TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
Struktur ruang
1. jurusan perencanaan wilayah dan kota
fakultas teknik universitas brawijaya
struktur ruang
Agus Dwi Wicaksono
jurusan perencanaan wilayah dan kota
fakultas teknik universitas brawijaya
3. 33
Pendahuluan
Apakah elemen struktur ruang ?
Faktor apakah yang membentuk struktur ruang?
Faktor apakah yang dipengaruh struktur ruang?
Manfaat dan penggunaan struktur ruang bagi
perencanaan sarana dan prasarana?
7. jurusan perencanaan wilayah dan kota
fakultas teknik universitas brawijaya
Definisi
berdasarkan Peraturan Perundangan
8. 88
Definisi Struktur dan Pola Ruang
(peraturan perundangan‐Penataan Ruang)
UU 26/2007 Bab 1 pasal 1:
Struktur ruang adalah
susunan pusat-pusat permukiman dan
sistem jaringan prasarana dan sarana yang
berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat
yang secara hierarkis memiliki hubungan fungsional.
STRUKTUR
RUANG
POLA
RUANG
SARANA
PRASARANA
AKTIVITAS
(Ekonomi, Sosbud,
Kelembagaan)
CONTENT
CONTAINER
9. 99
Definisi Struktur dan Pola Ruang
(peraturan perundangan‐Penataan Ruang)
RENCANA TATA
RUANG
RENCANA
STRUKTUR RUANG
RENCANA POLA
RUANG
Rencana Sistem
Pusat Permukiman
Rencana Sistem
Jaringan Prasarana
Perutukan
Kaw Lindung
Perutukan
Kaw Budidaya
Sistem WIlayah
Sistem Internal
Perkotaan
Sistem Jar
Transportasi
Sistem Jar Energi
Sistem Jar
Telekomunikasi
Sis.Persampahan
& Sanitasi
Sistem Jar SDA
dll
Kegiatan Pelestarian Lingk Hidup
Kegiatan Sosial
Kegiatan Budaya
Kegiatan Ekonomi
Kegiatan Pertahanan &
Keamanan
10. 1010
STRUKUTUR RUANG
(NODES dan LINKAGES)
WILAYAH & KOTA
TATA RUANG
POLA RUANG
Definisi Struktur dan Pola Ruang (peraturan
perundangan‐Penataan Ruang)
11. 1111
Definisi Struktur dan Pola Ruang
(peraturan perundangan-Penataan Ruang)
UU no 26/2007 pasal 1 ayat 24
Kawasan Agropolitan adalah kawasan yang teridiri dari satu atau lebih
pusat kegiatan pada wilayah pedesaan sebagai sistem produksi pertanian
dan pengelolaan sumber daya alam tertentu yang ditunjukkan oleh
adanya keterkaitan fungsional dan hirakhi keruangan satuan sistem
permukiman dan sistem agribisnis
DPP
DPP
DPP
PASAR/GLOBAL
Keterangan:
Wilah Penghasil Produk
Wilayah Pengumpul Produk
Sentra Produksi
Kota Kecil/Pusat Regional
Kota Sedang/Besar (outlet)
Jalan & Dukungan Sapras
Batas Kws Lindung, budidaya, dll
Batas Kws Agropolitan
DPP : Desa Pusat Pertumbuhan
12. 1212
Definisi Struktur dan Pola Ruang
(peraturan perundangan-Penataan Ruang)
Kawasan Agropolitan
SISTEM AGROPOLITAN terdiri:
Kawasan lahan pertanian (hinterland)
Kawasan permukiman
Kawasan pengolahan dan industri
Kawasan pusat prasarana dan pelayanan umum
Keterkaitan antara kawasan sentra produksi pangan
(agropolitan) dengan kawasan lainnya
Konsep agropolitan membagi wilayah-wilayah yg berhubungan
secara fungsional dlm satu sistem kegiatan, yakni:
agropolitancentre yaitu pusat pengumpul dan pemasaran,
agropolitandistrict yaitu kawasan pusat pertumbuhan, dan
hinterland atau satuan kawasan pertanian,
15. 1515
Struktur Perwilayahan Destinasi Pariwisata
(UUno 10/2009)
TINGKAT KONSEP ILUSTRASI CONTOH TEMA
I
DESTINASI PARIWISATA (SKALA
WILAYAH) = Keterpaduan sistemik
dari destinasi –destinasi pariwisata
yang berada dalam satu atau lebih
wilayah administratif yang saling
bersinergi membentuk daya tarik
kolektif dan daya saing kepariwisataan
yang lebih kuat
Destinasi GRESIK dskt MULTI TEMA
II DESTINASI PARIWISATA (SKALA
KAWASAN) = kawasan geografis yang
berada dalam satu atau lebih wilayah
administratif yang di dalamnya
terdapat daya tarik wisata, fasilitas
umum, fasilitas pariwisata,
aksesibilitas, serta masyarakat yang
saling terkait dan melengkapi
terwujudnya kepariwisataan (UU no. 10/
2009)
Kawasan Makam Sunan
Giri, Maulana Malik
Ibrahim dsk
Kawasan Pantai
Labuhan, Pantai
Mayangkara, dskt
TEMA RELIGIUS
TEMA BAHARI
III DAYA TARIK WISATA
Komponen destinasi pariwisata yang
berupa sumber daya wisata alam,
budaya atau khusus dalam bentuk objek
tunggal atau kawasan yang memiliki
daya tarik kepariwisataan dan menjadi
penggerak motivasi kunjungan
wisatawan
Makam Sunan Giri
Makam Maulana Malik
Ibrahim
Makam Sunan Prapen
Danau Kastoba
Pantai Labuhan
Pantai Mayangkara dll
17. 1717
Teori Klasik
IV – Zona Perumahan Pekerja
V – Zona Perumahan Gol Menenga
VI – Zona Perumahan Penglaju
I - CBD
II – Zona Industri
III – Zona Transisi
1 2 3 4 5
2
3
4
4
5
3
3
1
3
3
3
2
1
2
3
4
5
3
3
6
7
89
1. Teori Konsentrik 2. Teori Sektor 3. Teori Inti Ganda
(Burgess, 1925) (Hoyt, 1939) (Harris – Ullman, 1945)
model struktur ruang di atas tidak menggambarkan kondisi kota yang riil
secara konsepsual menjadi dasar dalam menganalisis struktur ruang kota
modern dan menjadi titik tolak dalam perbandingan perkembangan kota secara
lintas wilayah dan waktu
18. 1818
4. TEORI ORGANIS (McKenzie, 1929)
Kota (area perkotaan) ≈ organisme hidup
Tata Guna Lahan ≈ Organ Tubuh
Jaringan Transi ≈ Syaraf & Darah
Kapling ≈ Sel
5.TEORI COLBY (1933)
setiap struktur ruang kota merupakan
hasil dari suatu interaksi dua kekuatan:
senntrifugal dan sentripetal
lebih banyak membahas aspek
fisik & kurang memperhatikan
perilaku manusia dan konflik
antar kelompok kekuasaan
memberikan kontribusi sifat
dinamik struktur ruang kota
tidak banyak membahas faktor-
faktor sosial dan politis
Teori Klasik
19. 1919
6. TEORI INVERSI ZONA KONSENTRIK (Gideon
Sjoberg, 1960)
7. TEORI LAYOUT KOTA (Pritchard, 1976)
pola jalan dapat digunakan sebagai
kerangka untuk mengendalikan persebaran
guna lahan.
Kota direduksi menjadi Sistem Transportasi
dan Aktivitas
1 2 3 4 5
CBD
• adanya hubungan kausalitas antara
struktur ruang kota dg fungsi kota
dan tingkat perkemb kota.
