KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
Andereas Dermawan Rahasia Masuk Surga
1. NARASUMBER:ALKITAB/FIRMAN TUHAN/INJIL
RAHASIA
MASUK
SURGA
BERITA SUKACITA :
ORANG MISKIN PEWARIS SURGA
BERITA DUKACITA :
ORANG KAYA SANGAT SUKAR MASUK SURGA
Oleh: Andereas Darmawan
hp: 0818169742
email: andereas.dermawan@yahoo.co.id
2. DAFTAR ISI :
*KATA PENDAHULUAN*
I. ORANG DALAM MEMILIH JALAN SORGA ATAU
NERAKA.SEJUMLAH KEKELIRUAN YANG
DISEPELEKAN
II. BERITA SUKACITA VERSUS BERITA DUKACITA.
III. KEKELIRUAN DALAM MEMAKNAI MISKIN DAN
KAYA.
IV. KEKELIRUAN DALAM MEMAKNAI LAHIR BARU.
V. KEKELIRUAN DALAM MEMAKNAI KEBENARAN.
VI. KEKELIRUAN DALAM MEMAKNAI AGAMA
ATAU TORAT.
VII. KEKELIRUAN DALAM MEMAKNAI
KESELAMATAN.
VIII. KEKELIRUAN DALAM MEMAKNAI
PERTOBATAN.
IX. KEKELIRUAN DALAM MEMAKNAI IMAN.
X. KEKELIRUAN DALAM MEMAKNAI PEKERJAAN
TUHAN/INJIL.
1
3. XI. KEKELIRUAN DALAM MEMAKNAI
GEREJA/IBADAH PENYEMBAHAN.
XII. 4 KEKUATAN BESAR YANG DIPERTUHAN
MAYORITAS ORANG DI-DUNIA PADA ZAMAN
INI.
XIII. SIAPAKAH ORANG PARISI/ANTIKRIS/NABI
PALSU ZAMAN INI.
2
4. KATA PENDAHULUAN:
Tulisan ini bukanlah suatu karya ilmiah atau karya
tulis dimana hak paten adalah merupakan hak
penulis atau pengarangnya. Sekali lagi perlu
ditegaskan di-sini bahwa tulisan ini bukanlah
karangan atau ide-ide dari penulis, sama sekali
bukan! Karena tulisan ini sepenuhnya bersumber
dari Alkitab/Firman Tuhan, pemilik tunggal hak
patennya adalah Firman Tuhan itu sendiri.
Perlu kita pahami bahwa Firman Tuhan bukanlah
sebuah buku, melainkan telah menjadi perkataan
Tuhan yang hidup, Alkitab bukan buku ilmu
pengetahuan agama, melainkan Firman Tuhan
yang telah menjadi manusia dan dibuktikan secara
nyata di-dalam diri Tuhan Yesus Kristus. Sebab itu
pada halaman depan buku ini dinyatakan
Alkitab/Firman Tuhan sebagai
Narasumber.Sebagai benda mati buku tidak
dapat disebut Narasumber, karena sebutan
Narasumber mengacu pada suatu pribadi manusia
3
5. yang hidup sebagai benda tidak bisa menjadi
Narasumber. Dan Sang Narasumber itulah yang
menjadi pemimpin bagi penulis. Penulis hanya
bertugas sebagai pesuruh /hamba bukan sebagai
pengarang atau penafsir, penulis hanya sebagai
alat atau pesuruh untuk meluruskan apa yang
tidak benar berdasarkan perintah Sang
Narasumber. Meskipun Alkitab di-mata lahiriah
kita berupa buku dengan lembaran kertas di-
dalamnya, namun dengan mata batiniah kita
melihatnya sebagai Firman Tuhan yang hidup.
Agar dapat membedakan Firman Tuhan sebagai
buku/kertas yang hidup dengan Firman Tuhan
sebagai buku/kertas yang mati kita perlu memiliki
sikap yang benar tentang Alkitab. Kita bisa
memandangnya sebagai buku ilmiah jika kita
menganggapnya sebagai buku ilmu pengetahuan
biasa. Kalau kita memandangnya dari sudut
pandang tsb, maka dibutuhkan alat bantu seperti
buku-buku refrensi dan logika (otak) kita dalam
mempelajarinya.
4
6. Namun kalau kita memandang Alkitab sebagai
pribadi yang hidup, terlebih kalau kita
menganggapnya sebagai pemimpin kita, maka
tulisan di-buku/kertas itu adalah sebuah
perintah. Penulis memilih pandangan ini. Tulisan
ini tidak mengutip ayat-ayat Alkitab agar para
pembaca terdorong untuk mengadakan
perjumpaan sendiri dengan Sang Firman yang
Hidup ini secara pribadi dan tidak memandangnya
sebagai sebuah buku bacaan belaka. Saya yakin
para pembaca pasti sudah memiliki Alkitab.
Sekarang bacalah seluruh Alkitab bukan sebagian-
sebagian seperti anda membaca surat perintah
dari pemimpin kita Tuhan Yesus Kristus. Kristus
bukan sekedar pemimpin, Dia adalah Tuhan dan
Juruselamat kita. Selanjutnya selamat membaca
buku ini sampai tuntas, Tuhan memberkati!.
SEJUMLAH KEKELIRUAN YANG DISEPELEKAN
ORANG DALAM MEMILIH JALAN KESORGA ATAU
5
7. KE NERAKA LATAR BELAKANG INJIL
KESELAMATAN (I)
Semua manusia di-dunia ini sudah rusak akibat
dosa. Manusia sebagai ciptaan Tuhan yang
semula sangat sempurna telah rusak akibat dosa.
Hukumannya adalah kematian kekal di-neraka
dan terbuang dari taman firdaus.
Dosa dimulai dari manusia pertama bernama
Adam. Manusia pertama ini tidak dilahirkan
melalui perkawinan biologis antar manusia. Adam
tidak berbapak maupun beribu demikian pula
Hawa yang diciptakan dari tulang rusuk Adam.
Mereka diciptakan tanpa benih manusia laki-laki
atau perempuan. Hidup manusia pertama
dihembuskan langsung oleh nafas atau Roh Tuhan
sendiri. Namun dosa ketidaktaatan Adam dan
Hawa mengakibatkan semua keturunannya
berdosa. Jadi manusia pertama yang dilahirkan
tanpa benih manusia secara biologis adalah
Adam. Kemudian Hawa diambil dari tulang rusuk
Adam. Keduanya hidup dari nafas (Roh) Tuhan.
6
8. Itulah juga sebabnya Adam dan Hawa hidup
menyatu dan sepadan, menjadi satu daging, atau
satu tubuh dengan Adam.
Setelah Adam dan Hawa berdosa, maka Roh
Tuhan yang ada dalam diri mereka keluar dari
mereka. Mereka hidup tanpa Roh Tuhan, itulah
yang dinamakan dengan kematian kekal yang
sebenarnya: Hidup terpisah dari Tuhan.
Keturunan Adam dan Hawa, tidak lagi hidup oleh
Roh Tuhan. Roh Tuhan yang Mahakudus tidak
berkenan diam di-dalam diri mereka yang kotor
akibat dosa. Keturunan Adam dan Hawa lahir dan
hidup dari hubungan antar manusia melalui
perkawinan secara biologis,penyatuan antara
benih laki-laki dan perempuan. Manusia
berkembang biak dengan benih dosa dan tak ada
seorangpun yang dapat lepas dari benih dosa
yang mengakibatkan kematian kekal di-neraka ini,
karena upah dosa adalah maut.
Dalam Perjanjian Lama banyak orang
mengabaikan satu hal, bahwa ternyata bukan
Adam saja yang diciptakan dari nafas Tuhan. Ada
7
9. manusia lainnya yang bernama Melkisedek,
seorang Imam Besar Tuhan, yang juga diciptakan
bukan dari benih manusia (laki-laki dan
perempuan) dan tidak berbapak dan beribu. Hal
ini juga diperiksa kebenarannya dalam kitab Ibrani
Perjanjian Baru yang menggambarkan Melkisedek
sebagai reinkarnasi dari Yesus. Penulis Perjanjian
Baru mengatakan bahwa Yesus sudah ada
sebelum dunia ini diciptakan. Ia adalah yang awal
dan yang akhir. Disamping perannya sebagai
Juruselamat, Yesus juga adalah Imam Besar Tuhan
menurut peraturan Melkisedek, Imam Besar yang
bukan diangkat/diurapi atau ditabiskan oleh
manusia.
Manusia pertama Adam dan Hawa yang disebut
juga manusia lama telah dirusak oleh dosa
sehingga tidak segambar lagi dengan Tuhan.
Maka benih Tuhan/manusia Tuhan yang pertama
ini haruslah diperbaiki. Namun segala upaya untuk
memperbaiki manusia tidaklah membawa hasil.
Manusia semakin hari semakin jahat, semakin
rusak. Meskipun Tuhan telah mengutus pesuruh-
8
10. pesuruhNya, para Nabi yang mengingatkan
manusia untuk bertobat, namun manusia tetap
tidak taat.
Karena benih dosa ketidaktaatan akan
menghasilkan benih yang sama, yakni
ketidaktaatan. Dalam Perjanjian Baru Tuhan
Yesuspun pernah mengumpamakan perihal benih
ini sebagai benih tanaman. Yesus mengatakan
bagaimana mungkin suatu benih yang jahat akan
menghasilkan benih yang baik, sebaliknya
bagaimana mungkin benih yang baik
menghasilkan benih yang jahat. Benih anggur
tidak mungkin menghasilkan semak duri begitu
pula sebaliknya. Namun karena kasihNya Tuhan
tidak hanya menghukum manusia tetapi Ia juga
berjanji memberikan jalan keluar agar manusia
diselamatkan dari kematian kekal. Bagaimana
caranya? Maka Tuhan harus mengganti benih
yang lama, manusia Tuhan pertama Adam dengan
benih Tuhan/manusia Tuhan yang baru, melalui
diri Tuhan Yesus Kristus. Sebagaimana Adam yang
pertama dilahirkan tanpa benih manusia,
9
11. Yesuspun dilahirkan tanpa benih manusia: dari
nafas Tuhan/RohKudus. Sebab itu Yesus disebut
juga Adam ke-II. Perbedaan antara Adam
pertama dengan Adam yang kedua adalah dosa
ketidaktaatan Adam pertama mengakibatkan kita
orang-orang keturunannya menghasilkan benih
yang sama yakni benih dosa dan juga hukuman
yang sama, kematian kekal di-neraka. Sedangkan
Adam yang keII Tuhan Yesus Kristus, tidak pernah
berdosa, Ia telah taat menjalankan peranNya
sebagai hamba Tuhan yang setia sampai mati
secara hina di-kayu salib. Karena ketidaktaatan
seorang manusia lama maka seluruh keturunan
manusia lama itu binasa, demikian pula oleh
karena ketaatan seorang manusia baru, maka
manusia yang telah dilahirkan kembali oleh benih
manusia baru (lahir baru) diselamatkan
(mendapatkan hidup yg kekal).
Jadi jelaslah bahwa Adam pertama yang telah
rusak akibat dosa, menyebabkan kita semua umat
manusia keturunannya juga rusak, karena benih
dosa akan menghasilkan benih dosa pula. Sebab
10
12. itu benih yang rusak ini harus diganti dengan
benih yang baru, yakni diganti dengan benih
manusia baru yang steril dari dosa. Dan benih
satu-satunya ini terdapat di-dalam Juruselamat
kita,Tuhan Yesus Kristus.
Benih yang rusak akan menghasilkan benih yang
rusak pula. Bagaimana mungkin benih yang rusak
menghasilkan benih yang baik? Sebaliknya
bagaimana mungkin benih yang baik
menghasilkan benih yang jahat. Benih yang jahat
harus diganti, bukan diperbaiki atau dirubah atau
malah dipalsukan dengan benih-benih lainnya.
Sebab itu prasyarat lahir baru adalah syarat
utama, bukan syarat agama.
Pertobatan agama tidak menyelamatkan, karena
yang menentukan adalah pertobatan lahir baru.
Sesudah dosa berkuasa atas dunia ini, maka
manusia dilahirkan dari benih laki-laki dan
perempuan dan secara turun temurun orang
kawin mengawinkan, beranak-cucu, mendirikan
11
13. tradisi-tradisi dan memelihara tradisi itu. Mulai
terbentuklah hirarki dalam keluarga berupa
silsilah, lalu secara luas juga tercipta
silsilah/hirarki dalam masyarakat. Manusia
membentuk kasta-kasta untuk
membedakan/menghakimi/menilai status social
masyarakat. Ada Raja-raja, ada
pedagang/pengusaha pemberi nafkah, ada
karyawan pencari nafkah. Manusia berusaha
menghidupi dirinya sendiri tanpa Tuhan. Dan
tradisi ini berlangsung terus sampai saat ini
bahkan sampai zaman kedatangan Kristus. Cara
hidup ini tidak menyebabkan orang mencari
Tuhan bahkan menyebabkan dosa semakin
bertambah-tambah, meskipun Tuhan pernah
membinasakan manusia melalui air bah pada
zaman Nuh dan tersisa sedikit orang yakni
keluarga Nuh yang taat pada perintah Tuhan.
Dosa tetap berlanjut sampai pada penghukuman
berikutnya yakni hukuman atas Sodom dan
Gomora. Namun hidup manusia tetap tidak bisa
diperbaiki,manusia tetap hidup dalam
12
14. ketidaktaatannya. Sebagai Tuhan yang berkuasa,
Mahasuci dan Mahaadil Ia harus menghukum
dosa, tetapi sebagai Tuhan yang Mahakasih, Ia
juga memberikan jalan keluar/jalan keselamatan
atas hukuman dosa itu. Dalam Perjanjian Lama
Tuhan mengutus para nabi dengan tugas sebagai
hamba Tuhan bukan sebagai imam jadi perlu
ditegaskan di-sini bahwa para nabi diutus dengan
pangkat/jabatan hamba. Para hamba Tuhan
inipun ditolak oleh manusia. Manusia lebih
mengharapkan seorang pemimpin/imam. Maka
dalam Alkitab setelah nabi-nabi itu , diangkat pula
raja-raja sebagai pemimpin yang diurapi oleh para
nabi , dimulai dari raja Saul. Yang lambat laun
menjelang kedatangan Tuhan Yesus,
kepemimpinan umat manusia
berkolaborasi/bersinergi antara para imam dan
para raja/penguasa dan terus berlanjut sampai
pada kedatangan Tuhan Yesus yang pertama kali
bahkan sampai saat ini menjelang kedatangan
Tuhan Yesus yang kedua-kalinya.
13
15. Berita pertobatan yang disampaikan oleh para
nabi sampai kedatangan nabi Elia dalam wujud
Yohanes Pembaptis sebagai perintis menjelang
kedatangan Yesus yang pertama, sang Mesiaspun,
tetap ditolak.Manusia tetap mengeraskan hati
mereka. Tidak mau bertobat. Manusia gagal
melepaskan diri dari cengkeraman dosa yang
mengerikan itu. Berarti manusia harus menunggu
hari penghakiman tanpa pengharapan, manusia
binasa dalam api neraka yang kekal. Sungguh
malang nasib manusia di-dunia ini yang sudah
terhukum binasa. Dunia ini menjadi tempat transit
sementara untuk menuju pada tempat kematian
kekal di-neraka.Dalam Perjanjian Lama manusia
berupaya dengan berbagai cara untuk berdamai
dengan Tuhan. Manusia berusaha mematuhi 10
hukum torat Musa dengan ratusan aturan-aturan
turunannya yang di-wadahi dengan sarana agama.
