SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 43
AKAD MUSYARAKAH
Kelompok 1:
Oky Faizal H. (25319)
Fajar Mawanto (25387)
Edwin Irwanto (25388)
Afi Sherina R. (25655)
Amanda Dwi J. (25657)
PENGERTIAN MUSYARAKAH
Bahasa : al-syirkah/al-ikhtilath (percampuran)
atau persekutuan dua orang atau lebih,
sehingga antara masing-masing sulit
dibedakan atau tidak dapat dipisahkan.
Akad kerjasama antara dua pihak atau lebih
untuk suatu usaha tertentu, dimana masing-
masing pihak memberikan kontribusi dana
dengan ketentuan bahwa keuntungan dibagi
berdasarkan kesepakatan sedangkan
kerugian berdasarkan porsi kontribusi dana
Karakteristik Akad Musyarakah
Modal musyarakah dapat diberikan
dalam bentuk kas, setara kas, atau
aktiva non-kas, termasuk aktiva tidak
berwujud seperti lisensi dan hak paten
yang sesuai dengan syariah.
Setiap mitra harus memberi kontribusi
dalam modal dan pekerjaan
Karakteristik Akad Musyarakah
Keuntungan atau pendapatan musyarakah
dibagi di antara mitra musyarakah
berdasarkan kesepakatan sedangkan
kerugian musyarakah dibagi diantara mitra
musyarakah secara proporsional
berdasarkan modal yang disetorkan
Keuntungan dibagi menggunakan nisbah
yang disepakati dan menggunakan nilai
realisasi keuntungan
Karakteristik akad mudharabah
Jaminan modal
Dalam pembiayaan musyarakah setiap
mitra tidak dapat menjamin modal mitra
lainnya, namun setiap mitra dapat
meminta mitra lainnya untuk
menyediakan jaminan atas kelalaian
atau kesalahan yang di sengaja.
Karakteristik akad mudharabah
Perjanjian
Untuk menghindari persengketaan di
kemudian hari, sebaiknya akad kerjasama
dibuat secara tertulis dan dihadiri para saksi.
Akad atau perjanjian tersebut harus
mencakup berbagai aspek antara lain terkait
dengan besaran modal dan penggunaannya
(tujuan usaha musyarakah), pembagian kerja
diantara mitra, nisbah yang digunakan
sebagai dasar pembagian laba, periode
pembagian laba dan lain sebagainya.
Karakteristik akad musyarakah
Persengketaan
Apabila terjadi perselisihan diantara
dua belah pihak maka dapat
diselesaikan secara musyawarah
diantara mereka berdua atau melalui
badan arbitrase syari’ah.
Hikmah akad musyarakah
dalam musyarakah dapat ditemukan nilai ajaran
Islam tentang ta’awun (gotong royong), ukhuwah
(persaudaraan) dan keadilan. Keadilan sangat terasa
ketika penentuan nisbah untuk pembagian
keuntungan yang bisa saja berbeda dari porsi modal
karena disesuaikan oleh faktor lain selain modal
misalnya keahlian, ketersediaan waktu dan
sebagainya. Selain itu keuntungan yang dibagikan
kepada pemilik modal merupakan keuntungan riil,
bukan merupakan nilai nominal yang telah ditetapkan
sebelumnya seperti bunga/riba. Prinsip keadilan juga
terasa ketika hanya orang yang punya modal saja
yang dapat dibebankan/menanggung resiko finansial.
Mitra 1Mitra 1 Mitra 2Mitra 2
Proyek
usaha
Proyek
usaha
keuntungankeuntungan
Bagi hasil keuntungan sesuai
porsi kontribusi modal (nisbah)
Bagi hasil keuntungan sesuai
porsi kontribusi modal (nisbah)
musyarakah
Laba Mitra1 Laba mitra2
Skema Musyarakah
Sifat Musyarakah
Musyarakah permanen
Dalam musyarakah permanen bagian modal
setiap mitra ditentukan saat akad dan
jumlahnya tetap hingga akhir masa akad.
Musyarakah menurun
Dalam musyarakah menurun, bagian modal
salah satu mitra akan dialihkan secara
bertahap kepada mitra lain, sehingga pada
akhir akad mitra yang lain akan memiliki
usaha tersebut secara penuh.
Jenis Musyarakah
1. Syirkah Al Milk merupakan kepemilikan bersama
dan keberadaannya muncul apabila dua orang atau
lebih memperoleh kepemilikan bersama (joint
ownership) atas suatu kekayaan (asset) tanpa telah
membuat perjanjian kemitraan yang resmi.
a. Apabila harta bersama (warisan/hibah/wasiat)
dapat dibagi, namun para mitra memutuskan untuk
tetap memilikinya bersama, maka syirkah Al Milk
tersebut bersifat ikhtiari (sukarela/voluntary).
b. Apabila barang tersebut tidak dapat dibagi-bagi
dan mereka terpaksa harus memilikinya bersama,
maka syirkah Al Milk tersebut bersifat jabari (tidak
sukarela/involuntary atau terpaksa).
Jenis Musyarakah
2. Syirkah Al ’uqud (kontrak), yaitu kemitraan yang tercipta dengan
kesepakatan dua orang atau lebih untuk bekerjasama dalam
mencapai tujuan tertentu. Setiap mitra dapat berkontribusi
dengan modal/modal dan atau kerja, serta berbagi keuntungan
dan kerugian. Syirkah jenis ini dapat dianggap sebagai
kemitraan yang sesungguhnya, karena para pihak yang
bersangkutan secara sukarela berkeinginan untuk membuat
suatu kerjasama investasi dan berbagi untung dan risiko.
Berbeda dengan syirkah al milk, dalam kerjasama jenis ini
setiap mitra dapat bertindak sebagai wakil dari pihak lainnya.
Syirkah Al’uqud dibagi menjadi:
Syirkah Abdan
Syirkah Wujuh
Syirkah ‘Inan
Syirkah Mufawwadhah
Syirkah Al ’uqud (kontrak),
1. Syirkah Abdan
Syirkah abdan (syirkah fisik)/syirkah a’mal
(syirkah kerja)/ syirkah shanaa’i (syirkah para
tukang)/ syirkah taqabbul (syirkah penerimaan).
Merupakan bentuk syirkah antara dua pihak atau
lebih dari kalangan pekerja/profesional dimana
mereka sepakat untuk bekerja sama mengerjakan
suatu pekerjaan dan berbagi penghasilan yang
diterima.
Contoh: kerjasama antara para akuntan, dokter, ahli
hukum, tukang jahit, tukang bangunan dan lainnya
Syirkah Al ’uqud (kontrak),
2. Syirkah Wujuh
kerjasama antara dua pihak di mana masing-
masing pihak sama sekali tidak menyertakan
modal. Mereka menjalankan usahanya
berdasar kan kepercayaan pihak ketiga.
Setiap mitra menyumbangkan nama baik,
reputasi, creditworthiness, tanpa
menyetorkan modal.
Syirkah Al ’uqud (kontrak),
3. Syirkah ’inan
sebuah persekutuan di mana posisi
dan komposisi pihak-pihak yang
terlibat di dalamnya adalah tidak
sama, baik dalam hal modal maupun
pekerjaan.
setiap mitra bertindak sebagai agen
untuk kepentingan pihak lain (mutual
agency), karena tindakan yang
dilakukan atas nama mitra lain harus
berdasarkan pengakuan hukum.
Syirkah Al ’uqud (kontrak),
4. Syirkah mufawwadhah
sebuah persekutuan di mana posisi
dan komposisi pihak-pihak yang
terlibat di dalamnya harus sama, baik
dalam hal modal, pekerjaan, agama,
keuntungan maupun resiko kerugian.
Bentuk syirkah ini mirip seperti firma,
namun dalam firma jumlah modal
yang disetorkan tidak harus sama
Dasar Syariah
Al Qur’an
Maka mereka berserikat pada sepertiga.” (QS.an-Nisa:12)
”Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang
berserikat itu sebagian mereka berbuat dzalim kepada
sebagian yang lain kecuali orang yang beriman dan
mengerjakan amal shaleh.” QS.Shad:24
As Sunnah
Hadits Qudsi dari Abu Hurairah: ”Aku (Allah) adalah pihak
ketiga dari dua orang yang berserikat, sepanjang salah
seorang dari keduanya tidak berkhianat terhadap lainnya.
