SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 14
APA ITU
NYERI ??
menurut International
Association for Study of
Pain (IASP), nyeri adalah
merupakan pengalaman
sensoris subyektif dan
emosional yang tidak
menyenangkan yang
didapat terkait dengan
kerusakan jaringan yang
nyata, berpotensi rusak,
atau menggambarkan
kondisi terjadinya
kerusakan.
Bagaimana Proses Terjadinya Nyeri ?
• Reseptor nyeri dalam tubuh adalah ujung-ujung
saraf telanjang yang ditemukan hampir pada setiap
jaringan tubuh. Impuls nyeri dihantarkan ke Sistem
Saraf Pusat (SSP) melalui dua sistem Serabut.
Sistem pertama terdiri dari serabut Aδ bermielin
halus bergaris tengah 2-5 µm, dengan kecepatan
hantaran 6-30 m/detik. Sistem kedua terdiri dari
serabut C tak bermielin dengan diameter 0.4-1.2
µm, dengan kecepatan hantaran 0,5-2 m/detik.
• Serabut Aδ berperan dalam menghantarkan "Nyeri
cepat" dan menghasilkan persepsi nyeri yang jelas,
tajam dan terlokalisasi, sedangkan serabut C
menghantarkan "nyeri Lambat" dan menghasilkan
persepsi samar-samar, rasa pegal dan perasaan
tidak enak.
• Pusat nyeri terletak di talamus, kedua jenis
serabut nyeri berakhir pada neuron traktus
spinotalamus lateral dan impuls nyeri berjalan ke
atas melalui traktus ini ke nukleus posteromidal
ventral dan posterolateral dari talamus. Dari sini
impuls diteruskan ke gyrus post sentral dari
korteks otak.
TIPE NYERI
1. Berdasarkan sumbernya
a. Cutaneus/ superfisial, yaitu nyeri
yang mengenai kulit/ jaringan subkutan.
Biasanya bersifat burning (seperti
terbakar)
b. Deep somatic/ nyeri dalam, yaitu
nyeri yang muncul dari ligament, pemb.
Darah, tendon dan syaraf, nyeri menyebar
& lbh lama drpd cutaneus
c. Visceral (pada organ dalam),
stimulasi reseptor nyeri dlm rongga
abdomen, cranium dan thorak. Biasanya
terjadi karena spasme otot, iskemia,
regangan jaringan
2. Berdasarkan lokalisasi/letak
a. Radiating pain
Nyeri menyebar dr sumber nyeri ke jaringan
di dekatnya
b. Referred pain
Nyeri dirasakan pd bagian tubuh tertentu yg
diperkirakan berasal dr jaringan penyebab
c. Intractable pain
Nyeri yg sangat susah dihilangkan (ex: nyeri
kanker maligna)
d. Phantom pain
Sensasi nyeri dirasakan pd bag. Tubuh yg
hilang
e. Berdasarkan penyebab:
Fisik
Psycogenic
Biasanya nyeri terjadi karena perpaduan 2
sebab tersebut
f. Menurut Serangannya
Nyeri akut
Nyeri kronik
SKALA KETERANGAN NYERI
10 - Tipe nyeri sangat berat.
7 s/d 9 - Tipe nyeri berat.
4 s/d 6 - Tipe nyeri sedang.
1 s/d 3 - Tipe nyeri ringan
RESPON NYERI
Ada beberapa respon yang dialami penderita setelah merasakan sakitnya nyeri :
Responfisiologis terhadap nyeri
1. Stimulasi Simpatik:(nyeri ringan, moderat, dan superficial)
a) Dilatasi saluran bronkhial dan peningkatan respirasi rate
b) Peningkatan heart rate
c) Vasokonstriksi perifer, peningkatan BP
d) Peningkatan nilai gula darah
e) Diaphoresis
f) Peningkatan kekuatan otot
g) Dilatasi pupil
h) Penurunan motilitas GI
2. Stimulus Parasimpatik (nyeri berat dan dalam)
a) Muka pucat
b) Otot mengeras
c) Penurunan HR dan BP
d) Nafas cepat dan irregular
e) Nausea dan vomitus
f) Kelelahan dan keletihan
Respon tingkah laku terhadap nyeri
Respon perilaku terhadap nyeri dapat mencakup:
1) Pernyataan verbal (Mengaduh, Menangis,
Sesak Nafas, Mendengkur)
2) Ekspresi wajah (Meringis, Menggeletukkan gigi,
Menggigit bibir)
3) Gerakan tubuh (Gelisah, Imobilisasi,
Ketegangan otot, peningkatan gerakan jari &
tangan
4) Kontak dengan orang lain/interaksi sosial
(Menghindari percakapan, Menghindari kontak