Namun manusia tetap gagal mentaatinya.
Manusia tetap gagal melepaskan diri dari dosa
karena benih yang melekat dalam diri manusia
14
16. adalah benih dosa, manusia bertambah jahat dan
manusia tetap dalam hukuman neraka yang kekal.
BERITA SUKACITA VERSUS BERITA DUKACITA (II)
Berita sukacita dimulai dengan kelahiran manusia
baru/Adam kedua , yang lahir oleh benih Roh
Kudus. Kedatangan manusia baru Sang
Juruselamat ini bukan sebagai pemimpin
agama/imam, tetapi seperti yang dinubuatkan
dalam Perjanjian Lama yang melukiskan Dia
sebagai Hamba Tuhan yang telah taat sampai
mati.
Yesus Kristus datang bukan dengan misi agama,
tetapi Ia datang mengemban misi
Injil/keselamatan. Ia datang bukan untuk
mendirikan hirarki ke-agamaan.Tetapi Ia datang
untuk mengimplementasikan secara factual
seluruh hukum torat yang sejak dulu kala telah
diimplementasikan secara ritual/spiritual.
Sehingga para imam sejak dulu disebut dengan
sebutan pemimpin spiritual/ritual. Yesus datang
15
17. dengan misi yang sama sekali berbeda dengan
para pemimpin agama. Ia datang bukan untuk
membawa agama. Ia adalah Tuhan dari agama-
agama yang ada. Ia adalah Tuhan untuk semua
orang, baik orang beragama maupun tidak
beragama. Ia adalah pencipta semua
orang/semua bangsa. Ia datang dengan jalan lain
yang secara tegas menyatakan bahwa Ialah Jalan
Kebenaran dan Hidup. Jadi Ia datang bukan
dengan jalan agama tetapi dengan jalan
kebenaran.Tentu saja ada perbedaan yang
mencolok antara Yesus dengan para pemimpin
agama itu baik dari sisi misi maupun
pekerjaannya. Yesus tidak mendirikan hirarki.
Yesus konsisten dengan misinya sebagai hamba
Tuhan. Pada waktu memulai tugasNya Ia hanya
memilih 12 murid secara bertahap , dimulai dari 2
murid yakni Peterus dan Andreas. Kemudian
akhirnya genap menjadi 12 orang. Ke-12 murid
inilah pelanjut dari misi yang sudah dirintis lebih
dulu oleh Yesus. Patut diingat bahwa Yesus tidak
mempercayakan misi ini kepada para
16
18. imam/pemimpin agama/parisi. Namun ada
seorang parisi bernama Saulus yang kemudian
berjumpa dengan Yesus secara langsung di-kota
Damsyik. Saulus bertobat bukan karena
pemberitaan agama, tapi Saulus bertemu dengan
Injil Kebenaran itu, yakni Tuhan Yesus Kristus.
Saulus yang semula sebagai pemberita agama
yang fanatik berubah 180 derajat dari hamba
Torat menjadi hamba Injil/Kristus. Sebab itu
sebutan bagi para murid Kristus bukanlah imam
melainkan Rasul yang berarti sebagai hamba. Lalu
apa relevansinya paparan di-atas dengan berita
sukacita atau berita anugerah ini?
Berita sukacitanya adalah kepada orang-orang
yang dipilihNya sejak semula. Orang-orang inilah
yang akan dibenarkanNya. Mereka dibenarkan
bukan karena mereka orang baik, mereka
dibenarkan karena mereka mengaku/menyadari
bahwa mereka bukanlah orang baik dan mereka
sadar bahwa mereka layak untuk
dihukum,menjadi hina/miskin/tidak berdaya dan
membutuhkan belas kasihan. Seperti seorang
17
19. yang divonis oleh dokter memiliki penyakit yang
kritis tidak bisa disembuhkan dan hanya bisa
disembuhkan oleh seorang dokter satu-satunya.
Sebab itu Yesus menganalogikan diriNya sebagai
seorang dokter dan orang-orang yang menyadari
dosanya adalah seorang yang sakit kritis. Yesus
tidak datang bagi orang yang mengaku dirinya
sehat atau orang baik-baik/orang-orang religius,
sama sekali bukan! Yesus datang untuk orang
yang jujur terhadap keadaan dirinya, apapun
agamanya, sukunya maupun kebangsaannya.
Merekalah yang terpilih menjadi orang-orang
kudus.
Siapakah orang-orang pilihanNya itu? Apakah
orang-orang kaya? Apakah orang-orang pintar?
Apakah para pemimpin/penguasa? Kalau ini
dasarnya tentu hal ini bukan berita sukacita lagi
namanya!! Kalau memakai ukuran dunia , tentu
dasar seperti ini yang dipilih. Dunia memilih
seseorang berdasarkan perbuatan baik/hasil
karya/prestasi/jasa/kepintaran. Maka janganlah
kaget kalau semua hal-hal itu bisa dibeli dengan
18
20. uang. Nah justru disinilah letak perbedaan Berita
Sukacita Injil yang dibawa oleh Yesus kedunia ini,
dengan berita sukacita yang diberikan oleh dunia
ini. Perbedaannya ialah Yesus datang memberikan
keselamatan Sorga sedangkan dunia memberikan
keamanan (safety) duniawi, bukan keselamatan
(salvation). Dua kata yang berbeda maknanya
bukan? Oleh sebab itu Tuhan Yesus menjelaskan
bahwa dalam penghakiman terakhir, bukan orang
baik-baik yang masuk sorga tetapi sorga diberikan
kepada orang benar/orang-orang yang sudah
dibenarkan. Orang benar belum tentu berasal dari
orang baik-baik, sebaliknya orang baik-baik belum
tentu orang benar. Apakah arti orang-orang
benar? Penjelasannya nanti akan dibahas dalam
judul: KEKELIRUAN DALAM MEMAKNAI
KEBENARAN. Lalu siapakah orang-orang pilihan
penerima Berita Sukacita? Topik buku ini telah
menjawabnya yaitu: Orang-orang miskin yang
tidak berdaya; merekalah pewaris sorga. Namun
perlu dicermati orang-orang miskin disini ialah
orang-orang miskin yang tidak
19
21. berdaya/menyadari bahwa dirinya bukan apa-apa
dan tidak berdaya. Banyak orang dewasa ini
berpura-pura miskin tetapi dalam kenyataannya
mereka kaya. Mereka adalah orang miskin
gadungan/palsu/penipu. Karena sebenarnya
mereka tidak menerima kemiskinan, mereka ingin
kaya. Orang miskin gadungan bukanlah pewaris
sorga. Lalu siapakah penerima berita Dukacita?
Topik buku ini juga telah menjawabnya: Yakni
orang kaya dan orang-orang yang kepingin
kaya/miskin gadungan.
KEKELIRUAN DALAM MEMAKNAI MISKIN DAN
KAYA (III)
Dalam khotbah perdana Tuhan Yesus di-atas
bukit,Tuhan Yesus mengatakan: Berbahagialah
orang yang miskin di-hadapan Tuhan karena
mereka adalah pewaris kerajaan sorga. Sedangkan
dalam kesempatan lain Tuhan Yesus menyatakan
bahwa alangkah sukarnya orang kaya masuk
kerajaan sorga. Dulu sebelum tahun 2007 penulis
20
22. menganggap kata-kata Tuhan Yesus ini sangat
tidak populer sehingga penulis tidak menganggap
penting ucapan-ucapan Yesus ini. Penulis
mengabaikan begitu saja kata-kata Yesus ini.
Maklumlah waktu itu di-samping sebagai
Rohaniwan/imam/Pendeta, penulis juga
merangkap sebagai seorang pengusaha. Tentu
saja waktu itu penulis tidak mau mentafsirkan
kata-kata Yesus ini secara hurufiah karena pasti
akan mengancam kenyamanan penulis. Penulis
selalu mentafsirkan apa yang diucapkan Yesus
secara rohani. Jadi menurut penulis waktu itu
kata-kata Yesus tentang miskin di-sini adalah
miskin rohani. Bukankah tafsiran seperti ini yang
berkembang pada saat ini? Namun kurang lebih
pada pertengahan tahun 2007 penulis terdorong
untuk membaca Alkitab secara utuh/lengkap dari
kitab kejadian s/d kitab Wahyu, karena
sebelumnya meskipun penulis juga adalah
seorang pengkhotbah/penceramah/trainer bisnis
tidak membaca Alkitab secara lengkap, Alkitab
hanya digunakan sebagai buku pelajaran atau
21
23. sebagai referensi pelengkap untuk membantu
tugas penulis pada waktu membuat skripsi untuk
gelar sarjana Theologia(S 1) atau pada waktu
penulis diundang berkhotbah lagi-lagi Alkitab
adalah salah satu bahan khotbah, disamping buku
refrensi/buku tafsir dari pengarang-pengarang
terkenal di-dunia ini dan ayat-ayat Alkitab yang
dipilih juga sudah disunting sedemikian rupa
disesuaikan dengan tema khotbah yang diminta
berdasarkan pesanan sipengundang. Alkitab tidak
dibaca secara lengkap tetapi diambil sepotong-
sepotong. Penulis pernah hanyut dengan berbagai
pujian waktu itu, seolah-olah penulis sudah sukses
mempersembahkan suatu karya ilmiah yang
sesuai dengan aspirasi dunia ini. Namun
dipertengahan tahun 2007 setelah penulis
menyelesaikan membaca seluruh Alkitab, barulah
penulis sadar akan kekeliruan pemahaman penulis
selama ini. Mata batin penulis ternyata buta
selama ini. Ternyata jalan pemahaman yang
penulis anggap benar selama ini sama sekali
keliru. Selama ini penulis memilih jalan
22
24. agama/jalan kebaikan sebagai kebenaran,
ternyata tidak benar. Ibarat berada
dipersimpangan jalan maka ada 2 jalan ke-kiri
atau ke-kanan yang harus kita pilih. Maka penulis
sadar bahwa jalan yang telah dipilih penulis
adalah jalan yang di-sebelah kiri jalan yang salah,
penulis harus pilih jalan yang benar ada di-sebelah
kanan. Jalan yang di-sebelah kiri adalah jalan yang
dianggap banyak orang/mainstream adalah jalan
yang benar, orang banyak takut untuk lepas dari
jalan ini, termasuk juga penulis pada waktu itu.
Setelah penulis sadar akan kekeliruan dalam
memilih, maka penulis harus segera mengambil
keputusan untuk pindah dari jalan di-sebelah kiri
yang tidak benar ke-jalan di-sebelah kanan jalan
yang benar. Memang disadari oleh penulis
perpindahan dari hidup yang lama pada
kekehidupan yang baru bukanlah hal yang
mudah, banyak risiko yang harus dihadapi,
merupakan suatu perjuangan yang berat, bahkan
sampai saat ini masih diperjuangkan oleh penulis.
Perpindahan dari jalur kenikmatan yang disenangi
23
25. manusia kejalur sebaliknya jalur
penderitaan/kemiskinan/kebodohan/ketidakberd
ayaan, penulis harus melepaskan segala
kenikmatan/kemapanan hidup suatu icon dari
jalan yang disebelah kiri,bukan suatu hal yang
mudah bukan? Bukankah secara hurufiah Tuhan
Yesus Mengatakan bahwa barangsiapa yang ingin
menjadi pengikutNya haruslah melepaskan segala
sesuatu/menyangkal diri/memikul
salib/mengosongkan diri ditahun itulah penulis
rindu mencari kebenaran yang sesungguhnya dari
kata miskin di-hadapan Tuhan? Seperti yang
diucapkan Yesus dalam khotbah perdananNya.
Karena begitu banyak tafsir yang keliru mengenai
hal ini, sehingga menjadi multitafsir. Akhirnya
penulis menemukan jawabannya dalam 2 kitab
Injil yang secara parallel memberitakan khotbah
perdana Yesus, yaitu Injil Matius dan injil Lukas,
dalam injil Lukas tidak ada kata miskin dihadapan
Tuhan yang sudah dimultitafsirkan oleh berbagai
kalangan. Injil Lukas lebih menukik pada
pengertian yang factual, kitab Lukas menulis:
24
26. Berbahagialah orang yang miskin dan celakalah
orang-orang kaya. Hal ini tentu saja senada
dengan ucapan Yesus lainnya yaitu orang kaya
sangat sukar masuk sorga, lebih mudah seekor
unta masuk lubang jarum. Pernyataan Yesus ini
membuka pikiran penulis yang semula buta akan
kebenaran bahwa ternyata kunci rahasia kerajaan
sorga telah diungkapkan Yesus dalam khotbah
perdanaNya dan sesuai dengan khotbah
terakhirnya mengenai penghakiman terakhir.
Penulis menyadari bahwa arti miskin disini
bukanlah miskin rohani yang dipahami oleh
mainstream orang Kristen dewasa ini yang sangat
abstrak tetapi miskin yang dimaksud Yesus disini
adalah kemiskinan total. Miskin total adalah
miskin secara kwantitas dan miskin secara
kwalitas alias orang-orang yang tidak berdaya,
yakni orang-orang yang telah
dibenarkan/dikuduskan sebagai orang-orang
kudus, orang-orang itu adalah orang-orang yang
telah memenuhi prasyarat lahir baru yang telah
dinyatakan oleh Yesus. Mereka inilah penerima
25
27. kunci kerajaan Sorga. Secara eksplisit Tuhan Yesus
juga mengatakan bahwa merekalah yang terbesar
di-kerajaan sorga melebihi para nabi dan hamba-
hamba Allah lainnya. Hal ini pernah dikatakan
Yesus ketika murid-muridnya bertanya ingin
membandingkan Yesus dengan Yohanes
pembaptis (nabi Elia). Yesus menunjuk
sekumpulan orang-orang hina/orang buta/orang
lumpuh/orang-orang miskin tidak berdaya sebagai
orang-orang yang lebih besar dari Yohanes
pembaptis nanti disorga. Kata miskin yang
diutarakan Yesus adalah miskin dalam arti factual,
sesuatu yang konkrit bukan abstrak. Miskin secara
kwantitas adalah miskin tidak memiliki apa-
apa,suatu kesadaran akan ketelanjangan manusia
(homeless/moneyless), sedangkan miskin secara
kwalitas adalah powerless dan bodoh. Jadi miskin
kwantitas dan kwalitas dapat disimpulkan dalam
satu kata yaitu ketidak
berdayaan/ketelanjangan/kematian. Maka orang-
orang yang menyadari dirinya seperti itu
merindukan suatu keselamatan (salvation) bukan
26
28. membutuhkan keamanan (safety). Orang-orang
seperti inilah yang nantinya akan diubahkan
menjadi ciptaan baru. Untuk menjadi ciptaan baru
setiap orang harus mati dari hidup lamanya
melalui kelahiran baru. Khotbah perdana Tuhan
Yesus ini bukanlah sekedar teori dari buku
keagamaan yang bisa direspon dengan believe or
not? Namun ajaran Yesus ini diimplementasikan
secara nyata oleh Yesus. Untuk menyelamatkan
orang-orang yang hina/miskin, Ia datang menjadi
sama dengan orang-orang hina/orang-orang
pilihannya. Dan untuk menjadi pemimpin untuk
orang-orang hina itu, Ia menjadi orang yang paling
hina dan ini terkonfirmasi dalam peringatanNya
mengenai penghakiman terakhir, yakni orang-
orang yang paling hina itu adalah reinkarnasi dari
Yesus, karena kata yang digunakan Yesus dalam
penghakiman terakhir Yesus mengatakan
barangsiapa yang menyambut orang yang paling
hina itu berarti ia menyambut Aku secara
langsung bukan kata demi Aku, dasar pemahaman
seperti inilah yang diajarkan Yesus.Tentu saja ini
27
29. berbanding terbalik dengan apa yang diajarkan
oleh dunia. Untuk memimpin orang pintar yang
dipilih tentu orang yang paling pintar, dan untuk
memimpin orang kaya tentu orang memilih orang
yang paling kaya sedangkan Yesus mengambil
jalan yang sebaliknya dimana untuk memimpin
orang hina/miskin, Ia harus menjadi contoh yang
sama, setelah itu Ia harus lebih hina bahkan paling
hina. Dan ini sudah diteladankan secara factual
dalam bentuk kelahiranNya, Ia dilahirkan
ditempat yang paling hina, dikandang domba,
lebih hina dari seorang pengemis sekalipun.
