Laporan ini membahas pengaruh komposisi kompos organik terhadap pertumbuhan tanaman kedelai di tanah gambut. Kompos dibuat dari limbah ternak, organik tanaman, dan tanah subur dengan bakteri pengompos. Hasilnya menunjukkan pemberian kompos meningkatkan tinggi tanaman dan daun kedelai dibanding kontrol negatif dan positif. Hal ini disebabkan bakteri pengompos dapat menguraikan hara organik untuk pertumbuhan tanaman.
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
Pengaruh komposisi kompos organik terhadap pertumbuhan tanaman kedelai di tanah gambut PPT
1. Laporan Praktikum Bioteknologi
A. Topik Praktikum
“Pengaruh komposisi kompos organik terhadap
pertumbuhan tanaman kedelai di tanah gambut”
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
PROGRAM PASCA SARJANA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
TAHUN 2014
Oleh :
Kelompok 2
Sri Widodianto
Khairun Nisa
Siska Yulita
Liqa Mawadah
Triosa Abel
2. B. Tujuan Praktikum
Untuk Mengetahui Pengaruh komposisi kompos
organik terhadap pertumbuhan tanaman kedelai di
tanah gambut
C. Dasar Teori
Definisi Kedelai
kacang kedelai, adalah salah satu tanaman polong-
polongan yang menjadi bahan dasar banyak makanan
dari asia timur seperti kecap, tahu, dan tempe. Berdasarkan
peninggalan arkeologi, tanaman ini telah dibudidayakan
sejak 3500 tahun yang lalu di asia timur. Kedelai
merupakan sumber utama protein nabati
dan minyak nabati dunia. Penghasil kedelai utama dunia
adalah amerika serikat meskipun kedelai praktis baru
dibudidayakan masyarakat di luar asia setelah 1910.
3. Keanekaragaman
Kedelai yang dibudidayakan
adalah glycine max yang
merupakan keturunan
domestika dari spesies
moyang, glycine soja.
Kedelai adalah tumbuhan
yang selalu peka
terhadap pencahayaan.
Dalam pencahayaan agak
rendah batangnya akan
mengalami pertumbuhan
memanjang sehingga
berwujud seperti tanaman
merambat.
Gambar Tanaman Kedelai
4. Kecambah
Biji kedelai yang kering akan berkecambah
bila memperoleh air yang cukup.
Kecambah kedelai tergolong epigeous,
yaitu keping biji muncul diatas tanah.
5. Perakaran
Tanaman kedelai mempunyai akar tunggang yang
membentuk akar-akar cabang yang tumbuh
menyamping (horizontal) tidak jauh dari
permukaan tanah. Jika kelembapan tanah turun,
akar akan berkembang lebih ke dalam agar
dapat menyerap unsur hara dan air.
6. Kompos
Kompos adalah hasil
penguraian parsial/
tidak lengkap dari
campuran bahan-
bahan organik yang
dapat dipercepat
secara artifisial
oleh populasi berbag
ai
macam mikroba dala
m kondisi lingkungan
yang hangat,
lembap,
dan aerobik atau an
aerobik (modifikasi
dari j.h. Crawford,
2003).
Sedangkan pengompo
san adalah proses
dimana bahan
organik mengalami
penguraian secara
biologis, khususnya
oleh mikroba-mikroba
yang memanfaatkan
bahan organik
sebagai
sumber energi.
7. Bahan-Bahan Pembuatan Kompos
Asal Bahan
1. Pertanian
Limbah dan residu
tanaman
Jerami dan sekam padi, gulma, batang dan tongkol jagung, semua
bagian vegetatif tanaman, batang pisang dan sabut kelapa
Limbah & residu
ternak
Kotoran padat, limbah ternak cair, limbah pakan ternak, cairan
biogas
Tanaman air Azola, ganggang biru, enceng gondok, gulma air
2. Industri
Limbah padat Serbuk gergaji kayu, blotong, kertas, ampas tebu, limbah kelapa
sawit, limbah pengalengan makanan dan pemotongan hewan
Limbah cair Alkohol, limbah pengolahan kertas, limbah pengolahan minyak
kelapa sawit
3. Rumah tangga
Sampah Sampah (padat) rumah tangga dan sampah kota rumah tangga
Limbah padat dan
cair
Limbah rumah tangga: tinja, urin,
4. Pasar
Sampah Sampah (padat) pasar tradisional dan modern
8. Manfaat Kompos
Kompos memperbaiki struktur tanah dengan
meningkatkan kandungan bahan organik tanah dan
akan meningkatkan kemampuan tanah untuk
mempertahankan kandungan air tanah.
Kompos memiliki banyak manfaat yang ditinjau dari
beberapa aspek:
Aspek ekonomi :
1. Menghemat biaya untuk transportasi dan
penimbunan limbah
2. Mengurangi volume/ukuran limbah
3. Memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari pada
bahan asalnya
9. Lanjutan
Aspek lingkungan :
o Mengurangi polusi udara karena pembakaran limbah
dan pelepasan gas metana dari sampah organik
yang membusuk akibat bakteri metanogen di tempat
pembuangan sampah
o Mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan
Aspek bagi tanah/tanaman:
1. Meningkatkan kesuburan tanah
2. Memperbaiki struktur dan karakteristik tanah
3. Meningkatkan kapasitas penyerapan air oleh tanah
4. Meningkatkan aktivitas mikroba tanah
5. Meningkatkan kualitas hasil panen (rasa, nilai gizi,
dan jumlah panen)
6. Menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman
7. Menekan pertumbuhan/serangan penyakit tanaman
8. Meningkatkan retensi/ketersediaan hara di dalam
12. Definisi tanah gambut
Kata gambut diambil dari nama suatu desa, yaitu desa
gambut (kini kecamatan gambut), yang terletak
sekitar 10 km di sebelah timur kota banjarmasin,
kalimantan selatan, dimana untuk pertama kalinya
padi berhasil dibudidayakan pada persawahan tanah
gambut.
