SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 15
Downloaden Sie, um offline zu lesen
PERGURUAN SILAT BEKSI TRADISIONAL
H. HASBULLAH
“ Berbaktilah Engkau Kepada Sesama Insan “
BEKSI Tradisional H. Hasbullah “Berbaktilah Engkau
Kepada Sesama Insan”
” Sebuah Fenomena Warisan Budaya Tanah Betawi “
Salah satu jenis silat betawi yg terus berkembang
sampai saat ini adalah BEKSI, secara bahasa BEKSI
berasal dari kata BEK yg berarti Pertahanan
(Belanda) dan SI yg berarti Empat (Cina), jadi BEKSI
itu maksudnya adalah Pertahanan dari Empat
penjuru, atau BEKSI juga adalah singkatan yang
dapat di artikan “ Berbaktilah Engkau Kepada
Seruan Illahi “, sebagai seruan aplikasi perbuatan
baik yang wajib di jalani setelah seseorang belajar
Beksi.
BEKSI pada awalnya dibawa oleh lelaki petani
keturunan cina yg hidup dan tinggal di daerah Dadap
Tanggerang sekitar tahun 1928, lelaki itu bernama
LIE CHENG OK (1854 – 1951), yang juga mahir
mengajarkan beladiri (Beksi) kepada anak-anaknya,
Suatu waktu dia bersengketa dengan petani pribumi
yang juga jago silat, soal saluran air sawah, duel pun
tak terhindarkan, namun sebelumnya mereka
membuat perjanjian “Siapa yang kalah harus
berguru kepada si pemenang”, kemudian Lie Cheng
Ok menang, tapi si petani merasa sudah terlalu renta
untuk belajar lagi, maka disuruhlah anaknya yg
bernama MARHALI untuk berguru Beksi kepada Lie
Ceng Ok, Marhali pun
belajar hingga mahir
menggunakan ilmu silat
yg khas menggunakan
kepalan tangan terbalik
ini.
Suatu saat Marhali
bertemu dengan H.
GHOZALI bin H. Gatong
(H.Zali, wafat 1963) dari
petukangan yg sedang
ngamen seni rebana ke
daerah Dadap, H. Zali
lalu menjajal ilmu
Marhali sampai
kemudian ikut belajar hingga selesai 12 jurus dan
membawanya pulang ke Petukangan (Kebayoran).
Disini ada H.
HASBULLAH bin Misin
(Kong Has) yang walau
sudah banyak memiliki
ilmu silat, namun
beliau masih haus juga
untuk belajar Beksi
dari H. Zali dan terus
berusaha utk
menguasainya.
Kong Has tidak hanya
belajar Beksi kepada H.
Zali tapi setelah beliau
selesai belajar pada H.
Zali beliau
meneruskan lagi
dengan belajar kepada
Marhali dan meneruskan lagi belajar dan
menyelesaikan serta menyempurnakannya langsung
pada Lie Cheng Ok.
Jadi beliau termasuk orang yg belajar Beksi secara
komplit, baik secara urutan guru maupun jurus.
Kemudian hasilnya setelah 60 tahun mendalami
beliau berhasil menguasai 12 jurus di tambah
beberapa pengembangan sendiri ( Jurus ciptaan
beliau sendiri ) tanpa mengurangi atau menambah
jurus asli.
Di tangan Kong Has perkembangan Beksi kian
populer, Bahkan pada tahun 1975 beberapa kali
Beksi menjadi finalis juara dalam event Lomba
Tarung Bebas di Cileduk, Tanggerang dan Bandung,
dan karena menang di bandung juga Alm. Kong Has
diajak main film, beliau berperan sebagai Guru Silat
dari Rhoma Irama dalam film “DARAH MUDA”.
Kong H. Hasbullah bin H. Misin wafat pada kisaran
usia 126 tahun ( tertulis di batu nisannya, Lahir 1863
– Wafat 14-11-1989 ), dan beliau di makamkan di
sebuah TPU di daerah Petukangan jakarta selatan.
Kemudian pada saat ini estafet perkembangan BEKSI
PERGURUAN PENCAK SILAT BEKSI TRADISIONAL H.
HASBULLAH di pegang oleh SABENUH MASIR ( Babeh
Benuh ), yang mendapatkan pusaka amanat dari
guru sekaligus
mertuanya Alm. H.
Hasbullah untuk
melanjutkan, menjaga
serta mengembangkan
Beksi ini agar di bawa
dengan tujuan dan cara
yg baik.
Babeh Benuh juga telah