Miskin dalam kehidupan sehari-harinya dan juga
miskin dan hina dalam kematiannya. Sebab itu
Tuhan Yesus tidak pernah meninabobokan orang-
orang yang mau jadi pengikutNya, Ia dengan terus
terang mengatakan: Barangsiapa yang mau jadi
pengikutNya haruslah ikut dalam penderitaanNya
dan juga kematianNya. Selanjutnya kepada
pengikutNya dijanjikan akan kebangkitanNya dan
hidup yang kekal di-sorga.Tuhan Yesus dalam
setiap ajaranNya tidak menekankan pada hal-hal
28
30. yang bersifat ritual/teori/simbolisasi namun lebih
menekankan pada hal-hal yang bersifat
factual/realitas/kenyataan. Sebab itu Yesus tidak
membutuhkan para pakar-pakar spritual/ritual
namun yang dibutuhkan Yesus untuk menjadi
pengikutNya adalah orang-orang kecil yang taat
untuk menjadi hambaNya untuk mengerjakan hal-
hal yang factual. Sebab itu Yesus tidak
menjatuhkan pilihanNya kepada orang-orang
pintar/para pakar/ahli-ahli kitab/para penguasa
diberbagai bidang, namun Yesus menjatuhkan
pilihanNya kepada orang-orang yang dianggap
hina/sampah/tidak berdaya oleh dunia ini. Karena
orang-orang seperti itu adalah gambaran atau
wujud dari pertobatan lahir baru dipemandangan
Allah. Merekalah pewaris kerajaan sorga. Lalu
mungkin anda akan bertanya bagaimana dengan
orang kaya apakah mereka dapat diselamatkan.
Jawabannya bisa! Namun melalui pertobatan
yang sangat sukar yakni pertobatan lahir
baru.Topik ini akan diuraikan secara detail dalam
29
31. judul: KEKELIRUAN DALAM MEMAKNAI LAHIR
BARU.
KEKELIRUAN DALAM MEMAKNAI LAHIR BARU (IV)
Banyak orang berpikir bahwa ketika seseorang
memeluk agama Kristen, maka pada hari itu juga
orang itu sudah lahir baru dan sudah
diselamatkan. Mereka berdalih bukankah mereka
sudah dibaptis air? Padahal baptisan air hanyalah
symbol saja dan bukanlah baptisan yang
sesungguhnya. Namun oleh mereka symbol lahir
baru ini diyakini sebagai lahir baru yang
sesungguhnya dan mereka yakin telah mendapat
keselamatan yang sesungguhnya. Apakah mereka
telah mengerti apa artinya lahir baru? Untuk
menjawab hal ini baiklah kita menelaah
pemahaman-pemahaman yang berkembang
dewasa ini. Banyak orang memahami lahir baru
hanya sebatas sebagai perubahan karakter dari
jahat menjadi baik, padahal makna lahir baru yang
30
32. disyaratkan oleh Yesus bukanlah seperti itu.
Baptisan air dalam Perjanjian Baru atau sunat
dalam Perjanjian Lama hanyalah
symbol/lambang/bayangan akan baptisan yang
sesungguhnya, dimana baptisan yang
sesungguhnya telah diimplementasikan secara
nyata dalam kelahiranNya di- dunia sebagai
manusia baru, jadi kelahiran baru bukanlah suatu
peristiwa ritual yang dianut orang sejak zaman
Perjanjian Lama yang sarat ritual keagamaan
belaka. Dengan demikian jelaslah bahwa symbol
baptisan berupa air Perjanjian Baru dan symbol
sunat dalam Perjanjian Lama bukanlah baptisan
yang sesungguhnya atau bukanlah kelahiran baru
yang sesungguhnya. Sebab itu Rasul Paulus dalam
berbagai tulisannya mengingatkan bahwa para
pengikut Kristus bukanlah dibaptis secara lahiriah
melainkan sunat hati. Dan ini sejalan dengan apa
yang dikatakan oleh Yohanes pembaptis bahwa
kamu akan dibaptis oleh RohKudus dan hal ini
dikonfirmasi oleh Yesus sendiri bahwa kamu akan
dipenuhi oleh RohKudus. Jadi Lahir Baru bukanlah
31
33. adalah suatu peristiwa faktual. Jadi jelaslah bahwa
istilah lahir baru mempunyai arti yang jauh lebih
dalam dari hanya sekedar perubahan karakter.
Itulah sebabnya seorang sekaliber Nikodemus
seorang pemimpin agama/ahli agama bertanya
kepada Yesus, Apakah arti dari lahir baru?
Nikodemus yang seorang ahli agama sudah
barang tentu tahu apa arti sunat dan baptisan?
Secara ritual tentu ia sudah memenuhi syarat
keagamaan itu.
Dewasa ini banyak orang juga mentafsirkan arti
lahir baru adalah suatu perpindahan agama. Bila
itu kaitannya, maka tidak mungkin Nikodemus
yang adalah ahli agama tidak mengetahuinya.
Namun Nikodemus sadar bahwa kegiatan-
kegiatan ritual yang rajin dilakukannya tidak
mungkin dapat menyelamatkannya. Sebab itu ia
dengan rendah hati bertanya kepada Tuhan Yesus
bagaimana caranya masuk kerajaan sorga?
Kemudian Yesus menjawabnya yaitu bila
seseorang tidak dilahirkan kembali maka orang itu
tidak bisa melihat kerajaan sorga. Kenapa Tuhan
32
34. Yesus tidak menjawab secara langsung bahwa
tanpa lahir baru orang tidak bisa masuk sorga?
Tetapi Yesus menggunakan kata melihat kerajaan
sorga? Jadi melihat saja tidak bisa apalagi
memasukinya. Lalu apa artinya kerajaan Tuhan
disini? Untuk mengertinya marilah kita telusuri
apa yang terjadi menjelang kedatangan Yesus
yang pertama kali. Bukankah kedatanganNya
didahului oleh pemberitaan Yohanes pembaptis
yang mengatakan “Bertobatlah karena kerajaan
Tuhan sudah dekat” Bukankah berita itu mengacu
pada kedatangan Kristus, sang kerajaan Tuhan
itu? Berarti kerajaan Tuhan adalah pribadi Tuhan
Yesus sendiri, Ia datang sebagai Juruselamat.
Dengan demikian Tuhan Yesus ingin mengatakan
bahwa tanpa lahir baru seseorang tidak dapat
melihat pribadi Tuhan Yesus yang adalah wujud
dari kepenuhan Tuhan/Hadirat Tuhan.
Sebab itu Tuhan Yesus menyatakan bahwa diriNya
adalah Gereja yang mula-mula. Yesus menjadi
Kepala Gereja. Pengertian Kepala Gereja di-sini
ditegaskan oleh Rasul Paulus dalam berbagai
33
35. tulisannya sebagai “Yang sulung dari banyak
saudara.” Kepada murid-muridNya Yesus
menyebutnya sebagai saudara sebagaimana yang
kerapkali diucapkan Yesus. Kepada murid-
muridNya inilah Yesus menduplikasikan diriNya.
Yesus mengatakan: Diatas batu karang ini Aku
akan mendirikan GerejaKu. Dalam Perjanjian
Lama bila manusia ingin bertemu dengan hadirat
Tuhan, maka manusia diwakili oleh para imam
dan imam besar sesuai dengan urutan hirarkinya.
Namun setelah kedatangan Tuhan Yesus, Tuhan
Yesus menterminasi cara-cara seperti itu. Dalam
Kitab Ibrani dijelaskan secara terbuka bahwa
imam-imam yang mempersembahkan korban
pengampunan dosa itu sendiri adalah orang-orang
berdosa, jadi bagaimana mungkin mereka dapat
mewakili umat Tuhan untuk memohon
pengampunan dosa? Sebab itu Yesus datang juga
sebagai Imam Besar mula-mula yaitu Melkisedek
yang lahir dari Tuhan sendiri.Tanpa perjumpaan
langsung dengan Yesus, manusia tidak mungkin
selamat masuk sorga. Sama halnya bila kita ingin
34
36. menemui orang penting di-dunia ini, ada
syaratnya bukan? Begitupula bila kita ingin
bertemu dengan orang Mahapenting, bukan hal
yang gampangan atau bisa diwakili oleh makelar-
makelar di-dunia ini. Imam-imam berusaha
menjadi makelar,apakah mungkin bila ia sendiri
tidak pernah melihat Sang Kerajaan Tuhan itu?
Berjumpa dengan Yesus adalah upaya yang sangat
sukar. Karena itu kita harus terlebih dulu
menghargainya sebagai sesuatu yang sangat
penting dalam hidup ini.Tuhan Yesus
mengutarakan syarat-syaratNya dengan terus
terang bahwa mengikut Dia memiliki risiko yang
sangat besar.Tuhan Yesus tidak meninabobokan
manusia dengan berbagai kemudahan/fasilitas-
fasilitas dunia ini, bahkan sebaliknya semua
fasilitas dunia yang menggiurkan ini harus dilepas
untuk mengikut Yesus. Lalu apa arti lahir baru
yang disyaratkan Yesus? Kelahiran baru bermakna
suatu perpindahan dari kehidupan lama yang
sarat dengan dosa kepada kehidupan baru yang
telah diubahkan oleh Tuhan Yesus sendiri melalui
35
37. kelahiran baru. Jadi maknanya bukan sekedar
perubahan karakter, tetapi harus diawali oleh
perubahan keadaan. Dengan kata lain mati
terhadap hidup/keadaan yang lama dan bangkit
pada kehidupan/keadaan yang baru.Sama halnya
dengan sebuah tanaman yang sering digunakan
sebagai analogi oleh Yesus: Benih tanaman yang
rusak tidak bisa dipakai lagi, yang bisa digunakan
hanyalah benih tanaman yang baru. Dan benih
tanaman yang baru ini harus ditanam di-tanah
(proses kematian) barulah kemudian tanaman ini
tumbuh menjadi tanaman baru yang hidup.Dan
kalau kita menyadari bahwa tubuh lahiriah kita ini
adalah tanah dan benih kehidupan adalah hati
kita . Bukankah hati kita telah rusak akibat dosa,
hati kita telah kita berikan kepada iblis? Hati yang
rusak ini harus kita ganti dengan hati yang baru,
dengan cara menanam benih yang baru didalam
tanah/tubuh kita yang fana. Namun, benih yang
baru ini baru bisa ditanam kalau benih yang lama
dibuang lebih dulu. Inilah arti dari kelahiran baru
secara factual (Bukan secara ritual), yang sangat
36
38. sukar sekali dipahami oleh Nikodemus waktu
bertanya kepada Yesus. Proses peristiwa lahir
baru ini bukanlah proses ritual/simbolik/lambang
belaka, karena Tuhan Yesus sendiri secara factual
telah mengimplementasikannya secara nyata
melalui kelahiran, kehidupan, kematian serta
kebangkitanNya. Dan apa yang telah dinubuatkan
dalam Perjanjian Lama telah dikerjakan dengan
sempurna. Jadi jelaslah di-sini bahwa Tuhan Yesus
adalah manusia Tuhan pertama (yang sulung),
yang kemudian menduplikasikan diriNya dalam
diri orang-orang pilihanNya, yakni para
pengikutNya. Tuhan Yesus menggantikan benih
Tuhan pertama yang telah rusak yakni Adam dan
Hawa. Dalam berbagai tulisannya Rasul Paulus
menganalogikan Yesus sebagai Adam kedua/benih
Tuhan yang baru yang tidak pernah dirusak oleh
dosa. Seperti kita ketahui bersama bahwa Bapa
Surgawi adalah Roh (Bapa Surgawi yang tidak
kelihatan). Tetapi dalam kebenaranNya Tuhan
Yesus menvisualisasikan Bapa Surgawi yang tidak
kelihatan menjadi manusia Tuhan yang kelihatan.
37
39. Dengan demikian sangatlah jelas mengapa
amanat agung Tuhan Yesus menjadi sangat
penting bagi kita. Tuhan Yesus memerintahkan
para pengikutNya untuk memberitakan Injil dan
menjadikan setiap orang muridNya. Kualifikasi
murid yang diperintahkan oleh Yesus sangat tegas
yakni keserupaan dengan Yesus. Arti keserupaan
tidak sama dengan arti kemiripan. Keserupaan
haruslah sama dengan aslinya. Sebaliknya
kemiripan tidak sama dengan aslinya. Barang-
barang palsu kelihatannya mirip bahkan kelihatan
lebih bagus tapi tidak sama dengan aslinya.
Analogi ini seringkali diperingatkan Yesus maupun
Paulus dalam tulisan mereka tentang nabi-nabi
palsu/murid-murid palsu. Sebagai ilustrasi ibarat
sebuah kunci, maka kunci duplikat haruslah sama
dengan yang asli. Sedangkan kunci palsu tentulah
tidak sama dengan yang asli. Tuhan Yesus adalah
perwujudan dari Firman Tuhan yang kelihatan.
Tuhan Yesus mengatakan barang-siapa yang mau
mengikut Aku, Ia harus menyangkal diri dan
memikul salibnya lalu mengikut Aku.
38
40. Penyangkalan diri (memikul salib) adalah tindakan
factual dari lahir baru. Banyak orang berpikir
bahwa penyangkalan diri adalah melakukan puasa
atau sejumlah pantangan-pantangan.
Penyangkalan diri bukanlah bermakna seperti itu.