sosial, Penurunan rentang perhatian, Fokus pd
aktivitas menghilangkan nyeri)
ama beberapa menit atau menjadi kronis. Nyeri
dapat menyebabkan keletihan dan membuat
individu terlalu letih untuk merintih atau
menangis. Pasien dapat tidur, bahkan dengan
nyeri hebat. Pasien dapat tampak rileks dan
terlibat dalam aktivitas karena menjadi mahir
dalam mengalihkan perhatian terhadap nyeri.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NYERI
a. Usia
b. Jenis kelamin
c. Budaya
Keyakinan dan nilai-nilai budaya mempengaruhi cara
individu mengatasi nyeri. Individu mempelajari apa
yang diharapkan dan apa yang diterima oleh
kebudayaan mereka. Hal ini meliputi bagaimana
bereaksi terhadap nyeri (Calvillo & Flaskerud, 1991).
d. Ansietas
e. Pengalaman masa lalu dengan nyeri
f. Efek plasebo
Efek plasebo terjadi ketika seseorang berespon
terhadap pengobatan atau tindakan lain karena
sesuatu harapan bahwa pengobatan tersebut benar
benar bekerja.
g. Keluarga dan Support Sosial
h. Pola koping
ASKEP KLIEN DENGAN GANGGUAN RASA NYAMAN NYERI
PROSES KEPERAWATAN
• Pengkajian nyeri yang factual dan akurat dibutuhkan untuk:
1. Menetapkan data dasar
2. Menegakkan diagnosa keperawatan yang tepat
3. Menyeleksi terapi yang cocok
4. Mengevaluasi respon klien terhadap terapi yang diberikan
Hal-hal yang perlu dikaji adalah sebagai berikut:
• Ekspresi klien terhadap nyeri Banyak klien tidak melaporkan/mendiskusikan kondisi
ketidaknyamanan.
• Klasifikasi pengalaman nyeri Perawat mengkaji apakah nyeri yang dirasakan klien akut
atau kronik.
• Karakteristik nyeri :
1. Onset dan durasi
2. Lokasi
3. Keparahan
4. Skala nyeri
Diagnosa
• Nyeri kronik berhubungan dengan proses keganasan jaringan parut . control nyeri
yang tidak adekuat Cemas berhubungan dengan nyeri yang dirasakan Nyeri akut
berhubungan dengan fraktur panggul Koping individu tidak efektif berhubungan
dengan nyeri kronik Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri
musculoskeletal Resiko injuri berhubungan dengan kekurangan persepsi terhadap
nyeri Ansietas yang berhubungan dengan nyeri yang tidak hilang. Defisit perawatan
diri yang berhubungan dengan nyeri musculoskeletal Disfungsi seksual yang
berhubungan dengan nyeri arthritis panggul.
Perencanaan
1. Mengurangi dan membatasi faktor-faktor yang menambah nyeri
2. Menggunakan berbagai tehnik noninvasif untuk memodifikasi nyeri yang dialami
3. Menggunakan cara-cara untuk mengurangi nyeri yang optimal, seperti
memberikan analgesik sesuai dengan program yang ditentukan.
Implementasi
1. Mengurangi faktor yang dapat menambah nyeri
2. Memodifikasi stimulus nyeri dengan menggunakan teknik-teknik
seperti : Tehnik latihan pengalihan
3. Pemberian obat analgesik, yang dilakukan guna mengganggu
atau memblok transmisi stimulus agar terjadi perubahan
persepsi dengan cara mengurangi kortikal terhadap nyeri.
4. Pemberian stimulator listrik , yaitu dengan memblok atau
mengubah stimulus nyeri engan stimulus yang kurang dirasakan.
KESIMPULAN
• Nyeri mempengaruhi proses kenyaman di mana
nyeri dapat menimbulkan ketidaknyamanan
pada seorang individu, karena nyeri merupakan
sensori subyektif dan emosional yang tidak
menyenangkan yang didapat terkait dengan
kerusakan jaringan aktual maupun potensial,
atau menggambarkan kondisi terjadi. Nyeri
merupakan campuran reaksi fisik , emosi , dan
perilaku . cara yang baik untuk memahami
pengalaman nyeri , akan membantu
menjelaskan tiga komponen fisiologis
BYE-BYE. .
.
Udah GA
NYERI
lagi
neng….

