Makalah ini membahas tentang perkembangan bimbingan dan konseling (BK) di Indonesia dan Amerika, BK perkembangan/komprehensif, dan pola 17+. BK di Indonesia dimulai pada tahun 1960-an dan berkembang menjadi program resmi sekolah pada tahun 1975. BK komprehensif bertujuan membantu siswa melalui layanan dasar, responsif, perencanaan individu, dan dukungan sistem. Pola 17+ memberikan layanan orientasi, informasi, pene
1. PERKEMBANGAN BK, BK PERKEMBANGAN/KOMPREHENSIF
DAN POLA 17+
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sudah sejak lama berkembang anggapan bahwa bimbingan dan konseling ditujukan
pada siswa yang bermasalah, khususnya siswa yang melakukan kesalahan atau pelanggaran
tata tertib sekolah. Tentu saja anggapan tersebut dapat menyesatkan cenderung berbahaya,
terutama bagi guru BK yang melaksanakan kegiatan pelayanan Bimbingan dan Konseling di
sekolah. Padahal, visi BK sudah jelas yakni membantu memberikan layanan dalam
mengembangkan segala potensi dan kepribadian sisiwa secara optimal.
Secara oprasional, program Bimbingan Konseling diwujudkan dalam berbagai
layanan yang diberikan kepada siswa untuk memecahkan masalah-masalah yang
menghambat perkembangan psikologi dan sosial yang berpengaruh besar dalam
perkembangan dan pertumbuhan siswa, kepribadian, intelegensi, emosional, religius, dan
sosial. Namun demikian, pelayanan Bimbingan dan Konseling tidak hanya bersifat kuratif
melainkan juga bersifat pengembangan.
Di sekolah memberikan layanan bimbingan dan konseling pada siswa dalam
menghadapi berbagai tantangan, kesulitan, masalah aktual yang timbul, agar siswa dapat
berkembang secara optimal. Pelayanan bantuan yang diberikan tidak terbatas pada bidang
sekolah saja melainkan mencakup seluruh aspek kehidupan anak. Tentu saja semua aspek
kehidupan anak selalu dipandang dari sudut pandang perkembanngan individual dan integrasi
kepribadian masing-masing anak. Hal ini mengingat bahwa anak adalah makhluk yang unik,
artinya tidak ada manusia yang sama satu sama lainnya, baik dalam sifat maupun
kemampuannya.
2. B. Rumusan Masalah
Bagaimanakah Sejarah Perkembangan BK ?
Apa pengertian Bimbingan Komprehensif ?
Apa Tujuan Bimbingan Komprehensif?
Apa Fungsi Bimbingan Komprehensif?
Apa Saja Layanan Dan Strategi Yang Ada Dalam Bimbingan Komprehensif?
Apa Pengertian Pola 17 +?
Apa Saja Layanan Dan Strategi Yang Ada Didalam Pola 17 +?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dalam penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut:
1) Bagi Penulis
Disusun untuk memenuhi tugas yang diberikan Dosen dalam mata kuliah
Dasar-Dasar Bimbingan Konseling.
2) Bagi Pembaca
Makalah ini dimaksudkan untuk membahas tentang bagaimana sejarah
Perkembangan BK, BK Perkembangan/ Komprehensif dan mengenai polo 17+
3. BAB II
PEMBAHASAN
A. PERKEMBANGAN BK
a. Perkembangan Bimbingan Konseling di Indonesia
Perkembangan layanan bimbingan konseling di Indonesia berbeda dengan di
Amerika, perkembangan layanan bimbingan di Amerika dimulai dari usaha
perorangan dan pihak swasta, kemudian berangsur-angsur menjadi usaha pemerintah,
sementara di Indonesia Perkembangannya dimulai dengan kegiatan di sekolah dan
usaha- usaha pemerintah layanan Bimbingan Konseling di Indonesia mulai
dibicarakan secara terbuka sejak tahun 1962. Perumusan dan pencantuman resmi
didalam rencana pembelajaran disusun dengan berbagai kegiatan pengembangan
layanan bimbingan konseling di sekolah. Seperti rapat kerja, penataran dan loka
karya. dari usaha ini adalah didirikannya jurusan bimbingan dan penyuluhan di
fakultas Pendidikan IKIP ( Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan ), salah satu yang
membuka jurusan bimbingan dan penyuluhan adalah IKIP Bandung,yaitu pada tahun
1963. IKIP Bandung sekarang udah berganti nama yaitu Universitas Pendidikan
Indonesia.