Penyangkalan diri yang dikerjakan Tuhan Yesus
tergambar nyata oleh keadaan hidupNya yaitu Ia
yang maha-kaya menurunkan (mendowngrade)
diriNya menjadi maha-miskin melalui
pengosongan diriNya sedemikian rupa menjadi
seorang yang tidak berdaya menjadi seorang
hamba, seorang yang tidak punya
jabatan/kedudukan/pangkat.
Jabatan/pangkat/atau kedudukan apapun
rankingnya tetaplah meperlambang kekuasaan
yang dimiliki seseorang pemimpin dalam tiap lini.
Bukankah pada waktu anda melamar pekerjaan
di-dunia ini yang pertama kali ditanyakan adalah
jabatan. Dalam tiap jabatan ada otoritas/hak yang
melekat. Sedangkan seorang hamba tidak
memiliki jabatan apa-apa yang melekat pada
dirinya, hamba adalah tawanan bagi majikannya.
39
41. Hamba segala-galanya tergantung belas kasihan
dari majikannya. Mengapa orang sukar sekali
mengikut/mengabdi kepada Yesus? Karena orang
merasa hina kalau tidak memiliki jabatan di-dunia
ini. Jabatan yang ditawarkan Yesus tidak menarik
dan bahkan sangat hina yaitu sebagai hamba yang
taat. Jabatan yang jauh dari prestisius. Sudah
sekolah tinggi-tinggi, mengeluarkan biaya mahal,
buat apa jadi hamba? Kalau jadi imam, okelah
begitulah pendapat orang di-dunia ini. Jadi
imamkan perlu keahlian dlsb. Sebab itu tidaklah
mengherankan para imam/parisi benci pada Yesus
dengan mengatakan Yesus gila/tidak waras.
Hinaan yang sama juga dialami oleh Yohanes
Pembaptis, rasul Peterus dan rasul Paulus.
Mencermati keadaan zaman sekarang, bukankah
fakta seperti ini yang terjadi? Sebab itu Tuhan
Yesus dengan terus terang mengatakan sangatlah
sukar bagi orang kaya masuk sorga. Karena jalan
kebenaran yang dikerjakan oleh Tuhan Yesus
sangatlah berlawanan dengan apa yang dikerjakan
oleh manusia di-dunia ini, termasuk para
40
42. rohaniwan/parisi. Mereka lebih menekankan
aspek spiritual/karakter yang baik, kebenaran
yang mereka sampaikan adalah separuh
kebenaran 50%, kebenaran yang sempurna
haruslah melalui pertobatan lahir baru bukan
separuh kebenaran. (Ingat analogi kunci palsu).
Sebagai pengikut Kristus mungkin saja kita tidak
memiliki separuh kebenaran, tidak mengerti hal-
hal ritual, namun kita mempunyai satu hal yaitu
Sang Kebenaran, Dialah yang membenarkan kita.
RohKristus yang ada di-dalam diri kitalah yang
memampukan kita melakukan kebenaran yang
sesungguhnya. Dengan demikian pengikut Kristus
yang telah dilahirkan baru itulah yang menjadi
pewaris kerajaan sorga.
KEKELIRUAN DALAM MEMAKNAI KEBENARAN (V)
Banyak orang berpikir bahwa kebenaran sama
dengan kebaikan. Mereka berpikir menjadi orang
baik berarti sama dengan menjadi orang benar.
Sehingga banyak orang berlomba-lomba untuk
berbuat baik. Jadi dengan entengnya orang
berkata selama mereka tidak berbuat jahat
41
43. kepada orang lain,rajin ibadah/berTuhan/punya
agama/tidak membunuh/tidak berzinah, taat
pada aturan-aturan agama dan aturan-aturan
pemerintah, maka mereka mengklaim sebagai
orang-orang baik yang layak masuk sorga.Tentu
saja pandangan ini disetujui mayoritas orang di-
dunia ini. Namun pandangan seperti ini justru
tidak sama dengan apa yang Yesus ajarkan.
Kebaikan tidaklah sama dengan kebenaran. Orang
baik tidak sama dengan orang benar, apa
sebabnya? Yesus berkata bahwa di-dunia ini tidak
ada orang baik semuanya sudah berdosa. Yang
baik hanya Tuhan saja, Tuhan Maha Sempurna.
Rasul Yohanes dalam tulisannya mengatakan
kalau ada orang yg mengatakan dirinya baik atau
tidak berdosa maka ia menipu dirinya sendiri dan
kebenaran tidak ada pada orang itu. Seorang kaya
datang kepada Yesus, dengan sombongnya ia
mengungkapkan kepada Yesus bahwa ia sudah
sangat sempurna, ia telah menjalankan semua
aturan agama dengan baik, pastilah orang ini
sangat religious/sangat rohani/sangat
42
44. spiritual/seorang rohaniwan, ia yakin bahwa ia
orang yang baik, semua pengakuannya memang
benar telah ia lakukan, maka dengan
membenarkan dirinya sendiri ia bertanya kepada
Yesus apakah ia layak masuk sorga? Namun
jawaban Yesus justru mengecewakannya. Yesus
mengatakan hanya satu kekuranganmu kalau
kamu ingin masuk sorga! Orang kaya itu terkejut
dengan jawaban Yesus. Ia berpikir bukankah
semua aturan agama/torat telah ia jalankan
dengan baik? Apalagi yang kurang? Kenapa Yesus
mengatakan ada yang kurang? Dan hal satu yang
kurang ini justru sangat menentukan seseorang
masuk sorga atau tidak? Apa satu syarat yang
kurang yang dikatakan Yesus itu? Yesus berkata
satu yang kurang itu ialah: juallah hartamu
bagikan kepada orang miskin,barulah sesudah itu
ikutlah Aku. Sebagai jalan kebenaran satu-satunya
yang tidak tergantikan oleh aturan-aturan lainnya,
10 hukum torat musa/aturan-aturan agama dan
sejumlah aturan turunannya yang begitu banyak
ternyata tidak bisa membeli sorga. Yang
43
45. dibutuhkan hanya satu yakni: “ Ikutlah Aku” kata
Yesus. Lalu apa syaratnya? Sama dengan syarat
yang dikatakan kepada orang kaya itu yaitu
Juallah hartamu dan bagi-bagikan kepada orang
miskin. Bukankah suatu syarat yang sangat
irasional kelihatannya menurut pemandangan
manusia di-dunia ini!. Dulu penulis juga
berpandangan serupa, penulis menilai apa yang
Yesus katakan sangat tidak logis dan tidak bisa
diterapkan di-zaman moderen sekarang ini. Mana
ada sih orang kaya yang sudah berjuang ber-
tahun-tahun bahkan berpuluh-puluh tahun
menumpuk harta, menjadi orang terkenal, dipuja-
puja orang, lalu dengan sengaja membangkrutkan
dirinya lalu mengikut orang yang keadaannya
sangat miskin. Sungguh suatu syarat yang aneh
dan gila!!. Waktu itu penulis berusaha mencari
argument pembenar, pikir penulis mungkin kata-
kata Yesus hanya berlaku pada zamanNya dan
sekarangkan zaman sudah berubah, buat-apa
harus mengikuti ajaran yang kelihatannya
primitive itu? Mengikut Yesus bukanlah perkara
44
46. yang gampang. Syaratnya berat! Yesus tidak
memberikan syarat-syarat agama seperti misalnya
kalau ikut Aku, sekolah dulu, atau paling tidak ikut
katekesasi/belajar agama dulu/baca-baca
doa/berpuasa/berkhotbah/harus fasih ceramah
agama dan mengikuti ritual-ritual agama, untuk
menjadi orang yang religious/rohaniwan. Sama
sekali bukan!! Jawaban Yesus justru mengejutkan
orang kaya tsb. Apa yang diminta atau yang
disyaratkan Yesus bukan ilmu-ilmu agama, namun
hanya satu tindakan” juallah hartamu” dan bagi-
bagikan kepada orang miskin, baru sesudah itu
ikutlah Aku. Dewasa ini prasyarat yang
diperintahkan oleh Yesus dianggap sebagai
sesuatu yang sangat membahayakan terutama
oleh para imam-imam dan orang parisi zaman ini.
Oleh sebab itu bila ada orang yang mengingatkan
kembali secara hurufiah apa yang diperintahkan
Kristus pastilah orang itu dianggap sesat harus
dijauhi/diusir/dikucilkan bahkan harus diblacklist
itulah pergumulan yang dihadapi penulis saat ini.
Perintah Yesus sangat disepelekan orang,
45
47. sementara ajaran mengenai perubahan karakter
atau membuat orang menjadi rohani atau
spiritual bolehlah biarpun itu berupa aturan-
aturan yang banyak dan sulit okelah saya akan
jalani asal jangan prasyarat yang diminta Yesus!
Kalau bisa ditiadakan. Manusia berusaha untuk
mengganti prasyarat yang sangat berat ini dengan
prasyarat lain yang lebih attractive dan
accommodative. Untuk itu manusia memerlukan
para imam yang ahli untuk mencari tafsiran lain
untuk memelintir prasyarat yang maha penting
dari Yesus ini dengan syarat lain yang lebih
menggiurkan,sehingga lambat laun perintah Yesus
yang penting ini semakin memudar dan diabaikan
begitu saja oleh manusia. Dengan memudarnya
ajaran kebenaran yang diperintahkan oleh Yesus
maka dewasa ini banyak bermuncullan
bermacam-macam ajaran mengenai
kekayaan/kemakmuran dengan mengutip pula
ayat-ayat Alkitab yang tentu saja sudah diedit
sedemikian rupa. Pendukung ajaran ini tentu saja
terdiri dari para intelektualist dan para celebrities
46
48. dari berbagai bidang, mereka tidak sayang untuk
menyumbangkan hartanya dalam menyebar
luaskan ajaran ini. Dan kalau kita mau cermati
keadaan zaman sekarang ini bukankah semua
gereja juga melakukan hal yang sama, walaupun
mereka berdalih apa yang mereka lakukan untuk
pekerjaan Tuhan. Sebab itu dengan terus terang
Tuhan Yesus mengingatkan pengikutNya bahwa
menjelang kedatanganNya yang kedua kali akan
didahului oleh penyesatan-
penyesatan/pemberitaan ketidak benaran barulah
sesudah itu datanglah kebenaran itu. Sekarang ini
dengan mudahnya orang mereduksi arti
kebenaran dengan menyamakannya dengan arti
berbuat kebaikan, argument ini telah disangkal
oleh Tuhan Yesus sendiri dalam penjelasanNya
mengenai akhir zaman. Tuhan Yesus mengatakan
:”Bukan orang yg berseru “Tuhan,Tuhan” yang
akan selamat, sebab pada waktu itu Tuhan Yesus
menyatakan banyak orang mengklaim dirinya
beragama, bahkan, merasa sudah beramal bisa
bernubuat,
47
49. berkhotbah,berceramah,mengajar/memiliki
prestasi kerohanian yang tinggi seperti melakukan
mujizat dll, semua mengklaim apa yang mereka
lakukan demi nama Yesus. Namun Yesus
mengatakan dengan terus terang kepada orang-
orang tsb bahwa Aku tidak kenal engkau hai
penjahat/pembuat kejahatan. Hal ini tentu saja
ditentang oleh mereka, Mereka berpikir
perkataan Yesus ini tidak logis, mereka berkata
kitakan tidak berbuat jahat, tidak melakukan
perbuatan criminal seperti membunuh,
merampok, dlsb. Hidup mereka sangat religious
kenapa mereka disebut penjahat? Kejahatan
terbesar tak terampunkan dimata Yesus adalah
memutar balikkan kebenaran/melakukan
penyesatan, bukankah kekeliruan mentafsirkan
arti kebenaran dengan makna lainnya merupakan
ketidak benaran? Bukankah itu berarti penyesatan
yang notabene juga berarti menolak/menyangkal
/melawan perintah Yesus? Dosa ini tidak
terampunkan, karena dosa yang dilakukan bukan
dosa antar manusia, tetapi dosa ini adalah dosa
48
50. melawan/menghujat RohKudus. Perbuatan
seperti inilah yang dilihat Yesus sebagai perbuatan
yang sangat jahat berakibat fatal. Ketidak benaran
sama dengan kepalsuan/kemunafikan. Seolah-
olah baik, tetapi menjerumuskan, waspadalah!!.
Ajaran kebenaran yang Yesus lakukan adalah
menyelamatkan orang berdosa bukan
berdasarkan perbuatan baik atau hasil
karya/prestasi manusia semata-mata, namun
semata-mata oleh karena kasih karunia Allah
kepada orang-orang pilihanNya, yang telah
dibenarkan/dikuduskan menjadi orang-orang
kudus. Jikalau keselamatan diberikan dengan
dasar perbuatan baik/hasil karya/prestasi
manusia, maka sudah barang tentu orang-
orangkaya/orang-orang pintar/para
penguasa/pemimpin disegala bidang
kehidupanlah yang dapat meraihnya. Orang
miskin tidak berdaya tidak bisa berbuat apa-apa
bagaimana mungkin dapat berkarya/berprestasi
apalagi beramal. Sungguh tidak adil bukan? Tapi
syukur kepada Allah, Dia adalah Allah yang maha
49
51. adil, justru pilihanNya jatuh pada orang-orang
yang hina dina/miskin. Bahkan untuk itu Yesus
datang menjadi sama dengan mereka bahkan
lebih hina dan paling hina. Semua keadaan ini
telah difaktualisasikan oleh Yesus secara nyata
bukan secara ritual/abstrak. Semua ini telah
terbukti/tercatat dalam kedatanganNya didunia
ini. Kedatangan Tuhan Yesus kedunia untuk
memilih umat pilihanNya yang dipilih melalui
pembenaranNya/dikuduskan/dicuci jubah
kehidupanNya melalui darah Kristus. Orang-orang
itu dipisahkan untuk menjadi orang-orang kudus.
Ada beberapa analogi untuk kita dapat
memahaminya. Analogi pertama ibarat seorang
pembeli yang ingin membeli pakaian yang
dipilihnya. Ada 2 pilihan yang tersedia ada yang
abu-abu dan ada yang merah kotor. Bila Yesus
dianalogikan sebagai pembeli mana yang Ia pilih
yang abu-abu yang kelihatannya putih bersih atau
yang merah yang kelihatannya kotor? Pilihan
Yesus jatuh pada yang merah walaupun
kelihatannya kotor untuk dicuci menjadi putih
50
52. seperti salju, bukan yang abu-abu yang
kelihatannya putih!. Jadi benar salahnya disini
tidak ada kaitannya dengan perbuatan baik
jahatnya seseorang! Tetapi benar salahnya
tergantung dari keadaannya dan pilihan dari
sipembeli. Analogi berikutnya adalah: Seorang
pelajar sudah memiliki raport merah semuanya,
jelas pelajar itu tidak akan lulus, ia gagal. Namun
pelajar itu butuh pertolongan agar bisa lulus, lalu
ia mencari orang yang tepat dan mempunyai
otoritas untuk meluluskannya, lalu ia merengek-
rengek minta belas kasihan dari penguasa sekolah
itu, akhirnya karena belas kasihan maka penguasa
sekolah itu meluluskannya dan kepadanya
diberikan raport yang baru yang menyatakan
sipelajar itu lulus. Makna apa yang dapat kita
pahami dari analogi ini? Bukankah pelajar ini
mendapat kelulusan, bukan karena kepintarannya
atau prestasinya?. Sama sekali bukan!! Tindakan
yang diambil hanyalah kejujuran, ia mengaku
gagal, raportnya merah semua, lalu tindakan
berikutnya adalah memohon belas kasihan. Nah
51
53. dari analogi ini kita bisa menarik perbedaan yang
jelas antara orang baik dengan orang benar.
