SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 29
KELOMPOK 3
1. DODI SUPRIYADI 836175313
2. ENDANG . S 836194391
3. ELFRIDA 836157078
4. DYAH. S. P 836154524
5. EKA NILA TRESNA 836160123
6. ENDAH FIKRIYAH 836155178
MODUL 4
PENDIDIKAN
ANAK TUNA NETRA
KB 1 :
Definisi, Klasifikasi,
Penyebab,
dan Cara Pencegahan
Terjadinya Ketunanetraan
Ada dua jenis definisi sehubungan
dengan
kehilangan penglihatan berikut ini
:
1.Definisi legal (definisi
berdasarkan peraturan
perundang-undangan)
 Ketajaman penglihatan ( visual
Definisi edukasional mengenai
ketunanetraan lebih
dapat memenuhi persyaratan
daripada definisi legal oleh
karenanya dapat menunjukkan :
 Metode membaca dan metode
pembelajaran membaca yang mana
yang sebaiknya dipergunakan

 Menurut Mason & McCall 1999 dinegara-
negara ini kasus kebutaan yang
disebabkan oleh kondisi kelainan genetis
bawaan, retinopathy of prematurity atau
kerusakan jalur penglihatan, relative kecil
proporsinya.
 Menurut G Sianturi, 2004 penyebab utama
kebutaan di Indonesia adalah katarak,
glaucoma, kelainan refraksi, penyakit
kornea, retina dan kekurangan Vitamin A.
 Albinisme
 Amblyopia
 Buta Warna
 Cedera(Trauma) dan
Radiasi
 Defisiensi Vitamin A –
Xerophthalmia
 Glaukoma
 Katarak
 Kelainan Mata Bawaan
 Myopia
( Penglihatan Dekat )
 Nistagmus
 Ophthalmia Neonatorum
 Penyakit Kornea dan
Pencangkokan Korea
 Retinitis Pigmentosa ( RP
)
 Retinopati Diabetika
 Retinopati of Prematurity
 Sobeknya dan Lepasnya
Retina
 Strabismus
 Trakhoma
 Tumor
 Uveitis
Vision 2020 akan memungkinkan
masyarakat internasional untuk
memerangi kebutaan yang dapat dihindari
melalui :
Pencegahan dan pemberantasan penyakit
Pelatihan personel
Memperkuat infrastruktur perawatan mata
yang ada
Penggunaan teknologi yang tepat dan
terjangkau
 Prophylaxis
 Imunisasi
 Perawatan
kehamilan yang
tepat
 Perawatan
neonatal
 Perbaikan gizi
 Pendidikan
 Penyuluhan genetika
 Perundang-undangan
 Deteksi dan
intervensi dini
 Meningkatkan
hygiene dan
perawatan kesehatan
KB 2:
Dampak Ketunanetraan
Terhadap Kehidupan
Seorang Individu
INDRA PENDENGARAN
Dengan dilatih, pendengaran juga akan
menjadi peka terhadap bunyi-bunyi.
Dengan melatih keterampilan
pendengaran tanpa menggunakan indra
penglihatan kita akan dapat menyadari
apa yang sedang dilakukan oleh orang-
orang di sekitar
Dengan teknologi, berbagai peralatan
dapat dimodifikasi agar dapat
memberikan informasi auditer, misalnya
komputer, jam tangan, termometer, dll
dapat diakses oleh tunanetra setelah
 INDRA PERABAAN
Indra perabaan dapat memberikan
informasi yang biasanya kita peroleh
melalui indra penglihatan.
 INDRA PENCIUMAN
Betapa banyak bahan makanan yang
dapat kita kenali melalui indra
penciuman.
Misalnya, jika kita tidak dapat
membedakan antara kunyit dan jahe
melalui perabaan kenalilah baunya.
SISA INDRA PENGLIHATAN
Sebagian besar orang yang
dikategorikan sebagai tunanetra
masih mempunyai sisa penglihatan
(low vision). Kebanyakan orang low
vision dapat merespon secara baik
terhadap warna-warna kontras, dan
mereka harus memanfaatkannya
dengan sebaik-baiknya.
1.Visualisasi
Cara lain bagi individu tunanetra untuk
mendapatkan kenyamanan di dalam
lingkungannya dan membantunya bergerak
secara mandiri adalah dengan
menggunakan ingatan visual ( visual
memory) atau visualisasi (juga disebut peta
mental). yang tepat agar tetap menjadi
bagian dari kehidupan yang normal.
2.Ingatan Kinestetik
Ingatan kinestetik adalah ingatan
tentang kesadaran gerak otot yang
dihasilkan oleh interaksi antara indra
perabaan (tactile), propriosepsi dan
keseimbangan yang dikontrol oleh
sistem vestibular, yang berpusat di
bagian atas dari telinga bagian dalam.
Sistem ini peka terhadap percepatan,
posisi, dan gerakan kepala.
3. Persepsi Obyek (Object Perception)
Banyak tunanetra yang sudah berpengalaman
banyak dalam bepergian secara mandiri, akan
mengembangkan suatu kemampuan yang
mungkin turut membentuk anggapan orang
bahwa individu tunanetra memiliki indra keenam
atau sekurang-kurangnya member kesan bahwa
dia mempunyai indra pendengaran yang lebih
tajam. Kemampuan ini disebut persepsi obyek