Pada tahun 1970, atau 1971 peranan bimbingan mendapat perhatian menjadi
gagasan sekolah pembangunan ini kemudan dituangkan dalam program sekolah
menengah pembangunan persiapan (SMPP), yang berupa proyek percobaan dan
peralihan dari sistem persekolahan lama menjadi sekolah pembangunan.
Pembentukan SMPP ini dimaktubkan dalam surat mentri pendidikan dan kebudayaan
Nomor 0199/0/1973. Untuk melaksanakan bimbingan dan penyuluhan di SMPP ini
telah menyusun program bimbingan dan penyuluhan SMPP.
Badan pengembangan pendidikan Bandung dan Jakarta telah berhasil
menyusun dua naskah penting dalam sejarah perkembangan layanan bimbingan di
Indonesia yaitu:
4. 1. Pola dasar rencana dan pengembangan program bimbingan dan penyuluhan
melalui proyek-proyek perintis sekolah pembangunan.
2. Pedoman pelayanan bimbingan pada proyek-proyek sekolah perintis
pembangunan.
Secara formal bimbingan dan konseling di sekolah di programkan di sekolah
sejak diberlakukanny kurikulum 1975, yang menyatakan bimbingan dan penyuluhan
secara integral dalam pendidikan di sekolah. Pada tahun 1975 berdiri ikatan petugas
bimbingan Indonesia (IPBI) di Malang. Yang memberi pengaruh terhadap perluasan
program bimbingan di sekolah.
b. Perkembangan layanan BK di Amerika
Sampai awal abad ke 20 belum ada konselor di sekolah gerakan bimbingan di
sekolah mulai berkembang sebagai dampak dari refolusi industri, dan keragaman latar
belakang para siswa yang masuk ke sekolah-sekolah negeri. Pada tahun 1898 Jesse B.
Davis seorang konselor sekolah di Detroit mulai memberikan pelayanan konseling
pendidikan dan pekerjaan di SMA.
Pada tahun 1950 terjadi peristiwa peluncuran Sputnik I Uni Soviet, warga
Negara Amerika Serikat berfikir bahwa peristiwa ini merupakan isyarat tentang
dominasi Uni Soviet dalam bidang teknologi industry dan bidang ilmiah lainnya.
Pada bulan September tahun 1958 kongres menyususun undang-undang
pertahanan pendidikan nasional undang-undang ini. Memberikan kewenagan kepada
pemerintah untuk mengadakan dana bagi pendidikan, seperti untuk pelatihan para
konselor SLTP dan SLTA dan mengembangkan program testing, program konseling
sekolah dan program bimbingan lainnya.
Selama tahun 1960, 1970, dan 1980-an, telah terjadi perkembangan dalam
peran dan fungsi konselor sekolah. Pada tahun 1975 The Education Act For All
Handicaped Children menyediakan dana untuk memberikan layanan pendidikan
secara khusus kepada anak-anak cacat. Setelah Perang Dunia II, bimbingan dan
konseling lebih menunjukkan manfaatnya bagi masyarakat. Bimbingan dan konseling
banyak bergerak di lapangan ketentaraan.
5. B. BK PERKEMBANGAN / KOMPREHENSIF
a. Pengertian
Bimbingan komprehensif adalah pemberian bantuan kepada peserta didik
melalui layanan dasar bimbingan, layanan responsive, layanan perencanaan individual
dan dukungan system sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.
b. Tujuan
Secara umum tujuan dari pola bimbingan 17+ dan bimbingan komprehnsif
adalah sama, yaitu membantu peserta didik mengenal bakat , minat , dan
kemampuannya, serta memilih dan menyesuaikan diri dengan kesempatan,
pendidikan, dan merencanakan karier yang sesuai dengan tuntutan kerja. Secara
khusus bertujuan untuk membantu peserta didik agar dapat mencapai tujuan-tujuan
perkembangan serta memberikan arah kerja atau sebagai acuan dan evaluasi kerja
bagi guru BK / konselor. Akan tetapi bimbingan komprehensif juga bertujuan untuk
meengembangkan pola 17+ yang ada sekarang.
c. Fungsi
Fungsi pemahaman, yaitu fungsi bimbingan yang akan dapat menghasilkan
pemahaman tentang diri siswa yang dapat digunakan dalam rangka
pengembangan siswa.
Fungsi pencegahan, yaitu fungsi bimbingan yang bermaksud agar siswa tidak
mengalami sesuatu kesulitan.
Fungsi penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan dalam membantu sisiwa untuk
dapat menyesuaikan diri denagn lingkungan keluarga, sekolah dan
masyarakat.
