SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 47
Basis Data 
Week 2: Arsitektur & Model Basis Data 
I Gede Mahendra Darmawiguna 
S.Kom M.Sc 
Jurusan Pendidikan Teknik Informatika 
Universitas Pendidikan Ganesha
Istilah-istilah dalam sistem database : 
• Enterprise, merupakan suatu bentuk organisasi, seperti : 
instansi, sekolah, bank, pabrik, dan lain-lain. 
• Entitas, suatu obyek yang dapat dibedakan dengan obyek 
lainnya yang dapat diwujudkan dalam database. 
Contoh : 
Entitas dilingkungan universitas → mahasiswa, dosen, 
matakuliah 
Entitas dilingkungan instansi pemerintah → karyawan, 
departement 
• Atribute/Field, merupakan karakteristik entitas tertentu. 
Contoh : 
Entity Mahasiswa → atributenya adalah NPM, Nama, 
Alamat dan lain-lain. 
Entity Bank → atributenya adalah Nomor_Rekening, 
Nama_Nasabah.
• Data Value, merupakan data actual atau informasi yang 
disimpan ditiap data elemen atau atribute. Isi dari atribute 
disebut nilai data (data value). 
Contoh : 
 Atribute Nama_Mahasiswa → Wayan Leger, Ketut Doni, 
Antony. 
 Atribue Alamat_Mahasiswa → Banjar Tegal, Banyuning, 
Penarukan. 
• Record/Tuple, merupakan kumpulan isi elemen data yang 
saling berhubungan menginformasikan tentang suatu entity 
secara lengkap. 
Contoh : 
 Kumpulan atribute Nomor_Bp, Nama_Mahasiswa dan 
Alamat berisikan “05111001”, Wayan Leger, Banjar Tegal. 
 Kumpulan atribute Kode_Obat, Nama_Obat berisikan K01, 
Konidin.
• File, kumpulan record sejenis yang mempunyai panjang 
elemen dan atribute yang sama. 
• Kunci Elemen Data, merupakan tanda pengenal yang 
secara unik mengidentifikasikan entitas dari suatu 
kumpulan entitas. 
• Database Management System (DBMS), merupakan 
kumpulan file yang saling berkaitan bersama dengan 
program untuk pengelolanya atau merupakan kumpulan 
software yang mengkoordinasikan semua kegiatan yang 
berhubungan dengan database agar dapat diakses/dipakai 
oleh user (pemakai).
Dari pengertian yang dijelaskan diatas secara umum 
dapat digambarkan sebagai berikut :
Kegunaan Database 
Penyusunan database digunakan untuk mengatasi 
masalah-masalah pada penyusunan data yaitu : 
a. Redudansi Data 
Redudansi data adalah munculnya data-data yang sama 
secara berulang-ulang pada file data gabungan yang 
semestinya tidak perlu terjadi. 
Data redudansi perlu dihindari karena : 
- Mengakibatkan pemborosan penggunaan media 
penyimpanan 
- Proses updating yang lebih lama 
- Terjadinya ketidak konsistensi data yang semakin 
besar
Contoh : 
Struktur File Karyawan 
NIP Nama 
Karyawan 
Golongan Gaji Pokok 
002111045 
002111025 
002111042 
002111023 
Enti Gustina 
Yetty Nurwati 
M. Fajri 
Edwar 
II 
III 
II 
II 
650.000,- 
750.000,- 
650.000,- 
650.000,- 
Dari contoh diatas dapat dilihat terjadinya redudancy data 
yakni pada field golongan dan gaji pokok. Dimana setiap kali 
rincian record golongan dimasukkan maka akan muncul pula 
rincian data gaji pokok. Sehingga kerangkapan data akan 
terjadi pada file tersebut.
b. Inkonsistensi Data 
Inkonsistensi Data terjadi akibat : 
* Kesalahan dalam pemasukan data (data entry) 
* Update anomaly, yaitu : proses untuk mengapdate 
data tetapi mengakibatkan munculnya data yang tidak 
konsisten atau kehilangan informasi obyek yang 
ditinjau. 
Contoh : 
Inkonsistensi Data dalam File Mahasiswa dan KRS : 
File Mahasiswa 
NPM Nama 
Mahasiswa 
Alamat Tgl_Lahir 
03111001 
03111005 
Kurniadi 
Linda Yanti 
Sungai Penuh 
Semurup 
05-12-1985 
06-02-1986
File KRS : 
NPM Nama 
Mahasiswa 
Jml_Matakuliah Jml_SKS 
03111001 
03111005 
Kurniadi 
Linda Yuliana 
3 
7 
7 
18 
Pada contoh diatas terjadi ketidak konsistensi data pada 
field nama mahasiswa dimana pada record NPM “03111005” 
yang seharusnya record nama mahasiswa pada file KRS 
tertulis Linda Yanti, karena terjadi kesalahan entry data 
tertulis Linda Yuliana. 
Data Inkonsistensi perlu dihindari karena akan 
mengakibatkan kesalahan yang fatal pada hasil pengolahan 
database yang tidak sesuai dengan fakta atau kenyataan 
yang ada.
ARSITEKTUR BASIS DATA 
Pada tahun 1975, badan standarisasi nasional Amerika ANSI-SPARC (American 
National Standards Institute – Standards Planning and Requirements Committee) 
menetapkan tiga level abstraksi dalam database, yaitu: 
1. Level Eksternal (external level) atau 
Level Pandangan (view level) 
2. Level Konseptual (conceptual level) 
3. Level Internal (internal level) atau 
Level Fisik (physical level)
ARSITEKTUR BASIS DATA 
Level External atau View 
Level Konseptual 
Level Internal
ARSITEKTUR BASIS DATA 
External Level atau View Level 
• Level Eksternal adalah level yang berhubungan langsung dengan 
pengguna database. 
• Pada level ini pengguna (user) hanya bisa melihat struktur data sesuai 
dengan keperluannya sehingga setiap user bisa memiliki pandangan 
(view) yang berbeda dari user lainnya. 
• Pada level ini pula dimungkinkan pandangan user berbeda dengan 
representasi fisik dari data, misalkan untuk data hari secara fisik data direkam 
dalam bentuk kode (1, 2, 3, dst) sedang user melihat data dalam bentuk teks 
nama hari (Ahad, Senin, Selasa, …). 
• Data yang dilihat oleh user seakan-akan berasal dari satu file, secara fisik 
mungkin diambil dari beberapa file yang berelasi.
ARSITEKTUR BASIS DATA 
Level Konseptual 
• Level Konseptual adalah level dari para administrator database, pada 
level ini didefinisikan hubungan antar data secara logik, sehingga 
diperlukan struktur data secara lengkap. 
• Para administrator database memahami bagaimana satu view dijabarkan 
dari beberapa file data, demikian pula pada saat perancangan database 
mereka dapat saja membagi data menjadi beberapa file agar dapat 