Apabila seseorang berkhianat terhadap lainnya maka Aku
keluar dari keduanya.” (HR.Abu Dawud dan al-Hakim dari Abu
Hurairah).
Rukun Musyarakah
1. Pelaku (para mitra)
2. Obyek musyarakah
3. Persetujuan kedua belah pihak (ijab-qabul)
4. Nisbah keuntungan
Ketentuan Syariah
1. Pelaku
a) Para mitra harus cakap hukum
b) Setiap mitra dianggap sebagai wakil dari
mitra lain dan dari usaha kerjasama
2. Obyek Musyarakah
a) Modal
b) Kerja
Ketentuan Syariah
1. Modal
– Modal yang diberikan harus tunai.
– Modal yang diserahkan dapat berupa uang tunai, emas,
perak, atau aset perdagangan
– Jika modal dalam bentuk non kas, maka harus
menggunakan nilai tunainya
– Modal yang diserahkan oleh setiap mitra harus dicampur.
– Dalam kondisi normal, setiap mitra memiliki hak untuk
mengelola aset kemitraan.
– Mitra tidak boleh meminjam uang atas nama usaha
musyarakah, demikian juga meminjamkan uang kepada
pihak ketiga
– Seorang mitra tidak diizinkan untuk mencairkan atau
menginvestasikan modal itu untuk kepentingannya sendiri
– Pada prinsipnya dalam musyarakah tidak boleh ada
penjaminan modal,
– Modal yang ditanamkan tidak boleh digunakan untuk
membiayai proyek atau investasi yang dilarang oleh syariah.
Ketentuan Syariah
2. Kerja
– Partisipasi para mitra dalam pekerjaan merupakan dasar
pelaksanaan musyarakah,
– Tidak dibenarkan bila salah seorang di antara mitra
menyatakan tidak ikut serta menangani pekerjaan dalam
kemitraan tersebut.
– porsi kerja antara satu mitra dengan mitra lainnya tidak
harus sama.
– Setiap mitra bekerja atas nama pribadi atau mewakili
mitranya.
– Para mitra harus menjalankan usaha sesuai dengan
syariah.
– Seorang mitra yang melaksanakan pekerjaan di luar
wilayah tugas yang ia sepakati, berhak mempekerjakan
orang lain untuk menangani pekerjaan tersebut.
– Jika seorang mitra mempekerjakan pekerja lain untuk
melaksanakan tugas yang menjadi bagiannya, biaya yang
timbul harus ditanggungnya sendiri.
Ketentuan Syariah
3. Persetujuan kedua belah pihak (ijab-qabul) Akad
dapat dilakukan secara lisan atau secara tertulis,
melalui korespondensi atau menggunakan cara
cara komunikasi modern. Namun bentuk perjanjian
musyarakah secara tertulis lebih baik dengan
disaksikan oleh saksi-saksi yang memenuhi syarat
untuk menghindari persengketaan di kemudian
hari.
Ketentuan Syariah
Nisbah
a. Nisbah diperlukan untuk pembagian keuntungan dan harus
disepakati oleh para mitra diawal akad
b. Perubahan nisbah harus berdasarkan kesepakatan kedua
belah pihak.
c. Keuntungan harus dapat dikuantifikasi dan ditentukan dasar
perhitungan keuntungan
d. Keuntungan yang dibagikan tidak boleh menggunakan nilai
proyeksi akan tetapi harus menggunakan nilai realisasi
keuntungan,
e. Mitra tidak dapat menentukan bagian keuntungannya sendiri
dengan menyatakan nilai nominal tertentu
f. Pada prinsipnya keuntungan milik para mitra namun
Diperbolehkan mengalokasikan keuntungan untuk pihak
ketiga bila disepakati
Kerugian
kerugian akan dibagi secara proporsional sesuai dengan
porsi modal dari masing masing mitra.
Berakhirnya akad musyarakah
Jika :
– salah seorang mitra menghentikan akad,
– salah seorang mitra meninggal, atau hilang
akal. Dalam hal ini mitra yang meninggal
atau hilang akal dapat digantikan oleh
salah seorang ahli warisnya yang cakap
hukum (baligh dan berakal sehat) apabila
disetujui oleh semua ahli waris lain dan
mitra lainnya..
– modal musyarakah hilang/habis.
Penentuan Nisbah
1. Pembagian keuntungan proporsional sesuai modal
Menurut pendapat ini, keuntungan harus dibagi di
antara para mitra secara proporsional sesuai modal
yang disetorkan, tanpa memandang apakah jumlah
pekerjaan yang dilaksanakan oleh para mitra sama
ataupun tidak sama. Apabila salah satu pihak
menyetorkan modal lebih besar, maka pihak tersebut
akan mendapatkan proporsi laba yang lebih besar.
2. Pembagian keuntungan tidak proporsional dengan
modal
Menurut pendapat ini, dalam penentuan nisbah yang
dipertimbangkan bukan hanya modal yang
disetorkan, tapi juga tanggung jawab, pengalaman,
kompetensi atau waktu kerja yang lebih panjang.
Akuntansi untuk Mitra Aktif/Pasif
Pengakuan Investasi Musyarakah
Investasi musyarakah diakui pada saat penyerahan kas atau
aset nonkas untuk usaha musyarakah.
Pengukuran investasi musyarakah:
Pencatatan ketika mitra aktif mengeluarkan biaya pra akad:
Dr. Uang muka akad xxx
Cr. Kas xxx
Apabila mitra lain sepakat biaya ini dianggap sebagai bagian
investasi musyarakah
Dr. Investasi musyarakah xxx
Cr. Uang muka akad xxx
Apabila mitra lain tidak setuju biaya ini dianggap sebagai bagian
investasi musyarakah
Dr. Beban Musyarakah xxx
Cr. Uang muka akad xxx
Akuntansi untuk Mitra Aktif/Pasif
apabila investasi dalam bentuk kas akan dinilai sebesar
jumlah yang diserahkan; dan dicatat:
Dr. Investasi Musyarakah – Kas xxx
Cr. Kas xxx
Pencatatan yang dilakukan jika nilai wajar asset non kas
yang diserahkan lebih besar dari nilai buku, maka selisihnya
akan dicatat dalam akun selisih penilaian asset
musyarakah:
Dr. Investasi Musyarakah xxx
Dr. Akumulasi Penyusutan xxx
Cr. Selisih penilaian aset musyarakah xxx
Cr. Aset non kas xxx
Akuntansi untuk Mitra Aktif/Pasif
Pencatatan amortisasi selisih penilaian asset musyarakah
adalah sebagai berikut:
Dr. Selisih penilaian asset musyarakah xxx
Cr Keuntungan xxx
Pencatatan yang dilakukan jika nilai wajar asset non kas
yang diserahkan lebih kecil dari nilai buku, maka
selisihnya dicatat sebagai kerugian:
Dr. Investasi Musyarakah xxx
Dr. Akumulasi Penyusutan xxx
Dr. Kerugian xxx
Cr. Aset non kas xxx
Akuntansi untuk Mitra Aktif/Pasif
Apabila investasi dalam bentuk aset non-kas dan diakhir akad
akan diterima kembali maka atas aset nonkas musyarakah
disusutkan berdasarkan nilai wajar tersebut.
Dr. Beban Depresiasi xxx
Cr. Akumulasi Depresiasi xxx
Apabila dari investasi musyarakah diperoleh
keuntungan Jurnal:
Dr. Kas/Piutang xxx
Cr. Pendapatan investasi musyarakah xxx
Apabila dari investasi yang dilakukan rugi, jurnal:
Dr. Kerugian xxx
Cr. Penyisihan Kerugian xxx
Akuntansi untuk Mitra Aktif/Pasif
Apabila modal investasi yang diserahkan berupa
aset non-kas, dan diakhir akad dikembalikan dalam
bentuk kas sebesar nilai wajar aset non kas yang
disepakati ketika aset tersebut diserahkan. Ketika
akad musyarakah berakhir, aset nonkas akan
dilikuidasi/dijual terlebih dahulu dan keuntungan atau
kerugian dari penjualan aktiva ini (selisih antara nilai
buku dengan nilai jual) didistribusikan pada setiap
mitra sesuai kesepakatan.
Jika untung maka akan dicatat:
Dr. Piutang xxx
Cr. Pendapatan xxx
Jika rugi, akan dicatat:
Dr. Kerugian xxx
Cr Penyisihan Kerugian xxx
Akuntansi untuk Mitra Aktif/PasifPencatatan di akhir akad:
1. Apabila modal investasi yang diserahkan berupa kas:
- Jika tidak ada kerugian, Jurnal:
Dr. Kas xxx
Cr. Investasi Musyarakah xxx
- Jika ada kerugian, jurnal:
Dr. Kas xxx
Dr. Penyisihan kerugian xxx
Cr. Investasi Musyarakah xxx
2. Apabila modal investasi berupa aset nonkas, dan dikembalikan
dalam bentuk aset non kas yang sama pada akhir akad:
- Jika tidak ada kerugian, jurnal:
Dr. Aset non-kas xxx
Cr. Investasi Musyarakah xxx
- Jika ada kerugian, maka perusahaan harus menyetorkan uang
sebesar nilai kerugian, jurnal:
Dr. Penyisihan kerugian xxx
Cr. Kas xxx
Dr. Aset non kas xxx
Cr. Investasi Musyarakah xxx
Akuntansi untuk Mitra Aktif/Pasif
3. Apabila modal investasi berupa aset nonkas, dan
dikembalikan dalam bentuk kas sebesar nilai wajar
ketika aset non kas diserahkan,
- Jika tidak ada penyisihan kerugian dan penjualan
aset nonkas menghasilkan keuntungan;
Dr. Kas xxx
Cr. Investasi Musyarakah xxx
Cr.Piutang xxx
- Jika ada penyisihan kerugian dan penjualan aset
nonkas menghasilkan keuntungan:
Dr. Kas xxx
Dr Penyisihan Kerugian xxx
Cr. Investasi Musyarakah xxx
Cr. Piutang xxx
Akuntansi untuk Mitra Aktif/Pasif
Penyajian
Mitra pasif menyajikan hal-hal sebagai
berikut yang terkait dengan usaha
musyarakah dalam laporan keuangan:
(a) Kas atau aset nonkas yang disisihkan oleh
mitra aktif disajikan sebagai investasi
musyarakah
(b) Keuntungan tangguhan dari selisih penilaian
aset nonkas yang diserahkan pada nilai wajar
disajikan sebagai pos lawan (contra account)
dari investasi musyarakah.
Akuntansi untuk Pengelola Dana
1. Pengukuran investasi musyarakah:
Dr. Uang muka akad xxx
Cr. Kas xxx
2. Biaya yang terjadi akibat akad musyarakah (misalnya, biaya
studi kelayakan) tidak dapat diakui sebagai bagian investasi
musyarakah kecuali ada persetujuan dari seluruh mitra.
Apabila mitra lain sepakat biaya ini dianggap sebagai bagian
investasi musyarakah
Dr. Investasi musyarakah xxx
Cr. Uang muka akad xxx
Apabila mitra lain tidak setuju biaya ini dianggap sebagai
bagian investasi musyarakah
Dr. Beban xxx
Cr. Uang muka akad xxx
Akuntansi untuk Pengelola Dana
Penerimaan dana musyarakah dari mitra pasif atau mitra aktif
diakui sebagai dana syirkah temporer sebesar:
(a) jumlah yang diterima untuk penerimaan dalam bentuk kas,
Jurnal:
Dr. Kas xxx
Cr. Dana syirkah Temporer xxx
dana syirkah temporer harus dipisahkan (dalam bentuk sub
ledger) antara dana yang berasal dari mitra aktif atau mitra
pasif.
(b) nilai wajar untuk penerimaan dalam bentuk aset nonkas,
Jurnal:
Dr. Aset non-kas xxx
Cr. Dana Syirkah Temporer xxx
Akuntansi untuk Pengelola Dana
Apabila diakhir akad aset nonkas tidak dikembalikan maka yang
mencatat beban depresiasi adalah usaha musyarakah atas
dasar nilai wajar dan disusutkan selama masa akad atau
selama umur ekonomis. Sedangkan jika dikembalikan, yang
mencatat beban depresiasi adalah mitra yang menyerahkan
aset nonkas sebagai modal investasinya.
Dr. Beban Depresiasi xxx
Cr. Akumulasi Depresiasi xxx
Sebelum pembagian laba, pengelola akan mengakui
pendapatan dan beban dimana dicatat dengan cara yang tidak
berbeda dengan akuntansi konvensional. Jurnal penutup:
Dr. Pendapatan xxx
Cr. Beban xxx
Cr. Pendapatan yang belum dibagikan xxx
Akuntansi untuk Pengelola Dana
Pencatatan untuk pembagian laba untuk mitra
aktif/pasif :
Dr. Beban bagi hasil xxx
Cr. Utang xxx
Pada saat pembagian laba tersebut dibagikan
Dr. Utang xxx
Cr. Kas xxx
Pada akhir periode, akun pendapatan yang belum
dibagikan dan beban bagi hasil ditutup. Jurnal:
Dr. Pendapatan belum dibagihasilkan xxx
Cr. Beban bagi hasil xxx
Akuntansi untuk Pengelola Dana
Jika pengelola mengakui adanya kerugian, jurnal
penutup:
Dr. Pendapatan xxx
Dr. Kerugian yang belum dialokasikan xxx
Cr. Beban xxx
Untuk pengakuan pendisitribusian
kerugian,Jurnal:
Dr. Penyisihan kerugian xxx
Cr Kerugian yang belum dialokasikan xxx
Akuntansi untuk Pengelola Dana
Pencatatan yang dilakukan pada akhir akad:
1. Apabila dana investasi yang diserahkan kas, jurnal:
Dr. Dana Syirkah Temporer xxx
Cr. Kas xxx
Cr. Penyisihan Kerugian xxx
2. Apabila dana investasi yang diserahkan berupa aset non-kas,
dan diakhir akad dikembalikan, jurnal:
Dr. Dana Syirkah Temporer xxx
Cr. Aset nonkas xxx
Jika aset harus dikembalikan, dan terjadi kerugian maka harus
menyerahkan kas untuk menutup kerugian. Jurnal:
Dr. Kas xxx
Cr. Penyisihan Kerugian xxx
Akuntansi untuk Pengelola Dana
3. Apabila modal investasi yang diserahkan berupa aset non-kas,
dan diakhir akad dikembalikan dalam bentuk kas, maka aset
nonkas harus dilikuidasi/dijual terlebih dahulu dan keuntungan
atau kerugian dari penjualan aktiva didistribusikan pada setiap
mitra sesuai kesepakatan. Jika penjualan menghasilkan
keuntungan:
Dr. Kas xxx
Dr. Akumulasi Depresiasi xxx
Cr. Aset non kas xxx
Cr. Keuntungan xxx
Dr. Keuntungan xxx
Cr. Utang xxx
Jika penjualan tersebut menghasilkan kerugian, :
Dr. Kas xxx
Dr. Akumulasi Depresiasi xxx
Dr. Kerugian xxx
Cr. Aset non kas xxx
Dr. Piutang xxx
Cr. Kerugian xxx
Akuntansi untuk Pengelola Dana
4. Ketika Pelunasan, asumsi tidak ada penyisihan
kerugian dan dari penjualan aset non-kas mengalami
kerugian:
Dr. Dana Syirkah Temporer xxx
Cr. Kas xxx
Cr. Piutang xxx
Ketika Pelunasan, asumsi ada penyisihan kerugian
dan dari penjualan aset non-kas mengalami
kerugian:
Dr. Dana Syirkah Temporer xxx
Cr. Kas/Kewajiban xxx
Cr. Piutang xxx
Cr. Penyisihan Kerugian xxx
Akuntansi untuk Pengelola Dana
Bagian mitra aktif atas investasi musyarakah
menurun (dengan pengembalian modal mitra secara
bertahap) dinilai sebesar jumlah kas atau nilai wajar
aset nonkas yang diserahkan untuk usaha
musyarakah pada awal akad ditambah dengan
jumlah modal syirkah temporer yang telah
dikembalikan kepada mitra pasif, dan dikurangi
kerugian (jika ada).
Akuntansi untuk Pengelola Dana
Penyajian
Pengelola menyajikan hal-hal sebagai berikut yang terkait
dengan usaha musyarakah dalam laporan keuangan:
(a) Kas atau aset nonkas yang disisihkan oleh mitra aktif dan yang
diterima dari mitra pasif disajikan sebagai investasi
musyarakah;
(b) Aset musyarakah yang diterima dari mitra pasif disajikan
sebagai unsur dana syirkah temporer;
(c) Selisih penilaian aset musyarakah, disajikan sebagai unsur
ekuitas.
Pengungkapan
Mitra mengungkapkan hal-hal yang terkait transaksi
musyarakah, tetapi tidak terbatas, pada:
(a) isi kesepakatan utama usaha musyarakah, seperti porsi dana,
pembagian hasil usaha,aktivitas usaha musyarakah, dan lain-
lain;
(b) pengelola usaha, jika tidak ada mitra aktif; dan
(c) pengungkapan yang diperlukan sesuai PSAK No. 101 tentang
Penyajian Laporan Keuangan Syari’ah.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Akuntansi mudharabah
Akuntansi mudharabahAkuntansi mudharabah
Akuntansi mudharabahmadureh
 