Fungsi pemecahan, yaitu fungsi bimbingan yang membantu memecahkan
masalah dengan cara mengumpulkan data tentang latar belakang timbulnya
masalah.
d. Layanan dan strategi
Layanan dasar bimbingan
6. Layanan dasar bimbingan adalah layanan bimbingan yang bertujuan
membantu seluruh siswa mengembangkan perilaku efektif dan meningkatkan
ketrampilan-ketrampilan hidupnya. Isi layanan dasar bimbingan sebagai
berikut :
Keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan YME.
Kerja sama dalam kelompok dan .
Peranan soaial laki-laki dan poerempuan .
Penerimaan keadaan diri dan penggunanannya secara efektif.
Pengembangan sikap dan perilaku emosional yang mantap.
Persiapan diri kearah kemandirian ekonomi.
Pemilihan dan persiapan kerja.
Pengembangan sikap positif terhadap perkawinan dan kehidupan
berkeluarga.
Pengembangan ketrampilan intelektual dan pemahaman konsep-konsep
yang. diperlukan untuk menjadi warga Negara yang baik.
Pengembangan sikap dan perilaku social yang bertanggung jawab.
Pemahaman nilai-nilai dan etika hidup bermasyarakat.
Strategi, teknik, dan manajemen
Bimbingan klasikal
Bimbingan kelompok
Kolaborasi konselor guru
Kolaborasi orang tua
Teknik lainnya
Layanan Responsif
Layanan responsive adalah layanan bimbingan yang bertujuan
membantu memenuhi kebutuhan yang dirasakan sangat penting oleh siswa
pada saat ini. Layanan ini lebih preventif atau mungkin kuratif. Isi layanan
responsive adalah :
Bidang pendidikan
Bidang belajar
Bidang social
Bidang pribadi
Bidang disiplin
7. Bidang narkotika
Bidang perilaku seksual
Strategi, teknik, dan manajemen
Konsultasi
Konseling individu
Konseling krisis
Rujukan
Bimbingan teman sebaya
Teknik lainnya
Layanan Perencanaan Individual
Layanan perencanaan individual adalah upaya bimbingan yang bertujuan
membantu seluruh siswa membuat dan mengimplementasikan rencana-
rencana pendidikan, karier, dan kehidupan social pribadinya. Isi dari layanan
perencanaa individual adalah :
Bidang pendidikan
Bidang karier
Bidang social pribadi
Strategi, teknik, dan manajemen
Penilaian Individu/Kelompok
Bantuan Individu/Kelompok
Teknik lainnya
Dukungan Sistem
Dukungan sistem adalah kegiatan-kegiatan manajemen yang bertujuan
untuk memantapkan, memelihara, serta meningkatkan program bimbingan .
Srategi, teknik, dan manajemen
Pengembangan Profesi Konsultasi, Kolaborasi
Sistem manajemen
Kesepakatan
Evaluasi akuntabiliti
8. C. POLA 17+
a. Pengertian 17+
Pola bimbingan dan konseling 17+ adalah program bimbingan dan konseling /
pemberian bantuan kepada peserta didik melalui, 6 bidang bimbingan, 9 layanan, 6
layanan pendukung yang sesuai dengan norma yang berlaku.
9. b. Layanan Yang Ada Dalam Pola 17+
i. Layanan dan Strategi
Layanan orientasi, layanan yang di tujukan untuk peserta didik atau
siswa baru guna memberikan pemahaman dan penyesuaian diri
terhadap lingkungan sekolah yang baru dimasuki. Hasil yang
diharapkan dari layanan ini adalah peserta didik dapat menyesuaikan
10. diri terhadap pola kehidupan sosial, kegiatan belajar, dan kegiatan lain
yang mendukung keberhasilannya.
Layanan informasi. Layanan yang bertujuan untuk membekali peserta
didik dengan berbagai pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai
hal yang berguna untuk mengenal diri, merencanakan, dan
mengembangkan pola kehidupan sebagai pelajar, anggota keluarga,
dan anggota masyarakat. Layanan informasi berupaya memenuhi
kekurangan seseorang akan informasi yang dibutuhkan.
Layanan penempatan dan penyaluran, yaitu serangkaian kegiatan
bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik agar dapat
menyalurkan/menempatkan dirinya dalam berbagai program sekolah,
kegiatan belajar, penjurusan, kelompok, belajar,pilihan pekerjaan, dll.
Sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, serta kondisi fisik dan
psikisnya.
Layanan pembelajaran, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
memungkinkan peserta didik mengembangkan sikap dan kebiasaan
belajar yang baik, materi belajar yang cocok dengan kecepatan dan
kesulitan belajarnya,serta berbagai aspek tujuan daan kegiatan lainnya
yang berguna untuk kehidupannya.