(object perception)
 Kontak pertama
 Cara memegang
 Posisi pegangan
 Jalan sempit
 Membuka/
menutup pintu
Melewati
Tangga
Melangkahi
lubang
Duduk di kursi
Naik ke dalam
mobil
CARA MENUNTUN ORANG TUNANETRA
CARA MENGORIENTASIKAN
Jika kita menunjukkan arah menuju suatu tempat
atau benda kepada seorang tunanetra, kita tidak bisa
sekedar menunjukkan sambil mengatakan “ke sana”
ke sini”. Kita harus lebih spesifik. Misalnya: kira-kira
10 meter ke depan; di sebelah kiri; 5 langkah ke
kanan; di atas TV; dsb.
Untuk lingkungan yang kecil, kita dapat
menggunakan putaran jam sebagai rujukan. Misalnya,
ketika kita ingin memberitahukan letak makanan di
dalam piring seorang tunanetra yang akan makan, kita
dapat mengatakan ikan ada di jam 9, sambal di jam
12, tahu di jam 6, dst.
KB 3 :
Pendidikan Bagi Siswa
Tunanetra di Sekolah
Umum dalam Setting
Pendidikan Inklusif
KEBUTUHAN KHUSUS
PENDIDIKAN
SISWA TUNANETRA1. Pengembangan Konsep
Konsep adalah simbol atau istilah yang menggambarkan suatu
obyek, kejadian, atau keadaan tertentu.
Hills dan Blasch (1980) mengklasifikasi jenis konsep yang
diperlukan oleh anak tunanetra
1. Konsep Tubuh : kemampuan untuk mengidentifikasiatau
mengenali nama bagian tubuh serta mnegetahui lokasi, gerakan,
hubungannya dengan bagian tubuh lain, dan fungsi bagian-
bagian tubuh tersebut
2. Konsep Ruang : mencakup posisi atau hubungan
3. Konsep Lingkungan
2. Teknik Alternatif dan Alat Bantu Belajar Khusus
Teknik alternatif adalah cara khusus (baik dengan
ataupun tanpa alat bantu khusus) yang memanfaatkan
indra-indra nonvisual atau sisa indra penglihatan untuk
melakukan sesuatu kegiatan yang normalnya
dilakukan dengan indra penglihatan.
Contoh: Jam tangan brille, jam tangan bicara, komputer
bicara, komputer dengan printer braille, dll
3. Keterampilan Sosial/Emosional
Agar efektif dalam interaksi sosial, anak tunanetra perlu
memiliki keterampilan tertentu, seperti keterampilan
penggunaan bahasa non verbal atau bahasa tubuh
(body language)
4. Keterampilan Orientasi dan Mobilitas
Kemampuan mobilitas, yaitu keterampilan untuk
bergerak secara leluasa di dalam lingkungannya.
Keterampilan orientasi, yaitu kemampuan untuk
memahami hubungan lokasi antara satu obyek dengan
obyek lainnya di dalam lingkungan (Hill dan Ponder,
1976)
Untuk membantu mobilitas tunanetra alat bantu yang
umum dipergunakan adalah tongkat, anjing penuntun,
dan alat elektronik.
5. Keterampilan Menggunakan Sisa Penglihatan
Sebagian besar orang tunanetra masih memiliki sisa
penglihatan yang fungsional, dan banyak di antara
mereka masih dapat membaca dan menulis
menggunakan tulisan biasa dengan pengaturan pada
satu atau tiga aspek berikut. Pencahayaan,
penggunaan kaca mata, dan magnifikasi (pembesaran
tampilan tulisan).
Alat bantu low vision yang paling efektif adalah cahaya
dan kacamata yang cocok.
STRATEGI PEMBELAJARAN TUNANETRA
1. Pembelajaran deduktif atau induktif
2. Pembelajaran ekspositorik atau heuristik
3. Pembelajaran seorang guru atau beregu (team
teaching)
4. Pembelajaran klasikal, kelompok kecil, atau individual
5. Pembelajaran tatap muka atau melalui media
6. Strategi individualisasi: Program Pendidikan
Individualisasai (PPI)
7. Strategi Kooperatif
8. Strateggi modifikasi perilaku
MEDIA PEMBELAJARAN TUNANETRA
1. Alat Peraga
Objek atau situasi sebenarnya, benda asli yang
diawetkan, model dua dimensi, dan model tiga
dimensi.
2. Alat Bantu Pembelajaran
Alat bantu untuk baca-tulis, alat bantu untuk membaca,
alat bantu untuk berhitung dan alat bantu untuk audio.
EVALUASI PEMBELAJARAN
Hal yang harus diperhatikan saat melakukan evaluasi pada anak
tunanetra:
1. Soal dalam bentuk huruf Braille, sedangkan untuk siswa low
vision disesuaikan dengan kemampuan penglihatannya.
2. Guru harus bersikap objektif dalam mengevaluasi pencapaian
prestasi belajar siswa tunanetra sesuai dengan
kemampuannya.
3. Waktu pelaksanaan tes hendaknya lebih lama karena
didasarkan pada pertimbangan bahwa waktu yang digunakan
siswa tunanetra untuk membaca dan menulis huruf Braille.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