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Konsep dasar nyeri
Konsep dasar nyeriKonsep dasar nyeri
Konsep dasar nyeri
Moch Rachman
 

Was ist angesagt? (20)

Nyeri
NyeriNyeri
Nyeri
 
Power point nyeri
Power point nyeriPower point nyeri
Power point nyeri
 
Asuhan keperawatan gangguan_rasa_nyaman
Asuhan keperawatan gangguan_rasa_nyamanAsuhan keperawatan gangguan_rasa_nyaman
Asuhan keperawatan gangguan_rasa_nyaman
 
Apa itu nyeri, perinsip dasar nurs
Apa itu nyeri, perinsip dasar nursApa itu nyeri, perinsip dasar nurs
Apa itu nyeri, perinsip dasar nurs
 
Manajemen Nyeri Nonfarmakologi
Manajemen Nyeri NonfarmakologiManajemen Nyeri Nonfarmakologi
Manajemen Nyeri Nonfarmakologi
 
Konsep dasar nyeri
Konsep dasar nyeriKonsep dasar nyeri
Konsep dasar nyeri
 
Kasihan udin
Kasihan udinKasihan udin
Kasihan udin
 
Manajemen nyeri
Manajemen nyeriManajemen nyeri
Manajemen nyeri
 
Panduan manajemen nyeri
Panduan manajemen nyeri Panduan manajemen nyeri
Panduan manajemen nyeri
 
Nyeri
NyeriNyeri
Nyeri
 
Manajemen Nyeri
Manajemen NyeriManajemen Nyeri
Manajemen Nyeri
 
Konsep dasar nyaman nyeri
Konsep dasar nyaman nyeriKonsep dasar nyaman nyeri
Konsep dasar nyaman nyeri
 
KEBUTUHAN RASA AMAN (Nyeri)
KEBUTUHAN RASA AMAN (Nyeri)KEBUTUHAN RASA AMAN (Nyeri)
KEBUTUHAN RASA AMAN (Nyeri)
 
Management Pain
Management PainManagement Pain
Management Pain
 
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
 
Pain management
Pain managementPain management
Pain management
 
Mekanisme nyeri
Mekanisme nyeri Mekanisme nyeri
Mekanisme nyeri
 
Mekanisme nyeri
Mekanisme nyeriMekanisme nyeri
Mekanisme nyeri
 
Power point kegawatdaruratan
Power point kegawatdaruratanPower point kegawatdaruratan
Power point kegawatdaruratan
 
Makalah Tentang Nyeri_Materi Khusus Perawat dan bidang lain boleh kok baca
Makalah Tentang Nyeri_Materi Khusus Perawat dan bidang lain boleh kok bacaMakalah Tentang Nyeri_Materi Khusus Perawat dan bidang lain boleh kok baca
Makalah Tentang Nyeri_Materi Khusus Perawat dan bidang lain boleh kok baca
 

Ähnlich wie Kenyamanan dalam asuhan keperawatan

Asuhan keperawatan kelompok flamboyan 2
Asuhan keperawatan kelompok flamboyan 2Asuhan keperawatan kelompok flamboyan 2
Asuhan keperawatan kelompok flamboyan 2
Monita Ningtyas
 
Asuhan keperawatan pada ny m dengan gangguan rasa aman nyeri
Asuhan keperawatan pada ny m dengan gangguan rasa aman nyeri Asuhan keperawatan pada ny m dengan gangguan rasa aman nyeri
Asuhan keperawatan pada ny m dengan gangguan rasa aman nyeri
muhamadimran7
 