Layanan konseling perorangan, yaitu layanan yang memungkinkan
peserta didik memperoleh pelayanan secara pribadi melalui tatap muka
dengan konselor atau guru pembimbingdalam rangka pembahasan dan
pengentasan masalah yang di hadapi peserta didik.
Layanan bimbingan kelompok, yaitu layanan bimbingan dan
konseling yang memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama-
sama melalui dinamika kelompok memperoleh berbagai bahan dari
narasumber tertentu.
Layanan konseling kelompok, yaitu layanan bimbingan dan konseling
yang memungkinkan peserta didik mempero;eh kesempatan untuk
membicarakan dan menyelesaikan permasalahan yang dialami melaui
dinamika kelompok, terfokus pada masalah pribadi.
Layanan konsultasi, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang di
berikan kepada seseorang untuk memperoleh wawasan, pemahaman,
11. dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani atau
membantu pihak lain.
Layanan mediasi, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
dilaksanakan konselor terhadap dua pihak yang sedang dalam keadaan
tidak menemukan kecocokan sehingga membuat mereka saling
bertentangan dan bermusuhan.
ii. Bimbingan
Binbingan pribadi, yaitu bidang layanan pengembangan kemampuan
mengatasai masalah-masalaah pribadi dan kepribadian, berkenaan
dengan aspek-aspek intelektual, afektif dan motorik.
Bimbingan soaial, yaitu bidang layanan pengembangan kemampuan
dalam mengatasi masalah-masalah social, dalam kehidupan keluarga,
disekolah, maupuin di masyarakat juga upaya dalam berinteraksi
dengan masyarakat.
Bimbingan karier, yaitu layanan yang merencanakan dan
mempersiapkan masa depan karier peserta didik.
Bimbingan belajar, yaitu layanan untuk mengoptimalkan
perkembangan dan mengatasi masalah dalam proses pembelajaran.
Bimbingan keberagamaan, yaitu layanan untuk memilih dan menganut
kepercayaan sesuai dengan dirinya.
Bimbingan keberkeluargaan, yaitu layanan yang berkenaan dengan
masalah keluarga.
iii. Kegiatan pendukung
Aplikasi instrumentasi, yaiitu kegiatan pendukung berupa
pengumpilan data dan keterangan tentang peserta didik dan lingkungan
yang lebih luas yang dilakukan baik dengan tes maupun non tes.
Himpunan data, yaitu kegiatan untuk menghimpun seluruh data dan
keterangan yang relevan dengan keperluan pengembangan peserta
didik.
Konferensi kasus, yaitu kegiatan bimbingan dan konseling untuk
membahas permaslahan yang dialami oleh peserta didik dalam suatu
forum pertemuan yang dihadiri oleh berbagai pihak yang diharapkan
dapat meberikan penyelesaian.
12. Kunjungan rumah, yaitu kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh
data, keterangan, kemudahan, dan komitmen bagi pemecaha masalah
yang dialami peserta didik melalui kunjungan rumahnya.
Alih tangan kasus, yaitu kegiatan bimbingan dan konseling untuk
mendapatkan penanganan yang lebih tepat dan tuntas terhadap masalah
yang di alami peserta didik dengan memindahkan penanganan ke pihak
yang lebih kompeten dan berwenang.
Terapi kepustakaan. Yaitu kegiatan pemecahan masalah dengan buku.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa :
13. Perkembangan BK adalah sejarah tentang bagaimana berdirinya bimbingan dan
konseling di dunia, diantaranya di Amerika dan Indonesia. Dan seiring berjalannya
waktu, bimbingan dan konseling berkembang di seluruh dunia dalam bidang
konseling dan penyuluhan.
Bimbingan komperehensif merupakan suatu pemberian bantuan kepada peserta didik
dalam menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi dan juga mengarahkan kemana
arah yang harus dipilihnya.
Pola bimbingan dan konseling 17+ adalah program bimbingan dan konseling /
pemberian bantuan kepada peserta didik melalui, 6 bidang bimbingan, 9 layanan, 6
layanan pendukung yang sesuai dengan norma yang berlaku.
B. Saran
Sebaiknya konselor disekolah dapat memilih pola yang cocok untuk
diterapkan disekolah tersebut. Untuk pihak sekolah sebaiknya dapat memisahkan
antara konselor dan tata tertib agar tidak timbul anggapan bahwa guru bimbingan dan
konseling adalah polisi sekolah.
14. DAFTAR PUSTAKA
Yusuf, Syamsu &Nurihsan, juntika.2010.landasan bimbingan dan konseling.bandung :
PT.REMAJA ROSDAKARYA
Lufensio-trio.blogspot.com mei 2012,17:21
Prayitno dan Erman amti,2006.Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling.jakarta : Rineka Cipta.