di nobatkan sebagai
Guru Besar Beksi oleh
tokoh silat Indonesia
yang juga Presiden Silat
Dunia yaitu Bpk.H. EDI
NALAPRAJA pada
tanggal 25 Maret 1986 bertempat dilapangan
KOSTRAD Petukangan Utara Jakarta Selatan.
Babeh Benuh setelah selama lebih dari 40 tahun
mendalami Beksi, telah juga berhasil mengembang-
kan beberapa jurus baru, bahkan beliau juga telah
membukukan jurus-jurus Beksi dan membuatnya
dalam bentuk VCD agar Beksi lebih mudah di pelajari
oleh generasi-generasi selanjutnya.
Secara organisasi,
Perguruan Silat Beksi
Tradisional H.
Hasbullah sekarang di
pimpin oleh MUALI
YAHYA (Bang Ali), yang
di bawah pimpinannya
Beksi sudah tersebar di
lebih dari 32 kolat di
beberapa wilayah
Jakarta, beliau juga
sangat aktif membawa
Beksi menjalin
silaturrahmi dengan
perguruan- perguruan
silat lain, baik dalam
ajang FORUM PECINTA & PELESTARI SILAT
TRADISIONAL INDONESIA maupun lewat media
internet, yaitu via jejaring sosial Facebook dan
Youtube.
Dan dalam perjalanannya saat ini, Beksi Tradisional
H. Hasbullah juga mulai memperkenalkan diri ke
generasi muda lewat
kegiatan Ekstra
Kurikuler di sekolah dan
juga lewat media layar
kaca, baru-baru ini Beksi
Tradisional H. Hasbullah
diberikan kesempatan
untuk terlibat secara
langsung baik dalam ide
cerita, pemain serta
pengatur laga dalam FTV
“ SILAT BOY 1–5” dan ”
SILAT BOY 6-10 ” ,
POLICE 86 & 1001
DONGENG di TransTV.
Kami juga terus berusaha menjaga kelestarian Beksi
kami ini sebagai sebuah warisan budaya, dalam
bentuk diantaranya melestarikan budaya Palang
Pintu dengan iringan pembacaan sholawat atas Nabi
Muhammad SAW saat akan berlangsungnya sebuah
acara pernikahan atau kedatangan tamu kehor-
matan di kalangan orang betawi.
Selain itu kami juga terus menerus menanamkan dan
mengajarkan filosofi
bahwa silat itu haruslah
‘nge’Deres( belajar )
dan nge’Jurus ( latihan )
, Golok (Silat) haruslah
berSarung( Ngaji),
norma-norma agama
juga selalu di
taushiyahkan pada saat
sebelum dan sesudah
latihan, serta kegiatan
selamatan dan
santunan anak yatim
yang di selenggarakan
secara rutin setiap 6
bulan sekali dan juga
pada tiap prosesi
urut dan pemandian
saat kenaikan jurus
sebagai ungkapan
rasa syukur atas
semua anugrah dari
Ilahi kepada kami.
Dengan metode
pendekatan secara
personal dan
kekeluargaan, para
guru kami
mengajarkan dan
menerapkan etika
dan adab dalam
perguruan maupun
dalam kehidupan keluarga dan bermasyara- kat
secara umum, hingga diharapkan nantinya para
Beksier dapat menjadi figur yang tangguh secara
fisik serta mantap secara moral dan spiritual, juga
bisa bermanfaat dan membawa kedamaian untuk
dirinya sendiri dan masyarakat sekitarnya dimana-
pun dia berada.
Sebagai bagian dari proses regenerasi dan
penyegaran di
organisasi, maka saat
ini kami juga sudah
membentuk struktur
baru yang mana proses
dari kepemimpinan
Bang MUALI YAHYA
sekarang digantikan
oleh Bang ROFI
RACHMAT ( Putra dari
Babah Sabenuh ) yang
sudah disepakati
melalui rapat
ORGANISASI
PERGURUAN SILAT
BEKSI TRADISIONAL H.
HASBULLAH yang disaksikan langsung oleh GURU
BESAR BABAH SABENUH MASIR.
Betawie, 24 Oktober 2014.
Di tulis ma’ Bang Ozan.
Disempurnakan oleh : Bang Fian
Narasumber : Babeh Sabenuh Masir, Bang Muali
Yahya, Bang Rofi Rachmat ( Putra Baba Sabenuh
Masir ).
by Beksi Tradisional Haji Hasbullah on Sunday, 24
August 2014 at 20:42
SILAT BEKSI
Diposkan oleh Beksi Tradisional H. Hasbullah

