SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 21
Trauma Thermal
Presented by Ns. Wiwik Wariani, S.Kep., M.Kep., Sp.KMB., FN
Pendahuluan
 Kulit merupakan salah satu organ tubuh yang mempunyai penahan penting dalam
sistem fisiologi tubuh. Kulit berfungsi sebagai indra perasa yang menerima
rangsangan panas,dingin rasa sakit, halus dan
sebagainya. Kulit yang berfungsi menjaga
stabilitas suhu badan dan mencegah
penguapan air yang berlebihan. Dalam hal
pencegahan infeksi, kulit merupakan
pelindung yang menghalangi masuknya
mikroba dan bahan-bahan asing lain yang
mempunyai sifat patogenik. Kulit juga sebagai
alat ekskresi kelenjar minyak.
Definisi
Trauma thermal merupakan cedera
jaringan yang terjadi akibat efek paparan
sistemik (umum) atau/dan lokal terhadap
PANAS atau DINGIN pada permukaan
tubuh bagian luar atau dalam.
Jenis/Macam-macam Trauma Thermal
Luka Bakar Suhu PANAS
A. Luka Bakar KIMIA, adalah kontaknya jaringan kulit
dengan asam atau basa kuat.
Penanganan
a. Segera bersihkan zat kimia dan rawat luka
b. Bila ada serbuk zat kimia, sikat untuk
menghilangkannya
c. Irigasi/guyur zat kimia (yang tidak bereaksi dengan air)
dengan air selama 20-30 menit
d. Lepaskan seluruh benda yang menempel jika tidak melekat
Jenis/Macam-macam Trauma Thermal
Luka Bakar Suhu PANAS
B. Luka Bakar LISTRIK, disebabkan oleh panas dari energi listrik
yang dihantarkan melalui tubuh.
Penanganan
a. Matikan sumber listrik
b. Gunakan isolator (benda penghantar panas yang buruk)
c. Periksa irama jantung dengan monitor EKG
Jenis/Macam-macam Trauma Thermal
Luka Bakar Suhu PANAS
C. Luka Bakar RADIASI, disebabkan oleh terpapar sumber panas.
Penanganan
a. Hentikan/jauhkan sumber panas
b. Lakukan perawatan luka
c. Lakukan resusitasi cairan
Tingkat kedalaman luka bakar
Superficial Thickness (derajat I)
 Hanya mengenai lapisan epidermis
 Eritema (kemerahan) ringan – berat
 Edema minimal
Tingkat kedalaman luka bakar
Partial (to deep) Thickness (derajat II)
 Mengenai lapisan epidermis - dermis
 Eritema (kemerahan)
 Terbentuk blitser/bula
 Edema
Tingkat kedalaman luka bakar
Full Thickness (derajat III)
 Mengenai semua lapisan kulit
 Tanpa ada bl;itser/bula
 Sedikit nyeri atau tidak ada nyeri
 Edema
Tanda-tanda cedera Inhalasi
 Mengenai wajah/sampai leher
 Alis mata dan bulu hidung terbakar
 Terdapat timbunan karbon dan tanda peradangan akut
orofaring
 Sputum mengandung karbon/arang
 Suara serah/stridor
 Kadar karboksihemoglobin >10% setelah terbakar
Resusitasi Cairan (Rumus Baxter)
A. Dewasa
4cc/kgBB/% luka bakar/24 jam
B. Anak
2cc/kgBB/% luka bakar/24 jam + Maintenance
Maintenance
10kg BB pertama : 100cc
10kg BB kedua : 50cc
10 kg BB ketiga : 10cc
Rule of Nine Combutio
Jenis/Macam-macam Trauma Thermal
Luka Bakar Suhu DINGIN
NO FROSTBITE, tidak memiliki
perubahan warna atau tekstur.
FROSTNIP, adalah radang
dingin ringan yang mengiritasi
kulit, menyebabkan perubahan
warna kulit dan rasa dingin yang
diikuti mati rasa. Frostnip tidak
merusak kulit secara permanen
dan dapat diobati dengan
tindakan pertolongan pertama.
Jenis/Macam-macam Trauma Thermal
Luka Bakar Suhu DINGIN
 SUPERFICIAL FROSTBITE, kulit
terasa hangat. Lepuh berisi cairan
dapat muncul 12 hingga 36 jam
setelah menghangatkan kembali kulit.
 DEEP FROSTBITE, mungkin
mengalami mati rasa. Sendi atau otot
mungkin berhenti bekerja. Lepuh
besar terbentuk 24 hingga 48 jam
setelah penghangatan kembali.
Jaringan menjadi hitam dan keras
saat mati.
PENATALAKSANAAN
1.Lepaskan baju yang basah, ganti dengan
menggunakan selimut hangat
2.Berikan minum hangat jika pasien bisa minum
3.Rendam bagian tubuh yang cedera di dalam air hangat
40°C (104°F) yang berputar, sampai warna kulit
menjadi merah dan perfusinya kembali normal
(biasanya 20-30 menit)
