2. Pendahuluan
Kulit merupakan salah satu organ tubuh yang mempunyai penahan penting dalam
sistem fisiologi tubuh. Kulit berfungsi sebagai indra perasa yang menerima
rangsangan panas,dingin rasa sakit, halus dan
sebagainya. Kulit yang berfungsi menjaga
stabilitas suhu badan dan mencegah
penguapan air yang berlebihan. Dalam hal
pencegahan infeksi, kulit merupakan
pelindung yang menghalangi masuknya
mikroba dan bahan-bahan asing lain yang
mempunyai sifat patogenik. Kulit juga sebagai
alat ekskresi kelenjar minyak.
3. Definisi
Trauma thermal merupakan cedera
jaringan yang terjadi akibat efek paparan
sistemik (umum) atau/dan lokal terhadap
PANAS atau DINGIN pada permukaan
tubuh bagian luar atau dalam.
4. Jenis/Macam-macam Trauma Thermal
Luka Bakar Suhu PANAS
A. Luka Bakar KIMIA, adalah kontaknya jaringan kulit
dengan asam atau basa kuat.
Penanganan
a. Segera bersihkan zat kimia dan rawat luka
b. Bila ada serbuk zat kimia, sikat untuk
menghilangkannya
c. Irigasi/guyur zat kimia (yang tidak bereaksi dengan air)
dengan air selama 20-30 menit
d. Lepaskan seluruh benda yang menempel jika tidak melekat
5. Jenis/Macam-macam Trauma Thermal
Luka Bakar Suhu PANAS
B. Luka Bakar LISTRIK, disebabkan oleh panas dari energi listrik
yang dihantarkan melalui tubuh.
Penanganan
a. Matikan sumber listrik
b. Gunakan isolator (benda penghantar panas yang buruk)
c. Periksa irama jantung dengan monitor EKG
6. Jenis/Macam-macam Trauma Thermal
Luka Bakar Suhu PANAS
C. Luka Bakar RADIASI, disebabkan oleh terpapar sumber panas.
Penanganan
a. Hentikan/jauhkan sumber panas
b. Lakukan perawatan luka
c. Lakukan resusitasi cairan
7. Tingkat kedalaman luka bakar
Superficial Thickness (derajat I)
Hanya mengenai lapisan epidermis
Eritema (kemerahan) ringan – berat
Edema minimal
8. Tingkat kedalaman luka bakar
Partial (to deep) Thickness (derajat II)
Mengenai lapisan epidermis - dermis
Eritema (kemerahan)
Terbentuk blitser/bula
Edema
9. Tingkat kedalaman luka bakar
Full Thickness (derajat III)
Mengenai semua lapisan kulit
Tanpa ada bl;itser/bula
Sedikit nyeri atau tidak ada nyeri
Edema
10. Tanda-tanda cedera Inhalasi
Mengenai wajah/sampai leher
Alis mata dan bulu hidung terbakar
Terdapat timbunan karbon dan tanda peradangan akut
orofaring
Sputum mengandung karbon/arang
Suara serah/stridor
Kadar karboksihemoglobin >10% setelah terbakar
11. Resusitasi Cairan (Rumus Baxter)
A. Dewasa
4cc/kgBB/% luka bakar/24 jam
B. Anak
2cc/kgBB/% luka bakar/24 jam + Maintenance
Maintenance
10kg BB pertama : 100cc
10kg BB kedua : 50cc
10 kg BB ketiga : 10cc
13. Jenis/Macam-macam Trauma Thermal
Luka Bakar Suhu DINGIN
NO FROSTBITE, tidak memiliki
perubahan warna atau tekstur.
FROSTNIP, adalah radang
dingin ringan yang mengiritasi
kulit, menyebabkan perubahan
warna kulit dan rasa dingin yang
diikuti mati rasa. Frostnip tidak
merusak kulit secara permanen
dan dapat diobati dengan
tindakan pertolongan pertama.
14. Jenis/Macam-macam Trauma Thermal
Luka Bakar Suhu DINGIN
SUPERFICIAL FROSTBITE, kulit
terasa hangat. Lepuh berisi cairan
dapat muncul 12 hingga 36 jam
setelah menghangatkan kembali kulit.
DEEP FROSTBITE, mungkin
mengalami mati rasa. Sendi atau otot
mungkin berhenti bekerja. Lepuh
besar terbentuk 24 hingga 48 jam
setelah penghangatan kembali.
Jaringan menjadi hitam dan keras
saat mati.
