SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 130
SISTEM PENGENDALIAN
     MANAJEMEN
Tuliskan nama Anda di sudut kanan atas
          dengan huruf capital.




                                         2
Tuliskan angka yang menjadi
      preferensi Anda.




                              3
Tuliskan nama orang terdekat Anda.




                                     4
Ground Rules
1. Mendengar dan berpartisipasi aktif di dalam
   kelas.

2. Mulailah dengan memahami dan kemudian
   menjadi paham.

3. Hadir tepat waktu termasuk pada saat kembali ke
   kelas setelah istirahat.

4. Handphone dimatikan/dialihkan ke nada getar.
LATAR BELAKANG

1. Auditor harus memahami rancangan sistem
   pengendalian intern dan menguji
   penerapannya – Butir 3021 SA APIP
2. Tujuan pemahaman dan pengujian tsb utk
   menentukan:
  Saat pelaksanaan audit
  Jangka waktu audit
  Prosedur audit yang diperlukan

                                             6
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM


Setelah mengikuti Diklat ini, peserta diharapkan
    mampu memahami Sistem Pengendalian
     Manajemen(SPM) dan fungsinya dalam
              pelaksanaan audit




                                                   7
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS

Peserta diklat mampu:
1. Menjelaskan kembali latar belakang dan
   perkembangan SPM, pengertian dan konsep dasar
   SPM, jenis-jenis pengendalian dan keterbatasan
   SPM
2. Menjelaskan kembali tujuan perancangan,
   persyaratan, dan penanggung jawab SPM
3. Menjelaskan kembali sarana dan komponen SPM
4. Melaksanakan prosedur dan metode penilaian SPM
   sebagai media penilaian keandalan SPM

                                                    8
POKOK BAHASAN
        • Konsep Dasar



S       P      • Tujuan dan Persyaratan



               • Sarana dan Unsur



    M       • Prosedur & Metode Pemahaman



                                            9
METODOLOGI PEMBELAJARAN

              Andragogy
                        v                 v




    Peserta Diklat                      WI
 Curah                          Studi
            diskusi   latihan           ceramah
pendapat                        kasus

                                              10
KONSEP DASAR




               11
FUNGSI MANAJEMEN

                               Planning


•Std/kriteria
•Hasil vs std
•Perbaikan       Controlling
•komunikasi                                Organizing




                               Actuating



                                Staffing
                                Leading

    12/12/2011
• Pengawasan

         versus



 • Pengendalian


12/12/2011
JENIS PENGAWASAN

Empat Jenis Pengawasan
1. Pengawasan Melekat (Waskat)
2. Pengawasan Fungsional (Wasnal)
3. Pengawasan Legislatif (Wasleg)
4. Pengawasan Masyarakat (Wasmas)
                            (SANRI, 1996)


                                        14
Proses Temuan Pemeriksaan

      DALAM POLA PIKIR BUKAN POLA TINDAK


SURVEI                                       LAPORAN
           TELAAH &            AUDIT
PENDA- TAO               FAO              AO   HASIL
            UJI SPM          LANJUTAN
HULUAN                                        AUDIT




    JIKA TIDAK TERUNGKAP TAO, TIDAK DIJUMPAI TEMUAN
   BERARTI ATAU TIDAK MENDUKUNG AO, AUDIT DIHENTIKAN
            DAN SUSUN LAPORAN TANPA TEMUAN.


                                                       15
MENGAPA AUDITOR
                    PELAJARI SPM

 Evaluasi SPM Dalam Audit Operasional

                   Menilai SPM


                  untuk memastikan

 Sasaran Audit                          Sasaran Audit
Sementara (TAO)                          Pasti (FAO).




                                                        16
MANFAAT PEMAHAMAN SPM
             BAGI AUDITOR

a. Menghindari terjadinya risiko audit

b. Dasar menetapkan arah, luas, sifat
   dan lamanya audit
c. Mempercepat proses audit karena
   sudah terarah




                                         17
Risk???
PENGERTIAN PENGENDALIAN


Bennett (1930)          AICPA (1949)                COSO (1992)


                      •Lbh dr internal check        Proses yg
 Arti Sempit
                      •Rencana organisasi,
Internal check                                      dipengaruhi
                      •Metode dan
                      upaya koordinasi              manusia




   Deteksi            •Perlindungan aset          •Efektivitas & Efisiensi
                      •Keandalan data akuntansi   •Keandalan LapKeu
penyimpangan/         •Efisiensi operasi
    fraud                                         •Ketaatan
                      •Ketaatan

                                                                     19
SISTEM PENGENDALIAN INTERN
                                        Pendekatan COSO

                     Lingkungan Pengendalian
                     menjadi landasan komponen lainnya

                     Dalam Lingkungan Pengendalian
5 komponen           manajemen menaksir risiko untuk
pengendalian         pencapaian tujuan

                     Aktivitas pengendalian diimplementasikan
                     memastikan arahan manajemen diikuti
Rangkaian
 terjalin            Informasi relevan dicatat, diinformasikan
   erat              ke seluruh bagian organisasi

                     Seluruh proses dipantau terus-menerus,
                     diperbaiki bila perlu

                                                             20
KONSEP DASAR

Komponen operasi atau kegiatan yang
 terpasang secara terus menerus (A
  continuous built-in component of
            operations)

    Pengendalian manajemen
    dipengaruhi oleh manusia

  Memberikan keyakinan yang
 memadai, bukan keyakinan yang
            mutlak


                                      21
JENIS-JENIS PENGENDALIAN

        1.   Pengendalian pencegahan
             (Preventive controls)
        2.   Pengendalian deteksi (Detective
             controls)
        3.   Pengendalian koreksi (Corrective
             controls)
        4.   Pengendalian pengarahan/
             langsung (Directive controls)
        5.   Pengendalian kompensatif
             (Compensating controls)


                                                22
1. Pengendalian Pencegahan



   Pengendalian dirancang
    mencegah sesuatu tak             Susah
    diinginkan sebelum terjadi       nich..!

    Contoh :
    Kejujuran,
    personel yang kompeten,
    pemisahan fungsi,
    reviu pengawasan,
    pengendalian ganda

                                               23
2. Pengendalian Deteksi


   Pengendalian dimaksudkan
    mendeteksi suatu kesalahan
    yang telah terjadi.           Ada apa
                                  nich..?

    Contoh :
    Rekonsiliasi bank,
    Pengecekan kinerja
    Cek fisik,
    Konfirmasi piutang


                                            24
3. Pengendalian Koreksi

                                          Waduuh..
    Pengendalian melalui koreksi          ada yang
     terhadap masalah yang               keliru nich..!
     terdeteksi oleh pengendalian
     deteksi.

    Contoh :
    Memperbaiki penyimpangan yang
    terjadi,
    Memberi sanksi kepada petugas yang
    melakukan penyimpangan




                                                      25
4. Pengendalian Pengarahan


   • Pengendalian pada saat kegiatan
     sedang berlangsung, agar
     kegiatan dilaksanakan sesuai        Siap
     kebijakan atau ketentuan berlaku   Pak..!


Contoh :
Supervisi atasan atas bawahan,
Pengawasan mandor pada pekerja.




                                                 26
5. Pengendalian Pengganti


• Pengendalian yang
  dimaksudkan memperkuat           Terpaksa ikut
  pengendalian karena tidak        nyemplung..!
  terlaksananya suatu aktivitas
  pengendalian


Contoh :
Pengawasan langsung pimpinan
organisasi kecil karena
pemisahan fungsi tidak dapat
dilakukan                                          Boss




                                                    27
Keterbatasan
   pengendalian manajemen

1. Pertimbangan kurang matang

        2. Pelaksana gagal menerjemahkan perintah

              3. Pengabaian manajemen
                 (beda dengan intervensi manajemen )


                   4. Kolusi
                                mengabaikan kebijakan
                                /prosedur untuk
                                kepentingan organisasi
                                                  28
Keterbatasan
pengendalian manajemen


    1. Pertimbangan kurang matang


      Keputusan/kebijakan yang diambil tidak
      didasarkan suatu pertimbangan rasional
      berdasarkan informasi yang ada




                                               29
Keterbatasan
pengendalian manajemen


      2. Pengabaian manajemen
             management override



          • Sikap tidak peduli,
            membiarkan terjadinya
            penyimpangan, terlalu
            percaya.


                                    30
Keterbatasan
pengendalian manajemen

   3. Gagal menerjemahkan perintah

        • Kesengajaan, ketidakmampuan
          /teliti dalam menafsirkan dan
          menerapkan kebijakan dan
          prosedur
        • Hasil yg dicapai tidak sesuai yg
          diharapkan



                                             31
Keterbatasan
pengendalian manajemen

                         4. Kolusi
                           collusion


       • Kerjasama dua orang atau lebih
         untuk melakukan tindakan yg
         bertujuan mendapatkan
         keuntungan pribadi/golongan.




                                          32
PERKEMBANGAN SISTEM PENGENDALIAN
                INTERN DI INDONESIA
1. Instruksi Presiden No. 15 Tahun 1983 tentang Pedoman
   Pelaksanaan Pengawasan dan Instruksi Presiden No. 1 Tahun 1989
   tentang Pedoman Pelaksanaan Pengawasan Melekat, Keputusan
   Menteri PAN No. 30 Tahun 1994 tentang petunjuk Pelaksanaan
   Pengawasan Melekat yang diperbaharui dengan Keputusan
   Menteri PAN No. KEP/46/M.PAN/2004:
     Unsur-unsur Waskat adalah :




2. Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2008 tentang Sistem
   Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)
                             33
DASAR HUKUM SPIP



Pasal 55 ayat (4) : Menteri/Pimpinan lembaga selaku Pengguna
Anggaran/Pengguna Barang memberikan pernyataan bahwa pengelolaan
APBN telah diselenggarakan berdasarkan Sistem Pengendalian Intern
yang memadai dan akuntansi keuangan telah diselenggarakan sesuai
dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP).

Pasal 56 ayat (4) : hal yang sama utk Kepala SKPD

Pasal 58 ayat (1) dan (2) : Dalam rangka meningkatkan kinerja,
transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara, Presiden
selaku Kepala Pemerintah mengatur dan menyelenggarakan Sistem
Pengendalian Intern di lingkungan pemerintah secara menyeluruh. SPI
ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

                                                                34
                                34
DEFINISI SPIP

PP 60/2008

Sistem Pengendalian Intern adalah proses yang
integral pada tindakan dan kegiatan yang
dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan
dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan
memadai atas tercapainya tujuan organisasi
melalui kegiatan yang efektif dan efisien,
keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset
negara, dan ketaatan terhadap peraturan
perundang-undangan.