diakses dan disimpan secara efisien.
ARSITEKTUR BASIS DATA 
Level Internal 
• Level Internal adalah level dimana data disimpan secara fisik dalam 
bentuk kode, teks, angka, bit. 
• Pada level ini didefinisikan allokasi ruang penyimpanan data, deskripsi 
data dalam penyimpanan, kompressi data (agar lebih hemat), dan 
enkripsi data (agar lebih aman).
Konsep dari level-level tersebut akan menambah pengertian mengenai 
kebebasan data/data independence. 
Data independence dapat dibagi menjadi dua bagian : 
1. Physical data independence. 
2. Logical data independence. 
Physical Data Independence: 
Kebolehan untuk mengubah pola fisik database tanpa 
mengakibatkan suatu aplikasi program ditulis kembali. 
Modifikasi pada level fisik biasanya pada saat 
meningkatkan daya guna. 
Logical Data Independence 
Kebolehan untuk mengubah pola konseptual tanpa 
mengakibatkan suatu aplikasi program ditulis kembali. 
Modifikasi pada level ini khusus saat struktur logika database 
ditambahkan/dikurangi. 
Agar independensi data dapat dicapai maka disediakan 
pemetaan antar lapisan (level), yaitu pemetaan eksternal-konseptual 
dan pemetaan konseptual-internal.
Alasan perlunya prinsip data independence diterapkan pengelolaan sistem 
database adalah : 
1. Database administrator dapat mengubah isi, lokasi, dan organisasi 
database, tanpa mengganggu program aplikasi yang sudah ada. 
2. Vendor hardware dan software pengelolaan data bisa 
memperkenalkan produk-produk baru, tanpa mengganggu program-program 
aplikasi yang sudah ada. 
3. Memudahkan perkembangan program aplikasi. 
4. Memberikan fasilitas pengontrolan terpusat oleh DBA demi security 
dan integritas data dengan memperhatikan perubahan-perubahan 
kebutuhan user (pemakai).
MODEL DATA 
Model Data : 
Kumpulan perangkat konseptual untuk menggambarkan data, 
hubungan data, semantik data dan batasan data. 
Beberapa Jenis Model Data : 
1. Model data File datar ( Flat-file data model ) 
2. Model data Hirarki ( Hierarchichal data model ) 
3. Model data Jaringan ( Network data model ) 
4. Model data Relasional ( Relational data model ) 
5. Model data Keterhubungan Entitas ( Entity Relationship data 
19 
model ) 
6. Model data Berorientasi Objek (Object Oriented data model )
a. Data flat-file terdiri dari satu atau lebih file yang 
dapat dibaca, yang secara normal berbentuk format 
file text. 
b. Informasi pada suatu flat-file disimpan sebagai 
fields, dengan fields-nya memiliki panjang konstan 
atau panjang bervariasi yang dipisahkan beberapa 
karakter (delimeter). 
20 
MODEL DATA 
MODEL DATA FILE DATAR ( FLAT-FILE DATA MODEL )
21 
MODEL DATA 
Contoh 1, Flat-file Model Data 
Model data flat-file dengan panjang fields-nya konstan. 
1234 5 67890123456789012345 6 78901234567890123 
0123 Mulyono Progdi TI-S1 
1234 Arifin Progdi TI-S1 
2345 Tyas Catur P. Progdi TI-S1 
3456 Ifan Riska Progdi TI-S1 
4567 Ayu Pertiwi Progdi TI-S1
22 
MODEL DATA 
Penjelasan Contoh 1, 
Terdapat 3 fields : identifikasi angka, nama 
dosen, dan nama program studi. 
Setiap fields memiliki panjang konstan karena 
field identifikasi angka selalu dimulai pada kolom 
#1 dan selalu berakhir pada kolom #4, field nama 
dosen selalu dimulai pada kolom #6 dan selalu 
berakhir pada kolom #25, dan seterusnya.
23 
MODEL DATA 
Contoh 2, Flat-file Model Data 
Model data flat-file dengan panjang fields-nya bervariasi 
0123: Mulyono: Progdi TI-S1 
1234: Max Tetelepta : Progdi TI-S1 
2345: Tyas Catur P.: Progdi TI-S1 
3456: Ifan Riska: Progdi TI-S1 
4567: Ayu Pertiwi: Progdi TI-S1 
5678: Etika Kartika: Progdi TI-S1 
6789: Anthoni Suteja: Progdi TI-S1 
7890: Fikri Budiman: Progdi TI-S1
24 
MODEL DATA 
Penjelasan Contoh 2, 
Model data flat-file dengan panjang fields 
bervariasi yang dipisahkan dengan delimeter. 
Untuk setiap fields dipisahkan dengan titik dua. 
Setiap fields memiliki panjang tidak konstan. 
Pada saat menggunakan fields separator, 
seharusnya fields seperatornya bukan merupakan 
karakter yang terdapat pada data.
25 
MODEL DATA 
Kelemahan model data flat-file: 
Flat-file tidak menggunakan struktur data yang 
dengan mudah dapat direlasikan 
Sulit untuk mengatur data secara efisien dan 
menjamin akurasi 
Lokasi fisik fields data dengan file harus diketahui 
Program harus dikembangkan untuk mengatur 
data
MODEL DATA 
MODEL DATA HIRARKI ( HIERARCHICHAL DATA MODEL ) 
a. Basis data Hirarki satu tingkat di atas basis data flat-file, 
26 
dalam hal ini kaitanya dengan kemampuan untuk 
menemukan dan memelihara relasi antar kelompok 
data 
b. Arsitektur model data hirarki berdasarkan konsep 
hubungan parent/child 
c. Pada model data hirarki, suatu root table atau parent 
table berada apa struktur yang paling atas, terhubung 
ke child table yang dihubungkan dengan data
27 
Contoh: Hirarki Model Data 
Publishers 
Authors 
Titles 
Root table atau parent 
BookStores 
Child tables dari Root table 
Inventory Orders 
Child tables dari level 
sebelumnya 
MODEL DATA
28 
MODEL DATA 
Keterangan : 
Kelebihan basis data hirarki dibandingkan flat-file: 
Data dapat dengan cepat dilakukan retrieve 
Integritas data mudah dilakukan pengaturan 
Kelemahan basis data hirarki dibandingkan flat-file: 
Pengguna harus sangat familiar dengan struktur basis 
data 
Terjadi redudansi data
29 
MODEL DATA 
MODEL DATA JARINGAN ( NETWORK DATA MODEL) 
Model basis data jaringan merupakan perbaikan 
dari model basis data hirarki, yaitu dengan 
menambahkan kemampuan root table untuk 
melakukan share relationships dengan child tables. 
Dalam hal ini child table dapat memiliki banyak 
root table dan untuk melakukan akses terhadap 
child table, tidak dibutuhkan lagi untuk mengakses 