4.Hindari penggunaan udara kering yang panas
5.Jangan digosok atau diurut
6.Berikan analgetik karena tindakan pemanasan dapat
menimbulkan nyeri hebat
7.Pasang monitor jantung (EKG)
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
Anamnesa
Pemeriksaan kulit
a. Luas luka bakar
Untuk menentukan luas luka bakar dapat digunakan salah satu
metode yang ada, yaitu metode “rule of nine” atau metode “Lund dan
Browder”
b. Kedalaman luka bakar
Kedalaman luka bakar dapat dikelompokan menjadi 4 macam, yaitu
luka bakar derajat I, derajat II, derajat III dan IV, dengan ciri-ciri
seperti telah diuraikan dimuka.
ASUHAN KEPERAWATAN
Perfusi Jaringan Perifer Tidak Efektif (D.0009)
Kategori : Fisiologis
Subkategori : Sirkulasi
Definisi :
Penurunan sirkulasi darah pada level kapiler yang
dapat mengganggu metabolisme tubuh
Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif :
Tidak ada
Objektif :
Pengisian kapiler>3 detik
Nadi perifer menurun atau tidak teraba
Akral teraba dingin
Warna kulit pucat
Turgor kulit menurun
Gejala dan Tanda Minor
Subjektif :
Parastesia
Nyeri ekstermitas (kaludikasi intermiten)
Objektif :
Edema
Penyembuhan luka lambat
Indeksankle-branchial<0,90
Bruit femoral
DIAGNOSA I
ASUHAN KEPERAWATAN
 Keparahan Penyakit Arteri Perifer
Keparahan tanda dan gejala dari penurunan aliran darah perifer sehubungan dengan
arter osklerosis di ekstermitas
 Keparahan Metabolik Alkalosis
Keparahan tanda dan gejala peningkatan pH dan bikar bonat dalam darah karena
kondisi yang menyebabkan hilangnya asam yang berlebihan atau peningkatan
retensi bikarbonat
 Keseimbangan Cairan
Keseimbangan cairan didalam ruang intraseluler dan ekstra seluruh tubuh
TUJUAN & KRITERIA HASIL
ASUHAN KEPERAWATAN
Setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam waktu….. x24 jam perfusi jaringan perifer tidak
efektif dapat diatasi dengan
Kriteri Hasil :
Keparahan Penyakit Arteri Perifer
Gangguan sensasi kulit di ekstermitas (tidak ada)
Gangguan mobilitas fisik (tidak ada)
Disfungsi ereksi (tidak ada)
Keparahan Metabolik Alkalosis
Penigkatan Ph plasma darah (tidak ada)
Peningkatan serum bikarbonat (tidak ada)
Takikardia atrium (tidak ada)
TUJUAN & KRITERIA HASIL
Kontraksi - kontraksi ventricular premature (tidak
ada)
Kesemutan diujung kaki dan tangan (tidak ada)
Keseimbangan Cairan
Denyut perifer (tidak terganggu)
Hematocrit (tidak terganggu)
Turgor kulit (tidak terganggu)
Edema perifer (tidak ada)
kramotot (tidak ada)
ASUHAN KEPERAWATAN
Manajemen Cairan
 Monitor tanda-tanda vital pasien
 Monitor status gizi
Mandiri
 Dukung pasien dan keluarga untuk
membantu dalam pemberian
makanan dengan baik
 Jaga intake/asupan yang akurat dan
catat output (pasien)
INTERVENSI
Perawatan Sirkulasi :Insufisiensi Arteri
Observasi
Monitor tingkat ketidak nyamanan atau nyeri saat
melakukan olahraga di malam hari
atau saat beristirahat
Monitor jumlah cairan yang masuk dan yang keluar
Mandiri
Dukung pasien untuk melakukan kegiatan olahraga
walaupun (pasien) tidak suka
ASUHAN KEPERAWATAN
Monitor Cairan
Observasi
Monitor asupan dan pengeluaran
Monitor tekanan darah, denyut jantung dan
status pernapasan
Monitor tekanan darah ortos tatik dan
perubahan irama jantung, dengan tepat
Kolaborasi
Konsultasikan kedokter jika pengeluaran
urin kurang dari 0.5ml/kg/jam atau asupan
cairan orang dewasa kurang dari 2000
dalam 24 jam
INTERVENSI
Manajemen Sensasi Perifer
Observasi
Monitor sensesi tumpul atau tajam dan panas dan dingin
(yang dirasakanp asien)
Monitor trombo plebitis dan trombo embolipada vena
Mandiri
Dorong pasien untuk menggunakan bagian tubuh yang
tidak terganggu dalam rangka mengetahui tempat dan
permukaan suatu benda
Dorong pasien menggunakan sepatu dengan ukuran yang
pas, berhak pendek dan berbahan lembut