                                                 35
REVIEW DAN
LATIHAN SOAL



               36
TUJUAN DAN
PERSYARATAN




              37
Tujuan PERANCANGAN SISTEM
     pengendalian manajemen

• Diperolehnya keandalan dan
  integritas informasi
• Kepatuhan pada kebijakan,
  rencana, prosedur, dan peraturan
  perundang-undangan yang
  berlaku.
• Melindungi aset organisasi
• Pencapaian kegiatan yang efisien
  dan efektif


                                     38
Informasi yang dapat diandalkan
 Didukung data sah, lengkap, tepat waktu

 Diotorisasi pejabat berwenang

 Dinilai dengan mata uang berlaku
 sesuai ketentuan

 Dikelompokkan & dicatat pada pos
 yang sesuai

 Diikhtisarkan & dicatat dengan
 penjelasan cukup dan mudah
 dipahami


                                           39
Taat pada ketentuan




        Kegiatan yang dilaksanakan tidak
        sesuai dengan kebijakan, prosedur,
        rencana, dan peraturan yang berlaku
        akan merugikan organisasi




                                        40
Pengamanan aset/harta



           Pengamanan aset dilakukan
           dengan:
            penyediaan petugas
             pengamanan
            penggunaan password
             akses komputer
            pembatasan individu
             penggunaan asset



                                   41
Ekonomis & Efisien                         Tepat waktu

            Perolehan                             Tepat mutu
              Aset
                                                  Tepat jumlah
                        Beli dengan harga
Ekonomis                 menguntungkan            Tepat harga

                                                   Taat azas
           Pemanfaatan
              Aset


                          Sumber daya       Hasil kualitas tinggi
 Efisien                    terbatas         /pelayanan prima


                                                            42
EFEKTIF

                                 Capai sasaran
          Berhasilguna           sesuai rencana

                         Contoh: Bangun jembatan
                                 selesai tepat
Efektif                          waktu & mutu


                                Hasil bermanfaat
                                sesuai kebutuhan
          Berdayaguna
                         Contoh: Jembatan selesai
                                 dibangun, bermanfaat
                                 melancarkan mobilitas
                                 dan perekonomian
                                                         43
Penanggungjawab SPM

             Tujuan tidak
               tercapai


                            Risiko kecurangan
                            Risiko SPM tdk
                            berjalan

Manajemen                   Meminimalkan risiko
                            manajenen
            Pengendalian
            Manajemen

                                                  44
BIAYA DAN MANFAAT SPM
        BIAYA               MANFAAT
                        Meningkatkan akuntabilitas
Pengorbanan waktu
                        Efektif dlm melindungi aset
Dokumentasi
 menambah biaya         Pengendalian sumber daya

Otorisasi menyita      Lebih taat pd kebjkn & prosdr

 waktu manajemen        Menghindari fokus

 Konflik dgn sasaran    berlebihan pd efisiensi dgn
  operasional            ukuran efektivitas




                                                 45
SYARAT-SYARAT SPM




                Efektivitas
                  andal




SPM
        Tujuan tercapai




                              46
SYARAT-SYARAT SPM




Standar Umum
a. Keyakinan memadai
b. Dukungan perilaku
c. Integritas dan kompetensi
d. Tujuan pengendalian
e. Pengendalian monitoring




                               47
SYARAT-SYARAT SPM


Standar Rinci

a. Pendokumentasian
b. Pencatatan benar & tepat waktu
c. Otorisasi & pelaksanaan transaksi
   oleh personil yang tepat
d. Pemisahan tugas, atas otorisasi,
   pemrosesan, pencatatan, & reviu
e. Supervisi berkesinambungan oleh
   personil kompeten
f. Pembatasan akses pada sumber-
   daya/catatan dan akuntabilitasnya
                                       48
Pemenuhan unsur perancangan SPM

1. Kompetensi karyawan sesuai tanggung jawab
2. Pemisahan tanggungjawab & fungsi
3. Sistem pemberian wewenang, tujuan, teknik, dan
   pengawasan atas aktiva, utang, penerimaan dan
   pengeluaran
4. Pengendalian penggunaan aktiva, dokumen, dan
   formulir penting
5. Pembandingan catatan aktiva & utang dengan
    fisiknya


                                                    49
SYARAT-SYARAT PERANCANGAN
         SPM MENURUT INTOSAI


a. Terintegrasi – bukan ditambahkan pada kegiatan
b. Harus ada dukungan dan peran serta manusia
c. Dirancang untuk mencapai tujuan organisasi
d. Dapat mengurangi dan mencegah terjadinya risiko
e. Memberikan manfaat yang lebih besar daripada biaya




                                                    50
SARANA DAN UNSUR
  PENGENDALIAN
   MANAJEMEN


                   52
Sarana dan komponen SPM


Media yang dipakai dalam
 menilai efektivitas suatu
           SPM




                             5 unsur
                  8 Unsur
                             (COSO)


                                       53
SPM 8 UNSUR vs SPIP
Pngorgnisasian
Kebijakan
Prosedur
Personalia
Perencanaan
Pencatatan
Pelaporan
Reviu Intern


    Cakupan :
    •8 UNSUR hanya hard control
    •SPIP mencakup hard control dan soft control
    •SPIP lebih fokus pada diri manusia
                                                   54
55
PENGORGANISASIAN



Organisasi
              Bentuk     persekutuan  dua
              orang atau lebih bekerja
              bersama-sama, secara formal
              saling terikat dalam rangka
              pencapaian tujuan yang telah
              ditentukan




                                         56
Pengorganisasian


Proses pembentukan organisasi
(departementalisasi):
 menyusun struktur organisasi
 memerinci kegiatan
 mengelompokkan kegiatan sejenis
 membagi tugas di antara
  anggota org.
 menggariskan hubungan atasan
  bawahan
dengan tujuan mencapai sasaran
atau target.

                                    57
FAKTOR PENTING DALAM PENGORGANISASIAN

1 PROSES PEMBENTUKANNYA MENGACU PADA
  EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS
2 PERSYARATAN KOMPETENSI SDM
3 PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
4 PERTANGGUNGJAWABAN PELAKS TUGAS DAN
  KINERJA
5 PENDEFINISIAN WEWENANG DAN TANGGUNG
  JAWAB SEIMBANG DENGAN TUGAS DAN
  FUNGSINYA
6 PENDELEGASIAN WEWENANG DIIKUTI DENGAN
  TANGGUNG JAWAB YANG SESUAI DENGAN TUGAS
  DAN FUNGSI
                                            58
Departementalisasi
                          Organisasi Audit - BPKP



                                  Kepala




                     Sekretaris
                      Utama




                                                              Deputi
                                               Deputi      Pengawasan
                                  Deputi    Perekonomian    Keuangan
  Deputi        Deputi
                                  Akuntan                    Daerah
Investigasi   Polsoskam            Negara



                                                                        59
Departementalisasi
                              Organisasi Audit - BPKP


                                          Deputi
                                          Akuntan
                                          Negara


                                                          Direktur
                        Direktur                                       Direktur
  Direktur                                  Direktur    Pengawasan
                      Pengawasan                                     Pengawasan
Pengawasan                                Pengawasan      Usaha        BUMD
                         Usaha                          Perkebunan
  Usaha                                     Usaha
Perminyakan         Perhubungan dan        Manufaktur
                       Pariwisata




          Subdiit                  Subdit
        Perhubungan               Pariwisata



              PFA

                                                                                  60
Departementalisasi Organisasi Audit –
                  State of Ohio Office of The Auditor



                        Auditor Of State



                   Direktur
                  Penunjang



                                                       Direktur
   Direktur          Direktur          Direktur     Audit Investigasi
Audit Keuangan     Audit Kinerja   Jasa Manajemen


                                                                   61
62
Pengertian Kebijakan




Pengelolaan          Alternatif
Organisasi           tindakan



                                  Kebijakan




                        Pilihan
 Tujuan               tindakan
Organisasi
                                              63
FAKTOR YG HARUS DIPERHATIKAN DLM KEBIJAKAN


1. Jelas dan dibuat secara tertulis
2. Efektif dikomunikasikan kepada
   seluruh personil
3. Tidak bertentangan dengan aturan
   yang lebih tinggi
4. Ditinjau secara berkala
5. Selaras dengan tujuan organisasi
6. Meningkatkan disiplin kerja




                                             64
PERENCANAAN

              65
PERENCANAAN


PENGERTIAN

SUATU PROSES PENETAPAN :
• TUJUAN
• CARA PELAKSANAAN
• KEBUTUHAN TENAGA DAN
  DANA
• WAKTU PELAKSANAAN
• PERSYARATAN DAN ATURAN YG
  HRS DITAATI


                              66
SYARAT PERENCANAAN YANG BAIK



1. SETIAP KEGIATAN HRS DIRENCANAKAN LEBIH
   DAHULU
2. PILIHAN ALTERNATIF YG SESUAI DENGAN ATURAN
   DAN PALING MENGUNTUNGKAN
3. SEREALISTIS MUNGKIN MEMPERHATIKAN KONDISI
   YG ADA
4. MELIBATKAN UNSUR PIMPINAN DAN BAWAHAN
5. DIKOMUNIKASIKAN SECARA EFEKTIF




                                                67
68
PENGERTIAN


        Prosedur menjelaskan langkah-
        langkah nyata harus dilakukan
        memenuhi kebijakan

Prosedur, alat manajemen
untuk menjamin
terlaksananya aktivitas
sesuai dengan kebijakan
pimpinan
   Pedoman atau arah yang jelas
   tentang apa yang harus
   dilakukan untuk memenuhi
   kebutuhan manajemen
                                        69
SYARAT-SYARAT PROSEDUR YANG BAIK

1. Prosedur hrs selaras dengan kebijakan
2. Prosedur dibuat tertulis dan sistematis
3. Mempertimbangkan peraturan perundangan
   yang terkait
4. Memperhatikan unsur pengecekan internal
   (cross check)
5. Tidak duplikatif dan tidak bertentangan satu
   sama lain
6. Sederhana dan mudah dipahami
7. Ditinjau secara berkala



                                                  70
PENCATATAN




             71
PENCATATAN



Pengertian

Salah satu sarana pengendalian
manajemen yang berfungsi untuk
mendokumentasikan kejadian atau
peristiwa yang terjadi pada suatu
organisasi.




                                    72
Pencatatan diperlukan karena
ingatan manusia terbatas




                               73
SYARAT PENCATATAN YANG BAIK


1. TELITI, AKURAT DAN TEPAT
   WAKTU
2. MENJAMIN PENGENDALIAN YG
   CUKUP ATAS HARTA DAN
   KEWAJIBAN
3. PENCATATAN DIPISAHKAN DARI
   FUNGSI PENGUASAAN DAN
   PENYIMPANAN
4. PENGECEKAN INTERNAL ANTAR
   CATATAN
5. DIREVIU SECARA BERKALA
                                     74
PELAPORAN




            75
PELAPORAN
Pengertian :
1. suatu bentuk penyampaian informasi tertulis
   dari unit yang lebih rendah kepada unit kerja
   yang lebih tinggi (bawahan kepada atasan).
2. Sarana pertanggunjawaban pelaksanaan
   kegiatan :
    • What, apa yang telah terjadi
    • Where, dimana kejadiannya
    • When, kapan peristiwa terjadi
    • Why, mengapa hal itu terjadi (bila ada
      deviasi)
    • Who, siapa bertanggungjawab atas
      kejadian
    • How, bagaimana hal tersebut terjadi
                                                   76
Prinsip Penyusunan Laporan




                           Informasi penting



              Meyakinkan


                           Tergerak


   Penerima
   Laporan                                     Bertindak


                                                           77
SYARAT PELAPORAN YANG BAIK

1. MEMBERIKAN INFORMASI
   TERKINI
2. MENGANDUNG KEBENARAN,
   OBYEKTIF DAN DAPAT
   DIBUKTIKAN
3. TEPAT WAKTU
4. ADA KEHARUSAN MEMBUAT
   LAPORAN SCR TERTULIS
5. DIDUKUNG BUKTI YG
   MEMADAI



                                  78
PERSONALIA




             79
PERSONIL

 PENGERTIAN
1. Personil merupakan sub sistem dalam suatu
   organisasi yang diciptakan agar pegawai dapat
   dimanfaatkan secara efisien dan efektif untuk
   mencapai tujuan organisasi.