root table terlebih dahulu.
30 
MODEL DATA 
Contoh 1, Model Data Jaringan 
Publishers 
Authors BookStores 
owner 
set structure 
members 
contract supply
31 
MODEL DATA 
Contoh 2, Model Data Jaringan 
Publishers 
Authors 
Titles 
Root table atau parent 
BookStores 
Inventory Orders 
shared child table 
Child tables dari level 
sebelumnya 
Child tables dari level 
sebelumnya
32 
MODEL DATA 
Model Data Jaringan 
Kelebihan model data jaringan: 
 Data lebih cepat diakses 
 User dapat mengakses data dimulai dari 
beberapa tabel 
 Mudah untuk memodelkan basis data yang 
komplek 
 Mudah untuk membentuk query yang 
komplek dalam melakukan retrieve data.
33 
MODEL DATA 
Model Data Jaringan 
Kelemahan basis data jaringan: 
 Struktur basis datanya tidak mudah 
untuk dilakukan modifikasi 
 Perubahan struktur basis data yang 
telah didefinisikan akan mempengaruhi 
program aplikasi yang mengakses basis 
data 
 User harus memahami struktur basis 
data.
MODEL DATA RELASIONAL ( RELATIONAL DATA MODEL ) 
 Model basis data relasional merupakan model basis data 
yang paling populer banyak digunakan sekarang ini 
 Unit utama yang disimpan pada basis data adalah 
berbentuk tabel atau kelompok data yang saling 
berhubungan 
 Tabel terdiri baris dan kolom, baris adalah 
merepresentasikan tuple atau record pada tabel, dan kolom 
merepresentaksikan fields pada tabel 
 Tabel dapat berhubungan dengan tabel yang lain dengan 
menggunakan kunci 
34 
MODEL DATA
35 
Contoh : Model Data Relasional 
Publishers 
BookStores 
write stocked in 
Authors Titles 
Inventory 
Orders 
supply 
contract sell 
are ordered 
MODEL DATA
36 
MODEL DATA 
Kelebihan basis data relasional: 
a. Data sangat cepat diakses 
b. Struktur basis data mudah dilakukan perubahan 
c. Data direpresentasikan secara logik, user tidak 
membutuhkan bagaimana data disimpan. 
d. Mudah untuk membentuk query yang komplek dalam 
melakukan retrieve data 
e. Mudah untuk mengimplementasikan integritas data 
f. Data lebih akurat 
g. Mudah untuk membangun dan memodifikasi program 
aplikasi 
h. Telah dikembangkan Structure Query Language (SQL).
37 
MODEL DATA 
Kelemahan basis data relasional: 
a. Kelompok informasi/tables yang berbeda 
harus dilakukan joined untuk melakukan 
retrieve data 
b. User harus familiar dengan relasi antar tabel 
c. User harus belajar SQL.
38 
MODEL DATA 
Model Data Keterhubungan antar Entitas 
( Entity Relationship data model ) 
 Menjelaskan hubungan antar data dalam sistem 
basis data berdasarkan suatu presepsi bahwa real 
world terdiri dari obyek-obyek dasar yang 
mempunyai hubungan relasi antara obyek-obyek 
tersebut 
 Relasi antara obyek dilukiskan dengan 
menggunakan simbol-simbol grafis tertentu
39 
MODEL DATA 
Contoh : Model Data Keterhubungan antar Entitas 
Mahasiswa 
nim 
Kode_kul 
Mata Kuliah 
nim Kode_kul 
Mempelaja 
ri 
Nm_kul 
Nm_mhs Alamat_mhs Index_nilai SKS semester
40 
MODEL DATA 
Keterangan simbol : 
: menunjukkan obyek dasar/entitas 
(entity) 
: menunjukkan relasi 
: menunjukkan atribut dari obyek 
dasar/entitas 
: menunjukkan adanya relasi/link
MODEL DATA 
Model basis data berorientasi objek adalah suatu model 
basis data, dimana data didefinisikan, disimpan, dan 
diakses menggunakan pemrograman berorientasi objek. 
Basis data berorientasi objek didefinisikan dengan 
menggunakan bahasa pemrograman berorientasi objek, 
yaitu bahasa Java. 
Aplikasi End user juga di bangun dengan menggunakan 
bahasa berorientasi objek. 
Object database management system digunakan untuk 
membuat link antara basis data dan aplikasi. 
41 
Model Data Berorientasi Obyek
42 
MODEL DATA 
Contoh : Model Data Berorientasi Obyek 
Database declarations 
using Java 
interaction 
Object declarations using 
Java 
Application code written 
using Java 
Java program compiler 
Application executables 
generated 
End user 
Database
43 
MODEL DATA 
Relasi pada basis data berorientasi obyek 
Nama Class 
Properties 
Class 
Operasi / method
44 
MODEL DATA 
Kelebihan basis data berorientasi objek: 
a. Programmer hanya dibutuhkan memahami konsep 
berorientasi objek untuk mengkombinasikan 
konsep berorientasi objek dengan storage basis 
data relasional 
b. Objek dapat dilakukan sifat pewarisan dari objek 
yang lain 
c. Secara teoritis mudah untuk mengatur objek 
d. Model data berorientasi objek lebih kompatibel 
dengan tools pemrograman berorientasi objek.
45 
MODEL DATA 
Kelemahan basis data berorientasi objek: 
User harus memahami konsep berorientasi 
objek, karena basis data berorientasi objek tidak 
dapat bekerja dengan metoda pemrograman 
tradisional
46 
MODEL DATA 
Latihan dan Soal 
1. Sebelum beberapa vendor-vendor seperti Microsoft 
dan Oracle mengeluarkan DBMS, bagaimana orang 
atau perusahaan melakukan penyimpanan data. 
Jelaskan secara singkat ! 
2. Berikan alasan anda, mengapa model basis data flat-file 
sulit untuk dapat dilakukan relasi ? 
3. Berikan perbedaan dan persamaan mengenai 
hubungan parent/child yang terdapat pada model 
basis data hirarki dan jaringan ! 
4. Bagaimana representasi model basis data relasional, 
berikan penjelasan secara singkat !
47 
MODEL DATA 
Latihan dan Soal 
5. Untuk basis data yang terdiri dari beberapa tabel, 
bagaimana model basis data relasional dalam 
merelasikan tabel-tabel tersebut, berikan uraian secara 
singkat ! 
6. Mengapa model basis data relasional menjadi sangat 
populer, dan sejauh mana dukungan yang diberikan 
oleh vendor-vendor DBMS ? 
7. Apa yang anda ketahui tentang model basis data 
berorientasi objek, berikan penjelasan secara singkat ! 
8. Bagaimana representasi model basis data berorientasi 
objek ?