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Periodesasi kepemimpinan kemuhammadiyahan
Periodesasi kepemimpinan kemuhammadiyahanPeriodesasi kepemimpinan kemuhammadiyahan
Periodesasi kepemimpinan kemuhammadiyahan
Dian Pratiwi
 
Imam Ahmad Hambali (al-quran&sunnah tingkatan 4)
Imam Ahmad Hambali (al-quran&sunnah tingkatan 4)Imam Ahmad Hambali (al-quran&sunnah tingkatan 4)
Imam Ahmad Hambali (al-quran&sunnah tingkatan 4)
Sayyidatun Nisa
 
imam syafie
imam syafieimam syafie
imam syafie
MH BS
 
Tokoh Berpengaruh Nahdlatul Ulama
Tokoh Berpengaruh Nahdlatul UlamaTokoh Berpengaruh Nahdlatul Ulama
Tokoh Berpengaruh Nahdlatul Ulama
Firdika Arini
 

Was ist angesagt? (19)

Kisah Sahabat : Saidina Abu Bakar As-Siddiq RA
Kisah Sahabat : Saidina Abu Bakar As-Siddiq RAKisah Sahabat : Saidina Abu Bakar As-Siddiq RA
Kisah Sahabat : Saidina Abu Bakar As-Siddiq RA
 
Tugas SPI
Tugas SPITugas SPI
Tugas SPI
 
Imam hasan al banna
Imam hasan al bannaImam hasan al banna
Imam hasan al banna
 
Disiplin dan Kerohanian
Disiplin dan KerohanianDisiplin dan Kerohanian
Disiplin dan Kerohanian
 
Islam inside
Islam insideIslam inside
Islam inside
 
Hasan al banna
Hasan al bannaHasan al banna
Hasan al banna
 
Sejarah pui
Sejarah puiSejarah pui
Sejarah pui
 
Periodesasi kepemimpinan kemuhammadiyahan
Periodesasi kepemimpinan kemuhammadiyahanPeriodesasi kepemimpinan kemuhammadiyahan
Periodesasi kepemimpinan kemuhammadiyahan
 
Ke nu an
Ke nu anKe nu an
Ke nu an
 
Antara semalam & hari ini - Hasan al-Banna
Antara semalam & hari ini - Hasan al-BannaAntara semalam & hari ini - Hasan al-Banna
Antara semalam & hari ini - Hasan al-Banna
 
Imam Ahmad Hambali (al-quran&sunnah tingkatan 4)
Imam Ahmad Hambali (al-quran&sunnah tingkatan 4)Imam Ahmad Hambali (al-quran&sunnah tingkatan 4)
Imam Ahmad Hambali (al-quran&sunnah tingkatan 4)
 
Sheikh ahmad yassin tugasan3
Sheikh ahmad yassin tugasan3Sheikh ahmad yassin tugasan3
Sheikh ahmad yassin tugasan3
 
Peraturan pengakap
Peraturan pengakapPeraturan pengakap
Peraturan pengakap
 
Imam Syafie dan Imam Hanbali
Imam Syafie dan Imam HanbaliImam Syafie dan Imam Hanbali
Imam Syafie dan Imam Hanbali
 
imam syafie
imam syafieimam syafie
imam syafie
 
Bab ii muhammadiyah sesudah kemerdekaan
Bab ii muhammadiyah sesudah kemerdekaanBab ii muhammadiyah sesudah kemerdekaan
Bab ii muhammadiyah sesudah kemerdekaan
 
Hizbullah
HizbullahHizbullah
Hizbullah
 
Tokoh Imam Empat Mazhab : Imam Malik
Tokoh Imam Empat Mazhab : Imam MalikTokoh Imam Empat Mazhab : Imam Malik
Tokoh Imam Empat Mazhab : Imam Malik
 
Tokoh Berpengaruh Nahdlatul Ulama
Tokoh Berpengaruh Nahdlatul UlamaTokoh Berpengaruh Nahdlatul Ulama
Tokoh Berpengaruh Nahdlatul Ulama
 