2. Usaha untuk meningkatkan kemampuan,
   semangat dan gairah kerja, serta disiplin
   pegawai.




                                                   80
PENGELOLAAN PERSONIL YANG BAIK


1.   Penempatan pegawai berdasarkan prinsip
     the right man on the right place
2.   Diangkat menurut kualifikasi yang
     dibutuhkan (formasi)
3.   Ada supervisi yang memadai
4.   Reward and Punishment
5.   Ada program pembinaan secara
     berkesinambungan (Diklat untuk
     meningkatkan kemampuan, keahlian,
     ketrampilan dan pengembangan karir
     pegawai)
6.   Ada kebijakan rotasi dan mutasi


                                              81
REVIU INTERN




               82
REVIU INTERN



PENGERTIAN
Reviu Intern merupakan kegiatan
untuk meyakini bahwa semua sarana
pengendalian yang lain telah berfungsi
sebagaimana mestinya.




                                         83
REVIU INTERN


Supervisi merupakan pengawasan atasan
  langsung yang dari hasilnya dapat melakukan
  tindakan langsung terhadap bawahannya.

Reviu intern bisa berbentuk audit intern atau
  inspeksi oleh staf yang independen dari
  kegiatan/operasi yang direviu.

   Reviu intern tidak dapat melakukan tindakan
   langsung dari hasil reviunya, tetapi
   bertanggungjawab memberi
   saran/rekomendasi.



                                                 84
SYARAT REVIU INTERN YANG BAIK



1.   KEDUDUKAN ORGANISASI YG TEPAT
2.   LINGKUP TUGAS JELAS
3.   PERSONIL YANG KOMPETEN
4.   TUJUAN PEKERJAAN UTK PERBAIKAN
5.   ADA PEMANTAUAN TINDAK LANJUT
6.   PROGRAM PENINGKATAN PENGETAHUAN
     DAN KETRAMPILAN SECARA
     BERKESINAMBUNGAN




                                           85
Kasus 1 & 2 (hal 74-75)
    - Diskusi Kelompok
       - Pembahasan



                          86
5 UNSUR
  SPIP



          87
Lingkungan pengendalian



                 Kondisi yang diciptakan
                 dalam instansi pemerintah
                 dengan membangun
                 ―atmosfir‖ yg kondusif guna
                 mendorong
       Manager   terimplemetasinya SPIP



                       Kesadaran semua
                 personil akan pentingnya
                             pengendalian

                                            90
Europe vs Italy




                  91
Prasyarat Lingkungkan Pengendalian

Dalam Instansi Pemerintah terdapat pegawai yang:

1. Kompeten
2. memahami tanggung jawab
3. memahami batasan kewenangan
4. Memiliki pengetahuan yang memadai
5. Memiliki kesadaran dan komitmen melakukan apa yang benar
6. Berkomitmen mematuhi kebijakan dan prosedur, termasuk
   standar etika dan perilaku
Lingkungan Pengendalian
                                        Sub Unsur




      1. Integritas & Nilai Etika         8. Hub Kerja dgn IP Lain




2. Komitmen  Kompetensi                          7. Peran APIP



                                                6. Kebijakan SDM
  3. Kepemimpinan yg kondusif
                                                    & Aplikasinya

     4. Wewenang & tanggung jwb     5. Struktur Organisasi
                                                                     94
Integritas dan Nilai Etika

• Etika memuat nilai moral yg diyakini benar
• Integritas: kepribadian yg jujur, berani,
  bijaksana, dan bertanggung jawab



Implementasi penegakan integritas dan nilai etika:
1. Ada aturan perilaku
2. Keteladanan pelaksanaan aturan perilaku
3. Tindakan disiplin utk merespon deviasi/pelanggaran
4. Menjelaskan dan mempertanggungjawabkan adanya
   intervensi/pengabaian manajemen
5. Menghapus kebijakan atau penugasan yg memberi
   ruang untuk perilaku yg tak etis
                                                        95
Seberapa Etis???




                   96
Komitmen thd Kompetensi

Mencakup pertimbangan manajemen atas tingkat
        kompetensi utk tugas tertentu
     Tingkat kompetensi diterjemahkan dlm
 pengetahuan dan keahlian yang dipersyaratkan

Implementasi:
1. Identifikasi dan definisi tugas dalam suatu pekerjaan
   dan jabatan — uraian tugas
2. Penyusunan standar kompetensi
3. program pelatihan utk kompetensi pekerjaan
4. Pemilihan pimpinan yg memiliki kemampuan manajerial
   dan pengalaman teknis

                                                           97
Kepemimpinan yang Kondusif

     Kemauan dan kepiawaian
pemimpin yg mampu menciptakan                Perlu gaya
iklim kondusif yg dapat memotivasi         kepemimpinan
  staf agar mau bekerja mencapai             yang cocok
    tujuan yang telah ditetapkan            dgn kondisi IP

Implementasi:
1. Mempertimbangkan risiko dalam membuat keputusan
2. Menerapkan manajemen berbasis kinerja
3. Sikap positif pimpinan mendukung fungsi tertentu
4. Melindungi aset dan informasi dari akses yg tak sah
5. Interaksi intensif antara pimpinan puncak dgn manajemen
   di bawahnya
6. Respon positif atas pelaporan keu, anggaran, prog & Keg
                                                             98
Struktur Organisasi
Empat sasaran pembentukan struktur organisasi:
1. Mengakomodir seluruh pekerjaan
2. Membagi beban pekerjaan secara seimbang
3. Koordinasi yang terpadu dan harmonis
4. Adanya pemisahan fungsi yang jelas


Implementasi:
1. Penyesuaian struktur dgn ukuran dan sifat IP
2. Kejelasan wewenang dan tanggung jawab
3. Kejelasan hubungan dan jenjang pelaporan intern
4. Penyesuaian terhadap perubahan lingkungan
   strategis
5. Penetapan jumlah posisi pimpinan
                                                     99
Wewenang dan Tanggug jawab

Implementasi:
1. Pemberian wewenang sesuai dengan
   tingkat tanggung jawab pegawai
2. Pegawai paham bhw wewenang dan tg jwb
   diberikan terkait dgn pihak lain dlm IP
3. Pegawai paham bhw wewenang dan tg jwb
   diberikan terkait dgn penerapan SPIP


              Mempertimbgkan kapasitas pegawai:
              -Pengetahuan & Keahlian
              -Pemahaman yg tepat atas tujuan IP
               dan tindakannya terkait tujuan IP
                                                   100
Penyusunan dan penerapan kebijakan SDM

Harus diciptakan kebijakan dan prosedur rekruitmen,
pelatihan, pengembangan, promosi, dan kompensasi
 yang sesuai dengan aturan perilaku dan nilai etika


Implementasi:
1. Penetapan kebijakan dan prosedur pengelolaan SDM,
   sejak rekrutmen sampai pemberhentian
2. Penelusuran latar belakang calon pegawai dalam
   rekrutmen
3. Supervisi yang memadai thd pegawai secara periodik


                                                        101
Peran APIP yang Efektif
               Keyakinan
               memadai




 Tata kelola   Peran         Peringatan
  yang baik                     dini
               APIP

               Efektivitas
                  MR

                                          102
Hub Kerjasama dgn IP Lain


• proses pemilahan
                              Koordinasi      • menetapkan
  tugas dan                                     keterkaitan tersebut
                        • mengidentifikasi
  kewenangan              keterkaitan tugas     sebagai butir-butir
  masing-masing           yang memiliki         yang akan
  instansi                keterkaitan satu      dikoordinasikan
                          sama lain
     Koordinasi                                    Koordinasi


           Saling uji                              Saling uji


                                                                       103
Penilaian Risiko
MEKANISME :


  Identifikasi



    Analisis         Risiko             Tujuan
                                       Organisasi


    Respon/
    Kelola
                  Ketidakpastian ttg
                  kejadian dan atau
                   dampaknnya yg
                    memengaruhi
                  pencapaian tujuan
                                                    104
Tahap Penilaian Risiko



1. Pahami Tujuan yang ingin dicapai
   (tingkat Instansi dan Kegiatan)
2. Identifikasi Risiko Terkait
3. Analisis Risiko – signifikansi dampak
   dan kemungkinan terjadinya


                     Modul Hal 61
                                           105
Aktivitas Pengendalian

                                      Tindakan yg diperlukan untuk
                                   mengatasi risiko; penetapan dan
                                        pelaksanaan kebijakan dan
                                   prosedur utk memastikan bahwa
                                    tindakan mengatasi risiko telah
                                        dilaksanakan secara efektif

Karakteristik:
1. Diutamakan pd kegiatan pokok
2. Dikaitkan dengan penilaian risiko
3. Sesuai sifat khusus instansi
4. Ditetapkan secara tertulis
5. Dilaksanakan sesuai dgn yg tertulis
6. Dievaluasi secara teratur                                    106
Sifat Kegiatan Pengendalian




      Preventif        Detektif


107
Probabilitas



               mitigation




                            prevention




                                         Dampak
c.Pengendalia      d.Pengendalian
a.Reviu atas   b.Pembinaan
                                   n Sistem         Fisik atas Aset
  Kinerja          SDM
                                  Informasi

e. Penetapan
               f. Pemisahan
  dan Reviu                          g.Otorisasi   h.Pencatatan
                   Fungsi
    Kinerja

       i.Pembatasan
                      j.Akuntabilitas       k.Dokumentasi
           Akses



                        Psl 18 (3)
INFORMASI & KOMUNIKASI
                           Sistem
Sumber                    Informasi                 Pengguna


Internal           1. Informasi Keuangan             Pimpinan



Eksternal              2. Informasi                   Pihak yg
                      Non Keuangan                 berkepentingan



             SI mendukung keputusan strategis &
               terintegrasi dgn kegiatan operasi

                                                                110
                         Feedback
KUALITAS INFORMASI

  Sesuai                 Dapat
kebutuhan               Diakses


             Kualitas
            Informasi

Tepat
                              Akurat
Waktu


             Mutakhir

                                       111
JENIS KOMUNIKASI
1. Komunikasi
    Internal

                        EFEKTIF
2. Komunikasi
   Eksternal


                Pimpinan Instansi   Pimpinan Instansi
                mengelola,          menyediakan &
                mengembangkan       memafaatkan
                & memperbaharui     berbagai bentuk
                SI secara terus     & sarana
                menerus             komunikasi
                                                    113
5. Pemantauan
                 (Monitoring)




