AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
Pertemuan 5.
1.
2. Pelaku Agribisnis
Agribisnis
Manufaktur,
Dan jenis lainnya
Distribusi kebutuhan usahatani
Proses produksi usahatani,
Penyimpanan, pengolahan
Serta distribusi hasil atau komoditas
dari usahatani
3. Setiap kegiatan perusahaan yang dimaksudkan
untuk mencapai laba, meliputi bahan-bahan
pertanian atau pengolahan, pemasaran,
transportasi, serta distribusi material dan produk-
produk konsumen.
AGRIBISNIS
Agribisnis sebagai pengetahuan yang
mengkoordinasikan masukan pertanian, input,
seterusnya produksi, pengolahan, serta distribusi
produk makanan dan serat.
Ewel Roy
4. Kelembagaan mempunyai peranan yang
sangat penting dalam pengembangan
agribisnis, mengingat rangkaian kegiatan
yang terkait dalam sistem agribisnis tersebut
diatas digerakkan oleh berbagai
kelembagaan
organisasi adalah berupa tradisi baru yang
cocok dengan tuntutan industrialisasi atau
organisasi yang mampu menghasilkan ragam
produk yang dapat memanfaatkan dan
mengembangkan keunggulan komparatif
atau keunggulan kompetitif.
5. Kelembagaan Dalam Sistem Agribisnis :
1. Kelembagaan Sarana Produksi
Kelembagaan ekonomi yang bergerak di
bidang produksi, penyediaan dan
penyaluran sarana produksi .
Organisasi ini pada umumnya melakukan usaha
dalam produksi , perdagangan / pemasaran
sarana produksi seperti pupuk, pestisida, dan
benih yang diperlukan petani.
Contoh :
BUMN, Koperasi Unit Desa (KUD) dan
usaha perdagangan swasta
6. a. Produsen Saprodi
Kelembagaan sarana produksi ini ada yang
berfungsi sebagai produsen atau perusahaan
yang bergerak dibidang industri pupuk
b. Distributor/penyalur saprodi
Kelembagaan ini tersebar di semua-sentra
produksi tanaman pangan dan hortikultura
di daerah.
c. Asosiasi
Untuk mengkoordinasi kegiatan baik dibidang
produksi maupun distribusi sarana produksi,
biasanya beberapa kelembagaan usaha
membentuk asosiasi
7. 2. Kelembagaan Usaha Tani/Produksi
Kelembagaan agribisnis yang bergerak di
bidang usaha tani/ produksi meliputi:
1) Rumah tangga petani sebagai unit usaha
terkecil di bidang tanaman pangan dan
hortikultura;
2) Kelembagaan tani dalam bentuk
kelompok tani,
3) Kelembagaan usaha dalam bentuk
perusahaan budidaya tanaman pangan
dan hortikultura.
8. 3. Kelembagaan Pasca Panen dan Pengolahan
Hasil
Kelembagaan yang terkait dengan pasca panen dan
pengolahan hasil ini dapat dibedakan antara lain:
1) Kelembagaan yang melakukan usaha di bidang pasca
panen meliputi: Usaha jasa perontokan, Usaha
pengemasan, sortasi, grading yang dilakukan oleh
pedagang dan sebagainya;
2) Kelembagaan usaha di bidang pengolahan (agroindustri)
seperti perusahaan penggilingan industri tepung
tapioka, industri kecap, dan sebagainya;
3) Kelembagaan lumbung desa yang berperan untuk
mengatasi masalah pangan yaitu untuk memenuhi
kebutuhan pangan yang sangat mendesak, dimana
ketersediaan pangan tidak mencukupi sementara untuk
memperolehnya masyarakat relatif tidak memiliki daya
beli.
9. 4. Kelembagaan Pemasaran Hasil
Kelembagaan pemasaran meliputi kelembagaan
yang terkait dalam sistem tataniaga hasil
pertanian sejak lepas dari produsen sampai ke
konsumen.
Bidang pemasaran hasil Pertanian dapat juga
bertugas menyelenggarakan pembinaan, fasilitasi
dan pengembangan penanganan pasca panen,
pengolahan, pemasaran hasil pertanian tanaman
pangan, hortikultura dan peternakan.
Contoh:
Asosiasi pemasaran hasil tanaman pangan dan
hortikultura
10. 5. Kelembagaan Jasa Layanan Pendukung
Beberapa organisasi jasa pendukung :
a. Kelembagaan di Bidang Permodalan :
Kelembagaan permodalan ini
menyediakan modal bagi sektor
agribisnis baik berbasis komersial
maupun menyalurkan kredit program
yang pada umumnya diskemakan oleh
pemerintah.