Orang benar bukanlah orang baik, ia ngaku tidak
baik, raportnya merah semua,tapi ia jujur.
Kejujurannya itu yang menyebabkan ia
dibenarkan. Berarti orang jujur adalah orang
benar dipemandangan Tuhan. Kristus berkata
:Berbahagialah orang yang miskin dihadapan
Tuhan karena mereka adalah pewaris kerajaan
sorga. Kejujuran kita dihadapan Tuhan adalah
letak rahasia dimana kerajaan Tuhan diwariskan.
Dengan jujur kita mengatakan bahwa kita adalah
debu tanah yang tidak berguna, tidak berdaya
sama sekali, tidak ada yg baik dalam diri kita dan
kita sadar akan ketelanjangan/kemiskinan kita.
Sebaliknya orang yang raportnya merah semua
dan malu mengakui ketidak
lulusannya/kegagalannya, tentunya ia tidak
merasa urgent/berkepentingan untuk memohon
belas kasihan, otomatis orang itu tetap dalam
kegagalannya. Bukankah Rasul Yohanes dalam
tulisannya mengatakan bahwa semua orang
52
54. sudah berdosa/sudah gagal,dan tidak ada lagi
kebenaran dalam diri kita? Sebab itu Tuhan Yesus
datang bukan kepada orang yang mengaku dirinya
benar, tetapi Yesus datang kepada orang-orang
yang menyadari/mengakui bahwa dirinya tidak
benar/gagal dan sangat membutuhkan
pertolongan dariNya. Seperti orang sakit yang
memerlukan dokter. Yesus mengatakan bukan
kamu yang memilih Aku, tapi Akulah yang telah
memilih kamu sejak dunia dijadikan. Analogi
lainnya tentang kebenaran juga dijelaskan dalam
Alkitab dengan terminology kata “Pengadilan”.
Seperti kita ketahui bahwa dalam suatu
pengadilan seorang hakim menjatuhkan vonis
berdasarkan salah atau benar. Untuk menentukan
seseorang salah atau benar tentunya dibutuhkan
alat bukti/fakta/keadaan sebenarnya. Keputusan
tanpa didasarkan alat bukti/fakta/keadaan
sebenarnya maka keputusan yang diambil
tidaklah berdasarkan kebenaran. Itu didunia!,
apalagi nanti pengadilan Tuhan yg Maha Adil dan
Sempurna. Pengadilan Tuhan jauh lebih benar
53
55. daripada pengadilan dunia ini, yang kerapkali
kebenaran dan keadilan bisa dibeli dengan uang,
yang salah jadi benar, yang benar jadi salah!
Keadilan Tuhan tidak bisa dibeli dengan uang, juga
tidak bisa dibeli dengan prestasi apapun, juga
tidak bisa dibeli dengan prestasi keagamaan, kasih
karunia Tuhan terjadi karena belas kasihan.
KEKELIRUAN DALAM MEMAKNAI AGAMA (TORAT)
(VI)
Mayoritas umat manusia berasumsi bahwa kalau
seseorang memiliki agama berarti sama dengan
memiliki Tuhan atau sudah berTuhan. Begitulah
cara berpikir mereka. Padahal Tuhan bukanlah
seperti komoditas yang bisa dimiliki /dikuasai
dengan jalan membelinya. Kalau demikian halnya
maka posisi kita berada diatas Tuhan. Kitalah
sebagai penentu, kitalah yang memilih layaknya
kita membeli suatu barang. Posisi kita menjadi di-
atas Tuhan, kita se-olah2 pembelinya. Alangkah
54
56. naifnya manusia!!. Kedatangan Tuhan Yesus ke-
dunia ini bukanlah sebagai pemimpin
agama/imam. Ia datang bukan sebagai penjual
agama. Kristus datang sebagai juruselamat umat
manusia yang tengah meluncur ke-jurang
kebinasaan yang kekal. Manusia tidak berdaya
menyelamatkan dirinya sehingga diperlukan
seorang penyelamat, bukan seorang imam atau
pemimpin agama. Manusia laksana seseorang
yang tengah kritis menghadapi maut. Dibutuhkan
dokter sorgawi sebagai penyelamatnya. Manusia
membutuhkan belas kasihan Tuhan, pemilik
tunggal kerajaan sorga dan hidup kekal. Manusia
bukan membutuhkan ilmu agama/iptek/harta
atau prestasi lainnya, manusia tidak berdaya
sekali lagi yang dibutuhkan adalah belas kasihan
Tuhan bukan belas kasihan manusia. Manusia
menawarkan kerajaan dunia (Sorga dunia/sorga
imitasi). Dengan berbagai kenikmatan yang juga
pernah ditawarkan kepada Yesus yakni
kekuasaan/pangkat/jabatan kemudian ditawarkan
pula popularitas/pujian dan kekayaan.Tuhan
55
57. Yesus menolak dengan tegas semua tawaran itu
dan Yesus menjalankan kehidupan yang
sebaliknya. Manusia diselamatkan hanya kalau dia
menyadari dirinya dalam kondisi kritis
membutuhkan pertolongan/belaskasihan.
Manusia diselamatkan kalau tahu persis kemana
harus mencari pertolongan menemukan sang
penolong/Juruselamat sehingga tidak salah
alamat. manusia selamat kalau tahu persis dimana
alamat yang benar, untuk menemukan alamat
yang benar dibutuhkan peta jalan yang
benar.Tuhan Yesus berkata: Akulah jalan
kebenaran dan hidup. Inilah syarat yang benar
untuk diselamatkan.Jadi jelaslah bahwa Kristus
datang kedunia bukan sebagai penjual
agama,melainkan sebagai juruselamat. Ia telah
membeli dan menebus manusia dengan
pengorbanan nyawaNya sendiri.Manusia dan
Agama tidak bisa membeli keselamatan, tetapi
anugrah keselamatan terjadi karena anugrah dan
belas kasihan Tuhan sendiri melihat manusia yang
tidak berdaya. Kesadaran seperti itulah yang
56
58. dimaksud dengan mengaku dosa bukan dosa
dalam arti baik atau jahat. Mengaku dosa disini
berarti manusia sadar bahwa keadaan dirinya
miskin segala-galanya. Artinya miskin secara
kwantitas maupun secara kwalitas. Sebab itu
Yesus dengan jelas menjelaskan secara nyata
dalam kisah anak yang terhilang dan kisah
seorang pengemis lazarus yang masuk sorga dan
orang kaya yang masuk neraka. Dalam kisah anak
yang terhilang kita melihat anak itu datang
kepada Bapanya ketika ia menyadari keadaan
dirinya miskin bahkan terbukti betapa miskinnya
ia, karena untuk makan sisa makanan babi saja
sangat sukar. Sehingga pada waktu ia mau
kembali kerumah Bapanya ia merasa tidak layak
lagi hidup sebagai anak Bapa ia rela kalau diangkat
sebagai pelayan Bapanya sekalipun. Pada waktu
Bapanya menerima anak terhilang itu tidak ada
prestasi kerohanian apa-apa pada anak itu. Yang
menyebabkan sang Bapa menerima kembali
anaknya itu hanyalah karena belas kasihan. Dalam
kisah pengemis lazaruspun yang jadi dasar
57
59. penilaian juga sama bukan prestasi perbuatannya
tetapi keadaan pengemis lazarus itulah yang jadi
dasar lazarus dilayakan menjadi pewaris sorga.
Jadi kata kuncinya adalah belas kasihan, tapi
sebaliknya bagi orang kaya yang selalu
membenarkan dirinya dengan segala prestasi
kerohaniannya justru tidak layak masuk kerajaan
sorga. Lalu apa manfaat suatu agama? Agama
adalah cermin/bayangan mengenai Tuhan,
mengenai manusia, mengenai sorga dan neraka,
yang awal mulanya direpresentasikan dalam
sebuah kitab torat musa. Yang kemudian
dilengkapi oleh berbagai nubuatan dari para nabi
yang diutus Tuhan untuk menubuatkan tentang
keselamatan yang akan datang. Jadi dapat
disimpulkan disini bahwa agama adalah suatu
wadah saja untuk mengenal Allah. Jadi agama
bukanlah Tuhan, tetapi hanya sarana atau alat
saja. Ibarat anda pergi keluar negeri maka agama
dapat dianalogikan sebagai buku peta jalan. Buku
tetaplah buku isinya hanyalah sebuah teori belaka
kalau tidak dijalankan secara nyata. Buku peta
58
60. jalan ini baru berguna bila ada tindakan nyata.
Misalkan anda pergi keluar negeri, maka tindakan
nyata yang diambil adalah anda pergi kebandara,
lalu memilih terminal yang benar yaitu terminal II
bukan terminal I, salah terminal akan berakibat
fatal bukan? Dan setelah itu tujuan Negara yang
sesuai tertera ditiket tsb. Jadi jalan yang benar
merupakan hal yang krusial, salah pilih akan
berakibat fatal dan akan menghasilkan tujuan
yang berbeda, jadi sekali lagi tidak ada kaitannya
dengan kelakuan baik jahatnya seseorang. Sebab
itu keselamatan adalah tujuan utama dari
manusia setelah manusia diselamatkan barulah
relevan membicarakan baik jahatnya seseorang
Ibarat seorang pelajar barulah ada penilaian
mengenai hasil rapor/prestasinya, setelah pelajar
itu memenuhi syarat diterima belajar di-sekolah
tsb. Kedatangan Kristus ke-dunia adalah sebagai
jalan kebenaran bukan jalan agama atau jalan
kebaikan.Tetapi misi yang diemban Kristus adalah
menyelamatkan manusia dari kebinasaan akibat
dosa. Ia datang sebagai Juruselamat. Perjumpaan
59
61. manusia dengan Kristus melalui orang-orang
pilihanNya yaitu orang-orang yang jubah
kehidupannya telah dicuci bersih oleh darah
Kristus atau dengan kata lain orang-orang yang
sudah lahir baru. Setelah itu mengabdi/melayani
orang-orang pilihan tsb. Itulah arti to follow (to
have faith) bukan sekedar percaya to know (to
have knowledge ). Karena percaya tanpa
pengabdian adalah berarti penolakan, lebih buruk
daripada orang kafir (orang-orang yang dianggap
tidak mengenal Tuhan). Karena mereka bukan
menolak Tuhan tapi mereka tidak mengenalNya.
Sedangkan orang percaya tanpa pengabdian
adalah orang yang sudah mengenal Tuhan tapi
terang-terangan menolak Tuhan. Inilah yang
dinamai menghujat Tuhan/Rohkudus. Sebaliknya
orang percaya dengan pengabdian adalah orang
beriman, orang yang mengikuti apa yang
diperintahkan oleh Allah. Iman adalah bukti dari
percaya. Itu ditegaskan pula dalam kitab Ibrani
maupun kitab Yakobus. Maka dengan tegas rasul
60
62. Paulus juga mengatakan bahwa pengikut Kristus
hidup dari iman.
KEKELIRUAN DALAM MEMAKNAI KESELAMATAN
(VII)
Banyak orang acuh tak acuh dan menyepelekan
tawaran anugrah keselamatan dari Tuhan melalui
Tuhan Yesus Kristus. Karena mereka mengira
keselamatan identik dengan Keamanan (safety).
Safety (keamanan) berarti hidup nyaman/nikmat
(memiliki banyak uang,harta,
tabungan/deposito /kesehatan prima/
kepintaran excellent/memiliki moral
baik/sangat religious, ukurannya selalu lahiriah.
Lalu mereka berpikir buat apa keselamatan itu?
Toh hidup saya sekarang sudah safety. Itulah
gambaran umum mengenai keselamatan yang
dianut orang didunia ini. Apakah itu keselamatan
yang Yesus berikan untuk dunia ini? Sangatlah
keliru kalau kita memahami keselamatan
(salvation) yang Yesus berikan seperti itu. Dewasa
61
63. ini keselamatan (salvation) yang dibawa Yesus
diartikan secara keliru sebagai keselamatan yang
diartikan sebagai safety (keamanan). Pengertian
keselamatan yang dibawa Yesus direduksi artinya
sedemikian rupa menjadi keselamatan yang
gampangan dan disepelekan orang. Bahkan
diperjualbelikan orang laksana seorang sales
asuransi yang menawarkan polis asuransi jiwa
atau seorang marketing sebuah Bank yang
membujuk calon nasabahnya untuk
mengamankan uangnya di-Bank, mereka
menawarkan keamanan (safety) bukan salvation.
Maka tidaklah mengherankan zaman sekarang ini
orang bersikap masabodoh terhadap
keselamatan. Mereka berpikir buat apa
keselamatan itu? Toh sekarang hidup saya sudah
safety, paling-paling saya perlu punya agama
supaya bisa berdoa untuk mengamankan harta
yang sudah ada. Mereka berkilah sayakan sudah
berbuat baik/beramal, menolong orang miskin.
Bukankah ini ungkapan yang sering diungkapkan
banyak orang termasuk kita? Menurut
62
64. kebanyakan orang yang diartikan dengan
keselamatan adalah safety semata, segalanya
tidak lepas dari uang itulah faktanya di-dunia ini.
Kata-kata ini sering terlontar misalnya kalau orang
ingin hidup di-dunia ini atau kalau orang ingin
safety didunia ini orang harus punya kerjaan
(nafkah), harus sehat, punya keluarga, punya
anak, punya koneksi, maka hidup saya akan safety
kalau punya semua itu. Pokoknya sayakan tidak
berbuat jahat sama orang, sayakan tidak berbuat
criminal apapun, tidak membunuh, tidak berzinah,
selalu mengikuti norma-norma agama, maka
safetylah saya menurut pendapat mereka. kurang
apalagi saya? Itulah sebabnya tawaran
keselamatan yang diberikan oleh Yesus dicuekan
orang? Kenapa bisa begitu? Sebab rangkaian
tradisi sejak perjanjian lama sampai sekarang ini
begitu kuatnya tidak ada sesuatu kekuatan
apapun yang dapat mengubahnya. Sebab itu
pembaharuan yang Yesus lakukan tidak direspon
dengan baik, malahan ditolak oleh manusia.
Tradisi/adat istiadat lama yang ingin diganti oleh
63
65. Yesus, tetap dipertahankan oleh para pemimpin
agama sejak perjanjian lama, perjanjian baru
bahkan sampai saat ini makin meningkat. Dan
sayangnya tradisi/adat istiadat ini juga
mendominasi gereja-gereja didunia ini.