Berita Silat Beksi Tradisional H Hasbullah

  • 1. PERGURUAN SILAT BEKSI TRADISIONAL H. HASBULLAH “ Berbaktilah Engkau Kepada Sesama Insan “
  • 2.
  • 3.
  • 4.
  • 5. BEKSI Tradisional H. Hasbullah “Berbaktilah Engkau Kepada Sesama Insan” ” Sebuah Fenomena Warisan Budaya Tanah Betawi “ Salah satu jenis silat betawi yg terus berkembang sampai saat ini adalah BEKSI, secara bahasa BEKSI berasal dari kata BEK yg berarti Pertahanan (Belanda) dan SI yg berarti Empat (Cina), jadi BEKSI itu maksudnya adalah Pertahanan dari Empat penjuru, atau BEKSI juga adalah singkatan yang dapat di artikan “ Berbaktilah Engkau Kepada Seruan Illahi “, sebagai seruan aplikasi perbuatan baik yang wajib di jalani setelah seseorang belajar Beksi. BEKSI pada awalnya dibawa oleh lelaki petani keturunan cina yg hidup dan tinggal di daerah Dadap Tanggerang sekitar tahun 1928, lelaki itu bernama LIE CHENG OK (1854 – 1951), yang juga mahir mengajarkan beladiri (Beksi) kepada anak-anaknya, Suatu waktu dia bersengketa dengan petani pribumi yang juga jago silat, soal saluran air sawah, duel pun tak terhindarkan, namun sebelumnya mereka
  • 6. membuat perjanjian “Siapa yang kalah harus berguru kepada si pemenang”, kemudian Lie Cheng Ok menang, tapi si petani merasa sudah terlalu renta untuk belajar lagi, maka disuruhlah anaknya yg bernama MARHALI untuk berguru Beksi kepada Lie Ceng Ok, Marhali pun belajar hingga mahir menggunakan ilmu silat yg khas menggunakan kepalan tangan terbalik ini. Suatu saat Marhali bertemu dengan H. GHOZALI bin H. Gatong (H.Zali, wafat 1963) dari petukangan yg sedang ngamen seni rebana ke daerah Dadap, H. Zali lalu menjajal ilmu Marhali sampai kemudian ikut belajar hingga selesai 12 jurus dan membawanya pulang ke Petukangan (Kebayoran).
  • 7. Disini ada H. HASBULLAH bin Misin (Kong Has) yang walau sudah banyak memiliki ilmu silat, namun beliau masih haus juga untuk belajar Beksi dari H. Zali dan terus berusaha utk menguasainya. Kong Has tidak hanya belajar Beksi kepada H. Zali tapi setelah beliau selesai belajar pada H. Zali beliau meneruskan lagi dengan belajar kepada Marhali dan meneruskan lagi belajar dan menyelesaikan serta menyempurnakannya langsung pada Lie Cheng Ok. Jadi beliau termasuk orang yg belajar Beksi secara komplit, baik secara urutan guru maupun jurus.
  • 8. Kemudian hasilnya setelah 60 tahun mendalami beliau berhasil menguasai 12 jurus di tambah beberapa pengembangan sendiri ( Jurus ciptaan beliau sendiri ) tanpa mengurangi atau menambah jurus asli. Di tangan Kong Has perkembangan Beksi kian populer, Bahkan pada tahun 1975 beberapa kali Beksi menjadi finalis juara dalam event Lomba Tarung Bebas di Cileduk, Tanggerang dan Bandung, dan karena menang di bandung juga Alm. Kong Has diajak main film, beliau berperan sebagai Guru Silat dari Rhoma Irama dalam film “DARAH MUDA”. Kong H. Hasbullah bin H. Misin wafat pada kisaran usia 126 tahun ( tertulis di batu nisannya, Lahir 1863 – Wafat 14-11-1989 ), dan beliau di makamkan di sebuah TPU di daerah Petukangan jakarta selatan. Kemudian pada saat ini estafet perkembangan BEKSI PERGURUAN PENCAK SILAT BEKSI TRADISIONAL H. HASBULLAH di pegang oleh SABENUH MASIR ( Babeh