pembelajaran ipa di SD modul 5 dan 6
pembelajaran ipa di SD modul 5 dan 6pembelajaran ipa di SD modul 5 dan 6
pembelajaran ipa di SD modul 5 dan 6medy disk
 
PERSPEKTIF PEND. SD MODUL 7 DAN 8.pptx
PERSPEKTIF PEND. SD MODUL 7 DAN 8.pptxPERSPEKTIF PEND. SD MODUL 7 DAN 8.pptx
PERSPEKTIF PEND. SD MODUL 7 DAN 8.pptxharishmwddh
 
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum Pembelajaran
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum PembelajaranKisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum Pembelajaran
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum PembelajaranMuhammad Imam BW
 
Pengaruh detergen thdp prkcmbhan
Pengaruh detergen thdp prkcmbhanPengaruh detergen thdp prkcmbhan
Pengaruh detergen thdp prkcmbhanRizal Fahmi
 
(17) RPP IPA perubahan makhluk hidup 3A
(17) RPP IPA perubahan makhluk hidup 3A(17) RPP IPA perubahan makhluk hidup 3A
(17) RPP IPA perubahan makhluk hidup 3ANastiti Rahajeng
 
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) Terbaru
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) TerbaruFormat APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) Terbaru
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) TerbaruAkang Juve
 
Contoh Laporan PKP UT PGSD IPA Materi Perpindahan Energi Panas - Pemantaan Ke...
Contoh Laporan PKP UT PGSD IPA Materi Perpindahan Energi Panas - Pemantaan Ke...Contoh Laporan PKP UT PGSD IPA Materi Perpindahan Energi Panas - Pemantaan Ke...
Contoh Laporan PKP UT PGSD IPA Materi Perpindahan Energi Panas - Pemantaan Ke...Soal Universitas Terbuka
 
Perspektif pendidikan sd
Perspektif pendidikan sdPerspektif pendidikan sd
Perspektif pendidikan sdendang zr
 
PPT MODUL 4 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptx
PPT MODUL 4 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptxPPT MODUL 4 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptx
PPT MODUL 4 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptxArman Ahmad
 
Contoh kasus tap di sd
Contoh kasus tap di sdContoh kasus tap di sd
Contoh kasus tap di sdWarnet Raha
 
PTK modul 3 (merancang PTK)
PTK modul 3 (merancang PTK)PTK modul 3 (merancang PTK)
PTK modul 3 (merancang PTK)Srinah Yanti
 
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil BelajarModul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil BelajarNaita Novia Sari
 
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...Arif Winahyu
 
Pembelajaran terpadu-dan-tematik
Pembelajaran terpadu-dan-tematikPembelajaran terpadu-dan-tematik
Pembelajaran terpadu-dan-tematiktsamarul_hizbi
 
Ppt pembelajaran terpadu model networked
Ppt pembelajaran terpadu model networkedPpt pembelajaran terpadu model networked
Ppt pembelajaran terpadu model networkedCha-cha Taulanys
 

Was ist angesagt? (20)

pembelajaran ipa di SD modul 5 dan 6
pembelajaran ipa di SD modul 5 dan 6pembelajaran ipa di SD modul 5 dan 6
pembelajaran ipa di SD modul 5 dan 6
 
PERSPEKTIF PEND. SD MODUL 7 DAN 8.pptx
PERSPEKTIF PEND. SD MODUL 7 DAN 8.pptxPERSPEKTIF PEND. SD MODUL 7 DAN 8.pptx
PERSPEKTIF PEND. SD MODUL 7 DAN 8.pptx
 