• tidak banyak membahas pertimb
faktor sosio kultural & juga sistem
politik
• tidak memperhitungkan faktor yang
mengendalikannya (seperti misalnya
ketersediaan dana pembangunan,
perilaku birokrasi dll)
Teori Klasik
20. 2020
Teori neoklasik tentang struktur ruang kota lebih terfokus pada teori
mengenai proses alokasi pemanfaatan lahan kota.
Basis yang sama yaitu teori ekonomi neoklasik dari Von Thuenen,
Alonso, Walter Chrystaller dan August Losch (Evans, 2004).
alokasi beragam penggunaan dan fungsi pada lahan kota yang
disesuaikan dengan nilai lahan.
nilai lahan ditentukan oleh mekanisme kompetisi pasar, yaitu
adanya penawaran dan permintaan.
faktor dominan yang menentukan penawaran adalah karakteristik
tapak dan lokasi.
Teori ini didasarkan atas mekanisme pasar yang kompetetif, sedangkan pada
beberapa kasus, alokasi pengggunaan lahan telah ditentukan sebelumnya dan
tidak berlaku mekanisme pasar;
Masih belum mempertimbangkan faktor lain diluar mekanisme pasar, antara lain
faktor perilaku pemilik lahan dan dampak faktor sosial dan politik.
Teori NeoKlasik
21. 2121
Teori Perilaku
(Ronald 1982)
menekankan pada perubahan preferensi dan perilaku spasial secara
kolektif yang memberi kontribusi pada perubahan struktur organisasi
geometrik dalam kota (struktur ruang kota).
memberi kontribusi terhadap pemahaman pengambilan keputusan
secara individual, yang terfolus pada dua arah pengambilan keputusan.
teori ini lebih banyak menekankan pada
persepsi dan preferensi individu dengan
mengabaikan hambatan-hambatan riil yang
ada di masyarakat.
22. 2222
Teori Institusi
(Harvey, 1973)
Pendekatan Marxist untuk memahami sifat dinamis suatu kota.
struktur ruang kota diartikan dan diprediksikan sebagai penerapan
konsep dialektika materialis.
Dialektika materialis melihat alam semesta sebagai suatu proses
dinamis dan berkelanjutan yang perubahannya terjadi secara cepat
dari suatu kondisi ke kondisi yang lain.
Teori institusi berpendapat bahwa faktor utama dalam penentuan
lokasi adalah perilaku kekuatan, lebih khusus lagi kekuatan ekonomi.
Konflik dan pertentangan diantara berbagai kekuatan merupakan
kata kunci pada pembentukan struktur ruang kota.
teori institusi memperlihatkan peran konflik kekuasaan dan
pertentangan kelas terhadap struktur ruang kota
teori ini mengabaikan dampak intervensi pemerintah dan peran kelas
menengah dalam pembentukan struktur ruang kota.
23. 2323
Teori Ketergantungan
(Frank, Slatter, SANTOS)
Teori ini dikembangkan dalam konteks pemahaman pola spasial pada
negara-negara belum berkembang.
Konsep dasar pandangan Frank dan Slater adalah pola spasial yang terjadi
pada negara belum berkembang dipengaruhi oleh kepentingan negara-
negara maju.
Ketergantungan ini membawa pengaruh terhadap struktur ruang spasial,
baik pada saat masa kolonial maupun setelah berakhirnya masa kolonial
secara formal. Ketergantungan secara ekonomi, kultural dan politis masih
menyisakan pengaruh terhadap struktur ruang kota.