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Makalah pengenalan basis data
Makalah pengenalan basis dataMakalah pengenalan basis data
Makalah pengenalan basis dataMuttyTeukie Elf
 
Struktur direktori
Struktur direktoriStruktur direktori
Struktur direktoriAnggi DHARMA
 
Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)
Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)
Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)Mkls Rivership
 
Pengertian dan Representasi Graph
Pengertian dan Representasi GraphPengertian dan Representasi Graph
Pengertian dan Representasi GraphZaldy Eka Putra
 
Algoritma dan Pemrograman C++ (Pseudocode & Flowchart)
Algoritma dan Pemrograman C++ (Pseudocode & Flowchart)Algoritma dan Pemrograman C++ (Pseudocode & Flowchart)
Algoritma dan Pemrograman C++ (Pseudocode & Flowchart)Nabil Muhammad Firdaus
 
Bilangan kompleks
Bilangan kompleksBilangan kompleks
Bilangan kompleksIrwandaniin
 
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )Kelinci Coklat
 
MudafiqRiyan - Trigger Pada Oracle 10g
MudafiqRiyan - Trigger Pada Oracle 10gMudafiqRiyan - Trigger Pada Oracle 10g
MudafiqRiyan - Trigger Pada Oracle 10gMudafiq R. Pratama
 
membuat function dalam mysql
membuat function dalam mysqlmembuat function dalam mysql
membuat function dalam mysqlsukangimpi
 
Laporan praktikum basis data my sql
Laporan praktikum basis data my sqlLaporan praktikum basis data my sql
Laporan praktikum basis data my sqlLela Warni
 
Bab 2 Aljabar Relasional
Bab 2   Aljabar RelasionalBab 2   Aljabar Relasional
Bab 2 Aljabar RelasionalRatzman III
 
Modul teknik-digital
Modul teknik-digitalModul teknik-digital
Modul teknik-digitalecko gmc
 
Kumpulan soal statistik dalam Bahasa Inggris
Kumpulan soal statistik dalam Bahasa InggrisKumpulan soal statistik dalam Bahasa Inggris
Kumpulan soal statistik dalam Bahasa InggrisRetna Rindayani
 
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi booleanBab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi booleanCliquerz Javaneze
 
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03KuliahKita
 
Algoritma dan Struktur Data - Struktur Data
Algoritma dan Struktur Data - Struktur DataAlgoritma dan Struktur Data - Struktur Data
Algoritma dan Struktur Data - Struktur DataKuliahKita
 

Was ist angesagt? (20)

3 Linked List
3   Linked List3   Linked List
3 Linked List
 
Makalah pengenalan basis data
Makalah pengenalan basis dataMakalah pengenalan basis data
Makalah pengenalan basis data
 
Struktur direktori
Struktur direktoriStruktur direktori
Struktur direktori
 
Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)
Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)
Vektor Diruang 2 dan 3 (vector 2D & 3D)
 
Arsitektur basis data
Arsitektur basis dataArsitektur basis data
Arsitektur basis data
 
Pengertian dan Representasi Graph
Pengertian dan Representasi GraphPengertian dan Representasi Graph
Pengertian dan Representasi Graph
 
Algoritma dan Pemrograman C++ (Pseudocode & Flowchart)
Algoritma dan Pemrograman C++ (Pseudocode & Flowchart)Algoritma dan Pemrograman C++ (Pseudocode & Flowchart)
Algoritma dan Pemrograman C++ (Pseudocode & Flowchart)
 
Bilangan kompleks
Bilangan kompleksBilangan kompleks
Bilangan kompleks
 
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
 
MudafiqRiyan - Trigger Pada Oracle 10g
MudafiqRiyan - Trigger Pada Oracle 10gMudafiqRiyan - Trigger Pada Oracle 10g
MudafiqRiyan - Trigger Pada Oracle 10g
 
membuat function dalam mysql
membuat function dalam mysqlmembuat function dalam mysql
membuat function dalam mysql
 
Laporan praktikum basis data my sql
Laporan praktikum basis data my sqlLaporan praktikum basis data my sql
Laporan praktikum basis data my sql
 
Register
RegisterRegister
Register
 
Bab 2 Aljabar Relasional
Bab 2   Aljabar RelasionalBab 2   Aljabar Relasional
Bab 2 Aljabar Relasional
 
Modul teknik-digital
Modul teknik-digitalModul teknik-digital
Modul teknik-digital
 
Kumpulan soal statistik dalam Bahasa Inggris
Kumpulan soal statistik dalam Bahasa InggrisKumpulan soal statistik dalam Bahasa Inggris
Kumpulan soal statistik dalam Bahasa Inggris
 
Tipe data abstract
Tipe data abstractTipe data abstract
Tipe data abstract
 
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi booleanBab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
 
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03
Matematika Diskrit - 06 relasi dan fungsi - 03
 
Algoritma dan Struktur Data - Struktur Data
Algoritma dan Struktur Data - Struktur DataAlgoritma dan Struktur Data - Struktur Data
Algoritma dan Struktur Data - Struktur Data
 

Ähnlich wie DB Arsitektur

Analisis-Perancangan-Sistem-Informasi-Pertemuan-4.ppt
Analisis-Perancangan-Sistem-Informasi-Pertemuan-4.pptAnalisis-Perancangan-Sistem-Informasi-Pertemuan-4.ppt
Analisis-Perancangan-Sistem-Informasi-Pertemuan-4.pptFadhilFauzan3
 
1 pengantar basisdata
1 pengantar basisdata1 pengantar basisdata
1 pengantar basisdataAhmad Santosa
 
Konsep dan Arsitektur SMBD_02.pdf
Konsep dan Arsitektur SMBD_02.pdfKonsep dan Arsitektur SMBD_02.pdf
Konsep dan Arsitektur SMBD_02.pdfdamselfly2
 
Pengantar sistem basis data
Pengantar sistem basis dataPengantar sistem basis data
Pengantar sistem basis datasaid zulhelmi
 
Database ms. access by esde
Database ms. access by esdeDatabase ms. access by esde
Database ms. access by esdeSii Esde
 
konsep sistem basis data
konsep sistem basis datakonsep sistem basis data
konsep sistem basis datafenty ema
 
Materi kuliah-sistem-basis-data1
Materi kuliah-sistem-basis-data1Materi kuliah-sistem-basis-data1
Materi kuliah-sistem-basis-data1Fariszal Nova
 
Basis data dan gudang data
Basis data dan gudang dataBasis data dan gudang data
Basis data dan gudang datalulus nugraha
 
Bab 1 definisi basis data
Bab 1 definisi basis dataBab 1 definisi basis data
Bab 1 definisi basis dataSanjaya CeBe
 
Makalah pengantar basis data 5109100164
Makalah pengantar basis data 5109100164Makalah pengantar basis data 5109100164
Makalah pengantar basis data 5109100164Budi Raharjo
 
Arsitektur sistem basis data
Arsitektur sistem basis dataArsitektur sistem basis data
Arsitektur sistem basis dataNurul Arifin S
 

Ähnlich wie DB Arsitektur (20)

Analisis-Perancangan-Sistem-Informasi-Pertemuan-4.ppt
Analisis-Perancangan-Sistem-Informasi-Pertemuan-4.pptAnalisis-Perancangan-Sistem-Informasi-Pertemuan-4.ppt
Analisis-Perancangan-Sistem-Informasi-Pertemuan-4.ppt
 
1 pengantar basisdata
1 pengantar basisdata1 pengantar basisdata
1 pengantar basisdata
 
Konsep dan Arsitektur SMBD_02.pdf
Konsep dan Arsitektur SMBD_02.pdfKonsep dan Arsitektur SMBD_02.pdf
Konsep dan Arsitektur SMBD_02.pdf
 