Dalam sistem klasifikasi tanah soil taxonomy tanah
gambut yang biasanya disebut organic soils,bog
soils, ’merupakan tanah yang secara dominan
tersusun dari bahan tanah organik, berupa sisa-sisa
jaringan tumbuh-tumbuhan (histos = tissue = jaringan
tumbuh-tumbuhan)’.
13. D. Alat dan bahan
No. Alat dan Bahan Volume
1. Kotoran ternak 60 %
2. Limbah organik
tanaman/gulma
20 %
3 Tanah subur 20 %
4. Mikroorganisme: Em-4 5 %
5. Pelarut: air kelapa 10%
6. Tanah gambut -
14. E. Prosedur kerja
Pembuatan kompos:
1. Semua bahan dicampurkan, sesuai komposisi di atas
2. Dikomposkan selama 3 minggu
3. Aplikasikan kompos ke polibag 1 minggu sebelum
tanam.
Takaran/dosis pupuk: 0,5 kg/ polibag
Variabel percobaan:
Bebas: 1. Perlakuan
2. Kontrol positif: urea, dengan dosis yg biasa
digunakan petani
3. Kontrol negatif: tanpa kompos
Terikat: pertumbuhan tanaman kedelai (tinggi tanaman
dan jumlah daun)
Ulangan: tiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Total unit
15. F. Hasil pengamatan
Minggu ke 3 tinggi batang (cm)
Perlakuan/ulangan I II III
Control (-) 34 34,5 36
Kompos 41 36 37,5
Control (+) 5 17 0
Minggu ke 3 Jumlah daun (helai)
Perlakuan/ulangan I II III
Control (-) 4 4 4
Kompos 4 4 6
Control (+) 2 2 0
16. G. Pembahasan
Perhitungan Statistik menggunakan One Way Anova
taraf 5%, apabila signifikan maka dilanjutkan
dengan uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT)
melalui spss 18
1. Tinggi Tanaman
Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
Data Sampel Pada Minggu ke-4
Levene Statistic df1 df2 Sig.
5.254 2 6 .048
17. Uji F (anova one way)
ANOVA
Data Sampel Pada Minggu ke-4
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 1718.056 2 859.028 30.680 .001
Within Groups 168.000 6 28.000
Total 1886.056 8
Uji lanjutan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT)
Data Sampel Pada Minggu ke-4
Duncana
Perlakuan Pada Minggu Ke-
4
N
Subset for alpha =
0.05
1 2
dimension1
Kontrol
Positif
3 7.3333
kontrol
Negatif
3 34.8333
Kompos 3 38.1667
Sig. 1.000 .470
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
18. Lanjutan
1. Hal ini disebabkan karena pemberian bakteri
Em-4 dengan metode fermentasi dapat
mengurai unsur organik (N,P,K,Cl,S) yang
terkandung dalam kotoran ternak dan gulma
secara maksimal. Sehingga, tinggi tanaman
kedelai pada perlakuan kompos lebih tinggi
daripada perlakuan ckontrol negative dan
kontrol positif.
2. Jenis Pupuk Dingin
3. Slow Release
19. 2. Jumlah Daun (helai)
Uji Normalitas
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Data Sampel pada MSP
ke-4
.317 9 .010 .873 9 .132
a. Lilliefors Significance Correction
20. Uji F (One Way Anova) taraf 5 %
ANOVA
Data Sampel pada MSP ke-4
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 18.667 2 9.333 10.500 .011
Within Groups 5.333 6 .889
Total 24.000 8
Uji lanjutan Duncan’s
Multiple Range Test
(DMRT)
Data Sampel pada MSP ke-4
Duncana
Perlakuan Pada MSP
Ke-4
N
Subset for
alpha = 0.05
1 2
dimension
1
Kontrol
Positif
3 1.33
Kontrol
Negatif
3 4.00
Kompos 3 4.67
Sig. 1.000 .420
Means for groups in homogeneous subsets are
displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3.000.
21. Lanjutan
1. Hal ini disebabkan karena pemberian bakteri
Em-4 dengan metode fermentasi dapat
mengurai unsur organik (N,P,K,Cl,S) yang
terkandung dalam kotoran ternak dan gulma
secara maksimal. Sehingga, tinggi tanaman
kedelai pada perlakuan kompos lebih tinggi
daripada perlakuan ckontrol negative dan
kontrol positif.
2. Jenis Pupuk Dingin
3. Slow Release
22. H. Kesimpulan
Dari Hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa,
pemberian Em-4 pada pupuk kompos
berpengaruh signifikan terhadap tinggi tanaman
dan jumlah daun. Karena, pemberian bakteri
Em-4 pada kotoran kambing dan gulma dapat
mengurai unsur organik (N,P,K,Cl, S) secara
maksimal.