 Proses mengevaluasi
kualitas dan efektivitas
          SPM

               Pemantauan
               Berkelanjutan

                  Evaluasi
                  Terpisah

                Tindak Lanjut

                                114
FOKUS PEMANTAUAN BERKELANJUTAN
             BERGANTUNG PADA
           KEDUDUKAN DAN TGJWB :

Staf    Pelaksanaan tugasnya
Supervisor Tugas, fungsi dan pelaksanan
staff dibawahnya
Manajemen Menengah PI dalam unit yang
dipimpinnya
Pimpinan   Pencapaian tujuan organisasi
PEMANTAUAN BERKELANJUTAN
1.   Pimpinan Instansi Pemerintah memiliki strategi untuk
     memastikan bahwa monitoring yang sedang berjalan
     efektif dan melaksanakan evaluasi terpisah bila terjadi
     keadaan kritis.
2.   Dalam kegiatan rutin, terdapat informasi yang
     menggambarkan apakah pengendalian intern berfungsi
     dengan baik.
3.   Komunikasi dengan pihak luar dikonfirmasikan dengan
     data intern yang dimiliki oleh organisasi.
4.   Struktur organisasi yang sesuai kebutuhan, dan adanya
     supervisi untuk mengawasi fungsi pengendalian intern.
PEMANTAUAN BERKELANJUTAN
5.    Adanya pembandingan data yang dicatat dengan fisiknya
      secara periodik
6.    Respon yang segera terhadap rekomendasi auditor
      ekstern dan intern sebagai alat untuk memperkuat
      pengendalian intern
7.    Pertemuan rutin pimpinan instansi pemerintah dengan
      staf dan pelaksanaan pelatihan digunakan untuk
      memperoleh umpanbalik agar diketahui apakah
      pengendalian intern telah berjalan efektif.
8.    Adanya pemantauan secara teratur kepada seluruh
      pegawai untuk mengetahui tingkat pemahaman dan
      kepatuhan terhadap aturan perilaku yang berlaku.
EVALUASI TERPISAH


• Evaluasi pengendalian secara periodik
  dan tidak menyatu dengan kegiatan
  sehari-hari organisasi
• Semakin efektif pemantauan
  berkelanjutan, semakin rendah
  dilakukannya evaluasi terpisah
• Frekuensinya disesuaikan dengan
  risiko
EVALUASI TERPISAH
1.   Ruang lingkup dan frekuensi evaluasi yang terpisah
     terhadap pengendalian internal IP sudah memadai
2.   Metode evaluasi pengendalian intern IP harus logis dan
     memadai
3.   Bila evaluasi terpisah dilakukan oleh auditor internal
     (Inspektorat) harus dilaksanakan oleh sumberdaya yang
     memiliki kemampuan yang memadai dan independen
4.   Kelemahan yang ditemukan selama evaluasi terpisah
     segera diatasi
TINDAK LANJUT

1.   IP memiliki mekanisme untuk memastikan adanya
     penyelesaian atas temuan hasil audit dan reviu
     lainnya dengan segera
2.   Pimpinan instansi pemerintah tanggap atas temuan-
     temuan dan rekomendasi audit dan reviu lainnya
     yang bertujuan memperkuat pengendalian intern.
3.   IP menindaklanjuti temuan dan rekomendasi audit
     dan reviu lainnya dengan tepat.
REVIEW DAN
LATIHAN SOAL



               121
PEMAHAMAN dan PENILAIAN

        SPM
                          122
Tahapan PENILAIAN spm –
   dalam penugasan audit
                                •On site tour
   SURVEI                       •Study of document
PENDAHULUAN                     •Writen description of the auditiee
                                •Analytical procedures


   REVIU SPM
                                •Menggambarkan SPM :
                                    •ICQ
                                    •Flowcharts
                                    •Narrative
     IC baik?         Ya        •Menganalisis SPM :
                                    •Walk through test
                                    •Limited testing of the system
       Tdk            TEST OF
                      CONTROL
                                    •Melakukan test of control
                                    •Menaksir risiko pengendalian
AUDIT LANJUTAN                      •Membuat PKALanjutan
 (substantive test)

                                                                      123
PROSEDUR PENILAIAN SPM

Dalam Audit Operasional


                                         Hal yg Diperhatikan:
                                         1. Rancangan
                    Pahami SPM           2. Implementasi
                    -8 Unsur (dahulu)
                    -5 Unsur (terkini)




                      untuk memastikan


 Sasaran Audit                           Sasaran Audit
Sementara (TAO)                           Pasti (FAO).

                                                         125
PROSEDUR PEMAHAMAN SPM

1. Membaca kebijakan dan
   pedoman/sistem
2. Modifikasi dan evaluasi pengalaman      Rancangan
   auditor yang lalu – (dlm repeat audit
   krn SPM tak berubah signifikan)
3. Tanya jawab dgn pejabat dan staf        Implementasi
4. Memeriksa dokumen dan catatan
5. Observasi




                                                          126
METODE PEMAHAMAN SPM

Pemahaman SPM dengan cara:

1. Uraian tertulis/narasi – contoh hal 78-80

2. Bagan arus (penyajian prosedur pengendalian
   menggunakan simbol-simbol) – contoh hal 82-83

3. Daftar Pertanyaan/kuesioner pengendalian intern
   – diisi sendiri oleh auditor


                               Sering disebut juga sebagai
                               Pendokumentasian prosedur
                               Pemahaman/pengujian SPM
                                                             127
METODE PEMAHAMAN SPM

Contoh Sederhana
Kuesioner pengendalian intern


• 8 Unsur Sisdalmen (hal 85-87)
• 5 Komponen COSO (hal 88 – 90)




                                  128
Control Self Assessment (CSA)

        Identifikasi efektivitas pengendalian yang
         dilakukan sendiri oleh manajemen yang
            melibatkan auditor internal sebagai
                         fasilitator.
         Hasilnya dilaporkan kepada manajemen
                puncak oleh internal auditor


Dikembangkan oleh Gulf Canada Resources Ltd - 1987



                                                     129
Control Self Assessment (CSA)

Bentuk CSA – facilitated meeting by internal auditor
Mengungkap 4 fakta penting :
Jika
    fasilitator tidak punya agenda tersembunyi, orang
akan cenderung jujur
Jika menemukan sendiri masalahnya, akan menjadi
lebih terlibat dibanding ditemukan oleh auditor
Jika  fasilitator tidak memaknai “control” secara
sempit, peserta lebih mampu menganalisis faktor
signifikan untuk mencapai tujuan
Masalah pengendalian lebih dikaitkan dengan
budaya, komunikasi, etika, dan kepemimpinan
                                                       130
• Facilitated meeting

• Untuk mengases risk dan control
  atas sasaran tertentu

• Berlangsung sekitar 2 – 4 jam




                                    131
1. Kasus No 3
      Hal 95 – 98
2. Kasus Audit Kinerja
      Pendidikan




                         132
Coffee



         134
TERIMA KASIH



Akses ke e-Learning Pusdiklatwas BPKP:
http://pusdiklatwas.bpkp.go.id
http://lms.bpkp.go.id

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)
BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)
BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)
Audria
 
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Eka Wahyuliana
 
Penentuan harga transfer
Penentuan harga transferPenentuan harga transfer
Penentuan harga transfer
vitalfrans
 
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
Ratih Anjilni
 

Was ist angesagt? (20)

BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)
BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)
BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)
 
BMP EKMA4315 Akuntansi Biaya
BMP EKMA4315 Akuntansi BiayaBMP EKMA4315 Akuntansi Biaya
BMP EKMA4315 Akuntansi Biaya
 
Analisis common size
Analisis common sizeAnalisis common size
Analisis common size
 
Hubungan Biaya, Volume dan Laba
Hubungan Biaya, Volume dan LabaHubungan Biaya, Volume dan Laba
Hubungan Biaya, Volume dan Laba
 
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
 
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fixPpt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
 
Penentuan harga transfer
Penentuan harga transferPenentuan harga transfer
Penentuan harga transfer
 
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
pemeriksaan liabilitas jangka pendek AUDITING 2
 
Makalah harga pokok variabel
Makalah harga pokok variabelMakalah harga pokok variabel
Makalah harga pokok variabel
 
Sistem Akuntansi: Bab3 - Formulir
Sistem Akuntansi: Bab3 - FormulirSistem Akuntansi: Bab3 - Formulir
Sistem Akuntansi: Bab3 - Formulir
 
SESI 1 Akuntansi Manajemen.ppt
SESI 1 Akuntansi Manajemen.pptSESI 1 Akuntansi Manajemen.ppt
SESI 1 Akuntansi Manajemen.ppt
 
Akuntansi Keuangan 2 - Ekuitas
Akuntansi Keuangan 2 - EkuitasAkuntansi Keuangan 2 - Ekuitas
Akuntansi Keuangan 2 - Ekuitas
 
Penentuan Harga Transfer
Penentuan Harga TransferPenentuan Harga Transfer
Penentuan Harga Transfer
 
Konsep dasar akuntansi manajemen
Konsep dasar akuntansi manajemenKonsep dasar akuntansi manajemen
Konsep dasar akuntansi manajemen
 
Standar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikStandar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publik
 
Tm 8 implementasi strategi bag 1
Tm 8 implementasi strategi bag 1Tm 8 implementasi strategi bag 1
Tm 8 implementasi strategi bag 1
 
SISTEM INFORMASI DALAM KEGIATAN BISNIS GLOBAL SAAT INI
SISTEM INFORMASI DALAM KEGIATAN BISNIS GLOBAL SAAT INISISTEM INFORMASI DALAM KEGIATAN BISNIS GLOBAL SAAT INI
SISTEM INFORMASI DALAM KEGIATAN BISNIS GLOBAL SAAT INI
 
BMP EKMA4314 Akuntansi Manajemen
BMP EKMA4314 Akuntansi ManajemenBMP EKMA4314 Akuntansi Manajemen
BMP EKMA4314 Akuntansi Manajemen
 
SIA - Siklus Konversi
SIA - Siklus KonversiSIA - Siklus Konversi
SIA - Siklus Konversi
 
KLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYAKLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYA
 

Andere mochten auch

Sistem Pengendalian Manajemen
Sistem Pengendalian ManajemenSistem Pengendalian Manajemen
Sistem Pengendalian Manajemen
Larasati Sunarto
 
konsep sistem pengendalian manajemen / intern
konsep sistem pengendalian manajemen / internkonsep sistem pengendalian manajemen / intern
konsep sistem pengendalian manajemen / intern
Merry Triani
 
Sistem pengendalian-manajemen
Sistem pengendalian-manajemenSistem pengendalian-manajemen
Sistem pengendalian-manajemen
aziz zishel
 
Sifat dasar pengendalian manajemen
Sifat dasar pengendalian manajemenSifat dasar pengendalian manajemen
Sifat dasar pengendalian manajemen
filiks
 
160124864 bab-i-konsep-dasar-pengendalian-proses
160124864 bab-i-konsep-dasar-pengendalian-proses160124864 bab-i-konsep-dasar-pengendalian-proses
160124864 bab-i-konsep-dasar-pengendalian-proses
Dicky Syahputra
 
Dasar-Dasar Manajemen
Dasar-Dasar ManajemenDasar-Dasar Manajemen
Dasar-Dasar Manajemen
Ady Setiawan
 

Andere mochten auch (20)

Sistem pengendalian manajemen
Sistem pengendalian manajemenSistem pengendalian manajemen
Sistem pengendalian manajemen
 
Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 1
Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 1Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 1
Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 1
 
Sistem Pengendalian Manajemen
Sistem Pengendalian ManajemenSistem Pengendalian Manajemen
Sistem Pengendalian Manajemen
 
Sistem Pengendalian Manajemen ppt
Sistem Pengendalian Manajemen pptSistem Pengendalian Manajemen ppt
Sistem Pengendalian Manajemen ppt
 
konsep sistem pengendalian manajemen / intern
konsep sistem pengendalian manajemen / internkonsep sistem pengendalian manajemen / intern
konsep sistem pengendalian manajemen / intern
 
Sistem pengendalian-manajemen
Sistem pengendalian-manajemenSistem pengendalian-manajemen
Sistem pengendalian-manajemen
 
Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 2
Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 2Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 2
Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 2
 
Management Control System (Sistem Pengendalian Manajemen) di SMK Negeri 1 Bin...
Management Control System (Sistem Pengendalian Manajemen) di SMK Negeri 1 Bin...Management Control System (Sistem Pengendalian Manajemen) di SMK Negeri 1 Bin...
Management Control System (Sistem Pengendalian Manajemen) di SMK Negeri 1 Bin...
 