  • 9. Benuh ), yang mendapatkan pusaka amanat dari guru sekaligus mertuanya Alm. H. Hasbullah untuk melanjutkan, menjaga serta mengembangkan Beksi ini agar di bawa dengan tujuan dan cara yg baik. Babeh Benuh juga telah di nobatkan sebagai Guru Besar Beksi oleh tokoh silat Indonesia yang juga Presiden Silat Dunia yaitu Bpk.H. EDI NALAPRAJA pada tanggal 25 Maret 1986 bertempat dilapangan KOSTRAD Petukangan Utara Jakarta Selatan. Babeh Benuh setelah selama lebih dari 40 tahun mendalami Beksi, telah juga berhasil mengembang- kan beberapa jurus baru, bahkan beliau juga telah
  • 10. membukukan jurus-jurus Beksi dan membuatnya dalam bentuk VCD agar Beksi lebih mudah di pelajari oleh generasi-generasi selanjutnya. Secara organisasi, Perguruan Silat Beksi Tradisional H. Hasbullah sekarang di pimpin oleh MUALI YAHYA (Bang Ali), yang di bawah pimpinannya Beksi sudah tersebar di lebih dari 32 kolat di beberapa wilayah Jakarta, beliau juga sangat aktif membawa Beksi menjalin silaturrahmi dengan perguruan- perguruan silat lain, baik dalam ajang FORUM PECINTA & PELESTARI SILAT TRADISIONAL INDONESIA maupun lewat media
  • 11. internet, yaitu via jejaring sosial Facebook dan Youtube. Dan dalam perjalanannya saat ini, Beksi Tradisional H. Hasbullah juga mulai memperkenalkan diri ke generasi muda lewat kegiatan Ekstra Kurikuler di sekolah dan juga lewat media layar kaca, baru-baru ini Beksi Tradisional H. Hasbullah diberikan kesempatan untuk terlibat secara langsung baik dalam ide cerita, pemain serta pengatur laga dalam FTV “ SILAT BOY 1–5” dan ” SILAT BOY 6-10 ” , POLICE 86 & 1001 DONGENG di TransTV. Kami juga terus berusaha menjaga kelestarian Beksi kami ini sebagai sebuah warisan budaya, dalam
  • 12. bentuk diantaranya melestarikan budaya Palang Pintu dengan iringan pembacaan sholawat atas Nabi Muhammad SAW saat akan berlangsungnya sebuah acara pernikahan atau kedatangan tamu kehor- matan di kalangan orang betawi. Selain itu kami juga terus menerus menanamkan dan mengajarkan filosofi bahwa silat itu haruslah ‘nge’Deres( belajar ) dan nge’Jurus ( latihan ) , Golok (Silat) haruslah berSarung( Ngaji), norma-norma agama juga selalu di taushiyahkan pada saat sebelum dan sesudah latihan, serta kegiatan selamatan dan santunan anak yatim yang di selenggarakan secara rutin setiap 6 bulan sekali dan juga
  • 13. pada tiap prosesi urut dan pemandian saat kenaikan jurus sebagai ungkapan rasa syukur atas semua anugrah dari Ilahi kepada kami. Dengan metode pendekatan secara personal dan kekeluargaan, para guru kami mengajarkan dan menerapkan etika dan adab dalam perguruan maupun dalam kehidupan keluarga dan bermasyara- kat secara umum, hingga diharapkan nantinya para Beksier dapat menjadi figur yang tangguh secara fisik serta mantap secara moral dan spiritual, juga bisa bermanfaat dan membawa kedamaian untuk
  • 14. dirinya sendiri dan masyarakat sekitarnya dimana- pun dia berada. Sebagai bagian dari proses regenerasi dan penyegaran di organisasi, maka saat ini kami juga sudah membentuk struktur baru yang mana proses dari kepemimpinan Bang MUALI YAHYA sekarang digantikan oleh Bang ROFI RACHMAT ( Putra dari Babah Sabenuh ) yang sudah disepakati melalui rapat ORGANISASI PERGURUAN SILAT BEKSI TRADISIONAL H. HASBULLAH yang disaksikan langsung oleh GURU BESAR BABAH SABENUH MASIR.
  • 15. Betawie, 24 Oktober 2014. Di tulis ma’ Bang Ozan. Disempurnakan oleh : Bang Fian Narasumber : Babeh Sabenuh Masir, Bang Muali Yahya, Bang Rofi Rachmat ( Putra Baba Sabenuh Masir ). by Beksi Tradisional Haji Hasbullah on Sunday, 24 August 2014 at 20:42 SILAT BEKSI Diposkan oleh Beksi Tradisional H. Hasbullah