KONSEP KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN (BEBAS NYERI).pptx
KONSEP KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN (BEBAS NYERI).pptxKONSEP KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN (BEBAS NYERI).pptx
KONSEP KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN (BEBAS NYERI).pptx
LEILISETIAWANROSYID
 
KONSEP DASAR KENYAMANAN (NYERI).pptx
KONSEP DASAR KENYAMANAN (NYERI).pptxKONSEP DASAR KENYAMANAN (NYERI).pptx
KONSEP DASAR KENYAMANAN (NYERI).pptx
EpaUliPangaribuan
 

Ähnlich wie Kenyamanan dalam asuhan keperawatan (20)

LP NYERI.docx
LP NYERI.docxLP NYERI.docx
LP NYERI.docx
 
Asuhan keperawatan kelompok flamboyan 2
Asuhan keperawatan kelompok flamboyan 2Asuhan keperawatan kelompok flamboyan 2
Asuhan keperawatan kelompok flamboyan 2
 
Asuhan keperawatan pada ny m dengan gangguan rasa aman nyeri
Asuhan keperawatan pada ny m dengan gangguan rasa aman nyeri Asuhan keperawatan pada ny m dengan gangguan rasa aman nyeri
Asuhan keperawatan pada ny m dengan gangguan rasa aman nyeri
 
dr Hamzah Shatri - Pendekatan terapi Nyeri,Paliatif.pdf
dr Hamzah Shatri - Pendekatan terapi  Nyeri,Paliatif.pdfdr Hamzah Shatri - Pendekatan terapi  Nyeri,Paliatif.pdf
dr Hamzah Shatri - Pendekatan terapi Nyeri,Paliatif.pdf
 
ASKEP NYERI.ppt
ASKEP NYERI.pptASKEP NYERI.ppt
ASKEP NYERI.ppt
 
LAPORAN PENDAHULUAN RASA AMAN NYAMAN.pptx
LAPORAN PENDAHULUAN RASA AMAN NYAMAN.pptxLAPORAN PENDAHULUAN RASA AMAN NYAMAN.pptx
LAPORAN PENDAHULUAN RASA AMAN NYAMAN.pptx
 
Konsep dan Teori Nyeri
Konsep dan Teori NyeriKonsep dan Teori Nyeri
Konsep dan Teori Nyeri
 
Panduan Manajemen Nyeri.docx
Panduan Manajemen Nyeri.docxPanduan Manajemen Nyeri.docx
Panduan Manajemen Nyeri.docx
 
KONSEP KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN (BEBAS NYERI).pptx
KONSEP KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN (BEBAS NYERI).pptxKONSEP KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN (BEBAS NYERI).pptx
KONSEP KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN (BEBAS NYERI).pptx
 
Menajemen Nyeri secara fisiolgi dalam persalinan.pptx
Menajemen Nyeri secara fisiolgi dalam persalinan.pptxMenajemen Nyeri secara fisiolgi dalam persalinan.pptx
Menajemen Nyeri secara fisiolgi dalam persalinan.pptx
 
4.MANAGEMEN NYERI PRESENTASI.pptx
4.MANAGEMEN NYERI PRESENTASI.pptx4.MANAGEMEN NYERI PRESENTASI.pptx
4.MANAGEMEN NYERI PRESENTASI.pptx
 
Penilaian Nyeri_udayana.pdf
Penilaian Nyeri_udayana.pdfPenilaian Nyeri_udayana.pdf
Penilaian Nyeri_udayana.pdf
 
Nyeri
NyeriNyeri
Nyeri
 
Nyeri
NyeriNyeri
Nyeri
 
Tatalaksana Nyeri.pptx
Tatalaksana Nyeri.pptxTatalaksana Nyeri.pptx
Tatalaksana Nyeri.pptx
 
System of Neuromuskuloskeletal
System  of NeuromuskuloskeletalSystem  of Neuromuskuloskeletal
System of Neuromuskuloskeletal
 
Tugas keperawatan dasar kelompok 2 akper
Tugas keperawatan dasar kelompok 2 akperTugas keperawatan dasar kelompok 2 akper
Tugas keperawatan dasar kelompok 2 akper
 