Spm bab 5 pusat investasi
Spm bab 5 pusat investasiSpm bab 5 pusat investasi
Spm bab 5 pusat investasi
 
Sifat dasar pengendalian manajemen
Sifat dasar pengendalian manajemenSifat dasar pengendalian manajemen
Sifat dasar pengendalian manajemen
 
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN BAB 7
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN BAB 7SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN BAB 7
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN BAB 7
 
Pengendalian Internal Sistem informasi Manajemen
Pengendalian Internal Sistem informasi ManajemenPengendalian Internal Sistem informasi Manajemen
Pengendalian Internal Sistem informasi Manajemen
 
manajemen risiko coso-erm, as/nzs ISO 31000, basel, pbi, spip
manajemen risiko coso-erm, as/nzs ISO 31000, basel, pbi, spipmanajemen risiko coso-erm, as/nzs ISO 31000, basel, pbi, spip
manajemen risiko coso-erm, as/nzs ISO 31000, basel, pbi, spip
 
Ak sek publik_-_sesi2_new
Ak sek publik_-_sesi2_newAk sek publik_-_sesi2_new
Ak sek publik_-_sesi2_new
 
160124864 bab-i-konsep-dasar-pengendalian-proses
160124864 bab-i-konsep-dasar-pengendalian-proses160124864 bab-i-konsep-dasar-pengendalian-proses
160124864 bab-i-konsep-dasar-pengendalian-proses
 
Isi makalah spm
Isi makalah spmIsi makalah spm
Isi makalah spm
 
Dasar-Dasar Manajemen
Dasar-Dasar ManajemenDasar-Dasar Manajemen
Dasar-Dasar Manajemen
 
Aspek Sistem Informasi Manajemen
Aspek Sistem Informasi ManajemenAspek Sistem Informasi Manajemen
Aspek Sistem Informasi Manajemen
 
UU ASN (kem dalam negeri)
UU ASN (kem dalam negeri)UU ASN (kem dalam negeri)
UU ASN (kem dalam negeri)
 
Penentuan harga transfer BAB 6 SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
Penentuan harga transfer BAB 6 SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMENPenentuan harga transfer BAB 6 SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
Penentuan harga transfer BAB 6 SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
 

Ähnlich wie Sistem Pengendalian Manajemen (SPM)

Pkp ii-slides-manajemen pengawasan (fauzan)
Pkp ii-slides-manajemen pengawasan (fauzan)Pkp ii-slides-manajemen pengawasan (fauzan)
Pkp ii-slides-manajemen pengawasan (fauzan)
Fauzan Rasip
 
Manajemen 111022031650-phpapp02
Manajemen 111022031650-phpapp02Manajemen 111022031650-phpapp02
Manajemen 111022031650-phpapp02
Putra Meunafa
 
Makalah pengawasanku
Makalah pengawasankuMakalah pengawasanku
Makalah pengawasanku
ceyca cefunk
 
Presentasi bab 11
Presentasi bab 11Presentasi bab 11
Presentasi bab 11
dininurinda
 
STAIN SALATIGA D3 PS SEMESTER 5
STAIN SALATIGA D3 PS SEMESTER 5STAIN SALATIGA D3 PS SEMESTER 5
STAIN SALATIGA D3 PS SEMESTER 5
Wawan Pambudi
 
PERTEMUAN 7 controling PENGENDALIAN.ppt
PERTEMUAN 7  controling  PENGENDALIAN.pptPERTEMUAN 7  controling  PENGENDALIAN.ppt
PERTEMUAN 7 controling PENGENDALIAN.ppt
MonroChannel
 

Ähnlich wie Sistem Pengendalian Manajemen (SPM) (20)

pengendalian (titipan temen)
pengendalian (titipan temen)pengendalian (titipan temen)
pengendalian (titipan temen)
 
Pengawalan
PengawalanPengawalan
Pengawalan
 
Proses pengawasan dalam manajemen
Proses pengawasan dalam manajemenProses pengawasan dalam manajemen
Proses pengawasan dalam manajemen
 
Manajemen
ManajemenManajemen
Manajemen
 
Pkp ii-slides-manajemen pengawasan (fauzan)
Pkp ii-slides-manajemen pengawasan (fauzan)Pkp ii-slides-manajemen pengawasan (fauzan)
Pkp ii-slides-manajemen pengawasan (fauzan)
 
Manajemen 111022031650-phpapp02
Manajemen 111022031650-phpapp02Manajemen 111022031650-phpapp02
Manajemen 111022031650-phpapp02
 
Makalah pengawasanku
Makalah pengawasankuMakalah pengawasanku
Makalah pengawasanku
 
14. pengawasan
14. pengawasan14. pengawasan
14. pengawasan
 
Presentasi bab 11
Presentasi bab 11Presentasi bab 11
Presentasi bab 11
 
5.3 .3 Azas & Jenis Pengendalian.pptx
5.3 .3  Azas & Jenis  Pengendalian.pptx5.3 .3  Azas & Jenis  Pengendalian.pptx
5.3 .3 Azas & Jenis Pengendalian.pptx
 
Unit10 : pengawalan
Unit10 : pengawalanUnit10 : pengawalan
Unit10 : pengawalan
 
245612231213 bab 11 dasar-dasar proses pengendalian
245612231213 bab 11 dasar-dasar proses pengendalian245612231213 bab 11 dasar-dasar proses pengendalian
245612231213 bab 11 dasar-dasar proses pengendalian
 
Perbedaan Pengawasan dan Pengendalian _Training "Effective LEADERSHIP & SUPER...
Perbedaan Pengawasan dan Pengendalian _Training "Effective LEADERSHIP & SUPER...Perbedaan Pengawasan dan Pengendalian _Training "Effective LEADERSHIP & SUPER...
Perbedaan Pengawasan dan Pengendalian _Training "Effective LEADERSHIP & SUPER...
 
Controlling
ControllingControlling
Controlling
 
Fungsi Pengawasan dalam Manajemen
Fungsi Pengawasan dalam ManajemenFungsi Pengawasan dalam Manajemen
Fungsi Pengawasan dalam Manajemen
 
5 pengawalan
5 pengawalan5 pengawalan
5 pengawalan
 
STAIN SALATIGA D3 PS SEMESTER 5
STAIN SALATIGA D3 PS SEMESTER 5STAIN SALATIGA D3 PS SEMESTER 5
STAIN SALATIGA D3 PS SEMESTER 5
 
PERTEMUAN 7 controling PENGENDALIAN.ppt
PERTEMUAN 7  controling  PENGENDALIAN.pptPERTEMUAN 7  controling  PENGENDALIAN.ppt
PERTEMUAN 7 controling PENGENDALIAN.ppt
 
440213231213 bab 13 aspek penting dalam pengendalian
440213231213 bab 13 aspek penting dalam pengendalian440213231213 bab 13 aspek penting dalam pengendalian
440213231213 bab 13 aspek penting dalam pengendalian
 
140577863 pengawasan-wirausaha
140577863 pengawasan-wirausaha140577863 pengawasan-wirausaha
140577863 pengawasan-wirausaha
 

Kürzlich hochgeladen

BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 

Kürzlich hochgeladen (20)

MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 

Sistem Pengendalian Manajemen (SPM)