Analisis Perbedaan Laporan Keuangan Bank BCA Syariah dan Konvensional
Analisis Perbedaan Laporan Keuangan Bank BCA Syariah dan KonvensionalAnalisis Perbedaan Laporan Keuangan Bank BCA Syariah dan Konvensional
Analisis Perbedaan Laporan Keuangan Bank BCA Syariah dan KonvensionalRaditya Jati
 
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 
Psak 106 musyarkah
Psak 106 musyarkahPsak 106 musyarkah
Psak 106 musyarkahcitra Joni
 
Psak 102 murabahah
Psak 102 murabahahPsak 102 murabahah
Psak 102 murabahahcitra Joni
 
Akuntansi persekutuan
Akuntansi persekutuanAkuntansi persekutuan
Akuntansi persekutuandewantar
 
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)radhi abdul halim
 
Skema Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah
Skema Pembiayaan Mudharabah dan MusyarakahSkema Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah
Skema Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah12345mimi
 
Akm iii (semester v - modal saham ~tugas kelompok)
Akm   iii (semester v - modal saham ~tugas kelompok)Akm   iii (semester v - modal saham ~tugas kelompok)
Akm iii (semester v - modal saham ~tugas kelompok)2nd Social
 
PERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALAT
PERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALATPERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALAT
PERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALATUofa_Unsada
 
Akuntansi syariah
Akuntansi syariahAkuntansi syariah
Akuntansi syariahdewifrtna
 
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuanganKuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuanganRose Meea
 
AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT
AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBTAKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT
AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBTMiftah Iqtishoduna
 

Was ist angesagt? (20)

Akuntansi mudharabah
Akuntansi mudharabahAkuntansi mudharabah
Akuntansi mudharabah
 
Analisis Perbedaan Laporan Keuangan Bank BCA Syariah dan Konvensional
Analisis Perbedaan Laporan Keuangan Bank BCA Syariah dan KonvensionalAnalisis Perbedaan Laporan Keuangan Bank BCA Syariah dan Konvensional
Analisis Perbedaan Laporan Keuangan Bank BCA Syariah dan Konvensional
 
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
 
Materi kuliah Saham
Materi kuliah SahamMateri kuliah Saham
Materi kuliah Saham
 
Psak 106 musyarkah
Psak 106 musyarkahPsak 106 musyarkah
Psak 106 musyarkah
 
Psak 102 murabahah
Psak 102 murabahahPsak 102 murabahah
Psak 102 murabahah
 
Akuntansi investasi23
Akuntansi investasi23Akuntansi investasi23
Akuntansi investasi23
 
Akuntansi Musyarakah
Akuntansi MusyarakahAkuntansi Musyarakah
Akuntansi Musyarakah
 
Perbedaan PSAK dan SAK ETAP
Perbedaan PSAK dan SAK ETAPPerbedaan PSAK dan SAK ETAP
Perbedaan PSAK dan SAK ETAP
 
Akuntansi persekutuan
Akuntansi persekutuanAkuntansi persekutuan
Akuntansi persekutuan
 
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
 
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
 
Skema Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah
Skema Pembiayaan Mudharabah dan MusyarakahSkema Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah
Skema Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah
 
Akm iii (semester v - modal saham ~tugas kelompok)
Akm   iii (semester v - modal saham ~tugas kelompok)Akm   iii (semester v - modal saham ~tugas kelompok)
Akm iii (semester v - modal saham ~tugas kelompok)
 
PERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALAT
PERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALATPERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALAT
PERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALAT
 
Akuntansi syariah
Akuntansi syariahAkuntansi syariah
Akuntansi syariah
 
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuanganKuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
 
AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT
AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBTAKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT
AKUNTANSI TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT
 
Bab 3-piutang-wesel
Bab 3-piutang-weselBab 3-piutang-wesel
Bab 3-piutang-wesel
 
laporan-arus-kas
laporan-arus-kaslaporan-arus-kas
laporan-arus-kas
 

Andere mochten auch (13)

MUSYARAKAH
MUSYARAKAHMUSYARAKAH
MUSYARAKAH
 
Musyarakah
MusyarakahMusyarakah
Musyarakah
 
Musyarakah
MusyarakahMusyarakah
Musyarakah
 
Akuntansi Ijarah Dalam Bank Syari'ah
Akuntansi Ijarah Dalam Bank Syari'ahAkuntansi Ijarah Dalam Bank Syari'ah
Akuntansi Ijarah Dalam Bank Syari'ah
 
Akuntansi Syariah,
Akuntansi Syariah,Akuntansi Syariah,
Akuntansi Syariah,
 
Presentasi+wadiah
Presentasi+wadiahPresentasi+wadiah
Presentasi+wadiah
 
Tugas makalah-bank-dalam-islam
Tugas makalah-bank-dalam-islamTugas makalah-bank-dalam-islam
Tugas makalah-bank-dalam-islam
 
Conrtact of wadiah
Conrtact of wadiahConrtact of wadiah
Conrtact of wadiah
 
Papsi2003
Papsi2003Papsi2003
Papsi2003
 
Sejarah Bank di Indonesia
Sejarah Bank di IndonesiaSejarah Bank di Indonesia
Sejarah Bank di Indonesia
 