• Perbankan
• Dana Ventura
• Dana dari penyisihan keuntungan
BUMN
11. b. Kelembagaan di Bidang Penyediaan
Alat, mesin dan kendaraan
Berupa perusahaan / industri
pembuatan dan perakitan alsintan
baik skala besar maupun skala
menengah dan kecil,
Termasuk usaha perbengkelan yang
melakukan perakitan dan pembuat
alsintan sederhana yang tersebar di
daerah
12. c. Kelembagaan Aparatur
Kelembagaan aparatur :
Yang melaksanakan fungsi pelayanan
/penyuluhan adalah : Balai
Penyuluhan Pertanian (BPP) yang
tersebar di seluruh Indonesia.
Yang memiliki fungsi pengaturan dan
pembinaan antara lain adalah
organisasi pemerintah baik di pusat
dan di tingkat provinsi serta instansi
terkait;
Dinas Pertanian dan Instansi terkait
di tingkat kabupaten
13. Macam-macam Organisasi Utama Dalam
Agribisnis :
Perusahaan Perseorangan atau Individu
(Single Proprietorship)
Perusahaan / Badan Usaha Persekutuan
/ Partnership
Perseroan Terbatas (PT)
Koperasi
14. Analisa dalam Pembentukan Organisasi :
1. Berapa jumlah biaya pengorganisasian dan seberapa mudah bentuk
agribisnis ini diorganisasi
2. Berapa jumlah modal yang dibutuhkan untuk menjalankan agribisnis
tersebut
3. Berapa modal pemilik atau para pemilik yang telah tersedia
4. Seberapa jauh kemudahan untuk memperoleh tambahan modal dalam
agribisns tersebut
5. Kewajiban dan hak pilih atau opsi apa yang telah tersedia dalam
perpajakan
6. Bagaimana pemilik atau para pemilik akan dilibatkan secara perorangan
dalam manajemen dan pengendalian agribisnis
7. Apa saja faktor stabilitas, kesinambungan, dan pengalihan pemilikan yang
penting untuk agribisnis
8. Sampai sejauh mana kerahasiaan masalah agribisnis ingin dipertahankan
9. Berapa besar risiko dan kewajiban yang harus dipikul pemilik atau para
pemilik
10. Apakah jenis/tipe bisnisnya, dimana akan dilangsungkan, dan apa yang
menjadi sasaran dan falsafah pemilik atau para pemilik untuk agribisnis
tersebut
15. Perusahaan Perseorangan atau Individu
(Single Proprietorship)
Merupakan organisasi yang dimiliki dan dikendalikan oleh satu
orang
Ciri dan sifat perusahaan perseorangan :
a) Relatif mudah didirikan dan juga dibubarkan.
b) Tanggung jawab tidak terbatas dan bisa melibatkan harta
pribadi.
c) Tidak ada pajak, yang ada adalah pungutan dan retribusi.
d) Seluruh keuntungan dinikmati sendiri.
e) Sulit mengatur roda perusahaan karena diatur sendiri.
f) Keuntungan yang kecil yang terkadang harus
mengorbankan penghasilan yang lebih besar.
g) Jangka waktu badan usaha tidak terbatas atau seumur
hidup.
h) Sewaktu-waktu dapat dipindah tangankan
16. Perusahaan / Badan Usaha Persekutuan / Partnership
Badan usaha yang dimiliki oleh dua orang atau lebih yang
secara bersama-sama bekerja sama untuk mencapai tujuan
bisnis
2 jenis persekutuan :
1) Persekutuan Umum (General Partnership)
• Masing-masing sekutu, tanpa memperhitungkan
persentase modal yang ditanamkan, mempunyai hak
dan kewajiban yang sama.
• Sekutu umum mempunyai wewenang untuk bertindak
sebagai agen untuk persekutuan, dan biasanya ikut
serta dalam manajemen dan operasi bisnis.
• Masing-masing sekutu umum menanggung semua
hutang persekutuan, dan dapat berbagi laba dalam
perbandingan yang disepakati bersama ataupun dalam
pembagian yang merata.
17. 2) Persekutuan Terbatas
o Individu-individu menyetor uang atau kepemilikan
modal tanpa mengharuskan kewajiban hukum
penuh seperti sekutu umum.
o Kewajiban sekutu terbatas, biasanya hanya terbatas
sebesar jumlah yang diinvestasikan secara pribadi
dalam bisnis.