Pertemuan 1 SBD
Pertemuan 1 SBDPertemuan 1 SBD
Pertemuan 1 SBD
 
Pengantar sistem basis data
Pengantar sistem basis dataPengantar sistem basis data
Pengantar sistem basis data
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
Login.hotspot.bsi
Login.hotspot.bsiLogin.hotspot.bsi
Login.hotspot.bsi
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1Pertemuan 1
Pertemuan 1
 
Makalah basis data
Makalah basis dataMakalah basis data
Makalah basis data
 
1._Konsep_Basis_Data.pptx
1._Konsep_Basis_Data.pptx1._Konsep_Basis_Data.pptx
1._Konsep_Basis_Data.pptx
 
Database ms. access by esde
Database ms. access by esdeDatabase ms. access by esde
Database ms. access by esde
 
konsep sistem basis data
konsep sistem basis datakonsep sistem basis data
konsep sistem basis data
 
Pertemuan 1 Sistem Basis Data.pptx
Pertemuan 1 Sistem Basis Data.pptxPertemuan 1 Sistem Basis Data.pptx
Pertemuan 1 Sistem Basis Data.pptx
 
Materi kuliah-sistem-basis-data1
Materi kuliah-sistem-basis-data1Materi kuliah-sistem-basis-data1
Materi kuliah-sistem-basis-data1
 
Basis data dan gudang data
Basis data dan gudang dataBasis data dan gudang data
Basis data dan gudang data
 
Bd
BdBd
Bd
 
01_konsep_basis_data.ppt
01_konsep_basis_data.ppt01_konsep_basis_data.ppt
01_konsep_basis_data.ppt
 
Bab 1 definisi basis data
Bab 1 definisi basis dataBab 1 definisi basis data
Bab 1 definisi basis data
 
Makalah pengantar basis data 5109100164
Makalah pengantar basis data 5109100164Makalah pengantar basis data 5109100164
Makalah pengantar basis data 5109100164
 
Arsitektur sistem basis data
Arsitektur sistem basis dataArsitektur sistem basis data
Arsitektur sistem basis data
 

Mehr von EDIS BLOG

DESKRIPSI PALAQUIUM ABOVATUM
DESKRIPSI PALAQUIUM ABOVATUMDESKRIPSI PALAQUIUM ABOVATUM
DESKRIPSI PALAQUIUM ABOVATUMEDIS BLOG
 
Efective Communication (Communication Skill)
Efective Communication (Communication Skill)Efective Communication (Communication Skill)
Efective Communication (Communication Skill)EDIS BLOG
 
Terjemahan bab 7 forest hidrologi Karakteristik Hutan
Terjemahan bab 7 forest hidrologi Karakteristik HutanTerjemahan bab 7 forest hidrologi Karakteristik Hutan
Terjemahan bab 7 forest hidrologi Karakteristik HutanEDIS BLOG
 
FAMILY THEACEA
FAMILY THEACEAFAMILY THEACEA
FAMILY THEACEAEDIS BLOG
 
Makalah sosiologi hutan dan lingkungan
Makalah sosiologi hutan dan lingkunganMakalah sosiologi hutan dan lingkungan
Makalah sosiologi hutan dan lingkunganEDIS BLOG
 
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI KEHUTANAN PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI KEHUTANAN PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGILAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI KEHUTANAN PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI KEHUTANAN PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGIEDIS BLOG
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGILAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGIEDIS BLOG
 
Ekonomi sumber daya hutan FHIL UHO 2014 Produksi, Proses Produksi, Dan Sumber...
Ekonomi sumber daya hutan FHIL UHO 2014 Produksi, Proses Produksi, Dan Sumber...Ekonomi sumber daya hutan FHIL UHO 2014 Produksi, Proses Produksi, Dan Sumber...
Ekonomi sumber daya hutan FHIL UHO 2014 Produksi, Proses Produksi, Dan Sumber...EDIS BLOG
 
Klimatologi hutan
Klimatologi hutanKlimatologi hutan
Klimatologi hutanEDIS BLOG
 
KELEMBAPAN UDARA
KELEMBAPAN UDARAKELEMBAPAN UDARA
KELEMBAPAN UDARAEDIS BLOG
 
RADIASI MATAHARI
RADIASI MATAHARIRADIASI MATAHARI
RADIASI MATAHARIEDIS BLOG
 
KELEMBAPAN UDARA
KELEMBAPAN UDARAKELEMBAPAN UDARA
KELEMBAPAN UDARAEDIS BLOG
 
HIDROLOGI HUTAN
HIDROLOGI HUTANHIDROLOGI HUTAN
HIDROLOGI HUTANEDIS BLOG
 
PENGERTIAN LIMBAH
PENGERTIAN LIMBAHPENGERTIAN LIMBAH
PENGERTIAN LIMBAHEDIS BLOG
 
DIABETES MALITUS
DIABETES MALITUSDIABETES MALITUS
DIABETES MALITUSEDIS BLOG
 
PENGANTAR EPIDEMILOGI
PENGANTAR EPIDEMILOGIPENGANTAR EPIDEMILOGI
PENGANTAR EPIDEMILOGIEDIS BLOG
 
BUKU AJAR MANAJEMEN HUTAN 2009
BUKU AJAR MANAJEMEN HUTAN 2009BUKU AJAR MANAJEMEN HUTAN 2009
BUKU AJAR MANAJEMEN HUTAN 2009EDIS BLOG
 
PENGERTIAN KESEHATAN MASYARAKAT
PENGERTIAN KESEHATAN MASYARAKATPENGERTIAN KESEHATAN MASYARAKAT
PENGERTIAN KESEHATAN MASYARAKATEDIS BLOG
 

Mehr von EDIS BLOG (20)

DESKRIPSI PALAQUIUM ABOVATUM
DESKRIPSI PALAQUIUM ABOVATUMDESKRIPSI PALAQUIUM ABOVATUM
DESKRIPSI PALAQUIUM ABOVATUM
 
Efective Communication (Communication Skill)
Efective Communication (Communication Skill)Efective Communication (Communication Skill)
Efective Communication (Communication Skill)
 
Terjemahan bab 7 forest hidrologi Karakteristik Hutan
Terjemahan bab 7 forest hidrologi Karakteristik HutanTerjemahan bab 7 forest hidrologi Karakteristik Hutan
Terjemahan bab 7 forest hidrologi Karakteristik Hutan
 
FAMILY THEACEA
FAMILY THEACEAFAMILY THEACEA
FAMILY THEACEA
 
Makalah sosiologi hutan dan lingkungan
Makalah sosiologi hutan dan lingkunganMakalah sosiologi hutan dan lingkungan
Makalah sosiologi hutan dan lingkungan
 
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI KEHUTANAN PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI KEHUTANAN PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGILAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI KEHUTANAN PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI KEHUTANAN PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGILAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
 
Ekonomi sumber daya hutan FHIL UHO 2014 Produksi, Proses Produksi, Dan Sumber...
Ekonomi sumber daya hutan FHIL UHO 2014 Produksi, Proses Produksi, Dan Sumber...Ekonomi sumber daya hutan FHIL UHO 2014 Produksi, Proses Produksi, Dan Sumber...
Ekonomi sumber daya hutan FHIL UHO 2014 Produksi, Proses Produksi, Dan Sumber...
 