Tujuan tahunan
Tujuan tahunanTujuan tahunan
Tujuan tahunan
 
Akuntansi perbankan-syariah
Akuntansi perbankan-syariahAkuntansi perbankan-syariah
Akuntansi perbankan-syariah
 
MUSHARAKAH
MUSHARAKAHMUSHARAKAH
MUSHARAKAH
 

Ähnlich wie OPTIMALKAN MUSYARAKAH

Ähnlich wie OPTIMALKAN MUSYARAKAH (20)

8akadmusyarakah
8akadmusyarakah8akadmusyarakah
8akadmusyarakah
 
Kel.2 musyarokah
Kel.2 musyarokahKel.2 musyarokah
Kel.2 musyarokah
 
Sistem Keuangan Syariah
Sistem Keuangan SyariahSistem Keuangan Syariah
Sistem Keuangan Syariah
 
MUSYARAKAH.pptx
MUSYARAKAH.pptxMUSYARAKAH.pptx
MUSYARAKAH.pptx
 
Accounting Syaria
Accounting SyariaAccounting Syaria
Accounting Syaria
 
7. Kerja Sama Bisnis Islami.pptx
7. Kerja Sama Bisnis Islami.pptx7. Kerja Sama Bisnis Islami.pptx
7. Kerja Sama Bisnis Islami.pptx
 
Organisasi perusahaan syariah
Organisasi perusahaan syariahOrganisasi perusahaan syariah
Organisasi perusahaan syariah
 
Bab_Syirkah.pptx
Bab_Syirkah.pptxBab_Syirkah.pptx
Bab_Syirkah.pptx
 
Resume Perbankan Syariah.pptx
Resume Perbankan Syariah.pptxResume Perbankan Syariah.pptx
Resume Perbankan Syariah.pptx
 
Presentasi Fiqh 9
Presentasi Fiqh 9Presentasi Fiqh 9
Presentasi Fiqh 9
 
Makalah fiqih muamalah
Makalah fiqih muamalahMakalah fiqih muamalah
Makalah fiqih muamalah
 
Presentasi Fiqh SiyasahMuamalah 10
Presentasi Fiqh SiyasahMuamalah 10Presentasi Fiqh SiyasahMuamalah 10
Presentasi Fiqh SiyasahMuamalah 10
 
Akad
AkadAkad
Akad
 
Apakah bank syariah ikut menanggung rugi dalam skema bagi hasil
Apakah bank syariah ikut menanggung rugi dalam skema bagi hasilApakah bank syariah ikut menanggung rugi dalam skema bagi hasil
Apakah bank syariah ikut menanggung rugi dalam skema bagi hasil
 
Syirkah
SyirkahSyirkah
Syirkah
 
Syirkah
SyirkahSyirkah
Syirkah
 
Basic training allisya
Basic training allisyaBasic training allisya
Basic training allisya
 
Lembaga Keuangan Syariah
Lembaga Keuangan SyariahLembaga Keuangan Syariah
Lembaga Keuangan Syariah
 
Tm 7
Tm 7Tm 7
Tm 7
 
Macam macam perusahaan syariah dan landasan akadnya
Macam macam perusahaan syariah dan landasan akadnyaMacam macam perusahaan syariah dan landasan akadnya
Macam macam perusahaan syariah dan landasan akadnya
 

Mehr von Edwin Irwanto

Pengertian etika dan teori etika
Pengertian etika dan teori etikaPengertian etika dan teori etika
Pengertian etika dan teori etikaEdwin Irwanto
 
Presentasi lembaga keuangan internasional
Presentasi lembaga keuangan internasionalPresentasi lembaga keuangan internasional
Presentasi lembaga keuangan internasionalEdwin Irwanto
 
presentasi Kewirausahaan
presentasi Kewirausahaan presentasi Kewirausahaan
presentasi Kewirausahaan Edwin Irwanto
 
presentasi kasus Qwest 5.4 occurance of revenue
presentasi kasus Qwest 5.4 occurance of revenuepresentasi kasus Qwest 5.4 occurance of revenue
presentasi kasus Qwest 5.4 occurance of revenue Edwin Irwanto
 
Petunjuk pengisian spt 1771 dan 1771 $
Petunjuk pengisian spt 1771 dan 1771 $Petunjuk pengisian spt 1771 dan 1771 $
Petunjuk pengisian spt 1771 dan 1771 $Edwin Irwanto
 
Formulir spt 1771 wp badan
Formulir spt 1771 wp badanFormulir spt 1771 wp badan
Formulir spt 1771 wp badanEdwin Irwanto
 

Mehr von Edwin Irwanto (7)

Pengertian etika dan teori etika
Pengertian etika dan teori etikaPengertian etika dan teori etika
Pengertian etika dan teori etika
 
Presentasi lembaga keuangan internasional
Presentasi lembaga keuangan internasionalPresentasi lembaga keuangan internasional
Presentasi lembaga keuangan internasional
 
presentasi Kewirausahaan
presentasi Kewirausahaan presentasi Kewirausahaan
presentasi Kewirausahaan
 
presentasi kasus Qwest 5.4 occurance of revenue
presentasi kasus Qwest 5.4 occurance of revenuepresentasi kasus Qwest 5.4 occurance of revenue
presentasi kasus Qwest 5.4 occurance of revenue
 
UU 36-2008-1
UU 36-2008-1UU 36-2008-1
UU 36-2008-1
 
Petunjuk pengisian spt 1771 dan 1771 $
Petunjuk pengisian spt 1771 dan 1771 $Petunjuk pengisian spt 1771 dan 1771 $
Petunjuk pengisian spt 1771 dan 1771 $
 
Formulir spt 1771 wp badan
Formulir spt 1771 wp badanFormulir spt 1771 wp badan
Formulir spt 1771 wp badan
 

Kürzlich hochgeladen

Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppttami83
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxHakamNiazi
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganlangkahgontay88
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxMunawwarahDjalil
 
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiPengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiGustiAdityaR
 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptxObyMoris1
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxFrida Adnantara
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiPengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 