  • 2. Tuliskan nama Anda di sudut kanan atas dengan huruf capital. 2
  • 3. Tuliskan angka yang menjadi preferensi Anda. 3
  • 4. Tuliskan nama orang terdekat Anda. 4
  • 5. Ground Rules 1. Mendengar dan berpartisipasi aktif di dalam kelas. 2. Mulailah dengan memahami dan kemudian menjadi paham. 3. Hadir tepat waktu termasuk pada saat kembali ke kelas setelah istirahat. 4. Handphone dimatikan/dialihkan ke nada getar.
  • 6. LATAR BELAKANG 1. Auditor harus memahami rancangan sistem pengendalian intern dan menguji penerapannya – Butir 3021 SA APIP 2. Tujuan pemahaman dan pengujian tsb utk menentukan: Saat pelaksanaan audit Jangka waktu audit Prosedur audit yang diperlukan 6
  • 7. TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM Setelah mengikuti Diklat ini, peserta diharapkan mampu memahami Sistem Pengendalian Manajemen(SPM) dan fungsinya dalam pelaksanaan audit 7
  • 8. TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS Peserta diklat mampu: 1. Menjelaskan kembali latar belakang dan perkembangan SPM, pengertian dan konsep dasar SPM, jenis-jenis pengendalian dan keterbatasan SPM 2. Menjelaskan kembali tujuan perancangan, persyaratan, dan penanggung jawab SPM 3. Menjelaskan kembali sarana dan komponen SPM 4. Melaksanakan prosedur dan metode penilaian SPM sebagai media penilaian keandalan SPM 8
  • 9. POKOK BAHASAN • Konsep Dasar S P • Tujuan dan Persyaratan • Sarana dan Unsur M • Prosedur & Metode Pemahaman 9
  • 10. METODOLOGI PEMBELAJARAN Andragogy v v Peserta Diklat WI Curah Studi diskusi latihan ceramah pendapat kasus 10
  • 12. FUNGSI MANAJEMEN Planning •Std/kriteria •Hasil vs std •Perbaikan Controlling •komunikasi Organizing Actuating Staffing Leading 12/12/2011
  • 13. • Pengawasan versus • Pengendalian 12/12/2011
  • 14. JENIS PENGAWASAN Empat Jenis Pengawasan 1. Pengawasan Melekat (Waskat) 2. Pengawasan Fungsional (Wasnal) 3. Pengawasan Legislatif (Wasleg) 4. Pengawasan Masyarakat (Wasmas) (SANRI, 1996) 14
  • 15. Proses Temuan Pemeriksaan DALAM POLA PIKIR BUKAN POLA TINDAK SURVEI LAPORAN TELAAH & AUDIT PENDA- TAO FAO AO HASIL UJI SPM LANJUTAN HULUAN AUDIT JIKA TIDAK TERUNGKAP TAO, TIDAK DIJUMPAI TEMUAN BERARTI ATAU TIDAK MENDUKUNG AO, AUDIT DIHENTIKAN DAN SUSUN LAPORAN TANPA TEMUAN. 15
  • 16. MENGAPA AUDITOR PELAJARI SPM Evaluasi SPM Dalam Audit Operasional Menilai SPM untuk memastikan Sasaran Audit Sasaran Audit Sementara (TAO) Pasti (FAO). 16
  • 17. MANFAAT PEMAHAMAN SPM BAGI AUDITOR a. Menghindari terjadinya risiko audit b. Dasar menetapkan arah, luas, sifat dan lamanya audit c. Mempercepat proses audit karena sudah terarah 17
  • 19. PENGERTIAN PENGENDALIAN Bennett (1930) AICPA (1949) COSO (1992) •Lbh dr internal check Proses yg Arti Sempit •Rencana organisasi, Internal check dipengaruhi •Metode dan upaya koordinasi manusia Deteksi •Perlindungan aset •Efektivitas & Efisiensi •Keandalan data akuntansi •Keandalan LapKeu penyimpangan/ •Efisiensi operasi fraud •Ketaatan •Ketaatan 19
  • 20. SISTEM PENGENDALIAN INTERN Pendekatan COSO Lingkungan Pengendalian menjadi landasan komponen lainnya Dalam Lingkungan Pengendalian 5 komponen manajemen menaksir risiko untuk pengendalian pencapaian tujuan Aktivitas pengendalian diimplementasikan memastikan arahan manajemen diikuti Rangkaian terjalin Informasi relevan dicatat, diinformasikan erat ke seluruh bagian organisasi Seluruh proses dipantau terus-menerus, diperbaiki bila perlu 20
  • 21. KONSEP DASAR Komponen operasi atau kegiatan yang terpasang secara terus menerus (A continuous built-in component of operations) Pengendalian manajemen dipengaruhi oleh manusia Memberikan keyakinan yang memadai, bukan keyakinan yang mutlak 21
  • 22. JENIS-JENIS PENGENDALIAN 1. Pengendalian pencegahan (Preventive controls) 2. Pengendalian deteksi (Detective controls) 3. Pengendalian koreksi (Corrective controls) 4. Pengendalian pengarahan/ langsung (Directive controls) 5. Pengendalian kompensatif (Compensating controls) 22
  • 23. 1. Pengendalian Pencegahan  Pengendalian dirancang mencegah sesuatu tak Susah diinginkan sebelum terjadi nich..! Contoh : Kejujuran, personel yang kompeten, pemisahan fungsi, reviu pengawasan, pengendalian ganda 23
  • 24. 2. Pengendalian Deteksi  Pengendalian dimaksudkan mendeteksi suatu kesalahan yang telah terjadi. Ada apa nich..? Contoh : Rekonsiliasi bank, Pengecekan kinerja Cek fisik, Konfirmasi piutang 24
  • 25. 3. Pengendalian Koreksi Waduuh..  Pengendalian melalui koreksi ada yang terhadap masalah yang keliru nich..! terdeteksi oleh pengendalian deteksi. Contoh : Memperbaiki penyimpangan yang terjadi, Memberi sanksi kepada petugas yang melakukan penyimpangan 25
  • 26. 4. Pengendalian Pengarahan • Pengendalian pada saat kegiatan sedang berlangsung, agar kegiatan dilaksanakan sesuai Siap kebijakan atau ketentuan berlaku Pak..! Contoh : Supervisi atasan atas bawahan, Pengawasan mandor pada pekerja. 26
  • 27. 5. Pengendalian Pengganti • Pengendalian yang dimaksudkan memperkuat Terpaksa ikut pengendalian karena tidak nyemplung..! terlaksananya suatu aktivitas pengendalian Contoh : Pengawasan langsung pimpinan organisasi kecil karena pemisahan fungsi tidak dapat dilakukan Boss 27
  • 28. Keterbatasan pengendalian manajemen 1. Pertimbangan kurang matang 2. Pelaksana gagal menerjemahkan perintah 3. Pengabaian manajemen (beda dengan intervensi manajemen ) 4. Kolusi mengabaikan kebijakan /prosedur untuk kepentingan organisasi 28
  • 29. Keterbatasan pengendalian manajemen 1. Pertimbangan kurang matang Keputusan/kebijakan yang diambil tidak didasarkan suatu pertimbangan rasional berdasarkan informasi yang ada 29
  • 30. Keterbatasan pengendalian manajemen 2. Pengabaian manajemen management override • Sikap tidak peduli, membiarkan terjadinya penyimpangan, terlalu percaya. 30
  • 31. Keterbatasan pengendalian manajemen 3. Gagal menerjemahkan perintah • Kesengajaan, ketidakmampuan /teliti dalam menafsirkan dan menerapkan kebijakan dan prosedur • Hasil yg dicapai tidak sesuai yg diharapkan 31
  • 32. Keterbatasan pengendalian manajemen 4. Kolusi collusion • Kerjasama dua orang atau lebih untuk melakukan tindakan yg bertujuan mendapatkan keuntungan pribadi/golongan. 32
  • 33. PERKEMBANGAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN DI INDONESIA 1. Instruksi Presiden No. 15 Tahun 1983 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengawasan dan Instruksi Presiden No. 1 Tahun 1989 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengawasan Melekat, Keputusan Menteri PAN No. 30 Tahun 1994 tentang petunjuk Pelaksanaan Pengawasan Melekat yang diperbaharui dengan Keputusan Menteri PAN No. KEP/46/M.PAN/2004: Unsur-unsur Waskat adalah : 2. Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) 33
  • 34. DASAR HUKUM SPIP Pasal 55 ayat (4) : Menteri/Pimpinan lembaga selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang memberikan pernyataan bahwa pengelolaan APBN telah diselenggarakan berdasarkan Sistem Pengendalian Intern yang memadai dan akuntansi keuangan telah diselenggarakan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP). Pasal 56 ayat (4) : hal yang sama utk Kepala SKPD Pasal 58 ayat (1) dan (2) : Dalam rangka meningkatkan kinerja, transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara, Presiden selaku Kepala Pemerintah mengatur dan menyelenggarakan Sistem Pengendalian Intern di lingkungan pemerintah secara menyeluruh. SPI ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. 34 34
  • 35. DEFINISI SPIP PP 60/2008 Sistem Pengendalian Intern adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. 35
  • 38. Tujuan PERANCANGAN SISTEM pengendalian manajemen • Diperolehnya keandalan dan integritas informasi • Kepatuhan pada kebijakan, rencana, prosedur, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. • Melindungi aset organisasi • Pencapaian kegiatan yang efisien dan efektif 38
  • 39. Informasi yang dapat diandalkan Didukung data sah, lengkap, tepat waktu Diotorisasi pejabat berwenang Dinilai dengan mata uang berlaku sesuai ketentuan Dikelompokkan & dicatat pada pos yang sesuai Diikhtisarkan & dicatat dengan penjelasan cukup dan mudah dipahami 39
  • 40. Taat pada ketentuan Kegiatan yang dilaksanakan tidak sesuai dengan kebijakan, prosedur, rencana, dan peraturan yang berlaku akan merugikan organisasi 40
  • 41. Pengamanan aset/harta Pengamanan aset dilakukan dengan:  penyediaan petugas pengamanan  penggunaan password akses komputer  pembatasan individu penggunaan asset 41
  • 42. Ekonomis & Efisien Tepat waktu Perolehan Tepat mutu Aset Tepat jumlah Beli dengan harga Ekonomis menguntungkan Tepat harga Taat azas Pemanfaatan Aset Sumber daya Hasil kualitas tinggi Efisien terbatas /pelayanan prima 42
  • 43. EFEKTIF Capai sasaran Berhasilguna sesuai rencana Contoh: Bangun jembatan selesai tepat Efektif waktu & mutu Hasil bermanfaat sesuai kebutuhan Berdayaguna Contoh: Jembatan selesai dibangun, bermanfaat melancarkan mobilitas dan perekonomian 43
  • 44. Penanggungjawab SPM Tujuan tidak tercapai Risiko kecurangan Risiko SPM tdk berjalan Manajemen Meminimalkan risiko manajenen Pengendalian Manajemen 44
  • 45. BIAYA DAN MANFAAT SPM BIAYA MANFAAT Meningkatkan akuntabilitas Pengorbanan waktu Efektif dlm melindungi aset Dokumentasi menambah biaya Pengendalian sumber daya Otorisasi menyita Lebih taat pd kebjkn & prosdr waktu manajemen Menghindari fokus  Konflik dgn sasaran berlebihan pd efisiensi dgn operasional ukuran efektivitas 45