Badan Usaha Persekutuan (Partnership)
Firma
Persekutuan Komanditer atau CV
18. Firma :
Suatu bentuk persekutuan bisnis yang terdiri dari dua orang
atau lebih dengan nama bersama yang tanggung jawabnya
terbagi rata tidak terbatas pada setiap pemiliknya
Ciri dan sifat firma :
a) Apabila terdapat hutang tak terbayar, maka setiap
pemilik wajib melunasi dengan harta pribadi.
b) Setiap anggota firma memiliki hak untuk menjadi
pemimpin
c) Seorang anggota tidak berhak memasukkan anggota
baru tanpa seizin anggota yang lainnya.
d) Keanggotaan firma melekat dan berlaku seumur hidup
e) Seorang anggota mempunyai hak untuk membubarkan
firma
f) Pendiriannya tidak memelukan akte pendirian
g) Mudah memperoleh kredit usaha
19. Persekutuan Komanditer (Commanditaire Vennotschaap atau
CV)
Suatu bentuk badan usaha bisnis yang didirikan dan dimiliki
oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama
dengan tingkat keterlibatan yang berbeda-beda di antara
anggotanya.
• Satu pihak dalam CV mengelola usaha secara aktif yang
melibatkan harta pribadi (Sekutu Aktif )
• Pihak lainnya hanya menyertakan modal saja tanpa harus
melibatkan harta pribadi ketika krisis finansial (sekutu Pasif )
• Ciri dan sifat CV adalah sulit untuk menarik modal yang telah
disetor,
• Modal besar karena didirikan banyak pihak, Mudah
mendapatkan kredit pinjaman,
• Relatif mudah untuk didirikan,
• Kelangsungan hidup perusahaan CV tidak menentu.
20. Perseroan Terbatas (PT)
Organisasi bisnis yang memiliki badan hukum resmi
yang dimiliki oleh minimal dua orang dengan
tanggung jawab yang hanya berlaku pada perusahaan
tanpa melibatkan harta pribadi atau perseorangan
yang ada di dalamnya
Di dalam PT pemilik modal tidak harus memimpin
perusahaan, karena dapat menunjuk orang lain di luar
pemilik modal untuk menjadi pimpinan.
Untuk mendirikan PT dibutuhkan sejumlah modal
minimal dalam jumlah tertentu dan berbagai
persyaratan lainnya.
21. Ciri dan sifat dari PT :
• Kewajiban terbatas pada modal tanpa melibatkan harta
pribadi.
• Modal dan ukuran perusahaan besar.
• Kelangsungan hidup perusahaan PT ada di tangan pemilik
saham.
• Dapat dipimpin oleh orang yang tidak memiliki bagian
saham.
• Kepemilikan mudah berpindah tangan.
• Mudah mencari tenaga kerja untuk karyawan / pegawai.
• Keuntungan dibagikan kepada pemilik modal / saham
dalam bentuk dividen.
• Kekuatan dewan direksi lebih besar daripada kekuatan
pemegang saham.
• Sulit untuk membubarkan PT.
• Pajak berganda pada pajak penghasilan (pph) dan pajak
deviden
22. Koperasi
Koperasi adalah badan usaha yang berlandaskan
asas-asas kekeluargaan
ciri-ciri utama koperasi yaitu:
1) Merupakan perkumpulan orang-orang
2) Yang secara sukarela bergabung bersama
3) Untuk mencapai tujuan ekonomi yang sama
4) Melalui pembentukan organisasi bisnis yang
diawasi secara demokratis
5) Yang memberikan kontribusi modal yang sama
dan menerima bagian resiko dan manfaat yang
adil dari perusahaan di mana anggota aktif
berpartisipasi
23. Prinsip-prinsip Rochdale yakni:
1) Modal harus mereka sediakan sendiri dan modal
tersebut mendapat suku bunga tetap.
2) Koperasi hanya menyediakan bahan makanan yang
paling pokok dan yang dapat diperoleh kepada
para anggota.
3) Timbangan dan ukuran penuh harus diberikan.
4) Harga pasar harus dibayar langsung, tidak ada
kredit yang diberikan atau diminta.
5) “laba” harus dibagi menurut perbandingan jumlah
pembelian yang dilakukan oleh setiap anggota.
24. 6) Prinsipnya adalah bahwa setiap satu anggota
memiliki satu suara yang menentukan, dan harus
ada persamaan bagi semua jenis kelamin dalam
keanggotaan.
7) Manajemen harus dikelola oleh para pejabat dan
komite atau panitia yang dipilih secara berkala.
8) Presentase tertentu dari sisa hasil usaha harus
disediakan bagi pendidikan.
9) Perhitungan (laporan) keuangan dan neraca harus
sering disajikan kepada para anggota.
25. Peran dan Fungsi
Koperasi di Indonesia
1. Sebagai urat nadi kegiatan perekonomian
Indonesia.
2. Sebagai upaya mendemokrasikan sosial
ekonomi Indonesia.
3. Untuk meningkatkan kesejahteraan
warga negara Indonesia.
4. Memperkokoh perekonomian rakyat
indonesia dengan jalan pembinaan
koperasi
26. Menurut sifat usahanya koperasi
dibedakan menjadi empat macam :
1. Koperasi Konsumsi
2. Koperasi Produksi
3. Koperasi Kredit atau
Simpan Pinjam