3. PASCA WAFAT
Senin, 12 Rabiul Awal 11 H. Kepergian Rasulullah
meninggalkan kesedihan di hati umat muslim mereka
terguncang. Bahkan, sahabat Umar melabrak setiap orang
yang mengatakan bahwa ‘Muhammad telah wafat’.
Semua orang menduga-duga siapakah yang layak memimpin
mereka?. Karena Nabi pergi tanpa meninggalkan pesan
4. Pendapat umat terbagi menjadi 2 arus utama yaitu:
Pandangan kaum muhajirin
- Merekalah yang terbaik karena kaum muhajirin adalah orang
yang paling awal mengikuti Rasulullah
- Mereka beriman ketika yang lain dalam kesesatan
Pandangan kaum Anshar
- Merekalah yang terbaik karena mereka adalah penolong
sejati
- Mereka mengorbankan harta dan jiwa raga demi
kelangsungan dakwah islam
5. Perkumpulan di Tsaqifah Bani Sa’idah
• Kaum Anshar berkumpul di TBS (Tsaqifah Bani Sa’idah), mereka
menghendaki kepemimpinan umat dibagi dua untuk Muhajirin dan
Anshar.
• Mereka memilih sa’ad bin ubadah (suku Khazraj) sebagai pemimpin
anshar
• Mereka mengabarkan kepada kaum Muhajirin untuk menunjuk salah
seorang diantara mereka sebagai pemimpin
• Kemudian kaum Muhajirin pun bergegas pergi ke perkumpulan kaum
Anshar
6. • Ditengah perjalanan mereka bertemu dua orang Anshar
Anshar : “wahai kaum Muhajirin, kemana kalian hendak
pergi?”
Muhajirin : “kami ingin menemui saudara-saudara kami,
kaum Anshar.”
Anshar : “Tidak, sebaiknya kalian tidak pergi kesana. Lebih baik
kalian menyelesaikan urusan kalian sendiri.”
Muhajirin : (Umar) “Demi Allah aku akan menemui mereka.”
• Akhirnya mereka meneruskan langkah hingga di TBS(Tsaqifah
Bani Sa’ldah)
7. Sesampainya di TBSssssss..
• Kaum Muhajirin melihat ada seorang laki-laki Anshar berdiri di tengah
kaum Anshar.
Muhajirin : (Umar) siapakah laki-laki itu?
A: Sa’ad Bin Ubadah
M:Sedang apa dia?
Anshar : Kita lihat saja apa yang akan terjadi.
• Para Muhajirin duduk untuk menyaksikan juru bicara Anshar berdiri
dan berkata,
8. “kita adalah para penolong(Anshar) Allah dan pemelihara islam. Dan
kalian-kaum muhajirin- adalah kaum yang besar, namun sebagian kecil
kaummu telah menyimpang, mereka ingin mengucilkan kami dari asal
kami dan menyingkirkan kami dari hak kekhalifahan.”
• Umar terlihat gelisah karena kesalahan besar pada ucapan orang itu
• Ia ingin memajukan Abu Bakar ke hadapan mereka dan menegaskan
bahwa sahabat Rasulullah yang paling mulia adalah Asshidiq.
• Namun Abu Bakar hanya berkata
“diam saja, jangan berbicara apa-apa.”
9. Akhirnyapun Abu Bakar bangkit dan berbicara
”Kebaikan yang disebutkan kaum anshar tidak salah. Namun
ketahuilah, kekhalifahan yang paling layak dipegang oleh orang Quraisy
yang mulia. Ia adalah seorang arab yang mulia dari sisi keturunan dan
keluarga. Sungguh aku rida jika kekhalifahan dipegang oleh salah
seorang dari dua orang yang mulia ini. Berbaiatlah kepada salah
seorang diantara keduanya sesuai dengan keinginan kalian”
Beliau mengucapkannya sambil memegangi tangan Umar Bin Khattab
dan Abu Ubaidah bin Jarrah. Sedangkan semua umat muslim
terdiaaaamm..
10. • Umar menanggapi hal ini dengan perkataan,
“sunnguh aku menyukai ucapan abu Bakr kecuali bagian tentang diriku. Sungguh
seandaianya sekarang aku dibunuh dan mati, itu lebih kusukai daripada harus
memimpin suatu kaum yang di dalamnya ada Abu Bakr”.
• Sa’d Bin Ubadah tak mau kalah, dan berkata
“aku menyetujui ucapannya. Namun, lebih baik jika masing2 dari kita memilih satu
pemimpin. Dari kami satu dan dari muhajirin satu pemimpin.”
• Namun, banyak yang tak sepakat.
• Di tengah keramaian, Umar Bin Khattab tiba2 berteriak lantang,
“Hai Abu Bakar, Bentangkan tanganmu”
11. • Saat Abu bakar membentangkan tangannya, Umar oun langsung
MEMBAIATNYA.
• Orang2 hanya terkesima namun langsung saja kaum Muhajirin dan
anshar juga membaiatnya.
• Abu Bakar menunduk dan menghibur Sa’d Bin Ubadah.
• Abu bakar kemudian memuji kaum anshar dan melantunkan ayat Al-
qur’an, dan berkata
“Engkau mengetahui bahwa rasulullah bersabda, ‘seandainya manusia
menempuh suatu jalan dan kaum Anshar menempuh jalan lain, tentu aku
akan menempuh jalan kaum Anshar’. Rasulullah juga bersabda,’Quraisy
adalah pemimpin kaum ini, orang yang baik adalah yang mengikuti yang
terbaik diantara mereka. Dan orang yang jahat adalah yang mengikuti yang
terjahat dantara mereka.’”
12. • Sa’d berkata,
“Engkau benar. Kami adalah penolong dan kalian adalah pemimpin”
• Sa’d pun meridhai Abu Bakar, mengikuti, membaiat, dan
menyepakatinya. Dengan begitu, semua sahabat sepakat membaiat
Abu Bakar r.a
Alhamduillaah...