  • 46. SYARAT-SYARAT SPM Efektivitas andal SPM Tujuan tercapai 46
  • 47. SYARAT-SYARAT SPM Standar Umum a. Keyakinan memadai b. Dukungan perilaku c. Integritas dan kompetensi d. Tujuan pengendalian e. Pengendalian monitoring 47
  • 48. SYARAT-SYARAT SPM Standar Rinci a. Pendokumentasian b. Pencatatan benar & tepat waktu c. Otorisasi & pelaksanaan transaksi oleh personil yang tepat d. Pemisahan tugas, atas otorisasi, pemrosesan, pencatatan, & reviu e. Supervisi berkesinambungan oleh personil kompeten f. Pembatasan akses pada sumber- daya/catatan dan akuntabilitasnya 48
  • 49. Pemenuhan unsur perancangan SPM 1. Kompetensi karyawan sesuai tanggung jawab 2. Pemisahan tanggungjawab & fungsi 3. Sistem pemberian wewenang, tujuan, teknik, dan pengawasan atas aktiva, utang, penerimaan dan pengeluaran 4. Pengendalian penggunaan aktiva, dokumen, dan formulir penting 5. Pembandingan catatan aktiva & utang dengan fisiknya 49
  • 50. SYARAT-SYARAT PERANCANGAN SPM MENURUT INTOSAI a. Terintegrasi – bukan ditambahkan pada kegiatan b. Harus ada dukungan dan peran serta manusia c. Dirancang untuk mencapai tujuan organisasi d. Dapat mengurangi dan mencegah terjadinya risiko e. Memberikan manfaat yang lebih besar daripada biaya 50
  • 51. SARANA DAN UNSUR PENGENDALIAN MANAJEMEN 52
  • 52. Sarana dan komponen SPM Media yang dipakai dalam menilai efektivitas suatu SPM 5 unsur 8 Unsur (COSO) 53
  • 53. SPM 8 UNSUR vs SPIP Pngorgnisasian Kebijakan Prosedur Personalia Perencanaan Pencatatan Pelaporan Reviu Intern Cakupan : •8 UNSUR hanya hard control •SPIP mencakup hard control dan soft control •SPIP lebih fokus pada diri manusia 54
  • 54. 55
  • 55. PENGORGANISASIAN Organisasi Bentuk persekutuan dua orang atau lebih bekerja bersama-sama, secara formal saling terikat dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan 56
  • 56. Pengorganisasian Proses pembentukan organisasi (departementalisasi):  menyusun struktur organisasi  memerinci kegiatan  mengelompokkan kegiatan sejenis  membagi tugas di antara anggota org.  menggariskan hubungan atasan bawahan dengan tujuan mencapai sasaran atau target. 57
  • 57. FAKTOR PENTING DALAM PENGORGANISASIAN 1 PROSES PEMBENTUKANNYA MENGACU PADA EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS 2 PERSYARATAN KOMPETENSI SDM 3 PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB 4 PERTANGGUNGJAWABAN PELAKS TUGAS DAN KINERJA 5 PENDEFINISIAN WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB SEIMBANG DENGAN TUGAS DAN FUNGSINYA 6 PENDELEGASIAN WEWENANG DIIKUTI DENGAN TANGGUNG JAWAB YANG SESUAI DENGAN TUGAS DAN FUNGSI 58
  • 58. Departementalisasi Organisasi Audit - BPKP Kepala Sekretaris Utama Deputi Deputi Pengawasan Deputi Perekonomian Keuangan Deputi Deputi Akuntan Daerah Investigasi Polsoskam Negara 59
  • 59. Departementalisasi Organisasi Audit - BPKP Deputi Akuntan Negara Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Pengawasan Pengawasan Pengawasan Pengawasan Pengawasan Usaha BUMD Usaha Perkebunan Usaha Usaha Perminyakan Perhubungan dan Manufaktur Pariwisata Subdiit Subdit Perhubungan Pariwisata PFA 60
  • 60. Departementalisasi Organisasi Audit – State of Ohio Office of The Auditor Auditor Of State Direktur Penunjang Direktur Direktur Direktur Direktur Audit Investigasi Audit Keuangan Audit Kinerja Jasa Manajemen 61
  • 61. 62
  • 62. Pengertian Kebijakan Pengelolaan Alternatif Organisasi tindakan Kebijakan Pilihan Tujuan tindakan Organisasi 63
  • 63. FAKTOR YG HARUS DIPERHATIKAN DLM KEBIJAKAN 1. Jelas dan dibuat secara tertulis 2. Efektif dikomunikasikan kepada seluruh personil 3. Tidak bertentangan dengan aturan yang lebih tinggi 4. Ditinjau secara berkala 5. Selaras dengan tujuan organisasi 6. Meningkatkan disiplin kerja 64
  • 65. PERENCANAAN PENGERTIAN SUATU PROSES PENETAPAN : • TUJUAN • CARA PELAKSANAAN • KEBUTUHAN TENAGA DAN DANA • WAKTU PELAKSANAAN • PERSYARATAN DAN ATURAN YG HRS DITAATI 66
  • 66. SYARAT PERENCANAAN YANG BAIK 1. SETIAP KEGIATAN HRS DIRENCANAKAN LEBIH DAHULU 2. PILIHAN ALTERNATIF YG SESUAI DENGAN ATURAN DAN PALING MENGUNTUNGKAN 3. SEREALISTIS MUNGKIN MEMPERHATIKAN KONDISI YG ADA 4. MELIBATKAN UNSUR PIMPINAN DAN BAWAHAN 5. DIKOMUNIKASIKAN SECARA EFEKTIF 67
  • 67. 68
  • 68. PENGERTIAN Prosedur menjelaskan langkah- langkah nyata harus dilakukan memenuhi kebijakan Prosedur, alat manajemen untuk menjamin terlaksananya aktivitas sesuai dengan kebijakan pimpinan Pedoman atau arah yang jelas tentang apa yang harus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan manajemen 69
  • 69. SYARAT-SYARAT PROSEDUR YANG BAIK 1. Prosedur hrs selaras dengan kebijakan 2. Prosedur dibuat tertulis dan sistematis 3. Mempertimbangkan peraturan perundangan yang terkait 4. Memperhatikan unsur pengecekan internal (cross check) 5. Tidak duplikatif dan tidak bertentangan satu sama lain 6. Sederhana dan mudah dipahami 7. Ditinjau secara berkala 70
  • 71. PENCATATAN Pengertian Salah satu sarana pengendalian manajemen yang berfungsi untuk mendokumentasikan kejadian atau peristiwa yang terjadi pada suatu organisasi. 72
  • 73. SYARAT PENCATATAN YANG BAIK 1. TELITI, AKURAT DAN TEPAT WAKTU 2. MENJAMIN PENGENDALIAN YG CUKUP ATAS HARTA DAN KEWAJIBAN 3. PENCATATAN DIPISAHKAN DARI FUNGSI PENGUASAAN DAN PENYIMPANAN 4. PENGECEKAN INTERNAL ANTAR CATATAN 5. DIREVIU SECARA BERKALA 74
  • 74. PELAPORAN 75
  • 75. PELAPORAN Pengertian : 1. suatu bentuk penyampaian informasi tertulis dari unit yang lebih rendah kepada unit kerja yang lebih tinggi (bawahan kepada atasan). 2. Sarana pertanggunjawaban pelaksanaan kegiatan : • What, apa yang telah terjadi • Where, dimana kejadiannya • When, kapan peristiwa terjadi • Why, mengapa hal itu terjadi (bila ada deviasi) • Who, siapa bertanggungjawab atas kejadian • How, bagaimana hal tersebut terjadi 76
  • 76. Prinsip Penyusunan Laporan Informasi penting Meyakinkan Tergerak Penerima Laporan Bertindak 77
  • 77. SYARAT PELAPORAN YANG BAIK 1. MEMBERIKAN INFORMASI TERKINI 2. MENGANDUNG KEBENARAN, OBYEKTIF DAN DAPAT DIBUKTIKAN 3. TEPAT WAKTU 4. ADA KEHARUSAN MEMBUAT LAPORAN SCR TERTULIS 5. DIDUKUNG BUKTI YG MEMADAI 78
  • 79. PERSONIL PENGERTIAN 1. Personil merupakan sub sistem dalam suatu organisasi yang diciptakan agar pegawai dapat dimanfaatkan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi. 2. Usaha untuk meningkatkan kemampuan, semangat dan gairah kerja, serta disiplin pegawai. 80
  • 80. PENGELOLAAN PERSONIL YANG BAIK 1. Penempatan pegawai berdasarkan prinsip the right man on the right place 2. Diangkat menurut kualifikasi yang dibutuhkan (formasi) 3. Ada supervisi yang memadai 4. Reward and Punishment 5. Ada program pembinaan secara berkesinambungan (Diklat untuk meningkatkan kemampuan, keahlian, ketrampilan dan pengembangan karir pegawai) 6. Ada kebijakan rotasi dan mutasi 81
  • 82. REVIU INTERN PENGERTIAN Reviu Intern merupakan kegiatan untuk meyakini bahwa semua sarana pengendalian yang lain telah berfungsi sebagaimana mestinya. 83
  • 83. REVIU INTERN Supervisi merupakan pengawasan atasan langsung yang dari hasilnya dapat melakukan tindakan langsung terhadap bawahannya. Reviu intern bisa berbentuk audit intern atau inspeksi oleh staf yang independen dari kegiatan/operasi yang direviu. Reviu intern tidak dapat melakukan tindakan langsung dari hasil reviunya, tetapi bertanggungjawab memberi saran/rekomendasi. 84
  • 84. SYARAT REVIU INTERN YANG BAIK 1. KEDUDUKAN ORGANISASI YG TEPAT 2. LINGKUP TUGAS JELAS 3. PERSONIL YANG KOMPETEN 4. TUJUAN PEKERJAAN UTK PERBAIKAN 5. ADA PEMANTAUAN TINDAK LANJUT 6. PROGRAM PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETRAMPILAN SECARA BERKESINAMBUNGAN 85
  • 85. Kasus 1 & 2 (hal 74-75) - Diskusi Kelompok - Pembahasan 86
  • 86. 5 UNSUR SPIP 87
  • 87.
  • 88.
  • 89. Lingkungan pengendalian Kondisi yang diciptakan dalam instansi pemerintah dengan membangun ―atmosfir‖ yg kondusif guna mendorong Manager terimplemetasinya SPIP Kesadaran semua personil akan pentingnya pengendalian 90
  • 91. Prasyarat Lingkungkan Pengendalian Dalam Instansi Pemerintah terdapat pegawai yang: 1. Kompeten 2. memahami tanggung jawab 3. memahami batasan kewenangan 4. Memiliki pengetahuan yang memadai 5. Memiliki kesadaran dan komitmen melakukan apa yang benar 6. Berkomitmen mematuhi kebijakan dan prosedur, termasuk standar etika dan perilaku
  • 92. Lingkungan Pengendalian Sub Unsur 1. Integritas & Nilai Etika 8. Hub Kerja dgn IP Lain 2. Komitmen  Kompetensi 7. Peran APIP 6. Kebijakan SDM 3. Kepemimpinan yg kondusif & Aplikasinya 4. Wewenang & tanggung jwb 5. Struktur Organisasi 94
  • 93. Integritas dan Nilai Etika • Etika memuat nilai moral yg diyakini benar • Integritas: kepribadian yg jujur, berani, bijaksana, dan bertanggung jawab Implementasi penegakan integritas dan nilai etika: 1. Ada aturan perilaku 2. Keteladanan pelaksanaan aturan perilaku 3. Tindakan disiplin utk merespon deviasi/pelanggaran 4. Menjelaskan dan mempertanggungjawabkan adanya intervensi/pengabaian manajemen 5. Menghapus kebijakan atau penugasan yg memberi ruang untuk perilaku yg tak etis 95
  • 95. Komitmen thd Kompetensi Mencakup pertimbangan manajemen atas tingkat kompetensi utk tugas tertentu Tingkat kompetensi diterjemahkan dlm pengetahuan dan keahlian yang dipersyaratkan Implementasi: 1. Identifikasi dan definisi tugas dalam suatu pekerjaan dan jabatan — uraian tugas 2. Penyusunan standar kompetensi 3. program pelatihan utk kompetensi pekerjaan 4. Pemilihan pimpinan yg memiliki kemampuan manajerial dan pengalaman teknis 97