Menyikapi fenomena ini saya tergerak untuk
mengingatkan anda sekalian bahwa rangkaian
adat istiadat yang pernah dikecam Yesus waktu
berhadapan dengan orang parisi merupakan
belenggu yang membahayakan dan
mencengkeram kita. Kalau kita coba menelaah
berita pertobatan yang disampaikan oleh Yohanes
pembaptis, waktu itu Ia menyerukan “Bertobatlah
karena kerajaan Tuhan sudah dekat.” Pada waktu
itu orang berbondong-bondong datang kepada
Yohanes pembaptis. Ditempat itu datang juga
para pemimpin agama/parisi bersama para
pengikutnya, melihat mereka datang Yohanes
pembaptis bukan bersikap ramah terhadap
mereka, justru sebaliknya Yohanes pembaptis
menghardiknya dengan kata-katakeras yang
sangat penting untuk kita telaah bersama.
64
66. Yohanes Pembaptis mengatakan: ”Hai ular
beludak jangan harap kalian telah lepas dari
hukuman Tuhan” Kata-kata hardikan dari Yohanes
pembaptis ini telah menyadarkan penulis, bahwa
penulis sebenarnya pernah mempunyai pengikut
pada waktu penulis masih sebagai
rohaniwan/pemimpin agama. Pada waktu itu
penulis tidak jauh berbeda dengan pemimpin
agama yang dihardik oleh Yohanes
Pembaptis.Penulis belum lepas dari hukuman alias
belum selamat. Penulis juga menganggap diri
benar dan menganggap hidup safety dunia ini
sebagai keselamatan yang sesungguhnya.
Kedatangan Kristus yang diberitakan oleh Yohanes
Pembaptis justru mengingatkan manusia bahwa
manusia belum lepas dari hukuman,manusia
belum selamat dari kebinasaan kekal. Tuhan Yesus
datang bukan mencari orang-orang yang
menganggap dirinya benar, tetapi Ia datang
kepada orang-orang yang sadar bahwa dirinya
tidak benar/telah sesat dan patut dikasihani dan
ditolong. Manusia harus sadar bahwa diri mereka
65
67. sekarat tanpa juruselamat. Janganlah sombong!!
Manusia tidak dapat menyelamatkan dirinya
sendiri meskipun hartanya ber-limpah-limpah. Di-
mata Allah keadaan manusia sebenarnya adalah
seperti pengemis hina/tidak berdaya/terlunta-
lunta. Manusia lahir telanjang,pulang juga
telanjang. Tidak ada manusia yang begitu lahir
sudah pintar bisa membaca, manusia lahir bodoh
tidak berdaya. Kepintaran/kekayaan/kemuliaan
adalah milik Tuhan, manusia debu adanya dan
pulang kembali juga jadi debu. Debu adalah lebih
rendah dari batu atau benda lainnya yang
diciptakan Tuhan. Sebab itu manusia harus
jujur/sadar bahwa manusia adalah kesia-siaan
adanya. Ibarat orang sakit kalau mau sembuh
pertama kali ia harus sadar atau mengaku bahwa
dirinya sakit dan butuh pertolongan seorang
dokter sebagai juruselamatnya. Kalau orang sakit
mengaku dirinya sehat betapa malangnya ia!!
Dalam kaitan ini essensi pengakuan dosa yang
dinyatakan dalam kitab I Yohanes, yaitu mengakui
ketidak berdayaannya. Seperti kisah anak yang
66
68. terhilang, maka kesadaran bahwa dirinya tidak
berdaya/miskin itulah yang menimbulkan belas
kasihan dari Bapanya. Kitapun harus sadar bahwa
manusia bukan sedang berdosa atau akan
berdosa, tetapi manusia sudah berdosa. Itulah
sebabnya ketika anak terhilang bertemu
Bapaknya, ia hanya mengatakan “Bapa aku sudah
berdosa……dst. Kitapun semuanya sudah berdosa,
kita semuanya sudah menjadi
terhukum/terpidana/terpenjara menjadi budak
atau hamba. Keadaan menjadi budak/hamba
adalah lebih hina dari orang-orang miskin,
samahalnya dengan anak yang terhilang itu yang
mengatakan aku sudah tidak layak lagi menjadi
anak Bapa aku lebih layak menjadi hamba. Sebab
itu hukuman/kutuk dosa itu diimplementasikan
secara nyata oleh Yesus. Yesus dengan rela dan
taat memerankan peran hamba itu sampai
selesai. Karena ketaatanNya itulah Yesus
dimuliakan/ditinggikan. Sebagai pengikut
Kristuspun kita melanjutkan peran serupa
(menjadi serupa dengan Yesus). Perlu
67
69. digarisbawahi bahwa keselamatan bukanlah
usaha keras manusia atau prestasi manusia, tetapi
semuanya semata-mata anugrah dan belas
kasihan Tuhan kepada orang-orang pilihanNya
dan kepada orang-orang yang taat pada perintah-
perintahNya. Namun anugrah Tuhan ini bukanlah
suatu keselamatan yang murah, tetapi suatu
anugrah yang sangat mahal dan tak ternilai
harganya. Seluruh kekayaan dunia ini tidak bisa
membelinya. Keselamatan hanya dibeli oleh darah
Kristus sendiri, sebab itu jangan menyepelekan
karya Kristus ini. Sadarlah bahwa keselamatan
bukanlah sesuatu yang gampang, tetapi sesuatu
yang sangat sukar dibutuhkan pertobatan.
Pertobatan macam apa? Apakah pertobatan
agama? Sama sekali bukan!! Keselamatan hanya
dapat diperoleh melalui pertobatan Kristus,
apakah pertobatan Kristus itu? Pertobatan yang
disyaratkan oleh Kristus sendiri. Pertobatan
apakah yang disyaratkan Kristus? Jawabannya
adalah pertobatan lahir baru.
68
70. KEKELIRUAN DALAM MEMAKNAI PERTOBATAN
(VIII)
Sebelum membahas topik di-atas, kita perlu
memahami, mengapa Alkitab terbagi dalam 2
bagian yakni Perjanjian Lama 39 kitab dan
Perjanjian Baru 27 kitab yang disebut juga dengan
kitab Injil. Sebab itu penulisannya juga terbagi
dalam 2 zaman yang berbeda. Kitab Perjanjian
Lama ditulis dalam era atau zaman pra-Injil yaitu
zaman sebelum kedatangan Kristus sang
Juruselamat. Sedangkan Perjanjian Baru adalah
zaman dimulainya Injil, yaitu dimulai dari
kelahiran Kristus sampai dengan hari ini, bahkan
sampai kedatangan Kristus yang kedua-kalinya,
yang umumnya disebut dengan hari kiamat.
Seperti kita ketahui akibat dosa mengakibatkan
hubungan antara Tuhan dengan manusia
terputus. Inilah yang dinamakan dengan kematian
kekal yang sesungguhnya. Manusia menjadi
seteru/musuh Tuhan akibat dosa. Namun Tuhan
menyediakan jalan pendamaian dengan lebih dulu
69
71. mengutus hamba-hambaNya yakni para nabi di-
Perjanjian Lama. Namun manusia tetap
mengeraskan hati manusia tetap hidup di-dalam
dosa. Manusia gagal berdamai dengan Tuhan.
Hidup manusia tidak ada harapan tinggal
menunggu hari penghukuman yang pasti terjadi
pada hari kiamat. Tetapi syukur kepada Tuhan, Ia
mengutus anakNya yang tunggal yakni Tuhan
Yesus Kristus sebagai jalan pendamai satu-
satunya, Ialah jalan kebenaran dan hidup. Didalam
Dia ada keselamatan kekal. Seperti kita ketahui
dalam Perjanjian Lama Tuhan yang MahaKudus
adalah yang tidak dapat dilihat (Tuhan adalah
Roh). Sebab itu untuk berkomunikasi dengan
manusia, Tuhan mengirim pesuruh-pesuruhNya,
para nabi, para malaikat dst. Dalam perjanjian
lama Imam Besar Tuhan yang pertama kalinya
diutus Allah berjumpa dengan Abraham ialah
Melkisedek, Ia dikenal tidak berbapak dan beribu.
Ia berjumpa dengan Abraham menyampaikan
pesan dan janji Tuhan bahwa Tuhan berjanji akan
menyelamatkan manusia dan Abraham percaya
70
72. akan janji Tuhan itu lalu mentaatiNya. Melkisedek
disebut juga raja salem, raja kebenaran dan
keadilan. Ia diciptakan langsung oleh Tuhan, Ia
tidak memiliki orang tua biologis. Dalam kitab
Ibrani, Kristuspun disebut sebagai imam besar
Tuhan dengan aturan Melkisedek. Sebab itu Yesus
menyatakan bahwa Ia sudah ada sejak dunia ini
dijadikan (Ia adalah yang awal dan akhir/alpha
dan omega. Dalam periode zaman Abraham
sampai zaman Musa, Tuhan berkomunikasi
kepada manusia melalui malaikatNya, bisa juga
dalam bentuk suara bahkan dalam bentuk mimpi,
Tuhan menyatakan diriNya melalui penampakan
yang ber-beda-beda. Namun setelah zaman Musa
mulai memimpin bangsa Israel dan Ia menerima
10 hukum torat. Maka mulailah didirikan tempat
ibadah(Gereja).Maka sejak itu terbentuklah
hirarki/silsilah keturunan. Ada para nabi, ada para
imam dan imam besar. Apakah manusia sudah
puas dengan lingkup hirarki seperti itu? Ternyata
tidak!! Maka setelah itu manusia mulai
mendambakan adanya raja sebagai pemimpin
71
73. mereka yang berkolaborasi dengan para imam.
Mereka mempercayai bahwa para pemimpin yang
terdiri dari para raja, para imam dan berbagai
bentuk penguasa lainnya adalah wakil Tuhan yang
dithabiskan didunia ini. Sistim hirarki ini telah
menjadi pola hidup yang baku, sudah menjadi
tradisi/adat istiadat turun temurun, sehingga
menjadi norma yang absah untuk dijalankan
secara rutin. Maka rutinitas hidup seperti ini
sudah seperti penjara yang membelenggu hidup
manusia setiap hari. Kebiasaan seperti ini berjalan
terus sampai zaman Injil (PB) bahkan sampai saat
ini. Padahal kedatangan Kristus adalah untuk
mengubah adat istiadat yang membelenggu
mereka untuk berjumpa dengan Tuhan.Torat,
adat istiadat, norma-norma agama tidak bisa
mendamaikan manusia dengan Tuhan. Cara-cara
yang terbukti gagal ini harus diganti dengan cara
baru yaitu dengan perintah baru yang
diperintahkan oleh Kristus sendiri. Yaitu dengan
jalan menjadi pengikut Kristus. Cara itulah yang
dapat menyempurnakan dan menyelamatkan
72
74. manusia. Dengan demikian peraturan-peraturan
agama/torat dengan ratusan aturan turunannya
yang begitu berat tidak lagi menjadi rujukan
utama. Yesus menggantikan rujukan tsb dengan
suatu perintah baru yaitu hukum kasih. Dan itu
terjadi kalau kita mau menerima Yesus sebagai
pemimpin kita satu-satunya. Arti kata menerima
Yesus disini adalah berarti percaya dengan
pengabdian/iman. Manusia telah gagal mentaati
hukum torat, sedangkan Kristus Dialah yang
menghidupi (implementator) torat. Sebab itu
Yesus disebut juga Firman yang hidup. Dari latar
belakang inilah baru kita masuk dengan arti
pertobatan yang sesungguhnya yaitu: Manusia
belum selamat, sebelum manusia berjumpa
dengan Kristus sang Juruselamat. Untuk bertemu
sang Juruselamat itu haruslah diawali dengan
pertobatan lahir baru. Setelah itu mengabdi
kepada Kristus untuk bekerja menjadi saksi Injil.
Sangatlah keliru kalau seseorang berpikir bahwa
bertobat itu adalah masalah seseorang beragama
atau tidak beragama. Memilih agama tertentu
73
75. bukanlah bentuk pertobatan yang membawa
keselamatan. Keselamatan tidak bisa dibeli atau
diperoleh oleh keyakinan tertentu atau ideology
tertentu. Keselamatan hanya dapat diperoleh
dengan cara bertobat yang benar. Apakah yang
dimaksud dengan pertobatan yang benar itu?
Dalam kitab perjanjian baru Tuhan Yesus
mensyaratkan dengan jelas bahwa untuk
menerima keselamatan dariNya haruslah
mengikut/mengabdi kepadaNya. Sebab itu Tuhan
Yesus tidak memberikan syarat-syarat menjadi
umat, tetapi secara terbuka Tuhan Yesus
memberikan syarat menjadi murid/pengikut.
Dalam kitab perjanjian lama orang yang ingin
menjadi umat Tuhan haruslah memenuhi aturan-
aturan agama yang bersumber dari 10 hukum
torat dengan ratusan aturan turunannya yang
begitu berat dan tak ada satu orangpun yang
dapat memenuhinya. Sebab itu Tuhan Yesus
menggantinya dengan satu syarat baru yaitu
mengikut kepada Dia sang Juruselamat. Namun
untuk mengikut Dia haruslah diawali dengan
74
76. prasyarat utama yaitu pertobatan lahir baru.
Apakah artinya lahir baru? Ada beberapa kata
yang dapat menuntun kita pada pemahaman arti
lahir baru yang sesungguhnya. Kata-kata itu
tercantum dengan jelas dalam syarat-syarat
mengikut Yesus, kata-kata itu adalah: Menyangkal
diri, menjadi miskin, dan mengosongkan diri.
Pemahaman arti lahir baru ini juga diverifikasi
dalam 2 perikop perjanjian Baru mengenai
penghakiman terakhir dan kisah pengemis lazarus,
lagi-lagi Yesus menggunakan kata miskin sebagai
kontra dengan kata kaya. Dalam kitab wahyu juga
dijelaskan kata-kata serupa bagi orang-orang
kudus/orang-orang pilihan diungkapkan bahwa
orang-orang tsb telah menang/keluar dari
penderitaan yang besar. Sebab itu jelaslah bahwa
tugas/pekerjaan yang diperintahkan oleh Kristus
kepada murid-muridNya bukanlah penyebaran
agama atau mengembangkan suatu organisasi
keagamaan (Toratnisasi), tetapi memberitakan
Injil keselamatan, yaitu menjadikan sekalian
bangsa menjadi murid Kristus sebagai duta-duta
75
77. Injil/saksi-saksi Injil/pembawa berita sukacita.
Bukan menjadikan sekalian bangsa sebagai
pemeluk agama tertentu. Perbedaan antara
menjadi murid dan umat sangatlah menyolok
yaitu: *Menjadi murid Kristus berarti melanjutkan
pekerjaan Injil yang telah dirintis lebih dulu oleh
Yesus ribuan tahun yang lalu dan menekankan
pada keserupaan dengan Kristus (Kristusnisasi
bukan kristenisasi) adalah menjadi syarat utama
sebagai murid. Hidup para pengikut Kristus
haruslah merefleksikan kasih Tuhan kepada
orang-orang pilihan Tuhan (Kasihnisasi).