Teori ketergantungan
mengenalkan suatu
dimensi baru pada teori
struktur ruang kota yaitu
struktur ruang kota yang
dipengaruhi faktor
eksternal dalam perspektif
eksploitasi 1. Pelabuhan
2. Zona Perdangan Modern
3. Zona Perdagangan
4. Kawasan Sub Urban
5. Kawasan Kumuh
6. Kawasan Industrial Estate baru
7. Zona Pemerintahan
8. Zona Perumahan mewah
9. Zona Pengembangan Perumahan
Mewah
1
2
Zona Perumahan
kepadatan menengah
Zona Suburban dan kaw kumuh
Zona Guna
Lahan
Campuran
Zona Pasar, Pertanian dan Perkebunan
3
3
4
4
5
5
6
7
8
9
24. 2424
Rangkuman Teori Struktur Ruang
Klasifikasi Teori Teori Struktur Ruang Elemen Str Ruang Faktor Pembentuk
TEORI KLASIK Teori Konsentrik, Teori Sektor, Teori Inti
Ganda, Teori Organis, Teori Colby, Teori
Zona Inversi Konsentrik, Teori Layout
Kota
Guna Lahan
Sistem Pusat
Linkage
Faktor internal fisik kota sebagai
pembentuk struktur ruang kota
TEORI
NEOKLASIK
Teori Guna Lahan Komersial dan
Industri, Teori Guna Lahan Perumahan.
Teori Lokasi Fas Umum
Guna Lahan Faktor-faktor yang mempengaruhi
mekanisme alokasi lahan
TEORI PERILAKU Teori Ronald Guna Lahan Faktor persepsi dan preferensi
individu dalam pengambilan
keputusan perubahan guna lahan
TEORI INSTITUSI Teori Harvey Guna Lahan
Sistem Pusat
Linkage
Peran konflik kekuasaan dan
pertentangan kelas (teori Marxist)
dalam pembentukan struktur
ruang kota
TEORI
KETERGAN-
TUNGAN
”The World Capitalist System”,
”Colonialism and Spatial Structure of
Underdevelopment” dan ”Shared
Space”
Guna Lahan
Sistem Pusat
Linkage
struktur ruang kota yang
dipengaruhi faktor eksternal dalam
perspektif eksploitasi
25. 2525
ELEMEN
STRUKTUR RUANG KOTA
Sistem Pusat Pelayanan
Jaringan Penghubung (linkage)
Pemanfaatan Lahan
FAKTOR PEMBENTUK
INTERNAL STRUKTUR
RUANG KOTA
FISIK EKOLOGIS
(Burges, 1925; Sjoberg,
1960 dll))
SOSIAL
(Ronald, 1992))
EKONOMI
(Thuenen,1926; Alonso,
1964)
POLITIK
(Tiettz, 1968)
FAKTOR PEMBENTUK
EKSTERNAL STRUKTUR
RUANG KOTA
KONDISI KOTA
DINEGARA MAJU
(Jeon, 2007; Rosa, 2007)
KOTA
FUNGSIONAL
(Hillier, 2007)
MIGRASI
KAPITAL
(Elewa, 1989)
MIGRASI
PENDUDUK
(Elewa, 1989)
(Black, 1981)
Pemetaan Teori Struktur Ruang
26. 2626
Definisi Struktur dan Pola Ruang
(secara Teoritis)
NODES dan LINKAGES (Transp)
KOTA
STRUKTUR RUANG
TATA GUNA LAHAN
Sumber :Branch, 1996; Hudson,
1999; Rodrigue, 2008
27. jurusan perencanaan wilayah dan kota
fakultas teknik universitas brawijaya
Struktur Ruang
pada berbagai Rencana
30. 3030
L
TG
J
P
P Terminal Terpadu Penumpang
T
Terminal Terpadu Barang
(Cargo Terminal/ Dry Port)
G Kawasan Pergudangan
L Pelabuhan
J Rencana Jembatan Timbang
RDTR Kawasan
Pergudangan dan Peti
Kemas
Struktur Ruang pada
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)
31. 3131
SEGMEN 1 SEGMEN 2 SEGMEN 4SEGMEN 3 SEGMEN 5 SEGMEN 6
Konservasi - Komersial Bisnis - Komesial Campuran - Rekreatif Hunian HunianBisnis - Komersial
Magnet
Mini Dep. Store
UFO SAMSAT
Komersial
Magnet
GOR Kertajaya
Magnet Utama
Pasar Keputran
Magnet Utama
Kampus ITS
Magnet
Resto – Salon - Toko
KomersialHotel Olimpic
Bang. Kuno Hunian
HunianMini Dep. Store
Hartono
DISPENDA
Komersial
Hunian
1 2
3 4
5 6
7
8 9
9
10
11
12
13 14
Superblok Galaxy
Struktur Ruang pada
Rencana Tata Bangunan & Lingkungan (RTBL)
33. 3333
3333
KSAKSA
SSASSA
IIII
SSASSA
IIIIII
SSASSA
IVIV
SSASSA
II
Ds. SUKOSARI LORDs. SUKOSARI LOR
Ds. PAKISANDs. PAKISAN
Ds.KALIANYARDs.KALIANYAR
Ds.