LAPORAN_PENDAHULUAN_NYERI.docx
LAPORAN_PENDAHULUAN_NYERI.docxLAPORAN_PENDAHULUAN_NYERI.docx
LAPORAN_PENDAHULUAN_NYERI.docx
 
KONSEP DASAR KENYAMANAN (NYERI).pptx
KONSEP DASAR KENYAMANAN (NYERI).pptxKONSEP DASAR KENYAMANAN (NYERI).pptx
KONSEP DASAR KENYAMANAN (NYERI).pptx
 
Tugas keperawatan dasar kelompok 2 akper
Tugas keperawatan dasar kelompok 2 akperTugas keperawatan dasar kelompok 2 akper
Tugas keperawatan dasar kelompok 2 akper
 

Mehr von STIKes Insan Cendekia Husada Bojonegoro

Mehr von STIKes Insan Cendekia Husada Bojonegoro (20)

Dissaminated Intra Coagulation (DIC)
Dissaminated Intra Coagulation (DIC)Dissaminated Intra Coagulation (DIC)
Dissaminated Intra Coagulation (DIC)
 
Luka bakar inhalasi
Luka bakar inhalasiLuka bakar inhalasi
Luka bakar inhalasi
 
Hormon pria
Hormon priaHormon pria
Hormon pria
 
Sinusitis
SinusitisSinusitis
Sinusitis
 
Konjungtiva
KonjungtivaKonjungtiva
Konjungtiva
 
Gangguan hormon adrenal
Gangguan hormon adrenalGangguan hormon adrenal
Gangguan hormon adrenal
 
Sindrom Inapropriate Of Antideuretik Hormone
Sindrom Inapropriate Of Antideuretik HormoneSindrom Inapropriate Of Antideuretik Hormone
Sindrom Inapropriate Of Antideuretik Hormone
 
Cerebro Vascular Accident
Cerebro Vascular AccidentCerebro Vascular Accident
Cerebro Vascular Accident
 
guillain barre sindrom
guillain barre sindromguillain barre sindrom
guillain barre sindrom
 
Miastenia Gravis
Miastenia GravisMiastenia Gravis
Miastenia Gravis
 
Sekolah Dasara Negri Luar Biasa
Sekolah Dasara Negri Luar BiasaSekolah Dasara Negri Luar Biasa
Sekolah Dasara Negri Luar Biasa
 
Keperawatan komunitas 3
Keperawatan komunitas 3Keperawatan komunitas 3
Keperawatan komunitas 3
 
Congestive Heart Failure (CHF)
Congestive Heart Failure (CHF)Congestive Heart Failure (CHF)
Congestive Heart Failure (CHF)
 
Solusio plasenta
Solusio plasentaSolusio plasenta
Solusio plasenta
 
HIV & AIDS
HIV & AIDSHIV & AIDS
HIV & AIDS
 
Osteoporosis
OsteoporosisOsteoporosis
Osteoporosis
 
Ppt hemofilia
Ppt hemofiliaPpt hemofilia
Ppt hemofilia
 
Kasus diare pada anak
Kasus diare pada anakKasus diare pada anak
Kasus diare pada anak
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Demam berdarah
Demam berdarahDemam berdarah
Demam berdarah
 

Kürzlich hochgeladen

IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioIMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
Safrina Ramadhani
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
haslinahaslina3
 
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIStandar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
germanaaprianineno
 
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
cels17082019
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
anangkuniawan
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
csooyoung073
 

Kürzlich hochgeladen (17)

IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioIMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
 
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIStandar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
 
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
 
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdfPPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
 
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHANKONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
 
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.pptpartograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
 
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptxMekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
 
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
 
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptPPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
 
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptParasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
 
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYAPPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
 