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum Pembelajaran
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum PembelajaranKisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum Pembelajaran
Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru Sebelum Pembelajaran
 
Pengaruh detergen thdp prkcmbhan
Pengaruh detergen thdp prkcmbhanPengaruh detergen thdp prkcmbhan
Pengaruh detergen thdp prkcmbhan
 
(17) RPP IPA perubahan makhluk hidup 3A
(17) RPP IPA perubahan makhluk hidup 3A(17) RPP IPA perubahan makhluk hidup 3A
(17) RPP IPA perubahan makhluk hidup 3A
 
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) Terbaru
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) TerbaruFormat APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) Terbaru
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) Terbaru
 
Contoh Laporan PKP UT PGSD IPA Materi Perpindahan Energi Panas - Pemantaan Ke...
Contoh Laporan PKP UT PGSD IPA Materi Perpindahan Energi Panas - Pemantaan Ke...Contoh Laporan PKP UT PGSD IPA Materi Perpindahan Energi Panas - Pemantaan Ke...
Contoh Laporan PKP UT PGSD IPA Materi Perpindahan Energi Panas - Pemantaan Ke...
 
Perspektif pendidikan sd
Perspektif pendidikan sdPerspektif pendidikan sd
Perspektif pendidikan sd
 
Kasus pembelajaran bahasa indonesia sd
Kasus pembelajaran bahasa indonesia sdKasus pembelajaran bahasa indonesia sd
Kasus pembelajaran bahasa indonesia sd
 
PPT MODUL 4 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptx
PPT MODUL 4 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptxPPT MODUL 4 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptx
PPT MODUL 4 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptx
 
Contoh kasus tap di sd
Contoh kasus tap di sdContoh kasus tap di sd
Contoh kasus tap di sd
 
Tugas kuliah tap
Tugas kuliah tapTugas kuliah tap
Tugas kuliah tap
 
Kasus pembelajaran ipa kelas 5
Kasus pembelajaran ipa kelas 5Kasus pembelajaran ipa kelas 5
Kasus pembelajaran ipa kelas 5
 
PTK modul 3 (merancang PTK)
PTK modul 3 (merancang PTK)PTK modul 3 (merancang PTK)
PTK modul 3 (merancang PTK)
 
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil BelajarModul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
 
Presentasi modul 7 ipa kb 2
Presentasi modul 7 ipa kb 2Presentasi modul 7 ipa kb 2
Presentasi modul 7 ipa kb 2
 
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
Laporan observasi Perkembangan Siswa Sekolah Dasar Negeri 04 Jaten kec.Jaten ...
 
Pembelajaran terpadu-dan-tematik
Pembelajaran terpadu-dan-tematikPembelajaran terpadu-dan-tematik
Pembelajaran terpadu-dan-tematik
 
Merancang dan menerapkan penggunaan metode
Merancang dan menerapkan penggunaan metodeMerancang dan menerapkan penggunaan metode
Merancang dan menerapkan penggunaan metode
 
Ppt pembelajaran terpadu model networked
Ppt pembelajaran terpadu model networkedPpt pembelajaran terpadu model networked
Ppt pembelajaran terpadu model networked
 

Ähnlich wie PENDIDIKAN TUNANETRA

Layanan ABK di sekolah dasar.pptx
Layanan ABK di sekolah dasar.pptxLayanan ABK di sekolah dasar.pptx
Layanan ABK di sekolah dasar.pptxBangkitRA
 
PPT TUGAS ABK BU RESTU.ppt
PPT TUGAS ABK BU RESTU.pptPPT TUGAS ABK BU RESTU.ppt
PPT TUGAS ABK BU RESTU.pptlilikpujilestari
 
Anak Dengan Hambatan Pengelihatan.pptx
Anak Dengan Hambatan Pengelihatan.pptxAnak Dengan Hambatan Pengelihatan.pptx
Anak Dengan Hambatan Pengelihatan.pptxssuser4abcb6
 
PDF 13 - Buku OM Bagi Pendidik SMALB 2
PDF 13 - Buku OM Bagi Pendidik SMALB 2PDF 13 - Buku OM Bagi Pendidik SMALB 2
PDF 13 - Buku OM Bagi Pendidik SMALB 2Fernando Anrest
 
RPT 2015 Sains Tingkatan 2
RPT 2015 Sains Tingkatan 2RPT 2015 Sains Tingkatan 2
RPT 2015 Sains Tingkatan 2Cikgu Hailmi
 
Yuniarsih, Asuhan keperawatan pada gangguan pendengaran presbikus
Yuniarsih, Asuhan keperawatan pada  gangguan pendengaran presbikus Yuniarsih, Asuhan keperawatan pada  gangguan pendengaran presbikus
Yuniarsih, Asuhan keperawatan pada gangguan pendengaran presbikus Universitas Katolik Musi Charitas
 
