cardiovascular.newCardiovascular.new
Cardiovascular.new
 
Asuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskuler
Asuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskulerAsuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskuler
Asuhan keperawatan pada gangguan sistem kardiovaskuler
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
5. Anfis Kardiovaskuler.pptx
5. Anfis Kardiovaskuler.pptx5. Anfis Kardiovaskuler.pptx
5. Anfis Kardiovaskuler.pptx
 
ANATOMI FISIOLOGI JANTUNG- Mida&devid.pptx
ANATOMI FISIOLOGI JANTUNG- Mida&devid.pptxANATOMI FISIOLOGI JANTUNG- Mida&devid.pptx
ANATOMI FISIOLOGI JANTUNG- Mida&devid.pptx
 
TUGAS FISIOLOGI KARDIOVASKULAR KEL 3.pptx
TUGAS FISIOLOGI KARDIOVASKULAR KEL 3.pptxTUGAS FISIOLOGI KARDIOVASKULAR KEL 3.pptx
TUGAS FISIOLOGI KARDIOVASKULAR KEL 3.pptx
 
Presentation1 fisiologiiiiii jantung (Indonesian)
Presentation1 fisiologiiiiii jantung (Indonesian)Presentation1 fisiologiiiiii jantung (Indonesian)
Presentation1 fisiologiiiiii jantung (Indonesian)
 
Anatomi fisiologi jantung
Anatomi fisiologi jantungAnatomi fisiologi jantung
Anatomi fisiologi jantung
 
Fisiologikardiovaskular
FisiologikardiovaskularFisiologikardiovaskular
Fisiologikardiovaskular
 
PRESENTASI_PPT_Powerpoint_Jantung_cor_pp.ppt
PRESENTASI_PPT_Powerpoint_Jantung_cor_pp.pptPRESENTASI_PPT_Powerpoint_Jantung_cor_pp.ppt
PRESENTASI_PPT_Powerpoint_Jantung_cor_pp.ppt
 

Mehr von eeLLLL

Bab i,ii,iii,iv
Bab i,ii,iii,ivBab i,ii,iii,iv
Bab i,ii,iii,iveeLLLL
 
Lembar judul
Lembar judulLembar judul
Lembar juduleeLLLL
 
Lembar bimbingan
Lembar bimbinganLembar bimbingan
Lembar bimbinganeeLLLL
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantareeLLLL
 
Daftar pustaka
Daftar pustakaDaftar pustaka
Daftar pustakaeeLLLL
 
Daftar isi
Daftar isiDaftar isi
Daftar isieeLLLL
 
Bab i,ii,iii,iv
Bab i,ii,iii,ivBab i,ii,iii,iv
Bab i,ii,iii,iveeLLLL
 
Lembar persetujuan
Lembar persetujuanLembar persetujuan
Lembar persetujuaneeLLLL
 
Lembar pengesahan
Lembar pengesahanLembar pengesahan
Lembar pengesahaneeLLLL
 
An fis darah
An fis darahAn fis darah
An fis daraheeLLLL
 
An fis perdarahan otak
An fis perdarahan otakAn fis perdarahan otak
An fis perdarahan otakeeLLLL
 
An fis peredaran organ vital 2
An fis peredaran organ vital 2An fis peredaran organ vital 2
An fis peredaran organ vital 2eeLLLL
 
An fis perdarahan organ vital 1
An fis perdarahan organ vital 1An fis perdarahan organ vital 1
An fis perdarahan organ vital 1eeLLLL
 

Mehr von eeLLLL (13)

Bab i,ii,iii,iv
Bab i,ii,iii,ivBab i,ii,iii,iv
Bab i,ii,iii,iv
 
Lembar judul
Lembar judulLembar judul
Lembar judul
 
Lembar bimbingan
Lembar bimbinganLembar bimbingan
Lembar bimbingan
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
 
Daftar pustaka
Daftar pustakaDaftar pustaka
Daftar pustaka
 
Daftar isi
Daftar isiDaftar isi
Daftar isi
 
Bab i,ii,iii,iv
Bab i,ii,iii,ivBab i,ii,iii,iv
Bab i,ii,iii,iv
 
Lembar persetujuan
Lembar persetujuanLembar persetujuan
Lembar persetujuan
 
Lembar pengesahan
Lembar pengesahanLembar pengesahan
Lembar pengesahan
 
An fis darah
An fis darahAn fis darah
An fis darah
 
An fis perdarahan otak
An fis perdarahan otakAn fis perdarahan otak
An fis perdarahan otak
 
An fis peredaran organ vital 2
An fis peredaran organ vital 2An fis peredaran organ vital 2
An fis peredaran organ vital 2
 