OPTIMALKAN MUSYARAKAH

  • 1. AKAD MUSYARAKAH Kelompok 1: Oky Faizal H. (25319) Fajar Mawanto (25387) Edwin Irwanto (25388) Afi Sherina R. (25655) Amanda Dwi J. (25657)
  • 2. PENGERTIAN MUSYARAKAH Bahasa : al-syirkah/al-ikhtilath (percampuran) atau persekutuan dua orang atau lebih, sehingga antara masing-masing sulit dibedakan atau tidak dapat dipisahkan. Akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu, dimana masing- masing pihak memberikan kontribusi dana dengan ketentuan bahwa keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan sedangkan kerugian berdasarkan porsi kontribusi dana
  • 3. Karakteristik Akad Musyarakah Modal musyarakah dapat diberikan dalam bentuk kas, setara kas, atau aktiva non-kas, termasuk aktiva tidak berwujud seperti lisensi dan hak paten yang sesuai dengan syariah. Setiap mitra harus memberi kontribusi dalam modal dan pekerjaan
  • 4. Karakteristik Akad Musyarakah Keuntungan atau pendapatan musyarakah dibagi di antara mitra musyarakah berdasarkan kesepakatan sedangkan kerugian musyarakah dibagi diantara mitra musyarakah secara proporsional berdasarkan modal yang disetorkan Keuntungan dibagi menggunakan nisbah yang disepakati dan menggunakan nilai realisasi keuntungan
  • 5. Karakteristik akad mudharabah Jaminan modal Dalam pembiayaan musyarakah setiap mitra tidak dapat menjamin modal mitra lainnya, namun setiap mitra dapat meminta mitra lainnya untuk menyediakan jaminan atas kelalaian atau kesalahan yang di sengaja.
  • 6. Karakteristik akad mudharabah Perjanjian Untuk menghindari persengketaan di kemudian hari, sebaiknya akad kerjasama dibuat secara tertulis dan dihadiri para saksi. Akad atau perjanjian tersebut harus mencakup berbagai aspek antara lain terkait dengan besaran modal dan penggunaannya (tujuan usaha musyarakah), pembagian kerja diantara mitra, nisbah yang digunakan sebagai dasar pembagian laba, periode pembagian laba dan lain sebagainya.
  • 7. Karakteristik akad musyarakah Persengketaan Apabila terjadi perselisihan diantara dua belah pihak maka dapat diselesaikan secara musyawarah diantara mereka berdua atau melalui badan arbitrase syari’ah.
  • 8. Hikmah akad musyarakah dalam musyarakah dapat ditemukan nilai ajaran Islam tentang ta’awun (gotong royong), ukhuwah (persaudaraan) dan keadilan. Keadilan sangat terasa ketika penentuan nisbah untuk pembagian keuntungan yang bisa saja berbeda dari porsi modal karena disesuaikan oleh faktor lain selain modal misalnya keahlian, ketersediaan waktu dan sebagainya. Selain itu keuntungan yang dibagikan kepada pemilik modal merupakan keuntungan riil, bukan merupakan nilai nominal yang telah ditetapkan sebelumnya seperti bunga/riba. Prinsip keadilan juga terasa ketika hanya orang yang punya modal saja yang dapat dibebankan/menanggung resiko finansial.
  • 9. Mitra 1Mitra 1 Mitra 2Mitra 2 Proyek usaha Proyek usaha keuntungankeuntungan Bagi hasil keuntungan sesuai porsi kontribusi modal (nisbah) Bagi hasil keuntungan sesuai porsi kontribusi modal (nisbah) musyarakah Laba Mitra1 Laba mitra2 Skema Musyarakah
  • 10. Sifat Musyarakah Musyarakah permanen Dalam musyarakah permanen bagian modal setiap mitra ditentukan saat akad dan jumlahnya tetap hingga akhir masa akad. Musyarakah menurun Dalam musyarakah menurun, bagian modal salah satu mitra akan dialihkan secara bertahap kepada mitra lain, sehingga pada akhir akad mitra yang lain akan memiliki usaha tersebut secara penuh.
  • 11. Jenis Musyarakah 1. Syirkah Al Milk merupakan kepemilikan bersama dan keberadaannya muncul apabila dua orang atau lebih memperoleh kepemilikan bersama (joint ownership) atas suatu kekayaan (asset) tanpa telah membuat perjanjian kemitraan yang resmi. a. Apabila harta bersama (warisan/hibah/wasiat) dapat dibagi, namun para mitra memutuskan untuk tetap memilikinya bersama, maka syirkah Al Milk tersebut bersifat ikhtiari (sukarela/voluntary). b. Apabila barang tersebut tidak dapat dibagi-bagi dan mereka terpaksa harus memilikinya bersama, maka syirkah Al Milk tersebut bersifat jabari (tidak sukarela/involuntary atau terpaksa).
  • 12. Jenis Musyarakah 2. Syirkah Al ’uqud (kontrak), yaitu kemitraan yang tercipta dengan kesepakatan dua orang atau lebih untuk bekerjasama dalam mencapai tujuan tertentu. Setiap mitra dapat berkontribusi dengan modal/modal dan atau kerja, serta berbagi keuntungan dan kerugian. Syirkah jenis ini dapat dianggap sebagai kemitraan yang sesungguhnya, karena para pihak yang bersangkutan secara sukarela berkeinginan untuk membuat suatu kerjasama investasi dan berbagi untung dan risiko. Berbeda dengan syirkah al milk, dalam kerjasama jenis ini setiap mitra dapat bertindak sebagai wakil dari pihak lainnya. Syirkah Al’uqud dibagi menjadi: Syirkah Abdan Syirkah Wujuh Syirkah ‘Inan Syirkah Mufawwadhah
  • 13. Syirkah Al ’uqud (kontrak), 1. Syirkah Abdan Syirkah abdan (syirkah fisik)/syirkah a’mal (syirkah kerja)/ syirkah shanaa’i (syirkah para tukang)/ syirkah taqabbul (syirkah penerimaan). Merupakan bentuk syirkah antara dua pihak atau lebih dari kalangan pekerja/profesional dimana mereka sepakat untuk bekerja sama mengerjakan suatu pekerjaan dan berbagi penghasilan yang diterima. Contoh: kerjasama antara para akuntan, dokter, ahli hukum, tukang jahit, tukang bangunan dan lainnya
  • 14. Syirkah Al ’uqud (kontrak), 2. Syirkah Wujuh kerjasama antara dua pihak di mana masing- masing pihak sama sekali tidak menyertakan modal. Mereka menjalankan usahanya berdasar kan kepercayaan pihak ketiga. Setiap mitra menyumbangkan nama baik, reputasi, creditworthiness, tanpa menyetorkan modal.
  • 15. Syirkah Al ’uqud (kontrak), 3. Syirkah ’inan sebuah persekutuan di mana posisi dan komposisi pihak-pihak yang terlibat di dalamnya adalah tidak sama, baik dalam hal modal maupun pekerjaan. setiap mitra bertindak sebagai agen untuk kepentingan pihak lain (mutual agency), karena tindakan yang dilakukan atas nama mitra lain harus berdasarkan pengakuan hukum.
  • 16. Syirkah Al ’uqud (kontrak), 4. Syirkah mufawwadhah sebuah persekutuan di mana posisi dan komposisi pihak-pihak yang terlibat di dalamnya harus sama, baik dalam hal modal, pekerjaan, agama, keuntungan maupun resiko kerugian. Bentuk syirkah ini mirip seperti firma, namun dalam firma jumlah modal yang disetorkan tidak harus sama
  • 17. Dasar Syariah Al Qur’an Maka mereka berserikat pada sepertiga.” (QS.an-Nisa:12) ”Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebagian mereka berbuat dzalim kepada sebagian yang lain kecuali orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh.” QS.Shad:24 As Sunnah Hadits Qudsi dari Abu Hurairah: ”Aku (Allah) adalah pihak ketiga dari dua orang yang berserikat, sepanjang salah seorang dari keduanya tidak berkhianat terhadap lainnya. Apabila seseorang berkhianat terhadap lainnya maka Aku keluar dari keduanya.” (HR.Abu Dawud dan al-Hakim dari Abu Hurairah).