Belajarnya bukan dari para imam tetapi dari
teladan langsung Kristus sendiri. Sedangkan
menjadi *Umat/pemeluk agama sangatlah
berbeda acuannya/rujukannya: Para pemeluk
agama/umat belajarnya dari para imam/ahli-
ahlikitab/parisi, kegiatannya tidak jauh berbeda
dengan para umat diperjanjian lama yaitu
mempelajari torat. Alkitab dilihat sebagai buku
ilmu pengetahuan agama yang mendorong orang
pada pengetahuan hal-hal rohani (toratnisasi).
76
78. Lalu siapakah para pemimpin agama/imam zaman
sekarang? Bukankah para pendeta dengan
bermacam-macam sebutan itu sama dengan para
imam zaman perjanjian lama yang tugasnya
menjalankan ritual yang sama? Bukankah mereka
juga menggunakan hirarki yang sama? Ada ahli-
ahli kitab (guru-guru agama), ada para pendeta
(imam), ada kepala sinode, coba anda bandingkan
dengan murid-murid Kristus yang dipilih langsung
oleh Yesus, adalah orang-orang hina, mereka ada
yang nelayan miskin, ada perempuan sundal, ada
pemungut cukai, orang-orang yang dianggap
sampah oleh masyarakat. Bagaimana dengan
Paulus yang seorang intelektualist, seorang parisi,
seorang bisnismen? Paulus mengikut Yesus
melalui suatu pertobatan yang berat. Ia buta
dalam perjumpaan langsung dengan Yesus. Itupun
setelah Paulus bertobat iapun harus melepas
segala atribut lamanya yang sangat dibanggakan
itu. Apa yang dulu dianggap suatu kepandaian
menjadi suatu kebodohan. Begitupula sebaliknya
yang dulu dianggap suatu kebodohan/kelemahan
77
79. malah dianggap menjadi suatu kebanggaan
karena mengikut Kristus. Begitupula dengan
attribute lainnya dulu ia seorang pebisnis
professional/pemimpin agama/ahli kitab/parisi
sekarang berubah 180 derajat menjadi hamba
Kristus.Tuhan Yesus menjadi teladan satu-
satunya. Paulus berkata aku melepaskan apa yang
lalu-lalu dan berlari pada tujuan baru yaitu
panggilan sorgawi dalam Kristus Yesus.
BEBERAPA ARTI/ISTILAH TERMINOLOGI ALKITAB:
Kata Yahudi/non Yahudi : Ditujukan/refer kepada
orang beragama/Tidak beragama.
Kata Sunat/Baptis : Tanda orang yang disahkan
masuk sesuatu agama.
PARISI/SADUKI : Pemimpin Agama/Ahli-ahli
kitab/Guru agama.
IMAM BESAR : Ketua Sinode/sinagoge
(Pemimpin besar agama)
IMAM : Pemimpin Agama
78
80. ORANG SAMARIA : Orang-orang yang dianggap
kafir penyembah berhala pada waktu itu.
UNTUK MEMPERJELAS CIRI-CIRI DAN PERBEDAAN
ANTARA MURID KRISTUS DENGAN UMAT
PEMELUK AGAMA COBALAH ANDA PERHATIKAN
PERBEDAAN YANG TERTERA DIBAWAH INI:
PERBEDAAN ANTARA MURID KRISTUS DENGAN
PEMELUK AGAMA.
CIRI-CIRI DAN DOMAIN UMAT BERAGAMA.
1 Dasar Acuannya : Agama
2 Ada Organisasi keagamaan/adanya
hirarki/silsilah
3 Adanya pemimpin organisasi
keagamaan/adanya pengajaran agama,
sehingga pengetahuan agama/spiritualitas
yang tinggi dianggap sebagai acuan prestasi
keagamaan seseorang bahkan sebagai
penentu ranking/hirarki seseorang, maka
79
81. gelar/kepakaran menjadi tolak ukur tingkat
kerohanian seseorang. Antara agama yang
satu dengan yang lainnya saling mengklaim
dan bersaing bahwa merekalah yang benar.
Berlomba-lomba mengejar prestasi dalam
berbagai bidang termasuk bidang
keagamaan.
4 KEGIATAN PELAYANANNYA: Kegiatan-kegiatan
Ritual seperti: Doa-doa/khotbah-
khotbah/ceramah-ceramah/seminar-
seminar/kkr/mujizat. Simbol-simbol agama
seperti baptis, doa-doa, mujizat, berkat
materi dll menjadi daya jual/daya saing
sehingga hal-hal itu menjadi produk ritual
semata.
5 DASAR KESELAMATAN: Tidak menekankan
pentingnya pertobatan lahir baru yang
sebenarnya. Pertobatan lahir baru versi
mereka adalah pertobatan agama/ritual
belaka. Aturan-aturan ritual/agama ditaati
secara ketat untuk memenuhi syarat menjadi
umat beragama/believer. Aturan-
80
82. aturankeagamaan seperti baptis air/aktif
dalam kegiatan agama/ritual. Pertobatan
versi ini sudah dianggap pertobatan lahir
baru. Belajar ilmu spiritual/ritual dianggap
sebagai suatu prestasi spiritual seperti
misalnya berbuat amal (charity), kesuksesan-
kesuksesan materi dlsb. Melakukan ekpose
ritual didepan public/market/pasar. Tuhan
Yesus juga pernah memperingatkan para
pengikutNya akan kegiatan-kegiatan seperti
itu supaya jangan diikuti. Seperti misalnya
doa yang panjang bertele-tele, khotbah
dipasar/market, memakai jubah kebesaran
yang indah-indah. Hal ini sangat kontras
dengan kegiatan dan kelakuan para murid
Yesus yang dipilih dari golongan marjinal.
Untuk berdoa saja Yesus sendiri yang
mengajarinya dengan doa Bapa Kami.
CIRI2 DAN DOMAIN MURID KRISTUS
1. Dasar acuannya : Kristus sendiri.
81
83. 2. Tanpa organisasi/non organisasi, Tuhan
tidak bisa dilembagakan oleh apapun
buatan manusia.
3. Dipimpin oleh Kristus sendiri, yang
direpresentasikan dalam diri orang-orang
kudus/ orang-orang pilihan/ orang-orang
yang paling hina. Para murid/pengikut
yang telah lahir baru bertugas yang
pekerjaannya/pelayanannya justru
melayani orang-orang pilihan atau orang-
orang kudus tsb. Gereja adalah Kristus
sendiri sebagai yang sulung dari banyak
saudara, Kristus adalah yang awal dan yang
akhir. Setelah Yesus dimuliakan, maka
pelanjut atau duplikat Kristus adalah para
pengikutNya/murid-muridNya. Sebab itu
didalam Kristus tidak ada hirarki,
hubungannya adalah sesama
saudara/serupa/duplikat. Dalam tugas misi
Injil semuanya adalah sesama hamba.
Tugas yang diberikan Yesus adalah
82
84. memuridkan orang sesuai teladan Kristus
sebagai yang sulung dari banyak saudara.
4. KEGIATAN DAN PELAYANANNYA.: KASIH,
KEBENARAN DAN KEADILAN. Mengunjungi
janda-janda miskin/yatim piatu yang tidak
berdaya/memberi tumpangan/memberi
makan untuk orang-orang yang paling hina
sebagai representasi Kristus.
5. DASAR KESELAMATAN : Sangat
menekankan pertobatan lahir baru yang
factual/sebenarnya. Arti pertobatan lahir
baru menurut penjelasan Tuhan Yesus
adalah suatu bentuk: Penyangkalan diri,
pengosongan diri (menjadi miskin ),
ketelanjangan (menyadari lahir telanjang
pulang juga telanjang). ketiga makna kata-
kata itu bukanlah kata-kata yang bermakna
ritual belaka dan dijalankan secara ritual,
namun bermakna factual dan dijalankan
secara factual. ke3 makna kata-kata itu
telah diteladankan oleh Yesus sendiri.
Semua ajaran Yesus bukanlah sekedar
83
85. teori, namun telah diimplementasikan
secara nyata oleh Kristus. Mengaku dosa
berarti sadar bahwa manusia telah
menjadi terhukum/terpidana mati akibat
hukuman dosa. Kutuk dosa/hukuman dosa
ini telah dijalankan secara factual oleh
Yesus. Dan teladan yang telah Yesus
kerjakan juga dikerjakan oleh murid-
muridNya. Mengenai hal-hal yang bersifat
ritual dilakukan Yesus secara
private/tersembunyi, misalnya Ia mencari
tempat yang sunyi untuk berdoa. Hal yang
sama juga telah dikatakan kepada murid-
muridNya untuk mencari tempat yang
sunyi kalau ingin berdoa, tutup pintu
kamar.
KEKELIRUAN DALAM MEMAKNAI IMAN (IX)
84
86. Banyak orang mentafsirkan bahwa orang beriman
identik dengan orang-orang beragama atau orang-
orang percaya (umat). Maka untuk
mengumpulkan orang-orang percaya atau umat
itu dibutuhkanlah dengan apa yang dinamakan
dengan kepercayaan atau keyakinan. Maka tidak
heranlah kita kalau di-kartu penduduk kita selalu
mencantumkan apa yang menjadi
kepercayaan/keyakinan/agama. Apakah sama
antara menjadi percaya dengan menjadi beriman?
Kalau demikian halnya maka tidaklah mungkin
Paulus mengingatkan pada para pengikut Yesus
dan mewanti-wanti bahwa keselamatan itu hanya
diperoleh berdasarkan iman, bukan oleh
perbuatan/prestasi manusia. Jadi kalau ada orang
yang mengatakan bahwa percaya dan iman
adalah 2 kata yang sama, sungguh suatu
kekeliruan yang besar!! Jangan sampai kita keliru
dengan mengatakan bahwa sebagai orang Kristen
saya sudah selamat. Untuk menjelaskan
perbedaan antara kata percaya dengan kata
beriman, baiklah kita memakai analogi yang sering
85
87. digunakan oleh rasul Paulus dalam surat
kirimannya. Ia mengatakan bahwa hidup ini
laksana sebuah gelanggang pertandingan
olahraga. Kita ambil saja contoh pertandingan
sepak bola. Disitu tentunya terdapat 2 jenis
komunitas atau kumpulan orang. Ada kumpulan
penonton dan ada kumpulan pemain. Seperti kita
ketahui bahwa domain menang-kalah tentunya
berada pada kumpulan pemain bukan? Jadi risiko
menang-kalah ada pada kumpulan pemain bukan
kumpulan penonton.Yang dapat medali juga
adalah pemain bukan penonton. Syarat jadi
penonton dengan pemain juga berbeda. Memang
pada dasarnya komunitas penonton tentunya
mempunyai pengetahuan tentang olahraga sepak
bola. Namun yang berhak memperoleh
medali/pahala tentunya adalah pemain bukan
penonton meskipun penonton pakar dalam teori
persepak-bolaan. Pengetahuan saja tidak
berdampak apa-apa untuk perolehan medali.
Begitu-pula mengenai keselamatan. Pengetahuan
agama tentang keselamatan tidak akan
86
88. berdampak apa-apa kalau tidak benar-benar
dilaksanakan. Iman tanpa perbuatan adalah mati
kata Yakobus dalam surat kirimannya. Sama-
halnya dengan teori tanpa praktek atau antara
percaya dengan perbuatan tidak sejalan. Nah dari
penjelasan ini kira-kira di-komunitas mana Anda
berada sekarang? Apa Anda berada dalam
komunitas pemain atau sebaliknya anda berada
dalam komunitas penonton? Tentu Anda sendiri
yang tahu jawabannya, bukan? Tulisan ini
kiranya dapat menolong Anda untuk
mengevaluasi atau menguji diri meneliti di-mana
posisi Anda sekarang? Dalam topik sebelumnya
sudah dijelaskan bahwa keselamatan kita bukan
didasarkan pada torat (pengetahuan agama)
tetapi keselamatan hanya didasarkan pada
iman.Tuhan Yesus sendiri dengan tegas berkata:
Bukan orang yang berseru “Tuhan,Tuhan” yang
akan selamat, tetapi orang yang diselamatkan
adalah orang yang melakukan pekerjaan
Tuhan.Siapakah orang yang melakukan pekerjaan
Tuhan itu? Tentulah si-pelaku atau sipemain
87
89. bukan sipenonton, bukan? Komunitas pemainlah
yang berhak atas keselamatan, dalam
pertandingan sepak bola, siapakah menurut Anda
yang berseru-seru/berteriak Tentunya para
penonton bukan? Sebaliknya para pemain akan
focus untuk memenangkan pertandingan.
Penonton berteriak-teriak. Ada yang memuji dan
ada-pula yang menghina para pemain. Itulah
peran dari komunitas penonton. Tujuan mereka
ada yang sekedar untuk ber-senang-senang, ada-
pula yang berjudi/berbisnis dlsb. Tujuan mereka
bukan untuk memperoleh piala karena
domain/komunitasnya beda. Dalam analogi ini,
kalau kita cermati, bukankah sebagian besar umat
beragama boleh dikatakan arus besarnya
(mainstreamnya) termasuk dalam komumitas ini?
Mereka datang ketempat-tempat ibadah hanya
untuk mendapatkan kesenangan dalam
mendengarkan pengkhotbah /penceramah yang
menarik/yang pintar men- dongeng/pintar
melawak. Setelah selesai ibadah responnya
adalah oh saya terhibur/saya kagum dengan
88
90. khotbahnya sangat bagus. Tidak ubahnya seperti
habis nonton film atau sinetron. Padahal ciri-ciri
orang bertobat bukan seperti itu! Ingatlah pada
waktu Yesus datang kedunia yang kemudian
dilanjutkan oleh Rasul Petrus dkk dan dilanjutkan
pula oleh rasul Paulus pada waktu mereka
memberitakan Injil keselamatan respon para
pendengarnya adalah: Bukan “ khotbahnya
bagus,” tapi respon pendengarnya yang mau
bertobat adalah suatu bentuk ketakutan dengan
cara mereka bertanya: Apakah yang harus kami
perbuat supaya selamat? Berita pertobatan
menuntut suatu keputusan untuk memilih
bertobat atau tidak bertobat! Bukanlah meminta
suatu komentar atas suatu show ritual yang
dilakukan para imam zaman sekarang. Dewasa ini
manusia justru menyenangi kegiatan-kegiatan
ritual semacam ini. Mereka berpikir kegiatan ritual
semacam ini akan mendatangkan keselamatan.
Tentu saja keliru pikiran seperti ini!! Kenapa ritual
semacam ini terus berlangsung sampai saat ini?
Karena kecenderungan mayoritas manusia lebih
89
91. memilih ketempat yang salah, otomatis sipemain
atau sipelaku yang mereka pilih juga dalam
komunitas yang salah!! Mereka lebih senang
menonton prilaku parisi serta para pengikutnya.
Mereka seolah-olah mewakili Tuhan, namun
kenyataannya merekalah yang menolak Tuhan
Yesus. Mereka tidak mengikut/mengabdi pada
Yesus, mereka mengabdi pada dirinya sendiri
dengan mengangkat dirinya sebagai
imam/pemimpin. Mereka ingin bersaing dengan
Tuhan, dengan cara ingin memiliki pengikut,
menjadi pemimpin/imam bukankah berarti
berkuasa/memiliki power!Bukankah hanya Tuhan
saja yang berhak berkuasa menjadi pemimpin.