An fis perdarahan organ vital 1
An fis perdarahan organ vital 1An fis perdarahan organ vital 1
An fis perdarahan organ vital 1
 

Kürzlich hochgeladen

Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxfachrulshidiq3
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALBagasTriNugroho5
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdfbendaharadakpkmbajay
 
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptxFarmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptxIrfanNersMaulana
 
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdfnoviarani6
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxPoliJantung
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptxNezaPurna
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptssuser551745
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiAikawaMita
 
CATATAN PSIKIATRI TANDA DAN GEJALA , KOAS
CATATAN PSIKIATRI TANDA DAN GEJALA , KOASCATATAN PSIKIATRI TANDA DAN GEJALA , KOAS
CATATAN PSIKIATRI TANDA DAN GEJALA , KOASCokDevitia
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptkhalid1276
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxZuheri
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...nadyahermawan
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RambuIntanKondi
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxIrfanNersMaulana
 
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptxProses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptxArdianAdhiwijaya
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanFeraAyuFitriyani
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxIrfanNersMaulana
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptxFarmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
 
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
CATATAN PSIKIATRI TANDA DAN GEJALA , KOAS
CATATAN PSIKIATRI TANDA DAN GEJALA , KOASCATATAN PSIKIATRI TANDA DAN GEJALA , KOAS
CATATAN PSIKIATRI TANDA DAN GEJALA , KOAS
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
 
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptxProses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 