Weitere ähnliche Inhalte

Ähnlich wie Trauma Thermal.pptx

Ähnlich wie Trauma Thermal.pptx (20)

Anamnesa Sistem Integumen
Anamnesa Sistem IntegumenAnamnesa Sistem Integumen
Anamnesa Sistem Integumen
 
Kasus ringan p3 k
Kasus ringan p3 kKasus ringan p3 k
Kasus ringan p3 k
 
Luka bakar
Luka bakarLuka bakar
Luka bakar
 
Luka Bakar
Luka BakarLuka Bakar
Luka Bakar
 
CEDERA PANAS basic laife support (DIKMAPA).pptx
CEDERA PANAS basic laife support (DIKMAPA).pptxCEDERA PANAS basic laife support (DIKMAPA).pptx
CEDERA PANAS basic laife support (DIKMAPA).pptx
 
DEMAM_BERDARAH_DENGUE_dan pencegahannyappt.pptx
DEMAM_BERDARAH_DENGUE_dan pencegahannyappt.pptxDEMAM_BERDARAH_DENGUE_dan pencegahannyappt.pptx
DEMAM_BERDARAH_DENGUE_dan pencegahannyappt.pptx
 
luka bakar.pptx
luka bakar.pptxluka bakar.pptx
luka bakar.pptx
 
FISRT AID PRINT.pptx
FISRT AID PRINT.pptxFISRT AID PRINT.pptx
FISRT AID PRINT.pptx
 
113962427 case-bedah
113962427 case-bedah113962427 case-bedah
113962427 case-bedah
 
Materi 1_Konsep luka bakar.pptx
Materi 1_Konsep luka bakar.pptxMateri 1_Konsep luka bakar.pptx
Materi 1_Konsep luka bakar.pptx
 