  • 18. Rukun Musyarakah 1. Pelaku (para mitra) 2. Obyek musyarakah 3. Persetujuan kedua belah pihak (ijab-qabul) 4. Nisbah keuntungan
  • 19. Ketentuan Syariah 1. Pelaku a) Para mitra harus cakap hukum b) Setiap mitra dianggap sebagai wakil dari mitra lain dan dari usaha kerjasama 2. Obyek Musyarakah a) Modal b) Kerja
  • 20. Ketentuan Syariah 1. Modal – Modal yang diberikan harus tunai. – Modal yang diserahkan dapat berupa uang tunai, emas, perak, atau aset perdagangan – Jika modal dalam bentuk non kas, maka harus menggunakan nilai tunainya – Modal yang diserahkan oleh setiap mitra harus dicampur. – Dalam kondisi normal, setiap mitra memiliki hak untuk mengelola aset kemitraan. – Mitra tidak boleh meminjam uang atas nama usaha musyarakah, demikian juga meminjamkan uang kepada pihak ketiga – Seorang mitra tidak diizinkan untuk mencairkan atau menginvestasikan modal itu untuk kepentingannya sendiri – Pada prinsipnya dalam musyarakah tidak boleh ada penjaminan modal, – Modal yang ditanamkan tidak boleh digunakan untuk membiayai proyek atau investasi yang dilarang oleh syariah.
  • 21. Ketentuan Syariah 2. Kerja – Partisipasi para mitra dalam pekerjaan merupakan dasar pelaksanaan musyarakah, – Tidak dibenarkan bila salah seorang di antara mitra menyatakan tidak ikut serta menangani pekerjaan dalam kemitraan tersebut. – porsi kerja antara satu mitra dengan mitra lainnya tidak harus sama. – Setiap mitra bekerja atas nama pribadi atau mewakili mitranya. – Para mitra harus menjalankan usaha sesuai dengan syariah. – Seorang mitra yang melaksanakan pekerjaan di luar wilayah tugas yang ia sepakati, berhak mempekerjakan orang lain untuk menangani pekerjaan tersebut. – Jika seorang mitra mempekerjakan pekerja lain untuk melaksanakan tugas yang menjadi bagiannya, biaya yang timbul harus ditanggungnya sendiri.
  • 22. Ketentuan Syariah 3. Persetujuan kedua belah pihak (ijab-qabul) Akad dapat dilakukan secara lisan atau secara tertulis, melalui korespondensi atau menggunakan cara cara komunikasi modern. Namun bentuk perjanjian musyarakah secara tertulis lebih baik dengan disaksikan oleh saksi-saksi yang memenuhi syarat untuk menghindari persengketaan di kemudian hari.
  • 23. Ketentuan Syariah Nisbah a. Nisbah diperlukan untuk pembagian keuntungan dan harus disepakati oleh para mitra diawal akad b. Perubahan nisbah harus berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak. c. Keuntungan harus dapat dikuantifikasi dan ditentukan dasar perhitungan keuntungan d. Keuntungan yang dibagikan tidak boleh menggunakan nilai proyeksi akan tetapi harus menggunakan nilai realisasi keuntungan, e. Mitra tidak dapat menentukan bagian keuntungannya sendiri dengan menyatakan nilai nominal tertentu f. Pada prinsipnya keuntungan milik para mitra namun Diperbolehkan mengalokasikan keuntungan untuk pihak ketiga bila disepakati Kerugian kerugian akan dibagi secara proporsional sesuai dengan porsi modal dari masing masing mitra.
  • 24. Berakhirnya akad musyarakah Jika : – salah seorang mitra menghentikan akad, – salah seorang mitra meninggal, atau hilang akal. Dalam hal ini mitra yang meninggal atau hilang akal dapat digantikan oleh salah seorang ahli warisnya yang cakap hukum (baligh dan berakal sehat) apabila disetujui oleh semua ahli waris lain dan mitra lainnya.. – modal musyarakah hilang/habis.
  • 25. Penentuan Nisbah 1. Pembagian keuntungan proporsional sesuai modal Menurut pendapat ini, keuntungan harus dibagi di antara para mitra secara proporsional sesuai modal yang disetorkan, tanpa memandang apakah jumlah pekerjaan yang dilaksanakan oleh para mitra sama ataupun tidak sama. Apabila salah satu pihak menyetorkan modal lebih besar, maka pihak tersebut akan mendapatkan proporsi laba yang lebih besar. 2. Pembagian keuntungan tidak proporsional dengan modal Menurut pendapat ini, dalam penentuan nisbah yang dipertimbangkan bukan hanya modal yang disetorkan, tapi juga tanggung jawab, pengalaman, kompetensi atau waktu kerja yang lebih panjang.
  • 26. Akuntansi untuk Mitra Aktif/Pasif Pengakuan Investasi Musyarakah Investasi musyarakah diakui pada saat penyerahan kas atau aset nonkas untuk usaha musyarakah. Pengukuran investasi musyarakah: Pencatatan ketika mitra aktif mengeluarkan biaya pra akad: Dr. Uang muka akad xxx Cr. Kas xxx Apabila mitra lain sepakat biaya ini dianggap sebagai bagian investasi musyarakah Dr. Investasi musyarakah xxx Cr. Uang muka akad xxx Apabila mitra lain tidak setuju biaya ini dianggap sebagai bagian investasi musyarakah Dr. Beban Musyarakah xxx Cr. Uang muka akad xxx
  • 27. Akuntansi untuk Mitra Aktif/Pasif apabila investasi dalam bentuk kas akan dinilai sebesar jumlah yang diserahkan; dan dicatat: Dr. Investasi Musyarakah – Kas xxx Cr. Kas xxx Pencatatan yang dilakukan jika nilai wajar asset non kas yang diserahkan lebih besar dari nilai buku, maka selisihnya akan dicatat dalam akun selisih penilaian asset musyarakah: Dr. Investasi Musyarakah xxx Dr. Akumulasi Penyusutan xxx Cr. Selisih penilaian aset musyarakah xxx Cr. Aset non kas xxx
  • 28. Akuntansi untuk Mitra Aktif/Pasif Pencatatan amortisasi selisih penilaian asset musyarakah adalah sebagai berikut: Dr. Selisih penilaian asset musyarakah xxx Cr Keuntungan xxx Pencatatan yang dilakukan jika nilai wajar asset non kas yang diserahkan lebih kecil dari nilai buku, maka selisihnya dicatat sebagai kerugian: Dr. Investasi Musyarakah xxx Dr. Akumulasi Penyusutan xxx Dr. Kerugian xxx Cr. Aset non kas xxx
  • 29. Akuntansi untuk Mitra Aktif/Pasif Apabila investasi dalam bentuk aset non-kas dan diakhir akad akan diterima kembali maka atas aset nonkas musyarakah disusutkan berdasarkan nilai wajar tersebut. Dr. Beban Depresiasi xxx Cr. Akumulasi Depresiasi xxx Apabila dari investasi musyarakah diperoleh keuntungan Jurnal: Dr. Kas/Piutang xxx Cr. Pendapatan investasi musyarakah xxx Apabila dari investasi yang dilakukan rugi, jurnal: Dr. Kerugian xxx Cr. Penyisihan Kerugian xxx
  • 30. Akuntansi untuk Mitra Aktif/Pasif Apabila modal investasi yang diserahkan berupa aset non-kas, dan diakhir akad dikembalikan dalam bentuk kas sebesar nilai wajar aset non kas yang disepakati ketika aset tersebut diserahkan. Ketika akad musyarakah berakhir, aset nonkas akan dilikuidasi/dijual terlebih dahulu dan keuntungan atau kerugian dari penjualan aktiva ini (selisih antara nilai buku dengan nilai jual) didistribusikan pada setiap mitra sesuai kesepakatan. Jika untung maka akan dicatat: Dr. Piutang xxx Cr. Pendapatan xxx Jika rugi, akan dicatat: Dr. Kerugian xxx Cr Penyisihan Kerugian xxx