An fis jantung

  • 1.
  • 2. JANTUNG  Merupakan organ berongga, berotot, berbentuk kerucut  Terletak didaerah bernama mediastinum yang berada diantara paru kanan dan paru kiri, dibelakang corpus sternum  2/3 bagian jantung berada di sisi kiri dada  Apex cordis (puncak jantung) terletak setinggi intercosta IV-V garis midclavikula kiri Fungsi Jantung  Sebuah pompa yang mendorong darah kedalam arteri (Aorta/A. Pulmonalis) untuk dialirkan darah keseluruh tubuh/keparu-paru demi menjalani fungsi darah sebagai alat transportasi didalam tubuh.
  • 3.
  • 4.
  • 5.
  • 6. JANTUNG  Terdiri dari 4 ruang:  Atrium kanan  Atrium kiri  Ventrikel kanan (bilik kanan)  Ventrikel kiri (bilik kiri)  Atrium kanan – kiri dipisahkan oleh septum interatrial  Ventrikel kanan – kiri dipisahkan oleh septum interventrikel  Terdiri dari 2 jenis katup:  Katup semiluner  Katup Aorta dan Katup Pulmonal, masing masing terdiri dari 3 lembar daun katup.  Katup Atrio-ventrikuler  Katup Mitral/Bicuspid (atrium kiri-ventrikel kiri) dan Katup Trikuspid (tipis, bening)
  • 7.
  • 8. Atrium Kiri Atrium Kanan Ventrikel Kiri Ventrikel Kanan
  • 9.
  • 10. JANTUNG Otot-Otot Jantung  Otot-otot Papilaris  membuka dan menutup katup jantung  Korda tendinea penghubung katup jantung dan otot papilaris  Perikardium  Perikardium visceral (Epikardium) Perikardium parietal  Miokardium  Endokardium
  • 11.
  • 12. KELISTRIKAN JANTUNG  Nodus Sino-Atrial (SA-Node/Pace maker)  Nodus Atrio-ventrikuler (AV-Node)  Berkas His (Bundle Branch)  serat-serat Purkinje  Persarafan Simpatis (Vertebrae Thorakal 3-6 - Plexus kardialis)  listrik dihantarkan oleh norepinephrin yang mempengaruhi kerja otot jantung.  Persarafan Parasimpatis (N. X / Nervus Vagus)  listrik dihantarkan oleh asetilkolin yang mempengaruhi irama dan laju denyut jantung
  • 13. Atrio-ventricular node (AV node) Sino-atrial node (SA node) His bundle Right bundle branch Left bundle branch Purkinje LISTRIK JANTUNG
  • 14. LA (HB) RA (SAN) V V (BB) (AVN) (BB) HB SAN AVN BB RA LA V
  • 15. PERDARAHAN JANTUNG  A. Koroner Kanan  bercabang menjadi A. Atrium anterior kanan yang memperdarahi SA-Node dan A, Koroner desendens posterior yang memperdarahi AV-Node  A. Koroner Kiri  Bercabang menjadi A. Sirkumfleks kiri memperdarahi bagian posterior jantung dan A. desendens anterior kiri memperdarahi Apeks jantung  Vena koroner  bermuara langsung ke atrium kanan
  • 16.
  • 17.
  • 18.
  • 19.
  • 20.
  • 21.
  • 22. FISIOLOGI 1. Fase siklus jantung – Pompa Kiri  Dimulai dari pembukaan katup mitral (Bunyi Jantung I)  Yang mana terjadi saat tekanan ventrikel kiri turun dibawah tekanan atrium kiri, darah yang semula terkumpul di atrium kiri dengan cepat berpindah ke ventrikel kiri, seiring dengan kejadian ini atrium kiri terisi darah dari vena pulmonalis, kemudian terjadi peningkatan tekanan kedua ruang.  Peningkatan tekanan ini memicu pace maker (SA-Node) mengeluarkan impuls listrik dan menyebabkan kontraksi di ventrikel kiri.  Seiring dengan berakhirnya pengosongan ventrikel kiri, terjadi penutupan katup aorta (Bunyi Jantung II)
  • 23. 2. Fase siklus jantung – Pompa Kanan  Dimulai dari pembukaan katup trikuspid, yang mana terjadi saat tekanan ventrikel kanan turun dibawah tekanan atrium kanan, darah yang semula terkumpul di atrium kanan dengan cepat berpindah ke ventrikel kanan  Seiring dengan kejadian ini atrium kanan terisi darah dari vena cava inferior dan superior, kejadian ini berjalan bersamaan persis dengan siklus jantung pompa kiri, begitu juga dengan pengeluaran impuls listrik oleh pace maker (SA-Node) yang menyebabkan kontraksi di ventrikel kanan.
  • 24. Sistem Sirkulasi Arteri Vena Pulmonalis Pulmonalis Atrium Sin. Ventrikel Sin. Atrium Dex. Ventrikel Dex. Vena Arteri Kapiler
  • 25.
  • 26.
  • 27.
  • 28. Curah Jantung CO = HR X SV Curah Jantung = Denyut jantung/menit X isi sekuncup  Curah jantung (Cardiac Output) = Jumlah darah yang dipompakan setiap menitnya oleh ventrikel  Isi sekuncup (Stroke Volume) = Jumlah darah yang ditampung ventrikel yang kemudian dipompakannya setiap satu siklus  Denyut jantung (Heart Rate) = Jumlah denyutan ventrikel per menit (70-80 x/mnt)
  • 29. SIRKULASI JANIN  Sirkulasi janin sedikit berbeda dengan orang dewasa, karena pada janin paru-paru dan organ lainnya belum berfungsi secara optimal  Beredaran dimulai dari darah ibu masuk ke janin melalui vena umbilikalis, kemudian masuk ke hepar/hati janin melewati duktus venosus yang memiliki sfingter yang berfungsi mengatur tekanan darah yang masuk.  Kemudian darah berjalan ke vena cava inferior masuk ke atrium kanan yang juga tempat muara vena cava superior  Dari atrium kanan sebagian darah memasuki ventrikel kanan untuk selanjutnya dipompa ke arteri pulmonalis dan duktus arteriosus
  • 30. SIRKULASI JANIN  Sebagian darah atrium kanan memasuki foramen ovale menuju atrium kiri, disini darah bersih bercampur dengan darah kotor.  Dari atrium kiri darah dipompa ke ventrikel kiri untuk dipompa ke seluruh tubuh melalui aorta  Dari aorta desenden, darah dialirkan kembali ke peredaran darah ibu melalui arteri umbilikalis