Ulkus &amp; gangren diabetikum
Ulkus &amp; gangren diabetikumUlkus &amp; gangren diabetikum
Ulkus &amp; gangren diabetikum
 
Luka bakar
Luka bakarLuka bakar
Luka bakar
 
Resusitasi_Cairan_Pada_Luka_Bakar.ppt
Resusitasi_Cairan_Pada_Luka_Bakar.pptResusitasi_Cairan_Pada_Luka_Bakar.ppt
Resusitasi_Cairan_Pada_Luka_Bakar.ppt
 
Burn management
Burn managementBurn management
Burn management
 
Bed Side Teaching Tetanus
Bed Side Teaching TetanusBed Side Teaching Tetanus
Bed Side Teaching Tetanus
 
Swamedikasi Penyakit Kulit_Kel 1-1.pptx
Swamedikasi Penyakit Kulit_Kel 1-1.pptxSwamedikasi Penyakit Kulit_Kel 1-1.pptx
Swamedikasi Penyakit Kulit_Kel 1-1.pptx
 
BURN.pptx
BURN.pptxBURN.pptx
BURN.pptx
 
Termoregulasi baru
Termoregulasi baruTermoregulasi baru
Termoregulasi baru
 
A
AA
A
 
Askep 1
Askep 1Askep 1
Askep 1
 

Kürzlich hochgeladen

1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptxNezaPurna
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatZuheri
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxPoliJantung
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanB117IsnurJannah
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptRekhaDP2
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptssuserbb0b09
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RambuIntanKondi
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdfbendaharadakpkmbajay
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaruPrajaPratama4
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptAcephasan2
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxTULUSHADI
 
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptxFRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptxDwiHmHsb1
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiAikawaMita
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptAcephasan2
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxZuheri
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptUserTank2
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitaBintangBaskoro1
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALBagasTriNugroho5
 

Kürzlich hochgeladen (20)

1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
 
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptxFRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
 