Ipa8 kd12-indra penglihatan manusia dan hewan
Ipa8 kd12-indra penglihatan manusia dan hewanIpa8 kd12-indra penglihatan manusia dan hewan
Ipa8 kd12-indra penglihatan manusia dan hewanSMPK Stella Maris
 
`1Definisi tunanetra didi t
`1Definisi tunanetra didi t`1Definisi tunanetra didi t
`1Definisi tunanetra didi tpendekar ilmu
 
PRESENTASI ABK.pptx
PRESENTASI ABK.pptxPRESENTASI ABK.pptx
PRESENTASI ABK.pptxiim46
 
Kebutuhan istirahat, tidur, dan bermain
Kebutuhan istirahat, tidur, dan bermainKebutuhan istirahat, tidur, dan bermain
Kebutuhan istirahat, tidur, dan bermainindah puspa pratiwi
 
Sistem Penginderaan
Sistem PenginderaanSistem Penginderaan
Sistem Penginderaanpjj_kemenkes
 

Ähnlich wie PENDIDIKAN TUNANETRA (20)

Layanan ABK di sekolah dasar.pptx
Layanan ABK di sekolah dasar.pptxLayanan ABK di sekolah dasar.pptx
Layanan ABK di sekolah dasar.pptx
 
ABK - MODUL 4 up.pptx
ABK - MODUL 4 up.pptxABK - MODUL 4 up.pptx
ABK - MODUL 4 up.pptx
 
PPT Modul 4 ABK.pdf
PPT Modul 4 ABK.pdfPPT Modul 4 ABK.pdf
PPT Modul 4 ABK.pdf
 
PPT TUGAS ABK BU RESTU.ppt
PPT TUGAS ABK BU RESTU.pptPPT TUGAS ABK BU RESTU.ppt
PPT TUGAS ABK BU RESTU.ppt
 
Konsep Dasar Tunanetra
Konsep Dasar TunanetraKonsep Dasar Tunanetra
Konsep Dasar Tunanetra
 
Anak Dengan Hambatan Pengelihatan.pptx
Anak Dengan Hambatan Pengelihatan.pptxAnak Dengan Hambatan Pengelihatan.pptx
Anak Dengan Hambatan Pengelihatan.pptx
 
PPT Pend ABK.pdf
PPT Pend ABK.pdfPPT Pend ABK.pdf
PPT Pend ABK.pdf
 
Makalah biooptik
Makalah biooptikMakalah biooptik
Makalah biooptik
 
BAB II.pdf
BAB II.pdfBAB II.pdf
BAB II.pdf
 
Aktiviti pengamatan
Aktiviti pengamatanAktiviti pengamatan
Aktiviti pengamatan
 
Persepsi Manusia
Persepsi ManusiaPersepsi Manusia
Persepsi Manusia
 
PDF 13 - Buku OM Bagi Pendidik SMALB 2
PDF 13 - Buku OM Bagi Pendidik SMALB 2PDF 13 - Buku OM Bagi Pendidik SMALB 2
PDF 13 - Buku OM Bagi Pendidik SMALB 2
 
RPT 2015 Sains Tingkatan 2
RPT 2015 Sains Tingkatan 2RPT 2015 Sains Tingkatan 2
RPT 2015 Sains Tingkatan 2
 
Yuniarsih, Asuhan keperawatan pada gangguan pendengaran presbikus
Yuniarsih, Asuhan keperawatan pada  gangguan pendengaran presbikus Yuniarsih, Asuhan keperawatan pada  gangguan pendengaran presbikus
Yuniarsih, Asuhan keperawatan pada gangguan pendengaran presbikus
 
Ipa8 kd12-indra penglihatan manusia dan hewan
Ipa8 kd12-indra penglihatan manusia dan hewanIpa8 kd12-indra penglihatan manusia dan hewan
Ipa8 kd12-indra penglihatan manusia dan hewan
 
`1Definisi tunanetra didi t
`1Definisi tunanetra didi t`1Definisi tunanetra didi t
`1Definisi tunanetra didi t
 
PRESENTASI ABK.pptx
PRESENTASI ABK.pptxPRESENTASI ABK.pptx
PRESENTASI ABK.pptx
 
Kebutuhan istirahat, tidur, dan bermain
Kebutuhan istirahat, tidur, dan bermainKebutuhan istirahat, tidur, dan bermain
Kebutuhan istirahat, tidur, dan bermain
 