  • 31. SIRKULASI JANIN Perubahan setelah janin lahir  A. umbilikalis menutup setelah beberapa menit lahir, kemudian 2-3 bulan kemudian berubah membentuk ligamentum umbilikalis medial  Vena umbilikalis dan duktus venosus menutup segera setelah a. umbilikalis menutup, kemudian 2-3 minggu berubah menjadi ligamentum teres hepatis dan ligamentum venosum  Duktus arteriosus menutup setelah 1-3 bulan dan berubah menjadi ligamentum arteriosum  Foramen ovale menutup sempurna setelah kira-kira usia 1 tahun, hal ini menjelaskan adanya periode sianotik pada bayi baru lahir, karena pada saat menangis foramen ini masih bisa membuka dan menutup.
  • 32.
  • 33. PEMBULUH DARAH  Arteri  Berdinding tebal terdiri dari:  Tunika adventisia (paling luar)  Tunika media (mengandung otot polos)  Tunika intima (mengandung selapis sel endotelial dengan permukaan yang licin, sehingga darah dengan mudah mengalir tanpa membeku)  Berdenyut  Warna darah merah cerah (teroksidasi)  Arteriole (arteri kecil)  Kapiler  Suatu jejaring antara arteriole dan venula, terdiri dari selapis sel tunggal endotel  Venula (vena kecil)
  • 34.
  • 35. PEMBULUH DARAH  Vena  Berdinding tipis (3 bagian yg sama dengan arteri)  Tidak berdenyut  Memiliki Katup untuk mencegah darah mengalir terbalik  Warna darah merah gelap (terdeoksigenasi)  Mekanisme aliran balik vena:  Gaya isap ketika atrium relaksasi  Gaya isap ketika gerakan inspirasi thorax(menghisap nafas)  Tahanan katup
  • 36.
  • 37.
  • 38.
  • 39.
  • 40.
  • 41. Jantung dan Pembuluh Darah pada Kehamilan  Kebutuhan janin akan oksigen dan zat makanan semakin bertambah seiring dengan bertambahnya usia kehamilan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka tubuh akan menambah voleume darah dan jantung ibu harus bekerja lebih berat.  Perubahan yang terjadi pada masa kehamilan: 1. Hipervolemia  Penambahan volume darah ± 22 %, mulai minggu ke 10 sampai puncaknya pada minggu ke 32-34. dimana volume plasma >> eritrosit 2. Perubahan bentuk dan volume ‘pembuluh darah besar’ disekeliling uterus dan abdomen akibat tekanan dari pembesaran uterus 3. Pada saat partus kala II, darah akan terkonsentrasi di pelvis dan abdomen karena wanita mengeluarkan tenaga untuk meneran
  • 42. Jantung dan Pembuluh Darah pada Kehamilan 4. Masa 12-24 jam post partum, terjadi peningkatan volume plasma dikarenakan darah yang biasanya didistribusikan untuk uterus harus kembali ke sistem peredaran darah ibu 5. Fase diuresis pasca persalinan (± 2 minggu post partum), dengan adanya peningkatan volume darah, maka tubuh akan berusaha menormalkan kembali dengan mengeluarkan kelebihan plasma melalui urine, kejadian ini menyebabkan darah menjadi kental (Hemokonsentrasi)  Pada keadaan normal, jantung akan menyesuaikan diri dengan kondisi perubahan diatas, pada penderita dengan kelainan/penyakit jantung, kondisi diatas tidak dapat terkompensasi, maka penderita akan mengalami gagal jantung (Kardiomiopathy Gravidarum).
  • 43. Klasifikasi Penyakit Jantung Menurut NYHA (New York Heart Association) berdasarkan keluhan pasien KELAS KATEGORI I Tanpa keterbatasan dalam kegiatan fisik II - Sedikit keterbatasan dalam kegiatan fisik sedang (olah raga berat, berjalan jauh, manaiki tangga) - Pada saat istirahat tidak ada keluhan - Pada saat aktifitas fisik akan merasakan gejala penyakit jantung seperti terasa lelah, sesak nafas, jantung berdebar III Keterbatasan dalam kegiatan fisik ringan (berjalan, berdiri terlalu lama, menyusui/laktasi  dilarang) IV Tidak mampu melakukan kegiatan fisik apapun, bahkan pada waktu istirahatpun dapat menimbulkan gejala
  • 44. TEKANAN DARAH  Adalah gaya yang diberikan darah pada dinding pembuluh darah  Jumlah tekanan harus mencukupi untuk dapat mencapai jaringan (terutama otak)  Alat pengukur tekanan darah disebut Sfigmomanometer  Normal : Sistolik : 100 – 140 mmHg Diastolik: 70 – 90 mmHg  Cara Menentukan tekanan darah  Pasang manset pada lengan atas ± 2 jari diatas fossa cubiti (siku)  Letakan membran stetoskop tepat di fossa cubiti  Tekan balon untuk memasukkan udara kedalam manset hingga suara denyut nadi hilang, kemudian tambahkan 20 mmHg  Perlahan turunkan tekanan manset dengan memutar pengatur udara di balon  Perhatikan angka turunnya air raksa dan dengarkan bunyi denyutan nadi  Bunyi pertama yang terdengar merupakan tekanan sistolik  Bunyi terakhir yang terdengar merupakan tekanan diastolik
  • 45. TEKANAN DARAH  Cara Menentukan tekanan darah  Pasang manset pada lengan atas ± 2 jari diatas fossa cubiti (siku)  Letakan membran stetoskop tepat di fossa cubiti  Tekan balon untuk memasukkan udara kedalam manset hingga suara denyut nadi hilang, kemudian tambahkan 20 mmHg  Perlahan turunkan tekanan manset dengan memutar pengatur udara di balon  Perhatikan angka turunnya air raksa dan dengarkan bunyi denyutan nadi  Bunyi pertama yang terdengar merupakan tekanan sistolik  Bunyi terakhir yang terdengar merupakan tekanan diastolik  Setelah angka menunjukkan angka nol, lepaskan manset