15. PENATALAKSANAAN
1.Lepaskan baju yang basah, ganti dengan
menggunakan selimut hangat
2.Berikan minum hangat jika pasien bisa minum
3.Rendam bagian tubuh yang cedera di dalam air hangat
40°C (104°F) yang berputar, sampai warna kulit
menjadi merah dan perfusinya kembali normal
(biasanya 20-30 menit)
4.Hindari penggunaan udara kering yang panas
5.Jangan digosok atau diurut
6.Berikan analgetik karena tindakan pemanasan dapat
menimbulkan nyeri hebat
7.Pasang monitor jantung (EKG)
16. ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
Anamnesa
Pemeriksaan kulit
a. Luas luka bakar
Untuk menentukan luas luka bakar dapat digunakan salah satu
metode yang ada, yaitu metode “rule of nine” atau metode “Lund dan
Browder”
b. Kedalaman luka bakar
Kedalaman luka bakar dapat dikelompokan menjadi 4 macam, yaitu
luka bakar derajat I, derajat II, derajat III dan IV, dengan ciri-ciri
seperti telah diuraikan dimuka.
17. ASUHAN KEPERAWATAN
Perfusi Jaringan Perifer Tidak Efektif (D.0009)
Kategori : Fisiologis
Subkategori : Sirkulasi
Definisi :
Penurunan sirkulasi darah pada level kapiler yang
dapat mengganggu metabolisme tubuh
Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif :
Tidak ada
Objektif :
Pengisian kapiler>3 detik
Nadi perifer menurun atau tidak teraba
Akral teraba dingin
Warna kulit pucat
Turgor kulit menurun
Gejala dan Tanda Minor
Subjektif :
Parastesia
Nyeri ekstermitas (kaludikasi intermiten)
Objektif :
Edema
Penyembuhan luka lambat
Indeksankle-branchial<0,90
Bruit femoral
DIAGNOSA I
18. ASUHAN KEPERAWATAN
Keparahan Penyakit Arteri Perifer
Keparahan tanda dan gejala dari penurunan aliran darah perifer sehubungan dengan
arter osklerosis di ekstermitas
Keparahan Metabolik Alkalosis
Keparahan tanda dan gejala peningkatan pH dan bikar bonat dalam darah karena
kondisi yang menyebabkan hilangnya asam yang berlebihan atau peningkatan
retensi bikarbonat
Keseimbangan Cairan
Keseimbangan cairan didalam ruang intraseluler dan ekstra seluruh tubuh
TUJUAN & KRITERIA HASIL
19. ASUHAN KEPERAWATAN
Setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam waktu….. x24 jam perfusi jaringan perifer tidak
efektif dapat diatasi dengan
Kriteri Hasil :
Keparahan Penyakit Arteri Perifer
Gangguan sensasi kulit di ekstermitas (tidak ada)
Gangguan mobilitas fisik (tidak ada)
Disfungsi ereksi (tidak ada)
Keparahan Metabolik Alkalosis
Penigkatan Ph plasma darah (tidak ada)
Peningkatan serum bikarbonat (tidak ada)
Takikardia atrium (tidak ada)
TUJUAN & KRITERIA HASIL
Kontraksi - kontraksi ventricular premature (tidak
ada)
Kesemutan diujung kaki dan tangan (tidak ada)
Keseimbangan Cairan
Denyut perifer (tidak terganggu)
Hematocrit (tidak terganggu)
Turgor kulit (tidak terganggu)
Edema perifer (tidak ada)
kramotot (tidak ada)
20. ASUHAN KEPERAWATAN
Manajemen Cairan
Monitor tanda-tanda vital pasien
Monitor status gizi
Mandiri
Dukung pasien dan keluarga untuk
membantu dalam pemberian
makanan dengan baik
Jaga intake/asupan yang akurat dan
catat output (pasien)
INTERVENSI
Perawatan Sirkulasi :Insufisiensi Arteri
Observasi
Monitor tingkat ketidak nyamanan atau nyeri saat
melakukan olahraga di malam hari
atau saat beristirahat
Monitor jumlah cairan yang masuk dan yang keluar
Mandiri
Dukung pasien untuk melakukan kegiatan olahraga
walaupun (pasien) tidak suka
21. ASUHAN KEPERAWATAN
Monitor Cairan
Observasi
Monitor asupan dan pengeluaran
Monitor tekanan darah, denyut jantung dan
status pernapasan
Monitor tekanan darah ortos tatik dan
perubahan irama jantung, dengan tepat
Kolaborasi
Konsultasikan kedokter jika pengeluaran
urin kurang dari 0.5ml/kg/jam atau asupan
cairan orang dewasa kurang dari 2000
dalam 24 jam
INTERVENSI
Manajemen Sensasi Perifer
Observasi
Monitor sensesi tumpul atau tajam dan panas dan dingin
(yang dirasakanp asien)
Monitor trombo plebitis dan trombo embolipada vena
Mandiri
Dorong pasien untuk menggunakan bagian tubuh yang
tidak terganggu dalam rangka mengetahui tempat dan
permukaan suatu benda
Dorong pasien menggunakan sepatu dengan ukuran yang
pas, berhak pendek dan berbahan lembut