Sistem Penginderaan
Sistem PenginderaanSistem Penginderaan
Sistem Penginderaan
 
Sistem Penginderaan
Sistem PenginderaanSistem Penginderaan
Sistem Penginderaan
 

Mehr von endang zr

monopoli ipa kls 6
monopoli ipa kls 6monopoli ipa kls 6
monopoli ipa kls 6endang zr
 
permainan monopoli ipa kls 6
permainan monopoli ipa kls 6permainan monopoli ipa kls 6
permainan monopoli ipa kls 6endang zr
 
karil pkp pgsd
karil pkp pgsdkaril pkp pgsd
karil pkp pgsdendang zr
 
hubungan konsep, nilai, moral dan norma denagn tuntutan perilaku warga negara
hubungan konsep, nilai, moral dan norma denagn tuntutan perilaku warga negarahubungan konsep, nilai, moral dan norma denagn tuntutan perilaku warga negara
hubungan konsep, nilai, moral dan norma denagn tuntutan perilaku warga negaraendang zr
 
hakikat kurikulum
hakikat kurikulumhakikat kurikulum
hakikat kurikulumendang zr
 
pemanfaatan bagian tubuh hewan
pemanfaatan bagian tubuh hewanpemanfaatan bagian tubuh hewan
pemanfaatan bagian tubuh hewanendang zr
 
media gambar ips dokumen
media gambar ips dokumenmedia gambar ips dokumen
media gambar ips dokumenendang zr
 
mengenal negaraTimor Leste
mengenal negaraTimor Lestemengenal negaraTimor Leste
mengenal negaraTimor Lesteendang zr
 
mengenal negara brunei darussalam
mengenal negara brunei darussalammengenal negara brunei darussalam
mengenal negara brunei darussalamendang zr
 
mengenal negara thailand
mengenal negara thailandmengenal negara thailand
mengenal negara thailandendang zr
 
Mengenal negara papua nugini
Mengenal negara papua nuginiMengenal negara papua nugini
Mengenal negara papua nuginiendang zr
 
Mengenal negara kamboja
Mengenal negara kambojaMengenal negara kamboja
Mengenal negara kambojaendang zr
 

Mehr von endang zr (12)

monopoli ipa kls 6
monopoli ipa kls 6monopoli ipa kls 6
monopoli ipa kls 6
 
permainan monopoli ipa kls 6
permainan monopoli ipa kls 6permainan monopoli ipa kls 6
permainan monopoli ipa kls 6
 
karil pkp pgsd
karil pkp pgsdkaril pkp pgsd
karil pkp pgsd
 
hubungan konsep, nilai, moral dan norma denagn tuntutan perilaku warga negara
hubungan konsep, nilai, moral dan norma denagn tuntutan perilaku warga negarahubungan konsep, nilai, moral dan norma denagn tuntutan perilaku warga negara
hubungan konsep, nilai, moral dan norma denagn tuntutan perilaku warga negara
 
hakikat kurikulum
hakikat kurikulumhakikat kurikulum
hakikat kurikulum
 
pemanfaatan bagian tubuh hewan
pemanfaatan bagian tubuh hewanpemanfaatan bagian tubuh hewan
pemanfaatan bagian tubuh hewan
 
media gambar ips dokumen
media gambar ips dokumenmedia gambar ips dokumen
media gambar ips dokumen
 
mengenal negaraTimor Leste
mengenal negaraTimor Lestemengenal negaraTimor Leste
mengenal negaraTimor Leste
 
mengenal negara brunei darussalam
mengenal negara brunei darussalammengenal negara brunei darussalam
mengenal negara brunei darussalam
 
mengenal negara thailand
mengenal negara thailandmengenal negara thailand
mengenal negara thailand
 
Mengenal negara papua nugini
Mengenal negara papua nuginiMengenal negara papua nugini
Mengenal negara papua nugini
 
Mengenal negara kamboja
Mengenal negara kambojaMengenal negara kamboja
Mengenal negara kamboja
 

Kürzlich hochgeladen

2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 

Kürzlich hochgeladen (20)