Trauma Thermal.pptx

  • 1. Trauma Thermal Presented by Ns. Wiwik Wariani, S.Kep., M.Kep., Sp.KMB., FN
  • 2. Pendahuluan  Kulit merupakan salah satu organ tubuh yang mempunyai penahan penting dalam sistem fisiologi tubuh. Kulit berfungsi sebagai indra perasa yang menerima rangsangan panas,dingin rasa sakit, halus dan sebagainya. Kulit yang berfungsi menjaga stabilitas suhu badan dan mencegah penguapan air yang berlebihan. Dalam hal pencegahan infeksi, kulit merupakan pelindung yang menghalangi masuknya mikroba dan bahan-bahan asing lain yang mempunyai sifat patogenik. Kulit juga sebagai alat ekskresi kelenjar minyak.
  • 3. Definisi Trauma thermal merupakan cedera jaringan yang terjadi akibat efek paparan sistemik (umum) atau/dan lokal terhadap PANAS atau DINGIN pada permukaan tubuh bagian luar atau dalam.
  • 4. Jenis/Macam-macam Trauma Thermal Luka Bakar Suhu PANAS A. Luka Bakar KIMIA, adalah kontaknya jaringan kulit dengan asam atau basa kuat. Penanganan a. Segera bersihkan zat kimia dan rawat luka b. Bila ada serbuk zat kimia, sikat untuk menghilangkannya c. Irigasi/guyur zat kimia (yang tidak bereaksi dengan air) dengan air selama 20-30 menit d. Lepaskan seluruh benda yang menempel jika tidak melekat
  • 5. Jenis/Macam-macam Trauma Thermal Luka Bakar Suhu PANAS B. Luka Bakar LISTRIK, disebabkan oleh panas dari energi listrik yang dihantarkan melalui tubuh. Penanganan a. Matikan sumber listrik b. Gunakan isolator (benda penghantar panas yang buruk) c. Periksa irama jantung dengan monitor EKG
  • 6. Jenis/Macam-macam Trauma Thermal Luka Bakar Suhu PANAS C. Luka Bakar RADIASI, disebabkan oleh terpapar sumber panas. Penanganan a. Hentikan/jauhkan sumber panas b. Lakukan perawatan luka c. Lakukan resusitasi cairan
  • 7. Tingkat kedalaman luka bakar Superficial Thickness (derajat I)  Hanya mengenai lapisan epidermis  Eritema (kemerahan) ringan – berat  Edema minimal
  • 8. Tingkat kedalaman luka bakar Partial (to deep) Thickness (derajat II)  Mengenai lapisan epidermis - dermis  Eritema (kemerahan)  Terbentuk blitser/bula  Edema
  • 9. Tingkat kedalaman luka bakar Full Thickness (derajat III)  Mengenai semua lapisan kulit  Tanpa ada bl;itser/bula  Sedikit nyeri atau tidak ada nyeri  Edema
  • 10. Tanda-tanda cedera Inhalasi  Mengenai wajah/sampai leher  Alis mata dan bulu hidung terbakar  Terdapat timbunan karbon dan tanda peradangan akut orofaring  Sputum mengandung karbon/arang  Suara serah/stridor  Kadar karboksihemoglobin >10% setelah terbakar
  • 11. Resusitasi Cairan (Rumus Baxter) A. Dewasa 4cc/kgBB/% luka bakar/24 jam B. Anak 2cc/kgBB/% luka bakar/24 jam + Maintenance Maintenance 10kg BB pertama : 100cc 10kg BB kedua : 50cc 10 kg BB ketiga : 10cc
  • 12. Rule of Nine Combutio
  • 13. Jenis/Macam-macam Trauma Thermal Luka Bakar Suhu DINGIN NO FROSTBITE, tidak memiliki perubahan warna atau tekstur. FROSTNIP, adalah radang dingin ringan yang mengiritasi kulit, menyebabkan perubahan warna kulit dan rasa dingin yang diikuti mati rasa. Frostnip tidak merusak kulit secara permanen dan dapat diobati dengan tindakan pertolongan pertama.
  • 14. Jenis/Macam-macam Trauma Thermal Luka Bakar Suhu DINGIN  SUPERFICIAL FROSTBITE, kulit terasa hangat. Lepuh berisi cairan dapat muncul 12 hingga 36 jam setelah menghangatkan kembali kulit.  DEEP FROSTBITE, mungkin mengalami mati rasa. Sendi atau otot mungkin berhenti bekerja. Lepuh besar terbentuk 24 hingga 48 jam setelah penghangatan kembali. Jaringan menjadi hitam dan keras saat mati.
  • 15. PENATALAKSANAAN 1.Lepaskan baju yang basah, ganti dengan menggunakan selimut hangat 2.Berikan minum hangat jika pasien bisa minum 3.Rendam bagian tubuh yang cedera di dalam air hangat 40°C (104°F) yang berputar, sampai warna kulit menjadi merah dan perfusinya kembali normal (biasanya 20-30 menit) 4.Hindari penggunaan udara kering yang panas 5.Jangan digosok atau diurut 6.Berikan analgetik karena tindakan pemanasan dapat menimbulkan nyeri hebat 7.Pasang monitor jantung (EKG)
