Dokumen tersebut membahas tentang makna dan strategi Hijrah Nabi Muhammad SAW serta nilai-nilai yang terkandung didalamnya. Hijrah melambangkan iman yang kuat untuk meninggalkan yang buruk dan menuju yang lebih baik demi mempertahankan ajaran Islam. Strategi hijrah Nabi SAW mencakup perencanaan rute, sumber daya, dan kerjasama untuk mendukung perjuangan Islam. Nilai-nilai hijrah meliputi pengorbanan, keberanian
2. Makna Hijrah
Berpindah dari satu medan juang yang sempit ke
gelanggang yang lebih luas yang memberikan harapan
masa depan yang lebih baik sebagai bagian dari strategi
perjuangan.
Meninggalkan suatu tempat ke tempat lain untuk mencari
kebebasan dalam menjalankan aturan Allah.
Meninggalkan sesuatu yang buruk menuju kepada
kehidupan yang lebih baik.
Pindah dari sesuatu yang tidak islami kepada sesuatu yang
Islami.
3. Kedudukan Hijrah
Merupakan simbol iman sejati, bahwa seorang yang berhijrah berarti telah
mengikrarkan diri dengan beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, sedangkan
aplikasi dari keimanan tersebut adalah siap dan rela meninggalkan segala
sesuatu yang akan terjadi demi mempertahankan akidah yang diyakini.
Al-Baqarah: 218
Al-Anfal:72,74
Al-Ahzab: 6
Hijrah merupakan ujian dan cobaan, karena setiap orang yang hidup pasti akan
mendapatkan suatu cobaan, terutama bagi orang yang beriman, sebesar apa
keimanan seseorang maka sebesar itu pula cobaan, ujian dan fitnah yang akan
dihadapi. Meninggalkan harta, keluarga, sanak famili dan tanah air merupakan
cobaan yang sangat berat, apalagi tempat yang dituju masih mengambang,
sangat tidak bisa dibayangkan akan kerasnya ujian dan cobaan yang dihadapi
saat manusia sudah mengikrarkan diri sebagai hamba Allah. (16:110)
Hijrah sama derajatnya dengan jihad, karena hijrah merupakan salah satu cara
mempertahankan akidah dan kehormatan diri maka Allah SWT
mensejajarkannya dengan jihad dijalan-Nya yang tentunya ganjarannya pun akan
sama dengan jihad. (Al-Baqarah: 218), (Al-Anfal: 72,74
4. Pentingnya Peristiwa Hijrah Rasulullah saw
Langkah strategis membangun basis kekuatan fisik dan
psikologis.
Menciptakan Furqanisasi antara Mukmin dan Kafir.
Menandai tumbuhnya negara berdaulat yang mampu
melindungi Islam dari kaum Kafir untuk beribadah dengan
lebih bebas.
Menunjukkan kemampuan Islam untuk menyatukan semua
umat walaupun berbeda keturunan dan agama sekalipun.
"Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad pada jalan
Allah untuk membela Islam dan orang-orang yang Ansar yang memberi
tempat kediaman dan pertolongan kepada orang-orang Islam yang
berhijrah itu, merekalah orang-orang yang beriman dengan sebenar-
benarnya. Mereka beroleh keampunan dan limpah kurnia yang mulia,"
(al-Anfal: 74).
5. Strategi Hijrah Rasulullah
Melakukan Perjanjian Aqobah dengan penduduk Madinah, untuk
meyakini adanya kelompok dan tempat hijrah yang akan mendukung
perjuangan dan menjadi pengikut setia Rasulullah.
Para Sahabat pergi dahulu berhijrah, rasulullah saw yang terakhir:
Musuh-musuh memusatkan perhatian kepada Rasulullah sehingga sahabat yang hijrah
tidak terlalu diperhatikan.
Menunjukkan kualitas Kepemimpinan Rasulullah SAW.
Pengaturan Route Hijrah untuk mengecoh orang Kafir:
Rasulullah mengambil route ke arah selatan Mekah bukannya ke Utara sebagaimana biasa,
sehingga menimbulkan perpecahan di kalangan musuh terkait arah yang diambil oleh nabi.
Pengaturan Sumber daya Pendukung.
Diatur Siapa yang tidur di tempat tidur nabi (Ali Bin Abi Thalib), siapa yang menjadi
pemandu (Abdullah Uraikit), siapa akan membawakan logistik (Asma’), siapa yang
menjadi intel (Abbas)
Peranan remaja (Ali bin Abu Talib dan Asma’ binti Abu Bakar) membuktikan bahwa
remaja adalah aset yang mampu menyumbang kebangkitan Islam.
Peranan non muslim Abdullah bin Uraiqit sebagai pemandu jalan membuktikan Islam
tidaklah memusuhi semua orang-orang bukan Islam.
6. Nilai-Nilai yang Terdapat dalam Hijrah
Iman dan Keyakinan terhadap perintah Allah.
Pengorbanan & Keikhlasan meninggalkan sanak
keluarga dan harta
Ketahanan terhadap penderitaan selama dalam
perjalanan dan menghadapi siksaan kaum kafir.
Keberanian menghadapi situasi tidak jelas di
tempat yang baru.
Kebijaksanaan, perencanaan dan strategi.
Kekentalan ukhuwah antara Muhajirin dan Anshar
Usaha, doa dan tawakal.
7. Ganjaran
Rezki yang berlimpah di dunia (An-Nisa: 100) (Al-Anfal:79)
Kesalahan dihapus dan dosa diampuni (Ali Imran: 195)
Derajatnya ditinggikan oleh Allah (At-Taubah: 20)
Kemenangan yang besar (At-Taubah: 20, 100)
Tempat kembalinya adalah surga (At-Taubah: 20-22)
Mendapatkan ridha dari Allah (At-Taubah: 100)
Yang lebih utama adalah : mendapatkan ridha dari Allah,
sehingga dengan ridha Allah dimana dan ke manapun orang
yang diridhai itu berada dan pergi maka Allah akan selalu
berada di sisinya, kehidupannya akan terjamin, dan yang
lebih utama mendapat kenikmatan yang besar yaitu dapat
melihat Allah di akhirat kelak.
8. Hikmah
Melakukan Refleksi & Introspeksi terhadap langkah yang telah dilakukan.
Pasang semangat baru untuk memulai tahun baru Hijrah dengan nilai
keimanan terhadap kebenaran yang dibawa Rasulullah SAW.
Perbaharui azam untuk mengikuti jejak perjuangan dan pengorbanan
Rasulullah beserta sahabatnya yang tidak mendahulukan dunia, melainkan
mengorbankan dunia untuk kepentingan akhirat.
Bawa spirit hijrah ke segala lapangan kehidupan dan kemasyarakatan,
dengan meninggalkan masa lalu yang kurang baik menuju hari esok yang
penuh ketaatan kepada Allah.
• Agar berhasil dalam melangkah di kehidupan maka Lakukan perencanaan
yang baik , pelaksanaan yang baik serta dukungan dari semua pihak,
lengkapi dengan menggantungkan harapan kepada Allah SWT.
Jangan mengekalkan budaya kerja yang tidak teratur dan tanpa
perencanaan sehingga pelaksanaannya pun main ‘cincai’ dan tidak
memikirkan aspek jangka panjang.
Jangan menyandarkan semua usaha di atas kepandaian diri dengan
melupakan kuasa Allah SWT penentu segala.