2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 

PENDIDIKAN TUNANETRA

  • 1. KELOMPOK 3 1. DODI SUPRIYADI 836175313 2. ENDANG . S 836194391 3. ELFRIDA 836157078 4. DYAH. S. P 836154524 5. EKA NILA TRESNA 836160123 6. ENDAH FIKRIYAH 836155178
  • 3. KB 1 : Definisi, Klasifikasi, Penyebab, dan Cara Pencegahan Terjadinya Ketunanetraan
  • 4. Ada dua jenis definisi sehubungan dengan kehilangan penglihatan berikut ini : 1.Definisi legal (definisi berdasarkan peraturan perundang-undangan)  Ketajaman penglihatan ( visual
  • 5. Definisi edukasional mengenai ketunanetraan lebih dapat memenuhi persyaratan daripada definisi legal oleh karenanya dapat menunjukkan :  Metode membaca dan metode pembelajaran membaca yang mana yang sebaiknya dipergunakan 
  • 6.
  • 7.  Menurut Mason & McCall 1999 dinegara- negara ini kasus kebutaan yang disebabkan oleh kondisi kelainan genetis bawaan, retinopathy of prematurity atau kerusakan jalur penglihatan, relative kecil proporsinya.  Menurut G Sianturi, 2004 penyebab utama kebutaan di Indonesia adalah katarak, glaucoma, kelainan refraksi, penyakit kornea, retina dan kekurangan Vitamin A.
  • 8.  Albinisme  Amblyopia  Buta Warna  Cedera(Trauma) dan Radiasi  Defisiensi Vitamin A – Xerophthalmia  Glaukoma  Katarak  Kelainan Mata Bawaan  Myopia ( Penglihatan Dekat )  Nistagmus  Ophthalmia Neonatorum  Penyakit Kornea dan Pencangkokan Korea  Retinitis Pigmentosa ( RP )  Retinopati Diabetika  Retinopati of Prematurity  Sobeknya dan Lepasnya Retina  Strabismus  Trakhoma  Tumor  Uveitis
  • 9. Vision 2020 akan memungkinkan masyarakat internasional untuk memerangi kebutaan yang dapat dihindari melalui : Pencegahan dan pemberantasan penyakit Pelatihan personel Memperkuat infrastruktur perawatan mata yang ada Penggunaan teknologi yang tepat dan terjangkau
  • 10.
  • 11.  Prophylaxis  Imunisasi  Perawatan kehamilan yang tepat  Perawatan neonatal  Perbaikan gizi  Pendidikan  Penyuluhan genetika  Perundang-undangan  Deteksi dan intervensi dini  Meningkatkan hygiene dan perawatan kesehatan
  • 12. KB 2: Dampak Ketunanetraan Terhadap Kehidupan Seorang Individu
  • 13.
  • 14. INDRA PENDENGARAN Dengan dilatih, pendengaran juga akan menjadi peka terhadap bunyi-bunyi. Dengan melatih keterampilan pendengaran tanpa menggunakan indra penglihatan kita akan dapat menyadari apa yang sedang dilakukan oleh orang- orang di sekitar Dengan teknologi, berbagai peralatan dapat dimodifikasi agar dapat memberikan informasi auditer, misalnya komputer, jam tangan, termometer, dll dapat diakses oleh tunanetra setelah
  • 15.  INDRA PERABAAN Indra perabaan dapat memberikan informasi yang biasanya kita peroleh melalui indra penglihatan.  INDRA PENCIUMAN Betapa banyak bahan makanan yang dapat kita kenali melalui indra penciuman. Misalnya, jika kita tidak dapat membedakan antara kunyit dan jahe melalui perabaan kenalilah baunya.
  • 16. SISA INDRA PENGLIHATAN Sebagian besar orang yang dikategorikan sebagai tunanetra masih mempunyai sisa penglihatan (low vision). Kebanyakan orang low vision dapat merespon secara baik terhadap warna-warna kontras, dan mereka harus memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya.
  • 17. 1.Visualisasi Cara lain bagi individu tunanetra untuk mendapatkan kenyamanan di dalam lingkungannya dan membantunya bergerak secara mandiri adalah dengan menggunakan ingatan visual ( visual memory) atau visualisasi (juga disebut peta mental). yang tepat agar tetap menjadi bagian dari kehidupan yang normal.
  • 18. 2.Ingatan Kinestetik Ingatan kinestetik adalah ingatan tentang kesadaran gerak otot yang dihasilkan oleh interaksi antara indra perabaan (tactile), propriosepsi dan keseimbangan yang dikontrol oleh sistem vestibular, yang berpusat di bagian atas dari telinga bagian dalam. Sistem ini peka terhadap percepatan, posisi, dan gerakan kepala.
  • 19. 3. Persepsi Obyek (Object Perception) Banyak tunanetra yang sudah berpengalaman banyak dalam bepergian secara mandiri, akan mengembangkan suatu kemampuan yang mungkin turut membentuk anggapan orang bahwa individu tunanetra memiliki indra keenam atau sekurang-kurangnya member kesan bahwa dia mempunyai indra pendengaran yang lebih tajam. Kemampuan ini disebut persepsi obyek (object perception)