  • 16. ASUHAN KEPERAWATAN Pengkajian Anamnesa Pemeriksaan kulit a. Luas luka bakar Untuk menentukan luas luka bakar dapat digunakan salah satu metode yang ada, yaitu metode “rule of nine” atau metode “Lund dan Browder” b. Kedalaman luka bakar Kedalaman luka bakar dapat dikelompokan menjadi 4 macam, yaitu luka bakar derajat I, derajat II, derajat III dan IV, dengan ciri-ciri seperti telah diuraikan dimuka.
  • 17. ASUHAN KEPERAWATAN Perfusi Jaringan Perifer Tidak Efektif (D.0009) Kategori : Fisiologis Subkategori : Sirkulasi Definisi : Penurunan sirkulasi darah pada level kapiler yang dapat mengganggu metabolisme tubuh Gejala dan Tanda Mayor Subjektif : Tidak ada Objektif : Pengisian kapiler>3 detik Nadi perifer menurun atau tidak teraba Akral teraba dingin Warna kulit pucat Turgor kulit menurun Gejala dan Tanda Minor Subjektif : Parastesia Nyeri ekstermitas (kaludikasi intermiten) Objektif : Edema Penyembuhan luka lambat Indeksankle-branchial<0,90 Bruit femoral DIAGNOSA I
  • 18. ASUHAN KEPERAWATAN  Keparahan Penyakit Arteri Perifer Keparahan tanda dan gejala dari penurunan aliran darah perifer sehubungan dengan arter osklerosis di ekstermitas  Keparahan Metabolik Alkalosis Keparahan tanda dan gejala peningkatan pH dan bikar bonat dalam darah karena kondisi yang menyebabkan hilangnya asam yang berlebihan atau peningkatan retensi bikarbonat  Keseimbangan Cairan Keseimbangan cairan didalam ruang intraseluler dan ekstra seluruh tubuh TUJUAN & KRITERIA HASIL
  • 19. ASUHAN KEPERAWATAN Setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam waktu….. x24 jam perfusi jaringan perifer tidak efektif dapat diatasi dengan Kriteri Hasil : Keparahan Penyakit Arteri Perifer Gangguan sensasi kulit di ekstermitas (tidak ada) Gangguan mobilitas fisik (tidak ada) Disfungsi ereksi (tidak ada) Keparahan Metabolik Alkalosis Penigkatan Ph plasma darah (tidak ada) Peningkatan serum bikarbonat (tidak ada) Takikardia atrium (tidak ada) TUJUAN & KRITERIA HASIL Kontraksi - kontraksi ventricular premature (tidak ada) Kesemutan diujung kaki dan tangan (tidak ada) Keseimbangan Cairan Denyut perifer (tidak terganggu) Hematocrit (tidak terganggu) Turgor kulit (tidak terganggu) Edema perifer (tidak ada) kramotot (tidak ada)
  • 20. ASUHAN KEPERAWATAN Manajemen Cairan  Monitor tanda-tanda vital pasien  Monitor status gizi Mandiri  Dukung pasien dan keluarga untuk membantu dalam pemberian makanan dengan baik  Jaga intake/asupan yang akurat dan catat output (pasien) INTERVENSI Perawatan Sirkulasi :Insufisiensi Arteri Observasi Monitor tingkat ketidak nyamanan atau nyeri saat melakukan olahraga di malam hari atau saat beristirahat Monitor jumlah cairan yang masuk dan yang keluar Mandiri Dukung pasien untuk melakukan kegiatan olahraga walaupun (pasien) tidak suka
  • 21. ASUHAN KEPERAWATAN Monitor Cairan Observasi Monitor asupan dan pengeluaran Monitor tekanan darah, denyut jantung dan status pernapasan Monitor tekanan darah ortos tatik dan perubahan irama jantung, dengan tepat Kolaborasi Konsultasikan kedokter jika pengeluaran urin kurang dari 0.5ml/kg/jam atau asupan cairan orang dewasa kurang dari 2000 dalam 24 jam INTERVENSI Manajemen Sensasi Perifer Observasi Monitor sensesi tumpul atau tajam dan panas dan dingin (yang dirasakanp asien) Monitor trombo plebitis dan trombo embolipada vena Mandiri Dorong pasien untuk menggunakan bagian tubuh yang tidak terganggu dalam rangka mengetahui tempat dan permukaan suatu benda Dorong pasien menggunakan sepatu dengan ukuran yang pas, berhak pendek dan berbahan lembut