Bukankah awal mula dosa adalah karena Iblis
ingin menyamakan diri dengan Tuhan, Iblis ingin
bersaing dengan Tuhan. Sebab itu Iblis membujuk
manusia untuk menolak perintah Tuhan yang
melarang manusia pertama makan buah
pengetahuan baik dan jahat. Bukankah iblis juga
yang ingin memiliki pengetahuan yang setara
dengan Tuhan? Menyamakan diri dengan Tuhan
90
92. dalam hal kekuasaan dan pengetahuan itulah asal-
muasalnya dosa, yang sampai saat ini manusia
tetap dicengkeram dalam dosa yang sama. Sebab
itu Tuhan Yesus menghardik dengan keras para
parisi dengan mengatakan jangan ada diantara
kamu yang mengangkat diri menjadi pemimpin,
karena hanya ada satu pemimpinmu yakni Tuhan
sendiri. Sekarang ini tempat ibadah buatan tangan
manusia yang megah, mewah, serba wah! Kelak
akan dihancurkan oleh tangan Yesus sendiri pada
saat kedatanganNya yang kedua. Kita melihat
dewasa ini gedung-gedung ibadah saling ber-
lomba memperlihatkan kemegahannya laksana
mercusuar/menara babel, gedung-gedung
pencakar langit banyak digunakan pebisnis
sebagai tempat ibadah mereka yang
membanggakan. Rasul Paulus mengingatkan
kepada kita untuk berhati-hati, Paulus
mengatakan apa yang dipuji/dikagumi manusia
dibenci Tuhan. Sebaliknya apa yang dianggap
sampah oleh masyarakat justru itu yang dikagumi
Allah. Gedung gereja yang megah laksana gedung-
91
93. gedung konsert music atau pertunjukkan opera,
untuk menjalankan kegiatan seperti itu tentu saja
membutuhkan uang yang banyak, maka tidaklah
mengherankan kalau untuk memerankan kegiatan
ritual seperti itu membutuhkan pemain/pelaku
yang professional yang laku dijual, para
ahli/pakar-pakar ceramah/pakar-pakar khotbah
yang sedap didengar telinga. Menyikapi itu semua
rasul paulus sudah memperingatkan kepada para
pengikut Kristus untuk berwaspada ia mengatakan
bahwa menjelang hari kiamat, nabi-nabi palsu
akan banyak berkeliaran di-tempat-tempat
ibadah, mereka meniupkan dongeng nenek tua
untuk menghimpun masa pengikut yang banyak
sebagai donatur yang fanatik untuk program ritual
mereka. Para donatur kaya tidak sayang
menyumbangkan uangnya untuk kegiatan-
kegiatan yang menyenangkan keinginan aspirasi
mereka. Para parisi sangat cerdik mengambil
peluang, karena mereka tahu menjadi pengikut
Kristus tidaklah aspiratif seperti yang mereka
inginkan. Maka tidaklah mengherankan
92
94. peringatan Kristus maupun rasul Paulus tentang
hari kiamat tetap dianggap sepele sampai saat ini.
Untuk menyedot masa pengikut para parisi
membuat program ritual yang spektakuler dengan
menunjukkan kebolehan mereka dalam
mempertunjukkan mujizat, peristiwa seperti ini
juga sudah dinubuatkan dalam kitab Wahyu.
Setelah Anda membaca tulisan ini, kiranya Anda
bijak dalam menilai/menguji zaman ini. Sebelum
Yesus disalibkan, Tuhan Yesus berpesan kepada
murid-muridNya untuk bersikap bijak dalam
menilai zaman.Anda bebas untuk memilih
komunitas mana yang anda pilih, komunitas
penonton atau komunitas pemain/pelaku.
Tentunya sekarang anda sudah bisa membedakan
di-komunitas mana anda berada? Komunitas
penonton atau komunitas pemain?.Dari segi
jumlah tentunya komunitas penonton jauh lebih
banyak dari komunitas pemain. Dalam
pertandingan sepak bola dibutuhkan 11 orang
pemain, sedangkan penontonnya bisa berjuta-juta
orang banyaknya. Mereka adalah komunitas yang
93
95. tidak memiliki risiko menang atau kalah dilihat
dari sudut pandang dunia, tetapi dari sudut
pandang Tuhan mereka adalah Para
pecundang/pengecut/penakut tidak layak masuk
sorga, karena mereka tidak berada dalam
gelanggang pertandingan, alias mereka telah
kalah sebelum bertanding. Perbedaan berikutnya
mereka harus beli karcis pertandingan dari para
makelar, dalam konteks agama, para imam itulah
yang berperan sebagai makelar yang
menghubungkan umat dengan Allah, itulah tradisi
perjanjian lama yang masih dianut sampai saat ini.
Sedangkan bagi komunitas pemain tentulah
berbeda dengan komunitas penonton bedanya
ialah para pemain memiliki risiko menang-
kalah,ada perjuangan dan pengorbanan dalam
segala hal. Pemain tidak bisa menonton dirinya
sendiri bahkan sebaliknya ialah yang ditonton
banyak orang. Sipemain menjadi obyek pujian
atau hinaan, lalu pemain juga harus mentaati
aturan-aturan pertandingan. Sedangkan
komunitas penonton tidak memiliki risiko apapun.
94
96. Jadi jelas bukan? Perbedaan risiko antara pemain
dan penonton. Dalam perjanjian baru sangat jelas
syarat-syarat untuk menjadi pemain/pelaku,
Tuhan Yesus mensyaratkan, syarat-syarat sebagai
pelaku sebagai berikut: Barangsiapa yang ingin
mengikut Kristus haruslah Ia menyangkal dirinya
lalu memikul salibnya barulah mengikut Aku. Hal
menjadi pengikut/pelaku juga berarti melakukan
pengosongan diri atau lahir baru seperti yang
diungkapkan kepada Nikodemus, pada waktu ia
bertanya bagaimana cara masuk sorga. Sedangkan
untuk menjadi umat/pemercaya rujukannya
masih rujukan lama yaitu rujukan dari perjanjian
lama. Kedatangan Kristus menyempurnakan yang
belum sempurna itu menjadi sempurna. Sebab itu
sebagai pengikut Kristus, kita mengikuti suatu
perintah baru/aturan baru/rujukan baru. Rujukan
baru yang diperintahkan Kristus bukanlah sebagai
pemercaya tetapi sebagai pengikut. Karena syarat
dan domainnya/komunitasnya juga berbeda.
Yesus membawa syarat-syarat bagaimana
manusia diselamatkan, bukan syarat menjadi
95
97. orang beragama. Keselamatan bukan diberikan
oleh agama, tetapi diberikan oleh Sang
Juruselamat itu sendiri. Sangat jelas bukan? Nah
sekarang tinggal anda memilihnya sendiri.
Komunitas mana yang anda pilih?.
KEKELIRUAN DALAM MEMAKNAI PEKERJAAN
ALLAH/INJIL (X)
Dalam peringatan yang disampaikan oleh Tuhan
Yesus mengenai akhir zaman,Tuhan Yesus dengan
tegas mengatakan bahwa pekerjaan Allah
bukanlah pekerjaan agama atau pekerjaan ritual.
Hal ini dengan jelas dikemukakan oleh Yesus
dalam menanggapi pernyataan para pemimpin
agama yang dengan bangganya mengatakan
bahwa mereka berdoa dan melayani/ berkhotbah
demi nama Yesus, bahkan dapat menunjukkan
karunia-karunia rohani/prestasi kerohanian
dengan membuat mujizat-mujizat dan tanda-
tanda lainnya seperti bernubuat, mereka juga
96
98. mengklaim bahwa mereka berdoa juga atas nama
Yesus.Tetapi Tuhan Yesus dengan tegas
mengatakan bahwa Aku tidak kenal engkau, hai
pembuat kejahatan! Lalu apakah yang dimaksud
dengan pekerjaan Tuhan ? Seperti kita ketahui
kedatangan Yesus yang pertama kali adalah
membawa misi Tuhan, Misi apakah itu? MisiNya
adalah misi Injil, sebab itu Tuhan Yesus adalah
pekabar Injil yang pertama (sulung), yg kemudian
dilanjutkan oleh para murid/PengikutNya. Injil
adalah berita sukacita untuk keselamatan
manusia yang sadar bahwa mereka telah berdosa.
Tuhan Yesus mengambil alih hukuman/kutuk dosa
itu atas diriNya meskipun Tuhan Yesus tidak
pernah berbuat dosa. Lalu apakah
jabatan/pangkat Yesus pada waktu mengemban
tugas ini? Dalam Perjanjian Lama, kitab Nabi
Yesaya menubuatkan dengan jelas bahwa Tuhan
akan mengutus seorang hamba Tuhan yang setia
dan taat sampai mati dalam mengemban tugas
ini. Dan Tuhan Yesus telah taat melaksanakan
tugas ini dengan sempurna. Pada usia dewasa
97
99. ketika Tuhan Yesus memulai tugasNya, iblis
berusaha membujuk Yesus untuk mengganti
peranNYa dari hamba yang taat menjadi peran
lain yang lebih menggiurkan. Apa bujukan iblis
itu? iblis membujuk Yesus dengan 3 hal penting
yang sangat didambakan manusia, yaitu iblis
membujuk memberikan kekuasaan atas dunia ini:
1.Jabatan Raja/Pemimpin dunia
2.Pujian/populeritas 3.Kekayaan materi. Semua
itu diberikan iblis dengan syarat yang sangat
mudah yaitu asal Yesus menyembah iblis. Melalui
tulisan ini penulis ingin mengingatkan kepada kita
sekalian, bahwa pemujaan/penyembahan/ritual-
ritual sangat menjadi preferensi iblis di-dunia ini.
Bukankah manusia saat ini terjebak dengan istilah
ibadah tanpa mengerti maknanya? Dalam pikiran
manusia, yang namanya ibadah ialah melakukan
penyembahan/ritual-ritual itulah yang dinamakan
doa menurut pendapat mereka. Bukankah sarana
penyembahan juga digunakan iblis untuk
menawarkan maksudnya dengan memberikan 3
hal penting tsb. Tuhan Yesus datang ke-dunia ini
98
100. membawa dimensi baru mengenai makna ibadah
yang sebenarnya. Ibadah kepada Tuhan bukanlah
lagi dalam bentuk
pemujaan/penyembahan/ritual-ritual/baca doa
yang panjang dan bertele-tele. Ibadah yang
sebenarnya adalah ketaatan melakukan pekerjaan
Tuhan. Pekerjaan Tuhan adalah melakukan
pemberitaan Injil yang telah dirintis oleh Tuhan
Yesus. Sebagai pengikutNya kita tentunya
melakukan pekerjaan yang serupa dengan Tuhan
Yesus. Injil berarti berita sukacita. Berita Sukacita
kepada siapa? Berita sukacita ini disampaikan
kepada orang-orang lumpuh, orang orang buta,
sebagai orang-orang hina tidak berdaya, kepada
mereka Tuhan Yesus tidak mengatakan, kalian
harus bertobat dulu! Tidak! Tuhan Yesus langsung
mengatakan, Dosamu sudah diampuni! Tindakan
Yesus inilah yang kemudian diprotes oleh para
pemimpin agama/parisi, karena menurut ukuran
mereka menilai berdosa, tidak berdosanya
seseorang berdasarkan kebersihan/kerapihan
lahiriah seperti mereka yang selalu
99
101. berpenampilan rapih/bagus diluarnya, mereka
menampilkan karakter yang bagus diluarnya,
Ukuran Yesus dalam menilai bukan didasarkan
pada penampilan lahiriah yang tentu saja menurut
kasat mata orang-orang pilihan Yesus kelihatan
kotor,hina dina, tetapi Tuhan Yesus memandang
manusia dari dimensi batiniah/hati nurani. Dari
sudut pandang ini barulah kita mengetahui bahwa
hidup manusia terdiri dari 2 dimensi yang
berlawanan yakni dimensi batiniah/hati nurani
dan dimensi lahiriah. Sebab itu Injil disamping
bermakna berita sukacita kepada orang
miskin/orang-orang pilihan. Injil juga berarti berita
dukacita/berita pertobatan bagi orang kaya. Jadi
Injil laksana pedang bermata dua menembus dua
dimensi kehidupan manusia. Siapakah orang kaya
di-dunia, apakah kita termasuk di-dalamnya.
Dalam Alkitab kita sangat familiar dengan sebutan
kata fasik .Orang fasik tidak layak masuk sorga.
Siapakah orang fasik itu? Orang fasik berbeda
dengan orang kafir. Orang kafir adalah orang yang
dianggap tidak mengenal Tuhan atau orang-orang
100
102. yang dicap tidak beragama oleh orang-orang yang
beragama. Karena tidak mengenal maka mereka
tidak menyembah Tuhan. Tapi orang-orang tsb
bisa diselamatkan ketika Tuhan Yesus sendiri
menjumpai mereka, bahkan orang-orang tsb yang
diselamatkan oleh Kristus, dengan menghampiri
orang-orang samaria, yang dianggap kafir oleh
orang parisi dan pengikutnya. Mereka bukanlah
orang yang menolak Kristus, karena melalui
Kristus orang yang tadinya tidak mengenal Tuhan
menjadi kenal dengan Tuhan. Dan kemudian
orang-orang yang dianggap kafir itu taat mengikut
Kristus. Namun berbeda halnya dengan orang
fasik. Orang fasik adalah orang yang mengenal
Tuhan dan orang yang beragama secara torat, tapi
menolak perintah Kristus untuk pertobatan lahir
baru. Dosa menolak Kristus itulah yang tak
terampunkan. Lalu siapakah orang-orang fasik itu?
Orang fasik adalah kumpulan orang-orang serakah
apapun agamanya. Orang fasik adalah kumpulan
orang sombong apapun agamanya. Siapakah
pemilik predikat seperti itu? Apakah orang
101
103. miskin? tentu saja bukan!! Orang-orang yang
memiliki atribut/predikat fasik itu adalah orang-
orang kaya, orang-orang pintar, para
penguasa/para pemimpin/para imam dalam
bidang apa saja. Karena atribut/predikat itu yang
bisa dibanggakan/disombongkan bukan? Orang
miskin tak berdaya tak ada alasan untuk
sombong/bangga, mereka obyek penghinaan
bukan pujian. Ingat Yesus datang sebagai orang
yang paling hina. Patut dicatat disini meskipun
Yesus adalah Anak Tuhan, Ia sudah ada sejak
dunia dijadikan (Ia yang awal dan yang
akhir/alpha dan omega). Namun Yesus
melepaskan atribut keTuhananNya dan menjelma
mengambil rupa seorang manusia yang ingin
diselamatkanNya, namun selain mengambil rupa
seorang manusia, Ia tidak mengambil rupa
seorang manusia yang kuat (powerfull) namun
sebaliknya Ia mengambil rupa seorang hamba
yang lemah tak berdaya, Ia bukan menjadi obyek
pujian, tetapi sebaliknya menjadi obyek hinaan,
sejak lahirnya sampai pada kematianNya yang
102