  • 31. Akuntansi untuk Mitra Aktif/PasifPencatatan di akhir akad: 1. Apabila modal investasi yang diserahkan berupa kas: - Jika tidak ada kerugian, Jurnal: Dr. Kas xxx Cr. Investasi Musyarakah xxx - Jika ada kerugian, jurnal: Dr. Kas xxx Dr. Penyisihan kerugian xxx Cr. Investasi Musyarakah xxx 2. Apabila modal investasi berupa aset nonkas, dan dikembalikan dalam bentuk aset non kas yang sama pada akhir akad: - Jika tidak ada kerugian, jurnal: Dr. Aset non-kas xxx Cr. Investasi Musyarakah xxx - Jika ada kerugian, maka perusahaan harus menyetorkan uang sebesar nilai kerugian, jurnal: Dr. Penyisihan kerugian xxx Cr. Kas xxx Dr. Aset non kas xxx Cr. Investasi Musyarakah xxx
  • 32. Akuntansi untuk Mitra Aktif/Pasif 3. Apabila modal investasi berupa aset nonkas, dan dikembalikan dalam bentuk kas sebesar nilai wajar ketika aset non kas diserahkan, - Jika tidak ada penyisihan kerugian dan penjualan aset nonkas menghasilkan keuntungan; Dr. Kas xxx Cr. Investasi Musyarakah xxx Cr.Piutang xxx - Jika ada penyisihan kerugian dan penjualan aset nonkas menghasilkan keuntungan: Dr. Kas xxx Dr Penyisihan Kerugian xxx Cr. Investasi Musyarakah xxx Cr. Piutang xxx
  • 33. Akuntansi untuk Mitra Aktif/Pasif Penyajian Mitra pasif menyajikan hal-hal sebagai berikut yang terkait dengan usaha musyarakah dalam laporan keuangan: (a) Kas atau aset nonkas yang disisihkan oleh mitra aktif disajikan sebagai investasi musyarakah (b) Keuntungan tangguhan dari selisih penilaian aset nonkas yang diserahkan pada nilai wajar disajikan sebagai pos lawan (contra account) dari investasi musyarakah.
  • 34. Akuntansi untuk Pengelola Dana 1. Pengukuran investasi musyarakah: Dr. Uang muka akad xxx Cr. Kas xxx 2. Biaya yang terjadi akibat akad musyarakah (misalnya, biaya studi kelayakan) tidak dapat diakui sebagai bagian investasi musyarakah kecuali ada persetujuan dari seluruh mitra. Apabila mitra lain sepakat biaya ini dianggap sebagai bagian investasi musyarakah Dr. Investasi musyarakah xxx Cr. Uang muka akad xxx Apabila mitra lain tidak setuju biaya ini dianggap sebagai bagian investasi musyarakah Dr. Beban xxx Cr. Uang muka akad xxx
  • 35. Akuntansi untuk Pengelola Dana Penerimaan dana musyarakah dari mitra pasif atau mitra aktif diakui sebagai dana syirkah temporer sebesar: (a) jumlah yang diterima untuk penerimaan dalam bentuk kas, Jurnal: Dr. Kas xxx Cr. Dana syirkah Temporer xxx dana syirkah temporer harus dipisahkan (dalam bentuk sub ledger) antara dana yang berasal dari mitra aktif atau mitra pasif. (b) nilai wajar untuk penerimaan dalam bentuk aset nonkas, Jurnal: Dr. Aset non-kas xxx Cr. Dana Syirkah Temporer xxx
  • 36. Akuntansi untuk Pengelola Dana Apabila diakhir akad aset nonkas tidak dikembalikan maka yang mencatat beban depresiasi adalah usaha musyarakah atas dasar nilai wajar dan disusutkan selama masa akad atau selama umur ekonomis. Sedangkan jika dikembalikan, yang mencatat beban depresiasi adalah mitra yang menyerahkan aset nonkas sebagai modal investasinya. Dr. Beban Depresiasi xxx Cr. Akumulasi Depresiasi xxx Sebelum pembagian laba, pengelola akan mengakui pendapatan dan beban dimana dicatat dengan cara yang tidak berbeda dengan akuntansi konvensional. Jurnal penutup: Dr. Pendapatan xxx Cr. Beban xxx Cr. Pendapatan yang belum dibagikan xxx
  • 37. Akuntansi untuk Pengelola Dana Pencatatan untuk pembagian laba untuk mitra aktif/pasif : Dr. Beban bagi hasil xxx Cr. Utang xxx Pada saat pembagian laba tersebut dibagikan Dr. Utang xxx Cr. Kas xxx Pada akhir periode, akun pendapatan yang belum dibagikan dan beban bagi hasil ditutup. Jurnal: Dr. Pendapatan belum dibagihasilkan xxx Cr. Beban bagi hasil xxx
  • 38. Akuntansi untuk Pengelola Dana Jika pengelola mengakui adanya kerugian, jurnal penutup: Dr. Pendapatan xxx Dr. Kerugian yang belum dialokasikan xxx Cr. Beban xxx Untuk pengakuan pendisitribusian kerugian,Jurnal: Dr. Penyisihan kerugian xxx Cr Kerugian yang belum dialokasikan xxx
  • 39. Akuntansi untuk Pengelola Dana Pencatatan yang dilakukan pada akhir akad: 1. Apabila dana investasi yang diserahkan kas, jurnal: Dr. Dana Syirkah Temporer xxx Cr. Kas xxx Cr. Penyisihan Kerugian xxx 2. Apabila dana investasi yang diserahkan berupa aset non-kas, dan diakhir akad dikembalikan, jurnal: Dr. Dana Syirkah Temporer xxx Cr. Aset nonkas xxx Jika aset harus dikembalikan, dan terjadi kerugian maka harus menyerahkan kas untuk menutup kerugian. Jurnal: Dr. Kas xxx Cr. Penyisihan Kerugian xxx
  • 40. Akuntansi untuk Pengelola Dana 3. Apabila modal investasi yang diserahkan berupa aset non-kas, dan diakhir akad dikembalikan dalam bentuk kas, maka aset nonkas harus dilikuidasi/dijual terlebih dahulu dan keuntungan atau kerugian dari penjualan aktiva didistribusikan pada setiap mitra sesuai kesepakatan. Jika penjualan menghasilkan keuntungan: Dr. Kas xxx Dr. Akumulasi Depresiasi xxx Cr. Aset non kas xxx Cr. Keuntungan xxx Dr. Keuntungan xxx Cr. Utang xxx Jika penjualan tersebut menghasilkan kerugian, : Dr. Kas xxx Dr. Akumulasi Depresiasi xxx Dr. Kerugian xxx Cr. Aset non kas xxx Dr. Piutang xxx Cr. Kerugian xxx
  • 41. Akuntansi untuk Pengelola Dana 4. Ketika Pelunasan, asumsi tidak ada penyisihan kerugian dan dari penjualan aset non-kas mengalami kerugian: Dr. Dana Syirkah Temporer xxx Cr. Kas xxx Cr. Piutang xxx Ketika Pelunasan, asumsi ada penyisihan kerugian dan dari penjualan aset non-kas mengalami kerugian: Dr. Dana Syirkah Temporer xxx Cr. Kas/Kewajiban xxx Cr. Piutang xxx Cr. Penyisihan Kerugian xxx
  • 42. Akuntansi untuk Pengelola Dana Bagian mitra aktif atas investasi musyarakah menurun (dengan pengembalian modal mitra secara bertahap) dinilai sebesar jumlah kas atau nilai wajar aset nonkas yang diserahkan untuk usaha musyarakah pada awal akad ditambah dengan jumlah modal syirkah temporer yang telah dikembalikan kepada mitra pasif, dan dikurangi kerugian (jika ada).
  • 43. Akuntansi untuk Pengelola Dana Penyajian Pengelola menyajikan hal-hal sebagai berikut yang terkait dengan usaha musyarakah dalam laporan keuangan: (a) Kas atau aset nonkas yang disisihkan oleh mitra aktif dan yang diterima dari mitra pasif disajikan sebagai investasi musyarakah; (b) Aset musyarakah yang diterima dari mitra pasif disajikan sebagai unsur dana syirkah temporer; (c) Selisih penilaian aset musyarakah, disajikan sebagai unsur ekuitas. Pengungkapan Mitra mengungkapkan hal-hal yang terkait transaksi musyarakah, tetapi tidak terbatas, pada: (a) isi kesepakatan utama usaha musyarakah, seperti porsi dana, pembagian hasil usaha,aktivitas usaha musyarakah, dan lain- lain; (b) pengelola usaha, jika tidak ada mitra aktif; dan (c) pengungkapan yang diperlukan sesuai PSAK No. 101 tentang Penyajian Laporan Keuangan Syari’ah.