  • 20.  Kontak pertama  Cara memegang  Posisi pegangan  Jalan sempit  Membuka/ menutup pintu Melewati Tangga Melangkahi lubang Duduk di kursi Naik ke dalam mobil CARA MENUNTUN ORANG TUNANETRA
  • 21. CARA MENGORIENTASIKAN Jika kita menunjukkan arah menuju suatu tempat atau benda kepada seorang tunanetra, kita tidak bisa sekedar menunjukkan sambil mengatakan “ke sana” ke sini”. Kita harus lebih spesifik. Misalnya: kira-kira 10 meter ke depan; di sebelah kiri; 5 langkah ke kanan; di atas TV; dsb. Untuk lingkungan yang kecil, kita dapat menggunakan putaran jam sebagai rujukan. Misalnya, ketika kita ingin memberitahukan letak makanan di dalam piring seorang tunanetra yang akan makan, kita dapat mengatakan ikan ada di jam 9, sambal di jam 12, tahu di jam 6, dst.
  • 22. KB 3 : Pendidikan Bagi Siswa Tunanetra di Sekolah Umum dalam Setting Pendidikan Inklusif
  • 23. KEBUTUHAN KHUSUS PENDIDIKAN SISWA TUNANETRA1. Pengembangan Konsep Konsep adalah simbol atau istilah yang menggambarkan suatu obyek, kejadian, atau keadaan tertentu. Hills dan Blasch (1980) mengklasifikasi jenis konsep yang diperlukan oleh anak tunanetra 1. Konsep Tubuh : kemampuan untuk mengidentifikasiatau mengenali nama bagian tubuh serta mnegetahui lokasi, gerakan, hubungannya dengan bagian tubuh lain, dan fungsi bagian- bagian tubuh tersebut 2. Konsep Ruang : mencakup posisi atau hubungan 3. Konsep Lingkungan
  • 24. 2. Teknik Alternatif dan Alat Bantu Belajar Khusus Teknik alternatif adalah cara khusus (baik dengan ataupun tanpa alat bantu khusus) yang memanfaatkan indra-indra nonvisual atau sisa indra penglihatan untuk melakukan sesuatu kegiatan yang normalnya dilakukan dengan indra penglihatan. Contoh: Jam tangan brille, jam tangan bicara, komputer bicara, komputer dengan printer braille, dll 3. Keterampilan Sosial/Emosional Agar efektif dalam interaksi sosial, anak tunanetra perlu memiliki keterampilan tertentu, seperti keterampilan penggunaan bahasa non verbal atau bahasa tubuh (body language)
  • 25. 4. Keterampilan Orientasi dan Mobilitas Kemampuan mobilitas, yaitu keterampilan untuk bergerak secara leluasa di dalam lingkungannya. Keterampilan orientasi, yaitu kemampuan untuk memahami hubungan lokasi antara satu obyek dengan obyek lainnya di dalam lingkungan (Hill dan Ponder, 1976) Untuk membantu mobilitas tunanetra alat bantu yang umum dipergunakan adalah tongkat, anjing penuntun, dan alat elektronik.
  • 26. 5. Keterampilan Menggunakan Sisa Penglihatan Sebagian besar orang tunanetra masih memiliki sisa penglihatan yang fungsional, dan banyak di antara mereka masih dapat membaca dan menulis menggunakan tulisan biasa dengan pengaturan pada satu atau tiga aspek berikut. Pencahayaan, penggunaan kaca mata, dan magnifikasi (pembesaran tampilan tulisan). Alat bantu low vision yang paling efektif adalah cahaya dan kacamata yang cocok.
  • 27. STRATEGI PEMBELAJARAN TUNANETRA 1. Pembelajaran deduktif atau induktif 2. Pembelajaran ekspositorik atau heuristik 3. Pembelajaran seorang guru atau beregu (team teaching) 4. Pembelajaran klasikal, kelompok kecil, atau individual 5. Pembelajaran tatap muka atau melalui media 6. Strategi individualisasi: Program Pendidikan Individualisasai (PPI) 7. Strategi Kooperatif 8. Strateggi modifikasi perilaku
  • 28. MEDIA PEMBELAJARAN TUNANETRA 1. Alat Peraga Objek atau situasi sebenarnya, benda asli yang diawetkan, model dua dimensi, dan model tiga dimensi. 2. Alat Bantu Pembelajaran Alat bantu untuk baca-tulis, alat bantu untuk membaca, alat bantu untuk berhitung dan alat bantu untuk audio.
  • 29. EVALUASI PEMBELAJARAN Hal yang harus diperhatikan saat melakukan evaluasi pada anak tunanetra: 1. Soal dalam bentuk huruf Braille, sedangkan untuk siswa low vision disesuaikan dengan kemampuan penglihatannya. 2. Guru harus bersikap objektif dalam mengevaluasi pencapaian prestasi belajar siswa tunanetra sesuai dengan kemampuannya. 3. Waktu pelaksanaan tes hendaknya lebih lama karena didasarkan pada pertimbangan bahwa waktu yang digunakan siswa tunanetra untuk membaca dan menulis huruf Braille.