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
 

Kenyamanan dalam asuhan keperawatan

  • 1.
  • 2.
  • 3. APA ITU NYERI ?? menurut International Association for Study of Pain (IASP), nyeri adalah merupakan pengalaman sensoris subyektif dan emosional yang tidak menyenangkan yang didapat terkait dengan kerusakan jaringan yang nyata, berpotensi rusak, atau menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan.
  • 4. Bagaimana Proses Terjadinya Nyeri ? • Reseptor nyeri dalam tubuh adalah ujung-ujung saraf telanjang yang ditemukan hampir pada setiap jaringan tubuh. Impuls nyeri dihantarkan ke Sistem Saraf Pusat (SSP) melalui dua sistem Serabut. Sistem pertama terdiri dari serabut Aδ bermielin halus bergaris tengah 2-5 µm, dengan kecepatan hantaran 6-30 m/detik. Sistem kedua terdiri dari serabut C tak bermielin dengan diameter 0.4-1.2 µm, dengan kecepatan hantaran 0,5-2 m/detik. • Serabut Aδ berperan dalam menghantarkan "Nyeri cepat" dan menghasilkan persepsi nyeri yang jelas, tajam dan terlokalisasi, sedangkan serabut C menghantarkan "nyeri Lambat" dan menghasilkan persepsi samar-samar, rasa pegal dan perasaan tidak enak. • Pusat nyeri terletak di talamus, kedua jenis serabut nyeri berakhir pada neuron traktus spinotalamus lateral dan impuls nyeri berjalan ke atas melalui traktus ini ke nukleus posteromidal ventral dan posterolateral dari talamus. Dari sini impuls diteruskan ke gyrus post sentral dari korteks otak.
  • 5. TIPE NYERI 1. Berdasarkan sumbernya a. Cutaneus/ superfisial, yaitu nyeri yang mengenai kulit/ jaringan subkutan. Biasanya bersifat burning (seperti terbakar) b. Deep somatic/ nyeri dalam, yaitu nyeri yang muncul dari ligament, pemb. Darah, tendon dan syaraf, nyeri menyebar & lbh lama drpd cutaneus c. Visceral (pada organ dalam), stimulasi reseptor nyeri dlm rongga abdomen, cranium dan thorak. Biasanya terjadi karena spasme otot, iskemia, regangan jaringan 2. Berdasarkan lokalisasi/letak a. Radiating pain Nyeri menyebar dr sumber nyeri ke jaringan di dekatnya b. Referred pain Nyeri dirasakan pd bagian tubuh tertentu yg diperkirakan berasal dr jaringan penyebab c. Intractable pain Nyeri yg sangat susah dihilangkan (ex: nyeri kanker maligna) d. Phantom pain Sensasi nyeri dirasakan pd bag. Tubuh yg hilang e. Berdasarkan penyebab: Fisik Psycogenic Biasanya nyeri terjadi karena perpaduan 2 sebab tersebut f. Menurut Serangannya Nyeri akut Nyeri kronik
  • 6. SKALA KETERANGAN NYERI 10 - Tipe nyeri sangat berat. 7 s/d 9 - Tipe nyeri berat. 4 s/d 6 - Tipe nyeri sedang. 1 s/d 3 - Tipe nyeri ringan
  • 7. RESPON NYERI Ada beberapa respon yang dialami penderita setelah merasakan sakitnya nyeri : Responfisiologis terhadap nyeri 1. Stimulasi Simpatik:(nyeri ringan, moderat, dan superficial) a) Dilatasi saluran bronkhial dan peningkatan respirasi rate b) Peningkatan heart rate c) Vasokonstriksi perifer, peningkatan BP d) Peningkatan nilai gula darah e) Diaphoresis f) Peningkatan kekuatan otot g) Dilatasi pupil h) Penurunan motilitas GI 2. Stimulus Parasimpatik (nyeri berat dan dalam) a) Muka pucat b) Otot mengeras c) Penurunan HR dan BP d) Nafas cepat dan irregular e) Nausea dan vomitus f) Kelelahan dan keletihan