NOGOSARI
Ds.
KERANG
Ds.
PATEMON
Ds.
JEBUNG
LOR Ds.
JEBUNG
KIDUL
Ds.
PEDA
Ds.
SULEK
Ds.
TLOGO
SARI
Ds.
TROTOSARI
Ds.
KEMBANG
Ds.
TEGALJATI
Ds.
SUKOSARI
Ds.
REJO
AGUNG
Ds.
SUKOREJO
Ds.
KALISAT
Ds.
SEMPOL
Ds.
KALI
GEDANG
Ds.
SUMBER
REJO
Ds.
JAMPIT
Struktur Ruang Agropolitan Bondowoso
Struktur Ruang pada
Renc Agropolitan
34. 3434
3434
Renc Struktur Ruang dan Zonasi KADO (Kaw.Agropolitan Sidoarjo)
KSAKSA
SSASSA
SSASSA
SSASSA
SSASSA
SSASSA
SSASSA
SSASSA
Struktur Ruang pada
Renc Agropolitan
36. 3636
3636
Struktur Ruang pada Renc Tapak Kawasan
(kaw. Tradisional)
1
2
3
4
7
5
6
8
6 Sarana Sosial Budaya Lokasi Kegiatan Sosial Budaya
Simpul Aktivitas
Sosial Budaya
Linkage Aktivitas
Sosial Budaya
Kehidupan masyarakat di
kawasan perencanaan pada
dasarnya dilandasi oleh agama
Islam. Beberapa bangunan yang
digunakan masyarakat dalam
kegiatan keagamaan maupun
ritual adat antara lain masjid,
rumah raja, dan baileu. Ketiga
bangunan ini sangat erat dalam
keseharian masyarakat Negri
Hila – Kaitetu.
Struktur Spasial Aktivitas Sosial dan
Budaya Hila-Keitetu
38. 3838
Manfaat Struktur Ruang
Sebagai pola dasar wujud kota/wilayah
Mengidentifikasi karakteristik wujud kota atau wilayah eksisting
Dapat mengidentifikasikan akar masalah permasalahan
kota/wilayah
Menentukan rencana pola pemanfaatan lahan
Menentukan rencana persebaran sarana
Menentukan rencana persebaran prasaranan (jalan, sistem air
bersih, telekomunikasi dll)
Sebagai dasar bagi analisis lain
Evaluasi kota berkelanjutan
Evaluasi perkembangan kota
dll
39. 3939
Struktur Ruang sebagai
Wujud Bentuk Kota/ Wilayah
Kabupaten
Jember
KABUPATEN
LUMAJANG
KABUPATEN
LUMAJANG
KABUPATEN
BONDOWOSO
KABUPATEN
BANYUWANGI
SAMUDERA INDOBESIA
P. NUSABARUNG
SUMBERBARU
TANGGUL
BANGSALSARI
KENCONG
JOMBANG UMBULSARI
BALUNG
PUGER
WULUHAN
AMBULU
JENGGAWAH
RAMBIPUJI AJUNG
GUMUKMAS
JELBUK SUKOWONO
SUMBERJAMBE
PAKUSARI
KALISAT
MAYANG
SILO
MUMBULSARI
TEMPUREJO
SUKORAMBI
LEDOKOMBO
SEMBORO
Jalan Propinsi
40. 4040
Struktur Ruang sebagai
Wujud Bentuk Kota/ Wilayah