  • 96. Kepemimpinan yang Kondusif Kemauan dan kepiawaian pemimpin yg mampu menciptakan Perlu gaya iklim kondusif yg dapat memotivasi kepemimpinan staf agar mau bekerja mencapai yang cocok tujuan yang telah ditetapkan dgn kondisi IP Implementasi: 1. Mempertimbangkan risiko dalam membuat keputusan 2. Menerapkan manajemen berbasis kinerja 3. Sikap positif pimpinan mendukung fungsi tertentu 4. Melindungi aset dan informasi dari akses yg tak sah 5. Interaksi intensif antara pimpinan puncak dgn manajemen di bawahnya 6. Respon positif atas pelaporan keu, anggaran, prog & Keg 98
  • 97. Struktur Organisasi Empat sasaran pembentukan struktur organisasi: 1. Mengakomodir seluruh pekerjaan 2. Membagi beban pekerjaan secara seimbang 3. Koordinasi yang terpadu dan harmonis 4. Adanya pemisahan fungsi yang jelas Implementasi: 1. Penyesuaian struktur dgn ukuran dan sifat IP 2. Kejelasan wewenang dan tanggung jawab 3. Kejelasan hubungan dan jenjang pelaporan intern 4. Penyesuaian terhadap perubahan lingkungan strategis 5. Penetapan jumlah posisi pimpinan 99
  • 98. Wewenang dan Tanggug jawab Implementasi: 1. Pemberian wewenang sesuai dengan tingkat tanggung jawab pegawai 2. Pegawai paham bhw wewenang dan tg jwb diberikan terkait dgn pihak lain dlm IP 3. Pegawai paham bhw wewenang dan tg jwb diberikan terkait dgn penerapan SPIP Mempertimbgkan kapasitas pegawai: -Pengetahuan & Keahlian -Pemahaman yg tepat atas tujuan IP dan tindakannya terkait tujuan IP 100
  • 99. Penyusunan dan penerapan kebijakan SDM Harus diciptakan kebijakan dan prosedur rekruitmen, pelatihan, pengembangan, promosi, dan kompensasi yang sesuai dengan aturan perilaku dan nilai etika Implementasi: 1. Penetapan kebijakan dan prosedur pengelolaan SDM, sejak rekrutmen sampai pemberhentian 2. Penelusuran latar belakang calon pegawai dalam rekrutmen 3. Supervisi yang memadai thd pegawai secara periodik 101
  • 100. Peran APIP yang Efektif Keyakinan memadai Tata kelola Peran Peringatan yang baik dini APIP Efektivitas MR 102
  • 101. Hub Kerjasama dgn IP Lain • proses pemilahan Koordinasi • menetapkan tugas dan keterkaitan tersebut • mengidentifikasi kewenangan keterkaitan tugas sebagai butir-butir masing-masing yang memiliki yang akan instansi keterkaitan satu dikoordinasikan sama lain Koordinasi Koordinasi Saling uji Saling uji 103
  • 102. Penilaian Risiko MEKANISME : Identifikasi Analisis Risiko Tujuan Organisasi Respon/ Kelola Ketidakpastian ttg kejadian dan atau dampaknnya yg memengaruhi pencapaian tujuan 104
  • 103. Tahap Penilaian Risiko 1. Pahami Tujuan yang ingin dicapai (tingkat Instansi dan Kegiatan) 2. Identifikasi Risiko Terkait 3. Analisis Risiko – signifikansi dampak dan kemungkinan terjadinya Modul Hal 61 105
  • 104. Aktivitas Pengendalian Tindakan yg diperlukan untuk mengatasi risiko; penetapan dan pelaksanaan kebijakan dan prosedur utk memastikan bahwa tindakan mengatasi risiko telah dilaksanakan secara efektif Karakteristik: 1. Diutamakan pd kegiatan pokok 2. Dikaitkan dengan penilaian risiko 3. Sesuai sifat khusus instansi 4. Ditetapkan secara tertulis 5. Dilaksanakan sesuai dgn yg tertulis 6. Dievaluasi secara teratur 106
  • 105. Sifat Kegiatan Pengendalian Preventif Detektif 107
  • 106. Probabilitas mitigation prevention Dampak
  • 107. c.Pengendalia d.Pengendalian a.Reviu atas b.Pembinaan n Sistem Fisik atas Aset Kinerja SDM Informasi e. Penetapan f. Pemisahan dan Reviu g.Otorisasi h.Pencatatan Fungsi Kinerja i.Pembatasan j.Akuntabilitas k.Dokumentasi Akses Psl 18 (3)
  • 108. INFORMASI & KOMUNIKASI Sistem Sumber Informasi Pengguna Internal 1. Informasi Keuangan Pimpinan Eksternal 2. Informasi Pihak yg Non Keuangan berkepentingan SI mendukung keputusan strategis & terintegrasi dgn kegiatan operasi 110 Feedback
  • 109. KUALITAS INFORMASI Sesuai Dapat kebutuhan Diakses Kualitas Informasi Tepat Akurat Waktu Mutakhir 111
  • 110. JENIS KOMUNIKASI 1. Komunikasi Internal EFEKTIF 2. Komunikasi Eksternal Pimpinan Instansi Pimpinan Instansi mengelola, menyediakan & mengembangkan memafaatkan & memperbaharui berbagai bentuk SI secara terus & sarana menerus komunikasi 113
  • 111. 5. Pemantauan (Monitoring) Proses mengevaluasi kualitas dan efektivitas SPM Pemantauan Berkelanjutan Evaluasi Terpisah Tindak Lanjut 114
  • 112. FOKUS PEMANTAUAN BERKELANJUTAN BERGANTUNG PADA KEDUDUKAN DAN TGJWB : Staf  Pelaksanaan tugasnya Supervisor Tugas, fungsi dan pelaksanan staff dibawahnya Manajemen Menengah PI dalam unit yang dipimpinnya Pimpinan Pencapaian tujuan organisasi
  • 113. PEMANTAUAN BERKELANJUTAN 1. Pimpinan Instansi Pemerintah memiliki strategi untuk memastikan bahwa monitoring yang sedang berjalan efektif dan melaksanakan evaluasi terpisah bila terjadi keadaan kritis. 2. Dalam kegiatan rutin, terdapat informasi yang menggambarkan apakah pengendalian intern berfungsi dengan baik. 3. Komunikasi dengan pihak luar dikonfirmasikan dengan data intern yang dimiliki oleh organisasi. 4. Struktur organisasi yang sesuai kebutuhan, dan adanya supervisi untuk mengawasi fungsi pengendalian intern.
  • 114. PEMANTAUAN BERKELANJUTAN 5. Adanya pembandingan data yang dicatat dengan fisiknya secara periodik 6. Respon yang segera terhadap rekomendasi auditor ekstern dan intern sebagai alat untuk memperkuat pengendalian intern 7. Pertemuan rutin pimpinan instansi pemerintah dengan staf dan pelaksanaan pelatihan digunakan untuk memperoleh umpanbalik agar diketahui apakah pengendalian intern telah berjalan efektif. 8. Adanya pemantauan secara teratur kepada seluruh pegawai untuk mengetahui tingkat pemahaman dan kepatuhan terhadap aturan perilaku yang berlaku.
  • 115. EVALUASI TERPISAH • Evaluasi pengendalian secara periodik dan tidak menyatu dengan kegiatan sehari-hari organisasi • Semakin efektif pemantauan berkelanjutan, semakin rendah dilakukannya evaluasi terpisah • Frekuensinya disesuaikan dengan risiko
  • 116. EVALUASI TERPISAH 1. Ruang lingkup dan frekuensi evaluasi yang terpisah terhadap pengendalian internal IP sudah memadai 2. Metode evaluasi pengendalian intern IP harus logis dan memadai 3. Bila evaluasi terpisah dilakukan oleh auditor internal (Inspektorat) harus dilaksanakan oleh sumberdaya yang memiliki kemampuan yang memadai dan independen 4. Kelemahan yang ditemukan selama evaluasi terpisah segera diatasi
  • 117. TINDAK LANJUT 1. IP memiliki mekanisme untuk memastikan adanya penyelesaian atas temuan hasil audit dan reviu lainnya dengan segera 2. Pimpinan instansi pemerintah tanggap atas temuan- temuan dan rekomendasi audit dan reviu lainnya yang bertujuan memperkuat pengendalian intern. 3. IP menindaklanjuti temuan dan rekomendasi audit dan reviu lainnya dengan tepat.
  • 120. Tahapan PENILAIAN spm – dalam penugasan audit •On site tour SURVEI •Study of document PENDAHULUAN •Writen description of the auditiee •Analytical procedures REVIU SPM •Menggambarkan SPM : •ICQ •Flowcharts •Narrative IC baik? Ya •Menganalisis SPM : •Walk through test •Limited testing of the system Tdk TEST OF CONTROL •Melakukan test of control •Menaksir risiko pengendalian AUDIT LANJUTAN •Membuat PKALanjutan (substantive test) 123
  • 121. PROSEDUR PENILAIAN SPM Dalam Audit Operasional Hal yg Diperhatikan: 1. Rancangan Pahami SPM 2. Implementasi -8 Unsur (dahulu) -5 Unsur (terkini) untuk memastikan Sasaran Audit Sasaran Audit Sementara (TAO) Pasti (FAO). 125
  • 122. PROSEDUR PEMAHAMAN SPM 1. Membaca kebijakan dan pedoman/sistem 2. Modifikasi dan evaluasi pengalaman Rancangan auditor yang lalu – (dlm repeat audit krn SPM tak berubah signifikan) 3. Tanya jawab dgn pejabat dan staf Implementasi 4. Memeriksa dokumen dan catatan 5. Observasi 126
  • 123. METODE PEMAHAMAN SPM Pemahaman SPM dengan cara: 1. Uraian tertulis/narasi – contoh hal 78-80 2. Bagan arus (penyajian prosedur pengendalian menggunakan simbol-simbol) – contoh hal 82-83 3. Daftar Pertanyaan/kuesioner pengendalian intern – diisi sendiri oleh auditor Sering disebut juga sebagai Pendokumentasian prosedur Pemahaman/pengujian SPM 127
  • 124. METODE PEMAHAMAN SPM Contoh Sederhana Kuesioner pengendalian intern • 8 Unsur Sisdalmen (hal 85-87) • 5 Komponen COSO (hal 88 – 90) 128
  • 125. Control Self Assessment (CSA) Identifikasi efektivitas pengendalian yang dilakukan sendiri oleh manajemen yang melibatkan auditor internal sebagai fasilitator. Hasilnya dilaporkan kepada manajemen puncak oleh internal auditor Dikembangkan oleh Gulf Canada Resources Ltd - 1987 129
  • 126. Control Self Assessment (CSA) Bentuk CSA – facilitated meeting by internal auditor Mengungkap 4 fakta penting : Jika fasilitator tidak punya agenda tersembunyi, orang akan cenderung jujur Jika menemukan sendiri masalahnya, akan menjadi lebih terlibat dibanding ditemukan oleh auditor Jika fasilitator tidak memaknai “control” secara sempit, peserta lebih mampu menganalisis faktor signifikan untuk mencapai tujuan Masalah pengendalian lebih dikaitkan dengan budaya, komunikasi, etika, dan kepemimpinan 130
  • 127. • Facilitated meeting • Untuk mengases risk dan control atas sasaran tertentu • Berlangsung sekitar 2 – 4 jam 131
  • 128. 1. Kasus No 3 Hal 95 – 98 2. Kasus Audit Kinerja Pendidikan 132
  • 129. Coffee 134
  • 130. TERIMA KASIH Akses ke e-Learning Pusdiklatwas BPKP: http://pusdiklatwas.bpkp.go.id http://lms.bpkp.go.id