2. Pendahuluan
(Revew Elektronika I)
• Satuan Dasar
Besaran Satuan Simbol
Muatan Listrik Coulomb C
Arus Listrik Ampere A
Potensial Listrik Volt V
Hambatan/Tahanan Ohm
Induktansi Henry H
Kapasitansi Farad F
Frekwensi Hertz Hz
Daya Watt W
Fluks Weber Wb
6. Induktansi
dtdi
v
L
dt
di
Lv
Lv
R
i
Induktansi diri sebagai hasil bagi fluks total
dengan arus I. Arus total I yang mengalir dalam
kumparan N menimbulkan ϕ dan pertautan
fluks Nϕ, disini kita anggap fluks bertautan
dengan masing-masing lilitan. Induktansi
dilambangkan dengan L dengan satuan Henry.
L = Nϕ / I
7. Kapasitansi
• Kapasitansi C didefinisikan sebagai
rasio muatan terhadap selisih
potensial.
C = Q/Vab
Simbol Kapasitor
a ab b
12. Tipe-N
Bahan silikon diberi doping phosphorus atau
arsenic yang pentavalen yaitu bahan kristal
dengan inti atom memiliki 5 elektron valensi.
Dengan doping, Silikon yang tidak lagi murni ini
(impurity semiconductor) akan memiliki
kelebihan elektron. Kelebihan
elektron membentuk semikonduktor tipe-n.
Semikonduktor tipe-n disebut juga donor yang
siap melepaskan elektron.
14. Tipe-P
Kalau silikon diberi doping Boron, Gallium atau Indium,
maka akan didapat semikonduktor tipe-p. Untuk
mendapatkan silikon tipe-p, bahan dopingnya
adalah bahan trivalen yaitu unsur dengan ion
yang memiliki 3 elektron pada pita valensi. Karena ion
silikon memiliki 4 elektron, dengan demikian ada ikatan
kovalen yang bolong (hole). Hole ini digambarkan sebagai
akseptor yang siap menerima elektron. Dengan demikian,
kekurangan elektron menyebabkan semikonduktor ini
menjadi tipe-p.