Klimatologi hutan
Klimatologi hutanKlimatologi hutan
Klimatologi hutan
 
KELEMBAPAN UDARA
KELEMBAPAN UDARAKELEMBAPAN UDARA
KELEMBAPAN UDARA
 
RADIASI MATAHARI
RADIASI MATAHARIRADIASI MATAHARI
RADIASI MATAHARI
 
KELEMBAPAN UDARA
KELEMBAPAN UDARAKELEMBAPAN UDARA
KELEMBAPAN UDARA
 
HIDROLOGI HUTAN
HIDROLOGI HUTANHIDROLOGI HUTAN
HIDROLOGI HUTAN
 
PENGERTIAN LIMBAH
PENGERTIAN LIMBAHPENGERTIAN LIMBAH
PENGERTIAN LIMBAH
 
DIABETES MALITUS
DIABETES MALITUSDIABETES MALITUS
DIABETES MALITUS
 
EPIDEMILOGI
EPIDEMILOGIEPIDEMILOGI
EPIDEMILOGI
 
PENGANTAR EPIDEMILOGI
PENGANTAR EPIDEMILOGIPENGANTAR EPIDEMILOGI
PENGANTAR EPIDEMILOGI
 
BUKU AJAR MANAJEMEN HUTAN 2009
BUKU AJAR MANAJEMEN HUTAN 2009BUKU AJAR MANAJEMEN HUTAN 2009
BUKU AJAR MANAJEMEN HUTAN 2009
 
PENGERTIAN KESEHATAN MASYARAKAT
PENGERTIAN KESEHATAN MASYARAKATPENGERTIAN KESEHATAN MASYARAKAT
PENGERTIAN KESEHATAN MASYARAKAT
 
Tipe buah
Tipe buahTipe buah
Tipe buah
 

Kürzlich hochgeladen

Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxmateri pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxsiswoST
 

Kürzlich hochgeladen (8)

Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxmateri pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
 