  • 8. Respon tingkah laku terhadap nyeri Respon perilaku terhadap nyeri dapat mencakup: 1) Pernyataan verbal (Mengaduh, Menangis, Sesak Nafas, Mendengkur) 2) Ekspresi wajah (Meringis, Menggeletukkan gigi, Menggigit bibir) 3) Gerakan tubuh (Gelisah, Imobilisasi, Ketegangan otot, peningkatan gerakan jari & tangan 4) Kontak dengan orang lain/interaksi sosial (Menghindari percakapan, Menghindari kontak sosial, Penurunan rentang perhatian, Fokus pd aktivitas menghilangkan nyeri) ama beberapa menit atau menjadi kronis. Nyeri dapat menyebabkan keletihan dan membuat individu terlalu letih untuk merintih atau menangis. Pasien dapat tidur, bahkan dengan nyeri hebat. Pasien dapat tampak rileks dan terlibat dalam aktivitas karena menjadi mahir dalam mengalihkan perhatian terhadap nyeri.
  • 9. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NYERI a. Usia b. Jenis kelamin c. Budaya Keyakinan dan nilai-nilai budaya mempengaruhi cara individu mengatasi nyeri. Individu mempelajari apa yang diharapkan dan apa yang diterima oleh kebudayaan mereka. Hal ini meliputi bagaimana bereaksi terhadap nyeri (Calvillo & Flaskerud, 1991). d. Ansietas e. Pengalaman masa lalu dengan nyeri f. Efek plasebo Efek plasebo terjadi ketika seseorang berespon terhadap pengobatan atau tindakan lain karena sesuatu harapan bahwa pengobatan tersebut benar benar bekerja. g. Keluarga dan Support Sosial h. Pola koping
  • 10. ASKEP KLIEN DENGAN GANGGUAN RASA NYAMAN NYERI PROSES KEPERAWATAN • Pengkajian nyeri yang factual dan akurat dibutuhkan untuk: 1. Menetapkan data dasar 2. Menegakkan diagnosa keperawatan yang tepat 3. Menyeleksi terapi yang cocok 4. Mengevaluasi respon klien terhadap terapi yang diberikan Hal-hal yang perlu dikaji adalah sebagai berikut: • Ekspresi klien terhadap nyeri Banyak klien tidak melaporkan/mendiskusikan kondisi ketidaknyamanan. • Klasifikasi pengalaman nyeri Perawat mengkaji apakah nyeri yang dirasakan klien akut atau kronik. • Karakteristik nyeri : 1. Onset dan durasi 2. Lokasi 3. Keparahan 4. Skala nyeri
  • 11. Diagnosa • Nyeri kronik berhubungan dengan proses keganasan jaringan parut . control nyeri yang tidak adekuat Cemas berhubungan dengan nyeri yang dirasakan Nyeri akut berhubungan dengan fraktur panggul Koping individu tidak efektif berhubungan dengan nyeri kronik Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri musculoskeletal Resiko injuri berhubungan dengan kekurangan persepsi terhadap nyeri Ansietas yang berhubungan dengan nyeri yang tidak hilang. Defisit perawatan diri yang berhubungan dengan nyeri musculoskeletal Disfungsi seksual yang berhubungan dengan nyeri arthritis panggul. Perencanaan 1. Mengurangi dan membatasi faktor-faktor yang menambah nyeri 2. Menggunakan berbagai tehnik noninvasif untuk memodifikasi nyeri yang dialami 3. Menggunakan cara-cara untuk mengurangi nyeri yang optimal, seperti memberikan analgesik sesuai dengan program yang ditentukan.
  • 12. Implementasi 1. Mengurangi faktor yang dapat menambah nyeri 2. Memodifikasi stimulus nyeri dengan menggunakan teknik-teknik seperti : Tehnik latihan pengalihan 3. Pemberian obat analgesik, yang dilakukan guna mengganggu atau memblok transmisi stimulus agar terjadi perubahan persepsi dengan cara mengurangi kortikal terhadap nyeri. 4. Pemberian stimulator listrik , yaitu dengan memblok atau mengubah stimulus nyeri engan stimulus yang kurang dirasakan.
  • 13. KESIMPULAN • Nyeri mempengaruhi proses kenyaman di mana nyeri dapat menimbulkan ketidaknyamanan pada seorang individu, karena nyeri merupakan sensori subyektif dan emosional yang tidak menyenangkan yang didapat terkait dengan kerusakan jaringan aktual maupun potensial, atau menggambarkan kondisi terjadi. Nyeri merupakan campuran reaksi fisik , emosi , dan perilaku . cara yang baik untuk memahami pengalaman nyeri , akan membantu menjelaskan tiga komponen fisiologis