SUMBER-
SUKO
KEDUNG
JAJANG
KLAKAH
RANUYOSO
GUCIALIT
RANDUAGUNG
PADANG
PASRUJAMBE
SENDURO
SUKODONO
TEKUNG
JATIROTO
ROWO-
KANGKUNG
KUNIR
YOSOWILANGUN
TEMPEH
PASIRIAN
CANDI-
PURO
PRONOJIWO
TEMPURSARI
LUMAJANG
Kabupaten Lumajang
42. 4242
6
2
3
5
4
1
Contoh Konsep
Renc Struktur Ruang
Kawasan
Alun-alun
dsk
Pasar Gadang
dsk (jl S.Tubun –
Gadang-Bumiayu)
Kaw
Perum
Sawojajar
Unmer,
Dieng Plaza
dsk
Kaw
sekitar GOR
Ken Arok
Plaza
Araya,
T.Arjosari
dsk
Unisma,
Pasar Dinoyo
dsk
T.Krida
Budaya
dsk
Pasar Blimbing,
Jl .LA Sucipto
dsk
KEPANJEN-
BLITAR
BATU-KEDIRI
TUMPANG
SURABAYA-LAWANG
43. 4343
1
2
3
4
5
6
6
6 7
7
7
8
8
8
9
1
Klaster Industri
Besi Baja
2
Kompleks Industri
LNG Bontang
3
Simpul Pengolahan
Bauksit Aluminium
4
Simpul Perkebunan
Karet
5
Simpul Kegiatan
Migas
6
Simpul
Kelapa Sawit
7
Simpul Penambangan
Batu Bara
8
Simpul
Kehutanan
9
9
Simpul
Perikanan
Usulan
Lokasi KEK
Bojonagara & Jakarta
Batam & Palembang
Struktur Ruang pada MP3EI Koridor Kalimantan
44. 444444
Sub Pst
Kota
(Mnty
Sbrng)
Sub Pst
Kota
Baru
Pusat
Kota
(MB Hilir)
Sub Pst
Kota
(Baamang
Hulu))
Sub Pst
Kota
Baru
Sub Pst
Kota
Baru
Sub Pst
Kota
Baru
Sub Pst
Kota
Baru
P Terminal Terpadu Penumpang
T
Terminal Terpadu Barang
(Cargo Terminal/ Dry Port)
G Kawasan Pergudangan
L Pelabuhan
L
T
J Rencana Jembatan Timbang
G
RDTR Kawasan
Pergudangan dan Peti
Kemas
Rencana Jalan
Lingkar Luar
J
Rencana Jalur Kereta Api (Provinsi)Rencana Jalur Kereta Api (Kabupaten)
P
Contoh Konsep Struktur Ruang
45. 4545
Hirarki Jalan berdasarkan
Struktur Ruang
Hirarki Jalan dlm Kota
Arteri Primer
Kolektor Primer
Arteri Sekunder
Kolektor Sekunder
Lokal Sekunder
Lingkungan Sekunder
Pusat
Kota
Sub
Pusat
Kota
Sub
Pusat
Kota
Sub
Pusat
Kota
Sub
Pusat
Kota
Lingkungan Sekunder
tapak/kapling
Lokal Sekunder
perumahan
Bagian Wilayah Kota
Arteri Sekunder
Kolektor Sekunder
ArteriSekunder
KolektorSekunder
KOTA ORDE I (Pusat Kegiatan
Nasional) atau ORDE II (Pusat
Kegiatan Wilayah)
Arteri Primer
KOTA ORDE III (Pusat
Kegiatan Lokal)
Kolektor Primer
KOTA ORDE 1