DB Arsitektur

  • 1. Basis Data Week 2: Arsitektur & Model Basis Data I Gede Mahendra Darmawiguna S.Kom M.Sc Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Universitas Pendidikan Ganesha
  • 2. Istilah-istilah dalam sistem database : • Enterprise, merupakan suatu bentuk organisasi, seperti : instansi, sekolah, bank, pabrik, dan lain-lain. • Entitas, suatu obyek yang dapat dibedakan dengan obyek lainnya yang dapat diwujudkan dalam database. Contoh : Entitas dilingkungan universitas → mahasiswa, dosen, matakuliah Entitas dilingkungan instansi pemerintah → karyawan, departement • Atribute/Field, merupakan karakteristik entitas tertentu. Contoh : Entity Mahasiswa → atributenya adalah NPM, Nama, Alamat dan lain-lain. Entity Bank → atributenya adalah Nomor_Rekening, Nama_Nasabah.
  • 3. • Data Value, merupakan data actual atau informasi yang disimpan ditiap data elemen atau atribute. Isi dari atribute disebut nilai data (data value). Contoh :  Atribute Nama_Mahasiswa → Wayan Leger, Ketut Doni, Antony.  Atribue Alamat_Mahasiswa → Banjar Tegal, Banyuning, Penarukan. • Record/Tuple, merupakan kumpulan isi elemen data yang saling berhubungan menginformasikan tentang suatu entity secara lengkap. Contoh :  Kumpulan atribute Nomor_Bp, Nama_Mahasiswa dan Alamat berisikan “05111001”, Wayan Leger, Banjar Tegal.  Kumpulan atribute Kode_Obat, Nama_Obat berisikan K01, Konidin.
  • 4. • File, kumpulan record sejenis yang mempunyai panjang elemen dan atribute yang sama. • Kunci Elemen Data, merupakan tanda pengenal yang secara unik mengidentifikasikan entitas dari suatu kumpulan entitas. • Database Management System (DBMS), merupakan kumpulan file yang saling berkaitan bersama dengan program untuk pengelolanya atau merupakan kumpulan software yang mengkoordinasikan semua kegiatan yang berhubungan dengan database agar dapat diakses/dipakai oleh user (pemakai).
  • 5. Dari pengertian yang dijelaskan diatas secara umum dapat digambarkan sebagai berikut :
  • 6. Kegunaan Database Penyusunan database digunakan untuk mengatasi masalah-masalah pada penyusunan data yaitu : a. Redudansi Data Redudansi data adalah munculnya data-data yang sama secara berulang-ulang pada file data gabungan yang semestinya tidak perlu terjadi. Data redudansi perlu dihindari karena : - Mengakibatkan pemborosan penggunaan media penyimpanan - Proses updating yang lebih lama - Terjadinya ketidak konsistensi data yang semakin besar
  • 7. Contoh : Struktur File Karyawan NIP Nama Karyawan Golongan Gaji Pokok 002111045 002111025 002111042 002111023 Enti Gustina Yetty Nurwati M. Fajri Edwar II III II II 650.000,- 750.000,- 650.000,- 650.000,- Dari contoh diatas dapat dilihat terjadinya redudancy data yakni pada field golongan dan gaji pokok. Dimana setiap kali rincian record golongan dimasukkan maka akan muncul pula rincian data gaji pokok. Sehingga kerangkapan data akan terjadi pada file tersebut.
  • 8. b. Inkonsistensi Data Inkonsistensi Data terjadi akibat : * Kesalahan dalam pemasukan data (data entry) * Update anomaly, yaitu : proses untuk mengapdate data tetapi mengakibatkan munculnya data yang tidak konsisten atau kehilangan informasi obyek yang ditinjau. Contoh : Inkonsistensi Data dalam File Mahasiswa dan KRS : File Mahasiswa NPM Nama Mahasiswa Alamat Tgl_Lahir 03111001 03111005 Kurniadi Linda Yanti Sungai Penuh Semurup 05-12-1985 06-02-1986
  • 9. File KRS : NPM Nama Mahasiswa Jml_Matakuliah Jml_SKS 03111001 03111005 Kurniadi Linda Yuliana 3 7 7 18 Pada contoh diatas terjadi ketidak konsistensi data pada field nama mahasiswa dimana pada record NPM “03111005” yang seharusnya record nama mahasiswa pada file KRS tertulis Linda Yanti, karena terjadi kesalahan entry data tertulis Linda Yuliana. Data Inkonsistensi perlu dihindari karena akan mengakibatkan kesalahan yang fatal pada hasil pengolahan database yang tidak sesuai dengan fakta atau kenyataan yang ada.
  • 10. ARSITEKTUR BASIS DATA Pada tahun 1975, badan standarisasi nasional Amerika ANSI-SPARC (American National Standards Institute – Standards Planning and Requirements Committee) menetapkan tiga level abstraksi dalam database, yaitu: 1. Level Eksternal (external level) atau Level Pandangan (view level) 2. Level Konseptual (conceptual level) 3. Level Internal (internal level) atau Level Fisik (physical level)
  • 11. ARSITEKTUR BASIS DATA Level External atau View Level Konseptual Level Internal
  • 12. ARSITEKTUR BASIS DATA External Level atau View Level • Level Eksternal adalah level yang berhubungan langsung dengan pengguna database. • Pada level ini pengguna (user) hanya bisa melihat struktur data sesuai dengan keperluannya sehingga setiap user bisa memiliki pandangan (view) yang berbeda dari user lainnya. • Pada level ini pula dimungkinkan pandangan user berbeda dengan representasi fisik dari data, misalkan untuk data hari secara fisik data direkam dalam bentuk kode (1, 2, 3, dst) sedang user melihat data dalam bentuk teks nama hari (Ahad, Senin, Selasa, …). • Data yang dilihat oleh user seakan-akan berasal dari satu file, secara fisik mungkin diambil dari beberapa file yang berelasi.
  • 13. ARSITEKTUR BASIS DATA Level Konseptual • Level Konseptual adalah level dari para administrator database, pada level ini didefinisikan hubungan antar data secara logik, sehingga diperlukan struktur data secara lengkap. • Para administrator database memahami bagaimana satu view dijabarkan dari beberapa file data, demikian pula pada saat perancangan database mereka dapat saja membagi data menjadi beberapa file agar dapat diakses dan disimpan secara efisien.
  • 14. ARSITEKTUR BASIS DATA Level Internal • Level Internal adalah level dimana data disimpan secara fisik dalam bentuk kode, teks, angka, bit. • Pada level ini didefinisikan allokasi ruang penyimpanan data, deskripsi data dalam penyimpanan, kompressi data (agar lebih hemat), dan enkripsi data (agar lebih aman).
  • 15.
  • 16. Konsep dari level-level tersebut akan menambah pengertian mengenai kebebasan data/data independence. Data independence dapat dibagi menjadi dua bagian : 1. Physical data independence. 2. Logical data independence. Physical Data Independence: Kebolehan untuk mengubah pola fisik database tanpa mengakibatkan suatu aplikasi program ditulis kembali. Modifikasi pada level fisik biasanya pada saat meningkatkan daya guna. Logical Data Independence Kebolehan untuk mengubah pola konseptual tanpa mengakibatkan suatu aplikasi program ditulis kembali. Modifikasi pada level ini khusus saat struktur logika database ditambahkan/dikurangi. Agar independensi data dapat dicapai maka disediakan pemetaan antar lapisan (level), yaitu pemetaan eksternal-konseptual dan pemetaan konseptual-internal.
  • 17.
  • 18. Alasan perlunya prinsip data independence diterapkan pengelolaan sistem database adalah : 1. Database administrator dapat mengubah isi, lokasi, dan organisasi database, tanpa mengganggu program aplikasi yang sudah ada. 2. Vendor hardware dan software pengelolaan data bisa memperkenalkan produk-produk baru, tanpa mengganggu program-program aplikasi yang sudah ada. 3. Memudahkan perkembangan program aplikasi. 4. Memberikan fasilitas pengontrolan terpusat oleh DBA demi security dan integritas data dengan memperhatikan perubahan-perubahan kebutuhan user (pemakai).
  • 19. MODEL DATA Model Data : Kumpulan perangkat konseptual untuk menggambarkan data, hubungan data, semantik data dan batasan data. Beberapa Jenis Model Data : 1. Model data File datar ( Flat-file data model ) 2. Model data Hirarki ( Hierarchichal data model ) 3. Model data Jaringan ( Network data model ) 4. Model data Relasional ( Relational data model ) 5. Model data Keterhubungan Entitas ( Entity Relationship data 19 model ) 6. Model data Berorientasi Objek (Object Oriented data model )
  • 20. a. Data flat-file terdiri dari satu atau lebih file yang dapat dibaca, yang secara normal berbentuk format file text. b. Informasi pada suatu flat-file disimpan sebagai fields, dengan fields-nya memiliki panjang konstan atau panjang bervariasi yang dipisahkan beberapa karakter (delimeter). 20 MODEL DATA MODEL DATA FILE DATAR ( FLAT-FILE DATA MODEL )
  • 21. 21 MODEL DATA Contoh 1, Flat-file Model Data Model data flat-file dengan panjang fields-nya konstan. 1234 5 67890123456789012345 6 78901234567890123 0123 Mulyono Progdi TI-S1 1234 Arifin Progdi TI-S1 2345 Tyas Catur P. Progdi TI-S1 3456 Ifan Riska Progdi TI-S1 4567 Ayu Pertiwi Progdi TI-S1
  • 22. 22 MODEL DATA Penjelasan Contoh 1, Terdapat 3 fields : identifikasi angka, nama dosen, dan nama program studi. Setiap fields memiliki panjang konstan karena field identifikasi angka selalu dimulai pada kolom #1 dan selalu berakhir pada kolom #4, field nama dosen selalu dimulai pada kolom #6 dan selalu berakhir pada kolom #25, dan seterusnya.
  • 23. 23 MODEL DATA Contoh 2, Flat-file Model Data Model data flat-file dengan panjang fields-nya bervariasi 0123: Mulyono: Progdi TI-S1 1234: Max Tetelepta : Progdi TI-S1 2345: Tyas Catur P.: Progdi TI-S1 3456: Ifan Riska: Progdi TI-S1 4567: Ayu Pertiwi: Progdi TI-S1 5678: Etika Kartika: Progdi TI-S1 6789: Anthoni Suteja: Progdi TI-S1 7890: Fikri Budiman: Progdi TI-S1
  • 24. 24 MODEL DATA Penjelasan Contoh 2, Model data flat-file dengan panjang fields bervariasi yang dipisahkan dengan delimeter. Untuk setiap fields dipisahkan dengan titik dua. Setiap fields memiliki panjang tidak konstan. Pada saat menggunakan fields separator, seharusnya fields seperatornya bukan merupakan karakter yang terdapat pada data.
  • 25. 25 MODEL DATA Kelemahan model data flat-file: Flat-file tidak menggunakan struktur data yang dengan mudah dapat direlasikan Sulit untuk mengatur data secara efisien dan menjamin akurasi Lokasi fisik fields data dengan file harus diketahui Program harus dikembangkan untuk mengatur data
  • 26. MODEL DATA MODEL DATA HIRARKI ( HIERARCHICHAL DATA MODEL ) a. Basis data Hirarki satu tingkat di atas basis data flat-file, 26 dalam hal ini kaitanya dengan kemampuan untuk menemukan dan memelihara relasi antar kelompok data b. Arsitektur model data hirarki berdasarkan konsep hubungan parent/child c. Pada model data hirarki, suatu root table atau parent table berada apa struktur yang paling atas, terhubung ke child table yang dihubungkan dengan data
  • 27. 27 Contoh: Hirarki Model Data Publishers Authors Titles Root table atau parent BookStores Child tables dari Root table Inventory Orders Child tables dari level sebelumnya MODEL DATA
  • 28. 28 MODEL DATA Keterangan : Kelebihan basis data hirarki dibandingkan flat-file: Data dapat dengan cepat dilakukan retrieve Integritas data mudah dilakukan pengaturan Kelemahan basis data hirarki dibandingkan flat-file: Pengguna harus sangat familiar dengan struktur basis data Terjadi redudansi data
  • 29. 29 MODEL DATA MODEL DATA JARINGAN ( NETWORK DATA MODEL) Model basis data jaringan merupakan perbaikan dari model basis data hirarki, yaitu dengan menambahkan kemampuan root table untuk melakukan share relationships dengan child tables. Dalam hal ini child table dapat memiliki banyak root table dan untuk melakukan akses terhadap child table, tidak dibutuhkan lagi untuk mengakses root table terlebih dahulu.
  • 30. 30 MODEL DATA Contoh 1, Model Data Jaringan Publishers Authors BookStores owner set structure members contract supply
  • 31. 31 MODEL DATA Contoh 2, Model Data Jaringan Publishers Authors Titles Root table atau parent BookStores Inventory Orders shared child table Child tables dari level sebelumnya Child tables dari level sebelumnya
  • 32. 32 MODEL DATA Model Data Jaringan Kelebihan model data jaringan:  Data lebih cepat diakses  User dapat mengakses data dimulai dari beberapa tabel  Mudah untuk memodelkan basis data yang komplek  Mudah untuk membentuk query yang komplek dalam melakukan retrieve data.
  • 33. 33 MODEL DATA Model Data Jaringan Kelemahan basis data jaringan:  Struktur basis datanya tidak mudah untuk dilakukan modifikasi  Perubahan struktur basis data yang telah didefinisikan akan mempengaruhi program aplikasi yang mengakses basis data  User harus memahami struktur basis data.
  • 34. MODEL DATA RELASIONAL ( RELATIONAL DATA MODEL )  Model basis data relasional merupakan model basis data yang paling populer banyak digunakan sekarang ini  Unit utama yang disimpan pada basis data adalah berbentuk tabel atau kelompok data yang saling berhubungan  Tabel terdiri baris dan kolom, baris adalah merepresentasikan tuple atau record pada tabel, dan kolom merepresentaksikan fields pada tabel  Tabel dapat berhubungan dengan tabel yang lain dengan menggunakan kunci 34 MODEL DATA
  • 35. 35 Contoh : Model Data Relasional Publishers BookStores write stocked in Authors Titles Inventory Orders supply contract sell are ordered MODEL DATA
  • 36. 36 MODEL DATA Kelebihan basis data relasional: a. Data sangat cepat diakses b. Struktur basis data mudah dilakukan perubahan c. Data direpresentasikan secara logik, user tidak membutuhkan bagaimana data disimpan. d. Mudah untuk membentuk query yang komplek dalam melakukan retrieve data e. Mudah untuk mengimplementasikan integritas data f. Data lebih akurat g. Mudah untuk membangun dan memodifikasi program aplikasi h. Telah dikembangkan Structure Query Language (SQL).
  • 37. 37 MODEL DATA Kelemahan basis data relasional: a. Kelompok informasi/tables yang berbeda harus dilakukan joined untuk melakukan retrieve data b. User harus familiar dengan relasi antar tabel c. User harus belajar SQL.
  • 38. 38 MODEL DATA Model Data Keterhubungan antar Entitas ( Entity Relationship data model )  Menjelaskan hubungan antar data dalam sistem basis data berdasarkan suatu presepsi bahwa real world terdiri dari obyek-obyek dasar yang mempunyai hubungan relasi antara obyek-obyek tersebut  Relasi antara obyek dilukiskan dengan menggunakan simbol-simbol grafis tertentu
  • 39. 39 MODEL DATA Contoh : Model Data Keterhubungan antar Entitas Mahasiswa nim Kode_kul Mata Kuliah nim Kode_kul Mempelaja ri Nm_kul Nm_mhs Alamat_mhs Index_nilai SKS semester
  • 40. 40 MODEL DATA Keterangan simbol : : menunjukkan obyek dasar/entitas (entity) : menunjukkan relasi : menunjukkan atribut dari obyek dasar/entitas : menunjukkan adanya relasi/link
  • 41. MODEL DATA Model basis data berorientasi objek adalah suatu model basis data, dimana data didefinisikan, disimpan, dan diakses menggunakan pemrograman berorientasi objek. Basis data berorientasi objek didefinisikan dengan menggunakan bahasa pemrograman berorientasi objek, yaitu bahasa Java. Aplikasi End user juga di bangun dengan menggunakan bahasa berorientasi objek. Object database management system digunakan untuk membuat link antara basis data dan aplikasi. 41 Model Data Berorientasi Obyek
  • 42. 42 MODEL DATA Contoh : Model Data Berorientasi Obyek Database declarations using Java interaction Object declarations using Java Application code written using Java Java program compiler Application executables generated End user Database
  • 43. 43 MODEL DATA Relasi pada basis data berorientasi obyek Nama Class Properties Class Operasi / method
  • 44. 44 MODEL DATA Kelebihan basis data berorientasi objek: a. Programmer hanya dibutuhkan memahami konsep berorientasi objek untuk mengkombinasikan konsep berorientasi objek dengan storage basis data relasional b. Objek dapat dilakukan sifat pewarisan dari objek yang lain c. Secara teoritis mudah untuk mengatur objek d. Model data berorientasi objek lebih kompatibel dengan tools pemrograman berorientasi objek.
  • 45. 45 MODEL DATA Kelemahan basis data berorientasi objek: User harus memahami konsep berorientasi objek, karena basis data berorientasi objek tidak dapat bekerja dengan metoda pemrograman tradisional
  • 46. 46 MODEL DATA Latihan dan Soal 1. Sebelum beberapa vendor-vendor seperti Microsoft dan Oracle mengeluarkan DBMS, bagaimana orang atau perusahaan melakukan penyimpanan data. Jelaskan secara singkat ! 2. Berikan alasan anda, mengapa model basis data flat-file sulit untuk dapat dilakukan relasi ? 3. Berikan perbedaan dan persamaan mengenai hubungan parent/child yang terdapat pada model basis data hirarki dan jaringan ! 4. Bagaimana representasi model basis data relasional, berikan penjelasan secara singkat !
  • 47. 47 MODEL DATA Latihan dan Soal 5. Untuk basis data yang terdiri dari beberapa tabel, bagaimana model basis data relasional dalam merelasikan tabel-tabel tersebut, berikan uraian secara singkat ! 6. Mengapa model basis data relasional menjadi sangat populer, dan sejauh mana dukungan yang diberikan oleh vendor-vendor DBMS ? 7. Apa yang anda ketahui tentang model basis data berorientasi objek, berikan penjelasan secara singkat ! 8. Bagaimana representasi model basis data berorientasi objek ?